How to cite:
Fabian J. Manoppo, Lucia I. R. Lefrandt, Ronny F. Marasabessy (2024) Analisis Ketelitian
Terrestrial Laser Scanner Terhadap Kerangka Dasar Horizontal dan Kerangka Dasar Vertikal Dalam
Pemetaan, (06) 08,
E-ISSN:
2684-883X
ANALISIS KETELITIAN TERRESTRIAL LASER SCANNER TERHADAP
KERANGKA DASAR HORIZONTAL DAN KERANGKA DASAR VERTIKAL
DALAM PEMETAAN
Fabian J. Manoppo, Lucia I. R. Lefrandt, Ronny F. Marasabessy
Universitas Sam Ratulangi, Indonesia
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan Total Station dan Laser Scanner dalam
survei geodesi untuk memperoleh koordinat yang akurat dan mengevaluasi bentuk polygon.
Metode Total Station digunakan untuk mengukur sudut dan jarak antar titik, sedangkan Laser
Scanner digunakan untuk menghasilkan data point cloud yang kemudian diproses. Data dari
kedua metode tersebut dibandingkan untuk menentukan ketelitian koordinat menggunakan
Root-Mean-Square Error (RMSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laser Scanner
memberikan ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan Total Station, dengan nilai RMSE
untuk koordinat horizontal sebesar 0.038 meter dan untuk elevasi sebesar 0.020 meter.
Evaluasi lapangan juga memvalidasi akurasi hasil scan dengan pengukuran langsung
menggunakan hand meter. Studi ini tidak hanya mengonfirmasi keunggulan Laser Scanner
dalam menghasilkan data geospasial yang akurat, tetapi juga mendukung pengembangan
metodologi dan teknologi dalam survei geodesi. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi
penting bagi pengembangan ilmu teknik sipil, terutama dalam konteks pemetaan 3D dan
aplikasinya dalam proyek-proyek infrastruktur dan konstruksi.
Kata Kunci: Total Station, Laser Scanner, Survei Geodesi, Pemetaan 3D, Teknik Sipil, Root-
Mean-Square Error
Abstract
The purpose of this study is to analyze the application of Total Station and Laser Scanner in
geodesy surveys to obtain accurate coordinates and evaluate polygon shapes. The Total
Station method is used to measure the angle and distance between points, while the Laser
Scanner is used to generate point cloud data which is then processed. The data from the two
methods were compared to determine the accuracy of the coordinates using the Root-Mean-
Square Error (RMSE). The results showed that the Laser Scanner provided higher accuracy
than the Total Station, with an RMSE value for horizontal coordinates of 0.038 meters and an
elevation of 0.020 meters. Field evaluation also validates the accuracy of the scan results
with direct measurements using a hand meter. This study not only confirms the superiority of
the Laser Scanner in producing accurate geospatial data, but also supports the development
of methodologies and technologies in geodesy surveys. The results of this research make an
important contribution to the development of civil engineering science, especially in the
context of 3D mapping and its application in infrastructure and construction projects
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
Analisis Ketelitian Terrestrial Laser Scanner Terhadap Kerangka Dasar Horizontal dan
Kerangka Dasar Vertikal Dalam Pemetaan
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024 3537
Keywords: Total Station, Laser Scanner, Geodesy Survey, 3D Mapping, Civil Engineering,
Root-Mean-Square Error
PENDAHULUAN
Dengan pesatnya kemajuan teknologi, kini kita memiliki beragam alat pengumpul data
presisi tinggi yang memungkinkan pengambilan data secara cepat. Alat-alat seperti Electronic
Theodolite dan Electronic Total Station sudah umum digunakan dalam bidang teknik sipil
untuk pengukuran yang akurat (Hidayat, 2020; Sakraji, Handayani, & Anggorowati, 2020).
Namun, untuk skala besar, Terrestrial Laser Scanner menjadi pilihan utama. Alat ini bekerja
dengan memindai objek sekitarnya dalam sudut 360 derajat, menghasilkan data yang detail
dan informatif dengan cepat (Arsyi, Suyono, & Kadarini, 2018; Kurniawan, 2016).
Dalam penelitian ini, fokus utama adalah mengukur seberapa besar kesalahan yang
terjadi saat Terrestrial Laser Scanner berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Pendekatan ini
penting karena untuk menjamin ketepatan hasil scan, perbandingan dengan data titik yang
sudah dikoreksi menggunakan Electronic Total Station akan dilakukan secara teliti (Novriza
& Agusmaniza, 2020). Hal ini akan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai
seberapa besar perbedaan antara metode scanning dan pengukuran konvensional dalam
menentukan titik-titik penting seperti poligon dan elevasi (Prasidya & Rizcanofana, 2019;
Sahid, 2020).
Pekerjaan tanah, yang menjadi tahapan dasar dalam setiap proyek konstruksi (Jawat,
2014; Manongko, Lefrandt, & Kumaat, 2020; Triswandana, 2020), membutuhkan akurasi
tinggi dalam pengukuran volume, terutama untuk galian dan timbunan. Diharapkan Terrestrial
Laser Scanner dapat memberikan solusi dengan menghadirkan Point Cloud yang kaya akan
informasi, memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap permukaan objek
(Haditama, 2017). Dengan demikian, teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi
juga meningkatkan akurasi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi secara
keseluruhan. Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada
penelitian ini adalah Menganalisis hasil data antara Electronic Total Station dengan hasil scan
pada Terrestrial Laser Scanner (Lalenoh, Sendow, & Jansen, 2015). Menganalisis ketelitian
Point Cloud terhadap kerangka dasar horizontal dan vertical menggunakan RMSe.
Menganalisis ketelitian Point Cloud terhadap aktual lapangan.
Fabian J. Manoppo, Lucia I. R. Lefrandt, Ronny F. Marasabessy
3538 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
METODE PENELITIAN
.
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
Lokasi penelitian dibagi menjadi dua yang untuk pembuatan peta situasi berada di
kampus Universitas Sam Ratulangi tepatnya di seputara Fakultas Teknik. Kemudian kedua
untuk menghitung perbandingan volume akan dilakukan pada Stockpile terdekat
.
Gambar 2 Peta Citra Satelit Lokasi Penelitian
Analisis Ketelitian Terrestrial Laser Scanner Terhadap Kerangka Dasar Horizontal dan
Kerangka Dasar Vertikal Dalam Pemetaan
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024 3539
Proses pengambilan data berupa data primer dan sekunder dilakukan setelah
mengadakan studi literatur terlebih dahulu. Selanjutnya dilanjutkan dengan mengolah data
dengan memanfaatkan kemampuan dan pengalaman peneliti serta mengikuti aturan sesuai
standar yang berlaku. Berikut adalah cara pengolahan data yang akan dilakukan.
1. Menghitung control sudut terhadap data yang diperoleh dari total station.
2. Membuat melakukan koreksi sudut terhatap data yang diperoleh.
3. Menentukan elevasi ICP menggukanan Pesawat Penyipat Datar
4. Membuat peta situasi dari data yang di peroleh dari total station.
5. Melakukan registrasi data yang diperoleh dari laser Scanner.
6. Melakukan proses pengikatan koordiat (Georeferencing).
7. Selanjutnya menghitung perbedaan interpolasi antara data yang di peroleh dari 2 alat ukur
tersebut.
8. Membuat perhitungan volume menggunakan 2 media pengukuran yang berbeda.
9. Membuat peta topografi dan peta tiga dimensi
Pengambilan data laser Scanner dengan cara menempatan laser Scanner pada sepanjang
jalur yang sudah dibuat sebelumnya telah dietahui koordinatnya menggunakan Total Station,
laser Scanner kemudia ditempatan di sekitar titik GCP agar data yang diperoleh bisa dikoreksi
ketelitannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ketelitian hasil scan terhadap objek yang diamati dapat dilihat pada gambar di bawah
yang terdiri dari 2 objek pengamatan yaitu mengamati lebar jalan dan lebar paving (Sarjana,
2024). Lebar jalan mewakili pengamatan hasil scan untuk objek berukuran besar sedangkan
paving mewakili ukuran objek berukuran kecil (Citra, Rachman, & Palinggi, 2020).
Setelah dilakukan pengecekan di lapangan berdasarkan hasil scan Laser Scanner dapat
disimpulkan bahwa hasil scan dari alat Laser Scanner memiliki ketelitian yang sangat akurat,
adapun hasil pengujian lapangan menggunakan hand meter dapat di lihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 1 Hasil Pengujian di Lapangan
Nama Objek
Hasil Scan
Pengamatan Lapangan
Lebar Paving Block
0.104
0.104
Lebar Jalan
6.185
6.185
Berdasarkan hasil dari table di atas menunjukan bahwa hasil scan dan hasil
pengamatan di lapangan menunjukan nilai yang sama. Dalam konteks audit atau pengawasan
proyek, ketepatan dan konsistensi antara hasil scan (pengukuran elektronik atau menggunakan
teknologi tertentu) dengan pengamatan lapangan (pengukuran manual atau visual langsung)
sangat penting. Kesesuaian yang tinggi antara kedua metode ini menunjukkan bahwa proyek
dilaksanakan dengan benar dan memenuhi standar yang diperlukan (Nanda, Kurniawati, &
Riswanto, 2023).
Namun, perlu diingat bahwa dalam situasi yang berbeda, ada toleransi yang bisa
diterapkan tergantung pada peraturan dan spesifikasi proyek yang berlaku (ZAKIYAH, 2016).
Jika hasil scan dan pengamatan lapangan memiliki perbedaan yang kecil dan masih dalam
Fabian J. Manoppo, Lucia I. R. Lefrandt, Ronny F. Marasabessy
3540 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
batas toleransi yang ditetapkan, ini biasanya dianggap wajar dalam proses audit atau evaluasi
proyek.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, data antara pengukuran Electronic Total Station dengan
hasil scan pada Terrestrial Laser Scanner memiliki hasil yang sangat dekat dalam luasan
poligon yang terbentuk dari kedua metode tersebut. Perbedaan luasan poligon adalah sebesar
1.152 m2 atau berbeda 0.0069 %. Point cloud yang telah dianalisa menggunakan Root-
Mean-Square Error (RMSE) untuk menentukan ketelitian koordinat dan elevasi yang di ambil
menggunakan Terrestrial Laser Scanner memnuhi standard untuk peta standar BIG dengan
ankga ketelitian titik horizontal CE90 sebesar 0.06 m dan ketelitian titik vertikal LE 90
sebesar 0.02 m. Selanjutnya untuk mempermudah perhitungan CE90 dan LE90 dihitung
dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis pyton dan hasil yang diperoleh identik
dengan perhitungan secara manual. Ketelitan hasil scan untuk aktual lapangan melalui
pengecekan langsung menggunakan hand meter terbuki identik dengan point cloud dengan
tidak adanya perbedaan antar lebar jalan di point cloud dengan lebar jalan di lapangan begitu
juga dengan lebar paving block di point cloud dengan lebar paving block di lapangan.
BIBLIOGRAFI
Arsyi, Janity, Suyono, Rudi S., & Kadarini, S. Nurlaily. (2018). Analisis Pengaruh Aktivitas
Hambatan Samping Terhadap Kinerja Ruas Jalan Desa Kapur. JeLAST: Jurnal PWK,
Laut, Sipil, Tambang, 5(3).
Citra, Indrian, Rachman, Rais, & Palinggi, Monika Datu Mirring. (2020). Analisis Pengaruh
Hambatan Samping Terhadap Kinerja Ruas Jalan Veteran Selatan. Paulus Civil
Engineering Journal, 2(2), 119127.
Haditama, Tunky. (2017). Analisis Peningkatan Kinerja Lalu Lintas Ruas Jalan Soekarno-
Hatta Kota Bandung Dengan PTV Visum. Universitas Komputer Indonesia.
Hidayat, Adib Wahyu. (2020). Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Jalan (Studi
Kasus Ruas Jalan Depan Pasar Mayong Jepara). INERSIA Lnformasi Dan Ekspose Hasil
Riset Teknik Sipil Dan Arsitektur, 16(2), 171178.
Jawat, I. Wayan. (2014). Penerapan metode konstruksi dalam mewujudkan green construction
(studi kasus: pekerjaan tanah pada proyek jalan). Paduraksa, 3(2), 6180.
Kurniawan, Septyanto. (2016). Analisis Hambatan Samping Akibat Aktivitas Perdagangan
Modern (Studi Kasus: Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung). TAPAK
(Teknologi Aplikasi Konstruksi): Jurnal Program Studi Teknik Sipil, 5(1).
Lalenoh, Rusdianto Horman, Sendow, Theo K., & Jansen, Freddy. (2015). Analisa Kapasitas
Ruas Jalan Sam Ratulangi Dengan Metode MKJI 1997 Dan PKJI 2014. Jurnal Sipil
Statik, 3(11).
Manongko, Jeremy, Lefrandt, Lucia I. R., & Kumaat, Meike. (2020). Analisis Hambatan
Samping Terhadap Kinerja Jalan Perkotaan (Studi Kasus: Depan Bahu Mall Manado).
Jurnal Sipil Statik, 8(6).
Nanda, Mahdika Putra, Kurniawati, Mega, & Riswanto, Sigit. (2023). Penggunaan Metode
Project Evaluation Review Technique (Pert) Dalam Evaluasi Perencanaan Penjadwalan
Proyek. Jurnal Teknik Sipil, 163173.
Novriza, Ferdiansyah, & Agusmaniza, Roni. (2020). Pemetaan Topografi Menggunakan Total
Analisis Ketelitian Terrestrial Laser Scanner Terhadap Kerangka Dasar Horizontal dan
Kerangka Dasar Vertikal Dalam Pemetaan
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024 3541
Station Pada Komplek Sekolah Terpadu Teuku Umar Aceh Barat. VOCATECH:
Vocational Education and Technology Journal, 2(1), 4148.
Prasidya, Anindya Sricandra, & Rizcanofana, Rochamukti. (2019). Pemetaan Topografi Area
Longsor Di Jalan Hantar Km10 Plta Musi, Bengkulu Menggunakan Total Station
Berbasis Reflektor. Seminar Nasional Geomatika, 3(0), 10191028.
Sahid, Mas. (2020). Pengukuran Geometri Benda Tipis (Sudu/Blade) dengan 3D Laser
Scanner berdasarkan Referensi Vektor dan Pemakaian Benda Pembanding. Metal
Indonesia, 42(2), 4351.
Sakraji, Lalu Ahmad Febrian, Handayani, Ani Tjitra, & Anggorowati, Veronica Diana Anis.
(2020). Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Jalan (Studi Kasus Jalan Laksda
Adisutjipto Km 6, 3-6, 8). Equilib, 1(2), 110.
Sarjana, Mendapatkan Gelar. (2024). Annisa Susila Putri Syahlendra.
Triswandana, Erick. (2020). Penilaian risiko K3 dengan metode HIRARC. UKaRsT, 4(1), 96
108.
Zakiyah, Nuruz. (2016). Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Ruas Jalan Lambung
Mangkurat Di Pasar rahmat Kota samarinda. Kurva Mahasiswa, 4(2), 11901200.
Copyright holder:
Autho Fabian J. Manoppo, Lucia I. R. Lefrandt, Ronny F. Marasabessyr (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: