How to cite:
Elsa Adila Ramadhian, Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Cicilya Candi (2024) Perilaku Kesadaran
Keamanan Sistem Informasi Pada Sumber Daya Manusia Kesehatan di Layanan Kesehatan
Narrative Literrature Review, (06) 07,
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
PERILAKU KESADARAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA SUMBER
DAYA MANUSIA KESEHATAN DI LAYANAN KESEHATAN NARRATIVE
LITERRATURE REVIEW
Elsa Adila Ramadhian, Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Cicilya Candi
Universitas Indonesia, Indonesia
Abstrak
Dalam era digital saat ini, menjaga kerahasiaan dan keamanan sistem informasi merupakan
sebuah tantangan tersendiri. Industri terutama kesehatan saat ini melakukan investasi besar
dalam teknologi informasi. Masih banyak kasus yang terjadi di lapangan, terutama terkait
perilaku kesadaran pengguna informasi kesehatan. Tenaga medis menjadi salah satu faktor
besar dalam insiden keamanan yang terjadi di layanan kesehatan. Saat ini belum banyak yang
membahas mengenai faktor-faktor individu yang mempengaruhi perilaku kesadaran
keamanan sistem informasi terutama di layanan kesehatan. Oleh karena itu, tujuan penulis
melakukan penelitian ini adalah untuk memberikan tinjauan mengenai perilaku kesadaran
kemanan sistem informasi pada sumber daya manusia (SDM) kesehatan di layanan kesehatan,
mengumpulkan metode dan faktor penentu yang dapat meningkatkan perilaku kesadaran.
Metode penelitian dengan kuantitatif yang disajikan dalam bentuk Narrative Litterature
Review, diambil dari jurnal ilmiah untuk ditinjau. Hasil penelitian menunjukan pengaruh dari
pelatihan yang telah diberikan kepada tenaga medis, lama pengalaman kerja serta aturan dan
hukuman berlaku yang ada di layanan kesehatan terhadap perilaku keamanan sistem informasi
pada SDM kesehatan di layanan kesehatan.
Kata Kunci: sistem informasi kesehatan, perilaku keamanan, sumber daya manusia
kesehatan, tenaga medis, tenaga kesehatan, layanan kesehatan
Abstract
In today's digital era, maintaining the confidentiality and security of information systems is a
challenge in itself. The industry, especially healthcare, is currently making large investments
in information technology. There are still many cases that occur in the field, especially
related to the behavior of health information users. Medical personnel are one of the major
factors in security incidents that occur in health services. Currently, there is not much
discussion about individual factors that affect information system security awareness
behavior, especially in health services. Therefore, the purpose of this study is to provide a
review of information system security awareness behavior in health human resources (HR) in
health services, collect methods and determinants that can improve awareness behavior. The
quantitative research method presented in the form of a Narrative Litterature Review, was
taken from scientific journals for review. The results of the study show the influence of the
training that has been given to medical personnel, the length of work experience and the
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Elsa Adila Ramadhian, Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Cicilya Candi
3342 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
applicable rules and penalties in health services on the security behavior of information
systems in health human resources in health services.
Keywords: Health Information Systems, Security Behaviors, Health Human Resources,
Medical Personnel, Health Workers, Health Services
PENDAHULUAN
Penggunaan sistem informasi berbasis elektronik merupakan hal yang makin
dikembangkan saat ini. Mulai dari bidang akademis, industrial hingga kesehatan sudah
menggunakan sistem atau pun aplikasi digital. Hal ini tentunya meningkatkan penggunaan
internet sehingga risiko kebocoran data akan semakin tinggi (Maurseth, 2018). Pelaku
kebocoran data pada umumnya menggunakan perangkat lunak berbahaya dan mensabotase
komputer pengguna, telepon genggam ataupun jaringan komunikasi. Walaupun alat
perlindungan umumnya telah dipasang pada alat komunikasi, penelitian menyebutkan hal
tersebut tidak sepenuhnya memitigasi pelanggaran keamanan data (Zwilling et al., 2022).
Sistem informasi dalam bidang kesehatan merupakan bagian infrastruktur layanan
kesehatan modern. Penggunaan teknologi sistem informasi dan komunikasi memberikan
manfaat besar dalam efisiensi operasional, ketepatan diagnosa, dan pengelolaan data pasien.
Secara global, industri layanan kesehatan di dunia sedang mengalami ancaman serangan
sistem informasi. Banyak perangkat medis yang memiliki kerentanan keamanan terhadap hal
tersebut, di mana rekam medik yang dikembangkan secara digital menjadi salah satu sasaran
peretas. Pelanggaran keamanan data bidang kesehatan ini tentunya dapat merugikan secara
reputasi, finansial, serta nyawa pasien (Sari et al., 2021) Informasi dapat disimpan dengan
mudah dan pemiliknya pun bisa diubah, serta dapat terjadi referensi silang sehingga
kemugkinan informasi pribadi dapat terungkap tanpa persetujuan penggunanya (Öğütçü et al.,
2016).
Di Indonesia telah berlaku peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur pengelolaan
rekam medis elektronik serta Undang-undang perlindungan data pribadi. Tenaga kesehatan
memiliki akses besar terhadap data pasien, sehingga kesadaran terhadap kemananan informasi
merupakan aspek krusial. Melihat kasus yang terjadi beberapa tahun lalu, terjadi kebocoran
data dan informasi kesehatan penduduk Indonesia. Banyak dari pasien dirugikan dengan
dengan bocornya data NIK, nomor telepon serta alamat yang dapat digunakan untuk kejahata
(Khalifatullah et al., 2022). Di Internasional, pada tahun 2019 terjadi peretasan database Ilmu
Kesehatan Otoritas di Singapura, sehingga 808.000 pengguna terdampak (Hathaliya &
Tanwar, 2020).
Pada dunia kesehatan di Indonesia saat, tentunya rekam medik menjadi hal utama yang
dalam sistem informasi Kesehatan, terutama setelah adanya Permenkes no. 24 tahun 2022
yang mengatur mengenai rekam medik elektronik. Di dalam buku “Distrupsi Digital dan
Masa Depan Rekam Medis, 2022”, terdapat beberapa syarat rekam medis elektronik di
Indonesia yang harus dipatuhi, yaitu Privacy dan Confidentiality. Rekam medis elektronik
harus menjaga kerahasiaa pasien secara adekuat, untuk pencegahan akses yang tidak
semestinya. Kedua yaitu Integrity dan Integrasi. Dimana data disimpan secara benar, tidak
dimanipulasi dan selaras dengan standar yang sudah ditetapkan. Ketiga yaitu Authentication,
mengharuskan adanya proses identifikasi dan verifikasi pengguna yang mengakses rekam
medis elektronik yang tujuannya adalah memastikan hanya orang yang berwenang yang
memiliki akses dan mengelola data rekam medis elektronik. Selanjutnya yang keempat yaitu
availability, dalam rekam medis elektronik mengacu kepada tersedianya sistem
Perilaku Kesadaran Keamanan Sistem Informasi Pada Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Layanan Kesehatan Narrative Literrature Review
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3343
berkesinabungan sehingga para pengguna dapat mengakses informasi pasien saat dibutuhkan.
Kelima yaitu Access Control, mengacu pada pengaturan siapa yang berhak untuk akses,
mengubah, menghapus data dalam rekam medis elektronik (Sylvia Anjani & Maulana Tomy
Abiyasa, 2023).
Kesadaran keamanan informasi terutama di bidang kesehatan sama dengan keamanan
informasi pada umumnya yang diartikan sebagai usaha untuk menjaga keamanan informasi
yang meliputi perlindungan privacy, integrity dan availability 8. Hal ini sudah tertuang dalam
syarat rekam medis elektronik sehingga pada dasarnya wajib diterapkan. Apabila terdapat
kelalaian pengelolaan rekam medik elektronik, dapat berdampak hukuman pidana dan atau
denda seperti yang tertuang dalam Undang-undang nomor 27 tahun 2022 tentang Pelindungan
Data Pribadi serta sanksi administratif berdasarkan Permenkes nomor 24 tahun 2022 tentang
Rekam Medis.
Tujuan penulisan jurnal ini adalah membahas kesadaran keamanan sistem informasi
pada SDM kesehatan di layanan kesehatan, sehingga mengetahui secara umum masalah dan
faktor apa saja yang dihadapi di rumah sakit terkait kesadaran kemanan informasi pada SDM
kesehatan di dalamnya.
METODE PENELITIAN
Tahap pengambilan dan pengolahan data yang dilakukan yang pertama adalah
mengidentifikasi pertanyaan penelitian, dilanjutkan mencari metode untuk mengidentifikasi
studi yang relevan dengan topik penelitian, melakukan seleksi studi, charting data, membuat
kesimpulan dan pelaporan hasil yang ditemukan.
Studi bertujuan mengambil data dan informasi serta merangkum jurnal yang sudah
diterbitkan sebelumnya untuk mengidentifikasi perilaku kesadaran keamanan pada tenaga
terkait sistem informasi layanan kesehatan. Menceritakan kembali dalam bentuk Narrative
Literatur Review dengan mengumpulkan, menyeleksi, mengekstraksi, dan mengkaji artikel
ilmiah yang relevan dengan topik penelitian. sehingga dapat diketahui apa saja faktor saja
yang berpengaruh terhadap kesadaran keamanan sistem informasi pada tenaga medis di
layanan Kesehatan. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan framework PICO
(Population/Problem, Intervention, Comparison, Outcomes).
Studi diambil di beberapa situs yang terpercaya yaitu dari Pubmed, Sage Journal,
Science Direct, Nature dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan untuk mencari
penelitian adalah “Cyber Hygine Among Health Workers” AND “Healthcare”.
Penelitian yang dicari adalah berupa original research, practice guideline dan meta-
analysis.
Tabel 1. PICO, Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penyaringan Artikel
Komponen
Keterangan
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
Patien/problem/population
Healthcare
Workers
Jurnal internasional
yang berhubungan
dengan tenaga medis
di layanan kesehatan
dalam rentan tahun
2017 2024.
Jurnal internasional
yang berhubungan
dengan tenaga medis di
layanan kesehatan tidak
dalam rentan tahun
2017 2024.
Intervention/exposure
Cyber Hygine
/ Cyber
Awereness
Jurnal yang
berhubungan dengan
tingkat kesadaran
keamanan sistem
Jurnal yang tidak
berhubungan dengan
tingkat kesadaran
keamanan sistem
Elsa Adila Ramadhian, Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Cicilya Candi
3344 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
informasi di layanan
kesehatan
informasi di layanan
kesehatan
Comparative
-
-
-
Outcome
Faktor
perilaku
keamanan
system
informasi
Faktor-faktor yang
berpengaruh pada
tingkat kesadaran
keamanan sistem
informasi pada
tenaga medis di
layanan kesehatan
Tidak membahas
mengenai faktor-faktor
yang berpengaruh pada
tingkat kesadaran
keamanan sistem
informasi pada tenaga
medis di layanan
kesehatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pencarian artikel menggunakan situs jurnal, dilakukan seleksi berdasarkan
kriterian inklusi dan eksklusi, serta penghapusan duplikasi. Dilakukan penilaian dan review
dengan melihat keseluruhan isi.
Tabel 2. Artikel yang digunakan
Author
Title
Country
Result
(Arain et al., 2019)
Assessing staff
awareness and
effectiveness of
educational
training on IT
security and
privacy in a large
healthcare
organization
Canada
Ada hal positif yang
signifikan
korelasi antara persepsi staf
kesehatan tentang efektivitas
materi pendidikan keamanan
TI
dan kepuasan terhadap
keamanan TI dalam
organisasi.
(Solic et al., 2019)
Awareness About
Information
Security And
Privacy Among
Healthcare
Employees
Kroasia
Tenaga medis/ karyawan
layanan kesehatan yang
dilibatkan dalam penelitian
ini menunjukkan hasil yang
sebagian lebih baik daripada
karyawan
rata-rata pengguna internet di
Kroasia dalam hal
pengetahuan dan perilaku
online yang berpotensi
berisiko.
(Kessler et al., 2020)
Information
security climate
and the
assessment of
information
security risk
among healthcare
employees
Amerika
Keamanan Informasi
berhubungan dengan
motivasi keamanan informasi
karyawan / tenaga medis dan
perilaku keamanan informasi
yang lebih baik.
(Alhuwail et al.,
2021)
Information
Security
Kuwait
Faktor individu yang rentan
terhadap insiden keamanan
Perilaku Kesadaran Keamanan Sistem Informasi Pada Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Layanan Kesehatan Narrative Literrature Review
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3345
Awareness and
Behaviors of
Health Care
Professionals at
Public Health
Care Facilities
sistem infomasi yang paling
berpengaruh dibandingkan
indikator lain yaitu usia atau
jenis kelamin.
(Balakrishnan et al.,
2019)
The Moderating
Effect Of Working
Experience On
Health
Information
Sistem Security
Policies
Compliance
Behaviour
Malaysia
Persepsi kerentanan secara
signifikan mempengaruhi
perilaku kepatuhan pengguna
terhadap kebijakan keamanan
informasi kesehatan pada
kelompok yang sangat
berpengalaman dan lebih
kuat dibandingkan pengguna
yang memiliki pengalaman
rendah.
(Kuo et al., 2021)
Hospital Staff’s
Adherence to
Information
Security Policy: A
Quest for the
Antecedents of
Deterrence
Variables
Taiwan
Pelatihan, dan kesadaran
keamanan dikombinasikan
dengan efektivitas audit
internal merupakan prediktor
signifikan terhadap tingkat
keparahan hukuman dan
kepastian hukuman,
sedangkan dukungan
manajemen tidak
(Sania, 2022)
Structural Model
of the Healthcare
Information
Security Behavior
of Nurses
Applying
Protection
Motivation Theory
Korea
Coping appraisal
berpengaruh signifikan
terhadap niat keamanan
informasi kesehatan,
sedangkan niat berpengaruh
signifikan terhadap perilaku
keamanan informasi
kesehatan.
(Jalali et al., 2020)
Why Employees
(Still) Click on
Phishing Links:
Investigation in
Hospitals
USA
Terdapat hubungan signifikan
antara beban kerja dengan
perilaku keamanan.
(Johansson et al.,
2020)
Information
Technology and
Medical
Technology
Personnel´s
Perception
Regarding
Segmentation of
Medical Devices:
A Focus Group
Sweden
Segmentasi jaringan
perangkat medis, kebijakan
keamanan dan peningkatan
basis pengetahuan
berpengaruh terhadap
keamanan sistem infomasi.
Elsa Adila Ramadhian, Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Cicilya Candi
3346 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Study
(Gordon, Wright,
Aiyagari, et al., 2019)
Assessment of
Employee
Susceptibility to
Phishing Attacks
at US Health Care
Institutions
USA
Meningkatnya kampanye /
edukasi berkaitan dengan
penurunan kemungkinan
mengklik email phising,
menunjukan potensi manfaat
terkait simulasi dan
kesadaran mengenai phising.
(Budke & Enko,
2020)
Physician
Practice
Cybersecurity
Threats:
Ransomware
Missouri
Terkait perilaku keamanan
sistem infomasi, untuk
meminimalkan ancaman
penulis menyarankan untuk
melatih pengguna untuk
meninjau dan memverifikasi
email bersumber terpercaya
sebelum mengklik link atau
membuka lampiran.
(Hewitt et al., 2017)
Mobile Device
Security:
Perspectives of
Future Healthcare
Workers
USA
Peningkatan pengetahuan
kesadaran kemanan di
kalangan profesional layanan
kesehatan merupakan
prioritas, salah satu cara
meningkatkan tingkat adopsi
mekanisme keamanan seluler.
(Ghafur et al., 2019)
The challenges of
cybersecurity in
health care : the
UK National
Health Service as
Case Study.
England
Kerangka kerja yang jelas
dan pemahaman pengguna
tentang keamanan sistem
infomasi dapat meningkatkan
perilaku ketahanan sistem
infomasi dalam layanan
kesehatan.
(Gordon, Wright,
Glynn, et al., 2019)
Evaluation of a
mandatory
phishing training
program for high-
risk employees at
a US healthcare
system
USA
Dalam penelitian ini
menunjukan faktor
pemberian pelatihan tidak
mempunyai dampak terhadap
perilaku kesadaran keamanan
sistem infomasi.
(Gordon, Wright,
Glynn, et al., 2019)
Phishing in
healthcare
organisations:
threats, mitigation
and approaches
London,
UK
Terdapat 3 faktor prediktor
phising yang signifikan yaitu
tingkat Pendidikan, kesadaran
yang sudah ada sebelumnya
tentang phising dan tingkat
kinerja pada tes penilaian
neuropsikologis.
Perilaku Kesadaran Keamanan Sistem Informasi Pada Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Layanan Kesehatan Narrative Literrature Review
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3347
(Schmidt et al., 2021)
A Simple
Assessment of
Information
Security
Awareness in
Hospital Staff
Across Five
Danish Regions
Denmark
Terdapat korelasi antara
kepuasan terhadap teknologi
informasi dengan kesadaran
kemanan system informasi.
(Yeo & Banfield,
2022)
Human Factors in
Electronic Health
Records
Cybersecurity
Breach: An
Exploratory
Analysis
USA
Kebijakan keamanan sistem
infomasi rendah karena
tenaga Kesehatan tidak
menyadari risiko dari
keamanan sistem infomasi
yang buruk. Program
pelatihan dan kesadaran
mengenaik kemanan sistem
infomasi perlu ditingkatkan.
(Argyridou et al.,
2023)
Cyber Hygiene
Methodology for
Raising
Cybersecurity and
Data Privacy
Awareness in
Health Care
Organizations:
Concept Study
Eropa
Metode pembelajaran
mengenai kemanan sistem
infomasi meningkatkan
persepsi dan perilaku
keamanan di sektor layanan
kesehatan pada tenaga
kesehatan.
(Abdelhamid, 2020)
The Role of
Health Concerns
in Phishing
Susceptibility:
Survey Design
Study.
USA
Masalah kesehatan,
kecendrungan mempercayai
orang lain, dan kecendrungan
mengambil risiko merupakan
faktor risiko dalam
kerentanan phising. Selain
itu, perempuan memiliki
kerentanan phising lebih
tinggi dibandingkan laki-laki.
(Yeng et al., 2021)
Mapping the
Psychosocial
cultural Aspects of
Healthcare
Professionals’
Information
Security Practices
Norway
Pelanggaran data yang terjadi
di layanan kesehatan
disebabkan oleh faktor
kurangnya pengalaman para
profesional layanan
kesehatan/ tenaga kesehatan
dalam kemanan informasi,
kurangnya pengembangan
praktik dalam kesadaran
keamanan dan kurangnya
motivasi untuk memberi
insentif kepada profesional
Elsa Adila Ramadhian, Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Cicilya Candi
3348 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
layanan kesehatan.
Didapatkan 20 artikel dari hasil pencarian seperti pada tabel sebelumnya dengan topik
kemanan sistem infomasi yang membahas tentang kesadaran pengguna di kalangan tenaga
kesehatan dan faktor yang mempengaruhinya. Di dalam artikel melaporkan penelitian
mengenai serangan sistem infomasi secara umum, serta phising di layanan kesehatan.
Kemanan sistem informasi merupakan upaya untuk melindungi sistem komputer,
jaringan dan data dari serangan penyalahgunaan data dan akses yang tanpa izin. Dalam sistem
informasi kesehatan, keamanan sistem infomasi sangat penting terkait data pasien yang
bernilai tinggi dan confidential. Keamanan sistem informasi dipengaruhi oleh berbagai hal
salah satunya perilaku keamanan dari pengguna dalam hal ini tenaga kesehatan di layanan
kesehatan.
Terdapat beberapa ancaman sistem infomasi yang paling sering ditemukan di dalam
organisasi Kesehatan, yaitu serangan terhadap kerentanan struktur IT terkat kesalahan
konfigurasi jaringan (cotohnya : firewall, layanan digital yang membebani dengan banyaknya
permintaan (denial of service), bug perangkat lunak di dalam system, eskalasi hak Istimewa,
penyadapan, serangan kriptografi), serangan ransomware dimana ditujukan terhadap
organisasi kesehatan untuk mengganggu layanan dan mengambil data penting demi
keuntungan dan ancaman kerentanan manusia dalam mendapat akses infrakstruktur layanan
kesehatan (Yeng et al., 2021).
Dalam artikel yang ditemukan, upaya mitigasi dilakukan dan mempengaruhi perilaku
staf medis di layanan Kesehatan terhadap keamanan sistem infomasi. Diantaranya staf medis
yang diberikan pendidikan/ pelatihan mengenai kesadaran keamanan sistem informasi,
terdapat korelasi yang positif terhadap persepsi staf mengenai persepsi dan kepuasan terhadap
keamanan sistem informasi. Dengan adanya pelatihan tersebut, staf medis memiliki
kemungkinan lebih besar untuk melaporkan tindakan mereka terutama apabila terjadi perilaku
yang tidak aman (Arain et al., 2019). Hal serupa juga terdapat pada artikel lainnya yang
didapatkan (Humaidi & Balakrishnan, 2015; Johansson et al., 2020), dimana pelatihan,
kampanye, edukasi memberikan pemahaman tentang keamanan sistem infomasi berpengaruh
signifikan terhadap perilaku ketahanan kemanan sistem infomasi pada tenaga medis.
Terbentuknya kerangka kerja yang jelas dan pemahaman pengguna tentang kemanan sistem
infomasi, serta audit internal dapat meningkatkan perilaku ketahanan sistem infomasi dalam
layanan Kesehatan (Ghafur et al., 2019; Kuo et al., 2021). Walaupun demikian ada satu
penelitian yang mendapati bahwa pelatihan tidak memiliki dampak terhadap keamanan sistem
infomasi, namun hal ini dipengaruhi oleh lingkungan penelitian yang cukup terbatas (Gordon,
Wright, Glynn, et al., 2019).
Indeks perilaku keamanan sistem informasi dari peneltian yang dilakukan kepada empat
kategori profesional kesehatan, didapatkan bahwa hal tersebut berhubungan dengan motivasi
keamanan informasi karyawan dan perilaku keamanan informasi yang lebih baik (Kessler et
al., 2020). Sesungguhnya petugas layanan kesehatan memiliki perilaku keamanan sistem
informasi serta pengetahuan secara umum mengenai sistem keamanan informasi lebih baik
dari keseluruhan rata-rata pengguna internet pada umumnya. Didiskripsikan juga bahwa
petugas layanan kesehatan wanita tidak lebih berisiko dibanding laki-laki, serta usia juga
mempengaruhi. Petugas yang lebih tua dikatakan jauh labih berhati-hati dan lebih jarang
meminjamkan data aksesnya di tempat kerja kepada rekan kerjanya serta tenaga profesional
dengan pengalaman kerja yang lebih tinggi, menunjukkan lebih tinggi pula kepatuhan
terhadap keamanan sistem informasi (Alhuwail et al., 2021; Solic et al., 2019).
Kelompok tenaga kesehatan dengan pengalaman tinggi, memiliki perilaku keamanan
sistem informasi lebih baik dibanding kelompok dengan pengalaman rendah karena
Perilaku Kesadaran Keamanan Sistem Informasi Pada Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Layanan Kesehatan Narrative Literrature Review
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3349
perbedaan persepsi kerentanan secara signifikan mempengaruhi perilaku kepatuhan pengguna
terhadap kebijakan keamanan informasi kesehatan pada kelompok yang sangat
berpengalaman dan lebih kuat dibandingkan pengguna yang memiliki pengalaman rendah
(Humaidi & Balakrishnan, 2015; Yeng et al., 2021). Selain itu, penilaian tenaga kesehatan
terhadap bahaya, berpengaruh signifikan pada niat keamanan informasi, Hal ini
mempengaruhi perilaku keamanan informasi (Lee & Seomun, 2021)
Ada hal menarik, dimana disebukan bahwa terdapat juga hubungan signifikan antara
beban kerja dengan perilaku keamanan sistem informasi di kalangan tenaga kesehatan 27.
Masalah kesehatan, kecenderungan mempercayai orang lain dan kecendrungan mengambil
risiko dalam pekerjaan merupakan faktor risiko kerentanan dalam serangan phising di
kalangan tenaga kesehatan (Abdelhamid, 2020; Johansson et al., 2020).
Selain faktor internal dari para tenaga kesehatan pengguna sistem informasi, terdapat
hubungan pada segmentasi jaringan perangkat medis dan kebijakan keamanan sistem
informasi pada layanan kesehatan serta kepuasan terhadap teknologi informasi yang
digunakan, memiliki peran dalam keamanan sistem informasi (Johansson et al., 2020;
Schmidt et al., 2021).
KESIMPULAN
Perilaku keamanan petugas kesehatan sangat penting untuk melindungi layanan
kesehatan dari ancaman keamanan sistem informasi. Karenanya sangat penting tentunya bagi
tenaga Kesehatan yang bekerja, tidak hanya update ilmu mengenai medis, namun juga
mengenai kemanan sistem informasi serta memahami kebijakan keamamanan sistem
informasi yang relevan, yang saat ini pasti digunakan dalam pelayanan. Peran aktif tenaga
kesehatan sangat diharapkan guna melindungi kerahasiaam pasien, memastikan privasi data
pasien serta layanan kesehatan. Dari beberapa sumber yang diambil, didapatkan beberapa
faktor yang mempengaruhi perilaku kesadaran keamanan sistem informasi pada tenaga medis
di kesehatan. Disebutkan bahwa yang utama adalah pelatihan serta keilmuan mengenai
kemanan sistem informasi sebaiknya diberikan secara berkala kepada seluruh tenaga medis di
layanan diberikan secara berkala. Khususnya kepada tenaga medis baru di layanan kesehatan
sangat disarankan agar memiliki pengetahuan mengenai keamanan sistem informasi. Hal
tersebut sangat membantu mengingatkan para tenaga medis untuk berperilaku sistem
informasi secara aman. Pengalaman kerja juga meningkatkan kesadaran keamanan terhadap
sistem informasi, sebab semakin terpapar dengan sistem informasi makan akan semakin
mengetahui hal baik dan buruk apa yang dapat terjadi apabila berperilaku tidak aman.
Selain itu layanan kesehatan perlu mengembangkan sistem informasi yang baik
sehingga penggunaannya pun mudah dan dapat digunakan dengan baik oleh penggunanya
terutama tenaga kesehatan. Tenaga medis yang sudah berpengalaman memiliki kesadaran
tentang keamanan sistem informasi kesehatan lebih tinggi. Layaknya pengalaman dalam
bekerja, paparan tinggu sehingga meningkatkan sikap yang seharusnya dalam menggunakan
sistem informasi. Disarankan tenaga medis berpengalaman bekerja sama, mengarahkan tenaga
kesehatan yang belum memiliki pengalaman tinggi sehingga dapat membantu terciptanya
kemanan sistem informasi lebih cepat dan baik. Layanan kesehatan juga sebaiknya
mengembangkan sistem penilaian terhadap tenaga medis yang bertugas di layanan kesehatan
Elsa Adila Ramadhian, Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Cicilya Candi
3350 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
terkait keamanan penggunaan sistem informasi yang ada sehingga memberikan efek terhadap
perilaku keamanan sistem informasi kesehatan.
BIBLIOGRAFI
Abdelhamid, M. (2020). The Role Of Health Concerns In Phishing Susceptibility: Survey Design
Study. Journal Of Medical Internet Research, 22(5), E18394.
Alhuwail, D., Al-Jafar, E., Abdulsalam, Y., & Alduaij, S. (2021). Information Security Awareness
And Behaviors Of Health Care Professionals At Public Health Care Facilities. Applied Clinical
Informatics, 12(04), 924932.
Arain, M. A., Tarraf, R., & Ahmad, A. (2019). Assessing Staff Awareness And Effectiveness Of
Educational Training On IT Security And Privacy In A Large Healthcare Organization. Journal
Of Multidisciplinary Healthcare, 7381.
Argyridou, E., Nifakos, S., Laoudias, C., Panda, S., Panaousis, E., Chandramouli, K., Navarro-Llobet,
D., Mora Zamorano, J., Papachristou, P., & Bonacina, S. (2023). Cyber Hygiene Methodology
For Raising Cybersecurity And Data Privacy Awareness In Health Care Organizations: Concept
Study. Journal Of Medical Internet Research, 25, E41294.
Balakrishnan, V., Khan, S., Fernandez, T., & Arabnia, H. R. (2019). Cyberbullying Detection On
Twitter Using Big Five And Dark Triad Features. Personality And Individual Differences, 141,
252257.
Budke, C. A., & Enko, P. J. (2020). Physician Practice Cybersecurity Threats: Ransomware. Missouri
Medicine, 117(2), 102.
Ghafur, S., Grass, E., Jennings, N. R., & Darzi, A. (2019). The Challenges Of Cybersecurity In Health
Care: The UK National Health Service As A Case Study. The Lancet Digital Health, 1(1), E10
E12.
Gordon, W. J., Wright, A., Aiyagari, R., Corbo, L., Glynn, R. J., Kadakia, J., Kufahl, J., Mazzone, C.,
Noga, J., & Parkulo, M. (2019). Assessment Of Employee Susceptibility To Phishing Attacks At
US Health Care Institutions. JAMA Network Open, 2(3), E190393E190393.
Gordon, W. J., Wright, A., Glynn, R. J., Kadakia, J., Mazzone, C., Leinbach, E., & Landman, A.
(2019). Evaluation Of A Mandatory Phishing Training Program For High-Risk Employees At A
US Healthcare System. Journal Of The American Medical Informatics Association, 26(6), 547
552.
Hathaliya, J. J., & Tanwar, S. (2020). An Exhaustive Survey On Security And Privacy Issues In
Healthcare 4.0. Computer Communications, 153, 311335.
Hewitt, B., Dolezel, D., & Mcleod Jr, A. (2017). Mobile Device Security: Perspectives Of Future
Healthcare Workers. Perspectives In Health Information Management, 14(Winter).
Humaidi, N., & Balakrishnan, V. (2015). The Moderating Effect Of Working Experience On Health
Information System Security Policies Compliance Behaviour. Malaysian Journal Of Computer
Science, 28(2), 7092.
Jalali, M. S., Bruckes, M., Westmattelmann, D., & Schewe, G. (2020). Why Employees (Still) Click
On Phishing Links: Investigation In Hospitals. Journal Of Medical Internet Research, 22(1),
E16775.
Johansson, D., Jönsson, P., Ivarsson, B., & Christiansson, M. (2020). Information Technology And
Medical Technology Personnel´ S Perception Regarding Segmentation Of Medical Devices: A
Focus Group Study. Healthcare, 8(1), 23.
Kessler, S. R., Pindek, S., Kleinman, G., Andel, S. A., & Spector, P. E. (2020). Information Security
Climate And The Assessment Of Information Security Risk Among Healthcare Employees.
Health Informatics Journal, 26(1), 461473.
Khalifatullah, A. W., Apsari, A. F., Lutfiyah, A., Qoriah, E. A., Qoriah, A., Zukhri, G. S., & Ridho,
M. R. R. (2022). Perlindungan Data Pribadi Pasien Terhadap Serangan Cyber Crime. Sanskara
Hukum Dan HAM, 1(02), 4753.
Kuo, K.-M., Talley, P. C., & Lin, D.-Y. M. (2021). Hospital Staff’s Adherence To Information
Security Policy: A Quest For The Antecedents Of Deterrence Variables. INQUIRY: The Journal
Perilaku Kesadaran Keamanan Sistem Informasi Pada Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Layanan Kesehatan Narrative Literrature Review
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3351
Of Health Care Organization, Provision, And Financing, 58, 00469580211029599.
Lee, E., & Seomun, G. (2021). Structural Model Of The Healthcare Information Security Behavior Of
Nurses Applying Protection Motivation Theory. International Journal Of Environmental
Research And Public Health, 18(4), 2084.
Maurseth, P. B. (2018). The Effect Of The Internet On Economic Growth: Counter-Evidence From
Cross-Country Panel Data. Economics Letters, 172, 7477.
Öğütçü, G., Testik, Ö. M., & Chouseinoglou, O. (2016). Analysis Of Personal Information Security
Behavior And Awareness. Computers & Security, 56, 8393.
Sania, J. (2022). Analisis Resepsi Penonton Drama Korea True Beauty Mengenai Pertukaran Peran
Gender.
Sari, P. K., Prasetio, A., Handayani, P. W., Hidayanto, A. N., Syauqina, S., Astuti, E. F., & Tallei, F.
P. (2021). Information Security Cultural Differences Among Health Care Facilities In Indonesia.
Heliyon, 7(6).
Schmidt, T., Nøhr, C., & Koppel, R. (2021). A Simple Assessment Of Information Security
Awareness In Hospital Staff Across Five Danish Regions. In Public Health And Informatics (Pp.
635639). IOS Press.
Solic, K., Plesa, M., Velki, T., & Nenadic, K. (2019). Awareness About Information Security And
Privacy Among Healthcare Employees. Southeastern European Medical Journal: SEEMEDJ,
3(1), 2128.
Sylvia Anjani, S. K. M., & Maulana Tomy Abiyasa, A. (2023). Disrupsi Digital Dan Masa Depan
Rekam Medis (Kajian Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam
Medis Elektronik). Selat Media.
Yeng, P. K., Szekeres, A., Yang, B., & Snekkenes, E. A. (2021). Mapping The Psychosocialcultural
Aspects Of Healthcare Professionals’ Information Security Practices: Systematic Mapping Study.
JMIR Human Factors, 8(2), E17604.
Yeo, L. H., & Banfield, J. (2022). Human Factors In Electronic Health Records Cybersecurity Breach:
An Exploratory Analysis. Perspectives In Health Information Management, 19(Spring).
Zwilling, M., Klien, G., Lesjak, D., Wiechetek, Ł., Cetin, F., & Basim, H. N. (2022). Cyber Security
Awareness, Knowledge And Behavior: A Comparative Study. Journal Of Computer Information
Systems, 62(1), 8297.
Copyright holder:
Elsa Adila Ramadhian, Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Cicilya Candi (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: