How to cite:
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak (2024) Analisis
Penjadwalan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) pada Penggantian Ball Mill 10
Dipt Free Port Indonesia, (06) 07,
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
ANALISIS PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE CRITICAL PATH
METHOD (CPM) PADA PENGGANTIAN BALL MILL 10 DIPT FREE PORT
INDONESIA
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Indonesia
Abstrak
Dalam suatu proyek pembangunan, perencanaan kegiatan-kegiatan merupakan suatu aspek
yang sangat penting untuk menghindari keterlambatan. Untuk itu diperlukan perencanaan dan
penjadwalan yang matang agar pengerjaan proyek dapat dilakukan dengan seefisien dan
seefektif mungkin. Dalam melakukan perencanaan kegiatan pekerjaan proyek, melakukan
percepatan durasi proyek pada perencanaan awal merupakan suatu aspek yang penting juga
untuk menghindari keterlambatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa estimasi waktu
yang dibutuhkan untuk menyeleseaikan proyek pengantian Ball Mill di PT. Freeport
Indonesia . Perhitungan penjadawalan proyek dilakukan dengan menggunakan metode
Critical Path Method (CPM). Critical Path Method (CPM) merupakan model kegiatan proyek
yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada
jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai
busur atau garis antara titik. Dalam penjadwalan diperlukan diagram network untuk
menentukan urutan keseluruhan kegiatan. Untuk menyusun diagram network perlu diketahui
kegiatan apa yang menjadi predecessor dan successor. Dari hasil perhitungan diperoleh
lintasan kritis berada pada aktivitas A C D F G H I L M N O P R S
T sampai Ya. Sementara itu, pekerjaan lain seperti pekerjaan B J K Q tidak termasuk ke
dalam lintasan kritis. Pekerjaan pekerjaan tersebut tidak termasuk ke dalam lintasan kritis
karena dalam perhitungannya memiliki waktu longgar. Dan pada perhitungan waktu
menggunakan metode CPM durasi yang di dapatkan adalah 1215 jam yg berarti lebih cepat 29
jam dari jadwal yang dibuat PT X yaitu 1244 jam.
Kata Kunci: Ball Mill, Critical Path Method, Diagram Network, Lintasan Kritis
Abstract
In a development project, the planning of activities is a very important aspect to avoid delays.
This requires well-defined planning and scheduling so that the project can be carried out as
efficiently and efficiently as possible. In planning project work activities, accelerating project
duration on initial planning is also an important aspect to avoid delays. The study aims to
analyze the estimated time it takes to complete the Ball Mill suspension project at PT.
Freeport Indonesia. Critical Path Method (CPM) is a model of project activity described in
the form of a network. Activities that are described as points on a network and events that
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
3302 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
mark the beginning or end of the activity are depicted as arches or lines between points. In
scheduling, a network diagram is required to determine the overall sequence of activities. To
compile a network diagram it is necessary to know what activities are predecessors and
successors. From the calculations obtained the critical path is on activity A C D F G
H I L M N O P R S T and Yes. Meanwhile, other jobs such as work B J K
Q are not included in the Critical path. And when we calculate time using the CPM method,
the duration is 1215 hours, which is 29 hours faster than the 1244 hours scheduled by
METSO.
Keywords: Ball Mill, Critical Path Method, Network Diagram, critical track
PENDAHULUAN
Proyek pekerjaan konstruksi membutuhkan waktu yang memadai untuk dapat
menyelesaikannya (Dwiantoro, Yoansa, Indrayana, Mentari, & Widyatami, 2024). Dalam hal
ini perlu dibutuhkan banyak pemikiran untuk memilih metode agar proyek pembangunan
suatu konstruksi dapat selesai tepat waktu. Dalam suatu proyek pembangunan, perencanaan
kegiatan-kegiatan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk menghindari
keterlambatan (Angelin & Ariyanti, 2018). Dalam melakukan perencanaan kegiatan-kegiatan
beberapa metode telah dikembangkan salah satunya adalah Network Planning. Menggunakan
metode Network Planning sangat membantu dalam melakukan perencanaan pekerjaan yang
kompleks (Regatama, Amiruddin, & Mulyatno, 2019). Untuk itu diperlukan perencanaan dan
penjadwalan yang matang agar pengerjaan proyek dapat dilakukan dengan seefisien dan
seefektif mungkin. Dalam melakukan perencanaan kegiatan pekerjaan proyek, melakukan
percepatan durasi proyek pada perencanaan awal merupakan suatu aspek yang penting juga
untuk menghindari keterlambatan (Agustiar & Handrianto, 2018; Maharesi, 2002; Saputra,
Handayani, & Dwiretnani, 2021).
Dalam menjaga efisiensi dan produktivitas operasionalnya, PT Freeport Indonesia
secara berkala melakukan penggantian peralatan produksi yang sudah tua dengan yang baru,
termasuk dalam hal ini ball mill (Cahyono, 2021). Ball mill merupakan peralatan kritis dalam
proses pengolahan mineral di PT Freeport Indonesia. Fungsinya sebagai penghancur dan
penggiling material mentah menjadi butiran yang lebih halus sangat vital dalam proses
produksi. Namun, seperti peralatan industri lainnya, ball mill juga mengalami penurunan
kinerja seiring waktu pemakaian yang panjang. Oleh karena itu, penggantian ball mill lama
dengan yang baru menjadi suatu keharusan untuk menjaga kelancaran operasional dan
produktivitas pabrik.
Berdasarkan uraian diatas, agar proyek dapat berjalan sesuai rencana maka pada proyek
penggantian ball mill yang lama ke yang baru dengan durasi selama 3 bulan perlu diadakan
analisa kinerja waktu mengingat besarnya nilai kontrak dan lamanya durasi pekerjaan yang
sedang berjalan. Perhitungan penjadwalan proyek akan dihitung dengan menggunakan
metode Critical Path Method (CPM) sehingga hipotesis penelitian pada Tugas Akhir ini
adalah penerapan metode Critical Path Method pada pengantian Ball Mill di PT. Freeport
Indonesia akan menghasilkan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyeleseaikan proyek
pengantian Ball Mill tersebut.
Analisis Penjadwalan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) pada Penggantian
Ball Mill 10 Dipt Free Port Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3303
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada proyek penggantian Ball Mill 10 yang berlokasi di
South Mill OB 1 Concentrating PT Freeport Indonesia Kota Timika, Provinsi Papua
Tengah.
Gambar 1. Lokasi Penelitian
Sumber: Google Earth, 2024
Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data yang digunakan terbagi menjadi 2 jenis (Data, 2014), yaitu:
1. Data primer merupakan data penelitian yang didapatkan dengan cara pengamatan langsung
(observasi) dan juga dengan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang
terkait.
2. Data sekunder merupakan data penelitian yang dikumpulkan secara tidak langsung oleh
perantara atau pihak lain.
Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dilanjutkan dengan cara menganalisis data,
yaitu menghitung penjadwalan proyek untuk menentukan jalur kritis. Pada penelitian ini,
metode analisis data yang digunakan yaitu metode Crical Path Method (CPM). Langkah-
langkah dalam pengolahan data dan analisis data adalah sebagai berikut:
1. Menguraikan aktivitas pekerjaan proyek
2. Menentukan perkiraan waktu pekerjaan proyek
3. Membuat Predecessor
4. Gambar diagram CPM menggunakan Auto CAD
5. Menghitung ES, EF, LS, LF dan TF untuk menentukan kegiatan kritisnya
Manajemen Proyek
Manajemen proyek merupakan sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta
koordinasi suatu pekerjaan dari awal (gagasan) sampai selesainya pekerjaan guna menjamin
bahwa peekrjaan telah dilaksanakan tepat waktu, biaya, serta mutu (Ervianto, 2023)
Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu adalah proses untuk memastikan apakah kinerja yang dilakukan
telah sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan (Ervianto, 2023). Lamanya waktu
penyelesaian suatu proyek sangat berpengaruh dengan pertambahan biaya proyek secara
keseluruhan. Maka dari itu dibutuhkan laporan perkembangan (progress) harian atau
mingguan ataupun bulanan untuk melaporkan hasil pekerjaan dan waktu penyelesaian setiap
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
3304 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
item pekerjaan proyek serta membandingkan dengan waktu penyelesaian rencana agar waktu
penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya. Penjadwalan dibuat untuk menggambarkan
perencanaan dalam skala waktu.
Critical Path Method (CPM)
Critical Path Method (CPM) merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan
dalam bentuk jaringan (Bishnoi, 2018). Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada
jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai
busur atau garis antara titik. Menurut Levin dan Kirkpatrick (1972), metode jalur kritis
(Critical Path Method-CPM), yakni metode untuk merencanakan dan mengawasi proyek-
proyek merupakan sistem yang paling banyak dipergunakan diantara semua sistem lain yang
memakai prinsip pembentukan jaringan (Kirkpatrick, 1988). CPM mengasumsikan bahwa
waktu kegiatan diketahui pasti sehingga hanya memerlukan satu perkiraan waktu untuk tiap
kegiatan.
Networking Planning (Jaringan Kerja)
Metode ini dikembangkan untuk mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang memiliki
ketergantungan yang kompleks. Metode ini relatif lebih sulit, hubungan antar kegiatan jelas,
dan dapat memperlihatkan kegiatan kritis. Dengan informasi Network Planning lah tindakan
koreksi dapat dilakukan serta memperbarui jadwal (Charles & Levin, 1972). Akan tetapi,
lebih informatif apabila metode ini dikombinasikan dengan metode lain.
Berikut beberapa manfaat dari Networking Planning:
1. Penggambaran logika hubungan antarkegiatan, membuat perencanaan proyek menjadi
lebih rinci dan detail.
2. Menyediakan kemampuan analisis untuk mencoba mengubah sebagian dari proses, lalu
mengamati efek terhadap proyek secara keseluruhan.
3. Dalam Network Planning dapat terlihat jelas waktu penyelesaian yang harus disegerakan.
4. Terdiri atas metode Activity On Arrow dan Activity On Node.
Menurut (Anggara Hayun, 2005) simbol-simbol yang digunakan dalam penggambaran
Network Planning adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Simbol Network Planning
Simbol
Keterangan
Arti
Lingkaran =
node
Menunjukkan suatu kejadian atau peristiwa.
Anak panah =
arrow
Menunjukkan sebuah kegiatan atau aktivitas yang
memerlukan durasi. Baik panjang maupun kemiringan dari
anak panah ini tidak mempunyai arti. Sehingga dalam
penggambarannya tidak memerlukan skala.
------->
Anak panah
terputus putus
= dummy
Menyatakan kegiatan semu atau dummy. Bedanya dengan
kegiatan biasa, dummy tidak memerlukan durasi atau waktu.
Penggambarannya pun tidak memerlukan skala.
Anak panah tebal
Menunjukan aktivitas pada lintasan kritis.
Sumber : Hayun, 2023