How to cite:
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak (2024) Analisis
Penjadwalan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) pada Penggantian Ball Mill 10
Dipt Free Port Indonesia, (06) 07,
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
ANALISIS PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE CRITICAL PATH
METHOD (CPM) PADA PENGGANTIAN BALL MILL 10 DIPT FREE PORT
INDONESIA
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Indonesia
Abstrak
Dalam suatu proyek pembangunan, perencanaan kegiatan-kegiatan merupakan suatu aspek
yang sangat penting untuk menghindari keterlambatan. Untuk itu diperlukan perencanaan dan
penjadwalan yang matang agar pengerjaan proyek dapat dilakukan dengan seefisien dan
seefektif mungkin. Dalam melakukan perencanaan kegiatan pekerjaan proyek, melakukan
percepatan durasi proyek pada perencanaan awal merupakan suatu aspek yang penting juga
untuk menghindari keterlambatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa estimasi waktu
yang dibutuhkan untuk menyeleseaikan proyek pengantian Ball Mill di PT. Freeport
Indonesia . Perhitungan penjadawalan proyek dilakukan dengan menggunakan metode
Critical Path Method (CPM). Critical Path Method (CPM) merupakan model kegiatan proyek
yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada
jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai
busur atau garis antara titik. Dalam penjadwalan diperlukan diagram network untuk
menentukan urutan keseluruhan kegiatan. Untuk menyusun diagram network perlu diketahui
kegiatan apa yang menjadi predecessor dan successor. Dari hasil perhitungan diperoleh
lintasan kritis berada pada aktivitas A C D F G H I L M N O P R S
T sampai Ya. Sementara itu, pekerjaan lain seperti pekerjaan B J K Q tidak termasuk ke
dalam lintasan kritis. Pekerjaan pekerjaan tersebut tidak termasuk ke dalam lintasan kritis
karena dalam perhitungannya memiliki waktu longgar. Dan pada perhitungan waktu
menggunakan metode CPM durasi yang di dapatkan adalah 1215 jam yg berarti lebih cepat 29
jam dari jadwal yang dibuat PT X yaitu 1244 jam.
Kata Kunci: Ball Mill, Critical Path Method, Diagram Network, Lintasan Kritis
Abstract
In a development project, the planning of activities is a very important aspect to avoid delays.
This requires well-defined planning and scheduling so that the project can be carried out as
efficiently and efficiently as possible. In planning project work activities, accelerating project
duration on initial planning is also an important aspect to avoid delays. The study aims to
analyze the estimated time it takes to complete the Ball Mill suspension project at PT.
Freeport Indonesia. Critical Path Method (CPM) is a model of project activity described in
the form of a network. Activities that are described as points on a network and events that
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
3302 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
mark the beginning or end of the activity are depicted as arches or lines between points. In
scheduling, a network diagram is required to determine the overall sequence of activities. To
compile a network diagram it is necessary to know what activities are predecessors and
successors. From the calculations obtained the critical path is on activity A C D F G
H I L M N O P R S T and Yes. Meanwhile, other jobs such as work B J K
Q are not included in the Critical path. And when we calculate time using the CPM method,
the duration is 1215 hours, which is 29 hours faster than the 1244 hours scheduled by
METSO.
Keywords: Ball Mill, Critical Path Method, Network Diagram, critical track
PENDAHULUAN
Proyek pekerjaan konstruksi membutuhkan waktu yang memadai untuk dapat
menyelesaikannya (Dwiantoro, Yoansa, Indrayana, Mentari, & Widyatami, 2024). Dalam hal
ini perlu dibutuhkan banyak pemikiran untuk memilih metode agar proyek pembangunan
suatu konstruksi dapat selesai tepat waktu. Dalam suatu proyek pembangunan, perencanaan
kegiatan-kegiatan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk menghindari
keterlambatan (Angelin & Ariyanti, 2018). Dalam melakukan perencanaan kegiatan-kegiatan
beberapa metode telah dikembangkan salah satunya adalah Network Planning. Menggunakan
metode Network Planning sangat membantu dalam melakukan perencanaan pekerjaan yang
kompleks (Regatama, Amiruddin, & Mulyatno, 2019). Untuk itu diperlukan perencanaan dan
penjadwalan yang matang agar pengerjaan proyek dapat dilakukan dengan seefisien dan
seefektif mungkin. Dalam melakukan perencanaan kegiatan pekerjaan proyek, melakukan
percepatan durasi proyek pada perencanaan awal merupakan suatu aspek yang penting juga
untuk menghindari keterlambatan (Agustiar & Handrianto, 2018; Maharesi, 2002; Saputra,
Handayani, & Dwiretnani, 2021).
Dalam menjaga efisiensi dan produktivitas operasionalnya, PT Freeport Indonesia
secara berkala melakukan penggantian peralatan produksi yang sudah tua dengan yang baru,
termasuk dalam hal ini ball mill (Cahyono, 2021). Ball mill merupakan peralatan kritis dalam
proses pengolahan mineral di PT Freeport Indonesia. Fungsinya sebagai penghancur dan
penggiling material mentah menjadi butiran yang lebih halus sangat vital dalam proses
produksi. Namun, seperti peralatan industri lainnya, ball mill juga mengalami penurunan
kinerja seiring waktu pemakaian yang panjang. Oleh karena itu, penggantian ball mill lama
dengan yang baru menjadi suatu keharusan untuk menjaga kelancaran operasional dan
produktivitas pabrik.
Berdasarkan uraian diatas, agar proyek dapat berjalan sesuai rencana maka pada proyek
penggantian ball mill yang lama ke yang baru dengan durasi selama 3 bulan perlu diadakan
analisa kinerja waktu mengingat besarnya nilai kontrak dan lamanya durasi pekerjaan yang
sedang berjalan. Perhitungan penjadwalan proyek akan dihitung dengan menggunakan
metode Critical Path Method (CPM) sehingga hipotesis penelitian pada Tugas Akhir ini
adalah penerapan metode Critical Path Method pada pengantian Ball Mill di PT. Freeport
Indonesia akan menghasilkan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyeleseaikan proyek
pengantian Ball Mill tersebut.
Analisis Penjadwalan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) pada Penggantian
Ball Mill 10 Dipt Free Port Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3303
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada proyek penggantian Ball Mill 10 yang berlokasi di
South Mill OB 1 Concentrating PT Freeport Indonesia Kota Timika, Provinsi Papua
Tengah.
Gambar 1. Lokasi Penelitian
Sumber: Google Earth, 2024
Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data yang digunakan terbagi menjadi 2 jenis (Data, 2014), yaitu:
1. Data primer merupakan data penelitian yang didapatkan dengan cara pengamatan langsung
(observasi) dan juga dengan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang
terkait.
2. Data sekunder merupakan data penelitian yang dikumpulkan secara tidak langsung oleh
perantara atau pihak lain.
Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dilanjutkan dengan cara menganalisis data,
yaitu menghitung penjadwalan proyek untuk menentukan jalur kritis. Pada penelitian ini,
metode analisis data yang digunakan yaitu metode Crical Path Method (CPM). Langkah-
langkah dalam pengolahan data dan analisis data adalah sebagai berikut:
1. Menguraikan aktivitas pekerjaan proyek
2. Menentukan perkiraan waktu pekerjaan proyek
3. Membuat Predecessor
4. Gambar diagram CPM menggunakan Auto CAD
5. Menghitung ES, EF, LS, LF dan TF untuk menentukan kegiatan kritisnya
Manajemen Proyek
Manajemen proyek merupakan sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta
koordinasi suatu pekerjaan dari awal (gagasan) sampai selesainya pekerjaan guna menjamin
bahwa peekrjaan telah dilaksanakan tepat waktu, biaya, serta mutu (Ervianto, 2023)
Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu adalah proses untuk memastikan apakah kinerja yang dilakukan
telah sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan (Ervianto, 2023). Lamanya waktu
penyelesaian suatu proyek sangat berpengaruh dengan pertambahan biaya proyek secara
keseluruhan. Maka dari itu dibutuhkan laporan perkembangan (progress) harian atau
mingguan ataupun bulanan untuk melaporkan hasil pekerjaan dan waktu penyelesaian setiap
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
3304 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
item pekerjaan proyek serta membandingkan dengan waktu penyelesaian rencana agar waktu
penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya. Penjadwalan dibuat untuk menggambarkan
perencanaan dalam skala waktu.
Critical Path Method (CPM)
Critical Path Method (CPM) merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan
dalam bentuk jaringan (Bishnoi, 2018). Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada
jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai
busur atau garis antara titik. Menurut Levin dan Kirkpatrick (1972), metode jalur kritis
(Critical Path Method-CPM), yakni metode untuk merencanakan dan mengawasi proyek-
proyek merupakan sistem yang paling banyak dipergunakan diantara semua sistem lain yang
memakai prinsip pembentukan jaringan (Kirkpatrick, 1988). CPM mengasumsikan bahwa
waktu kegiatan diketahui pasti sehingga hanya memerlukan satu perkiraan waktu untuk tiap
kegiatan.
Networking Planning (Jaringan Kerja)
Metode ini dikembangkan untuk mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang memiliki
ketergantungan yang kompleks. Metode ini relatif lebih sulit, hubungan antar kegiatan jelas,
dan dapat memperlihatkan kegiatan kritis. Dengan informasi Network Planning lah tindakan
koreksi dapat dilakukan serta memperbarui jadwal (Charles & Levin, 1972). Akan tetapi,
lebih informatif apabila metode ini dikombinasikan dengan metode lain.
Berikut beberapa manfaat dari Networking Planning:
1. Penggambaran logika hubungan antarkegiatan, membuat perencanaan proyek menjadi
lebih rinci dan detail.
2. Menyediakan kemampuan analisis untuk mencoba mengubah sebagian dari proses, lalu
mengamati efek terhadap proyek secara keseluruhan.
3. Dalam Network Planning dapat terlihat jelas waktu penyelesaian yang harus disegerakan.
4. Terdiri atas metode Activity On Arrow dan Activity On Node.
Menurut (Anggara Hayun, 2005) simbol-simbol yang digunakan dalam penggambaran
Network Planning adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Simbol Network Planning
Simbol
Keterangan
Arti
Lingkaran =
node
Menunjukkan suatu kejadian atau peristiwa.
Anak panah =
arrow
Menunjukkan sebuah kegiatan atau aktivitas yang
memerlukan durasi. Baik panjang maupun kemiringan dari
anak panah ini tidak mempunyai arti. Sehingga dalam
penggambarannya tidak memerlukan skala.
------->
Anak panah
terputus putus
= dummy
Menyatakan kegiatan semu atau dummy. Bedanya dengan
kegiatan biasa, dummy tidak memerlukan durasi atau waktu.
Penggambarannya pun tidak memerlukan skala.
Anak panah tebal
Menunjukan aktivitas pada lintasan kritis.
Sumber : Hayun, 2023
Analisis Penjadwalan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) pada Penggantian
Ball Mill 10 Dipt Free Port Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3305
Perhitungan Maju
Perhitungan Maju adalah cara perhitungan yang dimulai dari Start ( Initial Event )
menuju Finish ( Terminal Event ) yang digunakan untuk menghitung waktu penyelesaian
penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF) dan waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES).
Dimana EF didapatkan dari penjumlahan antara ES dan Durasi (Muhammad, 2020).
Perhitungan Mundur
Perhitungan Mundur adalah perhitungan dari Finish menuju Start untuk mengetahui
waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF) dan waktu paling lambat terjadinya suatu
kegiatan (LS) dimana LS didapatkan dari pengurangan antara LF dan Durasi.
Total Float
Total Float adalah jumlah waktu suatu kegiatan yang dapat ditunda tanpa
memperlambat waktu penyelesaian proyek. Perhitungan Total Float dapat dilakukan dengan
mengurangkan Latest Start dengan Earliest Start atau Latest Finish Earliest Finish. Suatu
kegiatan dikatakan kritis jika nilai Total Float nya sama dengan 0.
Jalur Kritis
Jalur Kritis adalah jalur yang melewati aktivitas dimana Total Float = Free Float = 0,
artinya jalur dimana setiap aktivitas tidak memiliki waktu kelonggaran, baik total float
maupun free float dilakukan uji lanjut (Nurkhasanah, 2022).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menguraikan aktivitas pekerjaan
Dalam menganalisis CPM, diperlukan suatu hubungan keterkaitan antar pekerjaan untuk
mengetahui hubungan aktivitas sebelumnya ke aktvitasa berikutnya. Suatu kegiatan
berkemungkinan untuk memiliki banyak kegiatan pendahulu (Predecessor) dan banyak
kegiatan yang mengikuti (Successor). Berikut merupakan tabel aktivitas pekerjaan yang saling
berhubungan (Predecessor) pada pengantian ball mill 10 pada tabel 1:
Tabel 2. Tabel Durasi Dan Aktivitas Pekerjaan
No
Simbol
Durasi
(Jam )
Predeccessor
1
A
24
-
2
B
1
A
3
C
16
A
4
D
15
B
5
E
2
D
6
F
24
E
7
G
6
F
8
H
24
G
9
I
24
H
10
J
8
I
11
K
8
I
12
L
72
I
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
3306 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
No
Simbol
Durasi
(Jam )
Predeccessor
13
M
24
J,K,L
14
N
24
M
15
O
24
N
16
P
12
O
17
Q
12
P
18
R
48
P
19
S
144
R
20
T
48
S
21
U
72
T
22
V
48
U
23
W
48
V
24
X
12
W
25
Y
24
X
26
Z
24
Y
27
Aa
12
Z
28
Ba
6
Aa
29
Ca
24
Ba
30
Da
24
Ca
31
Ea
24
Da
32
Fa
24
Ea
33
Ga
24
Fa
34
Ha
12
Ga
35
Ia
24
Ha
36
Ja
24
Ia
37
Ka
36
Ja
38
La
6
Ka
39
Ma
24
La
40
Na
6
Ma
41
Oa
24
Na
42
Pa
6
Oa
43
Qa
6
Pa
44
Ra
6
Qa
45
Sa
72
Ra
46
Ta
24
Sa
47
Ua
6
Ta
48
Va
12
Ua
49
Wa
12
Va
50
Xa
12
Wa
51
Ya
6
Xa
Sumber: Analisa Perhitungan, 2024
Berdasarkan tabel diatas, seluruh pekerjaan memiliki ketergantungan predeccessor yang
ditentukan sesuai dengan urutan pekerjaan dilapangan. Diketahui bahwa keseluruhan
pekerjaan menggunakan model kerja finish to start yang artinya suatu pekerjaan akan bisa
Analisis Penjadwalan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) pada Penggantian
Ball Mill 10 Dipt Free Port Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3307
dimulai jika pekerjaan sebelumnya telah selesai. Adapun durasi pekerjaan terlama terdapat
pada pekerjaan Remove Pinion Sole Plate dengan durasi 144 jam. Hal ini disebabkan oleh
pada saat proses pekerjaan ini berlangsung, hanya dikerjakan oleh 2 pekerja dengan jumlah
plat yang banyak.
Perhitungan ES, EF, LS Dan LF
Berikut diambil beberapa contoh perhitungan maju untuk lebih memastikan hasil durasi
yang didapat pada gambar jaringan kerja perhitungan maju dan perhitungan mundur.
1. Perhitungan Early Start (ES)
a. Perhitungan ES aktivitas A
b. Perhitungan ES aktivitas B
c. Perhitungan ES aktivitas C
d. Perhitungan ES aktivitas D
2. Perhitungan Early Finish (EF)
a. Perhitungan EF aktivitas A
b. Perhitungan EF aktivitas B
c. Perhitungan EF aktivitas C
d. Perhitungan EF aktivitas D
3. Perhitungan Late Start (LS)
a. Perhitungan LS aktivitas Ya
b. Perhitungan LS aktivitas Xa
c. Perhitungan LS aktivitas Wa
d. Perhitungan LS aktivitas Va
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
3308 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
4. Perhitungan Late Finish (LF)
a. Perhitungan LF aktivitas Ya
LET52
b. Perhitungan LF aktivitas Xa
LET51
c. Perhitungan LF aktivitas Wa
LET50
d. Perhitungan LF aktivitas Va
Berikut rekapitulasi perhitungan CPM untuk keseluruhan pekerjaan.
Tabel 3. Tabel Tabulasi Perhitungan Critical Path Method (CPM)
Kegiatan (No. Simpul)
waktu (Jam)
ES
EF
LS
LF
TF
Keterangan
(1-2)
24
0
24
0
24
0
Kritis
(2-3)
1
24
25
54
55
30
-
(2-4)
16
24
40
24
40
0
Kritis
(3-5)
-
25
55
55
55
30
-
(4-5)
15
40
55
40
55
0
Kritis
(5-6)
2
55
57
55
57
0
Kritis
(6-7)
24
57
81
57
81
0
Kritis
(7-8)
6
81
87
81
87
0
Kritis
(8-9)
24
87
111
87
111
0
Kritis
(9-10)
24
111
135
111
135
0
Kritis
(10-11)
8
135
143
223
231
88
-
(10-12)
1
135
143
223
231
88
-
10-13)
72
135
207
135
207
0
Kritis
(11-14)
-
143
231
231
231
0
Kritis
(12-14)
-
143
231
231
231
0
Kritis
(13-14)
24
207
231
207
231
0
Kritis
(14-15)
24
231
255
231
255
0
Kritis
(15-16)
24
255
279
255
279
0
Kritis
(16-17)
12
279
291
279
291
0
Kritis
(17-18)
12
291
303
471
483
180
-
(17-19)
48
291
339
291
339
0
Kritis
(18-20)
-
303
483
483
483
180
-
(19-20)
144
339
483
339
483
0
Kritis
(20-21)
48
483
531
483
531
0
Kritis
(21-22)
72
531
603
531
603
0
Kritis
(22-23)
48
603
651
603
651
0
Kritis
(23-24)
48
651
699
651
699
0
Kritis
(24-25)
12
699
711
699
711
0
Kritis
Analisis Penjadwalan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) pada Penggantian
Ball Mill 10 Dipt Free Port Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3309
Kegiatan (No. Simpul)
waktu (Jam)
ES
EF
LS
LF
TF
Keterangan
(25-26)
24
711
735
711
735
0
Kritis
(26-27)
24
735
759
735
759
0
Kritis
(27-28)
12
759
771
7559
771
0
Kritis
(28-29)
6
771
777
771
777
0
Kritis
(29-30)
24
777
801
777
801
0
Kritis
(30-31)
24
801
825
801
825
0
Kritis
(31-32)
24
825
849
825
849
0
Kritis
(32-33)
24
849
873
849
873
0
Kritis
(33-34)
24
873
897
873
897
0
Kritis
(34-35)
12
897
909
897
909
0
Kritis
(35-36)
24
909
933
909
933
0
Kritis
(36-37)
24
933
957
933
957
0
Kritis
(37-38)
36
957
993
957
993
0
Kritis
(38-39)
6
933
999
933
999
0
Kritis
(39-40)
24
999
1023
999
1023
0
Kritis
(40-41)
6
1023
1029
1023
1029
0
Kritis
(41-42)
24
1029
1053
1029
1053
0
Kritis
42-43)
6
1053
1059
1053
1059
0
Kritis
43-44)
6
1059
1065
1059
1065
0
Kritis
(44-45)
6
1065
1071
1065
1071
0
Kritis
(45-46)
72
1071
1143
1071
1143
0
Kritis
(46-47)
24
1143
1167
1143
1167
0
Kritis
(47-48)
6
1167
1173
1167
1173
0
Kritis
(48-49)
12
1173
1185
1173
1185
0
Kritis
(49-50)
12
1185
1197
1185
1197
0
Kritis
(50-51)
12
1197
1209
1197
1209
0
Kritis
(51-52)
6
1209
1215
1209
1215
0
Kritis
Sumber: Analisa Perhitungan, 2024
.
Gambar 1. Bagan Lintasan Pekerjaan Arrow Diagram Method (ADM)
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh 46 pekerjaan dengan lintasan kritis yang artinya
tidak boleh terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan jika ingin mencapai selesainya
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
3310 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
pekerjaan tepat waktu sesuai rencana. Sedangkan terdapat 6 pekerjaan yang bukan masuk
lintasan kritis. Hal ini disebabkan oleh dari 6 pekerjaan yang ada, merupakan pekerjaan
dengan lintasan dummy yang ditandai dengan panah garis putus-putus. Dimana lintasan
dummy ini merupakan jalur alternatif bagi pelaksanaan pekerjaan yang mengalami kendala
agar tidak mengganggu proses pekerjaan lainnya.
Hasil perhitungan ES dan LS yang memiliki nilai sama demikian pula pada perhitungan
EF dan LF, maka dinyatakan pekerjaan tersebut bersifat kritis seperti yang terlihat pada
kegiatan nomor simpul 1-2. Sedangkan hasil perhitungan ES dan LS yang memiliki nilai tidak
sama demikian pula pada perhitungan EF dan LF, maka dinyatakan pekerjaan tersebut bersifat
tidak kritis seperti yang terlihat pada kegiatan nomor simpul 2-3. Akibat adanya perbedaan
nilai ini, maka terdapat nilai Time Float (TF). Nilai TF inilah yang menyatakan jumlah waktu
toleransi terjadinya tundaan pelaksanaan pekerjaan. Pada kegiatan nomor simpul 2-3 memiliki
nilai TF 30, artinya pada lintasan ini boleh terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
selama 30 jam.
Dengan menerapkan metode CPM ini yang mana adanya lintasan dummy dan ketepatan
dalam penentuan urutan pekerjaan, diperoleh total durasi yang dibutuhkan untuk
meyelesaikan pekerjaan adalah 1215 jam. Hasil ini lebih cepat 29 jam dari jadwal yang dibuat
PT X yaitu 1244 jam.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa perhitungan penjadwalan Critical Path Method (CPM) pada
pengantian Ball Mill di PT. Freeport Indonesia , maka diketahui lintasan kritis berada pada
aktivitas A C D F G H I L M N O P R S T sampai Ya. Sementara
itu, pekerjaan lain seperti pekerjaan B J K Q tidak termasuk ke dalam lintasan kritis.
Pekerjaan pekerjaan tersebut tidak termasuk ke dalam lintasan kritis karena dalam
perhitungannya memiliki waktu longgar. Dan pada perhitungan waktu menggunakan metode
CPM durasi yang di dapatkan adalah 1215 jam yg berarti lebih cepat 29 jam dari jadwal yang
dibuat PT X yaitu 1244 jam.
BIBLIOGRAFI
Agustiar, Irawan, & Handrianto, Ryan. (2018). Evaluasi Penjadwalan Proyek Menggunakan
Metode CPM Dan Kurva S. Wahana Teknik, 7(2), 99105.
Angelin, Atica, & Ariyanti, Silvi. (2018). Analisis Penjadwalan Proyek New Product
Development Menggunakan Metode Pert Dan Cpm. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 6(1).
Anggara Hayun, A. (2005). Perencanaan dan pengendalian proyek dengan metode pertcpm:
studi kasus fly over ahmad yani, karawang. Journal the Winners, 6(2), 155174.
Bishnoi, Nisha. (2018). Critical path method (CPM): A coordinating tool. International
Research Journal of Management Science & Technology, 9(1), 459467.
Cahyono, Y. D. G. (2021). Analisis Produktivitas Pemboran Untuk Pembuatan Slot Raise Di
Extraction Level Gbc Pt. Freeport Indonesia. Jurnal Pertambangan, 5(3), 124129.
Charles, K. A., & Levin, R. I. (1972). Perentjanaan dan pengawasan dengan PERT dan
CPM. Jakarta: Bhatara.
Data, Analasis. (2014). Teknik Pengumpulan Data. Jurnal Pendidikan Mipa Susunan Redaksi,
4.
Dwiantoro, Deny, Yoansa, Acep Yosep, Indrayana, Desiderius Viby, Mentari, Sekar, &
Analisis Penjadwalan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) pada Penggantian
Ball Mill 10 Dipt Free Port Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3311
Widyatami, Filki Suri. (2024). Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek “XYZ.”
Jurnal Talenta Sipil, 7(1), 388403.
Ervianto, Wulfram I. (2023). MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI.
Kirkpatrick, Charles H. (1988). Transfer factor. Journal of Allergy and Clinical Immunology,
81(5), 803813.
Maharesi, Retno. (2002). Penjadwalan Proyek dengan menggabungkan Metode PERT dan
CPM. Proceedings, Komputer Dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002).
Muhammad, Alamsyah bin Muh Saleh Alam. (2020). Analisa Perhitungan Pekerjaan Reparasi
Kapal Dengan Metode Critical Path Method (CPM): cpm. SPECTA Journal of
Technology, 4(1), 8491.
Nurkhasanah, Nurkhasanah. (2022). Minuman Fungsional Milkshake Daun Ubi Jalar Ungu,
Kedelai, dan Angkak sebagai Diet Dislipidemia. PHARMACY: Jurnal Farmasi
Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 19(2), 282293.
Regatama, Galan, Amiruddin, Wilma, & Mulyatno, Imam Pujo. (2019). Analisis Network
Planning Reparasi Kapal SPB TITAN 70 Dengan Metode Critical Path Method. Jurnal
Teknik Perkapalan, 7(4).
Saputra, Niko, Handayani, Elvira, & Dwiretnani, Annisaa. (2021). Analisa Penjadwalan
Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) Studi Kasus Pembangunan Gedung
Rawat Inap RSUD Abdul Manap Kota Jambi. Jurnal Talenta Sipil, 4(1), 4452.
Copyright holder:
Vlindercia E. N. H. Paririe, Ajeng Dewi Rani, Dewi Anggraeni, Sarah A Rumawak
(2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: