How to cite:
Titiek Irewati (2024) Pemakaian Metode Altman Z Score untuk Memperbandingkan Kesehatan
Keuangan PT. Summarecon Agung, Tbk dan PT. Agung Podomoro Land, TBK, (06) 07,
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
PEMAKAIAN METODE ALTMAN Z SCORE UNTUK MEMPERBANDINGKAN
KESEHATAN KEUANGAN PT. SUMMARECON AGUNG, TBK DAN PT. AGUNG
PODOMORO LAND, TBK
Titiek Irewati
Universitas Gunadarma, Indonesia
Abstrak
Informasi tentang kesehatan keuangan perusahaan sangat penting bagi berbagai pihak, salah
satunya adalah bagi investor yang tertarik pada saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia. Selama enam tahun terakhir ini, sub sektor properti juga mengalami imbas
pandemi yang menimbulkan perlambatan pertumbuhan. Penelitian ini untuk mengetahui
kondisi perusahaan properti pada kurun waktu tahun 2018 sampai tahun 2023 dengan
mengambil objek observasi PT. Summarecon Agung, Tbk dan PT. Agung Podomoro Land,
Tbk. Penilaian kesehatan keuangan memakai Metode Altman Z Score yaitu model
modifikasi : Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4 Dari hasil perhitungan dan analisis ,
PT. Sumarecon Agung, Tbk . mempunyai kondisi kesehatan keuangan yang lebih stabil
dengan rentang Z score yang lebih sempit dibandingkan PT. Agung Podomoro Land, Tbk.
Pembandingan terhadap perusahaan properti berdasarkan 6 periode pengamatan
memperlihatkan PT. Summarecon Agung,Tbk mempunyai kondisi kesehatan keuangan
dan aktivitas yang relatif stabil walaupun dalam zona waspada . PT. Agung Podomoro Land,
Tbk selama beberapa periode (tahun 2018 sampai 2021 mengalami tekanan dalam kesehatan
keuangan tetapi pada tahun 2022 dan 2023 telah mengalami perbaikan sehingga kondisi
kesehatan keuangan berada dalam zona bagus.
Kata Kunci: Altman Z-Score, Bangkrut, Kesehatan Keuangan
Abstract
Information about the company's financial health is very important for various parties, one of
which is for investors who are interested in the company's shares listed on the Indonesia
Stock Exchange. Over the past six years, the property sub-sector has also experienced the
impact of the pandemic which has caused a slowdown in growth. This research is to find out
the condition of property companies in the period from 2018 to 2023 by taking the object of
observation of PT. Summarecon Agung, Tbk and PT. Agung Podomoro Land, Tbk. The
assessment of financial health uses the Altman Z Score Method, which is a modified model: Z
= 6.56X1 + 3.26X2 + 6.72X3 + 1.05X4 From the results of calculation and analysis, PT.
Sumarecon Agung, Tbk . has a more stable financial health condition with a narrower Z score
range than PT. Agung Podomoro Land, Tbk. Comparison of property companies based on 6
observation periods shows that PT. Summarecon Agung, Tbk has a relatively stable financial
health and activity condition even though it is in the alert zone. PT. Agung Podomoro Land,
Tbk for several periods (2018 to 2021 experienced pressure in financial health but in 2022
and 2023 has improved so that financial health conditions are in the good zone
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Pemakaian Metode Altman Z Score untuk Memperbandingkan Kesehatan Keuangan PT.
Summarecon Agung, Tbk dan PT. Agung Podomoro Land, TBK
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3295
.
Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy, Financial Health
PENDAHULUAN
Pemahaman masyarakat mengenai keuangan yang semakin membaik pada dekade
2020-an ini menyebabkan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan investasi melalui
saham (Altman, Hotchkiss, & Wang, 2019). Pada akhir tahun 2023 dilaporkan jumlah
investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencapai 5,25 juta yang menunjukkan
kenaikan dibandingkan periode sebelumnya. Investor investor tersebut harus memilih pada
suplai saham perusahaan sebanyak 903 perusahaan yang terdaftar di BEI (Hirawati, 2017).
Pemilihan sikap investor dalam menghadapi dinamika saham berdasarkan dua pertimbangan
utama, yaitu (Hutabarat & Siringoringo, 2015): 1). Berapakah jumlah hasil yang dapat
diharapkan dan 2). Bagaimanakah besar risiko investasi. Risiko dalam investasi
mencerminkan ketidak pastian perolehan keuntungan sehingga seorang investor dituntut
untuk teliti dan peka dalam membuat keputusan investasi. Suatu faktor yang mempengaruhi
keputusan investasi adalah kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang menyatakan
kemampuan perusahaan untuk menimbulkan keuntungan saham.
Salah satu sektor di BEI yang banyak menarik minat investor adalah sektor properti
dan real estate (Fitriaty & Saputra, 2022). Hal ini karena perumahan merupakan salah satu
kebutuhan primer masyarakat. Harga tanah dan properti yang cenderung tidak pernah turun
membuat para pengusaha real estate berpeluang untuk memperoleh keuntungan sehingga
menarik para investor yang ingin menanamkan modal (Prayoga, 2022). Industri properti dan
real estate di Indonesia mengalami dinamika, kondisi industri terhitung sangat baik di sekitar
tahun 2010 sampai 2013 dengan tingginya pertumbuhan 6,8 % kemudian perlambatan di
tahun 2014 kemudian membaik kembali di tahun 2017. Situasi pandemi di tahun 2020
sampai 2022 kembali membuat pertumbuhan menurun. Hal ini menimbulkan pertanyaan
bagaimanakah kondisi perusahaan perusahaan properti dan real estate setelah melewati
periode pandemi tersebut. Banyaknya perusahaan properti / real estate yang terdaftar di BEI,
yaitu sekitar 90 perusahaan (tahun 2023) membuat para investor juga harus benar benar
memilih perusahaan dengan seksama (Rahmi, 2023). Investor tidak ingin membeli saham
perusahaan yang kinerja keuangannya tidak baik. Analisis keuangan melalui prediksi
kebangkrutan perusahaan dapat membantu investor untuk mengambil keputusan dengan
lebih baik (Shim, 2000; Sumolang, Mangindaan, & Keles, 2021).
PT. Summarecon Agung, Tbk dan PT. Agung Podomoro Land, Tbk adalah dua dari 90
perusahaan real estate di BEI yang menarik perhatian masyarakat investor karena kiprah
perusahaan dalam proyek proyek pengembangan lahan dan properti di Indonesia. Kondisi ini
membuat peneliti tertarik untuk menilai kesehatan keuangan keduanya sehingga para investor
saham properti lebih mudah menentukan pilihan.
METODE PENELITIAN
Peneliti mengamati perusahaan properti dan real estate yang tergolong pada papan atas
dalam Bursa Efek Indonesia yaitu PT. Summarecon Agung, Tbk (selanjutnya disebut PT.
SA) dan PT. Agung Podomoro Land, Tbk (selanjutnya disebut PT.APL). Kedua perusahaan
ini dianggap tepat untuk diperbandingkan karena mempunyai karakteristik yang mirip yaitu
telah berkiprah lebih dari 20 tahun di bidang properti dan mempunyai wilayah penyebaran
usaha di seluruh Indonesia. Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif (Noor, 2020),
Titiek Irewati
3296 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
yang diperoleh sebagai data sekunder berupa laporan keuangan yang berasal dari situs
perusahaan perusahaan yang menjadi objek (Caroline, 2019).
1. Periode Pengamatan : periode waktu pembandingan untuk kedua perusahaan adalah
periode tahun 2018 sampai tahun 2023.
2. Metode Analisis Data : untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan perusahaan
perusahaan yang menjadi obyek , dipergunakan suatu Model Discriminan Analysis dari
Altman dengan model rumus (Mičudová, 2013) :
Z = 6,56 X
1
+ 3,26 X
2
+ 6,72 X
3
+ 1,05 X
4
Keterangan :
Z = Indeks Z untuk keseluruhan
X
1
= Modal kerja / aset total (Working Capital / Total Asset )
X
2
= Laba ditahan / aset total (Retained Earning / Total Asset )
X
3
= Pendapatan sebelum bunga dan pajak / aset total ( Earning Before Interest and
Taxes / Total Asset)
X
4
= Nilai buku ekuitas / nilai buku total hutang (Book Value of Equity / Book Value
of Total Debt)
Standar penentuan kondisi kesehatan keuangan bedasarkan Z skor yang diperoleh
yaitu :
Tabel 1. Interpretasi untuk nilai Z skor
Kisaran Z skor
Kondisi kesehatan perusahaan
Z skor < 1,10
1,10 < Z < 2,60
Z > 2,60
Bangkrut
Grey area (waspada)
Relatif baik
(Altman et al., 2019)
Hasil dari data dan perhitungan tersebut dianalisis secara kualitatif deskriptif sesuai
dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan nilai nilai yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan, diperoleh
data dan perhitungan untuk memperoleh Z skor perusahaan sbb :
Perhitungan X
1
(modal kerja / aset total)
Tabel 2. Data Modal Kerja, Aset Total dan nilai X
1
Tahun
Modal Kerja (Rp.10
9
)
Nilai X
1
PT. SA
PT.APL
PT.SA
PT.APL
PT.SA
PT.APL
2018
3 277,2
390,3
23 299,2
29 583,8
0,1108
0,0472
2019
2 133,4
3 261,4
24 441,7
29 460,4
0,0873
0,1107
2020
3 529,8
5 519,7
24992,5
30 391,4
0,1412
0,1816
2021
6 061,8
4 644,6
24922,5
29611,1
0,2047
0,1569
2022
4 789,3
5 531,8
28433,6
28617,8
0,1684
0,1933
2023
3 776,9
2 572,6
31168,4
28327,6
0,1212
0,0908
Keterangan : PT.SA = PT. Summarecon Agung, Tbk
PT. APL = PT. Agung Podomoro Land,Tbk
Pemakaian Metode Altman Z Score untuk Memperbandingkan Kesehatan Keuangan PT.
Summarecon Agung, Tbk dan PT. Agung Podomoro Land, TBK
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3297
Tabel 2 memperlihatkan fluktuasi nilai modal kerja untuk kedua perusahaan sesuai
dengan tuntutan aktivitas operasional perusahaan . Nilai aset untuk PT. SA ada peningkatan
dari periode 2018 ke tahun 2023, sedangkan pada PT. APL terjadi penjualan aset.
Perhitungan X
2
(Laba ditahan / Aset total)
Tabel 3. Data Laba ditahan, Aset total dan nilai X
2
Tahun
Laba Ditahan (Rp.10
9
)
Aset total
(Rp. 10
9
)
Nilai X
2
PT.SA
PT.APL
PT.SA
PT.APL
PT.SA
PT.APL
2018
5 331,9
5 735,3
23 299,2
29 583,8
0,2288
0,1939
2019
5 788,9
5 676,6
24 441,6
29 460,4
0,2368
0,1927
2020
5 263,9
4 868,9
24 992,5
30 391,4
0,2106
0,1602
2021
5 584,6
4218,6
24 922,5
29 611,1
0,2240
0,1425
2022
6 240,9
6213,5
28433,6
28 617,8
0,2195
0,2171
2023
6 870,4
7298,7
31168,4
28327,6
0,2204
0,2577
Keterangan : PT. SA = PT. Summarecon Agung,Tbk
PT. APL = PT. Agung Podomoro Land, Tbk
Tabel 3 memperlihatkan adanya kenaikan nilai laba ditahan untuk PT. SA dan juga
PT. APL, sehingga rasio X
2
mempunyai kecenderungan untuk meningkat lagi pada tahun
2023. Peningkatan nilai laba ditahan menunjukkan sikap waspada dan kehati-hatian
perusahaan untuk menghadapi risiko di masa depan dengan meningkatkan nilai cadangan.
Perhitungan X
3
(Pendapatan sebelum pajak dan bunga / aset total )
Rasio X
3
ini merupakan gambaran kemampuan manajerial perusahaan mengelola harta
yang dimiliki untuk memperoleh laba usaha sebelum dikurangi pajak dan bunga. Semakin
besar nilainya menunjukkan kemampuan yang semakin baik.
Tabel 4. Data Pendapatan, aset total dan nilai X
3
Tahun
Pendapatan sebelum pajak dan
bunga (EBIT) (Rp. 10
9
)
Aset total (TA )
(Rp. 10
9
)
Nilai X
3
PT.SA
PT.APL
PT.SA
PT.APL
PT.SA
PT.APL
2018
1 558,1
208,8
23
299,2
29
583,8
0,0669
0,0071
2019
1 588,9
131,2
24
441,7
29
460,4
0,0650
0,0045
2020
1 275,9
207,1
24
922,5
30
391,4
0,0512
0,0068
2021
1 557,7
(457,8)
26
049,7
29
611,1
0,0598
(0,0155)
2022
1 017,9
2 324,7
28433,6
28
617,8
0,0358
0,0812
2023
1 345,4
1 224,8
31168,4
28
327,6
0,0432
0,0432
Keterangan : PT. SA = PT. Summarecon Agung, Tbk
PT. APL = PT. Agung Podomoro Land, Tbk
Titiek Irewati
3298 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Tabel 4 memperlihatkan fluktuasi nilai X
3
. Kelesuan dunia properti pada tahun 2020
dan banyaknya masalah yang dialami perusahaan menyebabkan fluktuasi pendapatan kedua
perusahaan. Bahkan pada tahun 2021, PT. APL mengalami kerugian karena sangat minimnya
pendapatan dari jual dan sewa properti.
Perhitungan koefisien X
4
( nilai buku ekuitas / nilai buku total hutang)
Rasio ini memperlihatkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban dari nilai buku
ekuitas.
Tabel 5. Data nilai buku ekuitas,nilai buku total hutang dan nilai X
4
Tahun
Nilai Buku Ekuitas
( Rp. 10
9
)
Nilai buku hutang (Rp.10
9
)
Nilai X
4
PT. SA
PT.APL
PT. SA
PT. APL
PT.SA
PT.APL
2018
9 060,7
12128,9
14 238,5
17 454,9
0,6364
0,6949
2019
9 451,4
12836,0
14990,3
16 629,4
0,6305
0,7719
2020
9 085,7
11355,3
15836,9
19 036,1
0,5737
0,5965
2021
11230,2
10539,7
14819,5
19 071,3
0,7578
0,5526
2022
11750,2
12469,6
16683,5
16 198,2
0,7254
0,7698
2023
12303,1
13451,5
18 855,2
14 876,1
0,6525
0,9042
Keterangan : PT.SA = PT. Summarecon Agung, Tbk
PT. APL = PT. Agung Podomoro Land, Tbk
Perusahaan properti untuk pengembangan usaha umumnya mengusahakan suntikan
dana dengan melakukan peminjaman. Peningkatan nilai hutang sebaiknya proporsional
dengan peningkatan nilai buku ekuitas. Pada tahun 2020 / 2021 sebagai imbas dari pandemi,
perusahaan menurun nilai rasionya tetapi pada tahun 2022/2023 rasionya semakin baik.
Nilai Z skor untuk PT. Summarecon Agung, Tbk dan PT. Agung Podomoro Land, Tbk
Berdasarkan nilai nilai X
1
, X
2
, X
3
dan X
4
pada tabel 2 sampai tabel 5, dengan memakai
model Altman :
Z = 6,56 X
1
+ 3,26 X
2
+ 6,72 X
3
+ 1,05 X
4
Besaran Z skor kedua perusahaan untuk periode tahun 2018 sampai 2023 terlihat pada
tabel 6 :
Tabel 6. Z skor PT.Summarecon Agung,Tbk dan PT. Agung Podomoro Land, Tbk
Tahun
Z Skor
PT.SA
Z Skor
PT.APL
Interpretasi Posisi di kurva Z
2018
2,6405
(grey area)
1,7190
(grey area)
Perusahaan pada kondisi harus berhati hati.
2019
2,4435
(grey area)
2,1950
(grey area)
Perusahaan pada kondisi harus berhati hati
2020
2,5593
(grey area)
2,3856
(grey area)
Perusahaan pada kondisi harus berhati hati
2021
3,2706
(bagus)
1,9699
(grey area)
PT. SA kondisi keuangan sehat sedangkan PT. APL
harus berhati hati, ada risiko.
2022
2,8222
3,329
Kedua perusahaan kondisi keuangan relatif baik /
Pemakaian Metode Altman Z Score untuk Memperbandingkan Kesehatan Keuangan PT.
Summarecon Agung, Tbk dan PT. Agung Podomoro Land, TBK
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3299
(bagus)
(bagus)
sehat.
2023
2,4890
(grey area)
2,675
(bagus)
PT. SA harus berhati hati
PT. APL relatif baik
Keterangan : PT.SA = PT.Summarecon Agung, Tbk
PT. APL = PT. Agung Podomoro Land, Tbk
Penilaian terhadap kondisi keuangan perusahaan tidak dapat hanya berdasarkan satu
periode pengamatan saja tetapi harus memandang pengaruh periode sebelum dan sesudah. Hal
ini terlihat pada kedua perusahaan properti dan real estate yang menjadi objek ini. Aktivitas
dan keterlibatan korporasi PT. APL pada proyek reklamasi di pantai utara Jakarta
menyebabkan perusahaan mengalami risiko eksekusi yang tinggi pada tahun 2018 /2019
(Ian, 2021). Ditunjang juga dengan karakteristik industri properti yang sensitif terhadap
pandemi (penurunan mobilitas masyarakat) sehingga kondisi perusahaan tergolong rawan
dengan nilai Z yang rendah (grey area) sampai pada tahun 2021.
Tabel 6 memperlihatkan jatuh bangun perusahaan melewati periode sulit , secara umum
PT.SA lebih stabil dengan nilai Z pada kisaran 2,4 sampai 3,2 sehingga kondisi keuangan
perusahaan terbilang mantap dibandingkan PT. APL yang pada tahun 2018 mempunyai skor
1,719 walaupun kemudian upaya upaya perbaikan finansial yang dilakukan manajemen PT
APL membuat kondisi PT. APL lebih baik (Winarso & Edison, 2019).
Sebagai usaha perseroan yang menerbitkan surat berharga, perlu diketahui juga kondisi
perusahaan dipandang dari kreditur (Irawan & SH, 2016; Khofifah, Najib, & Sumriyah,
2023). Pada tahun 2022 / 2023 review untuk perusahaan PT.SA adalah idA+ dengan kondisi
outlook stabil (PEFINDO / lembaga pemeringkat kredit di Indonesia). Pada tahun 2022 / 2023
review PEFINDO sebagai lembaga pemeringkat kredit untuk PT. APL adalah idBBB+
dengan kondisi outlook stabil.
KESIMPULAN
Industri properti dan real estate di Indonesia adalah industri yang peka / sensitif
terhadap pengaruh sosial politik. Pembandingan terhadap perusahaan properti berdasarkan 6
periode pengamatan memperlihatkan PT. Summarecon Agung,Tbk mempunyai kondisi
kesehatan keuangan dan aktivitas yang relatif stabil walaupun dalam zona waspada . PT.
Agung Podomoro Land, Tbk selama beberapa periode (tahun 2018 sampai 2021 mengalami
tekanan dalam kesehatan keuangan tetapi pada tahun 2022 dan 2023 telah mengalami
perbaikan sehingga kondisi kesehatan keuangan berada dalam zona bagus.
BIBLIOGRAFI
Altman, Edward I., Hotchkiss, Edith, & Wang, Wei. (2019). Corporate financial distress,
restructuring, and bankruptcy: analyze leveraged finance, distressed debt, and
bankruptcy. John Wiley & Sons.
Caroline, E. (2019). Metode Kuantitatif. Media Sahabat Cendekia.
Fitriaty, Fitriaty, & Saputra, Muhammad Haris. (2022). Inflasi, Suku Bunga Dan Resesi
Terhadap Kinerja Saham Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan, 11(04), 981992.
Hirawati, Heni. (2017). Analisis Prediksi Financial Distress Berdasarkan Model Altman Dan
Grover Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Riset
Titiek Irewati
3300 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Ekonomi Manajemen Untidar.
Hutabarat, Francis M., & Siringoringo, Laura. (2015). An Analysis of the Efficacy of the
Altman Bankruptcy Model using Z-Score in Oil and Gas Sub-Sector Companies Listed
at Indonesian Stock Exchange. Proceedings of The Internatuonal Conference on
Innovation, Entrepreneurship and Technology, 2526.
Ian, Garrett. (2021). The Blackwell encyclopedia of management. Finance. Blackwell
Publishing Ltd.
Irawan, James Julianto, & SH, M. H. (2016). Surat Berharga: Suatu Tinjauan Yuridis dan
Praktis. Kencana.
Khofifah, Linda Uril, Najib, Ainun, & Sumriyah, Sumriyah. (2023). Urgensi Surat Berharga
Obligasi Dalam Pemenuhan Hak Dan Kewajiban Perusahaan dan Investor Dalam Pasar
Modal. Jurnal Relasi Publik, 1(2), 129145.
Mičudová, Kateřina. (2013). Discriminatory Power of the Altman Z-Score Model. Ittera
Scripta, 6(1), 95106.
Noor, H. R. Zulki Zulkifli. (2020). Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif: petunjuk
praktis untuk penyusunan skripsi, tesis, dan disertasi: tahun 2015. Deepublish.
Prayoga, Dimas. (2022). Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Universitas Islam Riau.
Rahmi, Raisa. (2023). Pengaruh rasio leverage, likuiditas, dan aktivitas terhadap harga
saham dengan profitabilitas sebagai variabel moderasi pada perusahaan subsektor
properti dan real estate. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Shim, Jae K. (2000). Strategic business forecasting: the complete guide to forecasting real
world company performance. CRC Press.
Sumolang, Rosemmia J., Mangindaan, Joane V, & Keles, Dantje. (2021). Analisis Prediksi
Kebangkrutan Perusahaan Properti Yang Terdaftar di BEI Dengan Model Altman Z-
Score. Productivity, 2(1), 3136.
Winarso, Eddy, & Edison, T. C. J. Adriandra. (2019). Perbandingan Analisis Model Z”-Score
Altman Modifikasi, Model X-Score Zmijewski, Model G-Score Grover, Dan Model S-
Score Springate Untuk Menganalisis Ketepatan Prediksi Kebangkrutan:(Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Pelengkap Otomotif Yang Terdaftar di BEI
periode 2016-2017). Journal of Accounting, Finance, Taxation, and Auditing (JAFTA),
1(2), 113.
Copyright holder:
Titiek Irewati (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: