Novaldo Ramzis, Ramelia Eka Puspita
3256 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
situs geologi /geosite tersebut (Putri, Zuriyani, & Juita, 2023). Pada panel tersebut berisi
infomasi mengenai proses geologi yang ada didalam nya. Dimana panel ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada pengunjung melalui pertukaran informasi yang ada geoarea
tersebut (Putri et al., 2023). Panel bisa ditempatkan pada objek tertentu yang ada di dalam
geosite. Bisa di tempatkan pada dinding batu, jalanan, atau jalan setapak. Bentuk dari panel
yang akan dibuat, menyesuaikan karakteristik dari geoarea pada masing-masing geosite,
untuk menonjolkan perbedaan karakteristik masing-masing geosite. Berikut adalah sebaran
dari masing-masing panel pada setiap geosite.
Elemen View Point pada Rencana Geotrail
View Point atau titik penatapan merupakan salah satu elemen yang ada pada geotrail.
View point ini sebagai titik yang dapat digunakan pengunjung untuk menyaksikan keindahan
panorama alam yang disajikan di masing-masing geosite, View point dapat diletakan biasanya
di puncak, di lereng bukit, atau dipantai (Putra & Utari, 2022). Menyesuaikan lansekap yang
ditawarkan oleh geosite itu sendiri, untuk titik viewpoint pada geosite tersebut disesuaikan
dengan kondisi geoareanya. Geosite Datuk dan Geosite Senubing mempunyai komposisi
lanskap tebing batuan, menghadirkan visualisasi dan sudut pandang yang menarik yaitu
tebing batuan sedimen dan batuan gamping yang dibawahnya langsung menghadap ke laut
cina selatan (Pratama, Edison, Suryaningsih, Setiawan, & Tarini, 2021). Geosite Senoa,
Geosite Setanau, Geostite Batukasah, dan Geosite Pulau Akar, menawarkan lanskap
kumpulan batuan yang tersusun di bibir pantai, komposisi batuan tersebut adalah dengan jenis
batuan kerak samudra yang tersusun dari batuan granit, lava basalt, peridotit. Sedangkan view
point pada geosite gunung ranai adalah, lereng gunung dengan hamparan lanskap natuna dari
atas. Semua sudut pandang tersebut mempunyai identitas khusus yang diperlukan dalam
pengembangan geowisata, karena dapat memperkuat karakter dari masing-masing geosite
(Drápela, 2023)
Elemen Stops pada Rencana Geotrail
Stop atau alur pemberhentian dimanfaatkan untuk memperkuat karakter geosite pada
jalur yang dilalui, pada rencana geotrail di Geopark Natuna ini terdapat beberapa titik
pemberhentian yang dapat meningkatkan potensi atraksi geowisata. Terdapat Pusat Informasi
Geologi Natuna, dibawah Kementerian ESDM. Pusat Infomasi Geologi ini terletak ditengah-
tengah jalur yang menghubungkan geosite paling utara (geosite tanjung datuk) dan geosite
paling selatan (geosite setanau), Pusat Survey Geologi ini sangat cocok dijadikan tempat
pemberhentian untuk para wisatawan belajar dan mendapatkan infomasi kegeologian di
Geopark Natuna secara lebih detail, karna didalamnya terdapat informasi geologi pada setiap
geositenya. Selain itu juga atraksi alam lain diikuti landskap dan aktivitas pendukungnya bisa
dijadikan tempat pemberhentian. Salah satu contoh tempat perhentian dapat berupa beberapa
aktivitas bagi pengunjung dengan minat tertentu, karena aktivitas yang disediakan dalam
suatu jalur dapat meningkatkan potensi yang ada pada suatu destinasi geowisata, dengan
mempertimbangkan wisata alam, pemberhentian bisa sejalan dengan sudut pandang. Namun,
sudut pandang dengan ruang terbatas tidak cukup untuk dijadikan perhentian. Pada geotrail
ini, pemberhentian ditempatkan pada beberapa titik besar saja dan dibuat dari daya tarik yang
dibangun dengan nilai estetika dan ekonomi. Pemberhentian pertama berada di jalur Geosite
Tanjung Datuk menuju Geosite Batu Kasah, dimana ketika melewati jalur ini ditemani dengan
lanskap pantai sepanjang jalan. Selain bisa berhenti di Pusat Infomasi Geologi sebagai atraksi
edukasi, Wisatawan bisa berhenti sejenak di Pantai Piwang yang berada di Kelurahan
Bunguran. Berada di tengah kota natuna di di tengah jalur geotrail. Membuat Pantai Piwang