How to cite:
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan (2024) Analisis Promosi
Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Kota
Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara, (06) 07,
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
ANALISIS PROMOSI PARIWISATA DAN BUDAYA MASYARAKAT LOKAL
DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KOTA BAUBAU
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam Kendari, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untukmengetahuidanmenganalisis (1) Promosi pariwisata dalam
meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Baubau; (2) Program Budaya masyarakat lokal
di Kota Baubau dalam meningkatkan kunjungan wisatawan; dan (3) Dampak kunjungan
wisatawan di Kota Baubau. Adapun informan dalam penelitian ini sebanyak lima orang.
Adapun alat analisis yang digunakan yaitu Analysis Interactive Model dari Miles dan
Huberman, yang membagi langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa
bagian yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data
(data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions). Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Promosi pariwisata menggunakan advertising, sales
promotion, personal selling, dan personal selling dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di
Kota Baubau; (2) Budaya masyarakat lokal yang dinilai dari alat-alat teknologi, sistem
ekonomi, sistem keluarga, dan sistem kekuasaan politik dapat meningkatkan kunjungan
wisatawan di Kota Baubau; dan (3) Kunjungan wisatawan yang dinilai dari peningkatan
kedatangan pengunjung asing dan domestic, peningkatan pendapatan devisa dari sektor
pariwisata, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan kontribusi sektor pariwisata terhadap
PDB/PDRB dan peningkatan daya saing pariwisata di Kota Baubau berdampak baik untuk
masyarakat Kota Baubau
Kata kunci: Promosi Pariwisata, Budaya Masyarakat Lokal, Kunjungan Wisatawan
Abstract
This study aims to find out and analyze (1) Tourism promotion in increasing tourist visits in
Baubau City; (2) Cultural programs of local communities in Baubau City in increasing
tourist visits; and (3) The impact of tourist visits in Baubau City. The informants in this study
are five people. The analysis tool used is the Analysis Interactive Model from Miles and
Huberman, which divides the steps in data analysis activities into several parts, namely data
collection, data reduction, data display, and conclusions or verification. Based on the results
of the study, it can be concluded that (1) Tourism promotion using advertising, sales
promotion, personal selling, and personal selling can increase tourist visits in Baubau City;
(2) The culture of the local community which is judged from technological tools, economic
systems, family systems, and political power systems can increase tourist visits in Baubau
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Analisis Promosi Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3165
City; and (3) Tourist visits assessed from the increase in the arrival of foreign and domestic
visitors, the increase in foreign exchange income from the tourism sector, the expansion of
employment opportunities, the increase in the contribution of the tourism sector to GDP/GDP
and the increase in tourism competitiveness in Baubau City has a good impact on the people
of Baubau City.
Keywords: Tourism Promotion, Local Community Culture and Tourist Visits
PENDAHULUAN
Pembangunan yang berkelanjutan pada hakekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan
pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa mendatang. Pembangunan
berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi
kebutuhan dan aspirasi manusia.Karena itu kebijakan pembangunan harus senantiasa berpijak
pada bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, perluasan lapangan kerja,
pengentasan kemiskinan dan distribusi pendapatan yang merata.Untuk mencapai tujuan
tersebut, pembangunan harus dilaksanakan secara terencana, bertahap dan berkesinambungan
secara terus menerus tanpa akhir (Widodo, 2006)
Rencana yang pertama adalah Rencana Jangka Panjang Nasional (RPJPN) sebagai
acuan perencananaan yang paling penting secara hirarkis dan mencakup periode
pembangunan dari tahun 2005 hingga 2025. Rencana jangka panjang pemerintah ini
digunakan sebagai titik tolak untuk seluruh Indonesia (termasuk pemerintah daerah,
masyarakat dan dunia usaha) untuk mencapai tujuan nasional seperti yang telah direncanakan
dan diformulasikan oleh pemerintahan terpilih di Indonesia dan akan dijabarkan
pelaksanaannya oleh pemerintah daerah. Rencana pembangunan jangka panjang ini berjalan
hingga tahun 2025 dan dibagi dalam beberapa rencana berjangka menengah yang ditunjang
oleh program percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi pada semua daerah
pemerintah provinsi dan kabupaten yang ada di seluruh Indonesia.
Salah satu isu strategis pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara diantaranya
adalah percepatan laju pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal. Sehingga pemerintah
daerah Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan tahapan pembangunan yang juga mengarah
pada pengembangan pariwisata secara terintegrasi agar daerah ini menjadi tujuan para
wisatawan sehingga dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat. Sehingga
pengembangan perekonomian masyarakat akan menanggulangi masalah kemiskinan dan
perbaikan standar pelayanan dasar, memantapkan capaian pembangunan daerah agar sejalan
dengan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang
ditetapkan daerah Sulawesi Tenggara. (RPJMD Sultra, 2018-2023).
Pariwisata yang mempunyai potensi baik memiliki jumlah pengunjung yang tinggi hal
ini harus didukung oleh promosi dan budaya masyarakat lokal. Promosi merupakan kegiatan
menberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen/wisatawan
yang dijadikan target pasar. Kegiatan promosi idealnya dilakukan secara bekesinambungan
melalui beberapa media yang dianggap efektif dapat menjangkau pasar, baik cetak maupn
elektronik, namun pemilihannya sangat tergantung pada target pasar yang hendak dituju.
Promosi pariwisata destinasi wisata yang memiliki potensi dapat disebarluaskan
menggunakan berbagai media publikasi yang menarik kunjungan wisatawan. Adapun teknik
promosi pariwisata diantaranya yaitu (Yusuf Perdana, Sumargono, & Valensy Rachmedita,
2019): advertising, sales promotion, personal selling dan public relations.
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan
3166 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Industri pariwisata apabila ditinjau dari segi budaya, secara tidak langsung memberikan
peran penting bagi perkembangan budaya Indonesia karena dengan adanya suatu objek wisata
maka dapat memperkenalkan keragaman budaya yang dimiliki suatu negara seperti kesenian
tradisional, upacara-upacara agama atau adat yang menarik perhatian wisatawan asing dan
wisatawan Indonesia. (Abidin, 2014) menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok,
yaitu: alat-alat teknologi, sistem ekonomi, sistem keluarga, dan sistem kekuasaan politik.
Saat ini pemerintah telah menyiapkan program pengembangan pariwisata di bawah
arahan dari Tim Koordinasi “Program Pembangunan Pariwisata yang Terintegrasi dan
Berkelanjutan (P3TB, 2019). Dalam pelaksanaan program pengembanga pariwisata
diperlukan 4 (empat) komponen yang terintegrasi, dimana masing-masing komponen
ditargetkan dapat menyelesaikan kendala utama pertumbuhan dan daya saing pariwisata
adalah : peningkatan kedatangan pengunjung asing dan domestic, peningkatan pendapatan
devisa dari sektor pariwisata, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan kontribusi sektor
pariwisata terhadap PDB/PDRB dan peningkatan daya saing pariwisata.
Namun demikian perbaikan roda perekonomian masyarakat khususnya dari sektor
pariwisata tidak bisa berjalan secara optimal jika tidak ditunjang oleh kelembagaan pengelola,
infrastruktur (jalan, pelabuhan dan bandara, ketersediaan listrik, bahan bakar minyak dan
ketersediaan air bersih), manajemen promosi daerah, ketersediaan fasilitas umum, penataan
pedagang, penataan lingkungan, serta penerimaan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah
pusat memberikan perhatian dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan untuk memajukan
pariwisata di Sulawesi Tenggara khususnya di Kota Baubau.
Kota Baubau khususnya pada sektor pariwisata belum bisa memberikan kontribusi
besar terhadap perekonomian masyarakat Kota Baubau. Hal ini disebabkan oleh jumlah
kunjungan yang masih rendah sehingga belum sepenuhnya memberikan peningkatan
kesejahteraan secara optimal kepada masyarakat Kota Baubau karena berbagai permasalahan
yang dihadapi antara lain diversifikasi usaha yang terbatas sebagai akibat dari kurangnya
keterampilan usaha masyarakat dalam memanfatkan potensi lokal khususnya pariwisata
budaya, cagar budaya, pengelolaan kondisi alam dan pariwisata kuliner yang harus menjadi
perhatian utama oleh pemerintah daerah Kota Baubau pada saat ini dan kedepan serta
minimnya pengetahuan masyarakat lokal dalam mempromosikan pariwisata yang ada di Kota
Baubau.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Wolah, 2016) menunjukan bahwa kegiatan
promosi ternyata memegang peranan penting dalam mempengaruhi wisatawan untuk
menentukan pilihannya berkunjung di tempat-tempat wisata yanb ada di Kabupaten Poso.
Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh (SIKKA, 2021) hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa strategi yang harus diterapkan adalah strategi agresif. Sehingga alternatif
strategi yang tepat diterapkan adalah memaksimalkan promosi dan menjaga kualitas objek
wisata.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hadawiah & Zelfia, 2020) Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Dinas Pariwisata Kabupaten Buton Tengah menerapkan bauran promosi
dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata, yaitu Iklan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, penjualan pribadi dan pemasaran langsung. Adapun faktor pendukung aktivitas
promosi adalah tingginya potensi wisata di Buton Tengah. Sementara faktor penghambatnya
adalah Sumber Daya Manusia yang kurang memadai seperti tenaga kerja kepegawaian, Buton
Tengah yang belum terlalu dikenal oleh masyarakat di luar daerah Buton, serta sarana dan
prasarana yang kurang memadai. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Sugiyarto,
(Amaruli, Maulany, & Sulistiyono, 2018) hasil penelitian ini menunjukan bahwa Strategi
pengemasan budaya lokal khususnya budaya lokal Kabupaten Demak, budaya lokal
Analisis Promosi Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3167
Kabupaten Kudus, dan budaya lokal Kabupaten Jepara. Keberadaan Jateng Fair dapat
dijadikan media promosi dan pengenalan daerah tujuan wisata (DTW) budaya lokal. Tujuan
dari penulisan proposal ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis promosi pariwisata
dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Baubau. Budaya masyarakat lokal di Kota
Baubau dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Serta mengetahui Dampak kunjungan
wisatawan di Kota Baubau.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan
dengan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Lexy, 2011; Sugiyono, 2019). Metode yang
dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi.
Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya
setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen
penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan
data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan
sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan
data, analisis dan membuat kesimpulan (Creswell & Creswell, 2017). Untuk menguji
keabsahan data, dalam penelitian ini penulis menggunakan cara triangulasi agar data yang
dihasilkan merupakan data yang valid untuk penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Promosi Pariwisata dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Kota Baubau
Hasil penelitian yang dilakukan terkait promosi pariwisata yang dinilai dari segi
advertising, sales promotion, personal selling dan public relations mampu meningkatkan
kunjungan wisatawan di Kota Baubau.
Upaya pemerintah setempat dalam mempromosikan pariwisata di Kota Baubau
melibatkan berbagai langkah dan strategi, antara lain:
a. Pengembangan Infrastruktur: Pemerintah Kota Baubau berupaya meningkatkan
aksesibilitas dengan memperbaiki dan membangun infrastruktur jalan, pelabuhan, dan
bandara. Hal ini dilakukan agar wisatawan dapat mencapai destinasi wisata dengan lebih
mudah dan nyaman.
b. Pengelolaan dan Pengembangan Destinasi Wisata: Pemerintah melakukan perbaikan dan
pengembangan fasilitas di tempat-tempat wisata, seperti kebersihan, keamanan, dan
penambahan fasilitas pendukung seperti tempat makan, toilet, dan tempat istirahat.
c. Promosi Digital dan Media Sosial: Menggunakan platform digital dan media sosial untuk
mempromosikan destinasi wisata. Pemerintah sering kali bekerja sama dengan influencer,
blogger, dan vlogger untuk menarik perhatian wisatawan potensial.
d. Penyelenggaraan Event dan Festival: Mengadakan berbagai acara dan festival budaya,
olahraga, dan kuliner untuk menarik wisatawan. Event-event ini tidak hanya menarik
wisatawan domestik tetapi juga internasional.
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan
3168 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
e. Kerjasama dengan Pihak Swasta dan Komunitas: Pemerintah bekerja sama dengan pihak
swasta dan komunitas lokal untuk mengembangkan paket wisata dan promosi bersama.
Sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dapat meningkatkan daya tarik wisata dan
pelayanan kepada wisatawan,
f. Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Memberikan pelatihan kepada masyarakat
lokal dalam bidang pariwisata, seperti hospitality, bahasa asing, dan pengelolaan usaha
kecil terkait pariwisata. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
menciptakan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan.
g. Promosi di Pameran dan Forum Pariwisata: Berpartisipasi dalam berbagai pameran dan
forum pariwisata baik di dalam maupun luar negeri untuk mempromosikan destinasi wisata
Kota Baubau.
h. Penyediaan Informasi dan Materi Promosi: Mencetak dan menyebarkan brosur, peta
wisata, dan panduan wisata dalam berbagai bahasa untuk membantu wisatawan. Informasi
ini juga tersedia di pusat-pusat informasi wisata yang dikelola oleh pemerintah.
Dengan strategi-strategi ini, pemerintah Kota Baubau berupaya meningkatkan
kunjungan wisatawan dan mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber
pendapatan daerah.
Pemerintah setempat dan masyarakat di Kota Baubau menggunakan media cetak seperti
spanduk untuk mempromosikan pariwisata. Berikut beberapa cara penggunaannya:
a. Pemasangan spanduk di lokasi strategis: Spanduk dipasang di tempat-tempat strategis
seperti pusat kota, bandara, pelabuhan, dan jalan-jalan utama untuk menarik perhatian
penduduk lokal dan wisatawan yang baru tiba.
b. Spanduk di event dan festival: Selama acara dan festival lokal, spanduk digunakan untuk
mengumumkan jadwal acara, informasi penting, dan lokasi-lokasi wisata yang dapat
dikunjungi.
c. Kampanye promosi bersama: Pemerintah bekerja sama dengan pelaku usaha pariwisata,
seperti hotel, restoran, dan agen perjalanan, untuk memasang spanduk promosi bersama
yang mencantumkan berbagai penawaran menarik dan paket wisata.
d. Spanduk di destinasi wisata: Di setiap destinasi wisata utama, spanduk sering kali dipasang
untuk memberikan informasi kepada pengunjung tentang fasilitas, aturan, dan sejarah
tempat tersebut.
e. Edukasi dan kampanye kesadaran: Selain promosi, spanduk juga digunakan untuk
kampanye edukasi terkait kebersihan, pelestarian lingkungan, dan budaya lokal, yang
bertujuan untuk menjaga keindahan dan kelestarian destinasi wisata.
f. Kerjasama dengan sekolah dan komunitas: Pemerintah dan masyarakat sering kali
mengajak sekolah dan komunitas lokal untuk berpartisipasi dalam kampanye promosi
pariwisata melalui pembuatan dan pemasangan spanduk, sehingga meningkatkan
partisipasi dan kesadaran kolektif.
Dengan menggunakan spanduk sebagai salah satu alat promosi, pemerintah setempat
dan masyarakat di Kota Baubau dapat menjangkau berbagai kalangan, termasuk mereka yang
mungkin tidak aktif di media digital, sehingga informasi tentang pariwisata dapat
tersebar lebih luas. Mempromosikan pariwisata di Kota Baubau menggunakan brosur,
Analisis Promosi Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3169
katalog, dan pameran merupakan strategi yang efektif. Berikut adalah cara-cara penggunaan
masing-masing media promosi tersebut:
Brosur:
a. Distribusi di lokasi strategis: Brosur dapat didistribusikan di bandara, pelabuhan, hotel,
restoran, pusat informasi wisata, dan tempat-tempat umum lainnya untuk menjangkau
wisatawan.
b. Informasi terperinci: Brosur memberikan ruang yang cukup untuk menyampaikan
informasi rinci tentang destinasi wisata, atraksi, sejarah, budaya, fasilitas, dan peta.
c. Desain menarik: Brosur dapat didesain dengan gambar yang menarik dan tata letak yang
rapi untuk menarik minat pembaca.
d. Kolaborasi dengan agen perjalanan: Pemerintah dan pelaku usaha pariwisata dapat bekerja
sama dengan agen perjalanan untuk menyertakan brosur dalam paket wisata mereka.
Katalog:
a. Promosi terpadu: Katalog yang mencakup berbagai destinasi wisata di Kota Baubau dapat
disusun dan didistribusikan secara berkala.
b. Informasi mendalam: Katalog memungkinkan penyajian informasi yang lebih mendalam
dan lengkap tentang destinasi wisata, akomodasi, kuliner, serta kegiatan yang bisa
dilakukan.
c. Distribusi ke pihak terkait: Katalog dapat dikirimkan ke agen perjalanan, operator tur, dan
mitra bisnis lainnya untuk digunakan sebagai bahan referensi dalam mempromosikan
pariwisata Kota Baubau.
d. Versi digital: Selain versi cetak, katalog juga dapat dibuat dalam versi digital yang dapat
diakses dan diunduh dari situs web resmi pariwisata atau platform digital lainnya.
Pameran:
a. Partisipasi dalam Pameran Pariwisata: Mengikuti pameran pariwisata baik nasional
maupun internasional untuk mempromosikan Kota Baubau kepada audiens yang lebih luas.
b. Booth Informasi: Menyediakan booth informasi lengkap dengan brosur, katalog, dan
materi promosi lainnya, serta staf yang siap menjawab pertanyaan pengunjung.
c. Presentasi dan Demo: Mengadakan presentasi, demo budaya, dan penampilan seni
tradisional untuk menarik perhatian dan memberikan pengalaman langsung tentang
kekayaan budaya Baubau.
d. Networking: Pameran merupakan kesempatan untuk membangun jaringan dengan pelaku
industri pariwisata lainnya, yang bisa membantu dalam kerjasama promosi dan
pengembangan pariwisata.
Menggunakan brosur, katalog, dan pameran merupakan cara yang efektif untuk
mempromosikan pariwisata Kota Baubau. Ketiga metode ini saling melengkapi dan dapat
menjangkau berbagai segmen audiens, baik wisatawan lokal maupun internasional. Dengan
strategi yang tepat, informasi yang akurat, dan desain yang menarik, promosi pariwisata
melalui brosur, katalog, dan pameran dapat meningkatkan minat dan kunjungan
wisatawan ke Kota Baubau.
Promosi dengan teknik advertising, sales promotion maka dibutuhkan personal selling
(Yasin, 2020). Personal selling adalah metode yang sangat efektif dalam mempromosikan
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan
3170 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
pariwisata karena memungkinkan pendekatan yang lebih personal, interaktif, dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan individu calon wisatawan. Dengan strategi yang tepat,
personal selling dapat membantu meningkatkan minat dan kunjungan wisatawan ke Kota
Baubau. Implementasi yang baik dari personal selling memerlukan tim promosi yang terlatih
dan berpengalaman serta pemahaman mendalam tentang daya tarik pariwisata lokal.
Metode promosi melalui public relations dapat menjadi salah satu strategi yang sangat
efektif dalam mempromosikan pariwisata (Nurfitriani & Suhartini, 2018). Berikut adalah
beberapa alasan mengapa public relations bisa menjadi pilihan yang baik:
a. Meningkatkan Kesadaran: public relations dapat membantu meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang destinasi pariwisata melalui liputan media, wawancara, dan acara
promosi.
b. Pengaruh yang Lebih Otentik: Liputan media tentang destinasi pariwisata yang diperoleh
melalui public relations seringkali dianggap lebih otentik dan dapat memiliki pengaruh
yang lebih besar daripada iklan yang dibayar.
c. Memperluas Jangkauan: Melalui kerjasama dengan media dan influencer, PR dapat
membantu memperluas jangkauan promosi pariwisata ke berbagai segmen masyarakat.
d. Memperoleh Credibility: Pemberitaan positif dan rekomendasi dari pihak ketiga melalui
public relations dapat membantu memperoleh credibility yang kuat bagi destinasi
pariwisata.
e. Meningkatkan Engagement: Dengan melibatkan masyarakat melalui berbagai kegiatan
public relations, seperti event dan komunikasi dua arah, promosi pariwisata dapat menjadi
lebih interaktif dan menarik perhatian.
Oleh karena itu, penggunaan public relations dalam mempromosikan pariwisata dapat
menjadi strategi yang baik untuk meningkatkan awareness, credibility, dan engagement
dengan masyarakat.
Promosi pariwisata adalah alat penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Untuk Kota Baubau, penggunaan strategi promosi yang efektif dapat menarik lebih banyak
pengunjung. Berikut adalah bagaimana berbagai strategi promosi seperti advertising, sales
promotion, personal selling, dan public relations dapat digunakan:
a. Advertising (Periklanan):
1. Media Sosial:Manfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk
menampilkan keindahan alam, budaya, dan atraksi wisata di Baubau. Konten visual
seperti foto dan video yang menarik dapat menarik perhatian wisatawan potensial.
2. Iklan Digital: Gunakan iklan berbayar di Google AdWords atau media sosial untuk
menargetkan pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional. Penggunaan
kata kunci spesifik terkait pariwisata Baubau dapat meningkatkan visibilitas.
3. Media Tradisional:Memasang iklan di majalah wisata, koran, radio, dan televisi,
terutama yang memiliki segmen pembaca atau pendengar yang tertarik pada wisata
alam dan budaya.
b. Sales Promotion (Promosi Penjualan):
1. Paket Wisata: Tawarkan paket wisata dengan diskon atau penawaran spesial seperti
"Buy One Get One Free" atau diskon untuk keluarga dan grup.
Analisis Promosi Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3171
2. Kerjasama dengan Agen Travel: Buat kerjasama dengan agen travel dan platform
booking online untuk memberikan diskon khusus atau penawaran menarik bagi
wisatawan yang memesan melalui mereka.
3. Even Khusus: Selenggarakan acara atau festival yang menarik pengunjung, seperti
festival budaya, kuliner, atau olahraga. Acara ini dapat dipromosikan dengan tiket
masuk gratis atau harga khusus.
c. Personal Selling (Penjualan Personal):
1. Pameran dan Expo: Partisipasi dalam pameran wisata baik nasional maupun
internasional untuk mempromosikan langsung kepada konsumen potensial.
2. Travel Agents: Perwakilan dari Baubau bisa mengunjungi agen-agen travel untuk
memberikan presentasi dan informasi langsung mengenai destinasi wisata di Baubau.
3. Customer Relationship Management (CRM): Menggunakan sistem CRM untuk
mengelola hubungan dengan wisatawan potensial dan memberikan pelayanan yang
personal, seperti follow-up setelah kunjungan atau pengiriman newsletter.
d. Public Relations (Hubungan Masyarakat):
1. Press Release: Kirimkan press release kepada media untuk memberitakan event atau
perkembangan terbaru di Baubau. Undang wartawan untuk mengunjungi dan meliput
Baubau.
2. Influencer Marketing: Kolaborasi dengan influencer atau travel blogger yang memiliki
banyak pengikut. Ajak mereka untuk mengunjungi Baubau dan membagikan
pengalaman mereka melalui platform mereka.
3. Corporate Social Responsibility (CSR): Program CSR yang melibatkan masyarakat
lokal dapat meningkatkan citra Baubau sebagai destinasi wisata yang peduli terhadap
lingkungan dan masyarakat.
Dengan mengkombinasikan strategi-strategi tersebut, Kota Baubau dapat meningkatkan
awareness dan minat wisatawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan. Penting untuk selalu memonitor dan mengevaluasi efektivitas dari setiap strategi
promosi yang digunakan untuk memastikan hasil yang optimal.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan promosi pariwisata menggunakan advertising,
sales promotion, personal selling, dan personal selling dapat meningkatkan kunjungan
wisatawan di Kota Baubau. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kendek, Pasulu, & Rambulangi, (2023) menunjukan bahwa pencapian untuk pengembangan
pariwisata yang ada di toraja utara, promosi tersebut meliputi : a) Periklanan (Advertising),
dengan memasang iklan pariwisata yang berisi pemberitahuan mengenai pariwisata keindahan
alam dan budaya Toraja Utara. b) Promosi Penjualan (Salles Promotion), dilakukan dengan
melalui pameran atau evant-evant. c) Hubungan Publik (Publict Relation), dilakukan melalui
bekerjasama dengan organisasi atau instansi-instansi dan perusahaan yang bergerak dibidang
pariwisata seperti lembaga ASITA, HPI dan PHRI. d) Pemasaran Langsung (Direct
Marketing), dilakukan dengan bentuk saluran online.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hadawiah & Zelfia, 2020)
menunjukan bahwa Dinas Pariwisata Kabupaten Buton Tengah menerapkan bauran promosi
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan
3172 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata, yaitu Iklan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, penjualan pribadi dan pemasaran langsung.
Budaya Masyarakat Lokal di Kota Baubau dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan
Hasil penelitian yang dilakukan terkait budaya masyarakat lokal yang dinilai dari alat-
alat teknologi, sistem ekonomi, sistem keluarga, dan sistem kekuasaan politik dapat
meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Baubau.
Menurut (Ismail, 2011), yang dimaksud budaya lokal adalah semua ide, aktivitas dan
hasil aktivitas manusia dalam suatu kelompok masyarakat di lokasi tertentu. Budaya lokal
tersebut secara aktual masih tumbuh dan berkembang dalam masyarakat serta disepakati dan
dijadikan pedoman bersama. Dengan demikian sumber budaya lokal bukan hanya berupa
nilai, aktivitas dan hasil aktivitas tradisional atau warisan nenek moyang masyarakat
setempat, namun juga semua komponen atau unsur budaya yang berlaku dalam masyarakat
serta menjadi ciri khas dan atau hanya berkembang dalam masyarakat tertentu.
Budaya masyarakat lokal memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan
kunjungan wisatawan ke Kota Baubau. Berikut adalah beberapa dampak positif yang dapat
dihasilkan oleh budaya lokal dalam konteks pariwisata:
1. Daya Tarik Unik:
a. Autentisitas Budaya
Keunikan budaya masyarakat Baubau, seperti tarian tradisional, musik, pakaian
adat, dan upacara adat, menarik wisatawan yang mencari pengalaman yang autentik dan
berbeda dari destinasi wisata lainnya.
b. Kesenian dan Kerajinan Lokal
Produk kerajinan tangan khas Baubau, seperti tenun dan anyaman, serta seni
tradisional, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tertarik pada seni dan
budaya lokal.
2. Pengalaman Wisata yang Mendalam:
a. Wisata Budaya
Wisatawan dapat berpartisipasi dalam kegiatan budaya lokal, seperti upacara
adat, festival, dan kegiatan sehari-hari masyarakat, memberikan pengalaman yang
mendalam dan memperkaya pemahaman mereka tentang kehidupan di Baubau.
b. Homestay
Program homestay memungkinkan wisatawan tinggal bersama keluarga lokal,
memberikan pengalaman langsung tentang cara hidup, kebiasaan, dan nilai-nilai
masyarakat Baubau.
3. Meningkatkan Keterlibatan Komunitas Lokal:
a. Pemberdayaan Ekonomi
Keterlibatan masyarakat lokal dalam industri pariwisata, seperti pengelolaan
homestay, restoran, dan toko kerajinan, membantu meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan ekonomi komunitas.
b. Pendidikan dan Pelatihan
Analisis Promosi Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3173
Wisatawan yang tertarik pada budaya lokal dapat mengikuti pelatihan atau
workshop, seperti belajar menenun atau memasak makanan tradisional, yang juga dapat
menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.
4. Pelestarian Budaya:
a. Konservasi Budaya
Kunjungan wisatawan yang tertarik pada budaya lokal mendorong masyarakat
untuk melestarikan dan mempertahankan tradisi, seni, dan adat istiadat yang mungkin
mulai ditinggalkan.
b. Dukungan Finansial
Pendapatan dari pariwisata dapat digunakan untuk mendanai upaya pelestarian
budaya, seperti pemeliharaan situs bersejarah, penyelenggaraan festival budaya, dan
pengajaran seni tradisional kepada generasi muda.
5. Promosi dan Citra Positif:
a. Word of Mouth
Wisatawan yang mendapatkan pengalaman positif akan membagikan cerita
mereka kepada teman dan keluarga, atau melalui media sosial, yang berpotensi menarik
lebih banyak wisatawan ke Baubau.
b. Penguatan Brand Destinasi
Budaya yang kuat dan khas membantu membentuk identitas dan brand destinasi
yang unik untuk Baubau, membuatnya lebih menonjol di antara destinasi wisata
lainnya.
6. Kolaborasi dan Pengembangan Infrastruktur:
a. Kemitraan dengan Pihak Eksterna
Budaya lokal yang menarik dapat menarik investasi dari sektor swasta dan
dukungan dari lembaga pemerintah atau organisasi internasional untuk pengembangan
pariwisata.
b. Infrastruktur dan Fasilitas
Peningkatan kunjungan wisatawan dapat mendorong pembangunan infrastruktur
yang lebih baik, seperti transportasi, akomodasi, dan fasilitas umum, yang juga
bermanfaat bagi masyarakat lokal.
Secara keseluruhan, budaya masyarakat lokal tidak hanya meningkatkan daya tarik
wisatawan ke Kota Baubau, tetapi juga memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat
setempat dalam bentuk pemberdayaan ekonomi, pelestarian budaya, dan peningkatan
infrastruktur. Dengan demikian, integrasi budaya lokal dalam strategi pariwisata dapat
menjadi kunci sukses dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Baubau.
Budaya masyarakat lokal memiliki peran penting dalam menarik wisatawan, terutama
ketika elemen-elemen budaya tersebut dapat diintegrasikan dalam promosi pariwisata. Berikut
adalah bagaimana alat-alat teknologi, sistem ekonomi, sistem keluarga, dan sistem kekuasaan
politik di Kota Baubau dapat digunakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan:
1. Alat-Alat Teknologi:
a. Digitalisasi Pariwisata: Pemanfaatan teknologi seperti situs web resmi pariwisata,
aplikasi mobile, dan peta digital interaktif yang menyediakan informasi lengkap tentang
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan
3174 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
destinasi wisata, akomodasi, dan kegiatan di Baubau. Teknologi ini membuat
perencanaan perjalanan lebih mudah bagi wisatawan.
b. Media Sosial dan Platform Digital: Masyarakat lokal dapat menggunakan media sosial
untuk mempromosikan budaya, tradisi, dan event lokal. Video, foto, dan cerita tentang
kehidupan sehari-hari dan budaya setempat bisa menarik perhatian wisatawan yang
mencari pengalaman autentik.
c. E-commerce: Pengembangan platform e-commerce untuk memasarkan kerajinan
tangan, kuliner khas, dan produk lokal lainnya kepada wisatawan sebelum dan setelah
mereka mengunjungi Baubau.
2. Sistem Ekonomi:
a. Pariwisata Berbasis Masyarakat: Mendorong masyarakat lokal untuk mengembangkan
usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terkait dengan pariwisata, seperti
homestay, restoran, dan toko kerajinan. Hal ini tidak hanya meningkatkan
perekonomian lokal tetapi juga menawarkan pengalaman yang lebih autentik bagi
wisatawan.
b. Agrowisata: Memanfaatkan sektor pertanian dan perikanan yang kuat di Baubau untuk
menarik wisatawan yang tertarik pada wisata alam dan edukasi pertanian. Wisatawan
dapat berpartisipasi dalam kegiatan seperti memanen, menanam, atau memancing.
c. Pasar Tradisional: Promosikan pasar tradisional sebagai destinasi wisata di mana
wisatawan dapat membeli produk lokal, mencicipi makanan khas, dan merasakan
suasana sehari-hari masyarakat Baubau.
3. Sistem Keluarga:
a. Homestay dan Pengalaman Budaya: Program homestay di mana wisatawan dapat
tinggal bersama keluarga lokal, belajar tentang kehidupan sehari-hari, dan berpartisipasi
dalam tradisi dan kegiatan keluarga. Ini memberikan pengalaman mendalam dan otentik
tentang budaya setempat.
b. Event Keluarga: Mengadakan acara dan festival yang melibatkan partisipasi keluarga
lokal, seperti upacara adat, pernikahan tradisional, dan festival panen. Wisatawan dapat
diundang untuk menyaksikan atau bahkan berpartisipasi dalam acara tersebut.
c. Wisata Edukasi: Program wisata yang fokus pada pendidikan budaya, di mana
wisatawan dapat belajar tentang nilai-nilai keluarga, adat istiadat, dan tradisi yang
masih dijaga oleh masyarakat Baubau.
4. Sistem Kekuasaan Politik:
a. Dukungan Pemerintah Daerah: Pemerintah lokal bisa memainkan peran penting dalam
mempromosikan pariwisata melalui kebijakan yang mendukung, seperti pembangunan
infrastruktur, penyediaan dana untuk promosi pariwisata, dan penciptaan lingkungan
yang aman dan ramah wisatawan.
b. Regulasi Pariwisata: Menerapkan regulasi yang mendukung pengembangan pariwisata
berkelanjutan, melindungi warisan budaya, dan memastikan bahwa pariwisata
memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal tanpa merusak lingkungan dan
budaya setempat.
Analisis Promosi Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3175
c. Kerjasama Antar Daerah: Membangun kerjasama dengan daerah lain untuk
mengembangkan paket wisata regional yang menarik, termasuk promosi bersama dan
pengembangan rute wisata yang menghubungkan Baubau dengan destinasi wisata
lainnya.
Dengan memanfaatkan elemen-elemen budaya ini secara efektif, Kota Baubau dapat
menciptakan pengalaman wisata yang unik dan menarik bagi wisatawan, yang pada akhirnya
akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiyarto, Rabith
Jihan Amaruli (2018) menunjukan Budaya lokal khususnya di Kabupaten Demak, Kabupaten
Kudus, dan Kabupaten Jepara secara umum memiliki potensi unik dan sentra produk
kerajinan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pariwisata budaya lokal. Strategi
pengemasan budaya lokal khususnya budaya lokal Kabupaten Demak, budaya lokal
Kabupaten Kudus, dan budaya lokal Kabupaten Jepara. Keberadaan Jateng Fair dapat
dijadikan media promosi dan pengenalan daerah tujuan wisata (DTW) budaya lokal.
Dampak Kunjungan Wisatawan di Kota Baubau
Pariwisata merupakan sektor menjanjikan yang dapat memberikan manfaat
pembangunan yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah
Indonesia berupaya untuk meningkatkan perekonomian Indonesia menggunakan pariwisata
sebagai salah satu pendorong pertumbuhan utama. Lebih khusus, pengembangan pariwisata
dapat meningkatkan pengunjung asing, pengunjung domestik, pendapatan devisa negara,
lapangan pekerjaan dan daya saing pariwisata melalui pengembangan pariwisata prioritas
yang terpadu dan berkelanjutan (P3TB, 2021).
Saat ini pemerintah telah menyiapkan program pengembangan pariwisata di bawah
arahan dari Tim Koordinasi “Program Pembangunan Pariwisata yang Terintegrasi dan
Berkelanjutan (P3TB). Dalam pelaksanaan program pengembanga pariwisata diperlukan 4
(empat) komponen yang terintegrasi, dimana masing-masing komponen ditargetkan dapat
menyelesaikan kendala utama pertumbuhan dan daya saing pariwisata adalah :
a. Peningkatan kedatangan pengunjung asing dan domestic.
b. Peningkatan pendapatan devisa dari sektor pariwisata,
c. Perluasan lapangan pekerjaan.
d. Peningkatan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB/PDRB.
e. Peningkatan daya saing pariwisata.
Hasil penelitian yang dilakukan terkait kunjungan wisatawan yang dinilai dari
peningkatan kedatangan pengunjung asing dan domestic, peningkatan pendapatan devisa dari
sektor pariwisata, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDB/PDRB dan peningkatan daya saing pariwisata di Kota Baubau mengalami
peningkatan.
Dampak kunjungan wisatawan terhadap Kota Baubau dapat dilihat dari beberapa aspek
penting, yaitu peningkatan kedatangan pengunjung asing dan domestik, peningkatan
pendapatan devisa dari sektor pariwisata, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan
3176 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB/PDRB, dan peningkatan daya saing pariwisata.
Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing dampak tersebut:
1. Peningkatan Kedatangan Pengunjung Asing dan Domestik:
a. Volume Wisatawan:
Kunjungan wisatawan yang meningkat, baik dari luar negeri maupun domestik,
menandakan keberhasilan promosi dan daya tarik wisata Baubau. Ini dapat diukur
melalui data kunjungan di bandara, pelabuhan, dan tempat-tempat wisata utama.
b. Diversifikasi Pengunjung:
Meningkatnya keragaman asal pengunjung menunjukkan bahwa Baubau berhasil
menarik wisatawan dari berbagai latar belakang dan negara, yang dapat memperkaya
interaksi budaya dan memperluas jaringan internasional.
2. Peningkatan Pendapatan Devisa dari Sektor Pariwisata:
a. Kontribusi Ekonomi:
Wisatawan asing membawa devisa yang berkontribusi langsung pada
perekonomian lokal melalui pengeluaran mereka di hotel, restoran, atraksi wisata, dan
pembelian suvenir.
b. Multiplier Effect:
Pengeluaran wisatawan juga berdampak pada sektor-sektor lain seperti
transportasi, jasa, dan perdagangan, menciptakan efek ganda yang memperluas dampak
ekonomi secara keseluruhan.
3. Perluasan Lapangan Pekerjaan:
a. Kesempatan Kerja Baru:
Pertumbuhan sektor pariwisata menciptakan berbagai kesempatan kerja di
bidang perhotelan, kuliner, transportasi, pemandu wisata, dan industri kreatif. Ini
membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b. Pelatihan dan Keterampilan:
Untuk memenuhi permintaan di sektor pariwisata, program pelatihan dan
pengembangan keterampilan menjadi penting, yang pada akhirnya meningkatkan
kualitas tenaga kerja lokal.
4. Peningkatan Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDB/PDRB:
a. Pertumbuhan Ekonomi Lokal:
Dengan meningkatnya aktivitas pariwisata, kontribusi sektor ini terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat,
menunjukkan peran penting pariwisata dalam perekonomian Baubau.
b. Diversifikasi Ekonomi:
Pariwisata membantu mendiversifikasi basis ekonomi Baubau, mengurangi
ketergantungan pada sektor-sektor tradisional dan menciptakan ekonomi yang lebih
resilient.
5. Peningkatan Daya Saing Pariwisata:
a. Peningkatan Infrastruktur dan Layanan:
Analisis Promosi Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3177
Untuk tetap kompetitif, investasi dalam infrastruktur pariwisata seperti
transportasi, akomodasi, dan fasilitas umum perlu ditingkatkan. Ini juga mencakup
layanan seperti keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bagi wisatawan.
b. Pengembangan Produk Wisata:
Inovasi dalam produk wisata, seperti wisata budaya, ekowisata, dan wisata
petualangan, membantu Baubau menarik segmen wisatawan yang lebih luas dan
meningkatkan daya saingnya di pasar pariwisata global.
c. Pemasaran dan Branding:
Kampanye pemasaran yang efektif dan penguatan branding Baubau sebagai
destinasi wisata unik dan menarik meningkatkan visibilitas dan reputasi di kalangan
wisatawan potensial.
Secara keseluruhan, peningkatan kunjungan wisatawan membawa banyak manfaat bagi
Kota Baubau. Namun, untuk memastikan dampak positif ini berkelanjutan, perlu ada
pengelolaan pariwisata yang baik, termasuk pelestarian lingkungan, pengelolaan kapasitas
pengunjung, dan pelibatan komunitas lokal dalam setiap tahap pengembangan pariwisata.
Dengan strategi yang tepat, Baubau dapat mengoptimalkan potensi pariwisatanya dan meraih
manfaat jangka panjang bagi ekonomi dan masyarakatnya.
Kunjungan wisatawan memiliki dampak yang luas terhadap perkembangan Kota
Baubau, yang dapat dilihat dari berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, budaya, lingkungan,
dan infrastruktur. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai dampak-dampak tersebut:
1. Dampak Ekonomi
a) Peningkatan Pendapatan Lokal:
Kedatangan wisatawan meningkatkan pendapatan bagi bisnis lokal, termasuk
hotel, restoran, toko suvenir, dan layanan transportasi. Ini memberikan dorongan
langsung pada ekonomi lokal.
b) Lapangan Kerja:
Industri pariwisata menciptakan banyak kesempatan kerja, baik langsung (seperti
pemandu wisata dan staf hotel) maupun tidak langsung (seperti pemasok makanan dan
minuman, serta produsen kerajinan tangan).
c) Pendapatan Devisa:
Wisatawan internasional membawa devisa yang berkontribusi pada neraca
pembayaran dan mendukung kestabilan ekonomi lokal.
2. Dampak Sosial dan Budaya
a) Pelestarian Budaya:
Wisatawan yang tertarik pada budaya dan tradisi lokal mendorong masyarakat
untuk melestarikan dan memperkenalkan warisan budaya mereka. Ini bisa termasuk
tarian tradisional, musik, dan kerajinan tangan.
b) Interaksi Budaya:
Wisatawan dari berbagai latar belakang memberikan kesempatan bagi pertukaran
budaya, yang dapat memperkaya kehidupan sosial masyarakat setempat.
c) Pemberdayaan Komunitas:
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan
3178 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Pariwisata berbasis masyarakat memungkinkan penduduk lokal untuk terlibat
langsung dalam industri pariwisata, meningkatkan rasa memiliki dan keterlibatan dalam
pengembangan destinasi.
3. Dampak Lingkungan
a) Kesadaran Lingkungan:
Kedatangan wisatawan yang peduli lingkungan dapat mendorong praktek-praktek
pariwisata berkelanjutan, seperti konservasi alam dan pengelolaan limbah yang lebih
baik.
b) Tekanan pada Sumber Daya:
Peningkatan jumlah wisatawan juga dapat memberi tekanan pada sumber daya
alam, seperti air, energi, dan ekosistem lokal. Pengelolaan yang baik diperlukan untuk
mengurangi dampak negatif ini.
4. Dampak Infrastruktur
a) Peningkatan Infrastruktur:
Permintaan dari sektor pariwisata mendorong peningkatan infrastruktur seperti
jalan, bandara, pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya. Ini tidak hanya menguntungkan
wisatawan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat.
b) Pengembangan Akomodasi dan Fasilitas:
Investasi dalam pembangunan hotel, restoran, dan fasilitas wisata lainnya
menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan menarik bagi wisatawan.
5. Dampak Terhadap Pembangunan Berkelanjutan
a) Diversifikasi Ekonomi:
Pariwisata membantu mendiversifikasi ekonomi Baubau, mengurangi
ketergantungan pada sektor-sektor tradisional dan memberikan sumber pendapatan
alternatif yang stabil.
b) Peningkatan Kualitas Hidup:
Pendapatan tambahan dari pariwisata dapat digunakan untuk meningkatkan
layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan kebersihan, yang semuanya
berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal.
6. Dampak Pendidikan dan Keterampilan
a) Pelatihan dan Pendidikan:
Untuk mendukung industri pariwisata yang berkembang, diperlukan pelatihan dan
pendidikan bagi tenaga kerja lokal. Ini membantu meningkatkan keterampilan dan
peluang kerja bagi penduduk Baubau.
b) Kesadaran dan Pengetahuan:
Wisatawan membawa ide-ide dan perspektif baru yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat lokal tentang dunia luar.
7. Dampak Politik dan Kebijakan
a) Dukungan Kebijakan:
Keberhasilan pariwisata seringkali memotivasi pemerintah lokal untuk
mengembangkan kebijakan yang mendukung sektor ini, seperti insentif investasi,
promosi pariwisata, dan pengembangan infrastruktur.
Analisis Promosi Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3179
b) Penguatan Identitas Lokal:
Pariwisata dapat memperkuat identitas lokal dan rasa bangga akan budaya dan
warisan kota, yang penting untuk kohesi sosial dan stabilitas politik.
Dengan mengelola pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif, Kota Baubau dapat
memaksimalkan manfaat dari kunjungan wisatawan sekaligus mengurangi potensi dampak
negatif. Ini mencakup perencanaan yang hati-hati, partisipasi komunitas, dan regulasi yang
efektif untuk memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata memberikan kontribusi positif bagi
perkembangan kota secara keseluruhan.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fadillah, Mone, &
Riskasari, 2021) menunjukan : (1) Indentifikasi target audience : Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata dalam penentuan target audience tidak menggunakan teknik tertentu, untuk
menjangkau wisatawan secara luas penentuan hanya dilakukan dari analisa pasar, (2)
rancangan pesan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam merancang pesan yaitu
penggunaan kalimat berdasarkan dari keindahan objek wisata masing-masing ditiap daerah,
dan (3) pemilihan media yang digunakan berdasarkan dari ketersediaan dana media cetak
seperti brosur, poster, baliho, phamplet, dan stiker sedangkan untuk media online yaitu
website dan social media menghadiri event-event juga dilakukan dengan menayangkan video
documenter mengenai objek wisata
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti tentang “Analisis Promosi
Pariwisata dan Budaya Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di
Kota Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara” maka dapat disimpulkan bahwa Promosi
pariwisata menggunakan advertising, sales promotion, personal selling, dan personal selling
dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Baubau. Budaya masyarakat lokal yang
dinilai dari alat-alat teknologi, sistem ekonomi, sistem keluarga, dan sistem kekuasaan politik
dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Baubau. Kunjungan wisatawan yang
dinilai dari peningkatan kedatangan pengunjung asing dan domestic, peningkatan
pendapatan devisa dari sektor pariwisata, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan
kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB/PDRB dan peningkatan daya saing pariwisata di
Kota Baubau berdampak baik untuk masyarakat Kota Baubau..
BIBLIOGRAFI
Abidin, Yunus. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Refika
Aditama.
Amaruli, Rabith Jihan, Maulany, Nazala Noor, & Sulistiyono, Singgih Tri. (2018). Sumpah
Pemuda Arab, 1934: Pergulatan Identitas Orang Arab-Hadrami di Indonesia. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 3(2), 122132.
Creswell, John W., & Creswell, J. David. (2017). Research design: Qualitative, quantitative,
and mixed methods approaches. Sage publications.
Fadillah, Ikhsan, Mone, Ansari, & Riskasari, Riskasari. (2021). Pariwisata Dalam
Meningkatkan Kunjungan Destinasi Wisata Di Provinsi Sulawesi Selatan. Kajian Ilmiah
Mahasiswa Administrasi Publik (KIMAP), 2(1), 353367.
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan
3180 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Hadawiah, Hadawiah, & Zelfia, Zelfia. (2020). Pengembangan Budaya Lokal Sebagai Potensi
Daerah Melalui Promosi Pariwisata Di Buton Tengah. Jurnal Common, 4(1), 5664.
Ismail, Nawari. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: UMY.
Kendek, Ika, Pasulu, Isak, & Rambulangi, Abedneigo C. (2023). Analisis Promosi Pariwisata
Pada Dinas Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Ke Toraja Utara.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dan Ekonomi, 2(2), 1427.
Lexy, J. Moleong. (2011). Qualitative research methods. Bandung: Teenager Rosda Karya.
Nurfitriani, Asri, & Suhartini, Titin. (2018). Strategi Marketing Public Relations Pt. Pos
Indonesia. J-IKA: Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI
Bandung, 5(1), 6670.
Sikka, Desa Koja D. O. I. Kabupaten. (2021). Analisis Promosi Pariwisata Dalam
Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di. Sumber, 122(7), 602.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Widodo, Tri. (2006). Perencanaan Pembangunan Era Otonomi Daerah. UPP STIM YKPN.
Yogjakarta.
Wolah, Ferni Fera Ch. (2016). Peranan promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di
Kabupaten Poso. Acta Diurna Komunikasi, 5(2).
Yasin, Rio Adrianto. (2020). Pengaruh Advertising, Sales Promotion, Dan Personal Selling
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Usaha Ma Bruschetta. Jurnal Performa: Jurnal
Manajemen Dan Start-up Bisnis, 5(5), 360368.
Yusuf Perdana, Yusuf Perdana, Sumargono, Sumargono, & Valensy Rachmedita, Valensy
Rachmedita. (2019). Integrasi Sosiokultural Siswa Dalam Pendidikan Multikultural
Melalui Pembelajaran Sejarah. Integrasi Sosiokultural Siswa Dalam Pendidikan
Multikultural Melalui Pembelajaran Sejarah, 8(2), 7998.
Copyright holder:
Sartika, Bakhtiar Abbas, Nofal Supriaddin, Muh. Nur, Rince Tambunan (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: