Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853�
e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 1, No. 5 September
2019
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DALAM
PENINGKATAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS BINA
MARGA KABUPATEN KUNINGAN
Enung Nur Aisah
Universitas Islam
Al-Ihya Kuningan
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode Eksplanatori
dan sampel dari seluruh anggota populasi dengan menggunakan tehnik sensus,
dimana sampel yang diambil sebanyak 67 orang pegawai dari jumlah populasi
sebanyak 67 orang pegawai. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi
kepustakaan dan studi lapangan (observasi, wawancara dan angket), sedangkan
analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif, yaitu Analisis
Regresi dengan melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat, baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung. Hasil
penelitian menunjukan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh besar 83,9% terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai. Disiplin Kerja berpengaruh besar 84,4% terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja bersama-sama berpengaruh besar 86,7% terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan,
meskipun demikian, pengaruhnya belum optimal karena masih dipengaruh
variabel-variabel lain 13,3%, akan tetapi Produktivitas Kerja Pegawai
pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan lebih banyak
dipengaruhi oleh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja. Semua pengaruh positif, artinya pelaksanaan Budaya
Organisasi dan Disiplin Kerja baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama akan meningkatkan Produktivitas
Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan. Berdasarkan kesimpulan
di atas, maka hipotesis yang penulis ajukan teruji dan dapat diterima.
Kata kunci:
Budaya Organisasi, Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja Pegawai
Pendahuluan
Bergulirnya era
demokrasi di
Indonesia sekarang ini membuat masyarakat menuntut keterbukaan dan transparansi
dalam penyelenggaraan pemerintahan, demi terwujudnya pemerintahan yang bersih
dan baik (Clean and Good Governance)
sehingga terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur sejahtera sesuai
cita-cita bangsa dan negara.
Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka telah terjadi perubahan kewenangan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, yaitu dari asas sentralistik ke
desentralisik yang mempunyai makna bahwa ada penyerahan kewenangan atas urusan
pemerintahan pusat kepada daerah dalam mengurus kebijakan daerah. Hal ini
memberikan kesempatan untuk pemerintah pusat dalam mempelajari dan merespon
berbagai kecenderungan global dan mengambil manfaatnya dan mampu berkonsentrasi
pada perumusan kebijakan makro yang bersifat strategis sedangkan pemerintah
daerah diberikan kesempatan untuk mengelola dan menyelenggarakan desentralisasi
atas nama otonomi daerah sehingga mampu menjawab kebutuhan masyarakatnya
ditataran daerah.
Keberhasilan dalam
mengelola organisasi atau institusi untuk mencapai tujuan sangat membutuhkan
dukungan dari sumber daya manusia (tenaga kerja) (Hasibuan, 2001).
Dengan kata lain, faktor sumber daya manusia menjadi faktor kunci (key factor) keberhasilan organisasi.
Oleh karena itu pimpinan organisasi penting mengelola, memelihara dan membina
sumber daya manusia dalam meningkatkan produktifitas kerja pegawai (Suradinata, 1995).
Fenomena produktivitas
kerja pegawai penting diteliti karena produktifitas kerja pegawai merupakan
kunci pendorong budaya kerja atau organisasi, kedisiplinan kerja dan kinerja
pegawai dalam mendukung terwujudnya tujuan organisasi atau intitusi. Pimpinan
organisasi perlu memahami bahwa produktifitas kerja pegawai merupakan inti
pokok manajemen sumber daya manusia
(Abdurrahmat, 2006).
Produktifitas kerja pegawai adalah suatu sikap umum seorang individu pegawai
terhadap tanggungjawab atas pekerjaan yang dibebankannya.
Terdapat� beberapa� hal�
yang� sangat� mempengaruhi�
profesionalitas� pegawai, beberapa� yang�
paling� menonjol� adalah�
komunikasi� interpersonal,� kepemimpinan serta iklim� organisasi.�
Ketiga� hal� tersebut�
memiliki� peran� penting�
dalam membangun� dan
menumbuhkan� sikap profesional� pegawai (Pujiastuti, 2017).
Begitu juga dengan
Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan memiliki budaya organisasi, disiplin kerja
dan segala aturan dan mekanisme yang sudah ditetapkan sehingga pegawai hanya
menjalankan saja, baik itu aturan berpakaian, jam kerja, prosedur kerja dan
lain sebagainya. Begitu pula budaya organisasi dan disiplin kerjanya sudah di
atur dan diposisinya hanya menjalankan kebijakan dari pemerintah baik pusat
maupun daerah.
Metode
Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2013) menyatakan
bahwa : �Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.�
Berdasarkan pendapat di
atas, dapat dikatakan bahwa Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit
analisis yang ciri-cirinya akan diduga wilayah umum yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Bina Marga Kabupaten
Kuningan, yaitu berjumlah 200 orang.
Menurut (Sugiyono, 2013)
menyatakan bahwa : �Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut, sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul mewakili�.
Berdasarkan pendapat di
atas, dapat dikatakan bahwa sampel merupakan sebagian populasi dan ditentukan
berdasarkan karakteristik populasi dengan pengambilan yang representatif.
Untuk menentukan
penarikan sampel yang diambil dari tiap-tiap populasi pada Dinas Bina Marga
Kabupaten Kuningan, penulis menggunakan tehnik sampling acak stratifikasi
secara proporsional (stratified proporsionate random sampling), karena
ada beberapa strata berdasarkan golongan pada pegawai Dinas Bina Marga
Kabupaten Kuningan.
Atas
dasar tersebut di atas, penulis menggunakan tehnik Stratified Proporsionate
Random Sampling berdasarkan Struktur Jabatan pada pegawai Dinas Bina Marga
Kabupaten Kuningan, maka masing-masing Pejabat Eselon akan di ambil anggota
sampel dengan menggunakan rumus Stratified Proporsionate Random Sampling (Santoso,
2006),
yaitu :
� ������������N
n� =�������������������
��������� N.d2 + 1
Keterangan
:
n�� = � Ukuran
sampel yang dicari
N� = � Ukuran
populasi
d � = � Presisi
= 0,010 atau 10 %
Maka berdasarkan rumus
tersebut di atas, dapat dihitung� sebagai
berikut :
�������������� N����������������� ��� 200��������������� 200
n� =���������������������� =��������������������� =����������������� =� 66,66 � 67
pegawai
��������� N.d2 + 1������������� 2 + 1���������������� 3
Berdasarkan
perhitungan sampel tersebut di atas, maka jumlah sampel yang diambil adalah 67
pegawai Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan.
Hasil dan Pembahasan
1.
Validitas
Variabel Budaya
Organisasi (X1)
Hasil perhitungan validitas instrumen penelitian variabel Budaya Organisasi (X1) dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh:
Tabel 1
Uji Validitas variabel
Budaya Organisasi Dimensi Inovasi dan Pengambilan Resiko
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
1 |
0,707 |
0,564 |
Valid |
2 |
2 |
0,694 |
0,564 |
Valid |
���������
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung dan kolom rtabel
pada dimensi Inovasi dan Pengambilan Resiko diperoleh untuk setiap pernyataan
nilai rhitung�� > rtabel sehingga
dapat
disimpulkan bahwa Instrumen penelitian variabel Budaya Organisasi (X1) Dimensi Inovasi
dan Pengambilan Resiko valid karena semua item
memiliki r hitung > r tabel.
Tabel
2
Uji
Validitas Variabel Budaya Organisasi Dimensi Perhatian terhadap Detail
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
3 |
0,722 |
0,564 |
Valid |
2 |
4 |
0,636 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung dan kolom rtabel
pada dimensi Perhatian terhadap Detail diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung��
> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
Instrumen penelitian variabel Budaya
Organisasi (X1) Dimensi Perhatian terhadap
Detail valid karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel
3
Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi Dimensi Orientasi terhadap Hasil
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
5 |
0,810 |
0,564 |
Valid |
2 |
6 |
0,601 |
0,564 |
Valid |
���������
Sumber�� : Hasil Olah Data
Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung dan kolom rtabel
pada dimensi Orientasi terhadap Hasil diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung��
> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
Instrumen penelitian variabel Budaya
Organisasi (X1) Dimensi Orientasi terhadap
Hasil valid karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel
4
Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi Dimensi Orientasi terhadap Individu
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
7 |
0,650 |
0,564 |
Valid |
2 |
8 |
0,810 |
0,564 |
Valid |
�����������
Sumber�� : Hasil Olah Data
Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung dan kolom rtabel
pada Orientasi terhadap Individu diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung��
> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
Instrumen penelitian variabel Budaya
Organisasi (X1) Dimensi Orientasi terhadap
Individu valid karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel
5
Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi Dimensi Orientasi
terhadap Tim
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
9 |
0,830 |
0,564 |
Valid |
2 |
10 |
0,810 |
0,564 |
Valid |
��������� Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung dan kolom rtabel
pada dimensi Orientasi terhadap Tim diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung��
> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
Instrumen penelitian variabel Budaya
Organisasi (X1) Dimensi Orientasi terhadap Tim valid karena semua item memiliki
r hitung > r tabel.
Tabel
6
Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi Dimensi Agresifitas
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
11 |
0,884 |
0,564 |
Valid |
2 |
12 |
0,613 |
0,564 |
Valid |
����������� Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung dan kolom rtabel
pada Agresifitas diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung��
> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
Instrumen penelitian variabel Budaya
Organisasi (X1) Dimensi Agresifitas valid karena semua item memiliki
r hitung > r tabel.
Tabel
7
Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi Dimensi Stabilitas
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
13 |
0,672 |
0,564 |
Valid |
2 |
14 |
0,722 |
0,564 |
Valid |
�����������
Sumber�� : Hasil Olah Data
Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung dan kolom rtabel
pada Stabilitas diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung��
> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
Instrumen penelitian variabel Budaya
Organisasi (X1) Dimensi Stabilitas valid karena semua item memiliki
r hitung > r tabel.
2.
Validitas Variabel Disiplin Kerja (X2)
Hasil perhitungan validitas Instrumen penelitian variabel Disiplin Kerja (X2) dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh:
Tabel 8
Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja Dimensi Ketaatan
terhadap Peraturan
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
15 |
0,635 |
0,564 |
Valid |
2 |
16 |
0,648 |
0,564 |
Valid |
3 |
17 |
0,667 |
0,564 |
Valid |
3 |
18 |
0,681 |
0,564 |
Valid |
����������� Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut
di atas, Dengan melihat nilai korelasi pada kolom rhitung
dan kolom rtabel pada dimensi Ketaatan terhadap Peraturan
diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung�� >
rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
variabel Disiplin Kerja (X2) Dimensi Ketaatan terhadap
Peraturan valid karena semua item memiliki r
hitung > r tabel.
Tabel 9
Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja Dimensi Ketaatan
terhadap Prosedur Kerja
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
19 |
0,717 |
0,564 |
Valid |
2 |
20 |
0,700 |
0,564 |
Valid |
3 |
21 |
0,787 |
0,564 |
Valid |
��������� Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel
tersebut di atas, Dengan melihat nilai korelasi pada kolom
rhitung dan kolom rtabel pada
dimensi Ketaatan terhadap Prosedur Kerja diperoleh untuk setiap pernyataan
nilai rhitung�� > rtabel sehingga
dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
variabel Disiplin Kerja (X2) Dimensi Ketaatan terhadap
Prosedur Kerja valid karena
semua item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 10
Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja Dimensi Sanksi terhadap
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur Kerja
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
22 |
0,645 |
0,564 |
Valid |
2 |
23 |
0,668 |
0,564 |
Valid |
3 |
24 |
0,805 |
0,564 |
Valid |
3 |
25 |
0,624 |
0,564 |
Valid |
��������� Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan
tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung
dan kolom rtabel pada dimensi Sanksi terhadap Pelanggaran
Peraturan dan Prosedur Kerja diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung��
> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
variabel Disiplin Kerja (X2) Dimensi Sanksi
terhadap Pelanggaran Peraturan dan Prosedur Kerja valid karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
3.
Validitas Variabel Produktivitas Kerja Pegawai (Y)
Hasil perhitungan validitas instrumen
penelitian variabel Produktivitas Kerja Pegawai dengan menggunakan program SPSS 17.0 for
Windows diperoleh:
Tabel 11
Uji Validitas Variabel Produktivitas
Kerja Pegawai Dimensi Kesetiaan
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
26 |
0,898 |
0,564 |
Valid |
2 |
27 |
0,838 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut
di atas, Dengan melihat nilai korelasi pada kolom rhitung
dan kolom rtabel pada dimensi Kesetiaan diperoleh untuk
setiap pernyataan nilai rhitung�� > rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian variabel Produktivitas Kerja Pegawai (Y) Dimensi Kesetiaan valid karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 12
Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja Pegawai
Dimensi Prestasi Kerja
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
28 |
0,859 |
0,564 |
Valid |
2 |
29 |
0,773 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� :
Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan
melihat nilai korelasi pada kolom rhitung dan
kolom rtabel pada dimensi Prestasi Kerja diperoleh untuk
setiap pernyataan nilai rhitung�� > rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Instrumen penelitian variabel Produktivitas Kerja Pegawai (Y) Dimensi Prestasi Kerja valid karena semua item memiliki r hitung
> r tabel.
Tabel 13
Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja Pegawai
Dimensi Kejujuran
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
30 |
0,776 |
0,564 |
Valid |
2 |
31 |
0,802 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan
tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung
dan kolom rtabel pada dimensi Kejujuran diperoleh untuk
setiap pernyataan nilai rhitung�� > rtabel
sehingga dapat
disimpulkan bahwa Instrumen penelitian variabel Produktivitas
Kerja Pegawai (Y) Dimensi Kejujuran valid
karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 14
Uji Validitas Variabel Produktivitas
Kerja Pegawai
Dimensi Kedisiplinan
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
32 |
0,609 |
0,564 |
Valid |
2 |
33 |
0,690 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut
di atas, Dengan
melihat nilai korelasi pada kolom rhitung
dan kolom rtabel pada dimensi Kedisiplinan diperoleh untuk
setiap pernyataan nilai rhitung�� > rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Instrumen penelitian variabel Produktivitas Kerja Pegawai (Y) Dimensi Kedisiplinan valid
karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 15
Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja
Pegawai
Dimensi Kreativitas
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
34 |
0,812 |
0,564 |
Valid |
2 |
35 |
0,677 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan
tabel tersebut di atas, Dengan
melihat nilai korelasi pada kolom rhitung dan
kolom rtabel pada dimensi Kreativitas diperoleh untuk setiap
pernyataan nilai rhitung�� > rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
variabel Produktivitas
Kerja Pegawai (Y) Dimensi Kreativitas valid karena semua
item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 16
Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja Pegawai Dimensi Kerjasama
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
36 |
0,718 |
0,564 |
Valid |
2 |
37 |
0,800 |
0,564 |
Valid |
3 |
38 |
0,651 |
0,564 |
Valid |
4 |
39 |
0,753 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� :
Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai korelasi pada kolom rhitung dan kolom rtabel
pada dimensi Kerjasama diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung��
> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
variabel Produktivitas
Kerja Pegawai (Y) Dimensi Kerjasama valid karena semua
item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 17
Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja Pegawai Dimensi Kepemimpinan
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
40 |
0,763 |
0,564 |
Valid |
2 |
41 |
0,851 |
0,564 |
Valid |
3 |
42 |
0,689 |
0,564 |
Valid |
4 |
43 |
0,779 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� :
Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai korelasi pada kolom rhitung dan kolom rtabel
pada dimensi Kepemimpinan diperoleh untuk setiap pernyataan nilai rhitung��
> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
variabel Produktivitas
Kerja Pegawai (Y) Dimensi Kepemimpinan valid karena semua
item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 18
Uji Validitas Variabel Produktivitas
Kerja Pegawai Dimensi Kepribadian
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
44 |
0,726 |
0,564 |
Valid |
2 |
45 |
0,898 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan
tabel tersebut di atas, Dengan
melihat nilai korelasi pada kolom rhitung dan
kolom rtabel pada dimensi Kepribadian diperoleh untuk setiap
pernyataan nilai rhitung�� > rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
variabel Produktivitas
Kerja Pegawai (Y) Dimensi Kepribadian valid karena semua
item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 19
Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja Pegawai Dimensi Prakarsa
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
46 |
0,838 |
0,564 |
Valid |
2 |
47 |
0,859 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� :
Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, Dengan melihat nilai
korelasi pada kolom rhitung
dan kolom rtabel pada dimensi Prakarsa diperoleh untuk setiap
pernyataan nilai rhitung�� > rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
variabel Produktivitas
Kerja Pegawai (Y) Dimensi Prakarsa valid karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 20
Uji Validitas Variabel Produktivitas
Kerja Pegawai Dimensi Kecakapan
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
48 |
0,773 |
0,564 |
Valid |
2 |
49 |
0,766 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� : Hasil
Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut
di atas, Dengan
melihat nilai korelasi pada kolom rhitung
dan kolom rtabel pada dimensi Kecakapan diperoleh untuk
setiap pernyataan nilai rhitung�� > rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen
penelitian variabel Produktivitas Kerja Pegawai (Y) Dimensi Kecakapan valid
karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
Tabel 21
Uji Validitas Variabel Produktivitas
Kerja Pegawai
Dimensi Tanggung Jawab
No� |
No. item |
rhitung |
rtabel |
Status |
1 |
50 |
0,802 |
0,564 |
Valid |
2 |
51 |
0,609 |
0,564 |
Valid |
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan
tabel tersebut di atas, Dengan
melihat nilai korelasi pada kolom rhitung dan
kolom rtabel pada dimensi Tanggung Jawab diperoleh untuk
setiap pernyataan nilai rhitung�� > rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa Instrumen penelitian
variabel Produktivitas
Kerja Pegawai (Y) Dimensi Tanggung
Jawab valid karena semua item memiliki r hitung > r tabel.
4.
Hasil
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Suatu alat pengukur dikatakan reliabel adalah bila alat pengukur tersebut mampu memberikan
pengukuran secara tetap sesuai dengan apa yang telah diukurnya dan sejauh mana
alat pengukur tersebut sama dengan dirinya sendiri (consistency). Dapat di artikan bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat
di andalkan (dependability) dan dapat diramalkan. Pengujian terhadap
tingkat keandalan angket dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik
split-half.
Kriteria pengujian reliabilitas, yaitu :
1.
Jika
ri dan rb hitung > rs tabel, maka instrumen
penelitian reliabel.
2.
Jika
ri dan rb hitung ≤ rs tabel, maka
instrumen penelitian tidak reliabel.
Nilai rs tabel untuk n = 10 dan derajat kesalahan 5 %
(0,05) = 0,564.
Hasil perhitungan reliabilitas variabel Budaya Organisasi menggunakan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh:
Tabel 22
Uji Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi
No� |
Variabel
|
Nilai ri |
Nilai rb |
rtabel |
Status |
X1 |
0,949 |
0,974 |
0,564 |
Reliabel |
�Sumber��
: Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Dengan melihat hasil perhitungan di
atas diperoleh nilai ri
> 0,564, 0,949 atau 0,974 dan rb > 0,564 sehingga Instrumen penelitian Budaya Organisasi (X1) adalah reliabel.
Hasil perhitungan reliabilitas variabel Disiplin Kerja menggunakan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh:
Tabel 23
Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja
No� |
Variabel
|
Nilai ri |
Nilai rb |
rtabel |
Status |
X2 |
0,940 |
0,969 |
0,564 |
Reliabel |
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Dengan melihat hasil perhitungan di
atas diperoleh nilai ri
> 0,564, 0,940 atau 0,969 dan� rb > 0,564 sehingga Instrumen penelitian Disiplin
Kerja (X2) adalah reliabel.
Hasil perhitungan reliabilitas variabel Produktivitas Kerja Pegawai menggunakan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh:
Tabel 24
Uji Reliabilitas Variabel Produktivitas Kerja Pegawai
No� |
Variabel
|
Nilai ri |
Nilai rb |
rtabel |
Status |
Y |
0,939 |
0,969 |
0,564 |
Reliabel |
Sumber�� : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2015
Dengan melihat hasil perhitungan di atas diperoleh nilai
ri > 0,564 0,939 atau 0,969 dan rb
> 0,564 sehingga Instrumen penelitian Produktivitas Kerja Pegawai (Y) adalah reliabel.
Berdasarkan hasil
penelitian tentang �Pengaruh Budaya Organisasi dalam peningkatan disiplin kerja
terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan�,
penulis menyimpulkan hasil
penelitian� berdasarkan uji statistik
yaitu :
Hasil uji statistik
diketahui bahwa pengaruh langsung Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja dilakukan
bersama-sama terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas
Bina Marga Kabupaten Kuningan sebesar
0,720 + 0,794
= 1,514 satuan dan
signifikan sebesar 86,7%.
Sedangkan pengaruh lain
atau faktor diluar Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap angka konstanta Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan sebesar 24,419 dan sebesar 13,3%. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya sinergitas dan kontribusi yang saling
mendukung antara Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai.
Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja bersifat
positif terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan, berarti semakin tinggi
Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja dilakukan
dengan baik maka akan semakin meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga
Kabupaten Kuningan.
Berdasarkan hasil
wawancara dengan Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan, mengatakan bahwa :
�Penggunaan dimensi-dimensi Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja yang di anggap
baik diharapkan akan meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai secara optimal dan menjadi keberhasilan organisasi dalam
pencapaian visi dan misi pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan�.�
Hasil uji statistik dan
wawacara tersebut di atas, dapat di interprestasikan bahwa Budaya Organisasi
dan Disiplin Kerja akan
mempengaruhi secara nyata terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. Sehingga Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten
Kuningan dapat menjalankan Budaya Organisasi dengan menggunakan dimensi-dimensi
Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja dengan
menggunakan dimensi-dimensi Disiplin Kerja yang di anggap baik akan
meningkatkan Produktivitas Kerja
Pegawai secara optimal dan menjadi penentu keberhasilan organisasi yang
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
1.
Budaya Organisasi berpengaruh
cukup besar terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai dengan
keberhasilan sebesar 68,21% termasuk skor dengan kriteria Cukup Baik. Hal ini
menunjukkan pelaksanaan Budaya
Organisasi sudah baik akan menjadi lebih baik apabila
dilakukan secara efektif dan efesien. Sedangkan untuk dimensi Budaya Organisasi dalam kaitannya
Inovasi dan Pengambilan Resiko sebesar 68,06%, Perhatian terhadap Detail
sebesar 67,01%,� Orientasi terhadap Hasil
sebesar 67,01%, Orientasi terhadap Individu sebesar 68,95%, Orientasi terhadap
Tim sebesar 70,75%, Agresifitas sebesar 64,78%, dan Stabilitas sebesar 70,90%,
dan pengaruh langsung Budaya Organisasi dalam meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai sebesar 1,644
satuan
dan signifikan sebesar 83,9%. Sedangkan pengaruh tidak langsung Budaya
Organisasi terhadap angka
konstanta Produktivitas Kerja Pegawai sebesar 15,732 dan ditambah dengan pengaruh variabel lain
(e) sebesar
16,1%.
������ Hasil penelitian tersebut, dapat di interprestasikan bahwa Budaya Organisasi akan mempengaruhi tingkat Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan. Sehingga Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten
Kuningan dapat menjalankan Budaya Organisasi dengan
menggunakan dimensi Budaya
Organisasi yang di anggap baik dan
dapat meningkatkan Produktivitas
Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga
Kabupaten Kuningan secara optimal dan sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan.
2.
Disiplin Kerja berpengaruh cukup besar
terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja dengan
keberhasilan sebesar 61,66% termasuk skor dengan kriteria Cukup Baik. Hal ini
menunjukkan pelaksanaan Disiplin
Kerja sudah
cukup baik akan menjadi baik apabila dilakukan secara efektif dan efesien.
Sedangkan untuk dimensi Disiplin
Kerja dalam
kaitannya Ketaatan Pegawai terhadap Peraturan sebesar
59,40%, Ketaatan Pegawai terhadap Prosedur Kerja sebesar 64,58%, dan Sanksi
pada Pegawai terhadap Pelanggaran Peraturan dan Prosedur Kerja 61,72%, dan
pengaruh langsung Disiplin Kerja dalam meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai sebesar 1, 474
satuan
pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan dan signifikan sebesar 84,4%.
Sedangkan pengaruh tidak langsung Disiplin Kerja terhadap angka konstanta Produktivitas Kerja Pegawai sebesar 35,736 dan
ditambah dengan pengaruh variabel lain (e) sebesar 16,1%.
������ Hasil penelitian ini, dapat di interprestasikan bahwa Disiplin Kerja akan mempengaruhi tingkat Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan. Sehingga Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten
Kuningan menjalankan Disiplin
Kerja dan menggunakan dimensi Disiplin Kerja yang dianggap baik dan dapat meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai pada
Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan
secara optimal dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
3.��� Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja berpengaruh cukup besar Produktivitas
Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan dengan keberhasilan sebesar 65,95%,
sedangkan untuk dimensi Produktivitas Kerja Pegawai dalam kaitannya dapat dilihat dengan Kesetiaan sebesar
68,06%, Kejujuran sebesar 67,91%, Kepribadian sebesar
67,61%, Kepemimpinan sebesar 66,57%, Kerjasama sebesar
65,52%, Kecakapan sebesar 65,22%, Kreativitas sebesar
65,07%,� Prakarsa sebesar
65,07%,� Prestasi Kerja sebesar
65,07%, Tanggung Jawab sebesar 65,07% dan Kedisiplinan sebesar
64,03%. Hasil penelitian ini, dapat di interprestasikan bahwa Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja akan
mempengaruhi secara nyata terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan. Sehingga Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan menjalankan Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja dengan
menggunakan dimensi-dimensi yang di anggap baik akan meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai secara optimal.
BIBLIOGRAFI
Abdurrahmat, F. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Hasibuan, M. S. P. (2001). Manajemen Sumber Daya manusia,
Edisi Revisi, Cetakan. Ke empat, Bumi Aksara, jakarta.
Pujiastuti, E. (2017). Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Kepemimpinan,
Dan Iklim Organisasi Terhadap Profesionalitas Pegawai Rumah Sakit Pelabuhan
Cirebon. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(8), 16�39.
Santoso, S. (2006). Seri solusi bisnis berbasis TI:
Menggunakan SPSS untuk statistik multivariat. Elex Media Komputindo.
Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung:
Alfabeta, CV.
Suradinata, E. (1995). Psikologi Kepegawaian dan Peranan
Pimpinan Dalam Motivasi Kerja. CV Ramadan, Bandung.