Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian dalam
Mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat di Kota Palangka Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3013
IT infrastructure network of the Land Bank Agency. The research method used in this study is
a qualitative method by collecting data. Subsequently, the results were obtained that after
testing by connecting the user using SSL VPN to the IT network of the Land Bank Agency
infrastructure through the Firewall (Remote Gateway) system, it can be done wherever the
user is located using the VPN Client.
Keywords: Communication Strategy, Communication, Informatics, Statistics, Coding
Department Society Information Community
PENDAHULUAN
Di era digital sekarang ini, komunikasi memegang tugas yang sangat vital dalam
pembentukan dan penyebaran informasi. Dari kata latin komunikasi berawal dari kata
communis, mempunyai artinya serupa, dan makna yang serupa (Abidin, 2015). Menurut
Rogers dan D. Lawrence Kincaid komunikasi menghasilkan pengertian mendalam antara dua
orang maupun lebih sebagai bentuk reaksi dalam perturakan informasi (Cangara, 2013).
Dalam setiap proses pertukaran informasi berupa komunikasi, pasti memiliki tujuannya
masing-masing, untuk mencapai sebuah keberhasilan komunikasi yang efektif, hal tersebut
banyak ditentukan oleh penentuan sebuah strategi komunikasi (Rosmilawati, Ananda,
Handayani, & Taufik, 2022). Komunikasi yang efektif merupakan hal mendasar dalam setiap
aktivitas didunia ini. Misalnya, di instansi pemerintah, komunikasi yang efektif memainkan
peran kunci dalam menyebarkan gagasan program yang diinginkan pemerintah kepada
masyarakat umum. Tujuan negara dapat diwujudkan melalui komunikasi pemerintah, yang
menurut Syarif, Roem, & Arif, (2021) untuk mencapai tujuan dalam negara diperlukan
komunikasi dalam menyampaikan ide dan pandangan pemerintah ke masyarakat.
Kesenjangan komunikasi dan informasi dari pemerintah ke masyarakat dan sebaliknya
sering terjadi sehingga berpengaruh pada berkurangnya akitvitas yang searah dengan program
pemerintah. Sering kali program atau kebijakan pemerintah juga tidak berjalan dengan efektif
bahkan tidak diketahui oleh masyarakat. Pemerintah membutuhkan fasilitator yang maksimal
untuk membantu menutup kesenjangan informasi dengan memfasilitasi dialog antara
pemerintah dengan masyarakat, serta persepsi masyarakat terhadap pemerintah. Ketika terjadi
keterputusan arus informasi dan komunikasi antara dua pihak yaitu masyarakat dengan
pemerintah, keberadaan komunitas informasi masyarakat (KIM) yang memiliki kewajiban
sebagai fasilitator dalam mempertemukan kesenjangan komunikasi maupun informasi antara
masyarakat dengan pemerintah (Budhirianto, 2015).
Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) adalah komunitas yang didirikan oleh
masyarakat, dari masyarakat, untuk masyarakat dan para anggotanya bekerja sama mengelola
informasi sedemikian rupa sehingga memberdayakan dan memberi manfaat bagi masyarakat
(Question & Answer Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) (Kemenkes, 2020). Singkatnya,
komunitas informasi masyarakat (KIM) adalah komunitas yang berperan aktif dalam
mengelola dan berbagi informasi dengan masyarakat. Tujuan sebenarnya dari Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM) terletak pada pengembangan komunitas yang andal, perhatian,
peka dan paham informasi, membekali khalayak untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan
informasi yang relevan, untuk membangun sistem komunikasi dua arah dan pertukaran
informasi di dalam dan antar anggota masyarakat atau dengan pihak lain untuk menciptakan
kebersamaan, persatuan dan kesatuan.
Diperlukan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam membangun kota yang
baik. Komponen kunci tata kelola yang efektif adalah komunikasi dua arah. Baik pemerintah
maupun masyarakat secara keseluruhan merupakan sumber komunikasi. Untuk pelayanan