How to cite:
Dewiyanti, Lisnawati (2024) Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan
Persandian Dalam Mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat di Kota Palangka
Raya, (06) 07,
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, STATISTIK
DAN PERSANDIAN DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM KOMUNITAS
INFORMASI MASYARAKAT DI KOTA PALANGKARAYA
Dewiyanti, Lisnawati
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Indonesia
Abstrak
Program Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) adalah program unggulan dari Dinas
komunikasi informatika statistik dan persandian Kota Palangka Raya, KIM ini berperan
sebagai perantara antara pemerintah dan masyarakat, menjembatani kesenjangan komunikasi
dan pengetahuan. Namun keberadaannya masih belum di ketahui oleh masyarakat, karena
KIM yang telah terbentuk belum maksimal dalam menjalankan tugas dan perannya serta
terdapat perbedaan data antara Kemeneterian Komunikasi dan Informatika dengan Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya berupa jumlah
Komunitas yang telah terbentuk. Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkapkan
bagaimana strategi komuniksi yang digunakkan oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik
dan Persandian dalam mensosialisasikan program Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).
Dengan menggunakan lima fase perencanaan komunikasi penelitian, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan (Cangara), penelitian ini berupaya mendefinisikan
teknik komunikasi yang digunakan untuk mensosialisasikan program Komunitas Informasi
Masyarakat (KIM) di Kota Palangka Raya. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk
penelitian ini. Studi dokumentasi meliputi buku, arsip, literatur, laporan, dan dokumen, serta
wawancara dan observasi langsung terhadap kegiatan di lokasi penelitian. Temuan
menunjukkan bahwa Dinas Komunikasi, Informatika, Statistika, dan Persandian Kota
Palangka Raya lebih memanfaatkan aspek komunikasi pada saat perencanaan dibandingkan
melakukan penelitian pada awalnya. Sosialisasi dilaksanakan dengan media internet dan ke
lapangan. Pada evaluasi hanya mengukur menggunakan tabel perbandingan jumlah.
Disimpulkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan masih kurang maksimal karena
hanya tiga varibel yang digunakan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan..
.
Kata kunci: Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
Komunitas Informasi Masyarakat (KIM)
Abstract
The Land Bank Agency is a special body formed by the Central Government in December
2021, is an Indonesian Legal Entity that has special authority to manage State land. The
purpose of this study is to see the design of the scheme related to the design of the VPN
network at the Land Bank Agency to be developed towards a more efficient, effective and
secure network scheme using the SSL-VPN method found in the Firewall device found in the
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian dalam
Mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat di Kota Palangka Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3013
IT infrastructure network of the Land Bank Agency. The research method used in this study is
a qualitative method by collecting data. Subsequently, the results were obtained that after
testing by connecting the user using SSL VPN to the IT network of the Land Bank Agency
infrastructure through the Firewall (Remote Gateway) system, it can be done wherever the
user is located using the VPN Client.
Keywords: Communication Strategy, Communication, Informatics, Statistics, Coding
Department Society Information Community
PENDAHULUAN
Di era digital sekarang ini, komunikasi memegang tugas yang sangat vital dalam
pembentukan dan penyebaran informasi. Dari kata latin komunikasi berawal dari kata
communis, mempunyai artinya serupa, dan makna yang serupa (Abidin, 2015). Menurut
Rogers dan D. Lawrence Kincaid komunikasi menghasilkan pengertian mendalam antara dua
orang maupun lebih sebagai bentuk reaksi dalam perturakan informasi (Cangara, 2013).
Dalam setiap proses pertukaran informasi berupa komunikasi, pasti memiliki tujuannya
masing-masing, untuk mencapai sebuah keberhasilan komunikasi yang efektif, hal tersebut
banyak ditentukan oleh penentuan sebuah strategi komunikasi (Rosmilawati, Ananda,
Handayani, & Taufik, 2022). Komunikasi yang efektif merupakan hal mendasar dalam setiap
aktivitas didunia ini. Misalnya, di instansi pemerintah, komunikasi yang efektif memainkan
peran kunci dalam menyebarkan gagasan program yang diinginkan pemerintah kepada
masyarakat umum. Tujuan negara dapat diwujudkan melalui komunikasi pemerintah, yang
menurut Syarif, Roem, & Arif, (2021) untuk mencapai tujuan dalam negara diperlukan
komunikasi dalam menyampaikan ide dan pandangan pemerintah ke masyarakat.
Kesenjangan komunikasi dan informasi dari pemerintah ke masyarakat dan sebaliknya
sering terjadi sehingga berpengaruh pada berkurangnya akitvitas yang searah dengan program
pemerintah. Sering kali program atau kebijakan pemerintah juga tidak berjalan dengan efektif
bahkan tidak diketahui oleh masyarakat. Pemerintah membutuhkan fasilitator yang maksimal
untuk membantu menutup kesenjangan informasi dengan memfasilitasi dialog antara
pemerintah dengan masyarakat, serta persepsi masyarakat terhadap pemerintah. Ketika terjadi
keterputusan arus informasi dan komunikasi antara dua pihak yaitu masyarakat dengan
pemerintah, keberadaan komunitas informasi masyarakat (KIM) yang memiliki kewajiban
sebagai fasilitator dalam mempertemukan kesenjangan komunikasi maupun informasi antara
masyarakat dengan pemerintah (Budhirianto, 2015).
Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) adalah komunitas yang didirikan oleh
masyarakat, dari masyarakat, untuk masyarakat dan para anggotanya bekerja sama mengelola
informasi sedemikian rupa sehingga memberdayakan dan memberi manfaat bagi masyarakat
(Question & Answer Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) (Kemenkes, 2020). Singkatnya,
komunitas informasi masyarakat (KIM) adalah komunitas yang berperan aktif dalam
mengelola dan berbagi informasi dengan masyarakat. Tujuan sebenarnya dari Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM) terletak pada pengembangan komunitas yang andal, perhatian,
peka dan paham informasi, membekali khalayak untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan
informasi yang relevan, untuk membangun sistem komunikasi dua arah dan pertukaran
informasi di dalam dan antar anggota masyarakat atau dengan pihak lain untuk menciptakan
kebersamaan, persatuan dan kesatuan.
Diperlukan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam membangun kota yang
baik. Komponen kunci tata kelola yang efektif adalah komunikasi dua arah. Baik pemerintah
maupun masyarakat secara keseluruhan merupakan sumber komunikasi. Untuk pelayanan
Dewiyanti, Lisnawati
3014 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
masyarakat yang lebih baik, evaluasi pemerintah dapat memanfaatkan opini masyarakat
sebagai landasan. Sebagai contoh inisiatif pemerintah untuk mendorong komunikasi yang
efektif, Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik, 2008. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor
17/PER/M.KOMINFO/03/2009 Tentang Diseminasi Informasi Nasional Oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, 2009. Pengembangan
dan pemberdayaan lembaga komunikasi sosial dilakukan melalui inisiatif Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM), Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor
08/PER/M.KOMINFO/06/2010 Tentang Pedoman Pengembangan Dan Pemberdayaan
Lembaga Komunikasi Nasional.
Menurut data dari website kim.id terdapat 1.557 Komunitas Informasi Masyarakat
(KIM) yang sudah terbentuk di Indonesia yang di dominasi oleh Provinsi Jawa Timur
berjumlah 880 Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), Provinsi Kalimantan Tengah
terdapat 38 Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) dan Kota Palangka Raya terdata 7
Komunitas Informasi Masyarakat (KIM)(2024).
Menurut data berupa dokumen Surat Penetapan Kepala Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya terdapat 24 Komunitas Informasi yang telah
terbentuk. Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) ini tersebar di 5 Kecamatan di Kota
Palangka Raya, di antaranya Kecamatan Pahandut 2 Komunitas Informasi Masyarakat (KIM),
Kecamatan Jekan Raya 13 Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), Kecamatan Sabangau 5
Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), Kecamatan Bukit Batu 2 Komunitas Informasi
Masyarakat (KIM) dan Kecamatan Rakumpit 2 Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).
Diharapkan melalui program Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) ini juga dapat
menjadi salah satu unsur dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Palangka
Raya,yaitu dan menciptakan masyarakat yang cerdas, sehingga lingkungan menjadi cerdas
dan dapat meningkatkan ekonomi yang cerdas pula, serta Kota Palangka Raya yang
berkembang, damai dan sejahtera untuk semua masyarakat. (https://palangkaraya.go.id/)
Namun Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang telah dibentuk ini banyak yang
tidak aktif, itu terlihat dari perbedaan data antara Surat Keputusan Kepala Dinas dengan data
website kim.id dimana menurut Surat Keputusan Kepala Dinas sudah terbentuk 24 (dua
puluh empat) Komunitas Informasi Masyarakat dan menurut data dari pusat yang terdapat
pada website kim.id hanya terdapat 7 (tujuh Komunitas informasi Masyarakat, dan terlihat
juga dari akun instagram dan website beberapa komunitas yang tidak aktif dalam
membagikan konten bahkan ada komunitas yang tidak memiliki akun media sosial dan
website. Berdasarkan temuan di lapangan peneliti menemukan fakta lebih banyak masyarakat
yang tidak mengetahui dan baru mendengar istilah Komunitas Informasi Masyarakat (KIM)
dan itu juga dapat dilihat dari pengikut instagaram kim.pky yang hanya 129 pengikut.
Berlatarbelakang dari hal tersebut, maka arah dari penelitian ini yaitu mendalami lebih
jauh strategi komunikasi yang dipakai oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan
Persandian. Belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti efektivitas upaya penjangkauan
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian dalam mensosialisasikan program
Komunitas Informasi Masyarakat (KIM). Kajian dengan judul “Strategi Komunikasi
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam Implementasi Program Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM)” Ardianti, Satibi, Sonjaya, & Gunawan, (2022) merupakan salah satu
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan strategi komunikasi. Rencana komunikasi Pemkab
Bandung Barat terungkap dalam penelitian ini, berhasil mengungkap strategi komunikasi
yang digunakan Pemkab Bandung Barat, walaupun dalam pelaksanaannya peran Kelompok
Informasi Masyarakat di wilayah ini belum optimal.
Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian dalam
Mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat di Kota Palangka Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3015
Kajian bertajuk “Pola Komunikasi Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat
dalam Mensukseskan Program Swasembada Pangan” ini dilakukan oleh (Budhirianto, 2015).
Ditemukan dalam kajian ini yaitu model komunikasi dengan teknik pendampingan yang lebih
tersusun dari seluruh pemangku kepentingan, serta unggul dalam mengembangkan
komunikasi antar kelompok yang absolut kepada anggotanya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Herdono & Mutqiyyah, (2019) berjudul “Pola
Komunikasi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Prigen Pasuruan dalam Menyebarkan
Informasi kepada Masyarakat” menemukan bahwa KIM di Kecamatan Prigen Kabupaten
Pasuruan memakai metode komunikasi kombinasi antara interpersonal (interpersonal
communication), dengan mengunakan teknologi informasi antar komunikator dan komunikan
(two ways traffic communication). Dalam beberapa penelitian, peneliti menemukan sedikit
yang memiliki persamaan namun terdapat perbedan dengan isi dan permasalahan yang
diangkat. Perbedaan yang signifikan yaitu adalah lebih berfokus kepada strategi komunikasi
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya Dalam
Mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).
Untuk melaksanakan program Komunitas Informasi Publik (KIM) secara efektif, Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya sebagai organisasi
pemerintah membutuhkan strategi komunikasi yang solid. Eksekusi strategi komunikasi yang
tepat dan sukses sangat penting untuk pencapaian tujuan. Menentukan suatu tindakan
memerlukan rencana komunikasi yang cukup dalam menyampaikan amanat kepada audiens
yang dituju (masyarakat) dan mencapai hasil yang diinginkan.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis strategi komunikasi yang digunakan
dalam mensosialisasikan program Komunitas Informasi Masyarakat (KIM). Untuk
memudahkan analisis strategi komunikasi, penelitian ini menggunakan lima tahap proses
perencanaan komunikasi Cangara Martin & Maulida, (2022) yaitu meliputi penelitian,
perencanaan kegiatan, pelaksanaan, evaluasi (pengukuran), dan tindakan terkahir adalah
pelaporan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu menemukan
makna lebih mendalam, dalam mendeksripsikan data berupa kata-kata secara faktual dan
akurat (Kriyantono, 2020). Pengumpulan data yang dapat memberikan gambaran rinci
tentang suatu situasi atau keadaan disebut pengumpulan data deskriptif. Maksud dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan rinci tentang metode dan pendekatan
yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan intensif, dan peneliti berpartisipasi langsung
serta membuat pelaporan secara detail dan rinci merupakan ciri metode penelitian kualitatif
(Sugiyono, 2020). Penelitian ini terfokus pada strategi komunikasi digunakan oleh Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya untuk
mensosialisasikan program Informasi Masyarakat (KIM).
Pengamatan langsung pada kegiatan yang terjadi di tempat penelitian menjadi prosedur
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Langkah selanjutnya penulis
mewawancarai para informan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan taktik komunikasi Program Informasi Masyarakat (KIM) dalam melakukan
sosialisasi. Yang memberikan informasi adalah Ibu Iin Carolina, S.Kom JFT Pranata Humas
yang bertugas di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka
Dewiyanti, Lisnawati
3016 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Raya, Ibu Desiwati beliau adalah Ketua KIM Humbang Bahijau dan Bapak Adi selaku
masyarakat Kota Palangka Raya. Buku, arsip, literatur, laporan, dan catatan dari tempat
penelitian untuk mencukupi data. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi merupakan metode analisis data yang dipakai pada penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 8 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Konkuren Bidang Komunikasi Dan Informatika,
bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 16 ayat (2) huruf a, Departemen membina hubungan
dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk Masyarakat Informasi Publik. Tanggung
jawab mewujudkan, membina, dan memberdayakan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM)
(www.kim.id) (2024) berada pada Dinas Komunikasi Informatika, Statistik, dan Perkodean
Kota Palangka Raya.
Diantara sekian banyak program unggulan yang dijalankan Dinas Komunikasi,
Informatika, Statistika, dan Persandian Palangka Raya adalah Program Komunitas Informasi
Masyarakat (KIM). Bagian Keempat Pasal Tiga Belas menguraikan tanggung jawab kepala
bagian pengelolaan informasi publik yang meliputi pengembangan dan pemberdayaan
kemitraan dengan pemangku kepentingan, sesuai Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor
45 Tahun 2019 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja
Dinas Komunikasi Informatika, Statistik Dan Persandian Kota Palangka Raya. Kolaborasi
yang relevan di sini adalah komunitas informasi masyarakat (KIM).
1. Strategi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian dalam Mensosialisasikan
Program Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di Kota Palangka Raya
2. Penelitian (research)
Menururt Cangara Lianjani, (2018) penelitian diartikan untuk mengenal permasalahan
yang dialami sebuah lembaga. Penelitian merupakan tahapan pertama dalam perencanaan
strategi komunikasi. Hasil dari penelitian ini menjadi awalan perumusan dalam strategi
komunikasi yang bakal diimplementasikan oleh organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang
diharapkan.
Berdasarakan hasil wawancara bersama Ibu Iin Carolina S.Kom selaku JFT Pranata
Humas maka ditemukan bahwa Dinas Komunikasi informatika Statistik dan Persandian Kota
Palangka Raya tidak mengadakan penelitian, sebelum membuat sebuah perencanaan untuk
sosialisasi dan pembentukan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM). Hal tersebut karena
terbatasnya sumber daya manusia dan sudah adanya target yang ditetapkan setiap tahunnya.
Tidak dilaksanakannya penelitian dengan sistematis, karena Pembentukan Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM) adalah kegiatan yang harus dilaksanakan sebab termasuk
kedalam Indikator Kinerja Utama (IKU). Walapun tidak melaksanakan tahapan penelitian
sebelumnya, sosialisasi tetap dilaksanakan serta dibentuk Komunitas Informasi Masyarakat
(KIM) di Kota Palangka Raya.
1. Perencanaan (Plan)
Menurut Hariadi Perencanaan Lianjani, (2018) merupakan rancangan metode
kedepan untuk menetapkan tujuan strategis dan mengatur strategi agar tujuan tercapai.
Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian dalam
Mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat di Kota Palangka Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3017
Oleh karena itu, perlu disusun rencana untuk memilih atau menentukan komunikator,
pesan, media, komunikan, dan hasil (Cangara, 2013)
2. Sumber (Komunikator)
Sumber yang dimaksud adalah Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan
Persandian Kota Palangka Raya yang menyosialisasikan serta membentuk Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM). Berperan menjadi komunikator adalah tim Bidang
Pengelolaan Informasi Publik pada Sub Koordinasi Kemitraan Informasi Publik.
3. Pesan
Dalam agenda sosialisasi, tim Bidang Pengelolaan Informasi Publik, memiliki pesan
yang harus disampaikan kepada masyarakat yaitu, memberikan pengetahuan tentang apa
itu Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), keuntungan yang dapat didapatkan bila
bergabung menjadi, mengajak untuk pembentukan Komunitas Informasi Masyarakat
(KIM), dan mengajak untuk memanfaatkan setiap informasi positif yang diperoleh untuk
masyarakat sekitar.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Ibu Iin Carolina, S.Kom disimpulkan bahwa,
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya, memberikan
pengetahuan ke masyarakat tentang Komunitas Informasi Masyarakat (KIM),
mengenalkan tugas, fungsi, dan aktivitas dari Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) itu
adalah pesan atau informasi pertama yang disampaikan, karena masih ada masyarakat yang
belum mengenal Komunitas Informasi Masyarakat (KIM). Apabila masyarakat telah
mengenal tentang Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), maka pesan yang berikutnya
adalah menawarkan beberapa keuntungan bila bergabung menjadi Komunitas Informasi
Masyarakat, keuntungan tersebut berupa pelatihan-pelatihan bagi anggota Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM). Masyarakat sudah mendapatkan pesan yang kedua maka
pesan yang ketiga yang perlu disampaikan adalah ajakkan untuk pembentukan Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM). Setelah terbentuk Komunitas Informasi Masyarakat (KIM),
pesan yang terakhir yaitu ajakkan untuk turut andil menjadi perpanjangan tangan
pemerintah dan sebaliknya dalam memperoleh, mengelola dan mendiseminasikan
informasi agar tidak terjadi kesenjangan informasi antara masyarakat dengan pemerintah.
4. Media
Ketika berkomunikasi dalam menyampaikan pesan, media adalah sarana atau
komponen yang penting (Lianjani, 2018). Media yang digunakan yaitu media cetak,
sosialisasi, dan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesannya. Media sosial yang
digunakan yaitu Instagaram, website dan portal berita yang dikelola langsung oleh Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya. Pada era yang serba
teknologi sekarang ini faktanya kebanyakan masyarakat menggunakan media sosial,
dengan menggunakan media ini dalam mensosialiasikan program di nilai sangat efektif dan
efisian. Sosialisasi di lapangan menyasar kalangan lebih senior atau ke daerah-daerah area
blank spot ini juga efektif dilaksanakan. Dengan mengadakan pertemuan dengan beberapa
tokoh di satu kelurahan sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk membentuk
Komunitas Informasi Masyarakat (KIM). Media yang terakhir yaitu menggunakan media
cetak seperti leaflet dan buku saku Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).
Dewiyanti, Lisnawati
3018 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
5. Sasaran/Komunikasi
Sosialisasi pembentukan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) tidak memiliki
target atau kriteria khusus. Setiap lapisan masyarakat merupakan target bagi sosialisasi
program ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Iin Carolina selaku JFT Pranata
Humas, ditemukan bahwa dalam target penyampaian pesan tidak ada kriteria khusus,
semua lapisan masyarakat dapat dibentuk menjadi Komunitas Informasi Masyarakat
(KIM). Partisipasi kelompok yang menjadi kriteria adalah elemen terpenting dalam
menyampaikan pesan komunikasi. Melibatkan semua lapisan masyarakat dapat
memberikan pemahaman tentang Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang akan
menyebar luas serta melibatkan berbagai kelompok masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu masyarakat, ditemukan bahwa tidak
pernah mendengar dan asing dengan program Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).
Dapat disimpulkan bahwa sasaran kesemua lapisan masyarakat ini belum maksimal
dilakukan, karena masih ada masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan program
tersebut.
6. Efek
Efek adalah tujuan akhir dari sebuah proses komunikasi, dalam melakukan sosialisasi
tentu ada kesan yang diharapkan. Efek yang diharapkan adalah “tahu, membentuk dan
menyebarluaskan”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Iin Carlina, S.Kom selaku JFT Pranata
Humas disimpulkan bahwa, semakin banyak Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang
terbentuk, semakin lancar arus informasi antara pemerintah dan masyarakat sehingga
mendorong terwujudnya tujuan dan tugas Pemerintah Kota Palangka Raya yaitu
menciptakan masyarakat yang cerdas, sehingga lingkungan menjadi cerdas dan dapat
meningkatkan ekonomi yang cerdas pula, serta Kota Palangka Raya yang berkembang,
damai dan sejahtera untuk semua masyarakat dan semakin kecil pula terjadinya
kesenjangan informasi.
Efek yang dirasakan oleh Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) adalah mereka
merasakan manfaat dari program ini salah satunya mendapatkan pelatihan seperti pelatihan
pembuatan konten, pelatihan digital marketing, membuat berita dan pelatihan lainnya yang
dapat menaikan nilai tambah bagi mereka, hasil dari wawancara dengan Ketua KIM
Humbang Bahijau.
Namun hasil dari wawancara dengan salah satu masyarakat, ditemukan bahwa
mereka tidak merasakan efek apa-apa dari program ini terlebih dari Komunitas Informasi
Masyarakat (KIM) yang telah terbentuk. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat masih
banyak yang belum merasakan dampak yang signifikan dari program yang dicanangkan
oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya.
7. Pelaksanaan (execute)
Menurut Cangara, tahap pelaksanaan bisa dilakukan dalam berbagai media yaitu
berbentuk acara di televisi, berbincang di radio, memasang iklan di media massa,
menggunakan media luar ruang, dan bergerak menjadi kelompok penyuluh untuk bertemu,
kelompok masyarakat di lokasi yang menjadi target (Rizkia, 2018).
Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian dalam
Mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat di Kota Palangka Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3019
Rupa kegiatan dalam mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat
(KIM) yang sudah dilakukan oleh adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan bagi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM)
Gambar I. Kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan
Salah satu program yang direncanakan Dinas Komunikasi Informatika Statistik
dan Persandian Kota Palangka Raya adalah Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat
Informasi Publik (KIM). Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memajukan kualitas
sumber daya manusia (SDM) masyarakat pada bidang informasi, peningkatan dan
pemberdayaan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) berupaya untuk menghasilkan
insan informasi yang dapat dipercaya untuk melaksanakan pembangunan dan menyerap
tujuan masyarakat.
b. Kegiatan Sosialisasi Layanan Informasi dan Dokumentasi, SP4N-Lapor bagi Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM)
Gambar II. Kegiatan Sosialisasi Layanan Informasi Publik dan Dokumentasi, SP4N-
Lapor
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan peran Komunitas Informasi
Masyarakat (KIM) sebagai penyalur dan penyerap aspirasi masyarakat dan sebagai
tumpuan informasi bagi masyarakat desa/kelurahan. Layanan informasi dan
dokumentasi serta SP4N-Lapor ini adalah salah satu wujud nyata dari semangat
transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
Sosialiasi adalah sebuah proses yang dilalui oleh anggota masyarakat yang
mencakup kebiasaan, sikap, norma, nilai-nilai, pengetahuan, harapan dan keterampilan
yang didalamnya terdapat proses kontrol sosial yang dapat membentuk masyarakat
menjadi individu sosial yang berperan sesuai dengan apa yang diharapakan (Hamda,
Dewiyanti, Lisnawati
3020 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
2014; Rosmilawati, Rahman, & Ananda, 2023). Proses sosialisasi ini melalui pemberian
pemahaman kepada anggota masyarakat atas peranannya dalam suatu kelompok atau
komunitas.
c. Kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Di
Kelurahan Mungku Baru
Gambar III. Kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan Komunitas Informasi Masyarakat
(KIM)
Sesuai dengan target Indikator Kinerja Utama Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya harus menambah jumlah Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM) maka setiap tahunnya dilaksanakan kegiatan sosialisasi
dan pembentukan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM). Tahun 2024 tepatnya pada
tanggal Tiga ini telah terbentuk Satu Komunitas Informasi Masyarakat di Kelurahan
Mungku Baru.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan pengertian tugas
dan fungsi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) serta membentuk Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM).
a. Sosialisasi melalui leaflet dan buku saku Komunitas Informasi Masyarakat (KIM)
yang disebarkan di Kota Palangka Raya.
b. Sosialisasi melalui media online yaitu instagram dan website.
c. Sosialisasi menggunakan metode konvensional, dari ASN Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya serta dari anggota
Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang telah terbentuk kepada masyarakat.
8. Evaluasi (Measure)
Menurut Cangara (Syarif et al., 2021) evaluasi merupakan sistem peninjauan dan
pengukuran keberhasilan kegiatan komunikasi yang sudah dilaksanakan, dengan tujuan
untuk perbaikan serta meningkatkan keberhasilan yang dicapai sebelumnya. Hasil dari
wawancara dengan Ibu Iin Carolina, S.Kom selaku JFT Pranata Humas, pada langkah ini
ditemukan bahwa tidak dilaksanakan evaluasi detail. Akan tetapi evaluasi dilaksanakan
dengan berfokus pada kuantitas angka dari jumlah Komunitas Informasi Masyarakat
(KIM) yang terbentuk,. Adapun jumlah yang dimaksud yaitu:
Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian dalam
Mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat di Kota Palangka Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3021
Tabel 1 Jumlah Komunitas Informasi yang Terbentuk Per Kecamatan
Tahun
Jumlah Komunitas Informasi Masyarakat (KIM)
Per Kecamatan
Jumlah
Kec.
Bukit
Batu
Kec.
Sabangau
Kec.
Jekan
Raya
Kec.
Pahandut
2022
2
KIM
5 KIM
11
KIM
2 KIM
21 KIM
2023
2
KIM
5 KIM
12
KIM
2 KIM
23 KIM
Sampa
i Mei
2024
2
KIM
5 KIM
13
KIM
2 KIM
25 KIM
Berdasarkan tabel tersebut jelaskan, pada tahun 2022 jumlah Komunitas Informasi
Masyarakat (KIM) berjumlah 21 Komunitas, dan mengalami peningkatan jumlah pada
tahun 2023 dan 2024. Evaluasi kegiatan dan evaluasi komunikasi dilakukan dengan acuan
dasar dari tabel tersebut.
9. Pelaporan (Report)
Tahapan terakhir dari kegiatan strategi komunikasi yaitu tahap pelaporan. Laporan
dimaksud adalah berupa tulisan yang di serahkan pada koordinator kegiatan, sebagai bahan
pertimbangan kegiatan. Bila dalam laporan didapatkan hasil yang baik, maka dapat
dijadikan dasar untuk program berikutnya, namun bila didapatkan hal yang kurang baik,
maka temuan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan untuk inovasi program
berikutnya menurut Cangara (Rizkia, 2018)
Berdasarkan hasil wawancara bersama Ibu Iin Carolina, S.Kom selaku JFT Pranata
Humas, ditemukan bahwa, pelaporan yang dilakukan adalah dengan rutin membuat laporan
berupa hard copy setiap setelah melakukan kegiatan sosialisasi. Laporan tersebut akan
diserahkan kepada pihak internal yaitu Kepala Dinas untuk dijadikan sebagai acuan untuk
keberlangsungan program ditahun berikutnya
KESIMPULAN
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya sebagai
pelaksana program Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), telah melaksanakan fungsi dan
tugasnya dengan baik, melalui tiga tahap dari lima tahap perencanaan strategi komunikasi
sebagai upaya mencapai sasaran komunikasi yang sudah ditentukan. Walapun dari seluruh
tahapan strategi komunikasi yang peneliti gunakan, pada pelaksanaannya terdapat
kesenjangan dalam langkah komunikasi yang dimaksud, yaitu langkah evaluasi. Pada langkah
evaluasi ditentukan melalui penelitian. Namun terdapat keterbatasan Sumber Daya Manusia
(SDM) serta waktu Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian tidak
melaksanakannya secara mendalam. Sebagaimana diuraikan langkah evaluasi dilihat dari
peningkatan kuantitas Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang dibentuk. Jika
diperhatikan secara pengaruh yang diperoleh pada asasnya langkah strategi yang dilakukan
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian masih kurang atau belum maksimal.
Dewiyanti, Lisnawati
3022 Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024
Strategi komunikasi pada pelaksanaan sosialisasi program Komunitas Informasi Masyarakat
(KIM), ditemukan bahwa kegiatan komunikasi dilakukan dengan sosialisasi baik dengan cara
konvensional yaitu secara langsung atau berkomunikasi dengan memanfaatkan media.
Sosialisasi konvensional seperti berdiskusi langsung kepada kelompok masyarakat dan
membuat pertemuan dengan tokoh-tokoh di suatu kelurahan. Sedangkan kegiatan sosialisasi
yang menggunakan media, yaitu media luar ruang seperti buku saku Komunitas Informasi
Masyarakat (KIM) dan leaflet. Media elektronik yang digunakan yaitu media internet seperti
instagram, website, dan portal berita Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Kota Palangka Raya.
Hambatan yang ditemukan yaitu hambatan pelaksanaan, seperti terbatasnya sumber
daya (SDM) aparatur dalam menciptakan pesan yang berpengaruh, kurangnya dukungan dan
peranan dari pemangku kepentingan dalam mensosialisasikan program, serta tanggapan dari
masyarakat yang belum mengerti serta membaca informasi dan pesan yang mengakibatkan
tanggapan yang berbeda kepada program tersebut. Menurut pandangan peneliti, program
Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) ini dalam hal pembentukannya sudah maksimal
hanya saja pada pembinaan dan pemberdayaan Komunitas yang sudah terbentuk belum
maksimal karena hanya 4 (empat) komunitas saja yang aktif dalam mengikuti pelatihan dan
aktif dalam menjalankan perannya. Bersama hal ini peneliti mengusulkan untuk membuat
pesan yang mudah dimengerti bagi masyarakat pada saat pelaksanaan sosialisasi agar pesan
dapat diterima dengan baik dan menghasilkan pengaruh sesuai dengan harapan, lebih
meningkatkan strategi komunikasi pada pembinaan dan pemberdayaan pada Komunitas
Informasi Masyarakat (KIM) yang sudah terbentuk, dengan melakukan pendekatan berupa
mengunjungi langsung Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang kurang aktif dan
melaksanakan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk pola komunikasi pada
pendampingan, karena program Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) ini tidak sebatas
untuk dibentuk saja, melainkan untuk terus dibina dan diberdayakan agar informasi dapat
tersampaikan dengan baik antara pemerintah dan masyarakat dan tidak terjadinya lagi
kesenjangan informasi, demi perbaikan pelayanan pemerintah pada masyarakat menjadi lebih
baik lagi. Selain itu, dalam program ini perlu juga evaluasi berupa pre test dan post test saat
melakukan sosialisasi untuk melihat sejauh mana pesan yang disampaikan dapat dimengerti
dan dapat diterima oleh masyarakat, untuk menjadi acuan untuk program selanjutnya.
BIBLIOGRAFI
Abidin, Yusuf Zaenal. (2015). Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. CV
Pustaka Setia.
Ardianti, Dhini, Satibi, Iwan, Sonjaya, Rasman, & Gunawan, Iwan. (2022). strategi
komunikasi pemerintah kabupaten bandung barat dalam mengimplementasikan program
kelompok informasi masyarakat (KIM) di Kabupaten Bandung Barat (Studi Kasus pada
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bandung
Barat). POLISTAT, 3(1), 6273.
Budhirianto, Syarif. (2015). Pola Komunikasi untuk Pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat dalam Menyukseskan Program Swasembada Pangan. Jurnal Pekommas,
18(2), 127138.
Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian dalam
Mensosialisasikan Program Komunitas Informasi Masyarakat di Kota Palangka Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 07, Juli 2024 3023
Cangara, Hafied. (2013). Perencanaan dan strategi komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 33.
Hamda, Normina. (2014). Masyarakat dan Sosialisasi. Ittihad, 12(22), 107115.
Herdono, Ismojo, & Mutqiyyah, Rizqi. (2019). Pola Komunikasi Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) Prigen Pasuruan dalam Penyebaran Informasi ke Masyarakat.
MEDIAKOM, 3(1), 2739.
Kemenkes, R. I. (2020). Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Direktorat Jenderal
Informasi dan Komunikasi Publik.
Kriyantono, Rachmat. (2020). Efektivitas website perguruan tinggi negeri sebagai penyedia
informasi bagi mahasiswa. Jurnal Studi Komunikasi, 4(1), 117142.
Lianjani, Aprilia. (2018). Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dalam
Mensosialisasikan Program Smart City. Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif ….
Martin, Apris, & Maulida, Desi. (2022). Strategi Komunikasi Dinas Sosial dalam Usaha
Pemberdayaan Masyarakat Berkebutuhan di Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Inovasi
Penelitian, 3(4), 56895694.
Rizkia, Tesha. (2018). Strategi Komunikasi Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Dalam
Menyosialisasikan Situs Www. Lapor. Go. Id. Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri ….
Rosmilawati, Srie, Ananda, Annisa Rizki, Handayani, Indah Tri, & Taufik, Rahmad. (2022).
Strategi promosi media Betang. TV dalam menarik minat masyarakat Kalimantan
Tengah lewat Instagram. Jurnal Riset Entrepreneurship, 5(1), 4047.
Rosmilawati, Srie, Rahman, Sirajul, & Ananda, Annisa Rizki. (2023). Efektivitas Media Baru
dalam Sosialisasi Program KB saat Pandemi COVID-19 di Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Palangka Raya: The Effectiveness of
New Media in Socializing Family Planning Programs during the COVID-19 Pandemic
at the National Population and Family Planning Agency (BKKBN) Palangka Raya City.
Pencerah Publik, 10(2), 107113.
Sugiyono, P. D. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mix
Methods)(DI Sutopo (ed.). ALFABETA, CV.
Syarif, Nofiardi, Roem, Elva Ronaning, & Arif, Ernita. (2021). Strategi komunikasi
pemerintah kota pariaman pada program satu keluarga satu sarjana. Jurnal Komunikasi
Global, 10(1), 160179.
Copyright holder:
Dewiyanti, Lisnawati (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: