Implementasi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) Pada Badan Bank
Tanah
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2905
PENDAHULUAN
Krisis ekonomi merupakan permasalahan berulang di beberapa negara, salah satunya
adalah Indonesia. Pada tahun 1998, berbagai sektor komersial skala besar seperti industri,
perdagangan, dan industri jasa mengalami stagnasi atau bahkan terhenti aktivitasnya. Namun
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mampu bertahan dan menghidupkan kembali
perekonomian di berbagai sektor perekonomian yang terpuruk akibat krisis mata uang.
UMKM adalah salah satu fokus pembangunan perekonomian Indonesia. Sebab UMKM tidak
hanya menjadi tulang punggung sistem perekonomian masyarakat. Pengembangan usaha
mikro, kecil, dan menengah akan memperluas basis perekonomian dan memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap percepatan reformasi struktural, yaitu meningkatkan
ketahanan perekonomian daerah dan perekonomian nasional.
Meskipun UMKM terbukti mampu membantu perekonomian negara saat krisis
keuangan, namun para pelaku UMKM masih menghadapi beberapa kelemahan dalam
meningkatkan kemampuan usahanya.Kelemahan tersebut bersifat kompleks dan mencakup
berbagai indikator yang salah satunya saling berkaitan, antara lain: kekurangan jumlah dan
sumber dana, manajemen organisasi dan kemampuan operasional yang tidak memadai, dan
terbatasnya pemasaran. Ketatnya persaingan dan penekanan ekonomi menyebabkan usaha
menjadi terbatas dan sempit. UMKM juga menghadapi sejumlah permasalahan terkait
pengembangan usaha dan pemahaman cara mengelola keuangan. Hal ini didukung oleh hasil
diskusi peneliti dengan beberapa peserta UMKM.
Kinerja UMKM di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi pertama
adalah modal. Modal didefinisikan sebagai sumber daya keuangan yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. Bisnis pasti membutuhkan dana untuk menjalankan segala
operasionalnya, baik itu dana pribadi (saham) maupun pinjaman (Nizar, 2018). Selain itu,
upaya strategis seperti pengayaan pengetahuan pengelolaan keuangan dan akuntabilitas
pelaku UMKM juga diperlukan untuk meningkatkan kinerja usaha.
Selain permodalan, inovasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan kinerja UKM.
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan bertahan dalam dunia bisnis global, inovasi
dianggap sebagai mekanisme penting dalam hal ini (Puryantini, Arfati, & Tjahjadi, 2017).
Dalam praktiknya, inovasi dapat berupa teknologi proses produksi baru, produk atau jasa
baru, sistem struktural dan manajemen baru, atau rencana anggota organisasi baru (Puryantini
et al., 2017). Faktor penentu lainnya bagi UKM adalah literasi keuangan. Anggraeni, (2016)
cara berfikir seseorang terhadap kondisi keuangan mempengaruhi literasi keuangan
seseorangdan juga jika ada masalah dalam manajemen wirausaha dan keuangan akan
mempengaruhi dalam mengambil keputusan. Bagi kelangsungan usaha perusahaan dan
kinerja perusahaan sangat penting jika seseorang memiliki kemampuan dalam mengelolah
keuangan. Dalam penelitian Wise, (2013) memberitahukan bahwa masyarakat akan sering
memberikan laporan tentang keuangan bisnisnya dikarenakan oleh literasi keuangan.
pelaku UMKM juga mempunyai permasalahan dalam penjualan produk mereka, dimana
produk yang mereka jual tidak banyak berbeda dengan pesaing lain sehingga mengakibatkan
daya saing menjadi lemah. Harapannya pelaku UMKM memiliki ide - ide dan inovasi dalam
pengembangan produk mereka agar dapat bersaing. Literasi keuangan juga menjadi masalah
yang terjadi di UMKM. Dimana minimnya pengetahuan literasi keuangan bagi para pelaku
UMKM. Seperti kita ketahui dalam suatu usaha bisa berjalan dengan baik adalah dengan
pembukuan yang jelas, tapi dibeberapa UMKM banyak yang kurang atau bahkan tidak punya
pembukuan terkait keuangan dalam usaha mereka. Harapannya pemerintah dapat membantu
dengan memberikan akses untuk para pelaku UMKM mengenai pelatihan literasi keuangan
agar keuangan UMKM dapat terbukukan dengan baik.