How to cite:
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana Masitoh (2024)
Rancang Bangun Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berbasis Web pada Pt Sainsgo Karya
Indonesia Menggunakan Metode Scrum, (06) 06, https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i6.1227
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
RANCANG BANGUN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
BERBASIS WEB PADA PT SAINSGO KARYA INDONESIA MENGGUNAKAN
METODE SCRUM
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana
Masitoh
Universitas Pamulang, Indonesia
Abstrak
Peningkatan kompleksitas operasional dan persaingan yang semakin ketat mendorong PT
Sainsgo Karya Indonesia untuk mengadopsi solusi teknologi informasi yang lebih efisien. PT
Sainsgo Karya Indonesia, memproduksi dan menjual masker medis, sabun, deterjen, dan
produk bayi dengan merek Maskit. Saat ini perusahaan mengelola proses bisnis secara manual
menggunakan Microsoft Excel, yang tidak lagi memadai mengingat kompleksitas bisnis yang
semakin meningkat. Pengelolaan manual menyebabkan berbagai masalah seperti pengelolaan
pembelian bahan baku yang tidak teratur, pengelolaan persediaan barang yang tidak
terintegrasi dan sinkronisasi data tidak real-time, pengelolaan proses produksi dan
pengontrolan kualitas produk yang kurang efisien, pengelolaan transaksi penjualan produk
yang tidak fleksibel dengan model bisnis, pembuatan laporan keuangan yang tidak terstruktur.
Untuk mengatasi masalah ini, PT Sainsgo Karya Indonesia berencana membangun sistem
Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis web. Sebelumnya, perusahaan sempat
mempertimbangkan berlangganan sistem ERP, namun sistem tersebut tidak sesuai dengan
alur bisnis perusahaan dan biaya langganannya terlalu mahal. Sistem ERP yang akan
dibangun menggunakan Golang untuk backend dan JavaScript untuk frontend, dengan hosting
pada server yang mendukung Docker dan Nginx, serta PostgreSQL sebagai database. Proyek
ini dikembangkan menggunakan metodologi Scrum dalam kerangka Agile Software
Development Life Cycle (SDLC). Tujuannya adalah menyediakan sistem yang efisien dan
terintegrasi untuk meningkatkan pengelolaan proses bisnis, termasuk pengelolaan pembelian
bahan baku, persediaan barang, proses produksi, pengontrolan kualitas produk, transaksi
penjualan produk, dan pembuatan laporan keuangan yang terstruktur. Dengan solusi berbasis
Software as a Service (SaaS), PT Sainsgo Karya Indonesia juga berharap dapat menawarkan
ERP yang terjangkau bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaannya.
.
Kata kunci: Kompleksitas Operasional Perusahaan; Adopsi Teknologi Informasi Efisien;
ERP Berbasis Web Solusi Efisien; Metodologi Scrum
Abstract
Increasing operational complexity and increasingly fierce competition have encouraged PT
Sainsgo Karya Indonesia to adopt more efficient information technology solutions. PT
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 06, Juni 2024
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana Masitoh
2858 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
Sainsgo Karya Indonesia, produces and sells medical masks, soap, detergent and baby
products under the Maskit brand. Currently, companies manage business processes manually
using Microsoft Excel, which is no longer adequate considering the increasing complexity of
business. Manual management causes various problems such as managing irregular
purchases of raw materials, inventory management that is not integrated and data
synchronization is not real-time, management of production processes and product quality
control that is less efficient, management of product sales transactions that are not flexible
with the business model, preparation of unstructured financial reports. To overcome this
problem, PT Sainsgo Karya Indonesia plans to build a web-based Enterprise Resource
Planning (ERP) system. Previously, the company had considered subscribing to an ERP
system, but the system did not suit the company's business flow and the subscription fee was
too expensive. The ERP system that will be built uses Golang for the backend and JavaScript
for the frontend, with hosting on a server that supports Docker and Nginx, and PostgreSQL
as the database. This project was developed using the Scrum methodology within the Agile
Software Development Life Cycle (SDLC) framework. The aim is to provide an efficient and
integrated system to improve business process management, including management of raw
material purchases, inventory, production processes, product quality control, product sales
transactions, and preparation of structured financial reports. With a Software as a Service
(SaaS) based solution, PT Sainsgo Karya Indonesia also hopes to be able to offer affordable
ERP for the micro, small and medium enterprises (MSMEs) it supports
Keywords: Company Operational Complexity; Efficient Information Technology Adoption;
Web Based ERP Efficient Solution; Scrum Methodology
PENDAHULUAN
PT Sainsgo Karya Indonesia yang didirikan pada tahun 2020 oleh Yolla Miranda
sebagai Direktur, berdomisili di Jl. Raya Pasir Putih No.147, RT.03/RW.01, Pasir Putih, Kec.
Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16519. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi dan
penjualan masker medis, sabun, deterjen, dan produk bayi dengan merek Maskit (Asropi et
al., 2022).
Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan zaman, kebutuhan akan dukungan
teknologi informasi pun semakin meningkat jumlahnya. Berbagai aspek dalam kehidupan
bahkan tidak mungkin bisa terlepaskan dari teknologi informasi yang ada (Suryawan &
Mursanto, 2021). Dalam hal peningkatan kompleksitas operasional dan persaingan yang
semakin ketat mendorong PT Sainsgo Karya Indonesia untuk mengadopsi solusi teknologi
informasi yang lebih efisien.
Selama ini, PT Sainsgo Karya Indonesia masih mengelola proses bisnis secara manual,
mulai dari manajemen pembelian bahan baku, persediaan, produksi, penjualan produk, hingga
laporan keuangan, dengan menggunakan Microsoft Excel sebagai satu-satunya alat bantu.
Namun, dengan semakin kompleksnya proses bisnis dan bertambahnya jumlah produk yang
dikelola, penggunaan Excel dinilai tidak lagi memadai (Darmawan et al., 2021).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT Sainsgo Karya Indonesia sempat berencana
untuk melakukan langganan sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Namun, sistem ERP
yang dipertimbangkan tidak sesuai dengan alur bisnis perusahaan (Suvia & Mariano, 2021).
Selain itu, langganan ERP mengharuskan perusahaan untuk menggunakan semua modul,
Rancang Bangun Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berbasis Web pada Pt Sainsgo
Karya Indonesia Menggunakan Metode Scrum
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2859
padahal padahal belum tentu semua fungsinya dibutuhkan (Mukaromah, 2022). Dari segi
biaya, sistem ERP juga terlalu mahal, baik untuk langganan maupun pelatihan penggunaannya
(Hadi & Indriyanti, 2024). Hal ini menjadi pertimbangan penting mengingat PT Sainsgo
Karya Indonesia masih dalam tahap berkembang dan memiliki UMKM binaan yang
diharapkan juga dapat menggunakan ERP dengan biaya sewa yang terjangkau.
ERP tersusun dari tiga elemen utama: Enterprise yang artinya perusahaan/organisasi,
Resource yang artinya sumber daya, dan Planning yang artinya perencanaan. Konsep ini
menekankan pentingnya perencanaan yang terintegrasi dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. ERP bertujuan untuk merencanakan serta mengelola sumber daya organisasi serta
merespons kebutuhan pelanggan secara efektif. Implementasi ERP yang berhasil memerlukan
dukungan dari aplikasi dan infrastruktur komputer yang komprehensif, baik dari segi
perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware), sehingga pengelolaan data
dan informasi yang tersedia dapat dilakukan dengan lancar dan terkoordinasi (Indrayani,
2022).
PT Sainsgo Karya Indonesia merencanakan untuk membangun sistem ERP berbasis
web. Proses bisnis yang masih manual tersebut telah menyebabkan berbagai masalah, seperti
pengelolaan pembelian bahan baku yang tidak teratur, pengelolaan persediaan barang yang
tidak terintegrasi dan sinkronisasi data tidak real-time, pengelolaan proses produksi dan
pengontrolan kualitas produk yang kurang efisien, pengelolaan transaksi penjualan produk
yang tidak fleksibel dengan model bisnis, pembuatan laporan keuangan yang tidak terstruktur
(Suabdinegara et al., 2021).
Sistem ini akan menggunakan Golang sebagai bahasa pemrograman backend, yang
terkenal dengan kemampuannya dalam menangani banyak tugas secara bersamaan dengan
efisien (Maulana et al., 2024). JavaScript untuk frontend, yang akan membuat interaksi
pengguna menjadi lebih dinamis dan responsif (Putri & Awangga, 2023). Selain itu, sistem
akan di-hosting pada server web yang mendukung teknologi Docker dan Nginx. Dimana
Docker akan memudahkan deployment aplikasi dalam container yang seragam (Ariadi et al.,
2020). Sedangkan Nginx akan bertindak sebagai server web untuk mengoptimalkan
pengiriman konten ke pengguna (Riskiono & Pasha, 2020). Database yang akan digunakan
adalah PostgreSQL, yang menyediakan struktur penyimpanan data yang terstruktur dan
efisien (Nurhayati & Nasution, 2023). Proyek ini akan dikembangkan dengan mengikuti
metodologi Scrum dalam kerangka Software Development Life Cycle (SDLC), sebuah
pendekatan Agile yang memungkinkan tim pengembangan untuk bekerja secara fleksibel
terhadap perubahan kebutuhan sistem saat ini dan nantinya tidak membutuhkan banyak
anggota tim untuk mengembangkan aplikasi (Putra & Tanaem, 2022). Dengan Sprint yang
berfokus pada Backlog Item tertentu yang telah diprioritaskan, dan scrum daily untuk
memantau progres serta mengatasi hambatan dalam pengembangan (Magdalena, 2023).
Dalam pembagian tugas dan pengaturan tugas, kami menggunakan Jira sebagai alat
manajemen proyek. Jira memungkinkan tim untuk merencanakan, melacak, dan mengelola
proyek pengembangan perangkat lunak dengan lebih efisien (Anov, 2023). Fitur-fitur seperti
user stories, tasks, dan bugs memudahkan penentuan prioritas pekerjaan dan pemantauan
kemajuan proyek (Salsabiela, 2022). Selain itu, integrasi Jira dengan berbagai alat lain seperti
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana Masitoh
2860 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
Confluence dan Bitbucket membantu dalam penyelarasan tim dan dokumentasi yang lebih
baik.
Melalui Software as a Service (SaaS) juga, PT Sainsgo Karya Indonesia berharap dapat
menawarkan solusi yang lebih terjangkau untuk meningkatkan pengelolaan proses bisnis.
SaaS, singkatan dari Software as a Service, adalah jenis layanan cloud di mana pelanggan
dapat mengakses dan menggunakan perangkat lunak (software) yang disediakan oleh
penyedia layanan cloud tersebut (Sapdiaz et al., 2023). Dalam model ini, pengguna tidak perlu
mengelola infrastruktur atau melakukan instalasi perangkat lunak secara lokal. Mereka dapat
langsung menggunakan aplikasi melalui internet, dengan penyedia layanan cloud bertanggung
jawab atas pemeliharaan, pembaruan, dan keamanan perangkat lunak tersebut (Syahnur,
2023). Pelanggan hanya perlu memastikan bahwa perangkat lunak (software) dapat bekerja
dan digunakan dengan baik. Contoh dari layanan SaaS termasuk Instagram, TikTok, Youtube,
dan lain sebagainya. Pada layanan ini siapa saja dapat menggunakannya untuk berbagai
keperluan tanpa harus direpotkan membangun server atau infrastruktur baru (Hidayat et al.,
2022). Melalui Software as a Service (SaaS) PT Sainsgo Karya Indonesia berharap dapat
menawarkan solusi dalam pengelolaan pembelian bahan baku yang teratur, pengelolaan
persediaan barang yang terintegrasi dan sinkronisasi data secara real-time, pengelolaan proses
produksi dan pengontrolan kualitas produk yang efisien, pengelolaan transaksi penjualan
produk yang fleksibel dengan model bisnis, pembuatan laporan keuangan yang terstruktur,
memberikan solusi saas yang terjangkau, mengadopsi teknologi modern untuk membangun
sistem yang handal dan skalabilitas.
METODE PENELITIAN
Scrum adalah sebuah metode manajemen proyek yang melibatkan artefak seperti
Product Backlog, Sprint Backlog, dan Increment. Dalam konteks ini, penulis menggunakan
data dari proyek rancang bangun sistem Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis web
pada PT Sainsgo Karya Indonesia. Melalui analisis kebutuhan dan wawancara langsung
dengan Direktur PT Sainsgo Karya Indonesia, kebutuhan itu kemudian dikumpulkan dalam
bentuk Backlog Item (user stories). Tahapan-tahapan tersebut tertera pada Gambar 1 dan
menjadi pedoman untuk melakukan penelitian rancang bangun sistem Enterprise Resource
Planning (ERP) berbasis web pada PT Sainsgo Karya Indonesia.
Gambar 1. Framework Scrum
Rancang Bangun Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berbasis Web pada Pt Sainsgo
Karya Indonesia Menggunakan Metode Scrum
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2861
Ada tiga elemen utama yang harus dipersiapkan dalam proses pengembangan
menggunakan SCRUM, yaitu tim Scrum (Scrum Team), dokumen atau artefak Scrum
(Artifacts), dan acara Scrum (Events) (Magdalena, 2023)
Tim Scrum (Scrum Team).
Bertanggung jawab dalam menghasilkan pijakan menuju Product Goal (Increment)
yang bernilai dan bermanfaat di setiap Sprint. Scrum menetapkan tiga peran utama dalam tim
Scrum, yaitu:
Product Owner (PO)
Adalah orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menentukan karakteristik dan
kegunaan yang harus dikembangkan. Bertanggung jawab untuk menghubungkan tim
pengembang dan kebutuhan pengguna. Product Owner dapat menjadi manajer produk atau
manajer IT (Andipradana & Hartomo, 2021)
Tim Pengembang (Developers)
Adalah orang orang yang melakukan pengembangan sistem secara langsung. Adapun
yang terlibat, yaitu: system analyst, UI/UX designer, backend developer, frontend developer,
tester disebut sebagai tim pengembang dalam SCRUM (Rahutomo et al., 2022)
Scrum Master (SM)
Adalah orang yang mahir dalam menerapkan nilai, prinsip, dan nilai praktis Scrum.
Bertanggung jawab untuk mengawasi, memimpin tim, dan membantu tim pengembang
mengikuti prosedur Scrum. Semua orang dapat diangkat menjadi SM, tetapi yang paling
penting adalah mereka harus memahami nilai-nilai Scrum (Prasetyo et al., 2023)
Artifacts.
Adalah dokumen-dokumen pendukung yang dibutuhkan dalam pengembangan Scrum
yaitu :
a Product Backlog
Adalah daftar terstruktur yang berisi tentang apa saja yang diperlukan untuk
meningkatkan hasil produk. Ini merupakan satu-satunya sumber dari pekerjaan yang
dikerjakan oleh Scrum Team (Schwaber & Sutherland, 2020). Product Backlog Item yang
telah memenuhi syarat untuk dilakukan oleh tim Scrum dalam satu Sprint kedepan,
dianggap siap dipilih dalam Sprint Planning. Item-item ini umumnya mencapai tingkat
transparansi ini setelah melalui proses diskusi. Diskusi mengenai Product Backlog
melibatkan pembagian dan penjelasan lebih lanjut mengenai setiap Product Backlog Item
untuk menghasilkan item-item yang lebih kecil dan lebih spesifik. Proses ini berlangsung
terus menerus untuk menambahkan detail seperti deskripsi, urutan prioritas, dan estimasi
ukuran. Atribut-atribut ini sering kali berbeda-beda tergantung pada prioritas pekerjaan
yang bersangkutan. Developers yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
memiliki kewenangan untuk menentukan ukuran dan kompleksitas dari setiap Product
Backlog Item. Product Owner dapat mempengaruhi tim pengembang dengan membantu
mereka dalam memahami dan membuat pilihan-pilihan yang menguntungkan.
b Sprint Backlog
Sprint Backlog ini terdiri atas tujuan Sprint (Sprint Goal), rangkaian Product
Backlog Item yang telah dipilih untuk Sprint, serta rencana tindak lanjut agar dapat
menghasilkan sebuah langkah menuju Product Goal (Increment) (Schwaber & Sutherland,
2020). Sprint Backlog dapat diartikan perencanaan yang disusun oleh dan untuk
Developers. Ini merupakan perkiraan dari pekerjaan dari Developers yang telah
direncanakan untuk mencapai Sprint Goal dalam periode Sprint yang berjalan. Oleh sebab
itu, Sprint Backlog terus diperbarui selama Sprint, seiring dengan adanya informasi baru
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana Masitoh
2862 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
yang muncul. Sprint Backlog diharuskan mempunyai detail yang memadai agar
memungkinkan untuk dilakukannya pengukuran kemajuan dalam Daily Scrum.
c Increment
Increment atau dapat diartikan langkah menuju Product Goal. Setiap ada
penambahan adalah tambahan terhadap seluruh yang telah ada lebih dahulu dan diperiksa
secara keseluruhan untuk menegaskan bahwa semua penambahan berfungsi dengan
integrative (Schwaber & Sutherland, 2020). Untuk memiliki nilai, maka Increment harus
bisa dipakai. Dalam setiap Sprint, bisa diciptakan beberapa Increment. Semua Increment
ini dipaparkan dalam Sprint Review untuk membantu prinsip empiris. Namun, Increment
sebelum Sprint berakhir juga bisa disampaikan kepada pemangku kepentingan. Suatu
pekerjaan yang tidak memenuhi Definition of Done tidak dianggap sebagai bagian dari
Increment.
Acara dalam SCRUM
Merupakan kumpulan acara yang harus dilakukan oleh semua tim pengembang, yaitu:
a Sprint Planning
Sprint Planning adalah tahap dimana tim merencanakan pekerjaan yang akan
dilakukan pada Product Backlog dalam setiap Sprint. Selama tahap ini, tim merancang
sistem, basis data, arsitektur sistem, dan alur proses untuk setiap modul ERP. Selain itu,
dalam Sprint Planning, tim juga memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan setiap fitur dalam Sprint tersebut (Nurzaman, 2020).
b Daily Scrum
Daily Scrum memiliki tujuan untuk menilai perkembangan dalam mencapai Sprint
Goal dan melakukan penyesuaian terhadap Sprint Backlog serta rencana kerja jika
diperlukan. Daily Scrum adalah pertemuan singkat berdurasi 15 menit yang dihadiri oleh
para developer dalam Scrum Team. Untuk meningkatkan efisiensi, pertemuan ini
dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sama setiap hari kerja selama Sprint
berlangsung (Schwaber & Sutherland, 2020). Jika Product Owner atau Scrum Master juga
terlibat langsung dalam pengerjaan item di Sprint Backlog, mereka ikut serta sebagai
Developer.
c Sprint Review
Sprint Review memiliki tujuan untuk menilai hasil Sprint dan merumuskan langkah
adaptasi selanjutnya. Tim Scrum memaparkan hasil kerja mereka kepada para pemangku
kepentingan utama serta membahas kemajuan menuju Product Goal (Azizah et al., 2021).
Dalam acara ini, Tim Scrum dan pemangku kepentingan mengkaji capaian selama Sprint
serta perubahan apa saja yang terjadi di lingkungan mereka. Berdasarkan data tersebut,
mereka bekerja sama untuk menentukan langkah berikutnya. Product Backlog dapat
diselaraskan untuk mendapat kesempatan baru. Sprint Review merupakan sesi kerja aktif,
dan Tim Scrum sebaiknya tidak membatasi acara ini hanya saat presentasi.
d Sprint Retrospective
Sprint Retrospective bertujuan untuk merancang peningkatan mutu dan efektivitas.
Tim Scrum menilai lagi pelaksanaan Sprint terakhir, termasuk aspek perseorangan,
hubungan, langkah, alat, dan definisi selesai (Buana et al., 2021). Elemen yang ditinjau
seringkali bervariasi tergantung pada bidang pekerjaan. Asumsi yang menggagalkan
sebelumnya diidentifikasi dan penyebabnya ditelusuri. Tim Scrum membahas apa saja
yang berjalan dengan baik selama Sprint berlangsung, masalah apa saja yang ditemui, serta
bagaimana masalah tersebut telah atau akan (atau tidak akan) diselesaikan.
Rancang Bangun Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berbasis Web pada Pt Sainsgo
Karya Indonesia Menggunakan Metode Scrum
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2863
Dengan tiga elemen utama yang harus dipersiapkan dalam proses pengembangan
menggunakan SCRUM di atas, diharapkan proses pengembangan akan optimal dan
menghasilkan produk yang baik (Haqqizar et al., 2023).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam proses rancang bangun ERP menggunakan kerangka Software Development Life
Cycle (SDLC) Scrum, langkah paling awal yang harus dilakukan adalah menyusun Product
Backlog berdasarkan requirement yang didapat melalui wawancara dengan Direktur PT
Sainsgo Karya Indonesia. Berikut Product Backlog yang terdapat pada ERP ditampilkan pada
Gambar 2.
Gambar 2, Jira manajemen proyek. Product Backlog ERP
Sumber: Dokumen Peneliti
Langkah kedua adalah Sprint Backlog ini terdiri atas tujuan Sprint (Sprint Goal),
rangkaian Product Backlog Item yang telah dipilih untuk Sprint, serta rencana tindak lanjut
agar dapat menghasilkan sebuah langkah menuju Product Goal (Increment) (Schwaber,
2020). Berikut adalah gambar 3 yang berisikan Sprint Backlog.
Gambar 3, Jira manajemen proyek. Sprint Backlog ERP
Sumber: Dokumen Peneliti
Setelah dilakukan pemilihan item apa saja yang akan dikerjakan pada tahap Sprint
Backlog, selanjutkan dilakukan perancangan Sprint yang berisikan perencanaan seberapa
banyak proses Sprint yang dibutuhkan berdasarkan Sprint Backlog serta memperkirakan
waktu pengerjaannya ketika Scrum Meeting dengan Product Owner. Pada rancang bangun
ERP aturan yang penulis pakai 1 kali proses Sprint dengan lama pengerjaannya selama 2
minggu hari kalender dengan mengambil 3 story atau 3 fitur. Detail perkiraan waktu dan
proses pengerjaan Backlog Item Sprint diterangkan digambar ini:
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana Masitoh
2864 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
Gambar 4, Jira manajemen proyek. Timeline semua Modul
Sumber: Dokumen Peneliti
Gambar 5, Jira manajemen proyek. Timeline dalam 1 Sprint
Sumber: Dokumen Peneliti
Dalam proses development setiap minggu terdapat Daily Scrum jika diperlukan. Dalam
pelaksanaannya penulis menggunakan WhatsApp, Google Meet, ataupun Zoom Meeting
dengan pertemuan singkat berdurasi 15 menit yang dihadiri oleh para Developer dalam Scrum
Team.
Rancang Bangun Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berbasis Web pada Pt Sainsgo
Karya Indonesia Menggunakan Metode Scrum
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2865
Gambar 6. Daily Scrum dengan menggunakan Zoom Meeting
Sumber: Dokumen Peneliti
Setelah 2 minggu melakukan proses development hasil dari rancang bangun ERP pada
Sprint 1, 2, dan 3:
1. Login.
Halaman login adalah halaman pertama yang muncul saat pengguna ingin masuk ke
dalam sistem. Halaman ini dirancang untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang
memiliki otoritas yang dapat mengakses sistem. Tampilan dari halaman login dapat dilihat
pada gambar 7.
Gambar 7. Login ke sistem ERP
Sumber: Dokumen Peneliti
2. Modul Pembelian.
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana Masitoh
2866 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
Modul pembelian dalam sistem ini terdiri dari informasi seperti id supplier, nama
supplier, nama pic, nomor handphone, email, dan alamat. Tampilan dari halaman modul
pembelian dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Modul Pembelian
Sumber: Dokumen Peneliti
3. Modul Persediaan.
Modul ini mencakup berbagai elemen data seperti Kode Item, Nama Item, Unit,
Kategori Item, Jenis Item, Keterangan, Supplier, Deskripsi Item, Stok Kontrol, dan Item
Aktif. Dengan informasi ini, perusahaan dapat mengatur dan melacak barang dengan
efisien, memastikan ketersediaan sesuai kebutuhan operasional, serta mengoptimalkan
manajemen persediaan. Tampilan dari halaman modul persediaan dapat dilihat pada
gambar 9.
Gambar 9. Modul Persediaan
Sumber: Dokumen Peneliti
Rancang Bangun Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berbasis Web pada Pt Sainsgo
Karya Indonesia Menggunakan Metode Scrum
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2867
4. Modul Produksi.
Modul produksi dalam sistem ERP adalah alat vital untuk mengelola dan mengawasi
proses produksi secara efisien. Modul ini mencakup data seperti ID Produksi, Nama
Mesin, Kapasitas, Unit, Nama Produk, dan Tanggal Produksi. Dengan ID Produksi, setiap
proses produksi dapat diidentifikasi secara unik. Tampilan dari halaman modul produksi
dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10. Modul Produksi
Sumber: Dokumen Peneliti
5. Modul Penjualan.
Modul penjualan dalam sistem ERP adalah alat penting yang digunakan untuk
mengelola dan memantau aktivitas penjualan secara efektif. Modul ini mencakup data
seperti id penjualan, nomor pos, tanggal penjualan, pembayaran, dan harga total. id
penjualan memberikan identifikasi unik untuk setiap transaksi penjualan. Tampilan dari
halaman modul penjualan dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11. Modul Penjualan
Sumber: Dokumen Peneliti
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana Masitoh
2868 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
6. Modul Keuangan.
Modul keuangan dalam sistem ERP adalah komponen yang krusial untuk mengelola
dan memantau aspek keuangan perusahaan dengan efisien. Modul ini mencakup informasi
seperti nomor keuangan, nama supplier, tanggal purchase order (PO), nominal PO,
pembayaran partial, pembayaran full, dan status pembayaran. Tampilan dari halaman
modul keuangan dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12. Modul Keuangan
Sumber: Dokumen Peneliti
7. Modul Pengaturan.
Modul pengaturan dalam sistem ERP adalah bagian yang penting untuk mengelola
informasi dasar dan konfigurasi pengguna perusahaan. Modul ini mencakup data seperti
Nama Usaha, Nama Pengguna, Email, dan Kata Sandi. Nama Usaha mengidentifikasi
entitas bisnis yang menggunakan sistem ERP. Tampilan dari halaman modul keuangan
dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13. Modul Pengaturan
Sumber: Dokumen Peneliti
Rancang Bangun Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berbasis Web pada Pt Sainsgo
Karya Indonesia Menggunakan Metode Scrum
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2869
Langkah terakhir yang penulis lakukan adalah Review dan Retrosprective dimana sistem
ERP direview kembali oleh Product Owner dan penulis agar produk atau fitur yang telah
dibuat benar-benar sesuai dengan keinginan Product Owner. Setelah melakukan evaluasi dan
pengujian akhir terhadap sistem ERP, maka Sistem ERP sudah siap dideploy ke Server
Production atau utama.
Gambar 14. Review dan Retrosprective
Sumber: Dokumen Peneliti
KESIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa rancang bangun ERP menggunakan metode
Scrum dapat diselesaikan dengan desain yang sederhana dan mudah dimengerti oleh
pengguna. Scrum memungkinkan rancang bangun ERP dilakukan dengan cepat karena
aplikasi yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan tidak memerlukan tim yang
besar. Setiap anggota tim dituntut memiliki multi skill dalam berbagai peran seperti system
analyst, UI/UX designer, backend developer, frontend developer, tester, sehingga tim dapat
bekerja dengan lebih efisien dan fleksibel. Namun, jika anggota tim tidak memiliki multi skill,
hal ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam proyek. Dengan menggunakan pendekatan
ini, PT Sainsgo Karya Indonesia dapat menyediakan sistem ERP yang efisien dan terintegrasi,
yang mencakup pengelolaan proses bisnis seperti pembelian bahan baku, persediaan barang,
proses produksi, pengontrolan kualitas produk, transaksi penjualan produk, dan pembuatan
laporan keuangan yang terstruktur dengan modul-modul yang sudah dibuat sebagai solusi
pengelolaan tersebut. Selain itu, solusi berbasis Software as a Service (SaaS) ini juga dapat
menawarkan ERP yang terjangkau bagi UMKM binaannya dengan implemetasi di modul
pengaturan. Dimana superadmin dapat menambah admin untuk UMKM yang ingin memakai
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana Masitoh
2870 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
ERP tersebut agar dapat mengelola ERP secara mandiri, dan tentunya tanpa harus
mempersiapkan infrastruktur atau melakukan instalasi perangkat lunak secara lokal..
BIBLIOGRAFI
Andipradana, A., & Hartomo, K. D. (2021). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online
Berbasis Web Menggunakan Metode Scrum. Jurnal Algoritma, 18(1), 161172.
Anov, D. (2023). Manajemen Proyek Menggunakan Jira Pada Information Security Division
Di Bank Bri. Jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA), 9(2).
Ariadi, F. S., Iswahyudi, C., & Nurnawati, E. K. (2020). Penerapan Docker Container Sebagai
Teknologi Ramah Skalabilitas Dibanding Teknik Virtualisasi Untuk Membangun
Website Di Ubuntu 18.04. 4 Lts. Jurnal Jarkom, 8(2), 4757.
Asropi, A., Daniati, A., & Ulfa, M. (2022). Collaborative governance model in Indonesian
innovation startup program: The Maskit startup case study. DIA: Jurnal Administrasi
Publik, 20(01), 263274.
Azizah, P. A. N., Asfi, M., & Syafrinal, I. (2021). Implementasi Model Scrum Pada Sistem
Informasi Pembelajaran Diluar Kampus Untuk Skema Wirausaha Kampus Merdeka
(Studi Kasus: Universitas Catur Insan Cendekia). Syntax: Jurnal Informatika, 10(02), 1
12.
Buana, S. E. T., Atrinawati, L. H., & Putra, M. G. L. (2021). Penerapan Metode Agile Untuk
Membangun Sistem Informasi Monitoring Santri Pondok Modern Asy-Syifa Balikpapan.
Prosiding SISFOTEK, 5(1), 183190.
Darmawan, A., Triandi, T., & Roup, A. (2021). Penerapan SAK EMKM Dalam Penyusunan
Laporan Keuangan Untuk UMKM Menggunakan Aplikasi Ms. Excel: Studi Kasus Pada
Cv Sumber Niaga. Jurnal Aplikasi Bisnis Kesatuan, 1(2), 159178.
Hadi, A. A. P., & Indriyanti, A. D. (2024). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Dan
Pembelian Berbasis Website Untuk UMKM Studi Kasus PT EDII. Journal of Emerging
Information System and Business Intelligence (JEISBI), 5(1), 9298.
Haqqizar, N., Widyaningsih, T. W., & Dewi, M. A. (2023). Agile Scrum Model for
Development of e-Customer Relationship Management to Support Warehouse Rental
Services. Jurnal SISKOM-KB (Sistem Komputer Dan Kecerdasan Buatan), 6(2), 118
124.
Hidayat, R., Hermawan, A., Kusumojanto, D. D., Maula, F. I., & Rahma, A. (2022).
Kewirausahaan Generasi Milenial Berbasis Digital. Media Nusa Creative (MNC
Publishing).
Indrayani, N. L. A. (2022). Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (Erp) Pada
Perusahaan Jasa Konstruksi. CRANE: Civil Engineering Research Journal, 3(2), 1116.
Magdalena, L. (2023). Scrum Agile: Optimalisasi Kualitas Produk Manajemen. PT. Sonpedia
Publishing Indonesia.
Maulana, F. R., Aziz, F. A., Kholiq, N. A., Ramadhan, R. I., & Ramadhan, M. I. (2024).
Panduan Golang Dan JavaScript Dalam Pengembangan Web Service Presensi. Penerbit
Buku Pedia.
Mukaromah, A. (2022). Pembandingan perangkat lunak sumber terbuka gratis sistem
informasi sumber daya manusia berbasis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dan
menggunakan metode Ahp-topsis. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Nurhayati, S. T., & Nasution, M. I. P. (2023). Database Management System Pada
Perusahaan. Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis, 1(2), 6264.
Nurzaman, F. (2020). Pengembangan Sistem Otomatisasi Tagihan Menggunakan Metode
Agile S Oftware 1 Development. IKRA-ITH Informatika: Jurnal Komputer Dan
Rancang Bangun Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berbasis Web pada Pt Sainsgo
Karya Indonesia Menggunakan Metode Scrum
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2871
Informatika, 4(1), 4657.
Prasetyo, S. M., Jacky, A., Hernadi, D., Cahyo, R. D., & Azhari, V. N. (2023). Peran Strategis
Scrum Master Dalam Pengembangan Perangkat Lunak Inventory PT. Wahana IT Service
Berbasis Android. LOGIC: Jurnal Ilmu Komputer Dan Pendidikan, 1(3), 548557.
Putra, D. J. K., & Tanaem, P. F. (2022). Perancangan Aplikasi Pembukuan Menggunakan
Metode Agile Scrum. Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi, 8(3), 509521.
Putri, A., & Awangga, R. M. (2023). Membangun Frontend dan Backend Packages dengan
Golang" Studi Kasus Sistem Administrasi". Penerbit Buku Pedia.
Rahutomo, F., Sutrisno, S., Sulistyo, M. E., Sumantyo, J. T. S., & Harjito, B. (2022).
Pendekatan Agile Scrum pada Pengembangan Aplikasi Analitik Akademik dan
Kemahasiswaan. Jurnal Inovtek Polbeng Seri Informatika, 7(2), 345358.
Riskiono, S. D., & Pasha, D. (2020). Analisis Perbandingan Server Load Balancing dengan
Haproxy & Nginx dalam Mendukung Kinerja Server E-Learning. InComTech: Jurnal
Telekomunikasi Dan Komputer, 10(3), 135144.
Salsabiela, D. (2022). Analisis Penggunaan Project Management Tools Taiga pada Kerangka
Kerja Scrum (Studi Kasus: Pengembangan Aplikasi Belajar Bahasa Mandarin).
Sapdiaz, M., Panggabean, T. E., & Tarigan, I. J. (2023). Building E-Learning Application
Using Cloud Computing with Software As A Service (SAAS) Model. Antivirus: Jurnal
Ilmiah Teknik Informatika, 17(1), 123134.
Schwaber, K., & Sutherland, J. (2020). Panduan Scrum. Diakses Tanggal, 2.
Suabdinegara, I. K., Putri, G. A. A., & Raharja, I. M. S. (2021). Reengineering Proses Bisnis
Toko Oleh-Oleh Menggunakan Enterprise Resource Planning Odoo 13 dengan User
Acceptance Test sebagai Metode Pengujian Sistem. Jurnal Media Informatika
Budidarma, 5(4), 14881497.
Suryawan, B. H., & Mursanto, P. (2021). Rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Requirement Engineering Menggunakan Soft System Methodology. Syntax Idea, 3(2),
263274.
Suvia, H., & Mariano, H. (2021). Analisa Penerapan ERP Pada UMKM Jastipliaangsistur.
Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(5), 971984.
Syahnur, E. A. (2023). Implementation of Software as a Service (SaaS) Based Cloud
Computing Using OwnCloud for UINSU Information System Student Data Processing:
Implementasi Cloud Computing Berbasis Software as a Service (SaaS) Menggunakan
OwnCloud Untuk Pengolahan Data Mahasiswa Sistem Informasi UINSU. Jurnal
Komputer Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi (JUKTISI), 1(3), 179184.
Copyright holder:
Rizky Hanifudin, Putri Rokhmayati, Muhammad Fadhly Noor Rizqi, Lisda Fitriana
Masitoh (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: