Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����
Vol. 2, No. 6, Juni 2020
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
PERUSAHAAN TERHADAP IMAGE MASYARAKAT SEKITAR (STUDI KASUS PADA PT. INDOCEMENT
TUNGGAL PRAKARSA TBK CIREBON)
Hermansyah
Universitas Swadaya
Gunung Jati (UGJ) Cirebon
Email: [email protected]
Abstrak
Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon�
berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya, dari dampak tersebut maka
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon mempunyai citra yang positif
dikalangan masyarakat sekitar. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon
berupaya untuk menjadi perusahaan yang lebih maju dan memberikan manfaat bagi masyarakat
sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh CSR
terhadap persepsi Masyarakat di sekitar industri. Penelitian ini menggunakan
metode eksplanatory research atau penjelasan. Berdasarakan hasil penelitian,
penerapan program CSR menurut pendapat masyarakat desa gempol yang menjadi desa
binaan PT. Indocement dapat digambarkan melalui tingkat kepuasan masyarakat
desa binaan atas keberhasilan pengaruh penerapan program CSR yang telah
dijalankan, hal ini dapat didukung dengan skor rata-rata hasil kuisioner
pelaksanaan program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon yang
tergolong baik sehingga dengan adanya CSR tersebut dapat diterima baik oleh
masyarakat.
Kata kunci: Penerapan,
Corporate Social Responsibility (CSR), Image Masyarakat.
Pendahuluan
Tanggung jawab sosial instansi bukan lagi hanya menjadi
bentuk Filantropi dari perusahaan itu semata, namun sekarang tanggung jawab
sosial atau yang dimaksud dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sudah
menjadi sebuah strategi dalam berbisnis. Di Indonesia tanggung jawab sosial sudah
diwajibkan bagi semua perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain melaksanakan
kewajiban kepada negara, tanggung jawab sosialpun dilakukan sebagai suatu
strategi bisnis untuk tetap eksis atau bertahan dalam sebuah persaingan. Sebuah
perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial sehingga respon yang diterima
oleh perusahaan yaitu nama baik perusahaan dimata masyarakat dan konsumen yakni
telah memenuhi peraturan negara.
Perusahaan merupakan suatu organisasi ketika sumber daya
(input), seperti bahan baku serta tenaga kerja diproses agar memproduksi barang
serta jasa (output) untuk pelanggan. Suatu perusaan dalam melaksanakan
kegiatannya akan berusaha meraih tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Keberhasilan beragam kegiatan di dalam perusahaan dalam meraih tujuan bukan sekadar
tergantung terhadap keunggulan teknologi, dana operasi, fasilitas/infrastruktur
yang dimiliki, tetapi juga berkaitan pada aspek sumber daya manusia ��������� (Afriandi, 2017). Garis besar sebuah perusahaan yaitu untuk memperoleh
keuntungan ekonomi secara maksimal dan sedapat mungkin mencegah kerugian.
Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu penopang atau penggerak roda
pere1konomian nasional. Oleh karena itu perusahaan mempunyai peran yang sangat
penting dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam hal ini perusahaan ialah entitas ekonomi yang
bertanggung jawab bukan hanya untuk para shareholder melainkan juga untuk
masyarakat luas (Kurniawan, n.d.). Bisnis yang beroperasi oleh perusahaan tidak hanya
berguna bagi pemilik modal saja tetapi bermanfaat juga untuk masyarakat sekitar
maupun bagi masyarakat luas.
Setiap perusahaan akan melakukan berbagai macam kegiatan yang
terencana untuk dapat meningkatkan eksistensi perusahaan dan menjadi perusahaan
Good Bussiness. Salah satunya dengan cara menerapkan kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR). Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah sebuah konsep ataupun tindakan yang dilaksanakan oleh instansi sebagai
rasa tanggung jawab perusahaan bagi sosial serta lingkungan sekitar dimana
perusahaan itu berdiri, seperti melaksanakan suatu aktivitas yang dapat mengeskalasi
kesejahteraan masyarakat dan menjaga lingkungan sekitar, menyerahkan beasiswa bagi
anak yang kurang mampu di daerah itu, dana untuk preservasi prasarana umum,
sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat bersifat sosial serta bermanfaat
bagi masyarakat banyak, yaitu masyarakat yang berada disekitar perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kejadian serta siasat yang dipakai
perusahaan untuk menakomodasi keperluan serta kepentingan stakeholder-nya. Corporate
Social Responsibility (CSR) dimulai ketika era dimana kesadaran terhadap sustainability
perusahaan jangka panjang ialah lebih penting dibandingkan sekadar
profitability perusahaan.
Terlebih program Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai
dengan isi pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
debut CSR di Tanah Air semakin menguat. Hal ini disebabkan, UU tersebut
menyebutkan secara tegas bahwa CSR telah menjadi kewajiban perusahaan. Bunyi
pasal yang menyebutkan kewajiban tersebut adalah, �Perseroan Terbatas (PT) yang
menjalankan usaha di bidang dan bersangkutan dengan sumber daya alam
menjalankan tanggung jawab sosial & lingkungan� (Pasal 74 ayat 1).
Tujuan tanggung jawab sosial telah diatur di dalam pasal
Pasal 1 butir 3 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat
bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya.
Perdebatan mulai muncul menyangkut besaran biaya dan sanksi.
Terlebih UU PT tidak menyebutkan secara rinci berapa besaran biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk CSR serta sanksi bagi yang melanggar. Pada ayat 2,
3, dan 4 hanya disebutkan bahwa CSR �dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan keputusan dan
kewajaran�.
PT yang tidak melakukan CSR akan dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai CSR
ini baru akan diatur oleh Peraturan Pemerintah, yang hingga kini sepengetahuan
penulis, belum dikeluarkan.
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengatur
tentang Corporate Social Responsibility (CSR), menunjukan bahwa Corporate
Social Responsibility (CSR) yang saat ini dilakukan bukan lagi bersifat
sukalera melainkan besifat wajib bagi perusahaan.
Menurut (Binoto,
2012) berasumsi bahwa
secara umum Corporate Social Responsibility (CSR) dibagi menjadi dua bagian
yaitu ke dalam perusahaan itu sendiri (internal), misalnya bagi pegawai serta
ke luar lingkungan perusahaan (eksternal), misalnya penyedia lapangan pekerjaan
untuk masyarakat, pengeskalasian kesejahteraan masyarakat serta melindungi
lingkungan untuk generasi di masa mendatang.
Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah untuk mengeskalasi
kualitas kehidupan serta lingkungan yang berfungsi untuk perusahaan itu
sendiri, komunitas setempat serta masyarakat secara umum. Binoto Nadapdap berasumsi
bahwa ketetapan terkait Corporate Social Responsibility (CSR) dimaksudkan agar mendukung
relasi perusahaan yang serasi, selaras, seimbang, juga sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, serta budaya masyarakat tersebut.
Corporate Social Responsibility (CSR) yang bagi banyak
perusahaan dan pengamat hanya menekankan pada aspek sosial semata, namun
demikian pada sebagian besar literatur sudah bersepakat bahwa CSR mencakup
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Tanggung jawab itu menjadi tiga aspek
ekonomi, sosial, lingkungan dan kerap dikenal dengan konsep Triple Bottom Line (Kartini,
2009).
Salah satu perusahaan yang menerapkan Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon merupakan
perusahaan yang berkiprah di bidang penghasil semen. PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk Cirebon atau Indocement menjalankan program 5 pilar Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu yang pertama Pendidikan adalah dimana
perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon mengadakan program
beasiswa sekolah untuk siswa yang tidak mampu atau siswa yang pandai dalam
pelajaran, yang kedua kesehatan yaitu PT Indocement mengadakan program
kesehatan untuk masyarakat setempat guna mendapatkan pengobatan gratis, yang ke
tiga ekonomi jadi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon itu memberikan
dana kepada desa untuk dipergunakan dalam hal-hal yang mencakup kebutuhan
masyarakat setempat, dan uang tersebut digunakan untuk membuka usaha seperti
home industri di masyarakat sekitar, yang ke empat adalah sosial budaya, dan
yang kelima adalah keamanan serta program pengembangan masyarakat secara
berkelanjutan (Sustainable Development Program/SDP) untuk mendorong tercapainya
masyarakat mandiri.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan
oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon berdampak positif bagi
masyarakat sekitarnya, dari dampak tersebut maka PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk Cirebon mempunyai citra yang positif dikalangan masyarakat sekitar. PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon berupaya untuk menjadi perusahaan yang
lebih maju dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Berikut adalah manfaat CSR untuk masyarakat: meningkatnya
kesejahteraan masyarakat sekitar serta kelestarian lingkungan, terdapatnya
beasiswa bagi anak yang kurang mampu didaerah tersebut, meningkatnya
pemeliharaan fasilitas umum, adanya pembangunan desa atau prasarana masyarakat
yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat
yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Berikut ialah manfaat CSR untuk perusahaan: meningkatkan representasi
perusahaan, menumbuhkan kolaborasi dengan perusahaan lain, memperkokoh brand
merk perusahaan dipandangan masyarakat, membedakan perusahaan tersebut dengan
para pesainnya, dan memberikan inovasi untuk perusahaan.
Menurut (Wibisono,
2007), penerapan program-program Corporate Social
Responsibility begitu berkaitan terhadap cara tiap-tiap perusahaan mempersepsi
arti ataupun motivasi perusahaan dalam melakukan tanggung jawab sosial
perusahaan. Realitanya, adanya perusahaan yang hanya melihat program-program
Corporate Social Responsibility dari pandangan ekonomi, maka aktivitas itu diartikan
menjadi program-program yang menghabiskan dana perusahaan saja. Namun, adapula
perusahaan yang memandang program-program Corporate Social Responsibility
dengan perspektif goodwill yang mengartikan tiap-tiap aktivitas berorientasi
masyarakat yang didanai instansi menjadi program yang dapat menarik serta
menumbuhkan simpati dari shareholders, investor, masyarakat luas, juga
pihak-pihak lain yang berkaitan dalam aktivitas bisnis perusahaan itu.
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (selanjutnya disebut PT.
Indocement) merupakan salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia, yang
jika didasarkan atas data prestasi yang telah diraih, maka dapat dikatakan
telah melaksanakan CSR dengan baik. Prestasi terbaru yang diraih oleh PT.
Indocement pada bulan oktober 2009 adalah Peringkat Emas PROPER dari KLH yang
dinilai telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari dipersyaratkan, dan
telah melakukan upaya 3R (Reuse, Recyle, Recovery), menerapkan sistem
pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan, serta melakukan upaya-upaya yang
berguna bagi kepentingan masyarakat dalam jangka panjang.
PT. Indocement melaksanakan program CSR di dua belas desa
binaan, salah satunya adalah Desa Nambo yang memiliki relasi dengan PT.
Indocement dalam kerangka CSR. Hal ini dikarenakan PT. Indocement mendirikan
infrastruktur dan memanfaatkan sumberdaya alam (Quary C) dari Desa Nambo,
sehingga masyarakat Desa Nambo berhak untuk mendapatkan manfaat dari perusahaan
(pemberdayaan masyarakat).
Dalam penelitian ini PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
Mengkonsepkan perusahaannya sebagai perusahaan yang peduli pada lingkungan
serta keberlanjutan lingkungan, yaitu �Green Company�. Konsep diri ini
terbentuk tidak saja untuk memenuhi harapan komunitas dan stakeholder lainnya
dimana sebagai perusahaan pertambangan dan industri semen sangat identik dengan
pengerusakan alam. Konsep ini juga merupakan hasil �bercermin� perusahaan yang
memiliki etika bisnis sehingga merancang setiap tindakannya tidak terlepas dari
gambarannya dirinnya ini.
Program CSR merupakan program yang mempunyai kepentingan
untuk memperhatikan keuntungan bagi masyarakat banyak dan bukan untuk
kepentingan perusahaan semata. CSR dapat digunakan perusahaan sebagai strategi
pencitraan bagi perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan bagi
masyarakat khususnya masyarakat di sekitar area perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan
yang memiliki usaha cukup dikenal masyarakat luas, bentuk kepedulian sosial
sangat diharapkan oleh masyarakat, pada dasarnya adanya kepedulian perusahaan
akan program CSR sangat diperlukan demi terjaganya hubungan baik antara
perusahaan dengan masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan.
Salah satu contoh yang sudah menerapkan CSR yaitu PT.
indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon yang lebih dikenal sebagai PT.
Indocement Tbk, merupakan salah satu produsen Semen. PT. Indocement memproduksi
semen yang dihasilkan dari batu kapur dan pasir 90% dari bahan baku pembuatan
semen dan diolah difasilitas penambangan dan pengolahan terpadu yang terletak
di daerah Gempol Palimanan. Corporate Social Responsibility (CSR) yang
dilakukan PT Indocement untuk masyarakat sekitar sudah diterapkan dengan baik
yaitu memberikan santunan dana berupa materil setiap satu tahun sekali kepada
masyarakat yang ada didaerah sekitar PT Indocement, adapun masalah yang
dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan pembagian dana
yang tidak merata misalkan orang yang mampu itu mendapatkan dana sedangkan
orang yang tidak mampu tidak mendapatkan dana tersebut, agar tidak terjadi
ketimpangan dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat, maka salah satu orang
dari perusahaan tersebut ikut serta membagikan dana secara merata dan tepat
sasaran, kemudian dana itu digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa penelitian ini berjudul �Analisis Pengaruh Penerapan
Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Terhadap Image Masyarakat
Sekitar (Studi Kasus Pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon).
Metode Penelitian
Suatu penelitian diperlukan adanya desain penelitian. Desain
penelitian ini berfungsi membantu jalannya penelitian agar berjalan secara
sistematis. Desain penelitian dapat diartikan sebagai rancangan atau gambaran
penelitian, hal ini sangat penting karena desain penelitian dapat berfungsi
sebagai arahan yang dapat membantu pelaksanaan penelitian. Menurut (Arikunto, 2010) menyatakan bahwa �desain penelitian adalah rencana
atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang
akan dilaksanakan�. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
eksplanatory research atau penelitian penjelasan. Menurut (Singarimbun & Effendi, 1982), eksplanatory research merupakan penelitian yang menjelaskan
hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.
Penelitian eksplanatori digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh
antara variabel CSR terhadap variabel citra perusahaan.
populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalahDesa
Binaan PT. Indocement yangberada di Desa Gempol Kecamatan Gempol Kabupaten
Cirebon. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik teknik
probability samplingkarena semua unsur/anggota populasi memiliki kemungkinan
yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan metode pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.
Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Slavin yang
dikutip dalam bukunya (Riduwan, 2015), adalah sebagai berikut:
Dimana:���������� n�
= Jumlah sampel
����������������������� N = Jumlah Populasi
����������������������� = Presisi yang ditetapkan
Diketahui jumlah populasi
keseluruhan masyarakat desa Gempol sejumlah N= 3.439 dan tingkat presisiyang
ditetapkan sebesar = 10%.
Berdasarkan rumus tersebut,
diperoleh jumlah sampel (n) untuk masyarakat Desa Gempol adalah:
n
�����������������������
�3439.0,01+1
�3439+1
�����������
Jadi sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebesar 97 responden, dimana jumlah keseluruhan populasi
tersebut didapat dari masyarakat yang ada di Desa Gempol. Untuk itu sampel ini
akan disebarkan kepada masyarakat yang berada di Desa Gempol. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan sumber
data sekunder.
Hasil
dan Pembahasan
A. Analisis Data
1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
Berdasarkan rumusan masalah nomor
satu, mengenai Bagaimana Pelaksanaan CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa maka
implikasi penelitian analisis pengaruh penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dibagi menjadi
beberapa program, seperti tabel dibawah;
Tabel 1
Pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR)
Pilar |
Realisasi Dana |
Realisasi Jumlah
Program |
||||
2011 (Milyar) |
2012 (Milyar) |
2013 (Milyar) |
2011 |
2012 |
2013 |
|
Pendidikan |
0.6 |
0.7 |
0.3 |
56 |
102 |
52 |
Kesehatan |
0.2 |
0.2 |
0.1 |
48 |
40 |
17 |
Ekonomi |
0.2 |
0.4 |
0 |
10 |
25 |
4 |
Sosbudagor |
1 |
1.1 |
0.1 |
34 |
79 |
20 |
Keamanan |
0.3 |
0.4 |
0.2 |
12 |
12 |
15 |
SDP |
0.9 |
1 |
0.5 |
30 |
59 |
28 |
Total |
3.2 |
3.8 |
1.2 |
190 |
317 |
136 |
Menurut narasumber hasil interview
dengan orang terkait mengenai dunia pendidikan di sekitar masyarakat.
�lingkungan di masyarakat sekitar
perusahaan minim dengan fasilitas pendidikan yang layak dan sebagai perusahaan
besar yang berdiri ditengah peradaban penduduk, sudah seharusnya perusahaan
memberikan bantuan yang konkrit dan membantu menaikan sdm masyarakat sekitar�
Berdasarkan jawaban diatas,
narasumber mengatakan bahwa sebuah perusahaan besar harus mampu mengembangkan
orang-orang yang disekitarnya sejak dini, dan sadar betul bahwasanya pendidikan
itu adalah penting.
Selanjutnya ketika ditanya
mengenai kesehatan.
�Perusahaan kami terbilang
mengeluarkan limbah yang cukup banyak dan agak sedikit berbahaya, oleh karena
itu kami berusaha untuk menyokong kesehatan masyarakat sekitar dengan berbagai
bantuan dan program bagi yang terkena ataupun tidak terkena imbas dari limbah
hasil perusahaan, namun dari kami sendiri, berusaha keras untuk meminimalisir
hasil limbah perusahaan agar tidak berbahaya�
Berdasarkan Jawaban diatas,
narasumber mengatakan bahwa PT.Indocement memang memperhatikan kesehatan
masyarakat dengan serius, menyusul hasil limbah yang dihasilkan PT. Indocement
yang banyak, tapi mereka pun berusaha untuk mengurangi limbah tersebut dari
tahun ke tahun.
Adapun beberapa program CSR
yang dilaksanakan seperti dibawah ini:
2.
Program Unggulan
Tabel 2
Data Program Unggulan Pemberderdayaan
CSR
No |
Kegiatan |
Satuan |
Tahun |
||
|
|
|
2011 |
2012 |
Jan-Jun 2013 |
1 |
Sekolah Magang Indocement |
orang |
73 |
86 |
49 |
2 |
Pembinaan seni & budaya (jenis) |
Jenis |
3 |
4 |
4 |
3 |
Pembinaan olah raga (cabang) |
cabang |
2 |
4 |
4 |
4 |
Perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) |
orang |
12 |
12 |
8 |
5 |
Perbaikan gizi buruk (balita) |
balita |
7 |
7 |
31 |
6 |
Inkubator ternak domba (orang) |
orang |
9 |
9 |
13 |
7 |
Pertanian terpadu (petani) |
petani |
6 |
8 |
6 |
8 |
Pengolahan sampah - biomas + kompos
(ton) |
Ton |
338 |
339 |
200 |
9 |
Kunjungan puskesmas keliling (orang) |
pasien |
10,261 |
8,566 |
3,984 |
10 |
Kunjungan Wisata Banyu Panas (orang) |
orang |
9,037 |
7,534 |
7,871 |
Beberapa unggulan
program pemberdayaan adalah sbb :
Tabel 3
Rekapitulasi Perkembangan UMKM Tahap 1-VII
Tahap |
Periode |
Jumlah (Transaksi) |
Jumlah (Riil) |
Kredit (Rp) |
BANK |
||||
|
|
||||||||
UMKM |
Anggota |
UMKM |
Anggota |
||||||
|
|
|
|||||||
I |
Agustus 2005 - Juli 2008 |
57 |
385 |
57 |
385 |
745,000,000 |
BRI |
||
II |
Januari 2007 - Desember 2008 |
52 |
396 |
39 |
298 |
675,900,000 |
BRI |
||
III |
Desember 2007 - November 2009 |
91 |
645 |
47 |
325 |
1,220,750,000 |
BRI |
||
IV |
Desember 2008 - November 2010 |
89 |
555 |
38 |
231 |
943,000,000 |
BRI |
||
V |
Desember 2009 - November 2010 |
44 |
275 |
24 |
154 |
498,000,000 |
MANDIRI |
||
V |
April 2010 � Maret 2011 |
60 |
315 |
7 |
31 |
605,000,000 |
BRI |
||
VI |
Februari 2011 - Januari 2012 |
20 |
119 |
18 |
109 |
213,500,000 |
BRI |
||
VI |
Februari 2012 - Januari 2013 |
43 |
305 |
41 |
200 |
442,500,000 |
MANDIRI |
||
VII |
April 2012 � Maret 2013 |
20 |
91 |
10 |
45 |
197,900,000 |
BRI |
||
|
TOTAL |
476 |
3086 |
281 |
1778 |
5,541,550,000 |
|
||
|
Parameter
pendapatan, omzet, asset dan modal merupakan indikator dari keberhasilan
pengembangan usaha UMKM. Sebagai sampel diambil 20% dari jumlah anggota UMKM
lancar 181 anggota dari 41 jenis usaha. Pengembalian dana bergulir 91%
a. Rumah Tidak Layak Huni (Kelompok Rentan)
Program perbaikan
rumah tidak layak huni diselenggarakan di setiap desa dengan jumlah 2kepala
keluarga/desa/tahun. Adapaun tujuan kegiatan ini adalah membantu
mendapatkantempat hunian yang layak dan sehat. Jumlah rumah tidak layak huni
yang telah diperbaiki dari tahun 2010�Juni 2013 mencapai 44 KK.
Sebelum��������������������������� Proses���������������������������� Sesudah
Gambar 1
Rumah Tidak Layak Huni
b. Pembinaan Seni dan Budaya Lokal
Sejak tahun 2010,
Indocement telah melakukan pembinaan 4 jenis seni dan budaya lokal: tari
topeng, lukis kaca, rampak gendang dan batik tulis, Pada bulan April 2012 tim
tari topeng berhasil meraih juara I Tingkat Kabupaten Cirebon dalam rangka Pelestarian Seni Budaya Daerah.
�Tari topeng����� ���� Lukis kaca������� ���� Batik tulis���� ��������� Rampak gendang
Gambar 2
Pembinaan Seni dan Budaya Lokal
Tujuan meningkatkan ketrampilan para peserta pada
bidang yang diminati sehingga dapat menjadi bekal dalam memasuki dunia kerja
atau wirausaha dengan jenis pelatihan agrbisnis, otomotif, las listrik, alat
berat, batako dan menjah.
Tabel 4
Addisionialitas Program |
||||||
Data Addisionialitas Program
Pemberderdayaan CSR |
||||||
No |
Kegiatan |
Satuan |
|
Tahun |
|
|
2011 |
2012 |
Jan-Jun |
||||
2013 |
||||||
1 |
Batik Tulis Pewarna Alam Ciwaringin |
|
||||
- Pembentukan kelompok (UMKM) |
kelompok |
6 |
8 |
|
8 |
|
- Produksi bersih |
Unit |
0 |
0 |
|
1 |
|
- Pembentukan Koperasi |
Unit |
0 |
0 |
|
1 |
|
2 |
Pengelolaan Sampah Mandiri Ramah
Lingkungan Desa Cupang |
|
||||
- Lubang resapan biopori |
Unit |
0 |
0 |
|
100 |
|
- Tempat pemilahan sampah rumah
tangga |
Unit |
0 |
0 |
|
120 |
|
- Tempat pembuangan sampah
sementara (TPS) |
Unit |
0 |
0 |
|
1 |
|
- Anggota bank sampah (KK) |
Orang |
0 |
0 |
|
39 |
|
3 |
Persiapan menuju Sekolah Adiwiyata
SMPN I Gempol |
|
||||
- Lubang resapan biopori |
Unit |
0 |
0 |
|
100 |
|
- Tempat pemilahan sampah |
Unit |
0 |
0 |
|
30 |
|
- Tempat pembuangan sampah
sementara (TPS) |
Unit |
0 |
0 |
|
1 |
|
- Nursery |
Unit |
0 |
0 |
|
1 |
|
- Kolam ikan |
Unit |
0 |
0 |
|
3 |
|
- Penanaman tanaman obat keluarga |
Jenis |
0 |
0 |
|
7 |
|
- Penanaman pohon |
Bibit |
0 |
0 |
|
200 |
Sumber: www.indocement.co.id
Menurut Data diatas hasil Interview, Kajian Pustaka, dan Observasi.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan Corporate Social Responsibility
(CSR) PT. Indocement sudah dilakukan sebagaimana seharusnya, dengan penggunaan
dana yang transparan dan pengalokasian yang merata, mereka mampu menaikan image
masyarakat sekitar perusahaan dengan baik melalui berbagai program unggulan
yang mereka buat.
3.
Wujud Peradaban
Masyarakat Sekitar Perusahaan Sebelum dan Sesudah Munculnya Program CSR
Tabel 5
Kuisioner
No |
Pernyataan |
Pernyataan |
Sesudah |
||||
Ya |
Tidak
Tahu |
Tidak |
Ya |
Tidak
Tahu |
Tidak |
||
1 |
Kehidupan masyarakat sudah sejahtera |
|
|
|
|
|
|
2 |
Sekolah fasilitasnya lengkap |
|
|
|
|
|
|
3 |
Struktur bangunan sekolah sudah bagus |
|
|
|
|
|
|
4 |
Sistem pendukung pertanian masyarakat
memadai |
|
|
|
|
|
|
5 |
Pemberian modal usaha sudah merata dan
terorganisir |
|
|
|
|
|
|
6 |
Sudah adakah bentuk dari pengembangan
usaha tani |
|
|
|
|
|
|
7 |
Kebutuhan masyarakat tentang keseharian
mudah diakses dan terpenuhi |
|
|
|
|
|
|
8 |
Sudah adanya aksi sosial di tengah
masyarakat |
|
|
|
|
|
|
9 |
Pemukiman penduduk sudah layak huni |
|
|
|
|
|
|
10 |
Sudah adanya pelatihan untuk
pengembangan sumber daya manusia di tiap Desa |
|
|
|
|
|
|
Untuk menjawab rumusan
masalah nomor dua, Penulis menggunakan kuisioner berupa beberapa pernyataan
yang dapat di pilih oleh responden, Random Sample digunakan oleh Penulis untuk
menjaga kenaturalan isi data. Poin-poin kuisioner yang akan diberikan adalah
sebagai berikut;
Tabel
6
Hasil
kuisioner dari 50 Responden acak.
No |
Pernyataan |
Sebelum |
Sesudah |
||||
Ya |
Tidak Tahu |
Tidak |
Ya |
Tidak Tahu |
Tidak |
||
1 |
Kehidupan masyarakat sudah sejahtera |
21 |
9 |
20 |
36 |
4 |
10 |
2 |
Sekolah fasilitasnya lengkap |
5 |
7 |
38 |
45 |
5 |
0 |
3 |
Struktur bangunan sekolah sudah bagus |
0 |
6 |
44 |
50 |
0 |
0 |
4 |
Sistem pendukung pertanian masyarakat
memadai |
3 |
13 |
34 |
37 |
13 |
0 |
5 |
Pemberian modal usaha sudah merata dan
terorganisir |
20 |
1 |
19 |
26 |
0 |
14 |
6 |
Sudah adakah bentuk dari pengembangan
usaha tani |
11 |
10 |
29 |
22 |
10 |
18 |
7 |
Kebutuhan masyarakat tentang kesehatan
mudah diakses dan terpenuhi |
0 |
4 |
46 |
37 |
0 |
13 |
8 |
Sudah adanya aksi sosial di tengah
masyarakat |
22 |
2 |
26 |
44 |
2 |
4 |
9 |
Pemukiman penduduk sudah layak huni |
4 |
1 |
45 |
50 |
0 |
0 |
10 |
Sudah adanya pelatihan untuk
pengembangan sumber daya manusia di tiap Desa |
2 |
1 |
47 |
46 |
1 |
3 |
Menurut hasil kuisioner
diatas, pada poin pertama. Kehidupan masyarakat sekitar perusahaan sebelum
munculnya program CSR sudah bisa terbilang cukup sejahtera terbukti dengan
jumlah responden yang mengatakan ya sebanyak 21 suara, dan hanya 20 suara yang
mengatakan tidak sedangkan sisanya tidak tahu sebanyak 9 suara, Penulis
menyimpulkan bahwa masyarakat menyatakan bahwa mereka sudah sejahtera sebelum
munculnya CSR dikarenakan mayoritas dari mata pencaharian mereka adalah
wiraswasta dan bertani, sehingga mereka tidak memiliki standar yang bisa
dikatakan sejahtera, dan ketika program CSR berjalan, sebanyak 36 suara
mengatakan mereka sejahtera. Nilai tersebut terbilang berkembang dikarenakan
masyarakat sekitar saat ini mampu mengukur standar kesejahteraan sebuah
keluarga.
Pada poin kedua dan ketiga,
berkaitan dengan pendidikan di masyarakat sekita perusahaan. Secara
keseluruhan, Sarana dan Prasarana sekolah sebelum adanya program CSR masih
belum layak ataupun memadai pendidikan peserta didik di masyarakat sekitar, ini
terbukti dengan 38 suara yang mengatakan fasilitas sekolah belum lengkap dan 44
suara yang mengatakan bangunan sekolah belum dikatakan berstandar layak.
Banyaknya kelas yang bocor dan alat praktek serta komputer yang belum memadai, menghambat
siswa untuk belajar mengembangkan ilmu teori yang diterima, ujar salah satu
guru yang bertempat tinggal di dekat perusahaan. Tapi setelah program CSR
berjalan, tahap demi tahap fasilitas pendidikan disekitar perusahaan menjadi
lebih baik dan layak untuk menyokong masa depan putra-putri masa depan bangsa.
Untuk poin keempat, kelima
dan keenam, dimana berkaitan dengan Ekonomi dan Mata Pencaharian Masyarakat.
Sebagian masyarakat sekitar sudah menjadi wirausaha sejak lama dan petani pun
sudah mandiri sejak lama, hanya saja ketika disinggung mengenai sistem
pendukung pertanian dan pembagian modal usaha, masyarakat nampaknya belum
merasakan sentuhan modernisasi dan masih bekerja secara tradisional. Hal ini
terlihat sebanyak 39 suara berkata sistem pertanian belum memadai dan 29 suara
mengatakan belum adanya pengembangan usaha tani, sedangkan dalam pemberian
modal usaha bagi usahawan pemula, sebanyak 20 suara mengatakan pembagian modal
sudah terorganisir dan 19 mengatakan belum terorganisir, adanya setengah suara
yang berlawanan membuat penulis beranggapan bahwa pembagian modal tidak merata
walaupun dikatakan terorganisir, untuk mengatasi problem yang muncul di
kehidupan ekonomi masyarakat CSR membuat program yang diperuntukan untuk
menyejahterakan masyarakat sekitar, dan terbukti mayoritas masyarakat sekitar
puas dengan program CSR PT. Indocement.
Untuk poin ketujuh, dan
kedelapan adalah mengenai kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Kesehatan
masyarakat menjadi sorotan utama di poin ini, karena sebelum adanya CSR,
masyarakat merasa kesulitan mengakses instansi kesehatan seperti puskesmas
ataupun apotek, dikarenakan jarak dan jalur yang jauh dan berlubang. Hal ini
dibuktikan dengan 46 suara yang mengatakan kesulitan mengakses, disatu sisi
lain, sudah adanya penyuluhan kesehatan seperti imunisasi dan lainnya dari
puskesmas terdekat ke desa menjadi satu hal yang melegakan, dibuktikan dengan
22 suara yang mengatakannya. Setelah Program CSR terbit, akses ke puskesmas
bertahap menjadi mudah diakses dan aksi sosial seperti penyuluhan lebih sering
dan terjadwal agar kesehatan masyarakat termonitor dengan baik.
Untuk poin kesembilan dan
kesepuluh adalah mengenai sosial dan SDM masayarakat. Kehidupan masyarakat
disekitar PT. Indocement sebelum muncul CSR dapat terbilang kurang, hal ini
dinyatakan oleh 45 suara yang berkata bahwa hunian warga kurang layak dan tidak
adanya pelatihan untuk pengembangan SDM masyarakat sebanyak 47 suara yang
setuju. Setelah CSR dicanangkan, hunian warga secara berkala diperbaiki dan
diadakannya pelatihan dan kursus untuk meningkatkan mutu hidup dan SDM
masyarakat agar lebih cerdas.
Kesimpulan
Pelaksanaan CSR amat sangat membantu masyarakat dalam mengembangkan kesejahteraan dan pengembangan
SDM masyarakat sekitar. Berdasarakan hasil penelitian, penerapan program CSR
menurut pendapat masyarakat desa gempol yang menjadi desa binaan PT. Indocement dapat digambarkan melalui tingkat kepuasan masyarakat desa binaan atas keberhasilan
pengaruh penerapan program
CSR yang telah dijalankan, hal ini dapat
didukung dengan skor rata-rata hasil kuisioner pelaksanaan program CSR
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Cirebon yang tergolong baik
sehingga dengan adanya CSR tersebut dapat diterima baik oleh masyarakat.
BIBLIOGRAFI
Afriandi,
Suhendra. (2017). Meningkatkan Produktivitas Kerja Di Perusahaan Jasa Survey. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(2), 133�143.
Arikunto,
Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Binoto,
Nadapdap. (2012). Hukum Perseroan Terbatas. Permata Aksara, Jakarta.
Kartini,
Dwi. (2009). Corporate social responsibility: transformasi konsep
sustainability management dan implementasi di Indonesia. Refika Aditama.
Kurniawan,
Chandra. (n.d.). Studi Tentang Penerapan dan Pelaporan Corporate Social
Responsibility (CSR) pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Riduwan.
(2015). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Singarimbun,
Masri, & Effendi, Sofian. (1982). Metode penelitian survai.
Wibisono,
Yusuf. (2007). Membedah konsep & aplikasi CSR: corporate social
responsibility. Fascho Pub.