Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����

Vol. 2, No. 6, Juni 2020

 


ANALISIS PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN TERHADAP IMAGE MASYARAKAT SEKITAR (STUDI KASUS PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK CIREBON)

 

Hermansyah

Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon

Email: [email protected]

 

Abstrak

Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon� berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya, dari dampak tersebut maka PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon mempunyai citra yang positif dikalangan masyarakat sekitar. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon berupaya untuk menjadi perusahaan yang lebih maju dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh CSR terhadap persepsi Masyarakat di sekitar industri. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatory research atau penjelasan. Berdasarakan hasil penelitian, penerapan program CSR menurut pendapat masyarakat desa gempol yang menjadi desa binaan PT. Indocement dapat digambarkan melalui tingkat kepuasan masyarakat desa binaan atas keberhasilan pengaruh penerapan program CSR yang telah dijalankan, hal ini dapat didukung dengan skor rata-rata hasil kuisioner pelaksanaan program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon yang tergolong baik sehingga dengan adanya CSR tersebut dapat diterima baik oleh masyarakat.

 

Kata kunci: Penerapan, Corporate Social Responsibility (CSR), Image Masyarakat.

 

Pendahuluan

Tanggung jawab sosial instansi bukan lagi hanya menjadi bentuk Filantropi dari perusahaan itu semata, namun sekarang tanggung jawab sosial atau yang dimaksud dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sudah menjadi sebuah strategi dalam berbisnis. Di Indonesia tanggung jawab sosial sudah diwajibkan bagi semua perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain melaksanakan kewajiban kepada negara, tanggung jawab sosialpun dilakukan sebagai suatu strategi bisnis untuk tetap eksis atau bertahan dalam sebuah persaingan. Sebuah perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial sehingga respon yang diterima oleh perusahaan yaitu nama baik perusahaan dimata masyarakat dan konsumen yakni telah memenuhi peraturan negara.

Perusahaan merupakan suatu organisasi ketika sumber daya (input), seperti bahan baku serta tenaga kerja diproses agar memproduksi barang serta jasa (output) untuk pelanggan. Suatu perusaan dalam melaksanakan kegiatannya akan berusaha meraih tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Keberhasilan beragam kegiatan di dalam perusahaan dalam meraih tujuan bukan sekadar tergantung terhadap keunggulan teknologi, dana operasi, fasilitas/infrastruktur yang dimiliki, tetapi juga berkaitan pada aspek sumber daya manusia ��������� (Afriandi, 2017). Garis besar sebuah perusahaan yaitu untuk memperoleh keuntungan ekonomi secara maksimal dan sedapat mungkin mencegah kerugian. Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu penopang atau penggerak roda pere1konomian nasional. Oleh karena itu perusahaan mempunyai peran yang sangat penting dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam hal ini perusahaan ialah entitas ekonomi yang bertanggung jawab bukan hanya untuk para shareholder melainkan juga untuk masyarakat luas (Kurniawan, n.d.). Bisnis yang beroperasi oleh perusahaan tidak hanya berguna bagi pemilik modal saja tetapi bermanfaat juga untuk masyarakat sekitar maupun bagi masyarakat luas.

Setiap perusahaan akan melakukan berbagai macam kegiatan yang terencana untuk dapat meningkatkan eksistensi perusahaan dan menjadi perusahaan Good Bussiness. Salah satunya dengan cara menerapkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah konsep ataupun tindakan yang dilaksanakan oleh instansi sebagai rasa tanggung jawab perusahaan bagi sosial serta lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berdiri, seperti melaksanakan suatu aktivitas yang dapat mengeskalasi kesejahteraan masyarakat dan menjaga lingkungan sekitar, menyerahkan beasiswa bagi anak yang kurang mampu di daerah itu, dana untuk preservasi prasarana umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat bersifat sosial serta bermanfaat bagi masyarakat banyak, yaitu masyarakat yang berada disekitar perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kejadian serta siasat yang dipakai perusahaan untuk menakomodasi keperluan serta kepentingan stakeholder-nya. Corporate Social Responsibility (CSR) dimulai ketika era dimana kesadaran terhadap sustainability perusahaan jangka panjang ialah lebih penting dibandingkan sekadar profitability perusahaan.

Terlebih program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, debut CSR di Tanah Air semakin menguat. Hal ini disebabkan, UU tersebut menyebutkan secara tegas bahwa CSR telah menjadi kewajiban perusahaan. Bunyi pasal yang menyebutkan kewajiban tersebut adalah, �Perseroan Terbatas (PT) yang menjalankan usaha di bidang dan bersangkutan dengan sumber daya alam menjalankan tanggung jawab sosial & lingkungan� (Pasal 74 ayat 1).

Tujuan tanggung jawab sosial telah diatur di dalam pasal Pasal 1 butir 3 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya.

Perdebatan mulai muncul menyangkut besaran biaya dan sanksi. Terlebih UU PT tidak menyebutkan secara rinci berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk CSR serta sanksi bagi yang melanggar. Pada ayat 2, 3, dan 4 hanya disebutkan bahwa CSR �dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan keputusan dan kewajaran�.

PT yang tidak melakukan CSR akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai CSR ini baru akan diatur oleh Peraturan Pemerintah, yang hingga kini sepengetahuan penulis, belum dikeluarkan.

Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengatur tentang Corporate Social Responsibility (CSR), menunjukan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) yang saat ini dilakukan bukan lagi bersifat sukalera melainkan besifat wajib bagi perusahaan.

Menurut (Binoto, 2012) berasumsi bahwa secara umum Corporate Social Responsibility (CSR) dibagi menjadi dua bagian yaitu ke dalam perusahaan itu sendiri (internal), misalnya bagi pegawai serta ke luar lingkungan perusahaan (eksternal), misalnya penyedia lapangan pekerjaan untuk masyarakat, pengeskalasian kesejahteraan masyarakat serta melindungi lingkungan untuk generasi di masa mendatang.

Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah untuk mengeskalasi kualitas kehidupan serta lingkungan yang berfungsi untuk perusahaan itu sendiri, komunitas setempat serta masyarakat secara umum. Binoto Nadapdap berasumsi bahwa ketetapan terkait Corporate Social Responsibility (CSR) dimaksudkan agar mendukung relasi perusahaan yang serasi, selaras, seimbang, juga sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, serta budaya masyarakat tersebut.

Corporate Social Responsibility (CSR) yang bagi banyak perusahaan dan pengamat hanya menekankan pada aspek sosial semata, namun demikian pada sebagian besar literatur sudah bersepakat bahwa CSR mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Tanggung jawab itu menjadi tiga aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan kerap dikenal dengan konsep Triple Bottom Line (Kartini, 2009).

Salah satu perusahaan yang menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon merupakan perusahaan yang berkiprah di bidang penghasil semen. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon atau Indocement menjalankan program 5 pilar Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu yang pertama Pendidikan adalah dimana perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon mengadakan program beasiswa sekolah untuk siswa yang tidak mampu atau siswa yang pandai dalam pelajaran, yang kedua kesehatan yaitu PT Indocement mengadakan program kesehatan untuk masyarakat setempat guna mendapatkan pengobatan gratis, yang ke tiga ekonomi jadi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon itu memberikan dana kepada desa untuk dipergunakan dalam hal-hal yang mencakup kebutuhan masyarakat setempat, dan uang tersebut digunakan untuk membuka usaha seperti home industri di masyarakat sekitar, yang ke empat adalah sosial budaya, dan yang kelima adalah keamanan serta program pengembangan masyarakat secara berkelanjutan (Sustainable Development Program/SDP) untuk mendorong tercapainya masyarakat mandiri.

Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya, dari dampak tersebut maka PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon mempunyai citra yang positif dikalangan masyarakat sekitar. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon berupaya untuk menjadi perusahaan yang lebih maju dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Berikut adalah manfaat CSR untuk masyarakat: meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar serta kelestarian lingkungan, terdapatnya beasiswa bagi anak yang kurang mampu didaerah tersebut, meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum, adanya pembangunan desa atau prasarana masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

Berikut ialah manfaat CSR untuk perusahaan: meningkatkan representasi perusahaan, menumbuhkan kolaborasi dengan perusahaan lain, memperkokoh brand merk perusahaan dipandangan masyarakat, membedakan perusahaan tersebut dengan para pesainnya, dan memberikan inovasi untuk perusahaan.

Menurut (Wibisono, 2007), penerapan program-program Corporate Social Responsibility begitu berkaitan terhadap cara tiap-tiap perusahaan mempersepsi arti ataupun motivasi perusahaan dalam melakukan tanggung jawab sosial perusahaan. Realitanya, adanya perusahaan yang hanya melihat program-program Corporate Social Responsibility dari pandangan ekonomi, maka aktivitas itu diartikan menjadi program-program yang menghabiskan dana perusahaan saja. Namun, adapula perusahaan yang memandang program-program Corporate Social Responsibility dengan perspektif goodwill yang mengartikan tiap-tiap aktivitas berorientasi masyarakat yang didanai instansi menjadi program yang dapat menarik serta menumbuhkan simpati dari shareholders, investor, masyarakat luas, juga pihak-pihak lain yang berkaitan dalam aktivitas bisnis perusahaan itu.

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (selanjutnya disebut PT. Indocement) merupakan salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia, yang jika didasarkan atas data prestasi yang telah diraih, maka dapat dikatakan telah melaksanakan CSR dengan baik. Prestasi terbaru yang diraih oleh PT. Indocement pada bulan oktober 2009 adalah Peringkat Emas PROPER dari KLH yang dinilai telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari dipersyaratkan, dan telah melakukan upaya 3R (Reuse, Recyle, Recovery), menerapkan sistem pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan, serta melakukan upaya-upaya yang berguna bagi kepentingan masyarakat dalam jangka panjang.

PT. Indocement melaksanakan program CSR di dua belas desa binaan, salah satunya adalah Desa Nambo yang memiliki relasi dengan PT. Indocement dalam kerangka CSR. Hal ini dikarenakan PT. Indocement mendirikan infrastruktur dan memanfaatkan sumberdaya alam (Quary C) dari Desa Nambo, sehingga masyarakat Desa Nambo berhak untuk mendapatkan manfaat dari perusahaan (pemberdayaan masyarakat).

Dalam penelitian ini PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Mengkonsepkan perusahaannya sebagai perusahaan yang peduli pada lingkungan serta keberlanjutan lingkungan, yaitu �Green Company�. Konsep diri ini terbentuk tidak saja untuk memenuhi harapan komunitas dan stakeholder lainnya dimana sebagai perusahaan pertambangan dan industri semen sangat identik dengan pengerusakan alam. Konsep ini juga merupakan hasil �bercermin� perusahaan yang memiliki etika bisnis sehingga merancang setiap tindakannya tidak terlepas dari gambarannya dirinnya ini.

Program CSR merupakan program yang mempunyai kepentingan untuk memperhatikan keuntungan bagi masyarakat banyak dan bukan untuk kepentingan perusahaan semata. CSR dapat digunakan perusahaan sebagai strategi pencitraan bagi perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan bagi masyarakat khususnya masyarakat di sekitar area perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha cukup dikenal masyarakat luas, bentuk kepedulian sosial sangat diharapkan oleh masyarakat, pada dasarnya adanya kepedulian perusahaan akan program CSR sangat diperlukan demi terjaganya hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan.

Salah satu contoh yang sudah menerapkan CSR yaitu PT. indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon yang lebih dikenal sebagai PT. Indocement Tbk, merupakan salah satu produsen Semen. PT. Indocement memproduksi semen yang dihasilkan dari batu kapur dan pasir 90% dari bahan baku pembuatan semen dan diolah difasilitas penambangan dan pengolahan terpadu yang terletak di daerah Gempol Palimanan. Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan PT Indocement untuk masyarakat sekitar sudah diterapkan dengan baik yaitu memberikan santunan dana berupa materil setiap satu tahun sekali kepada masyarakat yang ada didaerah sekitar PT Indocement, adapun masalah yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan pembagian dana yang tidak merata misalkan orang yang mampu itu mendapatkan dana sedangkan orang yang tidak mampu tidak mendapatkan dana tersebut, agar tidak terjadi ketimpangan dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat, maka salah satu orang dari perusahaan tersebut ikut serta membagikan dana secara merata dan tepat sasaran, kemudian dana itu digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian ini berjudul �Analisis Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Terhadap Image Masyarakat Sekitar (Studi Kasus Pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon).

 

Metode Penelitian

Suatu penelitian diperlukan adanya desain penelitian. Desain penelitian ini berfungsi membantu jalannya penelitian agar berjalan secara sistematis. Desain penelitian dapat diartikan sebagai rancangan atau gambaran penelitian, hal ini sangat penting karena desain penelitian dapat berfungsi sebagai arahan yang dapat membantu pelaksanaan penelitian. Menurut (Arikunto, 2010) menyatakan bahwa �desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang akan dilaksanakan�. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksplanatory research atau penelitian penjelasan. Menurut (Singarimbun & Effendi, 1982), eksplanatory research merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian eksplanatori digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh antara variabel CSR terhadap variabel citra perusahaan.

populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalahDesa Binaan PT. Indocement yangberada di Desa Gempol Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik teknik probability samplingkarena semua unsur/anggota populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Slavin yang dikutip dalam bukunya (Riduwan, 2015), adalah sebagai berikut:

Dimana:���������� n� = Jumlah sampel

����������������������� N = Jumlah Populasi

����������������������� = Presisi yang ditetapkan

 

Diketahui jumlah populasi keseluruhan masyarakat desa Gempol sejumlah N= 3.439 dan tingkat presisiyang ditetapkan sebesar = 10%.

Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh jumlah sampel (n) untuk masyarakat Desa Gempol adalah:

n

�����������������������

�3439.0,01+1

�3439+1

�����������

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 97 responden, dimana jumlah keseluruhan populasi tersebut didapat dari masyarakat yang ada di Desa Gempol. Untuk itu sampel ini akan disebarkan kepada masyarakat yang berada di Desa Gempol. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan sumber data sekunder.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Analisis Data

1.    Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)

Berdasarkan rumusan masalah nomor satu, mengenai Bagaimana Pelaksanaan CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa maka implikasi penelitian analisis pengaruh penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dibagi menjadi beberapa program, seperti tabel dibawah;

Tabel 1

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)

Pilar

Realisasi Dana

Realisasi Jumlah Program

2011 (Milyar)

2012 (Milyar)

2013 (Milyar)

2011

2012

2013

Pendidikan

0.6

0.7

0.3

56

102

52

Kesehatan

0.2

0.2

0.1

48

40

17

Ekonomi

0.2

0.4

0

10

25

4

Sosbudagor

1

1.1

0.1

34

79

20

Keamanan

0.3

0.4

0.2

12

12

15

SDP

0.9

1

0.5

30

59

28

Total

3.2

3.8

1.2

190

317

136

 

Menurut narasumber hasil interview dengan orang terkait mengenai dunia pendidikan di sekitar masyarakat.

 

�lingkungan di masyarakat sekitar perusahaan minim dengan fasilitas pendidikan yang layak dan sebagai perusahaan besar yang berdiri ditengah peradaban penduduk, sudah seharusnya perusahaan memberikan bantuan yang konkrit dan membantu menaikan sdm masyarakat sekitar�

 

Berdasarkan jawaban diatas, narasumber mengatakan bahwa sebuah perusahaan besar harus mampu mengembangkan orang-orang yang disekitarnya sejak dini, dan sadar betul bahwasanya pendidikan itu adalah penting.

Selanjutnya ketika ditanya mengenai kesehatan.

 

�Perusahaan kami terbilang mengeluarkan limbah yang cukup banyak dan agak sedikit berbahaya, oleh karena itu kami berusaha untuk menyokong kesehatan masyarakat sekitar dengan berbagai bantuan dan program bagi yang terkena ataupun tidak terkena imbas dari limbah hasil perusahaan, namun dari kami sendiri, berusaha keras untuk meminimalisir hasil limbah perusahaan agar tidak berbahaya�

 

Berdasarkan Jawaban diatas, narasumber mengatakan bahwa PT.Indocement memang memperhatikan kesehatan masyarakat dengan serius, menyusul hasil limbah yang dihasilkan PT. Indocement yang banyak, tapi mereka pun berusaha untuk mengurangi limbah tersebut dari tahun ke tahun.

Adapun beberapa program CSR yang dilaksanakan seperti dibawah ini:

 

 

 

 

2.    Program Unggulan

Tabel 2

Data Program Unggulan Pemberderdayaan CSR

No

Kegiatan

Satuan

Tahun

 

 

 

2011

2012

Jan-Jun 2013

1

Sekolah Magang Indocement

orang

73

86

49

2

Pembinaan seni & budaya (jenis)

Jenis

3

4

4

3

Pembinaan olah raga (cabang)

cabang

2

4

4

4

Perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu)

orang

12

12

8

5

Perbaikan gizi buruk (balita)

balita

7

7

31

6

Inkubator ternak domba (orang)

orang

9

9

13

7

Pertanian terpadu (petani)

petani

6

8

6

8

Pengolahan sampah - biomas + kompos (ton)

Ton

338

339

200

9

Kunjungan puskesmas keliling (orang)

pasien

10,261

8,566

3,984

10

Kunjungan Wisata Banyu Panas (orang)

orang

9,037

7,534

7,871

 

Beberapa unggulan program pemberdayaan adalah sbb :

 

Tabel 3

Rekapitulasi Perkembangan UMKM Tahap 1-VII

Tahap

Periode

Jumlah (Transaksi)

Jumlah (Riil)

Kredit (Rp)

BANK

 

 

UMKM

Anggota

UMKM

Anggota

 

 

 

I

Agustus 2005 -

Juli 2008

57

385

57

385

745,000,000

BRI

II

Januari 2007 - Desember 2008

52

396

39

298

675,900,000

BRI

III

Desember 2007 - November 2009

91

645

47

325

1,220,750,000

BRI

IV

Desember 2008 - November 2010

89

555

38

231

943,000,000

BRI

V

Desember 2009 - November 2010

44

275

24

154

498,000,000

MANDIRI

V

April 2010 �

Maret 2011

60

315

7

31

605,000,000

BRI

VI

Februari 2011 - Januari 2012

20

119

18

109

213,500,000

BRI

VI

Februari 2012 - Januari 2013

43

305

41

200

442,500,000

MANDIRI

VII

April 2012 �

Maret 2013

20

91

10

45

197,900,000

BRI

 

TOTAL

476

3086

281

1778

5,541,550,000

 

 

 

Parameter pendapatan, omzet, asset dan modal merupakan indikator dari keberhasilan pengembangan usaha UMKM. Sebagai sampel diambil 20% dari jumlah anggota UMKM lancar 181 anggota dari 41 jenis usaha. Pengembalian dana bergulir 91%

a.    Rumah Tidak Layak Huni (Kelompok Rentan)

Program perbaikan rumah tidak layak huni diselenggarakan di setiap desa dengan jumlah 2kepala keluarga/desa/tahun. Adapaun tujuan kegiatan ini adalah membantu mendapatkantempat hunian yang layak dan sehat. Jumlah rumah tidak layak huni yang telah diperbaiki dari tahun 2010�Juni 2013 mencapai 44 KK.

 

 

 

 

Sebelum��������������������������� Proses���������������������������� Sesudah

Gambar 1

Rumah Tidak Layak Huni

 

b.   Pembinaan Seni dan Budaya Lokal

Sejak tahun 2010, Indocement telah melakukan pembinaan 4 jenis seni dan budaya lokal: tari topeng, lukis kaca, rampak gendang dan batik tulis, Pada bulan April 2012 tim tari topeng berhasil meraih juara I Tingkat Kabupaten Cirebon dalam rangka Pelestarian Seni Budaya Daerah.

 

 

 

 

�Tari topeng����� ���� Lukis kaca������� ���� Batik tulis���� ��������� Rampak gendang

Gambar 2

Pembinaan Seni dan Budaya Lokal

 

c.    Program Magang Indocement

Tujuan meningkatkan ketrampilan para peserta pada bidang yang diminati sehingga dapat menjadi bekal dalam memasuki dunia kerja atau wirausaha dengan jenis pelatihan agrbisnis, otomotif, las listrik, alat berat, batako dan menjah.

Tabel 4

Addisionialitas Program

Data Addisionialitas Program Pemberderdayaan CSR

No

Kegiatan

Satuan

 

Tahun

 

2011

2012

Jan-Jun

2013

1

Batik Tulis Pewarna Alam Ciwaringin

 

-       Pembentukan kelompok (UMKM)

kelompok

6

8

 

8

- Produksi bersih

Unit

0

0

 

1

- Pembentukan Koperasi

Unit

0

0

 

1

2

Pengelolaan Sampah Mandiri Ramah Lingkungan Desa Cupang

 

- Lubang resapan biopori

Unit

0

0

 

100

- Tempat pemilahan sampah rumah tangga

Unit

0

0

 

120

- Tempat pembuangan sampah sementara (TPS)

Unit

0

0

 

1

- Anggota bank sampah (KK)

Orang

0

0

 

39

3

Persiapan menuju Sekolah Adiwiyata SMPN I Gempol

 

- Lubang resapan biopori

Unit

0

0

 

100

- Tempat pemilahan sampah

Unit

0

0

 

30

- Tempat pembuangan sampah sementara (TPS)

Unit

0

0

 

1

- Nursery

Unit

0

0

 

1

- Kolam ikan

Unit

0

0

 

3

-       Penanaman tanaman obat keluarga

Jenis

0

0

 

7

- Penanaman pohon

Bibit

0

0

 

200

Sumber: www.indocement.co.id

 

Menurut Data diatas hasil Interview, Kajian Pustaka, dan Observasi. Penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Indocement sudah dilakukan sebagaimana seharusnya, dengan penggunaan dana yang transparan dan pengalokasian yang merata, mereka mampu menaikan image masyarakat sekitar perusahaan dengan baik melalui berbagai program unggulan yang mereka buat.

3.    Wujud Peradaban Masyarakat Sekitar Perusahaan Sebelum dan Sesudah Munculnya Program CSR

Tabel 5

Kuisioner

No

Pernyataan

Pernyataan

Sesudah

Ya

Tidak Tahu

Tidak

Ya

Tidak Tahu

Tidak

1

Kehidupan masyarakat sudah sejahtera

 

 

 

 

 

 

2

Sekolah fasilitasnya lengkap

 

 

 

 

 

 

3

Struktur bangunan sekolah sudah bagus

 

 

 

 

 

 

4

Sistem pendukung pertanian masyarakat memadai

 

 

 

 

 

 

5

Pemberian modal usaha sudah merata dan terorganisir

 

 

 

 

 

 

6

Sudah adakah bentuk dari pengembangan usaha tani

 

 

 

 

 

 

7

Kebutuhan masyarakat tentang keseharian mudah diakses dan terpenuhi

 

 

 

 

 

 

8

Sudah adanya aksi sosial di tengah masyarakat

 

 

 

 

 

 

9

Pemukiman penduduk sudah layak huni

 

 

 

 

 

 

10

Sudah adanya pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia di tiap Desa

 

 

 

 

 

 

 

Untuk menjawab rumusan masalah nomor dua, Penulis menggunakan kuisioner berupa beberapa pernyataan yang dapat di pilih oleh responden, Random Sample digunakan oleh Penulis untuk menjaga kenaturalan isi data. Poin-poin kuisioner yang akan diberikan adalah sebagai berikut;

 

 

 

 

Tabel 6

Hasil kuisioner dari 50 Responden acak.

No

Pernyataan

Sebelum

Sesudah

Ya

Tidak Tahu

Tidak

Ya

Tidak Tahu

Tidak

1

Kehidupan masyarakat sudah sejahtera

21

9

20

36

4

10

2

Sekolah fasilitasnya lengkap

5

7

38

45

5

0

3

Struktur bangunan sekolah sudah bagus

0

6

44

50

0

0

4

Sistem pendukung pertanian masyarakat memadai

3

13

34

37

13

0

5

Pemberian modal usaha sudah merata dan terorganisir

20

1

19

26

0

14

6

Sudah adakah bentuk dari pengembangan usaha tani

11

10

29

22

10

18

7

Kebutuhan masyarakat tentang kesehatan mudah diakses dan terpenuhi

0

4

46

37

0

13

8

Sudah adanya aksi sosial di tengah masyarakat

22

2

26

44

2

4

9

Pemukiman penduduk sudah layak huni

4

1

45

50

0

0

10

Sudah adanya pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia di tiap Desa

2

1

47

46

1

3

 

Menurut hasil kuisioner diatas, pada poin pertama. Kehidupan masyarakat sekitar perusahaan sebelum munculnya program CSR sudah bisa terbilang cukup sejahtera terbukti dengan jumlah responden yang mengatakan ya sebanyak 21 suara, dan hanya 20 suara yang mengatakan tidak sedangkan sisanya tidak tahu sebanyak 9 suara, Penulis menyimpulkan bahwa masyarakat menyatakan bahwa mereka sudah sejahtera sebelum munculnya CSR dikarenakan mayoritas dari mata pencaharian mereka adalah wiraswasta dan bertani, sehingga mereka tidak memiliki standar yang bisa dikatakan sejahtera, dan ketika program CSR berjalan, sebanyak 36 suara mengatakan mereka sejahtera. Nilai tersebut terbilang berkembang dikarenakan masyarakat sekitar saat ini mampu mengukur standar kesejahteraan sebuah keluarga.

Pada poin kedua dan ketiga, berkaitan dengan pendidikan di masyarakat sekita perusahaan. Secara keseluruhan, Sarana dan Prasarana sekolah sebelum adanya program CSR masih belum layak ataupun memadai pendidikan peserta didik di masyarakat sekitar, ini terbukti dengan 38 suara yang mengatakan fasilitas sekolah belum lengkap dan 44 suara yang mengatakan bangunan sekolah belum dikatakan berstandar layak. Banyaknya kelas yang bocor dan alat praktek serta komputer yang belum memadai, menghambat siswa untuk belajar mengembangkan ilmu teori yang diterima, ujar salah satu guru yang bertempat tinggal di dekat perusahaan. Tapi setelah program CSR berjalan, tahap demi tahap fasilitas pendidikan disekitar perusahaan menjadi lebih baik dan layak untuk menyokong masa depan putra-putri masa depan bangsa.

Untuk poin keempat, kelima dan keenam, dimana berkaitan dengan Ekonomi dan Mata Pencaharian Masyarakat. Sebagian masyarakat sekitar sudah menjadi wirausaha sejak lama dan petani pun sudah mandiri sejak lama, hanya saja ketika disinggung mengenai sistem pendukung pertanian dan pembagian modal usaha, masyarakat nampaknya belum merasakan sentuhan modernisasi dan masih bekerja secara tradisional. Hal ini terlihat sebanyak 39 suara berkata sistem pertanian belum memadai dan 29 suara mengatakan belum adanya pengembangan usaha tani, sedangkan dalam pemberian modal usaha bagi usahawan pemula, sebanyak 20 suara mengatakan pembagian modal sudah terorganisir dan 19 mengatakan belum terorganisir, adanya setengah suara yang berlawanan membuat penulis beranggapan bahwa pembagian modal tidak merata walaupun dikatakan terorganisir, untuk mengatasi problem yang muncul di kehidupan ekonomi masyarakat CSR membuat program yang diperuntukan untuk menyejahterakan masyarakat sekitar, dan terbukti mayoritas masyarakat sekitar puas dengan program CSR PT. Indocement.

Untuk poin ketujuh, dan kedelapan adalah mengenai kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Kesehatan masyarakat menjadi sorotan utama di poin ini, karena sebelum adanya CSR, masyarakat merasa kesulitan mengakses instansi kesehatan seperti puskesmas ataupun apotek, dikarenakan jarak dan jalur yang jauh dan berlubang. Hal ini dibuktikan dengan 46 suara yang mengatakan kesulitan mengakses, disatu sisi lain, sudah adanya penyuluhan kesehatan seperti imunisasi dan lainnya dari puskesmas terdekat ke desa menjadi satu hal yang melegakan, dibuktikan dengan 22 suara yang mengatakannya. Setelah Program CSR terbit, akses ke puskesmas bertahap menjadi mudah diakses dan aksi sosial seperti penyuluhan lebih sering dan terjadwal agar kesehatan masyarakat termonitor dengan baik.

Untuk poin kesembilan dan kesepuluh adalah mengenai sosial dan SDM masayarakat. Kehidupan masyarakat disekitar PT. Indocement sebelum muncul CSR dapat terbilang kurang, hal ini dinyatakan oleh 45 suara yang berkata bahwa hunian warga kurang layak dan tidak adanya pelatihan untuk pengembangan SDM masyarakat sebanyak 47 suara yang setuju. Setelah CSR dicanangkan, hunian warga secara berkala diperbaiki dan diadakannya pelatihan dan kursus untuk meningkatkan mutu hidup dan SDM masyarakat agar lebih cerdas.

 

 

 

 

Kesimpulan

Pelaksanaan CSR amat sangat membantu masyarakat dalam mengembangkan kesejahteraan dan pengembangan SDM masyarakat sekitar. Berdasarakan hasil penelitian, penerapan program CSR menurut pendapat masyarakat desa gempol yang menjadi desa binaan PT. Indocement dapat digambarkan melalui tingkat kepuasan masyarakat desa binaan atas keberhasilan pengaruh penerapan program CSR yang telah dijalankan, hal ini dapat didukung dengan skor rata-rata hasil kuisioner pelaksanaan program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Cirebon yang tergolong baik sehingga dengan adanya CSR tersebut dapat diterima baik oleh masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Afriandi, Suhendra. (2017). Meningkatkan Produktivitas Kerja Di Perusahaan Jasa Survey. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(2), 133�143.

 

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

 

Binoto, Nadapdap. (2012). Hukum Perseroan Terbatas. Permata Aksara, Jakarta.

 

Kartini, Dwi. (2009). Corporate social responsibility: transformasi konsep sustainability management dan implementasi di Indonesia. Refika Aditama.

 

Kurniawan, Chandra. (n.d.). Studi Tentang Penerapan dan Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.

 

Riduwan. (2015). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

 

Singarimbun, Masri, & Effendi, Sofian. (1982). Metode penelitian survai.

 

Wibisono, Yusuf. (2007). Membedah konsep & aplikasi CSR: corporate social responsibility. Fascho Pub.