Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2585
PENDAHULUAN
Pada zaman globalisasi saat ini, pendanaan perusahaan merupakan hal yang utama
dalam dunia usaha, untuk mengoptimalkan profit yang didapat kita perlu juga untuk
mengoptimalkan struktur modal perusahaan (Davis et al., 2015). Struktur modal
menggambarkan cara perusahaan untuk mendanai perusahaannya dengan berbagai
pembiayaan. Dana perusahaan terbagi menjadi dua,yaitu :1) Dana internal yang merupakan
dana yang didapat dari modal para pemilik,dan 2) Dana eksternal yang merupakan dana yang
berasal dari para kreditur yang akan menjadi hutang perusahaan (Sansoethan & Suryono,
2016).
Pentingnya struktur modal membuat perusahaan harus memutar otak agar struktur
modalnya menjadi efektif Dewi et al., (2014), seperti contoh kasus Citilink. Maskapai
berbiaya murah Citilink terus memperkuat struktur keuangan. Salah satu caranya adalah
dengan meningkatkan modal yang dimiliki melalui konversi utang dari Garuda Indonesia
menjadi penyertaan saham induk perusahaan tersebut di Citilink. Perjanjian konversi
pinjaman menjadi penyertaan saham telah ditandatangani oleh Garuda Indonesia dan Citilink
Indonesia pada 25 Maret 2015. Konversi hutang senilai US$50 juta menjadi 650.000 lembar
saham atau setara dengan Rp650 miliar dengan kurs US$1 setara Rp13.000. Hal ini berarti
mengurangi nilai pinjaman Citilink ke Garuda Indonesia yang berjalan saat ini. Peningkatan
modal ditempatkan dan disetor Citilink total menjadi Rp1,081 triliun yang sebelumnya
berjumlah Rp431,7 miliar, atau naik sebesar 63,63% dari modal dasar.
Pelaksanaan konversi atas sebagian pinjaman Citilink pun telah diputuskan dengan
saham atas konversi utang dan peningkatan modal yang memenuhi ketentuan Undang-undang
(UU) Perseroan Terbatas No 40/2007 mengenai kompensasi hak tagih sebagai penyetoran atas
harga saham serta sebagai salah satu dokumen yang dipersyaratkan dalam Perjanjian Konversi
Pinjam Menjadi Saham.
Kasus diatas, merupakan cerminan dari betapa pentingnya perusahaan mengelola
struktur modalnya dengan baik. Struktur modal yang baik akan membawa perusahaan pada
masa depan yang cerah (Sui et al., 2024). Profitabilitas yang baik, kelikuiditasan aset
perusahaan yang bagus, peluang pertumbuhan yang signifikan merupakan salah satu ciri
dimana perusahaan memiliki masa depan yang cerah dengan indikasi struktur modal yang
baik (Meero, 2016). Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menata secara teratur
struktur modal yang akan dijalankan perusahaan. Urgensi penelitian ini adalah untuk
mendapatkan bukti empiris faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan,
mencoba mengembangkan dari penelitian sebelumnya akan faktor yang mempengaruhi
struktur modal, dan karena adanya ketidakkonsistenan dari penelitian sebelumnya.
Strukur modal merupakan hal yang penting untuk dianalisis dalam sebuah perusahaan.
Mengingat, pentingnya informasi struktur modal yang buruk akan menyebabkan jalannya
perusahaan menuju proses collapse. Collapse atau kebangkrutan adalah mimpi buruk bagi
pemilik perusahaan, kreditur, karyawan, masyarakat, bahkan perekonomian Indonesia. Maka
dari itu, peneliti mencoba untuk meneliti lebih dalam struktur modal dengan menambahkan 2
variabel tambahan, yaitu pembayaran dividen dan pertumbuhan perusahaan.