How to cite:
Irawan (2024) Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Ter
Irawandaftar di Bursa Efek Indonesia, (06) 06, https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i6.1227
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Irawan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti, Indonesia
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh
profitabilitas, likuiditas, tangibilitas, ukuran perusahaan, volatilitas pendapatan, pembayaran
dividen, dan keputusan peluang pertumbuhan struktur modal pada perusahaan tercatat di
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Variabel independen yang digunakan adalah
profitabilitas, likuiditas, tangibilitas, ukuran perusahaan, volatilitas pendapatan, pembayaran
dividen, dan peluang pertumbuhan. Variabel dependen yang digunakan adalah struktur modal.
Populasi dalam penelitian ini adalah manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2014. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
dengan jumlah 37 perusahaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah variabel profitabilitas,
likuiditas berpengaruh terhadap struktur permodalan. Sementara tangibilitas, ukuran
perusahaan, volatilitas pendapatan, pembayaran dividen, dan peluang pertumbuhan tidak
berpengaruh pada rasio pembayaran dividen
Kata kunci: struktur modal, profitabilitas, likuiditas, tangibilitas, ukuran perusahaan,
Abstract
The purpose of this study is to provide empirical evidence at the effects of profitability,
liquidity, tangibility, size of firm, earning volatility, dividend payout, and growth opportunity
decisions of the capital structure on listed company in Indonesian Stock Exchange period
2011-2014. Independent variables used are profitability, liquidity, tangibility, size of firm,
earning volatility, dividend payout, and growth opportunity. The dependent variable used is
the capital structure. The population in this study are manufacturing that listed in Indonesian
Stock Exchange period 2011-2014. The sample in this study using a purposive sampling
method with total 37 companies. Data analysis techniques in this study was using multiple
linear regression. The result obtained in this study are variable profitability, liquidity have
effect on capital structure. While tangibility, size of firm, earning volatility, dividend payout,
and growth opportunity has no effect on dividend payout ratio
Keywords: capital structure, profitability, liquidity, tangibility, size of firm, earning volatility,
dividend payout, and growth opportunity
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 06, Juni 2024
Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2585
PENDAHULUAN
Pada zaman globalisasi saat ini, pendanaan perusahaan merupakan hal yang utama
dalam dunia usaha, untuk mengoptimalkan profit yang didapat kita perlu juga untuk
mengoptimalkan struktur modal perusahaan (Davis et al., 2015). Struktur modal
menggambarkan cara perusahaan untuk mendanai perusahaannya dengan berbagai
pembiayaan. Dana perusahaan terbagi menjadi dua,yaitu :1) Dana internal yang merupakan
dana yang didapat dari modal para pemilik,dan 2) Dana eksternal yang merupakan dana yang
berasal dari para kreditur yang akan menjadi hutang perusahaan (Sansoethan & Suryono,
2016).
Pentingnya struktur modal membuat perusahaan harus memutar otak agar struktur
modalnya menjadi efektif Dewi et al., (2014), seperti contoh kasus Citilink. Maskapai
berbiaya murah Citilink terus memperkuat struktur keuangan. Salah satu caranya adalah
dengan meningkatkan modal yang dimiliki melalui konversi utang dari Garuda Indonesia
menjadi penyertaan saham induk perusahaan tersebut di Citilink. Perjanjian konversi
pinjaman menjadi penyertaan saham telah ditandatangani oleh Garuda Indonesia dan Citilink
Indonesia pada 25 Maret 2015. Konversi hutang senilai US$50 juta menjadi 650.000 lembar
saham atau setara dengan Rp650 miliar dengan kurs US$1 setara Rp13.000. Hal ini berarti
mengurangi nilai pinjaman Citilink ke Garuda Indonesia yang berjalan saat ini. Peningkatan
modal ditempatkan dan disetor Citilink total menjadi Rp1,081 triliun yang sebelumnya
berjumlah Rp431,7 miliar, atau naik sebesar 63,63% dari modal dasar.
Pelaksanaan konversi atas sebagian pinjaman Citilink pun telah diputuskan dengan
saham atas konversi utang dan peningkatan modal yang memenuhi ketentuan Undang-undang
(UU) Perseroan Terbatas No 40/2007 mengenai kompensasi hak tagih sebagai penyetoran atas
harga saham serta sebagai salah satu dokumen yang dipersyaratkan dalam Perjanjian Konversi
Pinjam Menjadi Saham.
Kasus diatas, merupakan cerminan dari betapa pentingnya perusahaan mengelola
struktur modalnya dengan baik. Struktur modal yang baik akan membawa perusahaan pada
masa depan yang cerah (Sui et al., 2024). Profitabilitas yang baik, kelikuiditasan aset
perusahaan yang bagus, peluang pertumbuhan yang signifikan merupakan salah satu ciri
dimana perusahaan memiliki masa depan yang cerah dengan indikasi struktur modal yang
baik (Meero, 2016). Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menata secara teratur
struktur modal yang akan dijalankan perusahaan. Urgensi penelitian ini adalah untuk
mendapatkan bukti empiris faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan,
mencoba mengembangkan dari penelitian sebelumnya akan faktor yang mempengaruhi
struktur modal, dan karena adanya ketidakkonsistenan dari penelitian sebelumnya.
Strukur modal merupakan hal yang penting untuk dianalisis dalam sebuah perusahaan.
Mengingat, pentingnya informasi struktur modal yang buruk akan menyebabkan jalannya
perusahaan menuju proses collapse. Collapse atau kebangkrutan adalah mimpi buruk bagi
pemilik perusahaan, kreditur, karyawan, masyarakat, bahkan perekonomian Indonesia. Maka
dari itu, peneliti mencoba untuk meneliti lebih dalam struktur modal dengan menambahkan 2
variabel tambahan, yaitu pembayaran dividen dan pertumbuhan perusahaan.
Irawan
2586 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
Dalam menganalisa tingkat pengembalian, profitabilitas adalah pengukuran yang tepat.
Profitabilitas menggambarkan keuntungan perusahaan yang mengindikasikan performa
kinerja perusahaan (Masnoon & Saeed, 2014)
Semakin tinggi kinerja perusahaan berarti semakin besar tingkat pengembalian yang
akan diterima investor dan kreditur. Dengan kata lain, perusahaan mampu melunasi
kewajibannya. Namun, bila tingkat pengembalian kecil maka akan menjadi boomerang bagi
pihak yang berkepentingan didalamnya.Profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba (Damayanti, 2013). Menurut Umer, (2014) hal yang
menarik dari profitabilitas adalah profitabilitas diyakini sebagai salah satu kunci yang dapat
mempengaruhi struktur modal, namun dalam beberapa pengujian malah profitabilitas
mempunyai hubungan yang tidak konsisten denganstruktur modal (dapat positif atau negatif ).
Likuiditas juga merupakan faktor penting yang harus terus diawasi. Aset lancar
perusahaan harus lebih besar dari kewajiban jangka pendek perusahaan. Ini mencerminkan
bahwa perusahaan masih mempunyaiaset yang likuid bila suatu hari dia tidak dapat melunasi
kewajiban jangka pendeknya. Menurut Gitman & Zutter, (2012) semakin likuid sebuah
perusahaan semakin berkurang tingkat kebangkrutan dan semakin menarik investor untuk
berinvestasi dalam perusahaan
Dalam struktur modal perlu adanya tangibilitas, dimana ini merupakan cara kreditur
melihat kemampuan perusahaan membayar hutangnya. Kreditur menganalisa pemberian
pinjaman dengan melihat seberapa banyak aset tetap yang dimiliki perusahaan, bukan aset
yang lain Umer (2014) ada hubungan positif antara tangibilitas dan struktur modal yang
berarti jika tangibilitas perusahaan tinggi maka perusahaan dapat menambah pendanaannya
melalui hutang karena adanya aset tetap dalam jaminannya (Febryan, 2016).
Berbeda dengan ukuran perusahaan, ukuran perusahaan memiliki hubungan yang
negatif dengan struktur modal. Ini mengindikasikan bahwa modal yang dimiliki perusahaan
mempunyai kecenderungan untuk diinvestasikan secara kurang optimal dalam memgambilh
alih atau menggunakan aset kekayaan pemilik bondholder (Sangeetha & Sivathaasan, 2013).
Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan
logaritma natural dari penjualanbersih (Damayanti, 2013).
Menurut Masnoon & Saeed, (2014) volatilitas laba yang tinggi dapat menyebabkan
risiko yang tinggi pula. Volatilitas laba menggambarkan ketidakstabilan laba suatu
perusahaan (Kiran, 2013). Sementara itu, Umer (2014) mengungkapkan jika volatilitas laba
adalah risiko bisnis turunan dari operasi perusahaan akibat ketidakefisienan praktek
manajemen.
Pengertian dividen adalah sejumlah laba bersih (sebagian) yang dibayarkan ke
pemegang saham (Umer, 2014). Dividen tidak selalu dibayar dalam bentuk uang, bisa juga
saham, dan lain - lain. Semakin rendah rasio dari pembayaran dividen mengindikasikan
terdapat peningkatan pada modal dan kemungkinannya kecil untuk bangkrut. Kebijakan
dividen dapat menjadi signal bagi investor untuk menilai kinerjaperusahaan, hal ini
disebabkan karena kebijakan dividen berdampak terhadap harga saham perusahaan (Pudak
Sari, 2014).
Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2587
Pertumbuhan perusahaan dalam perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan telah
bekerja dengan baik (Meidiyustiani, 2016). Seiring berjalannya waktu, perusahaan yang
memiliki pertumbuhan stabil dan cenderung meningkat akan mendapatkan struktur modal
yang baik dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan perusahaan
sebaliknya.Dengan demikian perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan cepatcenderung
menggunakan hutang lebih banyak dibandingkan perusahaan yang lebih lambat
pertumbuhannya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian (Masnoon & Saeed,
2014). Adapun perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya antara lain:
Penelitian sebelumnya menggunakan 5 variabel independen yaitu: profitabilitas,
likuiditas, tangibilitas, ukuran perusahaan dan votalitas laba. Sedangkan dalam penelitian ini,
ditambahkan 2 variabel independen yaitu: pembayaran dividen dan pertumbuhan perusahan.
Penelitian sebelumnya dengan menggunakan perusahaan yang terdaftar pada KSE
Automobile Companies (Pakistan). Sementara dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Periode yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah 2008-2012. Sedangkan
dalam penelitian ini periode yang digunakan adalah 2011-2014.
METODE PENELITIAN
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling (Suen et
al., 2014). Hasil pemilihan sampel dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 1 Prosedur Pemlilihan Sampel
Kriteria Sampel
Jumlah
Perusahaan
Jumlah
Data
Jumlah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia dari tahun
2011 sampai 2014
153
612
Perusahaan manufaktur yang tidak konsisten terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2011 sampai 2014.
(29)
(116)
Perusahaan manufaktur yang laporan keuangannya tidak berakhir di 31
Desember.
Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang Rupiah
dalam laporan keuangan secara konsisten selama periode 2011 sampai
2014.
(4)
(26)
(16)
(104)
Perusahaan manufaktur yang tidak memperoleh laba secara konsisten
selama periode 2011 sampai 2014.
Perusahaan manufaktur yang tidak membagikan dividen secara
konsisten selama periode 2011 sampai 2014.
(32)
(25)
(128)
(100)
Perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria.
37
148
Variabel dependen dari penelitian ini adalah struktur modal perusahaan. Pada penelitin
ini, struktur modal perusahaan diukur dengan membandingkan total hutang dengan total
Irawan
2588 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
modal. Struktur modal sendiri terdiri dari hutang, modal atau campuran dari keduanya. Modal
perusahaan terdiri dari pemiliknya sendiri (internal) atau dari hutang (eksternal). Dengan kata
lain, jika hutang perusahaan lebih menguasai modal perusahan, maka struktur modal
perusahaan tidak baik (Masnoon & Saeed, 2014). Variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini berjumlah 7 variabel, yaitu: profitabilitas, likuiditas, tangibilitas, ukuran
perusahaan, volatilitas laba dan pembayaran dividen.
Profitabilitas menggambarkan keuntungan perusahaan yang mengindikasikan performa
kinerja perusahaan. Profitabilitas diukur dengan skala rasio dan dirumuskan sebagai berikut
(Masnoon & Saeed, 2014) :
Menurut Gitman & Zutter, (2012) likuiditas merupakan kemampuan jangka pendek
perusahaan untuk membayar kewajibannya yang jatuh tempo dan untuk memenuhi kebutuhan
kas yang tidak terduga. Likuiditas diukur dengan skala rasio dan dirumuskan sebagai berikut
(Masnoon & Saeed, 2014)
Tangibilitas merupakan cara kreditor melihat kemampuan perusahaan membayar
hutangnya dengan melihat harta tetap yang dimiliki perusahaan. Tangibilitas diukur dengan
skala rasio dan dirumuskan sebagai berikut (Masnoon & Saeed, 2014)
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki
perusahaan. Ukuran perusahaan (size) dapat digunakan sebagai proksi ketidakpastian terhadap
keadaan perusahaan dimasa yang akan datang. Perusahaan besar dapat membiayai
investasinya dengan mudah lewat pasar modal karena kecilnya informasi asimetri yang
terjadi. Ukuran Perusahaan diukur dengan skala rasio dan dirumuskan sebagai berikut
(Masnoon & Saeed, 2014)
Volatilitas Laba
Volatilitas laba merupakan tingkat kecenderungan laba atau pendapatan untuk lenyap
atau hilang. Jika tingkat volatilitasnya tinggi maka laba maupun pendapatan yang didapatkan
bisa lenyap dengan mudah. Ini terkait juga dengan tingkat konsumsi, semakin tinggi konsumsi
maka volatilitasnya juga makin tinggi. volatilitas laba diukur dengan skala rasio dan
dirumuskan sebagai berikut (Masnoon & Saeed, 2014)
Pembayaran dividen dapat memperlihatkan perilaku oportunistik manajerial yaitu
melihat berapa besar keuntungan yang dibagikan kepada shareholders sebagai dividen dan
berapa yang disimpan di perusahaan. Pembayaran dividen diukur dengan skala rasio dan
dirumuskan sebagai berikut (Sangeetha & Sivathaasan, 2013)
Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2589
Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan telah bekerja dengan
baik. Seiring berjalannya waktu, perusahaan yang memiliki growth stabil dan cenderung
meningkat akan mendapatkan struktur modal yang baik dibanding dengan perusahaan yang
memiliki pertumbuhan perusahaan sebaliknya. Pertumbuhan perusahaan diukur dengan skala
rasio dan dirumuskan sebagai berikut (Sangeetha & Sivathaasan, 2013)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Minimum
Maximum
Mean
Standar
Deviation
SM
0,1082427245
4,011325561
0,7371039559
0,0709473831
PROF
0,0005842062
0,3512408163
0,1121748107
1,826131922
LIK
0,6016919038
0,8431487765
2,806858423
0,1781635923
TAN
0,0507144886
14,30470805
0,3373632064
0,1781635923
UKP
11,31706536
186,6113858
12,61892287
0,7302991530
VL
-74,71345854
2,130681818
12,27094065
31,93543869
DIV
0,0348837209
2,130681818
0,4468826814
0,3183444176
TMBH
0,26
167,56
5,6192
15,38672
: Tabel 2 Hasil uji t pada penelitian ini adalah sebagai berikut
Variabel
B
Sig.
Kesimpulan
Constant
-0,021
0,980
Profitabilitas
-2,618
0,000
Berpengaruh
Likuiditas
-0,126
0,000
Berpengaruh
Tangibilitas
-0,218
0,395
Tidak Berpengaruh
Ukuran Perusahaan
0,118
0,059
Tidak Berpengaruh
Volatilitas Laba
0,002
0,101
Tidak Berpengaruh
Pembayaran Dividen
-0,129
0,356
Tidak Berpengaruh
Peluang Tumbuh
0,005
0,075
Tidak Berpengaruh
Sumber: Hasil Pengolahan DATA SPSS IBM 21
Hasil uji t pada tabel 2. menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki nilai sig. sebesar
0,000. Nilai sig. tersebut < 0,05 yang berarti bahwa H
1
dapat diterima dan memiliki pengaruh
negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh terhadap
struktur modal perusahaan.
Hasil uji t pada tabel 2. menunjukkan bahwa likuiditas memiliki nilai sig. sebesar 0,000.
Nilai sig. tersebut ˂ 0,05 yang berarti bahwa H
2
dapat diterima dan memiliki pengaruh
negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas berpengaruh terhadap struktur
modal perusahaan.
Hasil uji t pada tabel 2. menunjukkan bahwa tangibilitas memiliki nilai sig. sebesar
0,395. Nilai sig. tersebut > 0,05 yang berarti bahwa H
3
tidak dapat diterima, sehingga dapat
Irawan
2590 Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024
disimpulkan bahwa variabel tangibilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan.
Hasil uji t pada tabel 2 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai sig.
sebesar 0,059. Nilai sig. tersebut > 0,05 yang berarti bahwa H
4
tidak dapat diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
struktur modal perusahaan.
Hasil uji t pada tabel 2. menunjukkan bahwa volatilitas laba memiliki nilai sig. sebesar
0,101. Nilai sig. tersebut > 0,05 yang berarti bahwa H
5
tidak dapat diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel volatilitas laba tidak berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan.
Hasil uji t pada tabel 2. menunjukkan bahwa variabel pembayaran dividen memiliki
nilai sig. sebesar 0,356. Nilai sig. tersebut > 0,05 yang berarti bahwa H
6
tidak dapat diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembayaran dividen tidak berpengaruh terhadap
struktur modal perusahaan.
Hasil uji t pada tabel 2. menunjukkan bahwa variabel peluang tumbuh memiliki nilai
sig. sebesar 0,075. Nilai sig. tersebut > 0,05 yang berarti bahwa H
6
tidak dapat diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel peluang tumbuh tidak berpengaruh terhadap
struktur modal perusahaan
KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh profitabilitas,
likuiditas, tangibilitas, ukuran perusahaan, volatilitas laba, pembayaran dividen, dan peluang
tumbuhterhadap struktur modal perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian hipotesis adalah
Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Likuiditasberpengaruh
terhadap struktur modal perusahaan. Tangibilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan. Ukuran Perusahaantidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
Volatilitas Laba tidak berpengaruh terhadapstruktur modal perusahaan. Pembayaran Dividen
tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Peluang Tumbuh tidak berpengaruh
terhadap struktur modal perusahaan. .
BIBLIOGRAFI
Damayanti, D. (2013). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Peluang Bertumbuh
Dan Profitablitas Terhadap Struktur Modal (Studi Pada Perusahaan Farmasi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Administratio, 1(1).
Davis, J. Wetzel, J. (2015). Smart manufacturing. Annual Review of Chemical and
Biomolecular Engineering, 6, 141160.
Dewi, I. R. Nuzula, N. F. (2014). Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 17(1).
Febryan, R. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Business Risk, Non Debt Tax Shield Dan
Tangibility Assets Terhadap Struktur Modal Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Untuk Per. Universitas Brawijaya.
Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2012). Principles Of Managerial Finance. United Stated.
Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 2591
Pearson Education, Inc.
Kiran, S. (2013). Determinants of capital structure: A comparative analysis of textile,
chemical and fuel and energy sector of Pakistan. International Review of Management
and Business Research, 2(1), 3747.
Masnoon, M., & Saeed, A. (2014). Capital structure determinants of KSE listed automobile
companies. Masnoon & Saeed (2014)" Capital Structure Determinants of KSE Listed
Automobile Companies" European Scientific Journal, May Edition, 10(13), 451461.
Meero, A. A. (2016). Determinants of capital structure in Bahrain Stock Market. International
Finance and Banking, 3(2), 177208.
Meidiyustiani, R. (2016). Pengaruh Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Penjualan dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun
20102014. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 5(2), 4159.
Pudak Sari, N. P. A. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada
Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 7(1), 3347.
Sangeetha, M., & Sivathaasan, N. (2013). Factors determining capital structure: a case study
of listed companies in Sri Lanka. Research Journal of Finance and Accounting, 4(6),
236247.
Sansoethan, D. K., & Suryono, B. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
pada perusahaan makanan dan minuman. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 5(1).
Suen, L.-J. W. Lee, H.-H. (2014). A comparison of convenience sampling and purposive
sampling. Hu Li Za Zhi, 61(3), 105.
Sui, X. Wang, H. (2024). Digital transformation and manufacturing company
competitiveness. Finance Research Letters, 59, 104683.
Umer, U. M. (2014). Determinants of capital structure: Empirical evidence from large
taxpayer share companies in Ethiopia. International Journal of Economics and Finance,
6(1), 5365.
Copyright holder:
Irawan (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: