Analitik Darajah dalam Q.S Al Baqarah Ayat 228 Analisis Komperatif dalam Tafsir Al Munir
dan Waahatut Tafassiir
Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024 2409
2022). Ekspansi suatu ideologi yang ditunjukan Al-Qur’an memberikan pengaruh bagi
manusia, karena itu Al- Qur’an menjadi kekuatan yang dapat mengubah dunia yang perlu kita
akui dan difahami (Nurrohim & Jannah, 2020). Perkembangan tafsir Al- Qur’an dari sejak
Nabi hingga sekarang ini telah berkembang sangat pesat,dimana pada saat nabi hidup
pemaknaan Al-Qur’an hanya dapat difahami dengan bertanya dan mendengar penjelasan Nabi
(Suharjianto & Maghfiroh, 2022). Namun saat ini banyak Mufasir, para ahli tafsir yang dapat
menjelaskan makna ayat per ayat dalam Al-Qur’an secara terang.
Ayat 228 dari Surah Al-Baqarah dalam Al-Qur'an adalah bagian dari ayat yang
membahas hukum-hukum terkait pernikahan dan perceraian dalam Islam. Ayat ini secara
khusus membahas hak dan kewajiban antara suami dan istri dalam konteks perceraian. Dalam
ayat ini, Allah menegaskan bahwa para istri memiliki hak yang seimbang dengan kewajiban
yang harus dipenuhi oleh suami, dan sebaliknya. Ayat ini menggarisbawahi pentingnya
menjaga keseimbangan dan keadilan dalam hubungan pernikahan, serta menekankan bahwa
setiap pihak memiliki hak dan kewajiban yang harus dihormati dan dipenuhi (Aspahani &
Fahrurrazi, 2021).
Ayat 228 Al-Baqarah juga memberikan pedoman tentang tindakan yang harus diambil
dalam situasi perceraian, termasuk masa penantian (‘iddah) bagi perempuan setelah
perceraian sebelum dapat menikah kembali. Ayat ini memberikan arahan yang jelas tentang
tata cara perceraian dalam Islam, menekankan pentingnya menjaga hak-hak perempuan dan
memberikan perlindungan bagi mereka dalam situasi perceraian. Selain itu, ayat ini juga
menyoroti pentingnya komunikasi, pemahaman, dan kesepakatan antara suami dan istri dalam
menyelesaikan masalah pernikahan, serta menegaskan nilai-nilai persamaan, keadilan, dan
kasih sayang dalam hubungan suami istri dalam Islam.
Ayat 228 Surah Al-Baqarah juga menegaskan pentingnya menyelesaikan konflik
pernikahan dengan bijaksana dan adil, serta menghindari perlakuan yang merugikan antara
suami dan istri. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam ayat ini menunjukkan bahwa Islam
memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana menjaga hubungan pernikahan dengan
penuh kebijaksanaan, kesabaran, dan rasa tanggung jawab. Selain itu, ayat ini juga
mengajarkan nilai-nilai saling menghormati, saling mendukung, dan saling menjaga antara
suami dan istri sebagai landasan dalam membangun keluarga yang harmonis dan sejahtera .
Analisis darajah merupakan sebuah metode dalam pemahaman dan penafsiran terhadap
ayat Al-Quran yang memperhatikan berbagai tingkatan atau derajat makna yang terkandung
di dalamnya. Dalam konteks tafsir Al-Quran, analisis darajah digunakan pembaca untuk
menggali lebih dalam makna-makna yang tersirat di dalam setiap ayat, baik dari segi makna
lahiriyah (zhahir) maupun makna batiniah (batin). Dengan demikian, analisis darajah
digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih holistik dan mendalam terhadap ayat
Al-Quran, serta mengungkapkan keragaman serta kedalaman pesan yang terkandung di
dalamnya (Hassan & Rahman, 2022).
Analisis Darajah sangat penting dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an, termasuk Ayat
228 Surah Al-Baqarah, karena akan memudahkan kita untuk meresapi dan memahami makna
ayat tersebut dalam konteks yang lebih mendalam. Dengan Analisis Darajah, para ulama dan
penafsir dapat menggali lapisan-lapisan makna yang tersembunyi dalam ayat, termasuk