Gundrad Amisai Taneo, Achmad Fauzi, Rustanto, Yumiansi Minovia
2376 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
mengurangi motivasi dan kegembiraan dalam bekerja. Selain itu, stres juga berpotensi
memengaruhi hubungan mereka dengan pasien dan rekan kerja, yang pada gilirannya dapat
menghambat kolaborasi dan standar perawatan yang diberikan. Secara fisik, mereka mungkin
mengalami masalah tidur, masalah pencernaan, atau sistem kekebalan tubuh yang melemah
sebagai akibat dari stres kerja kronis, yang pada gilirannya berdampak pada kesehatan dan
produktivitas mereka secara umum.
Sebaliknya, penelitian Sofyan (2019) di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Timur III di Malang tidak menemukan adanya hubungan antara stres kerja dan kinerja
karyawan. Rumah Sakit BUMN dan Kanwil Ditjen Pajak memiliki lingkungan kerja yang
cukup berbeda, yang merupakan salah satu kemungkinan penyebab perbedaan ini. Korelasi
antara stres kerja dan produktivitas bisa jadi lebih atau kurang kuat tergantung pada kondisi
spesifik kantor pajak. Bagaimana stres dikelola dan pengaruhnya terhadap produktivitas dapat
bervariasi tergantung pada sifat pekerjaan, misalnya, antara kantor pajak dan rumah sakit.
Penjelasan lain yang mungkin untuk perbedaan temuan antara kedua situs adalah bahwasanya
budaya, gaya manajemen, dan dinamika interpersonal kedua organisasi berbeda.
Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja tenaga PPA Lainnya di RSUD SOE
Di Rumah Sakit BUMN, kinerja anggota staf PPA lainnya tidak terpengaruh oleh
variabel beban kerja. Signifikansi beban kerja (X3) 0.315 > 0.05 menunjukkan hal ini benar.
Selain itu, nilai t pada tabel adalah 2.006, yang sama dengan t(α/2; n-k-1) dipangkatkan
0.05 dibagi 58-4-1, atau (0.025; 53). Hal ini menunjukkan bahwasanya nilai t hitung (1,015)
lebih kecil dari nilai t tabel (2,006), yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Oleh karena itu,
hipotesis yang menyatakan bahwasanya tenaga PPA lain di Rumah Sakit BUMN terhadap
kinerja diterima secara parsial, yang mengindikasikan bahwasanya variabel beban kerja (X3)
tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap variabel kinerja (Y).
Temuan dari studi ini konsisten dengan penelitian Jannah (2021). Menurut temuannya,
beban kerja pegawai PDAM Tirta Darha Kota Kediri tidak memiliki pengaruh yang cukup
besar terhadap kinerjanya. Studi ini menemukan bahwasanya beban kerja tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja petugas PPA di PDAM Tirta Darha Kota Kediri dan RSUD
BUMN, meskipun beban kerja merupakan komponen yang umum dipertimbangkan dalam
menentukan kinerja karyawan. Kemungkinan penyebabnya antara lain adaptasi karyawan
yang kurang terhadap tuntutan pekerjaan, taktik manajemen tanggungan kerja yang kurang
efektif, atau adanya faktor lain yang lebih kuat pengaruhnya terhadap kinerja.
Namun demikian, menurut Rolos (2018), terdapat korelasi yang jelas antara beban kerja
dan kinerja karyawan di PT Asuransi Jiwasraya Cabang Manado Kota. Potensi kinerja pekerja
dipengaruhi secara negatif oleh peningkatan tanggungan kerja dan secara positif dipengaruhi
oleh penurunan tanggungan kerja. Tanggungan kerja seperti sistem pencapaian target,
pembuatan brosur penjualan, dan pembinaan dan bimbingan calon agen baru diketahui
memiliki pengaruh tersebut. Beban kerja merupakan salah satu dari beberapa faktor yang
secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan di PT Asuransi Jiwasraya Cabang Manado
Kota, namun demikian, penelitian ini tidak menjelaskan semua faktor yang secara signifikan
mempengaruhi kinerja. Produktivitas pekerja dapat terpukul ketika mereka berada di bawah
tekanan konstan, yang pada gilirannya menyebabkan gangguan, kelelahan, dan stres. Hasil
dan kualitas pekerjaan dapat menurun sebagai akibatnya. Membebani pekerja dengan terlalu
banyak pekerjaan dapat berdampak negatif pada produktivitas mereka karena stres,
fragmentasi perhatian, dan kelelahan yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, untuk mencapai
kinerja puncak, manajemen harus memperhatikan metode untuk mengelola tanggungan kerja
karyawan.