How to cite:
Sri Handayani, Salamah, Idawati (2024) Analisis Implementasi Profil Pelajar Pancasila pada Teks
Berita di SMP IT Insan Taqwa Lampung (06) 05, https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i6.1227
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
ANALISIS IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA TEKS
BERITA DI SMP IT INSAN TAQWA LAMPUNG
Sri Handayani, Salamah, Idawati
Universitas Muhammadiyah Lampung, Indonesia
Abstrak
Profil Pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil
Pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan
pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta
kompetensi peserta didik. Profil Pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh
pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Masalah dalam penelitian ini adalah
kurangnya rasa kolaburasi peserta didik khususnya kelas VII dalam pembelajaran serta tingkat
penalaran peserta didik kelas VII yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana analisis implementasi profil pelajar pancasila pada teks berita di kelas
VII SMP IT Insan Taqwa Lampung dan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan
penghambat pada analisis profil pelajar pancasila pada teks berita di kelas VII SMP IT Insan
Taqwa Lampung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian
dilakukan secara langsung terhadap objek yang diteliti kemudian melakukan pengumpulan
data yang telah ditemukan di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang artinya
dalam melakukan pelaporan penelitiannya dengan penggambaran kalimat dan ditunjukkan
untuk mendeskripsikan keadaan yang sesuai dengan realita. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan profil pelajar pancasila yang diterapkan yaitu gotong royong, bernalar kritis dan
kreatif. Melalui penelitian yang berjudul analisis implementasi Profil Pelajar Pancasila pada
teks berita di SMP IT Insan Taqwa Lampung secara umum tergolong baik.
Kata kunci: Implementasi, Profil Pelajar Pancasila, teks berita
Abstract
The Pancasila Learner Profile is a form of translation of national education goals. The
Pancasila Learner Profile acts as the main reference that directs educational policies,
including being a reference for educators in building the character and competence of
students. The Pancasila Learner Profile must be understood by all stakeholders because of its
important role. The problem in this study is the lack of a sense of collaboration of students,
especially class VII in learning and the level of reasoning of class VII students who are still
low. This study aims to determine how to analyze the implementation of the Pancasila learner
profile in the news text in class VII SMP IT Insan Taqwa Lampung and to find out what are
the supporting and inhibiting factors in the analysis of the Pancasila student profile in the
news text in class VII SMP IT Insan Taqwa Lampung. This research is a type of qualitative
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 05, Mei 2024
Analisis Implementasi Profil Pelajar Pancasila pada Teks Berita di SMP IT Insan Taqwa
Lampung
Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024 2365
research, namely research conducted directly on the object under study and then collecting
data that has been found in the field. This research is descriptive qualitative which means that
in reporting the research with sentence descriptions and shown to describe the situation in
accordance with reality. Data collection techniques using observation, interviews and
documentation. Based on the results of the research conducted, the applied Pancasila student
profile is mutual cooperation, critical and creative reasoning. Through research entitled
analysis of the implementation of the Pancasila Student Profile in news texts at Insan Taqwa
Lampung IT Junior High School is generally classified as good.
Keywords: Implementation, Pancasila Student Profile, news text
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah bentuk usaha yang dilakukan seseorang dalam rangka mendapatkan
ilmu dan pengajaran mengenai beragam aspek kehidupan. Pendidikan merupakan perjalanan
menuju pemahaman yang lebih mendalam, pengembangan keterampilan, dan pembentukan
karakter. Hal ini bukan hanya sekedar proses akademik, tetapi juga pembelajaran seumur
hidup yang membentuk individu menjadi yang lebih baik. Melalui pendidikan, seseorang
memperoleh pengetahuan penting, belajar berpikir kritis, memahami nilai-nilai, dan mengasah
keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia.
Berdasarkan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sisitem pendidikan Nasional
(sisdiknas) pasal 3 menyatakan bahwa” Pendidikan Nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif,mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.Undang-Undang tersebut
terlihat bahwa pendidikan nasional merupakan pendidikan yang mengemban nilai-nilai luhur
yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki akhlak mulia yang religius,
nasionalisme, kemandirian,gotong royong, dan berkebhinekaan (Noor, 2018).
Berkaitan dengan sistem pendidikan Indonesia, saat ini telah ditetapkan pendidikan
paradigma baru yaitu pendidikan yang berlandaskan kurikulum merdeka. Mendikbud Nadiem
Makariem mengubah pendidikan Indonesia yang semula menerapkan kurikulum 2013
menjadi kurikulum prototipe yang kemudian diubah menjadi kurikulum merdeka pada tahun
2019 sebagai upaya dalam pemulihan situasi pendidikan di Indonesia akibat covid-19.
Penerapan kurikulum merdeka diikuti dengan beberapa program unggulan yang bermanfaat
bagi pendidikan, salah satunya adalah Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila
merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil Pelajar Pancasila
berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan
termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi
peserta didik. Profil Pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku
kepentingan karena perannya yang penting. (Zuchron, 2021) menyebutkan, terdapat enam
dimensi P3 yaitu:1). Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
2). Berkebhinekaan global 3). Bergotong Royong 4). Kreatif 5). Bernalar kritis dan 6).
Mandiri. Enam dimensi tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Meskipun pada
praktiknya, tidak semua dimensi tersebut dapat dikembangkan dalam pembelajaran.
Sri Handayani, Salamah, Idawati
2366 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
Gambar 1: Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila
(Dwi Setyadhi Mustika & Arini, 2013)
Muatan dimensi dalam P3 bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik
supaya dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menjalani kehidupan. Hal
tesebut adalah wujud dari pengamalan niai-nilai pancasila yang menjadi identitas masyarakat
Indonesia. Nilai- nilai pancasila dalam dimensi P3 dapat dijadikan sebagai acuan guru untuk
mengetahui serta memahami karakter peserta didik. Salah satu bukti penerapan dimesi P3
dalam pembelajaran dapat dilihat dari kegiatan peserta didik ketika pembelajaran
berlangsung. Kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat pada salah satu mata pelajaran
yaitu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam P3 sangat penting untuk dapat diterapkan
dalam pembelajaran agar dapat menciptakan karakteristik peserta didik yang mampu
mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila (Rangga, Ngatmain, & Fatin, 2023). Fakta di
lapangan menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan perubahan tingkah laku yang berbeda
antara peserta didik yang mengalami situasi pandemi covid-19 dan setelahnya akibat dari loss
learning yang terjadi. Profil pelajar pancasila dapat dilakukan dengan salah satu pembelajaran
di sekolah, yaitu pembelajaran Bahasa Indonesia yang memang sangat penting dalam
kehidupan sehingga dapat meningkatkan karakter yang baik dan tidak merugikan sesama
masyarakat, seperti yang kita ketahui baru-baru ini terdapat kasus yang memang sangat
menyimpang dari nilai-nilai pancasila diantaranya, sejumlah pelajar di Kota Cirebon, Jawa
Barat, terlibat aksi tawuran. Para pelajar yang berasal dari dua SMK itu melakukan aksi
tawuran di Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Senin (15/1). Berdasarkan informasi yang dihimpun
detik Jabar, aksi saling serang itu terjadi menjelang magrib, tepatnya sekitar pukul 17.30
WIB. Terdapat satu pelajar yang dilaporkan terluka diduga akibat terkena sabetan senjata
tajam.
Video perundungan sesama siswa viral di media sosial (Medsos). Dari keterangan
polisi, video tersebut direkam di Kecamatan Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah. Terlihat siswa
dianiaya oleh rekannya yang mengenakan topi. Adegan itu ditonton sejumlah siswa lainnya
yang berada di lokasi. Beberapa siswa yang mencoba melerai justru mendapat ancaman dari
pelaku perundungan. Belakangan terungkap pelaku utama adalah MK, pelajar kelas 9 SMPN
2 Cimanggu. Sementara korban adalah FF yang merupakan adik kelas MK.
Berdasarkan kasus-kasus diatas, dapat kita simpulkan bahwa Profil Pelajar Pancasila
yang merupakan salah satu pilar dari Kurikulum Merdeka mampu memberikan harapan baru
yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas karakter peserta didik saat ini. Hilangnya
penyimpangan nilai-nilai pancasila tersebut dapat diwujudkan dengan adanya sejumlah mata
pelajaran yang relevan dalam kehidupan sosial di dalam dunia persekolahan untuk
Analisis Implementasi Profil Pelajar Pancasila pada Teks Berita di SMP IT Insan Taqwa
Lampung
Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024 2367
menfasilitasi peserta didik agar mampu menggunakan pengetahuan, mengkaji, dan
mempraktikkan nilai serta mengembangkan keterampilan sosial yang memungkin untuk
berkembangnya akhlak mulia dalam diri peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Buku No.28 Tahun 2021
menetapkan pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat elemen yang diharapkan mampu
dikuasai oleh peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII, terdapat beberapa
materi yang harus mampu dipahami oleh peserta didik yang salah satunya adalah teks berita.
Setiap tingkatan memiliki capaian belajar yang berbeda. Capaian belajar untuk materi teks
berita salah satunya adalah mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau
pesan yang termasuk dalam indikator ketercapaian berbicara dan mempresentasikan. Pada
elemen berbicara dan mempresentasikan, peserta didik diharapkan dapat menyampaikan
gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan pada teks berita. Hal ini yang
melatarbelakangi dilakukannya penelitian mengenai implementasi profil pelajar pancasila
dalam pembelajaran menganalisis teks berita pada peserta didik. Teks berita merupakan
pembelajaran bahasa indonesia yang wajib dipelajari. Berita adalah laporan yang baru tentang
peristiwa, pendapatan atau masalah yang menarik perhatian sebanyak-banyaknya orang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, berita merupakan keterangan atau cerita
mengenai peristiwa atau kejadian yang sedang hangat. Menurut Kusumaningrat, (2017) dalam
buku berjudul “Jurnalistik teori dan Praktik”, berita merupakan informasi aktual tentang
fakta-fakta dan opini-opini yang menarik perhatian orang. Menurut (Widarmanto, 2017)
bahwa suatu kejadian layak menjadi berita apabila mengandung unsur penting dan menarik,
karena nilai beritanya ibarat magnet yang menyebabkan pembaca tertarik pada berita yang
ditulis. Teks berita memberikan informasi tentang peristiwa atau kejadian-kejadian yang
sedang terjadi dan menarik pembaca untuk dapat menyimak berita yang disampaikan.
Penelitian mengenai implementasi profil pelajar pancasila dalam pembelajaran telah
dilakukan sebelumnya oleh Novitaningrum & Ngatmini, (2023) yang berjudul “Implementasi
Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran Menganalisis Teks Prosedur pada Peserta Didik
kelas VII SMP Negeri 6 Semarang”. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa Profil
Pelajar Pancasila telah dilaksanakan dengan baik oleh peserta didik dan tampak melalui
kegiatan pembelajaran bahasa indonesia pada materi teks prosedur. Hal tersebut dibuktikan
dari langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru yaitu modul ajar. Modul ajar
tersebut, dimuat elemen profil pelajar pancasila sekaligus wujud kegiatan yang dilakukan oleh
peserta didik ketika pembelajaran menganalisis teks prosedur berlangsung.
Penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan implementasi profil pelajar pancasila
dalam pembelajaran yang telah dilakukan oleh Suprijati, Sayidah, Listyaningsih, Zuraidah, &
Tyas, (2023) berjudul impelmentasi profil pelajar pancasila dalam pembelajaran pendidikan
pancasila kelas IV di SD Negeri 1 Baseh kecamatan kedung banteng kabupaten banyumas.”
Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa implementasi profil pelajar pancasila telah
dilaksanakan dalam orientasi-orientasi yang sesuai dengan karakteristik profil pelajar
pancasila yang dilakukan secara rutin setiap proses pembelajaran pendidikan Pancasila. Hal
ini dilakukan untuk menumbuhkan karakter peserta didik sesuai dengn nilai-nilai yang
terdapat di dalam profil pelajar pancasila.
Penelitian terdahulu oleh Saputri, Rufaidah, & Principe, (2023) Relevansi dari
penelitian ini menunjukkan bahwa semua dimensi profil pelajar pancasila sudah diterapkan
dalam buku ajar Bahasa Indonesia SMP kelas VII. Penerapan profil pelajar pancasila dimensi
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif dalam buku ajar Bahasa Indonesia
SMP kelas VII telah diterapkan pada semua bab.
Sri Handayani, Salamah, Idawati
2368 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini akan
berfokus pada implementasi profil pelajar pancasila yang telah dilaksanakan di SMP IT Insan
taqwa Lampung khususnya pada pembelajaran menganalisis teks berita mulai dari
penyusunan modul ajar hingga praktik di kelas VII dan karakter peserta didik yang terlihat
dapat mencerminkan adanya profil pelajar pancasila
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang sering disebut metode
penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural Setting)
disebut juga sebagai metode etnographi, disebabkan pada awalnya metode ini lebih banyak
digunakan untuk meneliti bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif karena
data yang terkumpul dan dianalisisnya lebih bersifat kualitatif (Ismayani, 2019). Metode
Kualitatif juga berlandaskan pada filsafat Postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil dari
penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2013).
Penelitian kualitatif dilakukan secara langsung terhadap objek yang diteliti kemudian
melakukan pengumpulan data yang telah ditemukan di lapangan. Penelitian ini bersifat
deskriptif kualitatif yang artinya dalam melakukan pelaporan penelitiannya dengan
penggambaran kalimat dan ditunjukkan untuk mendeskripsikan keadaan yang sesuai dengan
realita. Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis data dengan siswa menjadi objek
penelitiannya. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul yaitu Anilisis
implementasi profil pelajar pancasila pada teks berita di SMP IT Insan Taqwa Lampung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peneliti akan memaparkan bagaimana proses implementasi Profil Pelajar Pancasila
dalam pembelajaran teks berita kelas VII SMP IT Insan Taqwa Lampung yang diperoleh
melalui tiga metode, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, sebagai berikut:
Analisis profil Pelajar Pancasila pada teks berita di SMP IT Insan Taqwa Lampung.
Peneliti telah melaksanakan penelitian untuk memperoleh bagaimana proses
implementasi Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran teks berita kelas VII SMP IT Insan
Taqwa Lampung. Data yang didapat disajikan atau dipaparkan dalam bentuk teks. Berikut ini
peneliti paparkan bagaimana proses analisis implementasi profil Pelajar Pancasila dalam teks
berita kela VII SMP IT Insan Taqwa Lampung, sebagai berikut:
1. Bergotong Royong
Bergotong royong merupakan kemampuan untuk melakukan kegiatan secara
bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar,
mudah dan ringan (kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan
No.009/H/KR/2022)
Kegiatan yang dilakukan oleh siswa kelas VII SMP IT Insan Taqwa Lampung adalah
peserta didik duduk sesuai kelompok yang sudah disusun dan peserta didik berdiskusi
ketika ada tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok, serta peserta didik dapat
mempresentasikan tugas secara kelompok dengan baik.