How to cite:
Astuti Borut (2024) Disiplin Diri dalam Memediasi Kepemimpinan dan Selfdisclosure Terhadap
Kinerja Pegawai Sudin Parekraf Jakarta Timur, (06) 05, https://doi.org/10.36418/syntax-
idea.v3i6.1227
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
DISIPLIN DIRI DALAM MEMEDIASI KEPEMIMPINAN DAN
SELFDISCLOSURE TERHADAP KINERJA PEGAWAI SUDIN PAREKRAF
JAKARTA TIMUR
Astuti Borut
Universitas Ipwija Jakarta, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh selfdisclosure dan disiplin diri
dalam memediasi kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Adapun sampel diambil
dengan menggunakan sampel jenuh sebanyak 101 responden. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan mendeskripsikan data penelitian dan
melakukan analisis inferensi uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linear
berganda. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t dan kelayakan model.
Penelitian menghasilkan enam temuan utama sesuai dengan hipotesis yang diajukan,
yaitu; (1) kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai 67,8%, (2)
selfdisclosure berpengaruh terhadap kinerja 64,5%, (3) kepemimpinan dan
selfdisclosure berpengaruh terhadap kinerja 52,1%, (4) kepemimpinan berpengaruh
terhadap kinerja 76,3%, (5) disiplin diri berpengaruh terhadap kinerja 58,1%, dan (6)
kepemimpinan dan disiplin diri berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan hasil temuan
tersebut maka untuk meningkatkan kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur
diperlukan Upaya untuk meningkatkan kepemimpinan, selfdisclosure, dan disiplin diri.
.
Kata kunci: Selfdisclosure, Disiplin Diri, Kepemimpinan, Kinerja.
Abstract
This research was conducted to determine self-disclosure and self-discipline in
mediating leadership on employee performance in the East Jakarta Parekfart Sub-
Department. The population used in this research was 500 employees of the East
Jakarta Parekrfat Sudbin. Samples were taken using cluster sampling technique. The
sample in this study consisted of 101 people. This research uses quantitative research
by describing research data and carrying out inference analysis, data quality tests,
classical assumption tests, multiple linear regression analysis. Meanwhile, hypothesis
testing is carried out using the t-test and model feasibility. The research produced six
main findings in accordance with the proposed hypothesis, namely; (1) leadership
influences employee performance 67.8%, (2) self-disclosure influences performance
64.5%, (3) leadership and self-disclosure influence performance 52.1%, (4) leadership
influences performance 76.3% , (5) self-discipline influences performance 58.1%, and
(6) leadership and self-discipline influence performance Based on these findings, to
improve the performance of employees of the East Jakarta Tourism and Creative
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 05, Mei 2024
Astuti Borut
2030 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
Economy Sub-Department, efforts are needed to improve leadership, self-disclosure and
self-discipline. Keywords: Self-disclosure, Self-Discipline, Leadership, and
Performance
Keywords: Selfdisclosure, selfdiscipline, leadership, and performance
PENDAHULUAN
Berbagai usaha dilakukan Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI untuk
membenahi kinerja pegawai agar sesuai dengan kondisi dan perubahan organisasi sesuai
dengan rencana jangka Panjang sesuai dengan peraturan Peraturan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta Nomor 151 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja. Sebagaimana
diketahui dampak dari pandemic Covid 19 yang melanda Indonesia hampir semua
struktur di Lembaga pemerintahan lumpuh total. Seiring dengan berjalannya waktu dan
berakhirnya Covid 19 maka dilakukanlah pembenahan untuk menuju Jakarta kota maju,
lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban,
keadilan, dan kesejahteraan semua sesuai dengan visi dinas pariwisata dan ekonomi
kreatif provinsi DKI Jakarta “Mewujudkan Jakarta sebagai Destinasi Wisata yang
berdaya saing dan berkelanjutan” yang dilaksanakan dengan misi : (1) mengembangkan
destinasi pariwisata yang unggul, berwawasan lingkungan, berbudaya, dan partisipatif
(M1); (2). mengembangkan industri pariwisata yang maju, berdaya saing global dan
bertanggungjawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya (M2); (3)
mengembangkan pemasaran pariwisata secara sinergis, terpadu, intensif, inovatif dan
interaktif (M3); (4) memajukan ekonomi kreatif sebagai salah satu sumber ekonomi
baru Jakarta (M4), serta; (5). Mengembangkan peran dan organisasi pemerintah daerah,
swasta, masyarakat, regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien (M6).
Pengembangan pariwisata memiliki tiga fungsi, yaitu: untuk dapat menggalakkan
ekonomi, memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan
hidup, dan memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa. Untuk menjalankan ketiga fungsi
tersebut maka diperlukan pengembangan obyek wisata dan daya tarik wisata,
meningkatkan dan mengembangan promosi dan pemasaran, serta meningkatkan
pendidikan dan pelatihan kepariwisataan. Kemajuan Subdin Parekraft DKI sebagai
salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan tak lepas dari
kinerja pimpinan, pegawai dan unsur yang terkait. Berikut ini dipaparkan hasil kinerja
utama dari Subdin Parekraft 2020-2022 DKI;
Disiplin Diri dalam Memediasi Kepemimpinan dan Selfdisclosure Terhadap Kinerja
Pegawai Sudin Parekraf Jakarta Timur
Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024 2031
Tabel 1. Indikator Kinerja Utama 2020-2022
Sasaran
Strategis
Indikator
Satuan
Realisasi
tahun
2020
Target
Realisasi
tahun
2022
Capaian
kinerja
(%)
Kategori
capaian
Meningkatnya
pelestarian
seni dan
budaya
1.1
Jumlah
prestasi
bidang seni
dan budaya
2
7
4
57,14
kurang
1.2
Jumlah
kelompok
seni dan
budaya
Kelm
290
320
270
84,375
kurang
1.3
Jumlah
event seni
dan budaya
Event
17
27
14
51,8
kurang
1.4
Jumlah
cagar
budaya
yang
dilindungi
Buah
400
410
410
100
Baik
Lokasi
3
3
3
100
Baik
Meningkatnya
kunjungan
wisatawan
2.1
Persentanse
peningkatan
jumlah
kunjungan
wisatawan
%
15
43
27
143
Kurang
Sumber: Lakip Pemkab DKI subdin Parekraft 2022
Berdasarkan tabel indikator kinerja utama di atas dapat kita lihat bahwa secara
keseluruhan sasaran strategis masih kurang atau belum terlaksana dengan baik
sebagaimana mestinya. Untuk itu peningkatan kunjungan wisatawan dalam negeri
maupun mancanegara memerlukan strategi-strategi yang tepat dalam pengembangannya
sehingga mampu menjadikan DKI sebagai destinasi unggulan di Indonesia serta
lokomotif ekonomi yang juga mampu menggerakkan potensi ekonomi dan memberikan
efek ganda terhadap sektor ekonomi lainnya. Pariwisata mampu menghasilkan
pertumbuhan ekonomi, karena dapat menyediakan lapangan kerja, menstimulasi
berbagai sektor produksi, serta memberikan kontribusi secara langsung bagi kemajuan-
kemajuan dalam usaha-usaha pembuatan dan perbaikan pelabuhan, jalan raya,
pengangkutan, serta mendorong pelaksanaan program kebersihan dan kesehatan, proyek
sarana budaya, pelestarian lingkungan hidup dan sebagainya yang dapat memberikan
keuntungan dan kesenangan baik kepada masyarakat setempat maupun wisatawan dari
luar.
Astuti Borut
2032 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
Tabel 2. Data Emperis Kinerja Pegawai
Data Emperis
SB
BB
CB
TB
STB
Jumlah
Kuantitas
25%
30%
35%
10%
0%
100%
Kualitas
35%
55%
0%
10%
0%
100%
Ketepatan Waktu
25%
45%
20%
10%
0%
100%
Kehadiran
30%
30%
35%
5%
0%
100%
Kerjasama
15%
40%
45%
0%
0%
100%
Rata-Rata
26%
42%
27%
9%
0%
100%
Sumber: SDM pegawai (2022)
Dari uraian pada table 1 di Atas dapat diketahui bahwa kinerja pegawai
disparekraft masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari fenomena kinerja pegawai
masih terdapat kategori cukup baik dengan persentase nilai rata-rata 27% dan kategori
tidak baik 9%. Permata (2022) menjelaskan berdasarkan laporan kinerja dinas
pariwisata dan ekonomi kreatif terdapat beberapa permasalahan seperti; (1) Kontribusi
PAD Sektor Pariwisata tercapai, namun secara target tidak tercapai, khususnya untuk
bidang Restoran dan sejenisnya serta Bidang Hiburan, (2) tidak tercapainya target
kunjungan wisata mancanegara, level nasional, (3) masalah sumberdaya manusia
sehingga peningkatan SDM internal dilingkungan Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif perlu ditingkatkan melalui pelatihan peningkatan kompetensi setiap tahunnya.
Kinerja pegawai dipengaruhi banyak faktor. Kinerja merupakan wujud nyata dari
sebuah Tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.i
berbagai instansi pemerintahan kinerja bawahan dapat dilihat dari etos kerja yang
dilakukan sehari-hari yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok sesuai
dengan tugas pokok, fungsi yang sesuai dengan norma, standar, operasional, dan
kriteria yang telah ditetapkan.
Kinerja pegawai adalah gambaran mengenai pencapaian sasaran ataupun tujuan
Subdin Parekraft sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan di Subdin Parekraft.
Keberhasilan Sudin Parekraft Jakarta Timur dalam mencapai suatu tujuan ditentukan
dari mutu profesionalisme yang ditentukan oleh disiplin para pegawainya, bagi aparatur
pemerintah disiplin tersebut merupakan unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam
menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban dalam arti mengorbankan kepentingan
pribadi dan golongan untuk kepentingan masyarakat dan negara (Hastati et al, 2020).
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi yang disebut Sudin Parekraft dituntut untuk
bisa membuat individu-individu atau anggota organisasi yang dipimpinnya bisa
berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh pemimpin sesuai dengan visi dan misi
yang secara langsung akan terkait dengan tujuan organisasi. Maka dari itu seorang
pemimpin hendaknya dapat menempatkan diri dan bisa memahami perilaku individu
individu di dalam organisasi yang dipimpinnya. Dalam memimpin tentulah tidak
terlepas dari gaya pemimpin. Gaya pemimpin yang cocok dan sesuai dengan untuk bisa
menemukan gaya kepemimpinan yang tepat bagi organisasinya. Pemimpin harus
Disiplin Diri dalam Memediasi Kepemimpinan dan Selfdisclosure Terhadap Kinerja
Pegawai Sudin Parekraf Jakarta Timur
Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024 2033
mampu memotivasi dan mengayomi anggotanya untuk dapat berpartisipasi aktif dengan
demikian tujuan akan tercapai dengan baik.
Tabel 3. Gap Penelitian
No
Penelitian Tahun
Isu
Hasil
1
(Saima Naseer,
Bouckenooghe, Syed,
& Haider, 2023)
Kepemimpinan
ekslusif
Kepemimpinan ekslusif
berpengaruh terhadap kinerja
karyawan terutama dalam
hubungan dalam koordinasi
2
(North-Samardzic,
Kan, & Edwards,
2023)
Kolaborasi
kepemimpinan
Pemimpin harus memeliki
kekuatan, berbagi, dan melepaskan
kekuasan
3
(Lanaj, Foulk, &
Jennings, 2023)
Kepemimpinan dan
refleksi diri
Kepemimpinan terkait dengan
refleksi diri dari pimpinan
4
(Oriazowanlan &
Nwokocha, 2022)
Kepuasan kerja dan
motivasi
Kepuasan kerja dan motivasi yang
buruk mempengaruhi kinerja
5
(Korkmaz, Van
Engen, Knappert, &
Schalk, 2022)
Prilaku pimpinan,
hubungan sosial dan
motivasi
Gaya prilaku kepemimpinan
organisasi memiliki hubungan
timbal balik dengan hub sosial,
motivasi instrinsik
6
(Adams, Meyers, &
Sekaja, 2020)
Prilaku pimpinan,
kesejahteraan dan
kolaborasi tim
Prilaku kepemimpinan yang akan
menumbuhkan perilaku pimpinan
yg positif untuk kepentingan
kesejahteraan karyawan &
kolaborasi tim
7
(R B Oktaviana,
Dewi, & Pariasa,
2022)
Kepemimpinan
berpengaruh
terhadap kinerja
Kepemimpinan memiliki pengaruh
terhadap kinerja
8
(Phan, Iyke, Sharma,
& Affandi, 2021)
Motivasi, disiplin
diri berpengaruh
terhadap kinerja
Kinerja dapat dipengaruhi oleh
motivasi dan disiplin diri.
9
(Hamid &
Kurniawaty, 2020)
Gaya kepemimpinan
mempengaruhi
kinerja
Gaya kepemimpinan yang
memiliki pengaruh signifikan
yang paling dominan terhadap
kinerja aparatur pemerintah
kecamatan Gowa
Sepengetahuan peneliti penelitian tentang kepemimpinan dan kinerja telah banyak
dilakukan dan menunjukan bahwa kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja (Lanaj,
Jennings, Ashford, & Krishnan, 2022; Saira Naseer et al., 2023; Simonović et al., 2023).
Kepemimpinan secara luas yang meliputi proses mempengaruhi untuk menentukan
tujuan, maka kepemimpinan harus dapat memotivasi perilaku karyawan untuk mencapai
tujuan
Oriazowanlan & Nwokocha, (2022) Karena keberhasilan dalam gaya
kepemimpinan dapat menggerakkan orang lain untuk menjaga kelangsungan
operasional di ruang lingkup pemerintahan dalam mencapai tujuannya, maka diperlukan
meningkatkan kinerja Pegawai dan Pengaruh kepemimpinan yang dapat mendukung
Astuti Borut
2034 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik (Adams et al., 2020;
Korkmaz et al., 2022). Penelitian yang relevan ini baru hanya sekedar meneliti
kepemimpinan yang berkaitan dengan kinerja, motivasi, dan disiplin diri. Belum terlihat
adanya variabel lain yang menurut peneliti perlu di telaah karena keterbukaan diri
seseorang dapat mempengaruhi kinerjanya.
Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai merujuk pada tindakan
pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta. Kinerja pegawai
merupakan suatu hasil karya yang dicapai oleh pegawai tersebut dalam pekerjaannya
menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu yang perlu di
mediasi dalam kinerja.
Keberhasilan pempimpin dan memediasi bawahnya untuk mencapai suatu tujuan
ditentukan dari beberapa aspek seperti ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam
menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban dalam arti mengorbankan kepentingan
pribadi dan golongan untuk kepentingan masyarakat dan negara (Hastati, Remmang, &
Cahyono, 2019).
Berdasarkan penelaahan dan kajian hasil penelitian terdahulu serta isu yang
dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 maka penelitian ini berjudul selfdisclosure dan disiplin
diri dalam memediasi kepemimpinan terhadap kinerja Subdin Parekraft Jakarta Timur.
Pentingnya selfdisclosure dan disiplin diri dalam memediasi kepemimpinan dapat
mengerakkan bawahan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Pemimpin
hasus memiliki kemampuan menggerakkan para pegawai dalam melaksanakan tugas
agar tetap memiliki motivasi dan disiplin yang tinggi, membangkitkan semangat
kerjasama dan kedisiplinan yang baik. Apabila pemimpin mampu membangunkan
semangat, kegairahan. dan disiplin bekerja para pegawai maka sikap optimis, tenggang
rasa dan suasana kondusif dalam bekerja akan dimiliki oleh para pegawai. Jika fungsi-
fungsi yang dimiliki pemimpin seperti sebagai motivator, memberdayakan, manajer,
pengawas, dan administrator dijalankan secara efektif, maka akan memberikan
implikasi yang positif bagi pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research
tipe kausal yang berupaya menguji pengaruh antar variabel dalam sebuah model
struktural. Sugiyono, (2020) penelitian explanatory research adalah metode penelitian
yang bermaksud menjelaskan kedudukan variable-variabel yang diteliti serta pengaruh
antara variable satu dengan variabel lainnya.
Jenis data yang digunakan Data kuantitatif dalam bentuk kuisioner sesuai dengan
variabel penelitian yaitu; self disclosure, disiplin diri, gaya kepemimpinan dan kinerja
dalam bentuk skala likert dengan rentang skore 1-5. Data kualitatif dengan observasi,
dokumentasi dan wawancara. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yang
didasarkan pada pendapat (Puspitaningtyas & Kurniawan, 2016) yaitu angket
(kuisioner) yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden
penelitian mengenai variabel penelitian Selfdisclosure (X1), Disiplin Diri (X2),
Disiplin Diri dalam Memediasi Kepemimpinan dan Selfdisclosure Terhadap Kinerja
Pegawai Sudin Parekraf Jakarta Timur
Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024 2035
Kepemimpinan (X3), dan Kinerja Y. Kuesioner disusun dari indikator variabel yang
dikembangkan dalam bentuk pernyataan tertutup dalam bentuk positif dengan jawaban
(1-5) dan negatif.
Tabel 4 Sebaran Populasi dan Sampel
Wilayah
Populasi
Responden
X (Bidang Pemasaran, Bidang Industri Pariwisata)
10
10
Y (Bidang Ekonomi Kreatif, Bidang Destinasi dan
Pengembangan)
40
40
Z (Subdin)
(Dinas kota, Subdin kab administrasi, Unit Pengelola
kawasan kota tua, Unit Pengelola Monas, Pusat
Pelatihan profesi, dan pusat pelatihan profesi
51
51
101
101
Sumber: Diparekraft
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis struktural
menggunakan pendekatan partial least square dimana pengolahannya menggunakan
software SPSS. Analisis di awali dengan pengujian outer yaitu uji instrumen variabel
dan deksrisi variabel dan dilanjutkan dengan pengujian kelayakan model dan diakhiri
dengan pengujian hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan menunjukan bahwa data yang
dihasilkan valid dan reliabel untuk dilakukan penelitian.
1. Terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Sudin Parekraf Jakarta
Timur.
Berdasarkan uji kepemimpinan (X1) mendapat nilai sebesar 6.78 yang berarti
apabila variabel independen lain nilainya tetap dan kinerja mengalami kenaikan 1.
Maka kinerja karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 67.8%, artinya terdapat
pengaruh positif antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai Sudin Parekraft
Jakarta Timur. Semakin naik kepemimpinan maka semakin naik pula kinerja
pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur.
Berdasarkan nilai sig. 0,000 nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas
atau 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai tersebut
menunjukan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terdapat
terhadap kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur. Penelitian ini mendukung
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nasser & Hassan, 2023; Pidada, Parwita, &
Adhika, 2022) kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan perbankan,
telekomunikasi, dan Pendidikan. Hasil penelitian ini relevan dengan konsep teori dan
kajian Pustaka menunjukan pimpinan erat kaitannya dengan kepemimpinan. Seorang
pemimpin harus melaksanakan tugas sebagai pimpinan, mengatur, mempersatukan
dan menggerakan bawahannya secara bersama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pemimpin memliki otoritas untuk mengarahkan bawahannya untuk
Astuti Borut
2036 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
melakukan pekerjaan sesuai dengan arahannya. (Revanda Bela Oktaviana, Dewi, &
Pariasa, 2022) Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja.
2. Terdapat pengaruh selfdisclosure terhadap kinerja pegawai Sudin Parekraf Jakarta
Timur.
Berdasarkan uji Selfdisclosure (X2) mendapat nilai sebesar 6.45 yang berarti
apabila variabel independen lain nilainya tetap dan kinerja mengalami kenaikan 1.
Maka kinerja pegawai akan mengalami kenaikan sebesar 64.5 % bernilai positif,
artinya terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan, selfdisclosure dengan kinerja
pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur. Semakin naik selfdisclosure maka semakin
naik pula kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur.
Berdasarkan nilai sig. 0,000 nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas
atau 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai tersebut
menunjukan bahwa Selfdisclosure berpengaruh secara signifikan terdapat terhadap
kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur. Penelitian ini mendukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Naaser Devito (2009), dan Wheels (2005).
3. Berdasarka uji kepemimpinan (X1) dan Selfdisclosure (X2) mendapat nilai sebesar
5.21 yang berarti apabila variabel independen lain nilainya tetap dan kinerja
mengalami kenaikan 1. Maka kinerja karyawan akan mengalami kenaikan sebesar
52.1% bernilai positif, artinya terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan dan
selfdisclosure dengan kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur. Semakin naik
kepemimpinan maka semakin naik pula kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta
Timur.
Berdasarkan nilai sig. 0,000 nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas
atau 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai tersebut
menunjukan bahwa variable kepemimpinan dan Selfdisclosure berpengaruh secara
signifikan terdapat terhadap kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur.
Penelitian ini mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Naaser et all
(2023), Hadinita (2022) kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
perbankan, telekomunikasi, dan Pendidikan. Disamping itu pemimpin akan
menerima arahan dari bawahannya untuk memperbaiki kualitas kerja. Benmira dan
Agboola (2021:3) menjelaskan dalam pendekatan teori kontigensi pemimpin harus
mampu menilai konsteks dimana mereka beroperasi dan kemudian memutuskan gaya
apa yang cocok, dimana gaya terbaik tergantung pada situasi.
4. Terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kedisiplinan diri Sudin Parekraf Jakarta
Timur .
Berdasarkan uji Kedisiplinan diri (X3) mendapat nilai sebesar 7.63 yang
berarti apabila variabel independen lain nilainya tetap dan kinerja mengalami
kenaikan 1. Maka kinerja pegwai akan mengalami kenaikan sebesar 76.3% Koefisien
bernilai positif, artinya terdapat pengaruh positif antara kedisiplinan diri dengan
kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur. Semakin naik kepemimpinan maka
semakin naik pula kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur.
Disiplin Diri dalam Memediasi Kepemimpinan dan Selfdisclosure Terhadap Kinerja
Pegawai Sudin Parekraf Jakarta Timur
Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024 2037
Berdasarkan nilai sig. 0,000 nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas
atau 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai tersebut
menunjukan bahwa variable kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terdapat
terhadap kedisiplinan diri pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur. Penelitian ini
mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Naaser et all (2023), Nurhanan
(2020), dan Affandi (2022). Beberapa hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
dimana disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta
Timur. Semakin tinggi disiplin maka semakin tinggi kinerja pegawai Sudik
Parekraft. Ada bebrapa factor yang membentuk kedisiplinan ini diantaranya;
ketepatan waktu, kesadaran diri dalam bekerja, bekerja dengan penuh motivasi dsb.
5. Terdapat pengaruh kedisiplinan diri terhadap kinerja pegawai Sudin Parekraf Jakarta
Timur
Berdasarkan Kedisiplinan diri (X3) mendapat nilai sebesar 5.81 yang berarti
apabila variabel independen lain nilainya tetap dan kinerja mengalami kenaikan 1.
Maka kinerja pegawai akan mengalami kenaikan sebesar 58.1% Koefisien bernilai
positif, artinya terdapat pengaruh positif antara kedisiplinan diri dengan kinerja
pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur. Semakin naik kepemimpinan maka semakin
naik pula kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur.
Berdasarkan nilai sig. 0,000 nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas
atau 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai tersebut
menunjukan bahwa variable kedisplinan diri berpengaruh secara signifikan terdapat
terhadap kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur. Penelitian ini mendukung
dengan penelitian yang dilakukan oleh Naaser et all (2023), Hadinita (2022)
kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan perbankan, telekomunikasi,
dan Pendidikan.
6. Terdapat pengaruh kepemimpinan dan kedisiplinan diri terhadap kinerja pegawai
Sudin Parekraf Jakarta Timur
Berdasarkan uji kepemimpinan (X1) dan Kedisiplinan diri (X3) terhadap
kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur mendapat nilai sebesar 3.99 yang
berarti apabila variabel independen lain nilainya tetap dan kinerja mengalami
kenaikan 1. Maka kinerja pegwai akan mengalami kenaikan sebesar 35.9%.
Koefisien bernilai positif, artinya terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan dan
kedisiplinan diri dengan kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur. Semakin
naik kepemimpinan dan kedisiplinan diri maka semakin naik pula kinerja pegawai
Sudin Parekraft Jakarta Timur.
Berdasarkan nilai sig. 0,000 nilai signifikansi lebikecil dari nilai probabilitas
atau 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai tersebut
menunjukan bahwa variable kepemimpinan dan kedisplinan diri berpengaruh secara
signifikan terdapat terhadap kinerja pegawai Sudin Parekraft Jakarta Timur.
Penelitian ini mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktana et. all
(2022), dan Nurhan et. al (2020) kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai. Hutahaen (2020) menjelaskan pemimpin memiliki kemampuan atau
Astuti Borut
2038 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai
tujuan organisasi atau kelompok. Pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok
dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan
adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, mempimpin,
mempengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Sintani et al (2022:9) pemimpin adalah seseorang
yang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu sesuai dengan yang diinginkan. Selanjutnya Sutikno (2018:5) pemimpin
hadir untuk mengerakkan para pengikut agar mau mengikuti atau menjalani apa yang
diperintahkan oleh pimpinan. Berdasarkan defenisi dan pendapat ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa pimpinan identik kemampuan memimpin, memerintah sesuai
dengan instruksi pemimpin yang sesuai dengan tujuan.
Implikasi Manajerial
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan slef disclosure
berpengaruh positif signifikan baik terhadap kinerja maupun terhadap disiplin, oleh
karena itu penerapannya di organisasi adalah sebagai berikut :
1. Variabel kepemimpinan berpengaruh secara positif dan sinigfikan terhadap kinerja
pegawai.
Penerapannya yaitu dengan pengambilan keputusan yang tepat dilakukan oleh
pemimpin, motivasi yang diberikan pemimpin melalui pengembangan diri insentif
bagi karyawan yang berprestasi juga disiplin, selain itu juga komunikasi yang terjalin
baik antar pimpinan dan bawahan, bawahan dengan bawahan, pimpinan dapat
mengendalikan dan menggerakkan bawahan serta memberikan tanggunjawab
terhadap bawahannya, kegiatan-kegiatan tersebut telah dilaksanakan namun perlu
ditingkatkan kembali oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan, memotivasi
pegawai serta meningkatka komunikasi yang harmonis sehingga dengan peningkatan
ini dapat meningkatkan kinerja pegawai.
2. Variabel kepemimpinan berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap
kedisiplinan pegawai.
Dengan penerapan faktor-faktor kepemimpinan seperti pengambilan keputusan
yang tepat, pimpinan dapat memotivasi kepada pegawai untuk berprestasi,
komunikasi yang baik di lingkungan organisasi serta tanggungjawab pimpinan
terhadap kinerja pegawai maka ini akan dapat meningkatkan disiplin terhadap
pegawai
3. Variabel slef disclosure berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai.
Penerapannya yaitu dengan memahami tujuan visi misi organisasi, menerapkan
kejujuran dan keikhlasan bagi pegawai untuk menjalankan tugas sesuai dengan
peraturan-peraturan organisasi serta melibatkan pegawai dalam setiap kegiatan
organisasi sehingga semua pegawai memiliki percaya diri, hal-hal tersebut sudah
Disiplin Diri dalam Memediasi Kepemimpinan dan Selfdisclosure Terhadap Kinerja
Pegawai Sudin Parekraf Jakarta Timur
Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024 2039
dilaksanakan namun perlu ditingkatkan kembali penerapan faktor-faktor slef
disclosure agar pegawai dapat meningkatkan kinerjanya
4. Variabel slef disclosure berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap disiplin
pegawai.
Dengan penerapan indikator slef disclosure dengan baik maka dapat
meningkatkan disiplin pegawai, sehingga pegawai akan merasa bertanggungjawab
atas beban kerja yang diterimanya.
5. Variabel kedisilpinan diri berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai.
Penerapan disiplin yang tinggi seperti tingkat kehadiran yang tinggi ketaatan
dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki kemampuan berkomunikasi serta
mengerjakan pekerjaan yang berkualitas, indikator-indikator tersebut perlu
ditingkatkan kembali agar dapat meningkatkan kinerja pegawai
6. Variabel kepemimpinan berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai yang dimediasi dengan disiplin
Penerapan indikator kepemimpinan akan meningkatkan disiplin pegawai,
dengan meningkatknya disiplin pegawai maka akan berdampak kepada peningkatan
kinerja pegawai yang sekaligus peningkatan kinerja organisasi
7. Variabel slef disclosure berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai yang dimediasi dengan disiplin kerja
Penerapan indikator slef disclosure dapat meningkatkan disiplin pegawai sehingga
akan berdampak kepada peningkatan kinerja pegawai sekaligus meningkatkan kinerja
organisasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis sajikan pada bab-bab sebelumnya, dan
karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan,
selfdisclosure, kedisiplinan diri terhadap kinerja pegawai Sudin Parekraft, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa Variabel kepemimpinan berpengaruh secara positif dan
sinigfikan terhadap kinerja pegawai. Variabel kepemimpinan berpengaruh secara
posistif dan signifikan terhadap kedisiplinan pegawai. Variabel slef disclosure
berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Variabel slef
disclosure berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap disiplin pegawai.
Variabel kedisilpinan diri berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Variabel kepemimpinan berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai yang dimediasi dengan disiplin. Variabel slef disclosure berpengaruh
secara posistif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yang dimediasi dengan disiplin
kerja.
BIBLIOGRAFI
Adams, Byron G., Meyers, M. Christina, & Sekaja, Lusanda. (2020). Positive
leadership: Relationships with employee inclusion, discrimination, and
well‐being. Applied Psychology, 69(4), 1145–1173.
Hamid, Hendrawati, & Kurniawaty, Kurniawaty. (2020). Pengaruh Gaya
Astuti Borut
2040 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja ASN. Jurnal
Ekonomika, 4(1), 5867.
Hastati, Hastati, Remmang, Hasanuddin, & Cahyono, Cahyono. (2019). Pengaruh
Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Quality Of Work Life Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Perilaku Di Hotel Dinasti Kota Makassar. Indonesian Journal
of Business and Management, 2(1), 3540.
Korkmaz, Ayfer Veli, Van Engen, Marloes L., Knappert, Lena, & Schalk, René. (2022).
About and beyond leading uniqueness and belongingness: A systematic review of
inclusive leadership research. Human Resource Management Review, 32(4),
100894.
Lanaj, Klodiana, Foulk, Trevor A., & Jennings, Remy E. (2023). Improving the lives of
leaders: The beneficial effects of positive leader self-reflection. Journal of
Management, 49(8), 25952628.
Lanaj, Klodiana, Jennings, Remy E., Ashford, Susan J., & Krishnan, Satish. (2022).
When leader self-care begets other care: Leader role self-compassion and helping
at work. Journal of Applied Psychology, 107(9), 1543.
Naseer, Saima, Bouckenooghe, Dave, Syed, Fauzia, & Haider, Aisha. (2023). Power of
inclusive leadership: exploring the mediating role of identity-related processes and
conditional effects of synergy diversity climate in nurturing positive employee
behaviors. Journal of Management & Organization, 122.
Naseer, Saira, Khalid, Sidra, Parveen, Summaira, Abbass, Kashif, Song, Huaming, &
Achim, Monica Violeta. (2023). COVID-19 outbreak: Impact on global economy.
Frontiers in Public Health, 10, 1009393.
Nasser, Mohamed, & Hassan, Hamdy. (2023). Techno-enviro-economic analysis of
hydrogen production via low and high temperature electrolyzers powered by
PV/Wind turbines/Waste heat. Energy Conversion and Management, 278,
116693.
North-Samardzic, Andrea, Kan, Melanie, & Edwards, Gareth. (2023). Leadership by
cavea: The social processes of interorganisational collaborative leadership.
Journal of Management & Organization, 117.
Oktaviana, R B, Dewi, H. E., & Pariasa, I. I. (2022). The Influence of Leadership Style,
Motivation and Work Discipline on Employee Performance at PT Mahari Jaya
Internasional. JEPA: Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 6(1), 263275.
Oktaviana, Revanda Bela, Dewi, Heptari Elita, & Pariasa, Imaniar Ilmi. (2022).
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan di PT. Matahari Jaya Internasional. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan
Agribisnis, 6(1), 263275.
Oriazowanlan, Angela Obose, & Nwokocha, Harcourt Ify. (2022). Role of Job
Satisfaction on Job Commitment and Value Creation of Management Sciences
Academics. Journal of Management and Entrepreneurship Research, 3(1), 6170.
Phan, Dinh Hoang Bach, Iyke, Bernard Njindan, Sharma, Susan Sunila, & Affandi,
Yoga. (2021). Economic policy uncertainty and financial stabilityIs there a
relation? Economic Modelling, 94, 10181029.
Pidada, Ida Ayu Chandra Regita, Parwita, Gde Bayu Surya, & Adhika, I. Nyoman Resa.
(2022). Pengaruh Karakteristik Individu Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Pt. Pertamina Cabang Denpasar. VALUES, 3(1), 6178.
Puspitaningtyas, Zarah, & Kurniawan, Agung Widhi. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif. Yogyakarta: Pandiva Buku.
Disiplin Diri dalam Memediasi Kepemimpinan dan Selfdisclosure Terhadap Kinerja
Pegawai Sudin Parekraf Jakarta Timur
Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024 2041
Simonović, Marko, Arsenijević, Boban, van der Lek, Iulianna, Assimakopoulos,
Stavros, ten Bosch, Louis, Fišer, Darja, Kraš, Tihana, Marty, Paul, Miličević
Petrović, Maja, & Milosavljević, Stefan. (2023). based teaching: Guidelines and
best practices. UPSKILLS Intellectual output 2.1.
Sugiyono, P. D. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mix
Methods)(DI Sutopo (ed.). ALFABETA, CV.
Copyright holder:
Astuti Borut (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: