How to cite:
Sugiono Eksantoso (2024) Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia dalam Mengejar Ketertinggalan
Menuju Indonesia Maju, (6) 4, https://doi.org/10.
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM
MENGEJAR KETERTINGGALAN MENUJU INDONESIA MAJU
Sugiono Eksantoso
Universitas Bhakti Indonesia Banyuwangi, Indonesia
Abstrak
Banyak negara termasuk Indonesia, menganggap menjadi negara maju sebagai tujuan
utama, yang dapat dicapai melalui peningkatan kualitas pendidikan. Namun, Indonesia
masih berada tertinggal dalam hal kualitas pendidikan jika dibandingkan dengan negara-
negara lain di Asia Tenggara dan dunia. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia agar dapat mengejar
ketertinggalan dan mencapai status sebagai Indonesia maju. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan melalui survei menggunakan
kuesioner dan studi literatur. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis
menggunakan uji regresi menggunakan bantuan program SPSS. Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara akses pendidikan, kualitas
guru, dan sarana prasarana pendidikan dengan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sehingga strategi yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara signifikan.
Kata Kunci: Kualitas Pendidikan, Ketertinggalan, Indonesia Maju
Abstract
Many countries, including Indonesia, consider becoming a developed country as a major
goal, which can be achieved through improving the quality of education. However,
Indonesia is still lagging behind in terms of education quality when compared to other
countries in Southeast Asia and the world. Therefore, the purpose of this study is to
analyze the improvement of the quality of education in Indonesia in order to catch up and
achieve the status of a developed Indonesia. This study uses quantitative research
methods. Data were collected through a survey using questionnaires and literature
studies. The data that has been collected is then analyzed using regression tests using the
help of the SPSS program. The research results show that there is a significant
relationship between access to education, teacher quality, and educational infrastructure
and the quality of education in Indonesia. So that the strategies developed to improve the
quality of education in Indonesia can improve the quality of education significantly.
Keywords: Quality of Education, Underdevelopment, Advanced Indonesia
PENDAHULUAN
Negara maju dianggap sebagai tujuan utama bagi banyak bangsa, termasuk
Indonesia. Konsep negara maju merujuk pada negara yang memiliki tingkat kehidupan
yang tinggi, ekonominya stabil dan merata, menggunakan teknologi tinggi, serta berhasil
dalam berbagai aspek pembangunan (Gani, Salasi, Bambang, & Umam, 2018). Untuk
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 4, April 2024
Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia dalam Mengejar Ketertinggalan Menuju
Indonesia Maju
Syntax Idea, Vol. 6, No. 4, April 2024 1965
mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, penting bagi negara untuk memprioritaskan
pendidikan bagi seluruh warganya, karena negara-negara maju umumnya memberikan
perhatian yang besar terhadap sektor pendidikan (Fitri, 2021). Pendidikan menjadi salah
satu pondasi utama dalam memperkuat fondasi negara menuju kemajuan dan
kesejahteraan. Mutu pendidikan yang unggul menjadi faktor krusial dalam membentuk
generasi muda yang cerdas, inovatif, dan berintegritas, yang siap menghadapi beragam
tantangan global dan menjadi agen perubahan untuk kemajuan bangsa.
Pendidikan yang berkualitas sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa (Sada,
2017). Pendidikan tidak hanya berperan sebagai sarana untuk mengubah generasi muda
menjadi agen perubahan yang efektif bagi masyarakat, tetapi juga harus berfungsi sebagai
motor penggerak yang mampu menciptakan transformasi yang nyata. Pendidikan yang
dimaksudkan di sini tidak hanya terbatas pada sistem formal belajar, melainkan juga harus
mampu mengubah pola pikir dan pandangan hidup generasi penerus bangsa. Pendidikan
yang inovatif dan berkualitas akan memacu kreativitas generasi muda untuk menjadi agen
inovasi yang berperan penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan (Safitri,
Yunianti, & Rostika, 2022).
Penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi mencapai
status negara maju. Namun, kenyataannya, Indonesia masih tertinggal dalam hal
pendidikan jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara dan dunia.
Data yang diterbitkan oleh World Population Review pada tahun 2021 menunjukkan
bahwa Indonesia menempati peringkat ke-54 dari 78 negara dalam hal kualitas
pendidikan. Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga di
Asia Tenggara seperti Singapura yang berada di peringkat ke-21, Malaysia di peringkat
ke-38, dan Thailand di peringkat ke-46 (Larasati, 2022)
Selain itu, tingkat putus sekolah di Indonesia juga masih tinggi. Pada tingkat
SD/MI/Sederajat, satu siswa dari setiap 1.000 siswa mengalami putus sekolah, sementara
angkanya meningkat menjadi 11 siswa dari setiap 1.000 siswa di tingkat
SMP/MTs/Sederajat. Persentase anak usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah juga tinggi,
mencapai 21 anak dari setiap 100 anak. UNICEF Indonesia melaporkan bahwa 4,1 juta
anak usia 7-18 tahun tidak mengenyam pendidikan. Kemendikbudristek juga mencatat
bahwa pada tahun 2021, terdapat 75.303 anak yang mengalami putus sekolah (Noviani,
Budiarti, Tuhana, & Setyawati, 2023). Jumlah anak putus sekolah terus meningkat dari
tahun ke tahun, dengan jumlah tertinggi terjadi di tingkat SD/MI/Sederajat, diikuti oleh
SMP/MTs/Sederajat, SMA/MA, dan SMK/MAK. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia
masih memiliki tantangan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi seluruh
masyarakatnya. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa
permasalahan yang diidentifikasi oleh (Agustang & Mutiara, 2021). Beberapa masalah
khusus dalam sektor pendidikan yaitu:
1. Rendahnya sarana fisik.
2. Rendahnya kualitas guru.
3. Rendahnya kesehjateraan guru.
4. Rendahnya prestasi siswa.
5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan.
6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan.
7. Mahalnya biaya Pendidikan.
Semua permasalahan ini, menjadi tantangan besar bagi Indonesia dalam upaya
mengejar ketertinggalannya dan meraih cita-cita menjadi negara maju. Untuk itu
diperlukan upaya yang berkelanjutan dan terintegrasi dari pemangku kepentingan untuk
Sugiono Eksantoso
1966 Syntax Idea, Vol. 6, No. 4, April 2024
mengatasi permasalahan ini guna meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh
dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Penelitian sebelumnya oleh Alifah,
(2021) menyoroti upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dalam rangka
mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa pendidikan di Indonesia memiliki karakteristik dan kearifan lokal yang unik, yang
tidak dimiliki oleh negara lain. Meskipun data dari Program for International Student
Assessment (PISA) menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih
tertinggal jauh, hal ini tidak mengurangi semangat untuk terus meningkatkannya. Setiap
sistem pendidikan memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, penting untuk
menyesuaikan sistem yang digunakan dengan kondisi lokal masing-masing daerah,
sehingga kearifan lokal tetap terjaga dan dapat dilestarikan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ansori, (2019) tentang efektivitas tujuan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terdapat tiga langkah
yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Pertama, penting untuk
mengembangkan kualitas sumber daya manusia, termasuk guru dan tenaga pendidik
lainnya, agar mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam proses
pendidikan. Kedua, perlu dibangun landasan pendidikan yang kuat dan visi yang jelas,
sehingga arah dan tujuan pendidikan menjadi terdefinisi dengan baik untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Ketiga, diperlukan pengembangan kurikulum yang berbasis pada
nilai-nilai akhlak mulia, yang membantu membentuk karakter dan moral siswa selain
pembelajaran akademis.
Kebaruan penelitian ini terletak pada fokusnya yang jelas pada upaya meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia sebagai langkah konkret dalam mencapai visi Indonesia
Maju. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menyoroti karakteristik unik
pendidikan Indonesia dan pentingnya mempertahankan kearifan lokal dalam proses
pendidikan, penelitian ini lebih menekankan pada langkah-langkah konkret yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara efektif. Dengan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, penelitian ini
memberikan kontribusi berharga dalam pengembangan solusi dan strategi yang efektif
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan upaya meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia. Demikian, tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia untuk mengejar ketertinggalan menuju Indonesia maju.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang mengadopsi
pendekatan deskriptif. Pendekatan ini melibatkan penggunaan data berupa angka dan
statistik untuk mengukur variabel serta menjelaskan hubungan di antara mereka. Fokus
utama metode ini adalah pada generalisasi, pengujian teori, dan membuat generalisasi
terhadap fenomena sosial yang diteliti. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk
menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, dan membuat generalisasi terhadap
fenomena sosial yang sedang dipelajari (Nugroho & Umanto, 2017). Data dikumpulkan
melalui studi literatur dari Google Scholar serta melalui penyebaran kuesioner
menggunakan Google Forms. Populasi penelitian ini adalah semua siswa, guru, dan orang
tua di Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple
random sampling, di mana sampel dipilih secara acak dari populasi tanpa
mempertimbangkan strata yang mungkin ada di dalamnya. Setiap anggota populasi
memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Proses simple random
sampling dilakukan dengan menentukan sampel secara acak tanpa adanya stratifikasi,
Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia dalam Mengejar Ketertinggalan Menuju
Indonesia Maju
Syntax Idea, Vol. 6, No. 4, April 2024 1967
klaster, atau teknik sistematis lainnya (Firmansyah, 2022). Setelah data terkumpul,
analisis statistik dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang hasil penelitian tersebut. Berdasarkan uraian
tersebut, peneliti memiliki hipotesis sebagai berikut:
H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara akses pendidikan dengan kualitas
pendidikan di Indonesia.
H2: Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas guru dengan kualitas pendidikan
di Indonesia.
H3: Terdapat hubungan yang signifikan antara sarana prasarana pendidikan dengan
kualitas pendidikan di Indonesia.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Uji Validitas
Correlations
Akses
Pendidikan
Kualitas
Guru
Kualitas
Pendidikan
Totak
Akses
Pendidikan
Pearson
Correlation
1
.571
**
.437
**
.762
**
Sig.(2-
tailed)
<.001
<.001
<.001
N
100
100
100
100
Kualitas
Guru
Pearson
Correlation
.571
**
1
.622
**
.899
**
Sig.(2tailed)
<.001
<.001
<.001
N
100
100
100
100
Sarana dan
Prasarana
Pearson
Correlation
.488
**
.632
**
.573
**
.825
**
Sig.(2-
tailed)
<.001
<.001
<.001
<.001
N
100
100
100
100
Kualitas
Pendidikan
Pearson
Correlation
.437
**
.622
**
1
.763
**
Sig. (2-
tailed)
<.001
<.001
<.001
N
100
100
100
100
Totak
Pearson
Correlation
.762
**
.899
**
.763
**
1
Sig. (2-
tailed)
<.001
<.001
<.001
N
100
100
100
100
Berdasarkan analisis data pada Tabel 1, terlihat bahwa semua instrumen
menunjukkan nilai r hitung yang lebih besar daripada r Tabel = 0.163 (N=100). Oleh
karena itu, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa semua item pernyataan dalam
instrumen tersebut dapat dianggap valid. Sehingga, kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini dinyatakan valid dan dapat dipercaya untuk digunakan dalam pengumpulan
data.
Sugiono Eksantoso
1968 Syntax Idea, Vol. 6, No. 4, April 2024
Tabel 2. Uji Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.813
4
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Tabel 2, diperoleh nilai Cronbach Alpha
sebesar 0.804. Nilai ini melebihi batas minimum reliabilitas yang dianggap baik, yaitu
0.600. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kuesioner memiliki tingkat
konsistensi yang baik dan dapat diandalkan untuk digunakan dalam penelitian
selanjutnya.
Table 3. Uji Regresi H1
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
4.663
1.802
2.588
.011
Akses
Pendidikan
.311
.065
.437
4.806
.001
Berdasarkan tabel 3 hasil uji regresi diperoleh nilai signifikansi 0.001 < 0.05, yang
berarti akses pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pendidikan
di Indonesia.
Table 4. Uji Regresi H2
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
5.470
1.003
5.454
<.001
Kualitas
Guru
.305
.039
.622
7.857
<.001
Berdasarkan tabel 3 hasil uji regresi diperoleh nilai signifikansi 0.001 < 0.05, yang
berarti kualitas guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pendidikan di
Indonesia.
Tabel 5. Uji Regresi H3
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
6.753
.952
7.092
<.001
Sarana dan
Prasarana
.383
.055
.573
6.929
<.001
Berdasarkan tabel 3 hasil uji regresi diperoleh nilai signifikansi 0.001 < 0.05, yang
berarti sarana dan prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
pendidikan di Indonesia.
Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia dalam Mengejar Ketertinggalan Menuju
Indonesia Maju
Syntax Idea, Vol. 6, No. 4, April 2024 1969
Tabel 6. Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.666
a
.444
.426
1.09515
Berdasarkan Tabel 6, nilai koefisien determinasi (R Square) adalah 0,444 atau
setara dengan 44,4%. Artinya, pengaruh akses pendidikan, kualitas guru dan sarana
prasarana pendidikan dengan kualitas pendidikan di Indonesia mencapai 44,4%. Namun,
sebesar 55,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor luar yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
Hubungan antara akses pendidikan dengan kualitas pendidikan di Indonesia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
akses pendidikan dengan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
adanya pola yang konsisten antara tingkat akses pendidikan dengan peningkatan kualitas
pendidikan. Di Indonesia, ketika akses pendidikan diperluas, seperti dengan adanya
program peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta program beasiswa atau
bantuan pendidikan, terjadi peningkatan yang signifikan dalam kualitas pendidikan.
Contohnya, dengan meningkatnya akses fisik terhadap sekolah, seperti pembangunan
gedung sekolah yang memadai dan aksesibilitas transportasi yang baik, terdapat
peningkatan dalam partisipasi siswa dan ketersediaan sumber daya pembelajaran, hal ini
kemudian berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan, termasuk peningkatan
nilai ujian siswa, tingkat kelulusan, dan kemampuan siswa dalam menguasai materi
pelajaran.
Selain itu, program-program beasiswa atau bantuan pendidikan yang ditujukan
kepada siswa-siswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial juga berdampak
positif terhadap kualitas pendidikan. Sehingga dengan adanya akses finansial yang lebih
mudah, siswa-siswa dapat mengakses pendidikan yang lebih baik, seperti sekolah yang
memiliki fasilitas yang memadai dan lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini kemudian
berdampak pada peningkatan prestasi akademik dan pengembangan potensi siswa.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian terdaulu oleh (Safarah & Wibowo,
2018) menemukan bahwa pemerataan pendidikan memiliki dua elemen kunci yakni
membekali individu dengan pengetahuan yang memungkinkan mereka mengambil
bagian dalam segala aspek kehidupan serta memberikan akses pendidikan seluas-luasnya
kepada setiap individu. Salah satu upaya dalam pemerataan pendidikan yang dilakukan
oleh pemerintah yaitu program zonasi sekolah. Hasil studi menunjukkan bahwa program
zonasi sekolah menjadi salah satu program yang efektif dari pemerintah dalam
mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia.
Hubungan antara kualitas guru dengan kualitas pendidikan di Indonesia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
kualitas guru dengan kualitas pendidikan di Indonesia. Kualitas guru memiliki peran yang
sangat penting dalam menentukan efektivitas pembelajaran dan prestasi akademik siswa.
Dalam konteks ini, kualitas guru mencakup berbagai aspek, seperti kualifikasi
pendidikan, kemampuan mengajar, kompetensi profesional, serta motivasi dan dedikasi
dalam mengajar. Penelitian menunjukkan bahwa ketika kualitas guru meningkat, terjadi
peningkatan dalam pencapaian akademik siswa. Guru yang memiliki kualifikasi
pendidikan yang lebih tinggi, memiliki pengetahuan yang lebih luas dan mendalam dalam
Sugiono Eksantoso
1970 Syntax Idea, Vol. 6, No. 4, April 2024
bidangnya, sehingga mampu menyampaikan materi pelajaran dengan lebih baik dan
memotivasi siswa untuk belajar.
Selain itu, kemampuan mengajar guru juga berperan penting dalam menentukan
kualitas pembelajaran. Guru yang mampu mengajar dengan metode yang inovatif,
interaktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa dapat menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan dan efektif. Hal ini dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa
untuk belajar serta membantu mereka dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan.
Kompetensi profesional juga menjadi faktor penting dalam menentukan kualitas guru.
Guru yang terus mengembangkan diri melalui pelatihan dan pengembangan profesional
memiliki kemampuan yang lebih baik dalam merancang pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan mengelola kelas dengan efektif. Selain itu, motivasi dan
dedikasi guru dalam mengajar juga berpengaruh pada kualitas pendidikan. Guru yang
memiliki motivasi yang tinggi dan berdedikasi dalam profesinya cenderung lebih
bersemangat dalam membantu siswa mencapai potensi maksimalnya.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian terdaulu oleh Damanik, Simbolon, &
Turnip, (2022) menemukan profesionalisme guru dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dan signifikan. Tanggung jawab
utama para profesional pendidikan yang dikenal sebagai guru adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dari
sekolah dasar hingga pendidikan menengah. Karena pendidikan di Indonesia saat ini
tertinggal dari negara lain, maka diharapkan tenaga pendidik yang terampil dapat
memajukan pendidikan di Indonesia.
Penelitian lain oleh Al Mustaqim, (2023) menemukan bahwa Pendidikan Profesi
Guru (PPG) memberikan manfaat signifikan bagi guru, termasuk peningkatan
kompetensi pedagogik, penguasaan materi, keterampilan manajerial, dan sikap
profesional. PPG juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran melalui
metode pembelajaran efektif, penggunaan teknologi, evaluasi komprehensif, dan
kolaborasi dengan lembaga pendidikan. Namun, tantangan implementasi meliputi
keterbatasan sumber daya, kurangnya dukungan dan penghargaan terhadap guru, serta
kebijakan yang belum memadai.
Hubungan antara sarana prasarana pendidikan dengan kualitas pendidikan di
Indonesia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
sarana prasarana pendidikan dengan kualitas pendidikan di Indonesia. Sarana dan
prasarana pendidikan meliputi berbagai fasilitas fisik dan non-fisik yang digunakan dalam
proses pembelajaran, seperti gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium,
peralatan pembelajaran, serta teknologi pendidikan. Penelitian menunjukkan bahwa
ketersediaan dan kualitas sarana prasarana pendidikan berpengaruh langsung terhadap
efektivitas pembelajaran dan pencapaian akademik siswa. Sekolah yang dilengkapi
dengan fasilitas yang memadai cenderung menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
dan memungkinkan proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Misalnya, ruang kelas
yang nyaman dan dilengkapi dengan peralatan pembelajaran yang memadai dapat
membantu siswa dalam fokus dan konsentrasi selama proses belajar mengajar.
Selain itu, sarana prasarana pendidikan yang memadai juga dapat meningkatkan
motivasi dan minat belajar siswa. Misalnya, adanya perpustakaan yang lengkap dan
fasilitas laboratorium yang baik dapat membantu siswa dalam mengembangkan minat
pada bidang studi tertentu dan meningkatkan keterampilan praktis mereka. Selain fasilitas
Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia dalam Mengejar Ketertinggalan Menuju
Indonesia Maju
Syntax Idea, Vol. 6, No. 4, April 2024 1971
fisik, teknologi pendidikan juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Penggunaan teknologi pendidikan, seperti komputer, internet, dan perangkat
lunak pembelajaran interaktif, dapat membantu meningkatkan aksesibilitas informasi,
memperluas sumber belajar, dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan
menarik. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian yang lebih besar dari pemerintah dan
pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana
prasarana pendidikan, baik melalui alokasi anggaran yang memadai, perencanaan yang
baik, serta pengawasan dan pemeliharaan yang teratur. Ini akan membantu menciptakan
lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan
yang lebih baik pula.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian terdaulu oleh Anwar, Hendrik,
Waruwu, Suyitno, & Dewi, (2022) menunjukan bahwa secara parsial dan simultan sarana
prasarana dan kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu
pendidikan di SMK dengan variabel prasarana menjadi variabel dominan yang
pengaruhnya terhadap mutu pendidikan ditunjukkan dengan hasil. Penelitian lain oleh
(Salahudin et al., 2018) menemukan bahwa Sarana prasarana memiliki pengaruh terhadap
Mutu Pendidikan di MTsN Banjar Selatan 2 Kota Banjarmasin, karena dapat dilihat
dengan berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa t
hitung
> t
Tabel
artinya berdasarkan hipotesis
menunjukan sarana prasarana mempengaruhi mutu pendidikan dan dapat diterima.
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan yang signifikan antara
beberapa faktor utama dalam sistem pendidikan di Indonesia, yaitu akses pendidikan,
kualitas guru, dan sarana prasarana pendidikan, dengan kualitas pendidikan secara
keseluruhan. Ditemukan bahwa ketersediaan akses pendidikan yang merata, kualitas guru
yang tinggi, serta sarana prasarana pendidikan yang memadai memiliki dampak positif
terhadap peningkatan kualitas pendidikan di negara ini. Oleh karena itu, strategi yang
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia harus
memperhatikan ketiga faktor ini secara holistik. Sehingga dengan mengoptimalkan akses
pendidikan, meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan dan pembinaan yang
berkualitas, serta memperbaiki infrastruktur pendidikan, maka dapat diharapkan bahwa
kualitas pendidikan di Indonesia akan meningkat secara signifikan
BIBLIOGRAPHY
Agustang, Andi, & Mutiara, Indah Ainun. (2021). Masalah Pendidikan Di Indonesia.
Al Mustaqim, Dede. (2023). Peran Pendidikan Profesi Guru Untuk Meningkatkan
Profesionalitas Dan Kualitas Pembelajaran Di Indonesia. Literaksi: Jurnal
Manajemen Pendidikan, 1(02), 168176.
Alifah, Siti. (2021). Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Indonesia Untuk Mengejar
Ketertinggalan Dari Negara Lain. Cermin: Jurnal Penelitian, 5(1), 113123.
Ansori, Hoerul. (2019). Effectiveness Of Educational Objectives: Advancing The Quality
Of Education In Indonesia. Al-Hayat: Journal Of Islamic Education, 3(1), 2028.
Anwar, Khoirul, Hendrik, Mochammad, Waruwu, Yaredi, Suyitno, Suyitno, & Dewi,
Citra. (2022). Pengaruh Sarana Prasarana Pendidikan Dan Kompetensi Guru
Terhadap Mutu Pendidikan Di Sekolah Menengah Kejuruan. Al-Mada: Jurnal
Agama, Sosial, Dan Budaya, 5(3), 413426.
Damanik, Cintia Tryana, Simbolon, Rahmat, & Turnip, Helena. (2022). Pentingnya
Profesionalisme Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Jurnal Pendidikan
Sugiono Eksantoso
1972 Syntax Idea, Vol. 6, No. 4, April 2024
Sosial Dan Humaniora, 1(4), 236253.
Firmansyah, Deri. (2022). Teknik Pengambilan Sampel Umum Dalam Metodologi
Penelitian: Literature Review. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (Jiph), 1(2), 85
114.
Fitri, Siti Fadia Nurul. (2021). Problematika Kualitas Pendidikan Di Indonesia. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 5(1), 16171620.
Gani, Usman A., Salasi, R., Bambang, R. M., & Umam, Khairul. (2018). Analisis
Diskriminan Untuk Mengelompokkan Negara Maju Dan Negara Berkembang
Dengan Metode Fishers. Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin, 1(1), 112.
Larasati, Mondy. (2022). Kualitas Pendidikan Di Indonesia. Joel: Journal Of Educational
And Language Research, 2(5), 709714.
Noviani, Leny, Budiarti, Atik Catur, Tuhana, Tuhana, & Setyawati, Martani. (2023).
Strategi Penanganan Anak Tidak Sekolah Di Kabupaten Sragen. Jurnal Litbang
Sukowati: Media Penelitian Dan Pengembangan, 7(1), 92103.
Nugroho, Sigit, & Umanto, Ferdinand D. Dan Eko. (2017). Metode Kuantitatif. Unib
Press.
Sada, Heru Juabdin. (2017). Peran Masyarakat Dalam Pendidikan Perspektif Pendidikan
Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 117125.
Safarah, Azizah Arifinna, & Wibowo, Udik Budi. (2018). Program Zonasi Di Sekolah
Dasar Sebagai Upaya Pemerataan Kualitas Pendidikan Di Indonesia. Lentera
Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 21(2), 206213.
Safitri, Alvira Oktavia, Yunianti, Vioreza Dwi, & Rostika, Deti. (2022). Upaya
Peningkatan Pendidikan Berkualitas Di Indonesia: Analisis Pencapaian Sustainable
Development Goals (Sdgs). Jurnal Basicedu, 6(4), 70967106.
Copyright holder:
Sugiono Eksantoso (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: