Anwar Faris, Wachyudin
2014 Syntax Idea, Vol. 6, No. 05, Mei 2024
kontrast yang kuat dengan sikap dingin dan keras yang ditunjukkan oleh kakaknya,
Gunarto.
Gunarto, sebagai anak tertua, membawa beban perasaan kecewa yang mendalam
terhadap Ayahnya, memperlihatkan rasa ketidaksetujuannya secara tegas. Respons ini
menggambarkan luka batin yang dalam akibat dari kepergian Ayah yang telah
meninggalkan keluarga dalam kesengsaraan. Sementara itu, reaksi Ibu dan Mintarsih
memperlihatkan konflik internal dan perasaan yang rumit di dalam keluarga,
menciptakan atmosfer ketegangan dan kegelisahan. Pentingnya analisis karakter
Maimun, yang mencerminkan sikap penerimaan dan kasih sayang terhadap Ayah,
menyoroti bahwa setiap anggota keluarga memiliki peran dan kontribusi uniknya dalam
membentuk dinamika keluarga. Dengan demikian, "Ayahku Pulang" bukan sekadar
sebuah narasi tentang kembalinya seorang Ayah, melainkan juga sebuah lukisan
kompleksitas hubungan keluarga yang mampu meresap ke dalam emosi penonton.
Penelitian ini juga membahas aspek panggung dengan memperhatikan deskripsi
ruangan dan objek-objek panggung yang mendukung atmosfer cerita. Suara-suara latar
seperti adzan, bedug, dan takbir membentuk dimensi waktu dan keagamaan,
memberikan nuansa yang mendalam pada pengalaman teater. Panggung bukan hanya
menjadi latar fisik, tetapi juga elemen penunjang yang memperkuat emosi dan pesan
dalam naskah. Analisis konflik dalam naskah membuka jendela ke dalam perubahan
karakter, terutama melalui perkembangan Gunarto yang awalnya keras dan tegas,
namun kemudian mengalami perubahan menjadi lebih terbuka. Konflik tersebut
memberikan dimensi emosional yang mendalam dan memberikan wawasan tentang
bagaimana masing-masing karakter merespon dan tumbuh dalam menghadapi tantangan
keluarga.
Dengan demikian, kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa "Ayahku Pulang"
bukan hanya sebuah karya seni teater yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia,
tetapi juga sebuah cermin kompleksitas manusia dalam merespons perubahan dan
kembalinya orang yang pernah meninggalkan keluarga. Melalui analisis mendalam
terhadap karakter, panggung, dan konflik, penelitian ini berhasil membuka wawasan
baru terhadap nilai-nilai budaya, moral, dan estetika yang terkandung dalam karya seni
tersebut. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi berharga dalam
menggali sejarah seni teater Indonesia dan memperluas pemahaman kita terhadap
perjalanan budaya yang kaya dan kompleks
BIBLIOGRAFI
Abbott, H. Porter. (2008). Narrative And Emergent Behavior. Poetics Today, 29(2),
227–244.
Asfar, Irfan Taufan, & Taufan, Irfan. (2019). Analisis Naratif, Analisis Konten, Dan
Analisis Semiotik (Penelitian Kualitatif). No. January, 1–13.
Assingkily, Muhammad Shaleh. (2021). Pendekatan Dalam Pengkajian Islam (Cara
Memahami Islam Dengan Benar, Ilmiah & Metodologis). Penerbit K-Media.
Cahyadi, Dian, & Ds, M. (2020). Filsafat Ilmu: Seni Sebagai Alat Atau Tujuan?
Hadipratama, Bobby. (2017). Adaptasi Naskah Drama Kocak-Kacik Karya Arifin C.
Noer Ke Dalam Pementasan Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa
Dan Sastra Indonesia Di Sma (Studi Kasus Pementasan Teater El Na’ma
Indonesia).
Hamali, Sambudi, Riswanto, Ari, Zafar, Tetty Sufianty, Handoko, Yudo, Sarjana, I.
Wayan Mula, Saputra, Dony, Manafe, Henny A., Susanti, Irma, Kurniawan,