Kriteria Penanganan Preservasi Jalan Long Segment dan Penentuan Prioritas
Pengambilan Keputusan Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) (Studi
Kasus: Proyek Jalan Nasional di Provinsi Sulawesi Utara)
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1915
The national road network in North Sulawesi province consists of 95 road sections with
a length of 1682 km and 849 bridges with a height of 16,075 m. The North Sulawesi
BPJN working area consists of 4 (four) work units with 15 long segments. The budget
needs and road and bridge preservation handling for each work unit are allocated
based on bundling with the Long Segment scheme. The target of road and bridge
stability is not achieved every year due to the limited state budget. Likewise, there are
still other criteria that must be accommodated in road preservation activities. This
study aims to find the prioritization scale of the criteria presented by the interviewees
for handling long-segment road preservation. The method used is the Analytic
Hierarchy Process (AHP), with the principle of establishing the hierarchy level which
then uses respondents in the BPJN North Sulawesi work environment to provide
pairwise comparison value weights for each criterion contained in the questionnaire.
The results showed that the most dominant criteria were Road Condition (34.2%), Road
Function (26.1%), Directive (17.8%), Aspiration (11.7%), and finally Viral News
criteria (10.2%), the most significant alternative criteria to the Road Condition criteria
were Road Rehabilitation/Reconstruction (59.8%), Road Widening (23.7%), Preventive
Handling (10.5%), Holding (4.1%), and Routine Maintenance (1.9%). Further research
needs to be carried out using more complex criteria and more respondents.
Keywords: Preservation, Road, Long-Segment, Criteria
PENDAHULUAN
Penanganan Preservasi jalan nasional di provinsi Sulawesi utara dilakukan dengan
skema Long segment, sebanyak 95 ruas jalan nasional sepanjang 1682 Km yang
dikelompokkan ke dalam 15 ruas jalan Long segment (PUPR, 2022) (Mulyono, 2022).
Prinsip dasar dari skema ini adalah menjaga standar minimal pelayanan jalan sepanjang
ruas(PUPR BPSDM, 2019). Dalam 3 (tiga) tahun terakhir (2020 – 2022), alokasi
anggaran yang diterima belum dapat mengakomodir semua kebutuhan preservasi jalan
nasional di Sulawesi Utara, sehingga target kemantapan jalan yang dicanangkan belum
dapat terpenuhi. Selain kemantapan kondisi jalan, juga terdapat kriteria lain yang tidak
kalah pentingnya untuk dipenuhi, diantaranya Fungsi Jalan, Aspirasi wakil rakyat,
arahan pimpinan bersifat Direktif, dan dampak berita viral di media online. Dari
fenomena keterbatasan anggaran tersebut dibutuhkan skala prioritas terhadap kriteria
untuk dapat dijadikan acuan dalam perencanaan dan pemrograman preservasi jalan.
Untuk mendapatkan skala prioritas, dapat menggunakan metode Analytic Hierarcy
Process(Saaty, 1990) (Saaty, 1990) yang dapat mengkonversi persepsi terhadap kriteria
kualitatif menjadi data kuantitatif dengan prinsip level hierarki dan perbandingan
berpasangan masing-masing kriteria (Aziz, Dewanto, & Primaningtyas, 2022).
Penelitian untuk menentukan skala prioritas penanganan jalan dengan
menggunakan metode AHP telah banyak dilakukan sebelumnya diantaranya adalah
(Aziz et al., 2022; Iek, 2019; Khaqiqi & Wulandari, 2019; Kiranasari, Soemitro,
Suprayitno, & Budianto, 2020; Minesa, Siregar, & Manuwoto, 2014; Moazami,
Muniandy, Hamid, & Yusoff, 2011; Rahman, Furqon, & Santoso, 2018; Ruhiawati,
Rahardja, & Kusnadi, 2020). Skala Prioritas Penyelenggaraan Jalan Di Kecamatan
Cibinong Kabupaten Bogor et al (Miladiyah & Mawardi, 2022)