How to cite:
La Hasrudin, Indra Maha (2024) Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI
(Pavement Condition Index), SDI (Surface Distress Index) dan IRI (International Roughness Index),
(06) 04, https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i6.1227
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
ANALISIS PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN METODE
PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX), SDI (SURFACE DISTRESS INDEX)
DAN IRI (INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX)
La Hasrudin, Indra Maha
Universitas Trisakti, Indonesia
Abstrak
Jalan sangat penting bagi transportasi darat yang dapat memberikan pengaruh terhadap
ekonomi, sosial, budaya maupun politik di suatu daerah, namun perkerasan jalan
mengalami kerusakan dengan perkembangan penggunaan kenderaan serta beban yang
berlebihan sehingga perlu adanya survei kondisi jalan. Penelitian dilakukan di jalan
nasional Pulau Seram Barat, Maluku, jalan arteri pada ruas Sp.Waipirit-Sp.Eti dengan
kategori rusak ringan, km. 00+000-02+000, dan kategori rusak berat km 02+000-
03+433, ruas Waiselan-Latu kategori rusak ringan km. 00+000-02+000. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perbandingan survei kondisi perkerasan jalan yang
dilakukan secara 100% visual, dengan menggunkan alat, serta keunggulan dalam
penilaian kondisi perkerasan jalan yang menggunakan metode PCI (Pavement
Condition Index) dan SDI (Surface Distress Index). Hasil perhitungan metode PCI dan
SDI sangat bervariasi berdasarkan kerusakan jalan pada unit sampel/segmen. Untuk
menjadi satu penilaian pada tiap ruas dilakukan dengan cara analisis, korelasi dan grafik
. Cara analisis menggunakan persamaan rata-rata kuadrat tunggal (quadratic mean)/ root
mean square (rms), korelasi pearson product momen (r)/hubungan keeratan antara
ketiga metode PCI, SDI dan IRI. Sedangkan cara grafik dengan menggunakan grafik
korelasi mengetahui hubungan antara metode PCI, SDI dan IRI, berdasarkan grafik
korealasi, metode PCI terhadap SDI dan IRI sangat jauh perbandingan hal ini karena
PCI memiliki Sembilan belas parameter, SDI empat parameter. Kelanjutan penelitian ini
adalah membandingkan metode PCI dengan sembilan belas parameter, disejajarkan
dengan SDI dengan empat parameter.
Kata kunci: Analisis, grafik korelasi, PCI, SDI, IRI.
Abstract
Roads are very important for land transportation which can have an influence on the
economy, social, culture and politics in an area, however road pavement experiences
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 04, April 2024
La Hasrudin, Indra Maha
1882 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
damage along with the development of vehicle use and excessive loads so it is necessary
to monitor road conditions. The research was carried out on the national road of West
Seram Island, Maluku, an arterial road on the Sp.Waipirit-Sp.Eti section with light
damage category, km. 00+000-02+000, and the damaged category km 02+000-
03+433, the Waiselan-Latu section in the slightly damaged category km. 00+000-
02+000. The aim of this research is to find out a comparison of road pavement
conditions carried out 100% visually, using tools, as well as advantages in assessing
road pavement conditions using the PCI (Pavement Condition Index) and SDI (Surface
Distress Index) methods. The calculation results of the PCI and SDI methods vary
greatly based on road damage in the sample unit/segment. To make one assessment for
each section, it is carried out by means of analysis, correlation and graphs. The
analysis method uses a single square mean equation (quadratic mean)/root mean
square (rms), Pearson product moment correlation (r)/close relationship between the
three methods PCI, SDI and IRI. Meanwhile, the graphic method using a correlation
graph determines the relationship between the PCI, SDI and IRI methods. Based on the
correlation graph, the PCI method for SDI and IRI is very far apart in comparison, this
is because PCI has nineteen parameters, fourteen SDI parameters The continuation of
this research is to compare the PCI method with nineteen parameters, paralleled with
SDI with four parameters.
Keywords: Analysis, correlation graph, PCI, SDI, and IRI
PENDAHULUAN
Jalan adalah merupakan jalan utama yang menghubungkan antara suatu wilayah
atau kawasan dengan wilayah atau kawasan lainnya dalam sektor perhubungan darat
terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa secara terus menerus, selain
daripada itu jalan mempunyai peranan penting yang memberikan pengaruh terhadap
kemajuan perekonomian, sosial di suatu wilayah di Indonesia sedangkan jika terjadi
kerusakan jalan akan menghambat kegiatan ekonomi, sosial bahkan terjadi kecelakaan
lalu lintas (Razi & Sumberdaya, 2014) (LAKSONO, 2019).
Jalan jika terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan berulang-ulang akan
menyebabkan terjadinya penurunan kondisi jalan sehingga dapat mempengaruhi
keamanan, kenyamanan, dan kelancaran dalam berlalu lintas (Batubara, 2018)
(Yastawan, Wedagama, & Ariawan, 2021). Keterlambantan penanganan akan
memperbesar biaya penanganan, oleh kerena itu dalam mengevaluasi kinerja jalan
terdapat beberapa metode untuk melakukan survei terhadap kondisi perkerasan jalan
untuk menentukan tingkat ketelitian dengan menggunakan alat ukur Roughness Meter
Naasra namun bila keterbatasan alat dilapangan, melalui pedoman Bina Marga survei
kondisi perkerasan jalan secara 100% visual PCI (Pavement Condition Index), SDI
(Surface Distress Index)
Metode PCI penilaian kondisi perkerasan jalan bedasarkan jenis dan tingkat
kerusakan jalan melalui survei visual (Pedoman IKP Pd-01-2016-B). Metode SDI
merupakan penilaian kondisi perkerasan jalan dengan pengamatan secara visual (Bina
Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI (Pavement Condition
Index), SDI (Surface Distress Index) dan IRI (International Roughness Index)
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1883
Marga 2011) (Yamali, Handayani, & Sirait, 2020) . IRI merupakan metode penilaian
kondisi jalan yang menunjukkan ketidakrataan permukaan (Miladiyah & Mawardi,
2022).
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah tempat dimana melakukan penelitian yang sebenarnya
terjadi. Penelitian dilakukan di Pulau Seram dengan status jalan Nasional Provinsi
Maluku, Kabupaten Seram Bagian Barat, ruas Piru-Kairatu-Waiselan-Latu-Liang, tipe
jalan (2/2UD) secara topografi daerah pegunungan 14,7 km (11,13%) dan pesisir pantai
117,28 km (88,86%) dan panjang total 131,98 km.
Gambar 1 Peta lokasi penelitian Pulau Seram,Provinsi Maluku
(Sumber google earth)
Gambar 2 Alur penelitian
Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Penelitian kuantitatif melibatkan pengumpulan data perhitungan yang
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penelitian ini dilakukan dengan teknik
pengambilan data langsung dari lapangan untuk mendapatkan dimensi serta jenis
kerusakan yang ada, data yang diperoleh dari survey kerusakan jalan dianalisa
La Hasrudin, Indra Maha
1884 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
menggunakan metode PCI (Pavement Condition Index) dan SDI (Surface Distress
Index).
Rata-rata kuadrat (quadratic mean) sering juga disebut dengan root mean
square (rms). Rata-rata kuadrat dihitung dengan mengakarkuadratkan rata-rata kuadrat
(Agusta, 2023). Rata-rata adalah suatu bilangan yang mewakili keseluruhan data
pengamatan.
Q Rumus… (2)
Dimana :
Q = Rata-rata kuadrat
n = Banyaknya data
= Nilai data ke-i
Pengumpulan data diperoleh dari lapangan dengan survei dan pengamatan
langsung (visual). Identifikasi, dan pengambilan data jenis kerusakan perkerasan jalan
diukur secara akurat. Pengumpulan data dilakukan dibagi menjadi tiga tahap yaitu ;
Survei pendahuluan.
Pendahuluan atau identifikasi merupakan survei yang harus dilakukan pada awal
kegiatan, yaitu sebelum survei detail (Ing & Riana, 2019). Survei pendahuluan atau
identifikasi bertujuan untuk mengetahui kondisi umum perkerasan jalan, data geometri,
dan jenis-jenis kerusakan yang terjadi di lapangan
Pembagian unit sampel
Ruas dibagi dalam beberapa unit sampel hal ini dilakukan untuk mempermudah
dalam pelaksanaan perhitungan dan pengolahan data. Inspeksi dari setiap unit sampel
dalam suatu bagian perkerasan jalan
n Rumus……(3)
Dimana :
n = Jumlah unit sampel
N=Jumlah total unit sampel dalam suatu bagian perkerasan
e= Kesalahan yang diizinkan dalam estimasi dari bagian PCI (e=5)
d = Deviasi standar antara unit sampel (untuk AC,d= 10)
Menentukan jumlah interval (unit-unit sampel)
Rumus ……… (4)
Dimana :
i. = Inrerval
n = Jumlah unit sampel
N=Jumlah total unit sampel dalam suatu bagian perkerasan
Pedoman IKP Bina marga 2016
Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI (Pavement Condition
Index), SDI (Surface Distress Index) dan IRI (International Roughness Index)
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1885
Tahap survei kerusakan.
Langkah-langkah untuk pelaksanaan survei kerusakan jalan adalah sebagai berikut :
a. Penelitian pada ruas yang telah ditentukan dan dibuat unit sampel (segmen) dan
tiap unit sampel sepanjang 50 meter (Ketentuan Bina Marga 50 s/d 100 meter).
b. Menentukan kategori atau tingkat kerusakan (severity level).
c. Mengukur dimensi kerusakan (Panjang, lebar dan kedalaman)
d. Mencatat hasil pengukuran ke dalam form survei.
e. Mencari dan mencatat titik koordinat lokal dengan GPS /segmen
f. Mendokumentasikan tiap kerusakan
g. Menghitung nilai kerusakan
Analisis metode PCI
PCI (Pavement Condition Index) adalah sistem penilaian kondisi perkerasan jalan
berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan
dalam usaha pemeliharaan. kondisi perkerasan yang mempunyai rentang nilai mulai dari
0 sampai dengan 100, dengan nilai 0 menyatakan kondisi perkerasan paling jelek yang
mungkin terjadi dan nilai 100 menyatakan kondisi sangat baik (Pd-01-2016-B IKP)
Langka-Langka perhitungan :
Mencari persentasi kerusakan (Density).
% = x 100 Rumus ……....(5)
A/d = Luas total kerusakan jalan untuk tiap tingkat kerusakan (m²)
As = Luas total unit segmen (m²)
Menentukan niai pengurangan (Deduct Value)
Mencari nilai ijin maksimum deduct value (m)
Nilai pengurang yang dipakai adalah DV (Deduct Value) atau disebut dengan q
syarat nilai q > 2 untuk perkerasan lentur nilai pengurang individual disusun menurun
yang ditentukan dngan jumlah pengurang ijin (allowable number of deduct value )
dengan menggunakan iterasi. Selanjutnya nilai deduct value diurutkan dari terbesar
sampai yang terkecil, pengecekan terhadap nilai deduct value sesuai dengan persamaan
di bawah ini :
Mi = 1+( ) x (100-HDVi) Rumus…..(6)
Dimana :
Mi = Nilai koreksi untuk deduct value
HDVi = Nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit.
1. Nilai TDV (Total Deduct Value)
2. Nilai CDV (Corrected Deduct Value)
3. Menentukan Nilai PCI
La Hasrudin, Indra Maha
1886 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Analysis metode SDI
Penilaian Kondisi Jalan dengan Metode SDI (Surface Distress Index)
adalah skala kinerja jalan yang diperoleh dari hasil pengamatan secara visual terhadap
kerusakan jalan yang terjadi di lapangan.
Langkah-langkah perhitungan :
a. Menghitung % luas retak
b. Menghitung ata-rata lebar retak
c. Menghitung Jumlah lubang
Menghitung bekas roda
HASIL DAN PEMBAHASAN
Survei Kondisi Jalan (SKJ) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi
kondisi perkerasan jalan sebagai acuan untuk preservasi jalan. Penelitian dilaksanakan
di ruas.
1. Ruas Sp.Waipirit-Sp.Eti kategori rusak km ringan 00+000-02+000
Panjang ruas penelitian = 2,00 km
Lebar jalan = 6,00 meter
Panjang unit sampel = 50 meter
2. Ruas Sp.Waipirit-Sp.Eti kategori rusak berat km 02+000-03+433
Panjang ruas penelitian = 1,433 km.
Lebar jalan = 4,50 meter
Panjang unit sampel = 50 meter
3. Ruas Waiselan-Latu kategori rusak ringan km 00+000-02+000
Panjang ruas penelitian = 2,00 km
Lebar jalan = 6,00 meter
Panjang unit sampel = 50 meter
Survei kondisi perkerasan jalan
Survei Kondisi Jalan (SKJ) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi
kondisi perkerasan jalan sebagai acuan untuk preservasi jalan. Penelitian dilaksanakan
di ruas ;
1. Ruas Sp.Waipirit-Sp.Eti kategori rusak km ringan 00+000-02+000
Panjang ruas penelitian = 2,00 km
Lebar jalan = 6,00 meter
Panjang unit sampel = 50 meter
2. Ruas Sp.Waipirit-Sp.Eti kategori rusak berat km 02+000-03+433
Panjang ruas penelitian = 1,433 km.
Lebar jalan = 4,50 meter
Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI (Pavement Condition
Index), SDI (Surface Distress Index) dan IRI (International Roughness Index)
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1887
Panjang unit sampel = 50 meter
3. Ruas Waiselan-Latu kategori rusak ringan km 00+000-02+000
Panjang ruas penelitian = 2,00 km
Lebar jalan = 6,00 meter
Panjang unit sampel = 50 meter
Analisis PCI (Pavement Condition Index).
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN
1. Menghitung kadar kerusakan (Density)
Gambar 1 Menghitung kadar kerusakan (Density)
1) Lubang
Density = x 100
= x 100
= 0.03 %
2) Pelepasan berbutir
Density = x 100
= x 100
= 2,13 %
2. Menentukan nilai pengurang (Deduct value)
La Hasrudin, Indra Maha
1888 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Gambar 1 Grafik Hubungan anatara jenis kerusakan dan nilai pengurang (DV)
Jenis kerusakan pelepasan berbutir
Gambar 2 Jenis kerusakan Lubang
Tabel 1 Nilai pengurangan ((deduct value)
No.
Jenis Kerusakan
Dari Grafik
1
Lubang
8,0
2
Pelepasan Berbutir
2,0
Sumber penelitian
Mencari nilai ijin maksimum DV (m)
Nilai pengurang yang dipakai adalah DV (Deduct Value) atau disebut dengan q
syarat nilai q > 2 untuk perkerasan lentur, nilai pengurang individual disusun menurun
dengan menggunakan iterasi. Selanjutnya nilai deduct value diurutkan dari terbesar
sampai yang terkecil, Pengecekan terhadap nilai deduct value sesuai dengan persamaan
di bawah ini :
Mi=1+(9/98)x100-HDVi Rumus……(4.4) (ASTM D6433-07)
Mi = Nilai koreksi untuk deduct value
HDVi = Nilai tersebar deduct value pada satu sampel
Lubang HDVi = 8,0
Mi = 1 + (9/98) x100 - 8,0 = 9,45
Pelepasan berbutir HDVi = 2,0
Mi = 1 + (9/98) x100 2,0 = 10,18
Nilai Pengurang Total (Total Deduct Value)
Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI (Pavement Condition
Index), SDI (Surface Distress Index) dan IRI (International Roughness Index)
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1889
Gambar 3 Nilai Corrected Deduct Value (CDV)
Sumber penelitian
Nilai Pengurang Terkoreksi (Correct Deduct Value).
Dari hasil etarase nilai pengurang pada tabel 4.3 kemudian di plot pada grafik
hubungan antara nilai corrected deduct value (CDV) dengan nilai total decuct value
(TDV)
Grafik 4. korelasi antara TDV dan CD
(Sumber ASTM D6433-07)
Menentukan nilai PCI.
Setelah grafik korelasi TDV (Total Deduct Value) dengan CDV (Corrected
Deduct Value) ketahui, maka dapat ditentukan nilai PCI dengan menggunakan rumus :
PCI = 100 CDVmax Rumus ……….(4.5)
Berdasarkan grafik korelasi dari nilai TDV dengan nilai CDV terdapat 2 nilai q
(q1=10) dan (q2=7) untuk menentukan nilai PCI nilai CDV terbesar (CDVmax)
PCI = 100 CDVmax
= 100 10
= 90
Analisis SDI (Surface Distress Index)
La Hasrudin, Indra Maha
1890 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Lebar jalan = 6,00 meter
Panjang segmen = 50 meter
Lebar retak melintang = 0,05 mm
Panjang kerusakan = 6,00 meter
Luas kerusakan = 0,30m²
% Luas retak = ( ) Rumus ….(4.6)
=
= %
1. SDI1
% masuk dalam penilaian (Luas retak < 10%)
Sehingga diperolah nilai SDI1 = 5
2. SDI2
Lebar retak SDI2 = 0,05 mm. Karena lebar retak masuk dalam penilaian (lebar retak >
3 mm)
Maka, SDI1 x 2
= 5 x 2
= 10
3. SDI3
Setelah nilai SDI2, selanjutnya dengan menghitung nilai SDI3
Jumlah lubang SDI3 = 2 maka, jumlah lubang masuk pada penilaian (Jumlah lubang
<10/100)
Maka SDI2 + 15
= 10 + 15
= 25
SDI4
Setelah Nilai SDI3, Selanjutnya Dengan Menghitung Nilai SDI4 Karena Bekas Ban
Roda Tidak Ada, Maka Sdi4 = 0
Total ( 25+0 ) = 25 ( < 50 ) Baik
Perbandingan secara visual (PCI, SDI) dengan menggunakan alat.
1. Secara 100 % visual. Menentukan kondisi perkerasan jalan dengan secara 100 %
visual menjadi pedoman Bina marga. Metode secara 100 % visual yang meninjau
langsung kondisi perkerasan jalan dari kerusakan baik itu kerusakan struktural,
kerusakan fungsional.
2. Dengan mengunakan alat. Dengan menggunakan metode IRI atau dengan alat sangat
cepat proses survei dalam mengevaluasi kondisi perkerasan jalan, sebab survei IRI
dengan alat Roughmeter Naasra menggunakan mobil. Alat dipasangkan pada as
Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI (Pavement Condition
Index), SDI (Surface Distress Index) dan IRI (International Roughness Index)
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1891
belakang kenderaaan dengan mengatur gerakan vertikal belakang kenderaan terhadap
badan kenderaan sewaktu berjalan pada kecepatan tertentu dan dapat menjangkau
sepanjang segmen, dengan waktu yang cepat beberapa keunggulan atau kelebihan
dalam mementukan kondisi perkerasan jalan dengan metode PCI dan SDI. Adapun
keunggualan atau kelebihan secara 100 % visual sebagai berikut :
1. Dengan survei secara 100 % visual, metode PCI dan SDI dapat mengamati atau
mengidentifikasi semua jenis kerusakan tanpa terlewati sepanjang segmen, sehingga
dapat memberikan informasi tentang kinerja jalan pada saat sekarang.
2. Secara 100 % visual metode PCI dan SDI sangat sering digunakan dalam
menentukan kondisi perkerasan jalan karena dalam penerapannya di lapangan tidak
memerlukan peralatan khusus hanya dengan pengamatan visual, dan pengukuran
kerusakan kemudian menganalisis dan menghasilkan nilai PCI dan SDI.
Grafik korelasi
Hasil survei kondisi perkerasan jalan yang disajikan dalam bentuk grafik (exel)
menggambarkan secara teliti suatu objek serta dapat memberikan informasi tentang
kondisi perkerasan jalan yang sebenarnya terjadi. Di bawah ini adalah grafik korelasi
yang merupakan hasil penelitian kondisi perkerasan jalan di ruas penelitian.
Tabel 1 Ruas Sp.Waipirit-Sp.Eti kategori rusak ringan, kategori rusak berat
Perbandingan penilaian kondisi perkerasan jalan
Pakai alat
Ruas /
Kategori
Nilai PCI
Kn
Nilai SDI
Kn
Nilai IRI
Kn
SP.WaipiritSp.Eti /
rusak ringan
87,65
SB
18,23
B
4,13
S
SP.WaipiritSp.Eti/
rusak berat
30,04
P
18,05
B
5,54
S
WaiselanLatu / rusak ringan
88,33
SB
15,33
B
5,88
S
La Hasrudin, Indra Maha
1892 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Grafik 4. Ruas Sp.Waipirit-Sp.Eti
Gambar 5 Jumlah unit sampel/segmen
Gambar 6 Grafik ruas Waiselan-Latu kategori rusak ringan. Km 00+000- 02+000
Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI (Pavement Condition
Index), SDI (Surface Distress Index) dan IRI (International Roughness Index)
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1893
Metode PCI memiliki sembilan belas parameter terhadap penilaian kondisi
perkerasan lentur (Khan, Hasan, & Tarefder, 2022). SDI memiliki empat parameter
terhadap penilaian kondisi atau kinerja jalan (Bhandari, Luo, & Wang, 2023). Maka
dengan dasar itulah kerap kali dilakukan survei kondisi perkerasan jalan untuk
penanganan pemeliharaan dalam upaya mempertahankan kondisi jalan sampai
tercapainya umur rencana jalan. Kondisi perkerasan jalan dengan sedikit jenis
kerusakan dan luasannya tentu memberikan nilai PCI yang besar kondisi sangat baik
dan sebaliknya, berbeda halnya dengan metode SDI, dengan kecilnya persentasi luas
retak, lebar retak, sedikit kerusakan lubang dan bekas roda akan memberikan nilai SDI
yang kecil kondisi baik dan sebaliknya. Kondisi permukaan dengan sedikit gelombang
akan memberikan nilai IRI yang kecil kondisi baik dan sebaliknya.
Grafik di atas adalah grafik PCI sembilan belas parameter, SDI empat parameter
dan IRI satu parameter (Hasibuan & Surbakti, 2019). Hubungan ketiga metode tersebut
pada satu grafik dengan dua sumbu vertikal (Nilai PCI, SDI dan IRI) dan sumbu
horizontal (Jumlah unit sampel/segmen), dimana titik kumpulnya terletak pada satu
grafik (naik/turun) yang berpangkal pada sumbu 0 vertikal, titik grafik di awali dengan
nilai PCI, SDI dan IRI dari segmen satu sampai dengan segmen akhir sebagaimana
yang diuraikan sebagai berikut :
1. Pada kondisi jalan dengan kategori rusak ringan, grafik PCI tidak bersinggungan
terhadap grafik SDI, IRI dan hubungannya tidak signifikan (nilai yang jauh berbeda)
dimana nilai PCI dengan rangkaian grafik naik dan turun karena kondisi kerusakan
disetiap segmen yang terjadi. Nilai SDI dengan rangkaian grafik naik dan turun
karena kondisi kerusakan disetiap segmen yang terjadi, sedangkan nilai IRI dengan
rangkaian grafik yang hampir datar karena permukaan jalan sedikit bergelombang
pada setiap segmen.
2. Pada kondisi jalan dengan kategori rusak ringan, grafik SDI dan IRI hubungannya
signifikan (nilai yang tidak jauh berbeda) dan grafik keduanya bersinggungan.
3. Pada kondisi jalan dengan kategori rusak berat, grafik PCI dari segmen 1 s/d segmen
9 turun drastis dan bersinggungan dengan grafik SDI, IRI dan hubungannya
signifikan (nilai yang tidak jauh berbeda) dimana besarnya kerusakan struktural
disetiap segmen yang terjadi sehingga nilai PCI menjadi rendah di segmen sembilan
s/d segmen akhir. Nilai SDI segmen satu 25 serta rangkaian grafik naik dan turun
karena kondisi kerusakan disetiap segmen yang terjadi, sedangkan nilai IRI segmen
satu 4,61 serta rangkaian grafik yang hampir datar karena permukaan jalan sedikit
bergelombang pada setiap segmen.
4. Pada kondisi jalan dengan kategori rusak berat, grafik SDI dan IRI hubungannya
signifikan (nilai yang tidak jauh berbeda) dan grafik keduanya bersinggungan.
Perbandingan PCI sembilan belas parameter dan PCI empat parameter.
Sebagai bagian dari usaha pemeliharaan jalan, maka survey kondisi jalan secara
berkala perlu dilakukan, hal ini penting agar didapat kondisi jalan yang benar-benar
terjadi sehingga dapat direncanakan dan teknik perbaikan yang tepat. Dalam penerapan
La Hasrudin, Indra Maha
1894 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
antara metode PCI dan SDI terdapat perbedaan parameter (Tho’atin, Setyawan, &
Suprapto, 2016). Metode PCI yang memiliki sembilan belas parameter dengan tujuh
kriteria penilaian, dan metode SDI yang memiliki empat parameter dengan empat
kriteria penilaian (Yunardhi, Alkas, & Sutanto, 2018).
Kelanjutan penelitian ini adalah PCI sembilan belas parameter dieliminasi yang
disejajarkan dengan SDI yang memiliki empat parameter, sehingga menjadi PCI
Sembilan belas parameter dengan PCI empat parameter dengan maksud
membandingkan antara keduanya (Harumi, 2019). Untuk mengetahui perbandingannya
data survei kondisi perkerasan jalan dengan mengacu pada langkah-langkah
perhitungan, nilainya kemudian diplot ke dalam grafik korelasi.
Gambar 7 Ruas Sp.Waipirit-Sp.Eti kategori rusak ringan
Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI (Pavement Condition
Index), SDI (Surface Distress Index) dan IRI (International Roughness Index)
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1895
Gambar 8 Ruas Sp.Waipirit-Sp.Eti kategori rusak berat
Gambar 9 Ruas Waiselan-Latu kategori rusak ringan
Kesimpulan dari penjelasan perbedaan grafik PCI sembilan belas parameter
dengan PCI empat parameter
La Hasrudin, Indra Maha
1896 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Hubungan pada satu grafik dengan dua sumbu yakni, sumbu vertikal (nilai
perbandingan PCI sembilan belas dan PCI empat parameter) dan sumbu horizontal
(Jumlah unit sampel/segmen) (Sulistyawati & Sadikin, 2021), dimana titik kumpulnya
terletak pada satu grafik (naik/turun) yang berpangkal pada sumbu 0 vertikal, titik grafik
yang di awali dengan nilai dari segmen satu sampai dengan segmen akhir, sebagaimana
yang diuraikan sebagai berikut :
1) Penelitian di ruas jalan Sp.Waipirit-Sp.Eti km 00+000-02+000 dan ruas Waiselan-
Latu 00+000-02+000 dengan kategori rusak ringan. Berdasarkan Survei dan analisis
terhadap kondisi perkerasan jalan dengan perolehan nilai dan persentasi kerusakan
jalan yang signifikan (nilai yang sama atau hampir sama) sebagaimana dapat dilihat
pada tabel rekapitulasi, begitu pula dengan nilai yang diplot ke dalam grafik. Grafik
PCI empat parameter dapat menyatu dengan PCI sembilan belas parameter. Oleh
karena itu PCI empat parameter pada kondisi perkerasan jalan dengan kategori rusak
ringan bisa diterapkan untuk survei kondisi perkerasan jalan saat sekarang.
Rangkaian grafik membentuk titik-titik merupakan bagian dari segmen/unit sampel
dengan jarak yang sama 50 meter (Pedoman Bina Marga IKP Pd-01-2016-B) dan
fluktuasi grafik merupakan kondisi real kerusakan perkerasan jalan yang terjadi
pada setiap segmen/unit sampel (hasil penelitian).
2) Penelitian di ruas jalan Sp.Waipirit-Sp.Eti km 02+000-03+433 dengan kategori
rusak berat. Berdasarkan Survei dan analisis terhadap kondisi perkerasan jalan
dengan perolehan nilai dan persentasi kerusakan tidak signifikan (nilai yang jauh
berbeda) Kerusakan di ruas ini yang dominan adalah pelepasan berbutir (Weathering
and raveling) sehingga adanya eliminasi kerusakan pelepasan berbutir, sebagaimana
pada tabel rekapitulasi di atas, nilai tiap segmen/unit sampel diplot ke dalam grafik,
dan dapat dilihat grafik PCI empat parameter menjadi terpisah dengan PCI sembilan
belas parameter. Oleh karena itu PCI empat parameter pada kondisi perkerasan jalan
dengan dengan kategori rusak berat tidak bisa diterapkan untuk survei kondisi
perkerasan jalan saat sekarang. Rangkaian grafik membentuk titik-titik merupakan
bagian segmen/unit sampel dengan jarak yang sama (Pedoman Bina Marga IKP Pd-
01-2016-B) dan fluktuasi grafik yang tidak sempurna merupakan kondisi real
kerusakan perkerasan jalan yang benar-benar terjadi pada setiap segmen/unit sampel
(hasil penelitian).
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukkan, maka terdapat
beberapa hal yang dapat disampaikan bahwa Survei kondisi perkerasan jalan secara 100
% visual (PCI dan SDI) dengan meninjau langsung dengan berjalan kaki menelusuri
ruas jalan yang dapat mengidentifikasi kerusakan jalan baik itu kerusakan struktural
maupun kerusakan fungsional. Hasil penelitian kondisi perkerasan jalan metode SDI
dengan data IRI (data sekunder) menggunakan grafik dapat ditemukan grafik yang
bersinggungan, sehingga metode SDI dan IRI disandingkan dalam menentukan kriteria
kinerja jalan. Hasil penelitian survei kondisi perkerasan jalan metode PCI dan SDI
Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI (Pavement Condition
Index), SDI (Surface Distress Index) dan IRI (International Roughness Index)
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1897
terdapat beberapa keunggulan ; tingkat akurasi, data real, jenis dan tingkat kerusakan
secara komprehensif, sebagai bahan rekomendasi penanganan jalan. Hasil penelitian
dengan membandingkan antara PCI sembilan belas parameter dengan PCI empat
parameter pada ruas jalan dengan kategori rusak ringan memiliki hubungan yang linier,
dan pada kategori rusak berat memiliki hubungan yang tidak linier..
BIBLIOGRAFI
agusta, Erna Sari. (2023). Kemampuan Analisis Grafik Fungsi Kuadrat Terintegrasi
Nilai-Nilai Keislaman. Wawasan: Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan
Jakarta, 4(1), 8495.
Batubara, Anastasia. (2018). Studi Korelasi Antara International Roughness Index (Iri)
Dan Surface Distress Index (Sdi) Pada Permukaan Perkerasan (Studi Kasus:
Beberapa Jalan Di Kota Medan, Sumatera Utara). Universitas Sumatera Utara.
Bhandari, Sushmita, Luo, Xiaohua, & Wang, Feng. (2023). Understanding The Effects
Of Structural Factors And Traffic Loading On Flexible Pavement Performance.
International Journal Of Transportation Science And Technology, 12(1), 258272.
Harumi, Dyah Tri. (2019). Pengaruh Kontrak Psikologis Dan Pemberdayaan Psikologis
Terhadap Organizational Citizenship Behavior Karyawan Produksi. Fakultas
Psikologi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hasibuan, Rijal Psalmen, & Surbakti, Medis Sejahtera. (2019). Study Of Pavement
Condition Index (Pci) Relationship With International Roughness Index (Iri) On
Flexible Pavement. Matec Web Of Conferences, 258, 3019. Edp Sciences.
Ing, Tan Lie, & Riana, Septa. (2019). Analisis Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan
Pada Jalan Lemahneundeut Dengan Metode Pci Dan Rci. Jurnal Teknik Sipil,
15(1), 3645.
Khan, Zafrul H., Hasan, Md Amanul, & Tarefder, Rafiqul A. (2022). Phase Field
Approach To Damage And Fracture In Asphalt Concrete Using Multiscale Finite
Element Modeling Of An Instrumented Pavement Section. Engineering Fracture
Mechanics, 272, 108686.
Laksono, Heru. (2019). Analisis Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Menggunakan
Metode Pci (Pavement Conditional Index) Dan Metode Bina Marga (Studi Kasus
Jalan Paguyangan). Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Miladiyah, Siti, & Mawardi, Amalia Firdaus. (2022). The Evaluation And Maintenance
Of The Flexible Pavement On The Sampan-Ketapang Highway Using The
Pavement Condition Index (Pci) Method And The Bina Marga Method. Jurnal
Transportasi: Sistem, Material, Dan Infrastruktur, 5(1), A219A226.
Razi, Muhammad, & Sumberdaya, Ilmu Ekonomi Konsentrasi Pembangunan. (2014).
Peranan Transportasi Dalam Perkembangan Suatu Wilayah. Academia. Available
At: Https://Www. Academia. Edu/Download/36557534/Makalah_Ekonomi_Regio
Nal_-_Muhammad_Razi_41203401130016_Unb. Pdf.
Sulistyawati, Anggi Ayu Dwi, & Sadikin, Mujiono. (2021). Penerapan Algoritma K-
Medoids Untuk Menentukan Segmentasi Pelanggan. Sistemasi: Jurnal Sistem
Informasi, 10(3), 516526.
Tho’atin, Umi, Setyawan, Ary, & Suprapto, Mamok. (2016). Penggunaan Metode
International Roughness Index (Iri), Surface Distress Index (Sdi) Dan Pavement
Condition Index (Pci) Untuk Penilaian Kondisi Jalan Di Kabupaten Wonogiri.
Prosiding Semnastek.
La Hasrudin, Indra Maha
1898 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Yamali, Fakhrul Rozi, Handayani, Elvira, & Sirait, Eben Ezer. (2020). Penilaian
Kondisi Jalan Dengan Metode Pci (Pavement Condition Index). Jurnal Talenta
Sipil, 3(1), 4750.
Yastawan, I. Nyoman, Wedagama, Dewa Made Priyantha, & Ariawan, I. Made Agus.
(2021). Penilaian Kondisi Jalan Menggunakan Metode Sdi (Surface Distress Index)
Dan Inventarisasi Dalam Gis (Geographic Information System) Di Kabupaten
Klungkung. Jurnal Spektran, 9(2), 181.
Yunardhi, Hillman, Alkas, M. Jazir, & Sutanto, Heri. (2018). Analisa Kerusakan Jalan
Dengan Metode Pci Dan Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus: Ruas Jalan Di
Panjaitan). Jurnal Teknologi Sipil, 2(2), 3847.
Copyright holder:
La Hasrudin, Indra Maha (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: