How to cite:
Hotnita Simbolon, Khomsiyah (2024) Sinergitas dan Peningkatan Kinerja Financial pada PT
Logistik Raya, (06) 04, https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i6.1227
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
SINERGITAS DAN PENINGKATAN KINERJA FINANCIAL PADA PT
LOGISTIK RAYA
Hotnita Simbolon, Khomsiyah
Universitas Trisakti, Indonesia
Abstrak
Persaingan bisnis memiliki karakteristik yang kompetitif, oleh karena itu perlu untuk
mengoptimalkan kinerja, baik itu struktur kerja, hingga ke metode kerja. Perusahaan
selalu dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dan maksimal. PT Logistik Raya
merupakan perusahaan jasa angkutan yang termasuk besar di Tanjung Priok dan
memiliki jumlah armada truck dengan kapasitas muatan hingga enam puluh ton.
Untuk kinerja yang dihasilkan PT Logistik Raya perlu melakukan evaluasi strategi yang
digunakan untuk peningkatan kinerja keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menjelaskan kinerja finansial PT Logistik Raya sebelum dan sesudah diterapkan
program sinergitas antar group afiliasi Perusahaan, dan juga menganalisa SWOT dan
Value Chain di PT. Logistik Raya untuk mengatasi kelemahannya. Metode penelitian
adalah metode kuantitatif Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara.
Berdasarkan hasil analisa SWOT dan Value Chain menunjukkan PT Logistik Raya
berada di kuadrat 1 (satu) pada posisi agresif dan strategi yang tepat yaitu strategi
pertumbuhan. strategi yang digunakan sudah sesuai untuk pengembangan bisnis dengan
mengutamakan strategi utama yaitu pelayanan (service). Dari sisi kinerja financial
sebelum dan sesudah penerapan sinergitas pada PT Logistik Raya, yaitu sebelum
adanya sinergitas yaitu sebelum Mei 2021 kinerja financial berasa diposisi minus atau
rugi sebesar ( -20%, 025%) dan setelah pertengahan tahun 2021 kinerja keuangan
berubah menjadi positif atau laba sebesar ( 5%, 17%) bahkan periode September 2023
mencapai 14% belum full satu tahun sampai dengan desember 2023. Strategi
menerapkan program sinergitas sangat membawa pengaruh yang sangat menunjang
terhadap hasil kinerja keuangan dan operasional PT Logistik Raya.
Kata kunci: Sinergitas, Supply Chain Managemen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan,
Kinerja Finansial.
Abstract
Business competition has competitive characteristics, therefore it is necessary to
optimize performance, both work structure and work methods. Companies are always
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 04, April 2024
Hotnita Simbolon, Khomsiyah
1872 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
required to have good and maximum performance. PT Logistik Raya is a large
transportation services company in Tanjung Priok and has a fleet of trucks with a load
capacity of up to sixty tons. For the performance produced by PT Logistik Raya, it is
necessary to evaluate the strategies used to improve financial performance. The aim of
this research is to explain the financial performance of PT Logistik Raya before and
after implementing the synergy program between the Company's affiliated groups, and
also to analyze the SWOT and Value Chain at PT. Raya Logistics to overcome its
weaknesses. The research method is a quantitative method. The data collection
technique used is interviews. Based on the results of the SWOT and Value Chain
analysis, it shows that PT Logistik Raya is in square 1 (one) in an aggressive position
and the right strategy is a growth strategy. The strategy used is appropriate for business
development by prioritizing the main strategy, namely service. In terms of financial
performance before and after the implementation of synergy at PT Logistik Raya,
namely before there was synergy, namely before May 2021, the financial performance
felt in a minus position or a loss of (-20%, 025%) and after mid-2021 the financial
performance changed to positive or a profit of (-20%, 025%) (5%, 17%) even for the
September 2023 period reaching 14%, not yet a full year until December 2023. The
strategy of implementing program synergy has had a very supportive influence on the
financial and operational performance results of PT Logistik Raya
Keywords: Synergy, Supply Chain Management, Profitability, Performance Company,
Financial Performance
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan suatu negara kepulauan, dimana setiap pulau terpisahkan
oleh laut sehingga diperlakukan sarana transportasi merupakan mobilitas utama dalam
dunia perekonomian baik menggunakan jasa darat, laut maupun udara alternatif yang
sangat berperan dalam perdagangan dan perekonomian antar pulau maupun benua untuk
dapat mendistribusikan barang dari satu wilayah ke wilayah lain (Jinca & Humang,
2023). Perkembangan sarana distribusi barang merupakan bagaian yang memegang
peran penting bagi kehidupan sehari-hari (Karim et al., 2023). PT. Logistik Raya adalah
salah satu Perusahaan yang bergerak dalam jasa angkutan yang melihat potensi dan
peluang dari industri ini yang prospektif dan persaingan dalam industri yang semakin
ketat. Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntun untuk
selalu melakukan perkembangan didalam perusahaan selalu berupaya memperbaiki
dengan perencanan strategi yang baik. (Rahim, Hastuti, & Malik, 2024), penentuan
strategi yang tepat bagi perusahaan Persaingan bisnis memiliki karakteristik yang
kompetitif, oleh karena itu perlu untuk mengoptimalkan kinerja, baik itu struktur kerja,
hingga ke metode kerja (Hariyani & Agustin, 2020). Perusahaan selalu dituntut untuk
memiliki kinerja yang baik dan maksimal. Kinerja sendiri bukan karakteristik individu
yang dimiliki oleh sumber daya pada perusahaan, seperti bakat, atau kemampuan,
namun merupakan perwujudan dari bakat atau kemampuan itu sendiri (Siregar et al.,
2020). Selanjutnya, menurut Manuaba dan RM (2019) kinerja individu merupakan dasar
kinerja dari perusahaan yang sangat dipengaruhi oleh pengendalian operasional. Oleh
karena itu, perusahaan yang sehat dan memiliki kinerja yang baik dapat dilihat dari sisi
Sinergitas dan Peningkatan Kinerja Financial pada PT Logistik Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1873
efisiensi, efektivitas, dan segi ekonomis perusahaan tersebut (Razi & Sumberdaya,
2014; Siregar et al., 2020).
Sinergitas akan menjadi sebuah solusi pada Perusahaan jasa khususnya yang
bergerak dibidang jasa Logistik, dimana dengan saling support peluang dalam group
Perusahaan akan membantu Perusahaan untuk mencapai atau meningkatkan kinerja
finansial dari Perusahaan (Indrayani, 2022). Ada banyak Perusahaan Jasa Logistik yang
tidak bertahan jika hanya berfous pada sebuah bisnis mencari orderan angkutan trucking
saja tanpa ada bersinergitas baik dengan group afiliasi Perusahaan. Seperti hal yang
terjadi pada Perusahaan Logistik Raya yang akan dikaji oleh peneliti. PT Logistik Raya
adalah perusahaan yang bergerak dibidang Logistik Intermoda dan didirikan pada
tanggal 7 Juni 1972 di Cilincing Jakarta Utara. Dimana PT Logistik Raya ini awalnya
hanya berkecimpung di bidang Logistik Transportasi, sejalan dengan perkembangan
waktu, PT Logistik Raya berkembang pesat sehingga memiliki Cabang bisnis yaitu di
Pontianak, Gresik dan Palu.
Tantangan persaingan bisnis dengan pemilik armada pribadi yang hanya memiliki
satu atau dua unit armada selalu memberikan penawaran harga tarif angkutan yang
sangat rendah (Martoyo et al., 2022), dikarenakan tidak banyak biaya yang harus
dikeluarkan dalam menjalankan sebuah penawaran order angkutan dari salah satu
konsumen, sedangkan untuk sebuah Perusahaan dalam menerima surat perinta kerja
(SPK) dari customer harus membuat tarif angkutan standar sesuai perhitungan biaya
kantor baik biaya variabel dan biaya tetap. Adapun yang menjadi kendala kedua adalah
dimana pada zaman sekarang ini para importir tidak direpotkan lagi dengan urusan
mencari angkutan namun sudah membuka kesempatan tender secara terbuka yaitu
Pengurusan Bongkar Muat (PBM) barang langsung sepaket dengan trucking untuk
mengurus pengantara barang milik importir (Gill & Biger, 2013). Kendala ketiga adalah
tagihan Piutang yang sangat buruk atau Piutang usaha yang macet dikarenakankan
banyaknya customer sebagai pemenang tender di PBM yang akan menggandeng
Perusahaan logistik sebagai jasa angkutan. Para pemain baru dalam PBM ini dari sisi
kepemilikan modal belum sekuat PBM yang sudah lama beroperasi, sehingga sering
sekali mengalami kerugian yang dapat menimbulkan penanggungjawab dari PBM
tersebut pergi melarikan diri dengan meninggalkan saldo piutang atas jasa angkutan
tracking, sehingga mengakibatkan kerugian pada Perusahaan Logistik. Terakhir adalah
kondisi pandemi yang terjadi ditahun lalu yang membuat banyak Perusahaan kegiatan
operasional melambat bahkan tidak sedikit yang harus terhenti yang tentu menyebabkan
volume angkutan mengalami penurunan yang sangat signifikan (AZHARI, 2020).
Penelitian ini membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja Asset
Management Efficiency dimana akan mengidentifikasikan kelemahan dan
memperbaikinya dengan penerapan bersinergi antara perusahaan afiliasi, sehubungan
dengan Value Chain dan Peningkatan Kinerja Financial pada Logistik Raya mencapai
hasil yang memuaskan. Penelitian ini membuktikan teori menurut Gray (1996) dimana
mengatakan bahwa : Pengertian kualitas sinergi sebagai kualitas hasil kerja sama yang
kritikal adalah senada dengan kualitas kerjasama dalam proses kolaboratif.
Hotnita Simbolon, Khomsiyah
1874 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Supply chain Operational Reference (SCOR) sendiri merupakan model yang
menyediakan metodologi untuk mengelola aktivitas dan proses supply chain, yang dapat
digunakan sebagai sekumpulan pedoman praktis untuk menganalisis praktik supply
chain manajement (Wanless et al., 2011). Proses bisnis yang diusulkan SCOR model
(meliputi Plan, Source, Make, Deliver, Return dan Enable) menghubungkan berbagai
tingkatan di sepanjang rantai pasok dan mencakup seperangkat praktik manajemen yang
di akui oleh perusahaaan di banyak industri (Supply Chain Council (SCC), 2012).
Penerapan konsep supply chain management dengan menggunakan metode SCOR akan
dapat fokus terhadap proses bisnis dari hulu ke hilir. Saat ini SCOR telah mengalami
pembaruan hingga versi 12.0 yang telah resmi dan diluncurkan oleh Supply Chain
Council (SCC) pada tahun 2017.
Paparan permasalahan-permasalahan diatas menjelaskan bahwa penelitian ini
bertujuan untuk membantu Perusahaan dengan meningkatkan kinerja Asset
Management Efficiency dimana akan mengidentifikasi kelemahan dan memperbaikinya
dengan penerapan bersinergi antara perusahaan afiliasi (Martinsuo & Lehtonen, 2007).
Dimulai dari Set the Scope, Configure the Supply chain, Optimize the Project, dan
Ready for Implementation sebagai langkah paling terakhir.
Sejauh ini penerapan sinergitas di bisnis logistik relative masih sangat terbatas
sehingga penelitian ini menjadi salah satu pembaharuan atas penerapan model SCOR
Racetrack kedalam dunia bisnis logistic.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di PT Logistik Raya di lokasi Cilincing, Jakarta Utara dan
penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan lamanya. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi data primer, data sekunder, dan dokumentasi (Khatibah,
2011). Tahapan penelitian merupakan langkah-langkah pengerjaan penelitian yang
dilakukan oleh penulis dari awal, yaitu studi pustaka dan studi lapangan sampai akhir,
hingga kesimpulan. Secara garis besar diagram alur penelitian bertujuan untuk
memaparkan alur penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini.
Pengolahan Data
Langkah pertama dalam pengolahan data adalah persiapan tujuan untuk
dilakukannya program peningkatan kinerja (Sugiyono, 2020). Pada tahap ini melakukan
pemahaman tentang lingkungan bisnis perusahaan yang diteliti dan menentukan ruang
lingkup supply chain untuk melakukan program peningkatan kinerja.
Sinergitas dan Peningkatan Kinerja Financial pada PT Logistik Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1875
Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis SCOR yang jika dijabarkan
menjadi:
a. Sinergi Program Steps
Langkah pertama dalam pengolahan data adalah persiapan tujuan untuk
dilakukannya program peningkatan kinerja.
b. Set The Scope
Tahap dimana melakukan pemahaman tentang lingkungan bisnis perusahaan yang
diteliti dan menentukan ruang lingkup supply chain untuk melakukan program
peningkatan kinerja.
c. Configure The Supply Chain
Hotnita Simbolon, Khomsiyah
1876 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Pada tahap ini dilakukan penentuan performance matriks dan proses dari sinergi
improvement program untuk mengetahui kinerja mana yang belum memenuhi atau tidak
sesuai dengan target yang diinginkan.
d. Optimize Project
Tahap ini melakukan pengolahan data dari hasil analisis terhadap data hasil
perhitungan pada tahap configure. Tujuan analisis untuk menentukan prioritas kinerja
yang memungkinkan akan dilakukan perbaikan berdasarkan gap yang muncul dan
mendapatkan hasil akhir sebagai project serta mengembangkan project portofolio yang
memiliki dampak terbesar bagi perusahaan.
e. Ready For Implementation
Tahap akhir sebelum dilakukannya implementasi pada project yang telah disusun
pada tahap sebelumnya
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil data primer, data sekunder, dan dokumentasi bahwa PT
Logistik Raya sebelum bersinergitas dan sesudah sinergitas adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Pengaruh Variabel Sinergistas Terhadap Variabel Kinerja Financial
Sinergitas
Mulai sinergitas mei 2021
2019
2021
2022
2023
(dalam jutaan)
Income
17,596
14,612
30,610
29,045
Kinerja financial
3,561
791
5,065
4,026
Persentase (%)
-20%
5%
17%
14%
Dependent Variabel : Kinerja Financial
Nilai Rp.17.596 miliar merupakan penjualan yang dicapai pada PT Logistik Raya
di tahun 2019 saat belum menerapakan sinergitas dengan margin bersihnya minus Rp.
3.561 miliar begitu juga ditahun 2020. Namun pada pertengahan tahun 2021 tepatnya
diperiode mei 2021 sudah mulai menerapkan sinergitas yakni PT Logistik Raya
menyuplai armada tangki untuk angkutan CPO dari salah satu Unit usaha yang sesama
afiliasi di Pontianak sebanyak 3 (tiga) unit dan di periode Oktober Kembali menyuplai
armada Dump Truck 30 (tiga puluh) unit untuk angkutan TBS (Tandan Buah Sawit)
dengan ikatan kontrak sewa TC (Time Charter) perbulan, sehingga PT Logistik Raya
sudah pasti akan memiliki pendapatan rutin dari 33 (tiga puluh tiga) unit armada atas
kontrak baru yang sudah disepakati selain order spot yang existing. Dengan adanya
sinergitas ini juga PT Logistik Raya mulai melakukan peremajaan Armada yang umur
ekonomisnya sudah habis, dimana kita tau bahwa armada yang sudah tua pastinya akan
lebih butuh maintenance extra yang akibatnya bisa menggerus cash flow Perusahaan.
Dalam situasi saat itu, manajemen mengambil beberapa keputusan diantaranya adalah
penjualan atas seluruh armada dengan usia tahun lama dan pemenuhan kebutuhan jasa
transportasi didalam lingkungan internal group perusahaan yang semuanya bertujuan
untuk menambah arus kas masuk dan meminimalisir risiko keuangan yang berpotensi
muncul. Keputusan ini ternyata membuahkan hasil positif dan menyadarkan bahwa
Sinergitas dan Peningkatan Kinerja Financial pada PT Logistik Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1877
peluang internal terhadap jasa transportasi juga besar sehingga secara jangka panjang,
perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan usaha jasa transportasi ini baik secara
internal maupun eksternal. Analisa perhitungan tarif yang kita jadikan sebagai dasar
penentuan sebuah tarif atas sebuah trip angkutan akan menjadi tinggi dikarenakan
tingginya biaya maintenance armada yang sudah tua sehingga tidak mampu bersaing di
pasar angkutan di dunia Logistik karena disebabkan tarif standard angkutan PT Logistik
raya menjadi tinggi. Dengan memutuskan menjual armada lama sebanyak 25 (dua puluh
lima) unit dengan hasil penjualan tersebut dijadikan down payment untuk pembelian
armada baru yang ditempatkan di Pontianak sebanyak 3 (tiga) unit Tangki CPO dan 14
(empat belas) unit Dump Truck angkutan TBS dan 16 (enam belas) unit lagi PT.
Logistik Raya juga membeli Dump Truck second dari pihak Afiliasi yang selama ini
sudah dikelola namun sedikit terbengkalai, dan akhirnya diambil alih oleh pihak
Logistik Raya dengan mengikuti harga pasar. Secara perlahan margin atau kinerja
menuju posistif sebesar Rp.791 juta pada petengahan di tahun 2021.
Perubahan yang terjadi ditahun 2022 juga tetap dijalankan dengan mensuply alat
berat ke Perusahaan afiliasi yakni excavator sebanyak 4 (empat) unit sesuai kebutuhan
Perusahaan. Kontrak kerja baru yang sudah pasti tiap bulan bertambah, dengan
kesepakatan kedua belah pihak unit usaha.
Tidak berhenti di tahun 2022, akan tetapi pada awal tahun 2023 PT Logistik Raya
juga memenuhi permintaan unit usaha afiliasi lainya lagi yaitu dua unit Armada tangki
untuk mengangkut ammonia di kota Gresik Surabaya. Namun dalam situasi ini, PT
Logistik Raya membuat kesepakatan dengan kontrak tonage karena penjualan dari
Perusahaan afiliasi ini masih perdana sehingga dengan tujuan supaya tidak terlalu
memberatkan Perusahaan tersebut.
Dipertengahan tahun 2023 di bulan mei PT Logistik Raya juga menerima tawaran
salah satu afiliasi group Perusahaan yang baru dirintis juga yaitu pertambangan. Adapun
permintaan tersebut adalah 3 (tiga) unit Dumpt Truck untuk angkutan batu yang
merupakan hasil produksi Perusahaan baru tersebut dan dihantarkan dari site ke
pelabuhan atau ke kapal tongkang atas orderan dari para customer Perusahaan. Karena
ini pertambangan yang merupakan aktivitas non stop karena dengan pembagian sift jam
kerja yang mana produksi tetap berjalan 24 (dua puluh empat) jam sehingga kontrak
kerja dibuat secara Time Charter atau kontrak bulanan yang penagihannya sewa tetap
dan ditagihkan diawal bulan.
Diagram 1. Pengaruh Variabel Sinergistas Terhadap Variabel Kinerja Financial
dalam bentuk diagram.
Hotnita Simbolon, Khomsiyah
1878 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Gambar 1. Grafik sebelum dan sesudah penerapan sinergitas
Jika digambarkan dalam bentuk diagram atas sebelum sinergitas dan sesudah
sinergitas terlihat jelas adanya kenaikan dari pendapatan hingga meningkatkan kinerja
laba Perusahaan PT. Logistik Raya.
Berdasarkan hasil wawancara dari dua orang Direktur dan Manager serta assistant
Manager PT Logistik Raya dapat disimpulkan sebagai berikut : yang pertama yang
menjadi latar belakang dari program sinergitas ini adalah untuk mencegah kerugian
yang semakin tahun meningkat yang akhirnya dapat menyebabkan kebangkrutan
Perusahaan PT Logistik Raya. Pihak menejemen antara lain CEO (Chief Executive
Officer) dan BOD (Board Of Director) sebagai dewan direksi Perusahaan memprakarsai
penerapan sinergitas di lingkungan PT. Logistik Raya yang mulai diterapkan pada tahun
2019. Adapun alasan PT Logistik Raya memilih menerapkan sinergitas untuk
meningkatkan kinerja financial adalah berdasarkan pengalaman di periode sebelum
tahun 2019 telah melakukan service jasa pengangkutan yang terbaik terhadap para
pelanggan supaya memiliki kenyamanan dan kepercayaan ketika menggunakan jasa
angkutan trailer, akan tetapi hal tersebut tidak menjanjikan untuk peningkatan secara
financial namun dari sisi manajemen kredit dalam hubungannya dengan pelanggan yang
buruk yang efeknya Perusahaan terhadap pemasok menyebabkan risiko penundaan
pembayaran, kerugian piutang, atau peningkatan risiko kredit yang tidak terbayarkan
(Putri, 2010). Penagihan piutang usaha yang tidak tertagih ini dengan berbagai usaha
yang sudah kita lakukan hingga menggunakan jasa Debt Collector hasilnya juga nihil,
sehingga penyisihan Piutang tidak tertagih ini menjadi salah satu menambah kerugian
Perusahaan PT Logistik Raya. Peristiwa inilah yang menjadi gambaran dari penerapan
sinergitas yang dilaksanakan PT. Logistik Raya dan Peningkatan kinerja financial,
membuat semakin kuatnya untuk menerapkan program sinergitas ini, yakni pendapatan
sudah pasti continue dan pembayaran terjamin walaupun margin yang dihasilkan
standard namun kenyaman service jasa angkutan otomatis akan lebih maksimal
dirasakan oleh group afiliasi Perusahaan jika dibandingkan dengan menggunakan jasa
angkutan pihak dari luar. Kekuatan dari sinergitas yang telah diterapkan oleh PT.
Logistik Raya dan Peningkatannya terhadap kinerja financial merupakan dua hal yang
sangat berkaitan. Cash Flow Perusahaan menjadi terjaga tanpa merugikan pihak group
afiliasi Perusahaan, dapat dikatakan group afiliasi yang menggunakan jasa angkutan PT
Logistik Raya hanya mengalihkan biaya yang biasanya dibayarkan kepihak luar, namun
saat ini menjadi dibayarkan ke pihak sesame bisnis unit group afiliasi Perusahaan PT
Sinergitas dan Peningkatan Kinerja Financial pada PT Logistik Raya
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1879
Logistik Raya. Kelemahan dari penerapan sinergitas pada pelaksanaannya hampir tidak
ada karena selama pelaksanaanya sportif dan konsisten, kenapa itu penting? Karena jika
pelaksanaannya tidak dengan konsisten atau tidak diatur oleh SOP (Standard Operating
Procedur) yang kuat makan yang dirugikan adalah sesama pihak group Perusahaan
Logistik Raya. Peluang yang didapat dari penerapan sinergitas ini merupakan semakin
pesatnya perkembangan unit bisnis Perusahaan, Dimana saat kita membutuhkan bahan
atau produk yang menjadi kebutuhan utama dalam sebuah bisnis usaha akan otomatis
terdorong untuk membuka peluang di bisnis produk tersebut supaya menyadi pemasok
utama di internal dan external Perusahaan group afiliasi, disamping itu juga menjadi
sebuah ajang untuk promosi jasa angkutan terhadap rekanan unit usaha group afiliasi
yang sudah merasakan service maximal. Berbicara ancaman yang mungkin ada dalam
penerapan sinergitas biasanya ketidaksepahaman saja yang sering terjadi, namun jika
sudah diterapkan SOP (Standard Operating Procedur) biasanya akan mampu
meminimalisir hal tersebut.
Disamping dari sisi kinerja, dampak dari sinergi ini juga semakin meningkatkan
Rasa Saling Percaya dan Kebersamaan Visi. Sesuai dengan hasil wawancara dari salah
satu team operasional PT Logistik Raya.
Jadi segala bagian atau divisi perusahaan ikut merasakan dampak dari sinergitas
yang telah diterapkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka hasil penelitian
ini dapat disimpulkan dari berbagai faktor yang memiliki faktor risiko sangat tinggi
(Extreme High Risk). Dengan persaingan tarif yang kurang sehat dan Piutang usaha
yang tidak tertagih yang tinggi menjadi resiko penyebab kerugian dari Perusahaan
Logistik Raya sehingga penanganan atas risiko untuk PT Logistik Raya ini dengan
penerapan program sinergitas membuat stabilnya cash flow dan kinerja keuangan yang
aman dan kondusif sehingga perusahaan dapat mencapai visi dan sasaran tujuan
Perusahaan pada tahun 2023 dan tahun tahun selanjutnya. Perusahaan Logistik Raya
diharapkan mulai pelatihan kepada para karyawan secara berkala guna pengoperasian
unit armada supaya semakin terjaga kestabilan armada sebagai alat memberikan service
terbaik kepada customer dan pengangkutan lancar dan dapat memenuhi target.
BIBLIOGRAFI
azhari, Cici Octa. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Indihome Akibat
Terjadinya Gangguan Jaringan Internet Ditinjau Dari UndangUndang Nomor 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Plaza Telkom Group Kota
Pekanbaru)”. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Gill, Amarjit S., & Biger, Nahum. (2013). The Impact Of Corporate Governance On
Hotnita Simbolon, Khomsiyah
1880 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Working Capital Management Efficiency Of American Manufacturing Firms.
Managerial Finance, 39(2), 116132.
Hariyani, Septiana, & Agustin, Imma Widyawati. (2020). Transportasi Air: Penunjang
Keberlanjutan Suatu Negara. Universitas Brawijaya Press.
Indrayani, Ni Luh Ayu. (2022). Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (Erp)
Pada Perusahaan Jasa Konstruksi. Crane: Civil Engineering Research Journal, 3(2),
1116.
Jinca, M. Yamin, & Humang, Windra Priatna. (2023). Perencanaan Dan Pengembangan
Transportasi Wilayah Kepulauan. Nas Media Pustaka.
Karim, H. Abdul, Lis Lesmini, S. H., Sunarta, Desy Arum, Sh, M. E., Suparman, Ade,
Si, S., Kom, M., Yunus, Andi Ibrahim, Khasanah, S. Pd, & Kom, M. (2023).
Manajemen Transportasi. Cendikia Mulia Mandiri.
Khatibah. (2011). Penelitian Kepustkaan. Iqra, 05(01), 3639.
Martinsuo, Miia, & Lehtonen, Päivi. (2007). Role Of Single-Project Management In
Achieving Portfolio Management Efficiency. International Journal Of Project
Management, 25(1), 5665.
Martoyo, Anang, Susilawati, Endang, Kusumawardhani, Nurul, Dawis, Aisyah Mutia,
Novalia, Nidya, Fransisca, Yuniati, Permadi, I. Komang Oka, Yuniawati, Rosdita
Indah, Susanti, Leni, & Hikmawati, Erna. (2022). Manajemen Bisnis. Tohar
Media.
Putri, Ika Caya. (2010). Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Perbankan Dan
Penerapan Audit Internal Terhadap Kebijakan Pemberian Kredit.
Rahim, Abd, Hastuti, Diah Retno Dwi, & Malik, Abdul. (2024). Pembangunan
Ekonomi Biru Di Indonesia. Penerbit Nem.
Razi, Muhammad, & Sumberdaya, Ilmu Ekonomi Konsentrasi Pembangunan. (2014).
Peranan Transportasi Dalam Perkembangan Suatu Wilayah. Academia. Available
At: Https://Www. Academia. Edu/Download/36557534/Makalah_Ekonomi_Regio
Nal_-_Muhammad_Razi_41203401130016_Unb. Pdf.
Siregar, Robert Tua, Sinaga, Rudi Salam, Nasution, Ilham Ramadhan, Nasution,
Chairika, Panjaitan, Ferry, & Modifa, Ira. (2020). Regional Development
Environment: Implementation, Realization & Contribution Of Revenue In
Pematangsiantar. Iop Conference Series: Earth And Environmental Science,
469(1), 12052. Iop Publishing.
Sugiyono, P. D. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi (Mix
Methods)(Di Sutopo (Ed.). Alfabeta, Cv.
Wanless, Shannon B., Mcclelland, Megan M., Acock, Alan C., Ponitz, Claire C., Son,
Seung Hee, Lan, Xuezhao, Morrison, Frederick J., Chen, Jo Lin, Chen, Fu Mei, &
Lee, Kangyi. (2011). Measuring Behavioral Regulation In Four Societies.
Psychological Assessment, 23(2), 364.
Copyright holder:
Hotnita Simbolon, Khomsiyah (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: