How to cite:
Winarto, Guntur Setiawan, Desi Kusrini, Davis Putra Ananda Setiawan (2024) Penentuan Zona
Produktif Berdasarkan Parameter Mud Logging Unit Sumur DVS-04 Lapangan Jatibarang PT
Mustika Petrotech Indonesia, (06) 04, https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i6.1227
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
PENENTUAN ZONA PRODUKTIF BERDASARKAN PARAMETER MUD
LOGGING UNIT SUMUR DVS-04 LAPANGAN JATIBARANG PT MUSTIKA
PETROTECH INDONESIA
Winarto, Guntur Setiawan, Desi Kusrini, Davis Putra Ananda Setiawan
Institut Teknologi Petroleum Balongan, Indonesia
Abstrak
Mud Logging Unit merupakan unit yang digunakan dalam pemantauan informasi dari
cutting yang terbawa sirkulasi lumpur pemboran. Laporan Tugas Akhir ini memiliki
tujuan, yaitu: menentukan keberadaan zona produktif (Payzone) berdasarkan parameter
pemboran sumur DVS-04, mengetahui payzone dengan analisis cutting,
Mengidentifikasi jenis hidrokarbon pada 2 payzone berdasarkan kalkulasi GWR, LRH
dan OCQ. Parameter yang digunakan pada penentuan payzone, yaitu WOB, ROP, Total
Gas Detector, Gas Chromatograph, Analisis Cutting, Kalkulasi GWR, LHR dan OCQ.
Zona produktif (Payzone) adalah batuan reservoir yang mengandung fluida dalam
jumlah yang bisa dieksploitasi, pada umumnya terletak pada lapisan permeable. Data
yang digunakan ketika analisis payzone yaitu: ROP, WOB, total gas detector, gas
chromatograph (C1- C5), Final Well Report dan Mud Log. Stratigrafi lapangan terdiri
dari formasi cisubuh, formasi parigi, formasi cibulakan atas, formasi baturaja, formasi
talangakar, dan formasi jatibarang, pada program pemboran sumur DVS-04
menargetkan payzone, yaitu pada formasi cibulakan atas. Setelah plotting didapat hasil
perhitungan 2 payzone pada kedalaman 1363-1397 mMD dan 1505 1540 mMD pada
batupasir dan batugamping. Payzone A dan payzone B memiliki nilai GWR 37.72
(Payzone A) dan 24.28 (Payzone B) pada kisaran 17,5-40 yang mengidentifikasikan
zona mengandung minyak dengan GWR lebih besar dari pada LHR. Kedua payzone A
dan B pada analisis cutting dan oil show menghasilkan informasi terkandungnya
hidrokarbon kedua batuan produktif, yaitu batupasir dan batugamping. Pada analisis
berdasarkan data secara terperinci, Payzone terbaik adalah payzone B terdapat di
kedalaman 1505 1540 meter pada formasi cibulakan atas.
Kata kunci: Formasi, Gas Chromatograph, Mud Logging Unit, Payzone.
Abstract
The Mud Logging Unit is a unit used to monitor information from cuttings carried by
circulating drilling mud. This Final Report has the objectives, namely: to determine the
existence of a productive zone (Payzone) based on the parameters of the DVS-04 well
drilling, to determine the payzone by cutting analysis, to identify the type of
hydrocarbons in 2 payzones based on GWR, LHR and OCQ calculations. The
parameters used in determining the payzone are WOB, ROP, Total Gas Detector, Gas
Chromatograph, Cutting Analysis, GWR Calculation, LHR and OCQ. The productive
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 04, April 2024
Penentuan Zona Produktif Berdasarkan Parameter Mud Logging Unit Sumur DVS-04
Lapangan Jatibarang PT Mustika Petrotech Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1811
zone (Payzone) is a reservoir rock that contains exploitable amounts of fluid, generally
located in a permeable layer. The data used for payzone analysis are: ROP, WOB, total
gas detector, gas chromatograph (C1-C5), Final Well Report and Mud Log. The field
stratigraphy consists of the Cisubuh Formation, the Parigi Formation, the Upper
Cibulakan Formation, the Baturaja Formation, the Talangakar Formation, and the
Jatibarang Formation, in the DVS-04 well drilling program targeting the payzone,
namely the Upper Cibulakan Formation. After plotting, the calculation results obtained
for 2 payzones at a depth of 1363-1397 mMD and 1505 1540 mMD in sandstones and
limestones. Payzone A and payzone B have GWR values of 37.72 (Payzone A) and 24.28
(Payzone B) in the range of 17.5-40 which identify zones containing oil with a GWR
greater than the LHR. Both payzones A and B in the cutting and oil show analysis
yielded information on the hydrocarbon content of the two productive rocks, namely
sandstones and limestones. In the analysis based on detailed data, the best payzone is
payzone B which is located at a depth of 1505 1540 meters in the upper Cibulakan
formation.
Keywords: Formation, Gas Chromatograph, Mud Logging Unit, Payzone
PENDAHULUAN
Pada operasi pemboran berlangsung terdapat beberapa bagian kegiatan yang
saling berkaitan satu sama lain. Mud logging unit adalah salah satu bagian dari operasi
pemboran (Varhaug, 2016) (Astuti, Fitriana, & Handayani, 2022). Mud logging
(Loermans, Bradford, Marsala, Kimour, & Bondabou, 2012) sebagai pusat informasi di
lokasi rig untuk melakukan pengamatan operasi pemboran, batuan bor (cutting), lumpur
pemboran, dan parameter pemboran dari pada sensor yang terpasang pada rig. Mud
logging unit akan merumuskan dan menampilkan konsep opsional operasi (Novrianti,
2016; Rajendran & Ramachandra, 2018), serta mengidentifikasi karakteristik formasi
batuan dengan tujuan utama menggambarkan performance hidrokarbon yang layak
untuk diuji, agar dapat menentukan payzone pada suatu formasi (Fathurrahim, 2017;
Aly Rasyid & Lestari, 2018).
METODE PENELITIAN
Dalam pengumpulan data dilakukan 3 metode, yaitu metode diskusi, metode
diskusi dilakukan bersama dengan pembimbing di lapangan berupa tanya jawab, metode
observasi dilakukan dengan mengamati pada saat di lapangan pemboran sumur DVS-
04, yang terakhir adalah metode literatur yaitu dengan pengumpulan data pustaka,
membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian (Yunanto, Jamaludin, &
Hakim, 2020).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter Penentuan Payzone
Lokasi usulan pemboran sumur West Java DVS-04 terletak di Lapangan Jatibarang,
Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, ± 35 km Barat Laut Cirebon. Klasifikasi
Winarto, Guntur Setiawan, Desi Kusrini, Davis Putra Ananda Setiawan
1812 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Sumur DVS-04 adalah directional well J type. Program kedalaman akhir sumur DVS-
04, yaitu 1959mMD / 1507.24 mTVD (RAHMATULLAH, 2016).
Berdasarkan parameter dari data ASCII dan mud log Sumur DVS-04, terindikasi
terdapat beberapa payzone di trayek ’’ dikarenakan terjadi kenaikan ROP (drilling
break) dan penurunan WOB, serta terdapat kenaikan gas pada pembacaan total gas
detector. Payzone pada trayek 8½’’ ini berada pada kedalaman yang berbeda-beda.
Program Pemboran sumur DVS-04 pada trayek 8½’’ ini bertujuan untuk menambah
titik serap hidrokarbon pada lapisan reservoir batupasir Formasi Cibulakan Atas
(Anastasya, 2016)v.
Pada trayek 8 ½ ini memiliki interval kedalaman 1160-1959 mMD pada Formasi
Cibulakan Atas, didapat 2 indikasi zona yang kemungkinan payzone, yaitu di
kedalaman 13631397 mMD (payzone A) dan kedalaman 1505-1540 mMD (Payzone
B) dengan trayek lubang ”. Dugaan awal penentuan payzone pada sumur DVS-04
dilakukan dengan melihat korelasi beberapa parameter, yaitu parameter pemboran, ROP
dan WOB, pembacaan total gas detector dan gas chromatograph (Spross, 2005).
Payzone A
Payzone A pada trayek 8½’’ ini terdapat pada kedalaman 1363-1397 mMD.
Ditunjukkan pada Tabel 4.1 Data ASCII dibawah. ROP (Rate Of Penetration)
mengalami kenaikan dan WOB (weight on bit) drilling break dan kenaikan total gas
pada kedalaman 1376 mMD.
Gambar 1 Data ASCII Payzone A
Penentuan Zona Produktif Berdasarkan Parameter Mud Logging Unit Sumur DVS-04
Lapangan Jatibarang PT Mustika Petrotech Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1813
Gambar 2 Mud Log Payzone A
Ditunjukan Gambar 1 Mud Log, ROP dan WOB terjadi perubahan karena pada
kedalaman tersebut didominasi perselingan shalestone dan sandstone dengan sisipan
limestone (Irfan Rasyid, Suranta, Rahutama, & Purnomosidi, 2023). Total gas yang
terbaca mengalami kenaikan, yaitu mencapai 714 Unit pada kedalaman 1376, begitu
juga pembacaan gas chromatograph terdeteksi gas C1 C.5. Pada pembacaan mud log
juga terlihat terdapatnya pertunjukan minyak pada cutting (oil show).
Gambar 2 Mud Log Payzone B
Winarto, Guntur Setiawan, Desi Kusrini, Davis Putra Ananda Setiawan
1814 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Payzone B
Payzone B pada trayek 8½’’ ini terdapat pada kedalaman 1505-1540 mMD.
Ditunjukkan pada Tabel 4.2 Data ASCII dibawah. ROP (Rate Of Penetration)
mengalami kenaikan dan WOB (Weight On Bit) mengalami penurunan (Drilling break).
Kenaikan total gas terjadi pada kedalaman 1518 mMD.
Gambar 3 Data ASCII Payzone B
Ditunjukkan pada Gambar 4.2 Mud Log dibawah. ROP (Rate of Penetration)
mengalami kenaikan dan WOB (Weight on Bit) mengalami penurunan (Drilling break),
karena pada kedalaman ini didominasi perselingan shalestone dan sandstone dengan
sisipan limestone. Total gas yang terbaca mengalami kenaikan, yaitu mencapai 1905
unit pada kedalaman 1518 mMD, begitu juga pembacaan gas chromatograph terdeteksi
adanya gas C1 C5.
Kalkulasi Gas Wetness Ratio, Light to Heavy Ratio dan Oil Characteristic Qualifier
Untuk mengetahui jenis fluida pada payzone sumur DVS-04 trayek digunakan
perhitungan berdasarkan data parameter total gas detector dan gas chromatograph.
Penentuan Zona Produktif Berdasarkan Parameter Mud Logging Unit Sumur DVS-04
Lapangan Jatibarang PT Mustika Petrotech Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1815
Senyawa CH digunakan sebagai penganalisis jenis fluida hidrokarbon pengisi formasi.
Gas wetness ratio (GWR) dan Light to heavy ratio (LHR) sebagai pengindikasi
terdapatnya payzone. Oil charactheristic qualifier (OCQ) digunakan untuk
mengklarifikasi hasil intepretasi dari GWR dan LHR saat indikasinya berupa gas.
Kalkulasi Payzone A
Berikut adalah data total gas dan gas chromatograph payzone A beserta
kedalamannya :
Gambar 4 Hasil Kalkulasi GWR,LHR danOCQ Payzone A
Winarto, Guntur Setiawan, Desi Kusrini, Davis Putra Ananda Setiawan
1816 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Berdasarkan gambar 3 hasil perhitungan GWR, LHR dan OCQ dari kedalaman
1363-1397 mMD pada trayek ”, dapat ditinjau bahwa fluida pengisi payzone A
adalah residual oil dan minyak (Rahmanda, 2017).
Kalkulasi Payzone B
Berikut hasil dari kalkulasi keseluruhan perhitungan GWR, LHR dan OCQ pada
payzone B trayek 8½’’ kedalaman 1505-1540mMD disajikan dalam bentuk tabel:
Gambar 5 Hasil Kalkulasi GWR,LHR danOCQ Payzone B
Berdasarkan gambar 5 hasil perhitungan GWR, LHR dan OCQ dari kedalaman
1505-1540 mMD pada trayek 8½”, dapat ditinjau bahwa fluida pengisi payzone B
adalah minyak.
Penentuan Zona Produktif Berdasarkan Parameter Mud Logging Unit Sumur DVS-04
Lapangan Jatibarang PT Mustika Petrotech Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1817
Analisis Cutting
Pada payzone A dan B cutting diambil dan dianalisis oleh mud logging unit. Pada
pemboran sumur DVS-04 pengambilan cutting dilakukan setiap 2 meter penembusan
bit. Penganalisaan cutting dilakukan untuk mengetahui batuan yang ditembus dari hasil
pendeskripsian cutting serta untuk mengetahui kenampakan hidrokarbon yang
terkandung pada cutting. Hasil dari analisis cutting, juga digunakan untuk
mengklarifikasi analisis parameter penentuan payzone A dan B, yaitu ROP, WOB, total
gas, dan gas cromatograph, serta kalkulasi GWR, LHR dan OCQ.
Cutting Payzone A
Ditinjau pada data mud log sumur DVS-04 di kedalaman 1363-1397 mMD Gambar
6. Analisa cutting meliputi pendeskripsian dan kenampakan hidrokarbon pada cutting.
Berikut adalah analisa cutting payzone A pada kedalaman 1363-1397mMD :
Gambar 6 Hasil Analisis Cutting Payzone A
Cutting Payzone B
Ditinjau pada data mud log sumur DVS-04 Gambar 5.5 Pada payzone kedalaman
1505-1540 mMD ini didominasi perselingan shalestone dan sandstone dengan sisipan
limestone. Berikut hasil analisis cutting pada payzone B pada kedalaman 1505-1540
mMD :
Winarto, Guntur Setiawan, Desi Kusrini, Davis Putra Ananda Setiawan
1818 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Gambar 7 Hasil Analisis Cutting Payzone B
Intepretasi Payzone A dan B
Ditinjau dari data parameter, kalkulasi GWR, LHR dan OCQ, serta kenampakan
hidrokarbon dari analisis cutting dari kedua kedalaman, dapat diambil kesimpulan
bahwa kedua kedalaman dapat dikatakan payzone karena berada pada batuan yang
biasa menjadi reservoir yaitu sandstone dan limestone, memiliki peningkatan total gas
dan juga pembacaan gas chromatograph dari C1 sampai C5 pada payzone A dan C1-C5
pada payzone B, porositas poor hingga moderate. Dimana pada kedua zona ini dapat
diindikasikan bahwa, fluida pengisi payzone adalah dominan minyak (Putri &
Hardiansyah, 2022).
Penentuan Zona Produktif Berdasarkan Parameter Mud Logging Unit Sumur DVS-04
Lapangan Jatibarang PT Mustika Petrotech Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1819
Gambar 8 Hasil Analisis Payzone A dan B
Di tinjau dari hasil perbandingan payzone A dan B di atas, yang kaya akan
hidrokarbon adalah pada payzone B, yaitu pada kedalaman 1505 1540 mMD, pada
formasi Cibulakan Atas batuan sandstone dan limestone (Napitupulu, 2019).
Dikarenakan kalkulasi GWR, LHR dan OCQ payzone B sebagian besar mengandung
minyak dari pada payzone A yang sebagian mengandung residual oil.
KESIMPULAN
Hasil dari Tugas Akhir yang telah dilaksanakan di PT Mustika Petrotech
Indonesia dapat disimpulkan bahwa Penentuan payzone A dan B pada sumur DVS-04
dilakukan dengan melihat korelasi beberapa parameter, yaitu ROP, WOB, pembacaan
total gas detector dan gas chromatograph, perhitungan gas wetness ratio (GWR), light to
heavy ratio (LHR) dan oil charactheristic qualifier (OCQ), serta analisa cutting. Analisis
cutting pada penentuan payzone A dan B dilakukan dengan cara pendeskripsian cutting
untuk menetukan jenis batuan reservoir. Hasil dari kalkulasi GWR, LHR dan OCQ
menunjukan, nilai GWR rata-rata pada payzone A dengan kedalaman 1363-1397 mMD
Sumur DVS-04, yaitu sebesar 37.72. Sehingga berdasarkan kalkulasi GWR, LHR, dan
OCQ adalah jenis fluida pengisi formasi, pada payzone A, yaitu minyak dan residual
oil. Nilai GWR Payzone B dengan kedalaman 1505-1540 mMD Sumur DVS-04, yaitu
Winarto, Guntur Setiawan, Desi Kusrini, Davis Putra Ananda Setiawan
1820 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
sebesar 24.28. Sehingga berdasarkan kalkulasi GWR, LHR, dan OCQ adalah jenis
fluida pengisi formasi payzone B, yaitu minyak. Hasil perbandingan payzone A dan B
di atas, yang kaya akan hidrokarbon adalah pada payzone B, dikarenakan kalkulasi
GWR, LHR dan OCQ payzone B sebagian besar mengandung minyak..
BIBLIOGRAFI
Anastasya, P. R. (2016). Analisis Penentuan Zona Produktif Dan Perhitungan Cadangan
Minyak Awal Dengan Menggunakandata Logging Pada Lapangan Apr. Prosiding
Seminar Nasional Cendekiawan.
Astuti, Sri, Fitriana, Onny, & Handayani, Trisni. (2022). Modul Administrasi Dan
Supervisi Pendidikan. Feniks Muda Sejahtera.
Fathurrahim, Dede. (2017). Penentuan Zona Produktif Pada Lapangan. Skripsi-2015.
Loermans, Ton, Bradford, Charles, Marsala, Alberto, Kimour, Farouk, & Bondabou,
Karim. (2012). Successful Pilot Testing Of Integrated Advanced Mud Logging
Unit. Spwla Annual Logging Symposium, Spwla-2012. Spwla.
Napitupulu, Veridaus. (2019). Penilaian Formasi Pada Batupasir A Formasi Lower
Arang Bagian Atas Lapangan Sbl Cekungan Natuna Barat. Universitas Islam
Riau.
Novrianti, Novrianti. (2016). Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Teknik Pemboran
Minyak Dan Gas Kelompok Kompetensi D. Pppptk Bbl Medan.
Putri, Nanda Melyadi, & Hardiansyah, Fibi. (2022). Efektivitas Penerapan Teknologi
Pada Ipal Komunal Ditinjau Dari Parameter Bod, Cod, Dan Tss. Jurnal Teknik
Pengairan: Journal Of Water Resources Engineering, 13(2), 183194.
Rahmanda, Virgian. (2017). Identifikasi Sebaran Litologi Dan Gas Pada Zona Pay Sand
Menggunakan Analisis Avo Dan Inversi Simultan Di Lapangan “Vr”, Teluk
Meksiko.
Rahmatullah, Muhammad. (2016). Penentuan Zona Potensi Hidrokarbon Dan
Kedalaman Kontak Berdasarkan Karakteristik Petrofisik Dan Tekanan Fluida,
Pada Blok Psf, Lapangan R, Cekungan Natuna Barat, Kepulauan Riau.
Universitas Gadjah Mada.
Rajendran, N., & Ramachandra, H. M. (2018). Field Training For Gradute And Post-
Graduate Geology Teachers. Geological Society Of India, 92(6), 767768.
Rasyid, Aly, & Lestari, Tyastuti Sri. (2018). Penentuan Produktivitas Zona Minyak
Dengan Menggunakan Modular Formation Dynamic Technology. Jurnal Kajian
Ilmiah, 18(1), 6774.
Rasyid, Irfan, Suranta, Bambang Yudho, Rahutama, Arif, & Purnomosidi, Purnomosidi.
(2023). Analisa Work Over (Kupl) Sumur X Lapangan Y Pt Pertamina Hulu
Rokan. Jurnal Eksplorasi Dan Produksi Migas, 1(1), 3544.
Spross, Ronald L. (2005). Halliburton Sperry-Sun Doe High Temperature Lwd Project.
Halliburton Energy Services (Us).
Varhaug, Matt. (2016). Mud Logging. Oilfield Review, 28(1), 5253.
Yunanto, Abdul Karim Zuhartri, Jamaludin, Ujang, & Hakim, Zerri Rahman. (2020).
Proses Penguatan Karakter Percaya Diri Pada Siswa Melalui Metode Diskusi
Tanya Jawab Pada Pembelajaran Tematik Kelas Iv Di Sdn Cilaku. Attadib:
Journal Of Elementary Education, 4(2), 99109.
Penentuan Zona Produktif Berdasarkan Parameter Mud Logging Unit Sumur DVS-04
Lapangan Jatibarang PT Mustika Petrotech Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024 1821
Copyright holder:
Winarto, Guntur Setiawan, Desi Kusrini, Davis Putra Ananda Setiawan (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: