Widi Rahma Dayanti, Widyono Soetjipto
1782 Syntax Idea, Vol. 6, No. 04, April 2024
Pertumbuhan PDRB ADHB sektor pertanian juga dapat mempengaruhi kebijakan
pemerintah terkait sektor pertanian dan distribusi sumber daya. Peningkatan PDRB dari
sektor pertanian dapat memberikan pemahaman kepada pemerintah tentang potensi
sektor ini dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat
kemiskinan. Sebagai hasilnya, pemerintah mungkin akan lebih cenderung untuk
memberikan dukungan kebijakan dan anggaran yang lebih besar untuk sektor pertanian,
termasuk investasi dalam pembangunan infrastruktur pertanian dan program bantuan
bagi petani. Hal ini dapat mendorong lebih banyak petani untuk menambah luas lahan
sawah mereka atau meningkatkan kualitas dan produktivitas sawah yang ada.
Pada penelitian ini, pertumbuhan PDRB ADHB sektor pertanian memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap persentase luas sawah. Berdasarkan hasil
penelitian, koefisien regresi PDRB ADHB sektor pertanian bernilai 8,41 satuan. Pada
saat PDRB ADHB sektor pertanian meningkat 1 satuan, maka persentase luas lahan
sawah juga akan meningkat sebesar 8,41%. Peningkatan produksi dan produktivitas
pertanian, akses terhadap teknologi pertanian modern, serta dukungan kebijakan dan
anggaran pemerintah yang lebih besar untuk sektor pertanian, dapat menjadi faktor-
faktor penting yang mendorong pertumbuhan luas lahan sawah dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.
Pengaruh PDRB ADHB Sektor Real Estate terhadap Persentase Luas Sawah
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) merupakan salah satu indikator penting
dalam mengukur pertumbuhan ekonomi suatu daerah. PDRB ADHB (Atas Dasar Harga
Berlaku) sektor real estate menggambarkan nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor
real estate dalam suatu wilayah. Pengaruh PDRB ADHB sektor real estate terhadap
pengurangan luas sawah dapat dilihat dari beberapa aspek.
Pertama, sektor real estate yang berkembang pesat dapat berdampak pada
pengurangan luas sawah. Dalam proses pengembangan proyek perumahan, perkantoran,
atau pusat perbelanjaan, sering kali lahan-lahan pertanian atau sawah harus dikorbankan
untuk memberikan tempat bagi bangunan komersial atau hunian. Hal ini mengakibatkan
berkurangnya luas lahan pertanian yang dapat digunakan untuk produksi pangan, serta
berpotensi mengganggu ketahanan pangan.
Kedua, dengan berkembangnya sektor real estate, terjadi perubahan tata guna
lahan yang berdampak pada perubahan pola pertanian. Luas sawah yang berkurang
dapat mengarah pada pengalihan petani dari pertanian menjadi tenaga kerja sektor non-
pertanian, terutama sektor real estate. Dalam jangka panjang, ini dapat mengakibatkan
penurunan produksi pertanian.
Sejalan dengan penjelasan di atas, berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
kesimpulan bahwa PDRB ADHB sektor real estate berpengaruh signifikan terhadap
luas sawah. Koefisien regresi PDRB ADHB sektor real estate bertanda negatif.
Semakin tinggi PDRB ADHB sektor real estate, maka luas sawah akan semakin
menurun. Pada saat PDRB ADHB sektor real estate meningkat 1 satuan, maka
persentase luas lahan sawah akan menurun sebesar 4,21 satuan.
Dalam menghadapi pengaruh PDRB ADHB sektor real estate terhadap
pengurangan luas sawah, perlu ada kebijakan yang berimbang antara pengembangan
sektor ekonomi dengan perlindungan lahan pertanian dan. Perencanaan pembangunan
yang baik, pengaturan tata ruang yang efektif, serta penggunaan teknologi yang ramah