aJOURNAL SYNTAX IDEA p�ISSN: 2723-4339 e-ISSN:
2548-1398 |
Vol. 6, No. 3, March 2024 |
Produktivitas Alat
Gali Muat Pada Pengupasan Overburden Dengan
Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di Pit East Kawi PT. Marunda Grahamineral
Sofi
Miftah Alrasyid1,Yossa Yonathan Hutajulu2 ,Fahrul Indrajaya3, Ferdinandus4, Yunida Iashania5
1,2,3,4,5Universitas
Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Email: 1sofimiftahalrasyid@gmail.com, 2[email protected], 3[email protected], 4[email protected], 5[email protected]
Abstrak
PT. Marunda Grahamineral adalah perusahaan
batubara, dalam kegiatan penambangannya menggunakan jasa kontraktor yaitu PT.
Riung Mitra Lestari di Pit East Kawi. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis produktivitas alat gali muat pada pengupasan overburden dengan
metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Dengan metode
deskriptif kuantitatif peneliti mengembangkan model matematis dan teori yang
berkaitan dengan kegiatan pengupasan tanah penutup. Hasil perhitungan
produktivitas aktual Excavator CAT 395 (1215) adalah sebesar 569,61
BCM/jam dengan nilai OEE 66 % sedangkan Excavator CAT 395 (1216) sebesar
391,81 BCM/jam dengan nilai OEE 45 %, dimana target produktivitas Excavator CAT
395 sebesar 620 BCM/jam. Perhitungan lanjutan dari Six Big Losses dan
dianalisa dengan digram pareto faktor terbesar menyebabkan rendahnya nilai OEE
pada Excavator CAT 395 (1215) adalah reduce speed sebesar 12,9 %
dan pada Excavator CAT 395 (1216) adalah breakdown losses sebesar
30,81 %. Agar produktivitas tercapai dilakukan perbaikan pada faktor OEE,
dengan perbaikan (utilization
factor) dan faktor
kecepatan (speed factor) didapatkan nilai OEE setelah perbaikan yaitu 72
% dan nilai produktivitas setelah perbaikan yaitu 620,31 BCM/jam pada Excavator
CAT 395 (1215). Sedangkan perbaikan pada Excavator CAT 395 (1216)
faktor penggunaan (utilization factor), dan faktor pengisian (bucket
factor) didapatkan nilai OEE setelah perbaikan yaitu 73 % Nilai ini belum
memenuhi nilai OEE kelas dunia yaitu ≥ 85 % namun untuk nilai
produktivitas setelah perbaikan yaitu 629,31 BCM/jam nilai tersebut melebihi
target produktivitas rencana yaitu 620 BCM/jam.
Kata kunci: Produktivitas,Overburden,OEE
Abstract
PT. Marunda Grahamineral is a coal company, in its mining activities
using the services of the contractor PT. Riung Mitra Lestari in Pit East Kawi.
The objective of this study is to analyze the productivity of the plywood on
overloading with the Overall Equipment Effectiveness method. (OEE). With
quantitative descriptive methods the researchers developed mathematical models
and theories that relate to the land clearance activities of the cover. The
result of the calculation of the actual productivity of the Excavator CAT 395
(1215) is 569.61 BCM/hour with an OEE value of 66%, whereas the excavator Cat
395 (1226) is 391.81 BCM / hour with a OEE rate of 45%, where the target
productivities of the excavator CAT 396 are 620 BCM per hour. Advanced
calculations of the Six Big Losses and analyzed with the pareto chart the
greatest factor resulting in the low OEE values of the exhaustor CAT 395 (1215)
are reduced speed of 12.9%, and of the extractor CAT 395, (1216) are breakdown
losses of 30.8%. In order to efficiency improvements are performed on the OEE
factor, with the utilization factor and speed factor the value of OEE is
obtained after improvement is 72%, and the performance after improvements is
620,31 BCM./hour on the excavador CAT395 (1215). This value does not meet the
world-class OEE value of ≥ 85%, but for the post-improvement productivity
value of 629.31 BCM/hour, the value exceeds the plan's productive target of 620
BCM /hour.
Keywords: Productivity, Overburden,OEE
PENDAHULUAN
Batubara adalah sumber energi
primer tak terbarukan yang memainkan peran penting dalam memfasilitasi kemajuan
sosial ekonomi. Penambangan terbuka adalah metode utama penambangan batubara
global, terhitung lebih dari 80% dari total produksi (Han et al., 2024). Kegiatan penambangan open pit batubara
meliputi kegiatan pembersihan lahan, pengupasan
topsoil dan overburden, pengambilan batubara, pemuatan, pengangkutan,
serta kegiatan pendukung lainnya (Sefrizni & Kasim, 2019). Open pit mining is based on
dynamic operations within the open pit, with the haulage operation being the
most decisive in terms of the cost and the overall productivity of the
operation. A vital aspect for the success of the haulage operation are the
conditions of the roads, which change over time due to wear and tear (Meneses & Sep�lveda,
2023). Kegiatan pengupasan
overburden merupakan penggalian suatu lapisan tanah penutup atau batuan
yang berada diatas bahan galian, agar bahan galian tersebut dapat dimanfaatkan (Anisari, 2016). In recent years, the
increasing demand for autonomous vehicles in the mining industry has led to a
greater focus on integrating these solutions with mine design. As technology
advances, mining companies are looking to maximize the benefits of automation
in terms of efficiency, productivity, and safety (Cerna, Hern�ndez, Herazo,
& Castillo, 2023).
PT.
Marunda Grahamineral telah menetapkan target produktivitas alat gali muat pada kegiatan pengupasan overburden,
namun pada aktualnya target produktivitas alat gali muat tidak selalu tercapai. Ketidaktercapaian target produktivitas alat gali muat dalam kegiatan
pengupasan overburden dapat disebabkan oleh kerja alat gali muat yang
tidak efektif karena adanya hambatan yang menyebabkan adanya waktu hambatan
yang terjadi pada alat gali muat, sehingga menurunkan produktivitas alat gali
muat. Waktu hambatan dapat disebabkan oleh beberapa jenis hambatan seperti
menunggu alat angkut bermanuver, kebutuhan operator dan lainnya.
Untuk
mengetahui faktor penyebab ketidaktercapaian produktivitas alat gali muat,
dapat dilakukan dengan menganalisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas alat gali muat. Salah satu metode yang dapat
digunakan dalam menganalisis produktivitas alat gali muat adalah metode Overall
Equipment Effectiveness (OEE), OEE adalah metode untuk
mengukur kinerja mesin atau peralatan yang digunakan di industri dengan mempertimbangkan berbagai kerugian produksi (Lakho, Khan, Virk, & Indher, 2020). In manufacturing and assembly
operations, Overall Equipment Effectiveness (OEE) is a frequently used
quantitative metric for measuring the overall productivity of a single machine,
cell or an integrated manufacturing system (Ginste, Aghezzaf, &
Cottyn, 2022). Dari latar belakang tersebut,
penulis berpendapat berdasarkan penelitian terdahulu, melakukan penelitian
menganalisis produktivitas alat gali muat dalam kegiatan pengupasan overburden
dengan mengetahui tingkat efektivitas alat gali muat berdasarkan nilai OEE,
menghitung losses yang mempengaruhi nilai OEE dengan Six Big Losses,
menganalisi prioritas perbaikan losses dengan diagram pareto, dan melakukan
simulasi perbaikan pada faktor OEE agar produktivitas tercapai.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) evaluates equipment efficiency based
on availability, performance, and quality. However, with the advent of the
digital industry, the management of data for efficiency calculations has become
increasingly (Mouhib, Gallab, Merzouk,
Soulhi, & Elbhiri, 2024). �Pengukuran ini sangat
penting untuk mengetahui area mana yang membutuhkan produktivitas atau
efisiensi mesin/peralatan yang lebih dan juga dapat mengungkap kemacetan di
lini produksi. OEE juga merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi
dan memperbaiki cara yang tepat untuk memastikan produktivitas penggunaan
mesin/peralatan (Wibowo & Padilah, 2023).
Perbaikan dapat dilakukan dengan mengurangi waktu hambatan (waktu repair
dan waktu standby) sehingga ketersediaan alat meningkat dan
produktivitas dapat tercapai,baik menggunakan perhitungan metode kapasitas
produksi maupun metode OEE (Rahmi & Nelvi, 2022). Apabila kualitas
komponen semakin bagus, maka waktu proses yang digunakan untuk memproduksi
komponen akan semakin lama sehingga dapat menyebabkan keterlambatan (Fatmawati, Rosyidi, & Jauhari, 2012). Berikut adalah faktor yang akan dihitung
pada komponen OEE (Agustino, 2018).
Faktor-faktor
yang berperan dalam mengukur kinerja suatu alat gali muat meliputi ketersediaan
(availability factor/A), penggunaan (utilization factor/U),
kecepatan (speed factor/S), dan faktor bucket (bucket factor/B).
Ketersediaan mengacu pada waktu yang tersedia untuk alat bekerja dibandingkan
dengan total waktu kalender yang ada, sementara penggunaan menunjukkan seberapa
efisien waktu yang digunakan oleh alat. Kecepatan mencerminkan perbandingan
antara waktu edar yang direncanakan dengan waktu edar aktual, sedangkan faktor
bucket mengukur kegunaan produktif kapasitas bucket.
Untuk
menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE), rumusnya adalah
hasil perkalian dari faktor-faktor tersebut (A x U x S x B). Sedangkan untuk
mengetahui produksi pada alat gali muat dalam periode tertentu, rumusnya adalah
hasil perkalian dari output yang direncanakan dengan total waktu, dibagi dengan
waktu siklus rencana dan OEE. Nilai
OEE memiliki standar kategori tertentu yang ditetapkan oleh Japan Institute
of Plant Maintenance (JIPM), yang berdampak pada tingkat produktivitas dan
kualitas produksi. Penyebab utama ketidaknormalan operasi mesin atau alat gali
muat dapat dibagi menjadi enam kerugian besar (six big losses) yang
dikelompokkan dalam tiga jenis: kerugian waktu berhenti (downtime losses),
kerugian kecepatan (speed losses), dan kerugian kualitas (defect or
quality losses). Downtime losses terjadi saat mesin tidak
berproduksi, yang dapat disebabkan oleh breakdown losses (kerusakan
mesin) atau setup and adjustment losses (penyesuaian kondisi operasi). Speed
losses mencakup idling and minor stoppages losses (berhenti
sementara) dan reduce speed losses (pengurangan kecepatan). Sementara
itu, kerugian kualitas dapat berupa rework losses (perbaikan produk)
atau yield losses (buang hasil produksi). Setiap jenis kerugian dapat
dihitung dengan membandingkan waktu atau output yang ideal dengan kinerja
aktual.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena
yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk mencadarkan karakteristik
individu atau kelompok (Syamsuddin
& Daniarti, 2019). Langkah kerja pada penelitian ini
adalah tahap persiapan yaitu dengan mempelajari buku atau jurnal yang berkaitan
dengan pemindahan tanah mekanis serta penelitian terdahulu terkait OEE.
Selanjutnya tahap pengambilan data, pada tahap ini peneliti melakukan
pengambilan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan
cara observasi langsung ke lapangan. Metode observasi merupakan metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Makbul,
2021).
Data primer pada penelitian ini adalah data waktu edar dan data waktu
hambatan alat gali muat terdiri dari menunggu dump truck bermanuver,
menungu dump truck datang, perbaikan front, kebutuhan operator,
pergantian operator, evakuasi akibat blasting, terlambat mulai. Data
sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Wahid,
2020). Data
sekunder pada penelitian ini adalah data spesifikasi alat gali muat, jenis dan
densitas material, data jam kerja perusahaan, data jam hujan, data curah hujan,
waktu perbaikan alat, data target produksi, dan data slippery. Tahap pengolahan
data dengan metode OEE, Six Big Losses, dan diagram pareto. Kemudian
tahap terakhir yaitu penyusunan laporan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Faktor-faktor Komponen OEE
Faktor Ketersediaan (Availability Factor)
Waktu
kerja tersedia dapat diketahui berdasarkan jadwal kerja yang ditetapkan oleh
Perusahaan. Dalam melakukan operasi produksinya PT. Marunda Grahamineral selaku
owner menggunakan jasa Perusahaan kontraktor pertambangan PT. Riung
Mitra Lestari. Berikut jadwal waktu kerja yang ditetapkan oleh PT. Riung Mitra
Lestari jobsite PT. Marunda Grahamineral:
Tabel 1. Jadwal Waktu Kerja
Waktu Kerja |
Sabtu -Kamis |
Waktu Kerja |
Jum'at |
||
Waktu |
Durasi |
Waktu |
Durasi |
||
Shift I |
06:00 - 18:00 |
11 Jam |
Shift I |
06:00 - 18:00 |
10 Jam |
Istirahat |
12:00 - 13:00 |
1 Jam |
Istirahat |
11:00 - 13:00 |
2 Jam |
Shift II |
18:00 - 06:00 |
11 Jam |
Shift II |
18:00 - 06:00 |
11 Jam |
Istirahat |
00:00 - 01:00 |
1 Jam |
Istirahat |
00:00 - 01:00 |
1 Jam |
Total |
22 Jam |
Total |
21 Jam |
Dengan
demikian rincian waktu kerja tersedia dan total kalender selama penelitian
dapat dilihat pada Tabel 2. Berikut:
Tabel 2. Waktu Kerja Tersedia dan Waktu Total Kalender Shift I
Tanggal |
Hari |
Available Time |
Total Calender Time |
6/06/2023 |
Selasa |
11 |
12 |
7/06/2023 |
Rabu |
11 |
12 |
8/06/2023 |
Kamis |
11 |
12 |
9/06/2023 |
Jumat |
10 |
12 |
10/06/2023 |
Sabtu |
11 |
12 |
11/06/2023 |
Kamis |
11 |
12 |
12/06/2023 |
Senin |
11 |
12 |
Total |
76 |
84 |
Faktor ketersediaan Excavator CAT 395 (1215) dan
CAT 395 (1216) dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini:
Availability� Factor���� =�
=
= 0,9
Faktor Penggunaan (Utilization Factor)
Jumlah
waktu penggunaan alat gali muat dapat diketahui dengan mengetahui waktu hambatan
seperti pada Tabel 3. Dan Tabel 4. berikut:
Tabel 3. Waktu Hambatan Aktual Shift I Excavator CAT 395
(1215)
Tanggal |
Loss Time (Jam) |
|||
Rain |
Slippery |
Downtime |
Others |
|
6/06/2023 |
0 |
0 |
1.83 |
0.85 |
7/06/2023 |
0.17 |
0 |
0.5 |
1.18 |
8/06/2023 |
0 |
0 |
0 |
1.04 |
9/06/2023 |
0 |
1.6 |
0 |
0.8 |
10/06/2023 |
0 |
0 |
0.53 |
0.9 |
11/06/2023 |
0.17 |
0.08 |
0.25 |
1.7 |
12/06/2023 |
0.67 |
0 |
0.63 |
0.53 |
Sub Total |
1.01 |
1.68 |
3.74 |
7 |
Total |
13.43 |
Perhitungan
utilization factor untuk alat gali muat CAT 395 (1215):
Utilization Factor ����� =�
=
= 0,82
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai faktor penggunaan yaitu 0,82 untuk Excavator CAT 395 (1215) dengan waktu penggunaan 62,67 jam
dari waktu kerja tersedia 76 jam. Nilai waktu penggunaan didapatkan dengan mengurangi
waktu tersedia dengan total waktu hambatan yaitu 13,43 jam yang berasal dari
hujan 1,01 jam, slippery 1,68 jam, downtime 3,74 jam dan hambatan
lainnya 7 jam.
Tabel 4. Waktu Hambatan Aktual Shift I Excavator CAT 395
(1216)
Tanggal |
Loss Time (Jam) |
|||
Rain |
Slippery |
Downtime |
Others |
|
6/06/2023 |
0 |
0 |
�11.00 |
�0 |
7/06/2023 |
0.17 |
0 |
�11.00 |
�0 |
8/06/2023 |
0 |
0 |
�0.23 |
�0.92 |
9/06/2023 |
0 |
1.6 |
�0.48 |
�0.69 |
10/06/2023 |
0 |
0 |
�2.67 |
�1.50 |
11/06/2023 |
0.17 |
0.08 |
�0.25 |
�1.11 |
12/06/2023 |
0.67 |
0 |
�0.25 |
�0.80 |
Sub Total |
1.01 |
1.68 |
�25.88 |
�5.02 |
Total |
33,59 |
Perhitungan
utilization factor untuk alat gali muat CAT 395 (1216) :
Utilization Factor ����� =�
=
= 0,56
Berdasarkan
hasil perhitungan didapatkan nilai faktor penggunaan yaitu 0,56 untuk Excavator
CAT 395 (1216) dengan waktu penggunaan 42,41 jam dari waktu kerja tersedia 76
jam. Nilai waktu penggunaan didapatkan dengan mengurangi waktu tersedia dengan
total waktu hambatan yaitu 33,59 jam yang berasal dari hujan 1,01 jam, slippery
1,68 jam, downtime 25,88 jam dan hambatan lainnya 5,02 jam.
Faktor Kecepatan (Speed Factor)
Perhitungan speed factor untuk alat gali muat CAT 395 (1215):
Speed Factor�������������� =�
=
= 0,99
Sedangkan
perhitungan speed factor untuk alat gali
muat CAT 395 (1216):
Speed Factor�������������� =�
=
Waktu
edar berpengaruh terhadap produktivitas alat gali muat. Waktu edar dipengaruhi
oleh kemampuan operator dalam mengoperasikan alat, kondisi front penambangan,
kondisi alat,� pola pemuatan, dan jenis
material. Semakin kecil nilai waktu edar maka produktivitas alat gali muat akan
semakin besar. Berdasarkan hasil pengolahan data waktu
edar rata-rata Excavator CAT 395 (1215) yaitu menggali material 8,23
detik, swing isi 5,6 detik, menumpahkan material 3,73 detik, swing
kosong 4,6 detik dan waktu rata-rata total 22,17 detik. Didapatkan nilai
faktor kecepatan Excavator CAT 395 (1215)� yaitu 0,99 dimana nilai waktu edar aktual
belum sesuai dengan waktu edar rencana yaitu 22 detik.
Dan
waktu edar rata-rata Excavator CAT 395 (1216) yaitu menggali material
8,07 detik, swing isi 5,43 detik, menumpahkan material 3,4 detik, swing
kosong 4,9 detik dan waktu rata-rata total 21,8 detik. Didapatkan nilai faktor
kecepatan Excavator CAT 395 (1216)�
yaitu 1,01 dimana nilai waktu edar aktual melebihi waktu edar rencana
yaitu 22 detik.
Faktor Bucket (Bucket Factor)
Perhitungan
bucket fill factor
untuk alat gali muat CAT 395 (1215):
Bucket Factor������������ =�
=
= 0,89
Sedangkan
perhitungan bucket fill factor untuk alat gali muat CAT 395 (1216):
Bucket Factor������������ =�
=
= 0,89
Setelah menghitung faktor availability (ketersediaan), faktor utilization
(penggunaan), faktor speed (kecepatan) dan faktor bucket (faktor mangkuk) selanjutnya menghitung nilai overall equipment effectiveness. Perhitungan nilai overall
equipment effectiveness untuk alat gali muat CAT 395 (1215) adalah sebagai berikut:
𝑂𝐸𝐸 of equipment ����� = �A x 𝑈 � 𝑆 � 𝐵
����������������������������������� = 0,9 x 0,82 � 0,99 � 0,89
= 0,66
Sedangkan perhitungan nilai overall equipment
effectiveness untuk alat gali muat CAT 395 (1216) adalah sebagai berikut:
𝑂𝐸𝐸 of equipment ����� = �A x 𝑈 � 𝑆 � 𝐵
����������������������������������� = 0,9 x 0,56 � 1,01 � 0,89
= 0,45
Berdasarkan
hasil perhitungan diatas nilai OEE alat gali muat CAT 395 (1215) adalah 0,66
atau 66 % dan nilai OEE alat gali muat CAT 395 (1216) adalah 0,45 atau 45
%� yang mana belum memenuhi nilai OEE
standar kelas dunia yaitu 0,85 atau� 85
%.
Output Produktivitas
Perhitungan
nilai produktivitas untuk alat gali muat CAT 395 (1215) adalah sebagai berikut:
Op ����������������������������� =
Opc x
����������������������������������� = 6,5 x
����������������������������������� = 569,61
BCM/jam
Dan perhitungan nilai produktivitas
untuk alat gali muat CAT 395
(1216) adalah sebagai berikut:
Op ����������������������������� =
Opc x
= 6,5 x
����������������������������������� = 391,81
BCM/jam
Produktivitas
yang dihasilkan dimana produktivitas Excavator CAT 395 (1215) sebesar
569,61 BCM/jam sedangkan Excavator CAT 395 (1216) sebesar 391,81
BCM/jam, nilai tersebut belum mencapai target produktivitas yang ditetapkan
oleh PT. Marunda Grahamineral untuk jenis CAT 395 yaitu 620 BCM/jam. Berikut
merupakan ringkasan data yang berupa nilai parameter untuk menghitungndan hasil
�produktivitas Excavator CAT 395
(1215) dan Excavator CAT 395 (1216) dengan metode OEE.�
Tabel 5. Parameter Nilai OEE
Equipment |
AT |
TT |
UT |
CTp |
CTa |
Opc |
Oac |
CAT 395 (1215) |
76 |
84 |
62,57 |
22 |
22,17 |
6,5 |
5,81 |
CAT 395 (1216) |
76 |
84 |
42,41 |
22 |
21.8 |
6,5 |
5,8 |
Tabel 6. Produktivitas Alat Gali Muat Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Equipment |
A |
U |
S |
B |
OEE |
Productivity |
Plan |
CAT 395 (1215) |
0,9 |
0,82 |
0,99 |
0,89 |
0,66 |
569,61 |
620 |
CAT 395 (1216) |
0,9 |
0,56 |
1,01 |
0,89 |
0,45 |
391,81 |
620 |
Six Big Losses
Perhitungan
Six big losses dilakukan untuk mengetahui penyebab mesin tidak
bekerja dengan normal dengan menghitung persentase 6 kerugian besar. Adapun
hasil perhitungan six big losses produktivitas Excavator pada
kegiatan pengupasan overburden adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Persentase Six Big Losses
Equipment |
Breakdown �(%) |
Setup and (%) |
Idling (%) |
Reduced (%) |
Rework Losses (%) |
Yield Losses (%) |
CAT 395 (1215) |
4,45 |
8,33 |
3,2 |
12,9 |
0 |
5 |
CAT 395 (1216) |
30,81 |
5,98 |
3,2 |
10 |
0 |
5 |
Diagram Pareto
Setelah
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efektivitas OEE Excavator
CAT 395 (1215) dan CAT 395 (1216) pada proses pengupasan overburden, maka
selanjutnya adalah mengidentifikasi penyebab dari tingginya waktu hilang yang
terdapat pada komponen six big losses. Diagram pareto digunakan untuk
menganalisis six big losses agar dapat menentukan prioritas losses
dalam mengatasi waktu yang hilang. Berikut adalah Gambar 3. diagram pareto Excavator
CAT 395 (1215) dan Gambar 4. diagram pareto Excavator CAT 395
(1216)� pada kegiatan pengupasan overburden:
Diagram Pareto CAT 395 (1215)
Gambar 3.
Diagram Pareto CAT 395 (1216)
Dapat disimpulkan bahwa urutan losses yang harus diprioritaskan untuk
diperbaiki pada produktivitas Excavator CAT 395 (1215) adalah reduce speed losses, setup and adjusment losses,� yield losses, breakdown losses, dan idling
and minor stoppages losses. Sedangkan losses yang harus
diprioritaskan untuk diperbaiki pada produktivitas Excavator CAT 395
(1216) berdasarkan diagram pareto pada Gambar 4. yaitu breakdown losses,
reduce speed losses, setup and adjusment losses, yield losses, dan idling
and minor stoppages losses. ��
Peningkatan Produktivitas dengan Perbaikan Faktor-faktor Overall Equipment
Effectiveness (OEE)
Perbaikan Produktivitas Excavator
CAT 395 (1215)
Waktu
edar alat gali muat dipengaruhi oleh jenis material, pola pemuatan, dan
kemampuan operator dalam mengoperasikan alat. Untuk mencapai target
produktivitas alat gali muat CAT 395 (1215) maka nilai waktu edar sama dengan
target waktu edar yaitu 22 detik, bahkan aktualnya melebihi target waktu edar
rencana seperti CAT 395 (1216) yang memiliki waktu edar aktual 21,8 detik. Maka
seharusnya dengan jenis dan tipe alat yang sama waktu edar perbaikan menjadi
21,8 detik dengan faktor kecepatan menjadi 1,01. Apabila faktor kecepatan
dilakukan perbaikan maka nilai OEE nya menjadi 0,67 dan produktivitasnya
menjadi 577,35 BCM/jam. Dari hasil tersebut masih belum mencapai target
produktivitas yaitu 620 BCM/jam.�
Faktor
penggunaan dapat diperbaiki dengan mengurangi waktu hambatan pada jenis
hambatan yang dapat dihindari seperti menunggu dumptruck datang,
perbaikan front, dan terlambat mulai. Losses akibat menunggu alat
angkut datang dapat diatasi dengan menambah unit alat angkut pada fleet
Excavator CAT 395 (1215), perbaikan front merupakan tugas dari alat
pendukung yaitu Bulldozer seharusnya alat gali muat tidak melakukan
pekerjaan ini karena diluar dari siklus kerjanya dengan demikian losses
ini daat diperbaiki, dan terlambat mulai dapat diatasi dengan melakukan
pengawasan lebih terhadap operator alat gali muat. Jenis hambatan tersebut
termasuk ke dalam setup and adjustment losses dimana setelah dilakukan
perbaikan waktu menjadi 3,53 jam yang sebelumnya 7 jam.
Waktu
hambatan selanjutnya yaitu breakdown yang terjadi karena low power
dan daily maintenance, untuk waktu low power tidak dapat
diperbaiki karena perlu pengecekan menyeluruh sehingga waktunya tetap seperti
aktual. Namun untuk daily maintenance aktual waktu tercepat yaitu 15
menit atau 0,25 jam sehingga dilakukan perbaikan pada waktu daily
maintenance yang melebihi 15 menit. Dan diperoleh perbaikan waktu menjadi
2,83 jam yang sebelumnya 3,74 jam waktu breakdown.
Sedangkan
pada waktu hambatan slippery tidak dilakukan perbaikan karena sudah
sesuai dengan waktu target slippery yang ditetapkan oleh perusahaan.
Setelah dilakukan perbaikan waktu hambatan, didapatkan waktu penggunaan menjadi
9,05 jam dan faktor penggunaan menjadi 0,88. Apabila faktor penggunaan dan kecepatan
diperbaiki maka nilai OEE nya menjadi 0,72 dan produktivitas alat gali muat CAT
395 (1215) menjadi 620,31 BCM/jam yang mana sudah mencapai target yaitu 620
BCM/jam.
Perbaikan Produktivitas Excavator CAT
395 (1216)
Agar
produktivitas alat gali muat CAT 395 (1216) dapat tercapai, kembali dilakukan
perbaikan pada waktu breakdown. Waktu perbaikan daily maintenance menjadi
maksimal 15 menit untuk setiap harinya. Kemudian agar produktivitas tercapai
maka waktu perbaikan atau pengelasan bucket maksimal menjadi 6,42 jam
sedangkan untuk service berkala setiap HM250 tidak dilakukan waktu
perbaikan. Dan diperoleh waktu breakdown setelah perbaikan menjadi 10,07
jam dimana sebelumnya 25,88 jam.
Selanjutnya
dilakukan perbaikan pada setup and adjustment losses dengan waktu
hambatan yang dapat dihindari seperti menunggu alat angkut datang, perbaikan front,
dan terlambat mulai. Dan diperoleh waktu setup and adjustment losses setelah
perbaikan menjadi 2,44 jam dimana sebelumnya 5,02 jam. Sedangkan untuk waktu slippery
tidak dilakukan perbaikan karena sudah sesuai dengan waktu target slippery
yang ditetapkan oleh perusahaan. Faktor penggunaan setelah perbaikan waktu
menjadi 0,8 dan apabila hanya memperbaiki faktor penggunaan saja maka nilai OEE
Excavator CAT 395 (1216) menjadi 0,65 dengan produktivitas menjadi
560,09 BCM/jam.
Untuk
mencapai target produktivitas, nilai faktor pengisian bucket minimal
adalah 1. Dengan volume output aktual bucket 6,5 m3
dan volume output rencana bucket 6,5 m3. Apabila
dilakukan perbaikan pada faktor bucket, dan faktor penggunaan maka nilai
OEE Excavator CAT 395 (1216) menjadi 0,73 dengan produktivitasnya 629,31
BCM/jam. Untuk ringkasan hasil simulasi perbaikan produktivitas alat gali muat
dengan metode OEE dapat dilihat pada Tabel 6. berikut:
Tabel 8. Simulasi Perbaikan Faktor
OEE
Equipment |
Jenis Faktor |
A |
U |
S |
B |
OEE |
Productivity |
CAT 395 (1215) |
Kecepatan |
0,9 |
0,82 |
1,01 |
0,89 |
0,67 |
577,35 |
Kecepatan dan Penggunaan |
0,9 |
0,88 |
1,01 |
0,89 |
0,72 |
620,31 |
|
CAT 395 (1216) |
Penggunaan |
0,9 |
0,8 |
1,01 |
0,89 |
0,65 |
560,09 |
Penggunaan dan Pengisian |
0,9 |
0,8 |
1,01 |
1 |
0,73 |
629,31 |
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil analisis produktivitas alat gali muat dengan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada Excavator CAT 395
(1215) diperoleh produktivitas aktual 569,61
BCM/jam dan weekly overburden removal 47.847,4 BCM/minggu, kemudian untuk nilai faktor ketersediaan (availability factor) 0,9, faktor penggunaan (utilization factor) 0,82, faktor kecepatan (speed factor) 0,99, faktor
pengisian (bucket factor) 0,89, dan nilai OEE 66 % yang mana belum
memenuhi standar nilai OEE yaitu ≥ 85%. Kemudian untuk persentase six big losses, breakdown losses 4,45 %, set up and adjustment losses 8,33 %, idling and minor stoppages 3,2 %, reduce speed losses 12,9 %, rework losses 0 %, dan yield losses 5 %. Adapun upaya
perbaikan untuk meningkatkan produktivitas Excavator CAT 395 (1215)
yaitu dengan analisa diagram pareto didapatkan lima faktor prioritas perbaikan
yaitu reduce speed, setup and adjustment, yield, breakdown,
dan idling and minor stoppages yang memiliki nilai loss time tertinggi sampai terendah dan juga
perbaikan pada faktor penggunaan (utilization factor), dan faktor
kecepatan (speed factor) didapatkan nilai OEE setelah perbaikan yaitu 72
% Nilai ini belum memenuhi nilai OEE kelas dunia yaitu ≥
85 % namun untuk nilai
produktivitas setelah perbaikan yaitu 620,31 BCM/jam nilai tersebut sesuai target produktivitas rencana yaitu 620 BCM/jam. Sedangkan pada Excavator CAT 395 (1216) diperoleh produktivitas
aktual 391,81 BCM/jam dan weekly
overburden removal 32.912,31 BCM/minggu, kemudian
untuk nilai faktor ketersediaan (availability factor) 0,9, faktor
penggunaan (utilization
factor) 0,56, faktor kecepatan (speed factor)
1,01, faktor pengisian (bucket factor) 0,89, dan nilai OEE 45 % yang
mana belum memenuhi standar nilai OEE yaitu ≥ 85%. Kemudian untuk persentase six big losses, breakdown losses 30,81 %, set up and adjustment losses 5,98 %, idling and minor stoppages 3,2 %, reduce speed losses 10 %, rework losses 0 %, dan yield losses 5 %. Adapun upaya
perbaikan untuk meningkatkan produktivitas Excavator CAT 395 (1215)
yaitu dengan analisa diagram pareto didapatkan lima faktor prioritas perbaikan
yaitu breakdown losses, reduce speed,
setup and adjustment, yield, dan idling and
minor stoppages yang memiliki nilai loss time
tertinggi sampai terendah dan juga perbaikan pada faktor
penggunaan (utilization factor), dan faktor pengisian (bucket factor) didapatkan
nilai OEE setelah perbaikan yaitu 73 % Nilai ini belum
memenuhi nilai OEE kelas dunia yaitu ≥
85 % namun untuk nilai
produktivitas setelah perbaikan yaitu 629,31 BCM/jam nilai tersebut melebihi target produktivitas rencana yaitu 620 BCM/jam. Dengan nilai OEE
aktual Excavator CAT 395 (1215) sebesar 66 % yang berarti masih tergolong rendah dari nilai OEE standar kelas dunia yaitu ≥
85% �sehingga masih ada faktor
yang dapat dilakukan improvement agar produktivitas dapat tercapai dengan
memperbaiki faktor kecepatan dan faktor penggunaan. Sedangkan untuk nilai OEE aktual Excavator CAT 395 (1216) sebesar 45 % dapat dilakukan improvement pada
faktor penggunaan dan faktor pengisian.
Agustino, Y. (2018).
Optimalisasi Alat Gali Muat Dengan Meotda Overall Equipment Effectiveness
(OEE) Untuk Memenuhi Target Prouksi Batubara Bulan Maret 2018 Di Pit 1 Utara
BangkoBarat PT. Bukit Asam, Tbk Tanjung Enim Sumatera Selatan. Universitas
Negeri Padang.
Anisari, R. (2016).
Produktivitas Alat Muat Dan Angkut Pada Pengupasan Lapisan Tanah Penutup Di Pit
8 Fleet D PT. Jhonlin Baratama Jobsite Satui Kalimantan Selatan. Jurnal
INTEKNA: Informasi Teknik Dan Niaga, 16(1), 77�81.
Cerna, G. E. P.,
Hern�ndez, J. R. C., Herazo, J. C. M., & Castillo, A. P. (2023). Evaluation
of the overall effectiveness (OEE) of autonomous transportation system (AHS)
equipment and its impact on mine design. Open pit mine case study. Procedia
Computer Science, 224, 468�473. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.procs.2023.09.066
Fatmawati, A.,
Rosyidi, C. N., & Jauhari, W. A. (2012, December 1). Model Pemilihan Proses
untuk Meminimalkan Biaya Manufaktur, Kerugian Kualitas, dan Keterlambatan
Pengiriman. Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, pp. 109�115. Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
https://doi.org/10.22219/JTIUMM.Vol13.No2.109-115
Ginste, L. Van De,
Aghezzaf, E.-H., & Cottyn, J. (2022). The role of equipment flexibility in
Overall Equipment Effectiveness (OEE)-driven process improvement. Procedia
CIRP, 107, 289�294.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.procir.2022.04.047
Han, T., Li, Q.,
Hai, Y., Yang, Y., Wen, Z., Li, R., & Zheng, H. (2024). Response of
ecosystem services and environmental dynamics in large open-pit coal mines: A
case study in semi-arid areas. Global Ecology and Conservation, 51,
e02891. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.gecco.2024.e02891
Lakho, T. H., Khan,
M. A., Virk, S. I., & Indher, A. A. (2020). Implementation of Overall
Equipment Effectiveness (OEE) in Maintenance Management. Proceedings of the
International Conference on Industrial Engineering and Operations Management,
7�10.
Makbul, M. (2021). Metode
pengumpulan data dan instrumen penelitian.
Meneses, D., &
Sep�lveda, F. D. (2023). Modeling Productivity Reduction and Fuel Consumption
in Open-Pit Mining Trucks by Considering the Temporary Deterioration of Mining
Roads through Discrete-Event Simulation. Mining, 3(1), 96�105.
https://doi.org/10.3390/mining3010006
MOUHIB, Z., GALLAB,
M., MERZOUK, S., SOULHI, A., & ELBHIRI, B. (2024). Towards a generic
framework of OEE monitoring for driving effectiveness in digitalization era. Procedia
Computer Science, 232, 2508�2520.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.procs.2024.02.069
Rahmi, H., &
Nelvi, A. (2022). Komparasi optimalisasi peralatan mekanis pada kegiatan
pengupasan overburden menggunakan metode kapasitas produksi dan metode overall
equipment effectiveness (OEE). Jurnal Sains Dan Teknologi: Jurnal Keilmuan
Dan Aplikasi Teknologi Industri, 22(2), 315�326.
Sefrizni, A., &
Kasim, T. (2019). Analisis Kebutuhan Alat Gali Muat dan Alat Angkut Menggunakan
Simulasi Teori Antrian Pada Produksi Overburden di PT. Haswi Kencana Indah
Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Bina Tambang, 4(3),
260�270.
Syamsuddin, A. R.,
& Daniarti, V. S. (2019). Metode penelitian pendidikan bahasa.
Wahid, A. (2020).
Penerapan total productive maintenance (TPM) Produksi Dengan Metode overall
equipment effectiveness (OEE) Pada proses produksi botol (pt. XY
pandaan�pasuruan). Jurnal Teknologi Dan Manajemen Industri, 6(1),
12�16.
Wibowo, P. A., &
Padilah, I. (2023, March 1). Analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan
Six Big Losses Pada Mesin Length Adjusment Line 3 Departemen Belt Assy PT XYZ. G-Tech,
Vol. 7. Universitas Islam Raden Rahmat. https://doi.org/10.33379/gtech.v7i2.2236
Copyright holder: Sofi
Miftah Alrasyid1,Yossa Yonathan Hutajulu2 ,Fahrul Indrajaya3, Ferdinandus4, Yunida Iashania5 �(2024) |
First publication right: |
This article is licensed under: |