JOURNAL
SYNTAX IDEA p�ISSN:
2723-4339 e-ISSN: 2548-1398 |
Vol.
6, No. 3, Maret 2024 |
Kreativitas
Dan Inovasi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Digital Dengan Media Kelas Virtual
TV Sekolah Pada Anak Usia Dini di Paud Cinta Kasih Ibu
Tutin Rahayu1
Sri Watini2 Hotijah3 Entri Mardiyanti4 Annisa
Hakim5
Universitas
Panca Sakti Bekasi
E-mail: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Kreativitas dan inovasi guru dalam konteks pendidikan
berbasis digital telah menjadi fokus utama dalam usaha meningkatkan kemajuan
pendidikan di era teknologi informasi. Penelitian ini menginvestigasi peran
kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan pendidikan berbasis digital
melalui implementasi bimbingan kelas virtual di beberapa lembaga pendidikan
anak usia dini, termasuk PAUD Cinta Kasih Ibu Cengkareng Timur Jakarta Barat,
RA Baitul Maal di Jln Pesantren No.62B Jurang Mangu Timur Tangerang Selatan, RA
Darul Hikmah di Taman Permata Indah II Blok D - RT 11 RW 14 Pejagalan
Penjaringan Jakarta Utara, dan TK Islam Terpadu Padang Kemangi Natuna. Metode
penelitian yang diterapkan adalah kualitatif, dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data dari sejumlah guru yang aktif
menggunakan kelas virtual sebagai alat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa upaya guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui kreativitas dan
inovasi dalam bimbingan kelas virtual dapat memberikan dampak positif yang
signifikan pada perkembangan pendidikan berbasis digital, serta efektif dalam
mendorong kemajuan siswa.
Kata
Kunci: Kreativitas, Inovasi Guru, Model Kelas
Virtual TV Sekolah, Anak Usia Dini
ABSTRACT
Teacher creativity
and innovation in the context of digital education have become crucial subjects
in endeavours to enhance educational progress in the era of information
technology. This study explores the contributions of teacher creativity and
innovation in advancing digital-based education by implementing virtual TV
School classroom guidance in various early childhood education institutions,
such as PAUD Cinta Kasih Ibu in East Cengkareng, West Jakarta, RA Baitul Maal
on Jln Pesantren No.62B Jurang Mangu Timur, South Tangerang, RA Darul Hikmah in
Taman Permata Indah II Blok D - RT 11 RW 14 Pejagalan Penjaringan, North
Jakarta, and Integrated Islamic Kindergarten Padang Kemangi Natuna. The
research employs qualitative methods involving observation, interviews, and
documentation to gather data from several teachers actively utilizing virtual
classes as an educational tool. The findings indicate that teachers' endeavours
to enhance educational quality through creativity and innovation in virtual
classroom guidance significantly contribute to developing effective
digital-based education for students.
Keywords: Creativity, Teacher Innovation, Virtual Class TV
Sekolah, Early Childhood
PENDAHULUAN
Berbagai masalah muncul, termasuk
kurangnya kemampuan guru, siswa, dan orang tua dalam menggunakan teknologi
informasi. Terkait dengan profesi guru dalam proses pembelajaran, terdapat
kendala berupa kurangnya kompetensi IT, seperti kesulitan dalam merancang
program pembelajaran digital, materi atau bahan ajar digital, serta
keterbatasan kreativitas dalam pemanfaatan media dan hal sejenis. Hal ini
selaras dengan penelitian (Watini, S., & Bernarte, 2021).
Selanjutnya, Sri Watini menyatakan perlunya mengembangkan suatu model
pembelajaran untuk mendukung proses pendidikan, khususnya di tingkat PAUD.
Model tersebut diharapkan mampu secara sinergis dan terintegrasi mengoptimalkan
potensi peserta didik, guru, orang tua atau wali/pendamping, dengan aspek
keamanan, kendali, aksesibilitas, sistematika, dan kesederhanaan yang
diperlukan dalam penggunaannya (Sri Watini, 2022).
Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagai upaya mendukung
digitalisasi dalam proses pembelajaran, solusi yang diusulkan adalah penggunaan
media digital seperti TV Sekolah. Media ini dirancang secara khusus untuk anak
usia dini dan dapat meningkatkan kreativitas guru serta peran orang tua dalam
mendampingi pembelajaran anak, terutama pada tingkat PAUD.
Tugas dan tanggung jawab guru
Pendidikan Anak Usia Dini tidaklah ringan, sehingga diperlukan kompetensi
profesional sebagai persiapan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menurut(Hamid Darmadi, 2015),
guru memiliki tanggung jawab dan peran hierarkis terhadap siswanya, serta
sejumlah kompetensi yang harus dimilikinya. Sebagai pendidik profesional, guru
memiliki tanggung jawab dalam mendidik, mengajar ilmu, membimbing, melatih,
memberikan penilaian, dan melakukan evaluasi terhadap peserta didik (Safitri.D,
2019). Dari paparan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa guru memegang peran sentral dalam dunia pendidikan, dan kompetensinya
menjadi dasar untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. Oleh karena
itu, peningkatan kompetensi guru diperlukan agar proses pembelajaran menjadi
lebih inovatif dan tidak monoton, serta dapat mencapai tujuan pendidikan secara
optimal. Kompetensi guru sebagai pendidik harus ditingkatkan seiring dengan
standar profesionalisme dalam dunia pendidikan.
Kompetensi adalah hasil dari kombinasi pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap yang tercermin dalam cara berpikir dan bertindak
(Mulyasa, 2003). Standar kualifikasi bagi guru Pendidikan Anak
Usia Dini, seperti yang dijelaskan oleh (Yuliarti. T. C, 2008), mencakup beberapa aspek: 1) Kompetensi pedagogi
terkait dengan pengelolaan pembelajaran, 2) Kompetensi kepribadian mencakup
sifat-sifat yang kuat, moralitas yang baik, kebijaksanaan, dan keberwibawaan
sebagai contoh bagi peserta didik; 3) Keterampilan prosesi mencakup penguasaan
materi pelajaran secara menyeluruh dan mendalam, serta 4) Kompetensi sosial
melibatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain, termasuk berkomunikasi
secara efektif dan efisien dengan siswa dan rekan sesama guru. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan dari pandangan di atas bahwa kompetensi mencerminkan pola
pikir dan tindakan, dan bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini, standar
kualifikasi tersebut menjadi pedoman. Keberadaan kompetensi guru yang sesuai
dengan standar tersebut akan memberikan dampak positif yang besar dalam
mengembangkan potensi anak.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara khusus dirancang
untuk anak prasekolah dengan tujuan agar mereka dapat menggali dan
mengembangkan potensi mereka sejak usia dini. Tujuan ini dicapai melalui
penyediaan rangsangan pendidikan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan,
baik secara jasmani maupun rohani. PAUD bertujuan memberikan rangsangan yang
sesuai dengan tingkat usia anak, mencakup aspek intelektual, sosial, dan
emosional (Aprilia Karla Adhani, 2022). Fase anak usia dini dianggap penting sebagai
dasar perkembangannya, dan hal ini menjadi landasan untuk menciptakan generasi
yang tangguh bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, dalam mendukung
perkembangan ini, kreativitas dan inovasi guru dalam proses pembelajaran
menjadi sangat penting untuk merangsang potensi anak.
Kreativitas dan inovasi merupakan dua
elemen penting dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, terutama dalam era
digital saat ini. Guru, sebagai ujung tombak dalam penyampaian ilmu dan
pengembangan siswa, memiliki peran krusial dalam meningkatkan perkembangan
berbasis digital. Dalam konteks ini, penggunaan bimbingan kelas virtual telah
menjadi sebuah sarana yang semakin relevan dalam mendukung proses pembelajaran.
Dalam karya ilmiah ini, penulis akan mengulas bagaimana kreativitas dan inovasi
guru dapat memperkuat penggunaan bimbingan kelas virtual untuk memajukan
pendidikan berbasis digital. Dengan penekanan pada peran guru dalam memimpin
perubahan, penelitian ini akan mengungkapkan strategi dan praktik terbaik yang
dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif,
inklusif, dan efektif. Selaras dengan hal tersebut media TV Sekolah yang di
gagas dan diprakarsai oleh Dr. Sri Watini, M.Pd telah mengubah dunia pendidikan
dalam pemanfaatannya dalam menu kelas bimbingan virtual maka menjadi suatu
kemudahan bagi Guru untuk berkreasi dan inovasi untuk meningkatkan proses
pembeljaran berbasis digital pada anak usia dini (Elliza, E., & Watini 2022).
Dengan kreatifitas dan inovasi maka proses pembelajaran akan menjadi sangat
menarik dan tidak terkesan monoton, serta dapat memotifasi anak dalam
keikutsertaan dalam kegiatan belajar.
Kreativitas atau keterampilan dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan gagasan atau ide-ide baru,
sementara inovasi merujuk pada proses atau hasil dari pemanfaatan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman untuk menciptakan atau meningkatkan produk,
proses, atau sistem baru yang memberikan nilai yang signifikan. Kemampuan guru
dalam menyusun, merencanakan, dan mengimplementasikan unsur-unsur atau komponen
dalam strategi pembelajaran yang terstruktur akan membantu peserta didik
memahami materi secara efektif �(Watini 2022).
Inisiatif ini telah diambil oleh Sri Watini, pencetus ide penggunaan TV Sekolah
sebagai alat pembelajaran berbasis digital, menciptakan lingkungan yang
menginspirasi para guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih
inovatif. Sebagai sarana untuk menggairahkan kreativitas, TV Sekolah berperan
penting, memberikan motivasi kepada pendidik, serta memudahkan guru dalam
menciptakan modul pembelajaran yang kreatif di institusi pendidikan. Selain
menyediakan fitur channel TV Sekolah atau panggung sekolah, TV Sekolah juga
dilengkapi dengan perpustakaan digital, Fitur Kelas Virtual, dan kegiatan
ekstra kurikuler merupakan komponen-komponen yang terdapat dalam TV Sekolah.
Secara prinsip, kelas virtual merujuk
pada ide pembelajaran dalam lingkungan digital, di mana guru dan siswa dapat
berinteraksi secara bersamaan tanpa memerlukan pertemuan fisik atau tatap muka
selama proses pembelajaran. Begitu pula dengan Kelas Virtual TV Sekolah, yang
merupakan bagian dari program LCMS TV Sekolah yang telah dirancang,
dikembangkan, dan diperkenalkan sebagai sarana pembelajaran untuk jenjang
pendidikan dari PAUD hingga Pendidikan Tinggi. Konsep ini sejalan dengan hasil
penelitian sebelumnya (Burumi, Y. A., & Watini 2022).
Penggunaan media belajar dengan kelas bimbingan vitual ini merupakan inovasi
suatu solusi yang efektif yang pernah kita alami bersama ketika masa pandemic COVID-19
tahun lalu yang memaksa penutupan sekolah fisik dan memaksa guru untuk mencari
solusi alternatif dalam memberikan pendidikan. Kelas virtual menjadi pilihan
utama untuk melanjutkan proses belajar-mengajar. Keterbatasan akses fisik Beberapa
daerah mungkin memiliki keterbatasan akses fisik ke sekolah, jarak yang jauh,
atau kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk menghadiri sekolah secara
rutin. Kelas virtual memungkinkan akses pendidikan dari mana saja (Italiana 2022). Sementara itu, berdasarkan (Yunita,
Y., & Watini 2022) TV Sekolah berbasis audio visual
merupakan saluran televisi bergerak yang dibuat dengan tujuan menyediakan
materi edukatif untuk mendukung program pendidikan di Indonesia. Rancangan ini
ditujukan bagi siswa dari berbagai tingkatan, mulai dari Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi, dan juga melibatkan partisipasi orang tua
siswa serta masyarakat secara menyeluruh. Dari rangkuman ketiga pandangan
tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa TV Sekolah memiliki peran penting
sebagai kontributor dan solusi dalam meningkatkan literasi digital anak-anak,
serta memudahkan guru dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam proses
pembelajaran anak usia dini. Keberadaan media TV Sekolah memotivasi guru untuk
berinovasi dan belajar menggunakan platform online, sehingga mereka dapat
menguasai berbagai alat dan aplikasi digital, melibatkan orang tua dalam proses
pembelajaran anak.
Dalam kelas virtual TV Sekolah ini
dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah permasalahan
yang sering dihadapi oleh guru. Dengan kelas virtual, guru dapat menggunakan
berbagai metode dan sumber daya online untuk meningkatkan keterlibatan siswa (Kurniasih, E., & Watini 2022).
Ditinjau dari segi waktu, kelas virtual memberi guru dan siswa fleksibilitas
dalam mengatur jadwal pembelajaran, yang dapat menjadi solusi untuk berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan waktu, seperti pekerjaan paruh waktu,
kegiatan ekstrakurikuler, dan lainnya. Kelas virtual juga merupakan sarana
untuk memberikan solusi terkait dengan ketersediaan sumber daya, terkadang sekolah
mungkin tidak memiliki cukup sumber daya fisik atau tenaga pengajar yang
memadai. Kelas virtual dapat membantu guru mengakses sumber daya tambahan dan
mengatasi keterbatasan ini. Hal ini juga merupakan inovasi pendidikan karena
disini guru dapat melihat kelas virtual sebagai peluang untuk menerapkan
inovasi dalam metode pengajaran mereka, seperti penggunaan video, simulasi, dan
interaktivitas online. Semua permasalahan ini mendorong guru untuk mencari
solusi kreatif melalui penggunaan kelas virtual dalam pendidikan (Anggori, Y. A., & Watini 2022). Dengan
kemajuan teknologi dan informasi, terjadi pembukaan akses yang luas bagi siapa
pun. Implikasinya, di era globalisasi ini, gaya belajar peserta didik mengalami
perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Saat ini, pembelajaran dengan
menggunakan media TV Sekolah menjadi salah satu bentuk pengembangan dunia
pendidikan yang sesuai dengan konteks zaman.
Selain sebagai instrumen
pembelajaran, TV Sekolah juga memberikan keuntungan bagi orang tua dalam
mengevaluasi kemampuan bahasa anak, menilai tingkat keberanian, percaya diri,
dan aspek perkembangan lainnya (Rosmawati, C., & Watini 2023).
Salah satu upaya untuk meningkatkan literasi digital di kalangan anak-anak
adalah melalui pemanfaatan TV Sekolah dalam konteks Pendidikan Anak Usia Dini. (Watini 2019) menyatakan
bahwa TV, sebagai media elektronik, mudah diadaptasi oleh anak-anak, dan di
antara berbagai media TV yang ada, TV Sekolah menjadi yang paling relevan.
Harapannya adalah bahwa TV Sekolah dapat menyediakan informasi yang bermanfaat
dan memberikan edukasi digital kepada orang tua, sehingga mereka dapat
mendampingi anak-anak mereka dalam mengakses pembelajaran berbasis digital.
Selain dari aspek visual dan
keterampilan teknologi, TV Sekolah juga berperan dalam meningkatkan literasi
digital melalui konten yang disajikan. Konten yang disesuaikan dengan usia
anak-anak membantu mereka memahami konsep-konsep dasar seperti angka, huruf,
warna, bentuk, dan lainnya di dalam fitur atau menu kelas virtual. Di samping
itu, materi yang disajikan juga dapat mengajarkan nilai-nilai moral dan etika
yang penting dalam pemanfaatan teknologi. Dalam penerapan TV Sekolah di
lingkungan PAUD, penekanan khusus diberikan pada konten yang berkualitas dan
sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik anak-anak. Oleh karena itu,
dibutuhkan inovasi dalam metode pembelajaran yang menarik dan dapat
meningkatkan minat belajar anak-anak. Keberadaan TV Sekolah dapat menjadi
pendorong motivasi belajar anak-anak, terutama saat mereka melihat diri mereka
sendiri dalam tayangan video, menghasilkan perasaan bangga. �(Fitriani, F., & Watini 2022) menyatakan
bahwa anak-anak merasa senang dan bangga ketika menyaksikan tayangan yang
dipresentasikan oleh guru karena melihat diri mereka sendiri terlibat dalam
video tersebut. Tidak hanya itu, ketika menyaksikan video modul pembelajaran,
anak-anak antusias dalam merespon pertanyaan yang diajukan dalam video
tersebut, memberikan dampak positif pada literasi digital mereka.
Menurut
(Rannu,
D., & Watini 2022)�
menyatakan bahwa kemajuan era digital telah memfasilitasi para pendidik
untuk membuka akses yang lebih luas dalam mencari informasi dan menemukan
inovasi terkini untuk mendukung proses belajar-mengajar. Perubahan pola hidup
yang semakin modern secara tidak langsung berpengaruh pada transformasi pola
pikir anak-anak, khususnya pada anak usia dini yang sedang mengalami
perkembangan motorik. Mereka cenderung meniru perilaku yang mereka saksikan dan
dengar di sekitar mereka, seperti saat menonton dialog atau nyanyian dalam
sinetron, baik melalui YouTube maupun siaran televisi. Oleh karena itu, dengan
akses yang lebih luas, anak-anak memiliki kesempatan untuk menggali informasi
dan berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman. Lebih lanjut, keberadaan media
TV Sekolah dalam fitur kelas virtual memungkinkan guru menyajikan pembelajaran
yang lebih menarik dan menyenangkan di lembaga pendidikan anak usia dini.
Pemanfaatan TV Sekolah sebagai alat
pembelajaran yang efektif dapat berkontribusi dalam meningkatkan literasi
digital di lembaga pendidikan, terutama di PAUD Cinta Kasih Ibu Cengkareng
Timur Jakarta Barat. TV Sekolah menjadi opsi menarik bagi para pendidik dan
lembaga pendidikan anak usia dini sebagai solusi dalam mengadopsi media
pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa New Normal dua tahun yang lalu.
Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Maymunah, S., & Watini 2022),
yang menunjukkan bahwa pemanfaatan media video dalam pembelajaran anak usia
dini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang efektif selama masa
pandemi COVID-19. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan akademis anak, melainkan juga menitikberatkan pada peningkatan berbagai
aspek perkembangan anak dan pengembangan kemandirian sejak usia dini.
Sebagai upaya inovatif
dalam pembelajaran, diharapkan bahwa TV Sekolah mampu secara efektif
menyampaikan informasi mengenai materi pembelajaran. TV Sekolah memiliki
potensi sebagai alat untuk memperkenalkan kegiatan pembelajaran yang sudah atau
akan dilaksanakan di sekolah melalui program televisi khusus. Dengan adanya
program TV Sekolah, siswa dapat memahami tema atau topik pembelajaran yang
sedang atau akan dipelajari (Peday, Y., & Watini 2022).
Pendekatan ini juga mempermudah guru dalam menyajikan pembelajaran yang
menghibur, terutama saat anak-anak dapat mengakses media TV Sekolah secara
mandiri melalui platform kelas virtual.
Kelas bimbingan virtual
pada fitur TV Sekolah yang sudah dirancang sedemikian rupa akan sangat efekstif
untuk belajar, disamping anak merasa senang dengan tantangan pembelajaran yang
telah dipersiapkan oleh guru dalam modul ajar anak juga dapat secara langsung
untuk berinteraksi dengan guru. Menurut (Rizal, A., Adam, R. I., & Susilawati n.d.),
"Kelas virtual merupakan suatu lingkungan tiga dimensi dalam dunia maya
yang diciptakan oleh komputer, di mana pengguna dapat menjelajah dan
berinteraksi sesuai dengan keinginan mereka secara bebas." Gagasan kelas
virtual ini mengharuskan kedua belah pihak, baik pengajar maupun peserta didik,
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Bagi seorang guru,
merupakan tanda kreativitas jika mampu mengubah modul ajar dengan berbagai
inovasi, seperti menambahkan gambar bergerak atau karakter kartun yang menarik.
Hal ini akan menjadi daya tarik bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan
antusiasme mereka dalam mengikuti pembelajaran melalui kelas virtual. Dengan
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, diharapkan tujuan pendidikan
untuk anak usia dini dapat tercapai (Rachmawati, R. D., & Watini 2023)
mengatakan pandangan
terkait penggunaan media televisi dalam membentuk karakter bangsa Indonesia,
seharusnya dikaji dengan mempertimbangkan nilai-nilai luhur yang telah menjadi
bagian integral dalam masyarakat dan tercermin dalam prinsip-prinsip Pancasila
dan UUD 1945. Salah satu solusi yang dapat diimplementasikan secara efektif
adalah memanfaatkan TV Sekolah sebagai alat pembelajaran, platform kreatif,
sumber belajar, serta sarana untuk memperkuat pembentukan karakter, terutama
pada tingkat usia dini.�
�� �������� Gambar 1������������������������������������������������������������������ Gambar
2������
Tampilan Modul Sekolah���������������������������������������� Tampilan
Kelas Virtual
����� ������������
�� ������
Gambar
3
Tampilan
Video Pembelajaran Fitur Kelas Virtual� ����������������
�
Gambar 4
HKI TV Sekolah
Didalam menu Kelas
Virtual guru dapat berinovasi dalam proses bimbingan belajar, dengan bagaimana
mendisain modul ajar, lembar kerja siswa yang sudah disertakan pula dengan
jawaban, modul ajar bisa di buat sekreatif mungkin agar anak antusias untuk
mengikuti kegiatan bimbingan belajar.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif, melibatkan partisipasi anak-anak usia dini, dan
dilakukan di beberapa lembaga pendidikan anak usia dini, termasuk PAUD Cinta
Kasih Ibu Cengkareng Timur Jakarta Barat, RA Baitul Maal di Jln Pesantren
No.62B Jurang Mangu Timur Tangerang Selatan, RA Darul Hikmah Taman Permata
Indah II Blok D - RT 11 RW 14 Pejagalan Penjaringan Jakarta Utara, dan TK Islam
Terpadu Padang Kemangi Natuna. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah
pendekatan riset yang bertujuan menjelaskan secara rinci peristiwa alam dan
sosial yang terjadi dalam masyarakat (Punaji 2021). Proses pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mendapatkan
informasi dengan merinci dan menggunakan bahasa tertentu. Ketepatan data
diperoleh melalui proses wawancara, pencatatan lapangan, pemotretan, dan pengumpulan
dokumen. Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi diintegrasikan untuk
memerhatikan langkah-langkah pembelajaran melalui TV Sekolah sebagai sarana
pendidikan anak. (Pratiwi and Watini 2022).
Alur pengumpulan data dijelaskan dalam diagram di bawah ini:
Penyajian data Pengumpulan data Reduksi data Kesimpulan, penarikan/verifikasi
Gambar
5
Alur
Tehnik Pengumpulan Data
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. TV Sekolah
Beberapa prinsip yang
harus dipertimbangkan dalam pembuatan media pembelajaran mencakup desain yang
dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak serta dapat berfungsi
sebagai alat pembelajaran yang dapat diulang sebanyak yang diperlukan (Latifah 2022).
Selaras dengan hal taersebut maka keberadaan media TV Sekolah sangat tepat
sesuai dengan perkembangan zaman seperti di era digitalisasi ini yang mana
dapat digunakan secara berulang, menyenangkan serta bersifat digital.
Salah
satu alat audio dan visual yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat
adalah televisi. Media ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
menyebarkan informasi, pembelajaran, dan hiburan yang dapat dinikmati oleh
semua usia. Pemanfaatan
TV Sekolah memberikan dampak positif terhadap karakteristik Anak Usia Dini,
seperti yang disampaikan oleh
TV Sekolah, yang
didirikan pada tanggal 1 Juli 2020, berperan sebagai tempat untuk kegiatan
pembelajaran dan kreativitas. Hak cipta dan hak paten TV Sekolah telah
didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor
EC00202040424 pada tanggal 15 Oktober 2020, serta nomor pencatatan 000224874.
Selain itu, TV Sekolah Wahana Kreasi (tvsekolah.id) juga terdaftar di Pusat
Sarana Ekonomi (PSE) dengan nomor 002009.01/DJAI.PSE/01/2022 pada 25 Januari
2022.
B. Implentasi Kelas
Virtual Dalam Proses Pembelajaran
Peran media pembelajaran sangat krusial dalam
proses belajar-mengajar. Pemanfaatan media bertujuan untuk mempermudah
pemahaman materi oleh siswa dan mengubah konsep-konsep abstrak menjadi sesuatu
yang lebih konkret. Penggunaan bahan ajar di dalam kelas memiliki potensi untuk
meningkatkan efektivitas, memaksimalkan hasil, serta mengoptimalkan proses
pembelajaran (Ningrum, R. S., & Wardhani 2022).
Untuk mendukung proses pembelajaran yang dapat memaksimalkan perkembangan anak
terutama dalam literasi digital maka perlu adanya media yang terkait dengan
digitalisasi yakni media TV Sekolah Kelas Virtual.
Adapaun pada menu Kelas Virtual dalam media TV
Sekolah merupakan akses anak untuk dapat berinteraksi langsung dengan guru.
Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan kelas virtual melibatkan
penggunaan teknologi seperti komputer, internet, dan platform khusus untuk mengadakan
sesi pembelajaran secara online (Suwardi, F. L., & Watini 2022).
Beberapa langkah dalam pelaksanaannya: 1) Persiapan: Guru atau instruktur perlu
mempersiapkan materi pembelajaran, mengatur jadwal kelas, dan memastikan
keberfungsian alat-alat teknologi yang dibutuhkan. 2) Penggunaan platform:
Pembelajaran dapat dilakukan melalui platform seperti Zoom, Google Meet,
Microsoft Teams, atau platform khusus lainnya. Guru dan siswa dapat bergabung
dalam ruang virtual untuk interaksi. 3) Interaksi: Selama sesi pembelajaran,
guru dapat memberikan materi, menjelaskan konsep, dan berinteraksi dengan siswa
melalui obrolan teks atau suara, berbagi layar, dan menggunakan fitur-fitur
lain yang disediakan oleh platform.4) Tugas dan evaluasi: Guru dapat memberikan
tugas kepada siswa dan mengumpulkan pekerjaan mereka melalui platform. Evaluasi
dan umpan balik dapat diberikan secara online.
Gambar 6
�Vicon Guru, Anak dan Orang tua
Gambar 7
Guru memberikan arahan kepada anak dan orangtua
Gambar 8
Anak dan orangtua bereksplorasi dan elaborasi
bersama dalam kelas virtual
��������� �����������������
Gambar
9
Anak
sedang mempraktekkan video pembelajaran pada kelas virtual
C. Manfaat Penggunaan
Kelas Virtual Dalam Pendidikan
Beberapa manfaat
dari Kelas Virtual diantaranya adalah: 1) Aksesibilitas: Siswa dapat mengakses
pembelajaran dari mana saja, asalkan memiliki koneksi internet, sehingga
membantu mengatasi hambatan geografis. 2) Fleksibilitas: Pembelajaran virtual
memungkinkan siswa untuk mengatur jadwal mereka sendiri, yang bisa membantu
siswa yang memiliki jadwal yang padat. 3) Interaktivitas: Banyak platform kelas
virtual mendukung interaksi langsung antara guru dan siswa, termasuk obrolan
teks, video, dan fitur kolaborasi. 4)�
Penggunaan sumber daya digital: Pembelajaran online dapat memanfaatkan
berbagai sumber daya digital, termasuk video, simulasi, dan sumber belajar
interaktif lainnya. Ini sesuai dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh (Nisa� 2020) ,
yang menyatakan bahwa peran teknologi dapat meningkatkan mutu pendidikan dan
memberikan bantuan dalam proses pembelajaran agar pesan pembelajaran dapat
lebih mudah diterima oleh anak. Dengan demikian penggunaan kelas virtual dalam
dunia pendidikan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan literasi
digital anak serta dapat berdayaguna bagi guru dalam meningkatkan kreativitas
dan inovasinya untuk memajukan proses belajar dan pembelajaran.
Dalam konteks pendidikan, pembicaraan mengenai
belajar dan pembelajaran menjadi tak terhindarkan. Belajar merujuk pada proses
perubahan perilaku individu atau kelompok dari ketidaktahuan menjadi
pengetahuan, dari ketidakmampuan menjadi kemampuan, serta dari pemahaman yang
awalnya terbatas menjadi pemahaman yang lebih mendalam
D. Implentasi Program RPPH
Berbasis Kelas Virtual TV Sekolah
Pada program bimbingan kelasi virtual
dapat dibagi menjadi beberapa pertemuan seperti pada bimbingan kelas virtual di
lebaga PAUD Cinta Kasih Ibu karena batas konsentrasi anak usia dini itu tidak
bias lama maka akan di bagi menjadi empat kali pertemuan, Di dalam setiap
pertemuan anak-anak akan menonton video pembelajaran atau modul ajar yang
didalamnya disertakan pula latihan atau tanya jawab, dan disertakan juga
jawabannya. Adapun progam kelas virtual di PAUD Cinta Kasih Ibu, yakni; 1)
Pertemuan Pertama dengan Judul Literai Sains: 2) Pertemuan kedua dengan Judul
Mengenal Kosa Kata Bahasa Arab:� 3)
Pertemuan ketiga Judul Dara Baro: Mengenal seni dan budaya daerah Minang Kabau,
Pertemuan ke empat Judul Logika Matematika: Mengenal simbol atau bentuk angka
dengan menggunakan alat peraga kartu angka.
KESIMPULAN
Kreativitas dan inovasi
guru dalam meningkatkan pembelajaran berbasis digital dengan media TV sekolah
kelas virtual pada anak usia dini merupakan faktor kunci dalam memberikan
pengalaman pendidikan yang efektif dan menarik. Dengan menggabungkan elemen-elemen
kreatif, metode pembelajaran yang inovatif, dan teknologi, guru dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang memikat bagi anak-anak usia dini. Ini
memungkinkan pengenalan teknologi sejak dini, membantu mereka mengembangkan
keterampilan yang relevan untuk era digital, dan memfasilitasi pertumbuhan
mereka dalam hal pengetahuan dan pemahaman. Kesimpulannya, kreativitas dan
inovasi guru dalam konteks pembelajaran digital untuk anak usia dini melalui
media TV sekolah kelas virtual adalah kunci untuk mempersiapkan generasi muda
dengan kemampuan yang diperlukan dalam dunia yang terus berubah dan semakin
terhubung secara digital.
BIBLIOGRAFI
Anggori,
Y. A., & Watini, S. 2022. �Implementasi Siaran TV Sekolah Sebagai Media
Informasi Kegiatan Sekolah TK Inplayschool. EDUKASIA: Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran, 3(3), 417-426.� EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,
3(3): 417�26.
Aprilia karla Adhani, Sri Watini. 2022. �Implementasi TV
Sekolah Untuk Meningkatkan Kemandirian Anak Kelompok A Melalui Media Sentra
Bahan Alam Di TK Indonesia Playschool.� Jurnal Pendidikan dan Konseling
4 (5).
Burumi, Y. A., & Watini, S. 2022. �Penggunaan Channel TV
Sekolah Sebagai Media Pembelajaran Pad.� JIIP: 103.
Elliza, E., & Watini, S. 2022. �Elliza, E., & Watini,
S. (2022). TV Sekolah Sebagai Media Meningkatkan Kreativitas Guru Di TKIT
Ar-Rahman 1. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(3), 1747.� Aksara
8(3): 1747.
Fitriani, F., & Watini, S. 2022. �No Title). Implementasi
Media TV Sekolah Dalam Mengembangkan Motivasi Belajar Pada Anak Paud Pelita
Hati.� 5(8): 3.
Hamid Darmadi. 2015. �Tugas, Peran, Kompetensi, Dan Tanggung
Jawab Menjadi Guru Profesional.� Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
113/111: 161�174.
Italiana, Sri watini. 2022. �Implementasi TV Sekolah Sebagai
Media Pembelajaran Di TK Dalam Meningkatkan Kreativitas Guru.� JIIP.
Kurniasih, E., & Watini, S. 2022. �Implementasi TV
Sekolah Sebagai Media Pembelajaran Di Kelompok Bermain Mutiara Bunda Mertoyudan
Magelang.� JIIP 5(8): 6.
Latifah, .Watini S. 2022. �Latifah, I., & Watini, S.
(2022). Peran TV Sekolah Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Pada TKIT Al Hikmah.� JIIP.
Maymunah, S., & Watini, S. 2022. �No Title Pemanfaatan
Media Video Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Di Masa Pandemi Covid-19.� JPT
5: 4.
Mulyasa, E. 2003. �Mulayasa, E. Kurikulum Berbasis
Kompetensi�,.� PT Remaja Rosda Karya: 37�38.
Ningrum, R. S., & Wardhani, J. D. 2022. �Persepsi Guru
Terhadap Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Video Pada Anak Usia Dini.� Jurnal
Obsesi 6(6),: 5702�13.
Nisa�, L. 2020. �Pemanfaatan Teknologi Dalam Pendidikan Anak
Usia Dini.� Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 8(1),(001).
Peday, Y., & Watini, S. 2022. �No Title Implementasi
Media TV Sekolah Sebagai Pembelajaran Daring Di TK Pertiwi VI Manokwari. JIIP.�
JIIP 5(3): 6.
Pratiwi, Ika Ayu, and Sri Watini. 2022. �Penerapan
Perpustakaan Digital Tv Sekolah Sebagai Media Belajar Elektronik Di Tk Islam
Al-Amanah Kota Depok.� Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 3(2): 195�205.
Rachmawati, R. D., & Watini, S. 2023. �Implementasi Model
ATIK Dalam Peningkatan Kemampuan CALISTUNG Pada Pelajar PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini) Di Jakarta Barat.� . Journal of Education Research 4(3):
1334�40.
Rannu, D., & Watini, S. 2022. �Implementasi TV Sekolah
Untuk Pembelajaran Semi Daring Di TK Tunas Harapan Nusa.� JIIP 5(3): 3.
Rizal, A., Adam, R. I., & Susilawati, S. �Sistem Kelas
Virtual Dan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis 3-Dimensional Virtual World.� (JEPIN),
4(2),: 132.
Rosmawati, C., & Watini, S. 2023. �Peran TV Sekolah
Sebagai Media Syiar Konten Edukasi Bagi Anak Usia Dini.� Obsesi 7(1): 7.
Safitri.D. 2019. �Safitri, D., & Sos, S. (2019). Menjadi
Guru Profesional. PT. Indragiri Dot Com.� PT.Indragiri.com.
Sri Watini. 2022. �Tv Sekolah Sebagai Media Meningkatkan
Kreativitas Guru Di TKIT Ar-Rahman 1.� Aksara 3: 5.
Suwardi, F. L., & Watini, S. 2022. �Implementasi Siaran
TV Sekolah Sebagai Media Informasi Efektif Di LKP Fitri Pandeglang.� Aksara
8(2): 5.
Watini, S., & Bernarte, R. 2021. �Watini, S., &
Bernarte, R. (2021). The Low Competency of Early Childhood Education Teachers
Influences Professional Duties. JHSS (Journal of Humanities and Social
Studies), 5(3), 221-227.� Journal of Humanities and Social Studies
5(3),: 221-227.
Watini. 2022. �Problematika Pembelajaran Daring Berbasis
Teknologi Informasi Pada PAUD Di Masa Pandemi COVID-19.� Obsesi 6(6): s
5564-5574.
Watini, S. 2019. �Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Sains Pada Anak Usia Dini.� Obsesi 3(1): 2.
Yuliarti. T. C. 2008. �Profesional Guru PAUD.� Universitas
Terbuka Jakarta 1.4: 113.
Yunita, Y., & Watini, S. 2022. �Membangun Literasi
Digital Anak Usia Dini Melalui TV Sekolah.� JIIP 5(7): 3.
Tutin Rahayu1
Sri Watini2 Hotijah3 Entri Mardiyanti4
Annisa Hakim5 (2024) |
First publication right: |
This article is licensed under: |