p�ISSN:
2723-4339 e-ISSN: 2548-1398 |
Vol. 6, No. 3,
March 2024 |
Ardianto Dwi Nugroho1*,
Lukia Zuraida2
1*,2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha, Yogyakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia
Email: 1*[email protected], 2[email protected]
Penelitian
ini dilatarbelakangi oleh perkembangan pasar ritel yang semakin pesat, terutama
di sektor minimarket. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah minimarket yang
baru berdiri terus meningkat dengan pesat, sebagian besar disebabkan oleh
kemajuan teknologi, perubahan perilaku konsumen, perkembangan ekonomi yang
semakin baik, perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung lebih sibuk, dan
juga kebutuhan akan kemudahan berbelanja. Hal ini mendorong minimarket,
termasuk Konde Mart, untuk mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif
untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan penjualan. Persaingan yang
semakin ketat di sektor industri minimarket mengharuskan Konde Mart untuk
berinovasi dalam komunikasi pemasaran mereka agar tetap bersaing dan
mempertahankan pangsa pasarnya. Oleh karena itu, penelitian ini ingin
mengidentifikasi sejauh mana komunikasi pemasaran yang diimplementasikan oleh
Konde Mart memengaruhi keputusan pembelian konsumen, dengan fokus pada pengaruh
Periklanan, Promosi penjualan, Penjualan personal, Hubungan masyarakat, dan
Pemasaran langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Periklanan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan
Pemasaran Langsung terhadap Keputusan Pembelian di minimarket Konde Mart,
Sampel responden 100 orang. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan
kuisioner online melalui google form. Penelitian ini dilakukan dengan metode
analisis linier berganda dan diuji menggunakan SPSS Versi 25. Hasil pengujian
mendapatkan hasil bahwa variabel iklan (X1)�
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan pembelian,
variabel Promosi Penjualan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan pembelian, variabel Penjualan personal (X3) berpengaruh tidak positif
dan tidak signifikan terhadap Keputusan pembelian, variabel Hubungan Masyarakat
(X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian, variabel
Pemasaran Langsung (X5) tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Keputusan pembelian.
Kata Kunci: Periklanan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal,
Hubungan Masyarakat, Pemasaran Langsung, keputusan pembelian
This research aims to determine the influence of
Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relations, and Direct
Marketing on Purchasing Decisions at the Konde Mart minimarket, sample of 100
respondents. This research uses quantitative with an online questionnaire via
Google Form. This research was conducted using multiple linear analysis methods
and tested using SPSS Version 25. The test results showed that the advertising
variable (X1) had a positive and insignificant effect on purchasing decisions,
the Sales Promotion variable (X2) had a positive and significant effect on
purchasing decisions, the Personal Sales variable (X3) had a positive and
insignificant effect on purchasing decisions, variable Public Relations (X4)
has a positive and significant effect on purchasing decisions, the Direct
Marketing variable (X5) does not have a positive and significant effect on
purchasing decisions.
Keywords: Advertising, Sales Promotion, Personal Selling,
Public Relations, Direct Marketing, purchasing decisions
Di
zaman percepatan ini semua lini kehidupan masyarakat selalu ingin yang cepat
dan instan, begitu pula dalam hal jual beli dimana zaman dulu pasar terpusat di
satu titik sehingga Masyarakat harus berjalan jauh untuk membeli perlengkapan
hidup sehari hari, zaman sekarang ini semua ingin nya cepat, mudah dan dekat (Villa Rohmatur & Setiawan, 2021). Sehingga konsep pasar
tradisional mulai di tinggalkan dan beralih ke market-market modern terutama
yang lokasi nya berada di deket rumah sehingga transaksi bisa di lakukan dengan
cepat (Nursanti, 2021).
Minimarket
merupakan salah satu bentuk usaha ritel yang menjual eceran berbagai macam
jenis produk kebutuhan sehari-hari yang semakin mendominasi pasar industri
perdagangan (Heriawan, 2018). Ritel adalah salah satu cara
pemasaran produk meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang
secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis (Agus Rohmat Hidayat, Nur Alifah, 2023).
Bisnis
ritel menjadi sangat populer dalam masyarakat modern yang mengalami pertumbuhan
pesat (Hidayat et al., 2023). Dalam beberapa tahun terakhir,
jumlah minimarket yang baru berdiri terus meningkat dengan pesat, hal ini
sebagian besar disebabkan oleh kemajuan teknologi, perubahan perilaku konsumen,
perkembangan ekonomi yang semakin baik, perubahan pola hidup masyarakat yang
cenderung lebih sibuk, dan juga kebutuhan akan kemudahan berbelanja telah
mendorong masyarakat lebih sering berbelanja di minimarket, hal ini dapat dilihat
dari banyaknya minimarket baru yang berdiri di berbagai daerah, termasuk di
sekitar Konde Mart (Khotimah et al., 2018). Dalam 5 tahun terakhir,
tercatat 8 minimarket baru yang berdiri dalam radius 3 kecamatan dari Konde
Mart. Kondisi ini menyebabkan persaingan di sektor industri minimarket semakin
ketat. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan Konde Mart untuk
mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif untuk mempertahankan pelanggan
dan meningkatkan penjualan (Putri, 2022).
Setiap
minimarket yang barang-barang dijual di dalamnya relative sama berupa kebutuhan
sehari hari, makanan ringan, alat alat rumah tangga, alat tulis kantor dan
sebagainya, yang mana satu minimarket dengan minimarket lain merek produk yang
di jual pun juga sama, termasuk Konde Mart yang berlokasi di Glagah Kidul,
Tamanan, Banguntapan, Bantul, harus berinovasi dalam komunikasi pemasaran
mereka untuk tetap bersaing dan mempertahankan pangsa pasarnya, karena berbagai
kesamaan antara satu minimarket dengan minimarket lain maka komunikasi
pemasaran lah yang harus di genjot oleh manajemen minimarket untuk bisa
menghadapi persaingan dengan minimarket lain dengan sehat (Suryanto, 2016). Sebagai gambaran bagaimana
persaingan di bidang minimarket ini sangatlah ketat, maka penulis sudah
mengumpulkan data secara langsung berkeliling di sekitran wilayah terdekat dari
Konde Mart untuk mengumpulkan data minimarket pesaing.
Dalam
lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, minimarket seperti Konde Mart telah
mengadopsi berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk mempertahankan dan
meningkatkan pangsa pasarnya. Pada hasil pra riset ternyata Konde Mart
menggunakan kegiatan komunikasi Pemasaran yang sampai saat ini masih aktif di
lakukan. Yaitu diantaranya mencakup Periklanan (melalui iklan online di media
sosial Instagram dan Facebook, serta spanduk promosi), Promosi penjualan
(termasuk diskon, displays, coupons, paket hemat, promosi waktu terbatas, bonus
pembelian, hadiah gratis, diskon hari khusus, dan promosi musiman), Penjualan
personal (melalui sapaan hangat, pelayanan personal, dan penawaran khusus), Hubungan
masyarakat (melalui kegiatan amal lokal, sponsorship pada event warga, dan
partisipasi dalam acara warga), serta Pemasaran langsung (aktif di grup
WhatsApp, kemampuan pembelian produk secara online, dan pemesanan produk
melalui WhatsApp) (Hidayat, 2020).
Dengan
peningkatan pesaing di pasar minimarket, perlu untuk mengidentifikasi sejauh
mana komunikasi pemasaran yang diimplementasikan oleh Konde Mart memengaruhi
keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini akan memberikan pemahaman yang
lebih dalam tentang efektivitas setiap bentuk komunikasi pemasaran tersebut,
yang dapat membantu Konde Mart dan bisnis serupa dalam merumuskan komunikasi
pemasaran yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Dalam
konteks ini, penelitian ini akan fokus pada pengaruh Periklanan, Promosi penjualan,
Penjualan personal, Hubungan masyarakat, dan Pemasaran langsung terhadap
keputusan pembelian konsumen di Konde Mart[MOU1] .
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Periklanan, Promosi Penjualan,
Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan Pemasaran Langsung Terhadap
Keputusan Pembelian Di Minimarket: Studi Kasus Konde Mart." Rumusan
masalah dalam penelitian ini muncul dari meningkatnya persaingan bisnis di
sektor minimarket, terutama dengan pesaing di sekitar Konde Mart. Komunikasi
pemasaran, seperti periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, hubungan
masyarakat, dan pemasaran langsung yang dilakukan oleh Konde Mart, belum
sepenuhnya mampu menarik konsumen untuk memilih berbelanja di Konde Mart. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari berbagai
aspek komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Konde Mart. Pertanyaan
penelitian yang diajukan mencakup aspek-aspek tertentu, seperti pengaruh
periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, hubungan masyarakat, dan
pemasaran langsung terhadap keputusan pembelian di minimarket ini. Tujuan penelitian
melibatkan upaya untuk memahami dampak masing-masing elemen komunikasi
pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen di Konde Mart. Dengan demikian,
hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu
manajemen pemasaran, memberikan masukan praktis bagi manajemen minimarket dalam
merancang komunikasi pemasaran yang efektif, dan memberikan wawasan kepada
manajemen Konde Mart tentang efektivitas strategi pemasaran yang mereka
terapkan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
karena pendekatan ini memungkinkan untuk mengukur variabel-variabel yang telah
ditentukan dengan jelas, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih akurat
tentang hubungan antar variabel. Selain itu, metode kuantitatif juga
memungkinkan untuk melakukan analisis statistik yang lebih mendalam terhadap
data yang diperoleh, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih dapat dipercaya
dan dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas.
Pemilihan metode kuantitatif juga didasarkan pada
sifat penelitian yang mengharuskan pengumpulan data yang sistematis dan dapat
diukur secara numerik. Dengan menggunakan metode kuantitatif, peneliti dapat
mengumpulkan data primer melalui kuesioner untuk mendapatkan pandangan langsung
dari pelanggan Konde Mart. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari sumber-sumber terpercaya seperti laporan penjualan
Konde Mart, data pasar ritel, dan studi sebelumnya yang relevan. Populasi
penelitian melibatkan seluruh pelanggan Konde Mart, dengan sampel sebanyak 100
responden menggunakan metode sampel acak.
Penggunaan metode kuantitatif dalam penelitian ini
juga mendukung analisis yang lebih teliti terhadap pengaruh komunikasi
pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan menggunakan aplikasi
SPSS terbaru, penelitian ini dapat melakukan analisis statistik yang diperlukan
seperti uji validitas, reliabilitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas,
normalitas, regresi linier berganda, serta uji F, T, dan koefisien determinasi
(R�) untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
secara komprehensif.
Analisis
deskriptif variabel merupakan bagian penting dalam skripsi yang bertujuan untuk
menggambarkan karakteristik variabel penelitian. Analisis ini dilakukan sebelum
melakukan analisis statistik yang lebih lanjut. Tujuan Analisis Deskriptif
Variabel antara lain untuk memberikan gambaran umum tentang variabel
penelitian, Membantu peneliti dalam memahami distribusi data, Membantu peneliti
dalam memilih metode analisis yang tepat, and Membantu peneliti dalam
menginterpretasikan hasil analisis.
1.
Tanggapan
Responden Terhadap Variabel Periklanan (X1)
Variabel periklanan pada
penelitian ini di terdiri dari 4 buah pertanyaan dengan 5 buah jawaban yang
hasil dari tanggapan responden tehadap variable periklanan dapat di lihat pada
tabel 1 berikut:
Tabel 1. Frekuensi Item Variabel Periklanan (X1)
No. |
Pertanyaan |
Skor |
Jumlah |
||||
SS |
S |
CS |
TS |
STS |
|||
1 |
X1. P1 |
42 |
36 |
17 |
5 |
- |
100 |
2 |
X1. P2 |
33 |
44 |
20 |
3 |
- |
100 |
3 |
X1. P3 |
36 |
34 |
29 |
1 |
- |
100 |
4 |
X1. P4 |
35 |
38 |
23 |
4 |
- |
100 |
JUMLAH |
146 |
152 |
89 |
13 |
|
|
Sumber: Data diolah (2024)
Dari
tabel 1 di atas dapat di ketahui bahwa jawaban paling banyak pada 4 pertanyaan
adalah setuju dengan total 152 tanggapan. Hal ini menjadi acuan bahwa responden
menyatakan setuju bahwa periklanan menjadi sebab Keputusan pembelian.
2.
Tanggapan
Responden Terhadap Variabel Promosi Penjualan (X2)
Variabel
Promosi Penjualan pada penelitian ini di terdiri dari 4 buah pertanyaan dengan
5 buah jawaban yang hasil dari tanggapan responden tehadap variable Promosi
Penjualan dapat di lihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 2. Frekuensi Item Variabel Promosi Penjualan (X2)
No. |
Pertanyaan |
Skor |
Jumlah |
||||
SS |
S |
CS |
TS |
STS |
|||
1 |
X2. P1 |
49 |
28 |
21 |
2 |
- |
100 |
2 |
X2. P2 |
37 |
44 |
14 |
5 |
- |
100 |
3 |
X2. P3 |
45 |
36 |
17 |
2 |
- |
100 |
4 |
X2. P4 |
43 |
31 |
22 |
4 |
- |
100 |
JUMLAH |
174 |
139 |
74 |
13 |
|
|
Sumber: Data diolah (2024)
Dari
tabel 2 di atas dapat di ketahui bahwa jawaban paling banyak pada 4 pertanyaan
adalah sangat setuju dengan total 174 tanggapan. Hal ini menjadi acuan bahwa
responden menyatakan sangat setuju bahwa promosi penjualan menjadi sebab keputusan
pembelian.
3.
Tanggapan
Responden Terhadap Variabel Penjualan Personal (X3)
Variabel
Penjualan Personal pada penelitian ini di terdiri dari 4 buah pertanyaan dengan
5 buah jawaban yang hasil dari tanggapan responden tehadap variable Penjualan
Personal dapat di lihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Frekuensi Item Variabel Penjualan Personal (X3)
No. |
Pertanyaan |
Skor |
Jumlah |
||||
SS |
S |
CS |
TS |
STS |
|||
1 |
X3. P1 |
36 |
30 |
31 |
3 |
- |
100 |
2 |
X3. P2 |
32 |
42 |
25 |
1 |
- |
100 |
3 |
X3. P3 |
27 |
39 |
32 |
2 |
- |
100 |
4 |
X3. P4 |
30 |
42 |
23 |
5 |
- |
100 |
JUMLAH |
125 |
153 |
111 |
11 |
|
|
Sumber: Data diolah (2024)
Dari
tabel 3 di atas dapat di ketahui bahwa jawaban paling banyak pada 4 pertanyaan
adalah setuju dengan total 153 tanggapan. Hal ini menjadi acuan bahwa responden
menyatakan setuju bahwa penjualan personal menjadi sebab keputusan pembelian.
4.
Tanggapan
Responden Terhadap Variabel Hubungan Masyarakat (X4)
Variabel
Hubungan Masyarakat pada penelitian ini di terdiri dari 4 buah pertanyaan
dengan 5 buah jawaban yang hasil dari tanggapan responden tehadap variable Hubungan
Masyarakat dapat di lihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4. Frekuensi Item Variabel Hubungan Masyarakat (X4)
No. |
Pertanyaan |
Skor |
Jumlah |
||||
SS |
S |
CS |
TS |
STS |
|||
1 |
X4. P1 |
32 |
28 |
33 |
7 |
- |
100 |
2 |
X4. P2 |
29 |
34 |
30 |
7 |
- |
100 |
3 |
X4. P3 |
27 |
43 |
26 |
4 |
- |
100 |
4 |
X4. P4 |
29 |
37 |
27 |
7 |
- |
100 |
JUMLAH |
117 |
142 |
116 |
25 |
|
|
Sumber: Data diolah (2024)
Dari
tabel 4 di atas dapat di ketahui bahwa jawaban paling banyak pada 4 pertanyaan
adalah setuju dengan total 142 tanggapan. Hal ini menjadi acuan bahwa responden
menyatakan setuju bahwa Hubungan Masyarakat menjadi sebab keputusan pembelian.
5.
Tanggapan
Responden Terhadap Variabel Penjualan Langsung (X5)
Variabel
Penjualan Langsung pada penelitian ini di terdiri dari 4 buah pertanyaan dengan
5 buah jawaban yang hasil dari tanggapan responden tehadap variable penjualan
langsung dapat di lihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Frekuensi Item Variabel Penjualan Langsung (X5)
No. |
Pertanyaan |
Skor |
Jumlah |
||||
SS |
S |
CS |
TS |
STS |
|||
1 |
X5. P1 |
34 |
29 |
23 |
14 |
- |
100 |
2 |
X5. P2 |
23 |
37 |
26 |
14 |
- |
100 |
3 |
X5. P3 |
25 |
29 |
31 |
13 |
2 |
100 |
4 |
X5. P4 |
27 |
33 |
31 |
9 |
- |
100 |
JUMLAH |
109 |
128 |
111 |
50 |
|
|
Sumber: Data diolah (2024)
Dari
tabel 5 di atas dapat di ketahui bahwa jawaban paling banyak pada 4 pertanyaan
adalah setuju dengan total 128 tanggapan. Hal ini menjadi acuan bahwa responden
menyatakan setuju bahwa penjualan langsung menjadi sebab keputusan pembelian.
6.
Tanggapan
Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Variabel
Keputusan Pembelian pada penelitian ini di terdiri dari 6 buah
pertanyaan dengan 5 buah jawaban yang hasil dari tanggapan responden tehadap
variable Keputusan pembelian dapat di lihat pada tabel 6 berikut:
Tabel 6. Frekuensi Item Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No. |
Pertanyaan |
Scor |
Jumlah |
||||
SS |
S |
CS |
TS |
STS |
|||
1 |
Y. P1 |
36 |
43 |
18 |
2 |
1 |
100 |
2 |
Y. P2 |
24 |
53 |
22 |
0 |
1 |
100 |
3 |
Y. P3 |
30 |
46 |
23 |
1 |
- |
100 |
4 |
Y. P4 |
28 |
38 |
29 |
4 |
1 |
100 |
5 |
Y. P5 |
25 |
41 |
31 |
3 |
- |
100 |
6 |
Y. P6 |
32 |
45 |
21 |
2 |
- |
100 |
JUMLAH |
175 |
266 |
144 |
12 |
3 |
|
Sumber: Data diolah (2024)
Dari
tabel 6 di atas dapat di ketahui bahwa jawaban paling banyak pada 6 pertanyaan
adalah setuju dengan total 266 tanggapan. Hal ini menjadi acuan bahwa responden
menyatakan setuju bahwa keputusan pembelian di Konde Mart.
Uji
validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat pengukuran
mengungkapkan gejala yang di ukur. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dan di olah menggunakan
aplikasi SPSS terbaru sehingga menampilkan hasil yang relevan dengan
perkembangan teknologi, Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode
korelasi Pearson. Uji ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item
pertanyaan dengan skor total. Hasil uji validitas dapat di lihat pada tabel 4.11
berikut:
Tabel 7. Hasil
Uji Validitas
No |
Variabel |
Item |
r hitung |
r tabel |
Ket |
1. |
Periklanan |
x1.1 |
.763** |
0.3242 |
Valid |
x1.2 |
.830** |
0.3242 |
Valid |
||
x1.3 |
.724** |
0.3242 |
Valid |
||
x1.4 |
.798** |
0.3242 |
Valid |
||
2. |
Promosi Penjualan |
x2.1 |
.851** |
0.3242 |
Valid |
x2.2 |
.784** |
0.3242 |
Valid |
||
x2.3 |
.818** |
0.3242 |
Valid |
||
x2.4 |
.857** |
0.3242 |
Valid |
||
3. |
Penjualan Personal |
x3.1 |
.853** |
0.3242 |
Valid |
x3.2 |
.777** |
0.3242 |
Valid |
||
x3.3 |
.767** |
0.3242 |
Valid |
||
x3.4 |
.870** |
0.3242 |
Valid |
||
4. |
Hubungan Masyarakat |
x4.1 |
.862** |
0.3242 |
Valid |
x4.2 |
.863** |
0.3242 |
Valid |
||
x4.3 |
.863** |
0.3242 |
Valid |
||
x4.4 |
.835** |
0.3242 |
Valid |
||
5. |
Penjualan Langsung |
x5.1 |
.919** |
0.3242 |
Valid |
x5.2 |
.888** |
0.3242 |
Valid |
||
x5.3 |
.882** |
0.3242 |
Valid |
||
x5.4 |
.891** |
0.3242 |
Valid |
||
6. |
Keputusan Pembelian |
Y1 |
.795** |
0.3242 |
Valid |
Y2 |
.841** |
0.3242 |
Valid |
||
Y3 |
.733** |
0.3242 |
Valid |
||
Y4 |
.804** |
0.3242 |
Valid |
||
Y5 |
.747** |
0.3242 |
Valid |
||
Y6 |
.747** |
0.3242 |
Valid |
||
Sumber : Data diolah 2024 |
Berdasarkan
dari tabel hasil Uji Validitas di atas, menunjukan nilai r hitung dari setiap variabel
lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0.3242 pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05).
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan pada semua variabel memiliki
korelasi yang signifikan dengan skor total, sehingga dapat disimpulkan bahwa
setiap dari pertanyaan dari kuesioner dalam penelitian ini adalah valid. dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki validitas yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, yaitu variabel X1, X2, X3, X4, X5,
dan X6 .
Hasil
uji validitas menunjukkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki validitas yang baik. Hal ini berarti bahwa instrumen
penelitian mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil uji validitas ini
memiliki beberapa implikasi penting, yaitu:
a.
Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan instrumen ini dapat
dipercaya.
b.
Instrumen ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dengan variabel yang
sama.
c.
Peneliti dapat menggunakan instrumen ini untuk mengukur variabel X1, X2, X3,
X4, X5, dan X6 pada populasi yang lebih luas.
Uji
Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner stabil dari waktu
kewaktu, dengan kata lain suatu pertanyaan akan memiliki jawaban yang sama saat
di pertanyaakan secara berulang di waktu yang berbeda, dalam hal ini kuesioner,
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Tabel
berikut menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk setiap variabel penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Hasil
Uji Reliabilitas
NO |
Variabel |
Kode |
Cronbach's Alpha |
Kriteria |
Keterangan |
1. |
Periklanan |
x1 |
0,783 |
0,7 |
Reliabel |
2. |
Promosi Penjualan |
x2 |
0,847 |
0,7 |
Reliabel |
3. |
Penjualan Personal |
x3 |
0,835 |
0,7 |
Reliabel |
4. |
Hubungan Masyarakat |
x4 |
0,851 |
0,7 |
Reliabel |
5. |
Penjualan Langsung |
x5 |
0,916 |
0,7 |
Reliabel |
6. |
Keputusan pembelian |
Y |
0,868 |
0,7 |
Reliabel |
Sumber : Data diolah (2024) |
Berdasarkan
tabel uji reliabilitas di atas, menunjukan bahwa nilai Cronbach's Alpha dari tiap tiap variabel penelitian
lebih besar dari kriterian 0,70 sehingga dapat di simpulkan bahwa bulir
pertantaan dari kuesioner yang merupakan indikator dari variabel penelitian
reliabel atau konsisten secara internal.
Nilai Cronbach's Alpha yang lebih besar dari 0,70
menunjukkan bahwa instrumen penelitian memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi. Artinya, pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner mampu mengukur variabel
penelitian dengan konsisten. Hal ini meningkatkan kepercayaan terhadap hasil
penelitian yang diperoleh. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, dapat
disimpulkan bahwa kuesioner penelitian reliabel dan dapat digunakan untuk
mengukur variabel penelitian dengan konsisten. Hasil ini menunjukkan bahwa
instrumen penelitian memiliki kualitas yang baik dan dapat menghasilkan data
yang valid sehingga dapat dilakukan pengujian berikutnya.
Pengujian berikutnya adalah uji Normalitas yang di
gunakan untuk mengetahui residual yang di teliti terdistribusi secara normal
atau tidak, Distribusi yang normal merupakan salah satu asumsi penting dalam
analisis regresi linear. Distribusi yang normal adalah ketika peta penyebaran
mendekati garis diagonal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Normal P-P Plot
of Regression Standardized Residual yang di olah menggunakan SPSS terbaru sehingga
menghasilkan data yang baik, Untuk menetahui hasil dari pengujian normalitas
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 9. Normal P-P Plot
of Regression Standardized Residual
Sumber :
Data diolah (2024)
����������� Pada
plot normal P-P, data yang terdistribusi normal akan mengikuti garis diagonal. Dapat
dilihat pada tabel di atas hasil uji normalitas persebaran berada di sekitaran
garis diagonal sehingga dapat di artikan jika hasil dari uji normalitas trsebut
regresi linear sudah di distribusi normal. Jika data menyimpang jauh dari garis
diagonal, maka data tidak terdistribusi normal. Hal ini menunjukkan bahwa data
penelitian berbeda secara signifikan dengan distribusi normal. Dengan demikian
syarat kenormalan sebagai pengujian menggunakan statistik sudah terpenuhi dan
dapat dilakukan pengujian berikutnya.
Dalam
pembahasan ini membahas hasil dan interpretasi uji multikolinearitas yang
dilakukan terhadap model regresi penelitian. Dalam Uji Multikoliniearitas bertujuan
untuk mendeteksi adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen (bebas).
Uji Multikoliniearitas dikatakan bebas ketika nilai tolerance lebih dari 0.1
dan VIF kurang dari 10, untuk mengetahuinya dapat dilihat dari tabel 4.14 berikut:
Tabel 10. Hasil perhitungan Uji
Multikoliniearitas
Coefficientsa |
||||
kode |
variabel |
Collinearity Statistics |
keterangan |
|
Tolerance |
VIF |
|||
x1 |
Periklanan |
0,282 |
3,547 |
Bebas Multikoliniearitas |
x2 |
Promosi Penjualan |
0,313 |
3,194 |
Bebas Multikoliniearitas |
x3 |
Penjualan Personal |
0,247 |
4,052 |
Bebas Multikoliniearitas |
x4 |
Hubungan Masyarakat |
0,269 |
3,714 |
Bebas Multikoliniearitas |
x5 |
Pemasaran Langsung |
0,292 |
3,428 |
Bebas Multikoliniearitas |
Sumber : Data diolah (2024)
Dari
hasil uji multikolinearitas di atas dapat di lihat bahwa nilai dari tolerance
tiap variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai dari VIF (Variance Inflation
Factor) kurang dari 10, Nilai tolerance menunjukkan proporsi variabilitas
variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Nilai tolerance lebih besar dari 0,1 menunjukkan bahwa masing-masing variabel
independen tidak dijelaskan secara berlebihan oleh variabel independen lainnya.
Nilai VIF adalah kebalikan dari nilai tolerance. Nilai VIF kurang dari 10
menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas yang signifikan antar
variabel independent. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas, dapat lihat
bahwa tidak terdapat multikolinearitas yang signifikan antar variabel independen
dalam model regresi. Dengan demikian, hasil estimasi parameter regresi tidak
bias dan valid. sehingga dapat di simpulkan setiap variabel bebas multikolinearitas.
Uji
Heteroskedastistas dalam pengujian statistic memiliki tujuan untuk mengetahui
apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual (kesalahan)
dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Heteroskedastistas merupakan sebuah
kondisi yang mana semua faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama,
Sehingga titik titik menyebar berati bebas Heteroskedastistas dan dapat di
lanjutkan untuk pengujian selanjutnya, Heteroskedastisitas adalah kondisi di
mana varian residual tidak sama untuk setiap pengamatan. Hal ini dapat terjadi
jika: Terdapat variabel yang terlewatkan dalam model regresi, Model regresi
yang tidak tepat digunakan, Terdapat outlier dalam data. Heteroskedastisitas
dapat menyebabkan : Hasil estimasi parameter regresi tidak efisien, Uji
statistik untuk menguji signifikansi parameter dan model regresi tidak ����valid.
Uji
heteroskedastisitas merupakan salah satu pengujian penting dalam analisis
regresi. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka perlu dilakukan
langkah-langkah untuk mengatasinya sebelum melanjutkan analisis. Uji
Heteroskedastistas dapat di perhatikan pada tabel 4.15 berikut:
Tabel 11. Hasil Uji Heteroskedasitas Scatterplot
Sumber :
Data diolah (2024)
����������� Berdasarkan dari hasil
uji Heteroskedasitas Scatterplot di
atas terlihat jelas bahwa titik titik menyebar dari titik 0. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi.
sehingga dapat di simpulkan bebas Heteroskedasitas dan dapat dilanjutkan
untuk pengujian selanjutnya, karena untuk uji regresi linear mengharuskan bebas
dari uji normalitas, Uji Multikoliniearitas, dan Uji Heteroskedastistas.
Uji
Regresi Linear Berganda berguna untuk menguji pengaruh dari setiap variabel
independent terhadap variabel dependen, Uji Regresi Linear Berganda yang
dilakukan dengan spss terbaru pengujian di lakukan 2024 menunjukan hasil yang
dapat di lihat pada tabel 4.16 berikut:
Tabel 12. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa |
|||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std.Error |
Beta |
|||
(Constant) |
5,647 |
1,596 |
|
3,538 |
0,001 |
Periklanan x1 |
0,079 |
0,167 |
0,056 |
0,477 |
0,635 |
Promosi Penjualan x2 |
0,510 |
0,148 |
0,380 |
3,437 |
0,001 |
Penjualan Personal x3 |
0,021 |
0,171 |
0,015 |
0,121 |
0,904 |
Hubungan Masyarakat x4 |
0,387 |
0,149 |
0,310 |
2,600 |
0,011 |
Pemasaran Langsung x5 |
0,145 |
0,119 |
0,140 |
1,219 |
0,226 |
Sumber : Data diolah (2024)
����������� Dari data diatas dapat di rumuskan persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut:
Y= a+
b1X1 +b1X2 +b1X3 +b1X4 +b1X5
Y= 5,647+ 0,079X1 +0,510X2 +0,021X3 +0,387X4 +0,145X5
Keterangan
:
Y =
Keputusan pembelian
x1 = Periklanan
x2 = Promosi Penjualan
x3 = Penjualan Personal
x4 = Hubungan Masyarakat
x5 = Pemasaran Langsung
����������� Persamaan
regresi linear berganda di atas dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = 5,647
����������� Konstanta
sebesar 5,647 bernilai positif berarti seandainya tidak ada variabel Periklanan,
Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan Pemasaran
Langsung atau variabel tersebut bernilai 0, maka nilai dari Keputusan pembelian
adalah 5,647. Dilihat
dari data responden yang mayoritas berusia antara 21 tahun sampai 30 tahun dan
65% responden adalah wanita dapat menyebabkan nilai Keputusan pembelian menjadi
positif karena wanita cenderung untuk berbelanja.
2. Koefisien Regresi Variabel
Periklanan (X1) = 0,079
����������� Nilai
dari Variabel Periklanan (X1) sebesar 0,079 ini memiliki arti yang positif
dalam mempengaruhi Keputusan pembelian, karena jika ada penambahan nilai 1 satuan
pada variabel periklanan maka terdapat penambahan nilai Keputusan pembelian
sebesar 0,079 dapat ditulis dalam rumus Y= a + b1X1 atau Y= 5,647+0,079. begitu juga
jika sebaliknya misal variabel periklanan menurun 1 satuan maka Keputusan
pembelian juga akan mengalami penurunan, Dilihat dari data responden yang
mayoritas berusia antara 21 tahun sampai 30 tahun dan 65% responden adalah
wanita dapat lebih mudah terpapar oleh iklan karena di usia remaja dan dewasa
memliki kepekaan yang tinggi serta lebih penasaran jika ada iklan.
3. Koefisien Regresi Variabel
Promosi Penjualan (X2) = 0,510
����������� Nilai
dari Variabel Promosi Penjualan (X2) sebesar 0,510 ini memiliki arti yang
positif dalam mempengaruhi Keputusan pembelian, karena jika ada penambahan
nilai 1 satuan pada variabel Promosi Penjualan maka terdapat penambahan nilai
Keputusan pembelian sebesar 0,510 dapat ditulis dalam rumus Y=a + b1X2 atau Y=
5,647+0,510. begitu juga jika sebaliknya misal variabel periklanan menurun 1
satuan maka Keputusan pembelian juga akan menurun. Promosi Penjualan adalah
factor komunikasi pemasaran yang paling besar pengaruhnya baik responden
laki-laki ataupun Perempuan dari remaja, dewasa dan juga orang tua pasti akan
tergiur jika melihat harga diskon dari produk yang jual oleh Konde Mart.
4. Koefisien Regresi Variabel Penjualan
Personal (X3) = 0,021
����������� Nilai
dari Variabel Penjualan Personal (X3) sebesar 0,021 ini memiliki arti yang
positif dalam mempengaruhi Keputusan pembelian, karena jika ada penambahan
nilai 1 satuan pada variabel Penjualan Personal maka terdapat penambahan nilai
Keputusan pembelian sebesar 0,021dapat ditulis dalam rumus Y=a + b1X3 atau Y= 5,647+0,021.
begitu juga jika sebaliknya misal variabel periklanan menurun 1 satuan maka
Keputusan pembelian juga akan menurun, Dari data responden yang paling
membutuhkan bantuan dari petugas penjualan Konde Mart tentu adalah orang tua
dengan usia 31 tahun - 50 tahun yang dalam penelitian ini hanya berjumlah 17
orang atau 17% dari total sampel.
5. Koefisien Regresi Variabel
Hubungan Masyarakat (X4) = 0,387
����������� Nilai
dari Variabel Hubungan Masyarakat (X4) sebesar 0,387 ini memiliki arti yang
positif dalam mempengaruhi Keputusan pembelian, karena jika ada penambahan
nilai 1 satuan pada variabel Hubungan Masyarakat maka terdapat penambahan nilai
Keputusan pembelian sebesar 0,387 dapat ditulis dalam rumus Y=a + b1X4 atau Y=
5,647 + 0,387. begitu juga jika sebaliknya misal variabel periklanan menurun 1
satuan maka Keputusan pembelian juga akan menurun. Responden adalah pelanggan
dari Konde Mart yang bertempat tinggal di sekitaran Konde Mart yang juga
tetangga dari owner Konde Mart yang aktif dalam aspek hubungan masyarakat
sehingga responden pastinya memiliki keterikatan dengan Konde Mart.
6. Koefisien Regresi Variabel
Pemasaran Langsung (X5) = 0,145
����������� Nilai
dari Variabel Pemasaran Langsung (X5) sebesar 0,145 ini memiliki arti yang
positif dalam mempengaruhi Keputusan pembelian, karena jika ada penambahan
nilai 1 satuan pada variabel Pemasaran Langsung maka terdapat penambahan nilai
Keputusan pembelian sebesar 0,145 dapat ditulis dalam rumus Y=a +b1X5 atau Y=
5,647 + 0,145. begitu juga jika sebaliknya misal variabel periklanan menurun 1
satuan maka Keputusan pembelian juga akan menurun. Dilihat
dari data responden yang mayoritas berusia antara 21 tahun sampai 30 tahun dan
65% responden adalah wanita, yang selalu memiliki akses internet sehingga Knde
Mart dapat menghubungi secara langsung dari media chating untuk melakukan
Pemasaran Langsung.
Uji
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel
Periklanan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan
Pemasaran Langsung berpengaruh terhadap Keputusan pembelian jika nilai dari
hasil uji koefisien determinasi besar maka variabel independent memiliki
pengaruh besar terhadap Keputusan pembelian dan seberapa besar keputusan
pembelian di pengaruhi oleh variabel lain selain yang di teliti, Nilai nya
antara 0 dan 1. Jika mendekati 0 maka variabel independent hanya berpengaruh
kecil terhadap Keputusan pembelian dan sisa nya adalah variabel lain di luar
penelitian ini, untuk memperjelas nya dapat dilihat dari tabel 4.17 yang sudah
di proses dengan spss terbaru berikut:
Tabel 13. Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.800a |
0,640 |
0,621 |
2,32088 |
Sumber :
Data diolah (2024)
����������� Dari data di atas di peroleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,621
atau 62,1% yang memiliki arti variabel Keputusan Pembelian (Y) dapat dijelas
kan oleh variabel Periklanan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan
Masyarakat, Dan Pemasaran Langsung sebesar 62,1%� dan sisa nya 37,9% dijelaskan oleh variabel
lain di luar penelitian ini. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa variabel
independent dalam penelitian ini berpengaruh cukup besar terhadap Keputusan
pembelian oleh seluruh responden.
����������� Uji Hipotesis sangatlah penting
untuk di lakukan karena seluruh bahasan dalam penelitian ini akan di uji setiap
hipotesis yang ada sehingga mendapatkan jawaban yang pasti tentang setiap
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Salah satu alat uji
hipotesis adalah uji T, uji statistik T memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat
signifikasi pengaruh masing masing variabel bebas secara individual terhadap variabel
tetap. Dan bahasan dibawah ini adalah salah satu uji hipotesi dengan uji T
dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut:
Tabel 14. Uji T
Coefficientsa |
||||||
Model |
Standardized Coefficients |
T |
T tabel |
Sig. |
Batas Sig. |
keterangan |
Beta |
||||||
(Constant) |
|
3,538 |
|
0,001 |
|
|
Periklanan x1 |
0,056 |
0,477 |
0,1661 |
0,635 |
0,05 |
Bepengaruh positif dan Tidak Signifikan |
Promosi Penjualan x2 |
0,38 |
3,437 |
0,1661 |
0,001 |
0,05 |
Bepengaruh positif dan
Signifikan |
Penjualan Personal x3 |
0,015 |
0,121 |
0,1661 |
0,904 |
0,05 |
Tidak Bepengaruh positif dan
Tidak Signifikan |
Hubungan Masyarakat x4 |
0,31 |
2,6 |
0,1661 |
0,011 |
0,05 |
Bepengaruh positif dan
Signifikan |
Pemasaran Langsung x5 |
0,14 |
1,219 |
0,1661 |
0,226 |
0,05 |
Bepengaruh positif dan Tidak
Signifikan |
Sumber : Data diolah (2024)
Berdasarkan dari tabel uji T di
atas dapat diketahui:
a. Pengaruh
iklan (X1) terhadap Keputusan pembelian (Y)
����������� Hasil
uji t menunjukan nilai t hitung dari variabel periklanan sebesar 0,477 yang
mana nilai itu lebih besar dari nilai t tabel sebesar 0,1661 (0,477 >
0,1661), jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel)
berarti� ada pengaruh secara parsial variabel
bebas terhadap variabel tetap. Jika t hitung lebih kecil dari t tabel ( t
hitung < t tabel ) maka tidak berpengaruh secara parsial variabel bebas
terhadap variabel tetap. yang berarti bahwa variabel periklanan berpengaruh
positif terhadap Keputusan pembelian karena nilai T hitung lebih besar dari T
tabel. Dan nilai sig dari variabel periklanan sebesar 0,635 lebih besar dari
batas sig 0,05 (0,635 > 0,05). Jika nilai sig lebih besar dari nilai batas
sig (sig > batas sig) maka variabel bebas di katakana tidak signifikan
berpengaruh terhadap variabel tetap. Jika nilai sig lebih kecil dari nilai
batas sig (sig < batas sig) maka variabel bebas di katakan� signifikan berpengaruh terhadap variabel
tetap. Sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel periklanan berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
����������� Berdasarkan hasil dari penelitian
yang sudah dilakukan pengujian menunjukan bahwa variabel iklan (X1) berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Keputusan pembelian. Di buktikan dengan hasil dari uji T
hipotesis pertama variabel iklan (X1) berpengaruh positif terhadap Keputusan
pembelian (Y) dengan besarnya pengaruh adalah 0,477 atau 47,7%, dan tidak
signifikan karena nilai sig lebih besar dari batas sig.� Iklan berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Keputusan pembelian,
����������� Berdasarkan
hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan, maka hipotesis pertama H1
menyatakan bahwa variabel iklan berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Keputusan pembelian di minimarket Konde Mart. Hasil ini tidak sesuai
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sisi Rahayu (2016) bahwa
variabel periklanan (X1) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
pengambilan keputusan pembelian.
b. Pengaruh
Promosi Penjualan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
����������� Hasil
uji t menunjukan nilai t hitung dari variabel Promosi Penjualan sebesar 3,437
yang mana nilai itu lebih besar dari nilai t tabel sebesar 0,1661 (3,437 >
0,1661), jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel)
berarti� ada pengaruh secara parsial variabel
bebas terhadap variabel tetap. Jika t hitung lebih kecil dari t tabel ( t
hitung < t tabel ) maka tidak berpengaruh secara parsial variabel bebas
terhadap variabel tetap. yang berarti bahwa variabel Promosi Penjualan
berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian karena nilai T hitung lebih
besar dari T tabel. Dan nilai sig dari variabel Promosi Penjualan sebesar 0,001
lebih kecil dari batas sig 0,05 (0,001 < 0,05). Jika nilai sig lebih kecil
dari nilai batas sig (sig < batas sig) maka variabel bebas di katakana
signifikan berpengaruh terhadap variabel tetap. Jika nilai sig lebih kecil dari
nilai batas sig (sig < batas sig) maka variabel bebas di katakan� signifikan berpengaruh terhadap variabel
tetap. Sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel Promosi Penjualan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian.
����������� Berdasarkan hasil dari penelitian
yang sudah dilakukan pengujian menunjukan bahwa variabel Promosi Penjualan (X2)
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan pembelian. dengan besarnya pengaruh adalah 3,437
atau 34,37 %, dan signifikan karena nilai sig lebih kecil dari batas sig.� Promosi Penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan pembelian,
����������� Berdasarkan
hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan, maka hipotesis kedua H2
menyatakan bahwa variabel Promosi Penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan pembelian di minimarket Konde Mart. Hasil ini
sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Devi Rahmasari Sinambela,
Winarto, Mangasa Panjaitan (2019) Promosi penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
c. Pengaruh
Penjualan Personal (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
����������� Hasil
uji t menunjukan nilai t hitung dari variabel Penjualan Personal sebesar 0,121
yang mana nilai itu lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 0,1661 (0,121 <
0,1661), jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel)
berarti� ada pengaruh secara parsial variabel
bebas terhadap variabel tetap. Jika t hitung lebih kecil dari t tabel ( t
hitung < t tabel ) maka tidak berpengaruh secara parsial variabel bebas
terhadap variabel tetap. yang berarti bahwa variabel Penjualan Personal tidak
berpengaruh positif terhadap Keputusan pembelian karena nilai T hitung lebih
kecil dari T tabel. Dan nilai sig dari variabel Penjualan Personal sebesar
0,904 lebih besar dari batas sig 0,05 ( 0,904 > 0,05). Jika nilai sig lebih
besar dari nilai batas sig (sig > batas sig) maka variabel bebas di katakan
tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel tetap. Jika nilai sig lebih
kecil dari nilai batas sig (sig < batas sig) maka variabel bebas di
katakan� signifikan berpengaruh terhadap variabel
tetap. Sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel Penjualan Personal tidak
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan pembelian.
����������� Berdasarkan hasil dari penelitian
yang sudah dilakukan pengujian menunjukan bahwa Penjualan personal (X3) berpengaruh tidak positif dan
tidak signifikan terhadap Keputusan pembelian. Berdasarkan hasil analisis dan
penelitian yang telah dilakukan, maka hipotesis ketiga H3 menyatakan bahwa variabel
Penjualan personal (X3) tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Keputusan pembelian di minimarket Konde Mart. Hasil ini tidak sesuai dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sartika Aprilia Fani (2016) Personal
selling (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian(Y).
d.
Pengaruh Hubungan Masyarakat (X4) terhadap Keputusan pembelian (Y)
����������� Hasil
uji t menunjukan nilai t hitung dari variabel Hubungan Masyarakat sebesar 2,6
yang mana nilai itu lebih besar dari nilai t tabel sebesar 0,1661 (2,6 >
0,1661), jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel)
berarti� ada pengaruh secara parsial variabel
bebas terhadap variabel tetap. Jika t hitung lebih kecil dari t tabel ( t hitung
< t tabel ) maka tidak berpengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel
tetap. yang berarti bahwa variabel Hubungan Masyarakat berpengaruh positif
terhadap Keputusan pembelian karena nilai T hitung lebih besar dari T tabel.
Dan nilai sig dari variabel Hubungan Masyarakat sebesar 0,011 lebih kecil dari
batas sig 0,05 (0,011 < 0,05). Jika nilai sig lebih besar dari nilai batas
sig (sig > batas sig) maka variabel bebas di katakana tidak signifikan
berpengaruh terhadap variabel tetap. Jika nilai sig lebih kecil dari nilai
batas sig (sig < batas sig) maka variabel bebas di katakan� signifikan berpengaruh terhadap variabel
tetap. Sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel Hubungan Masyarakat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian.
����������� Berdasarkan
hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan, maka hipotesis keempat H4
menyatakan bahwa variabel Hubungan Masyarakat (X4) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan pembelian di minimarket Konde Mart. Hasil ini
sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh A. NadyaNurul
Aprilidayamti Muktahim (2018) Hubungan Masyarakat / public relation berpengaruh
positif dan signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian.
e. Pengaruh
Pemasaran Langsung (X5) terhadap Keputusan pembelian (Y)
Hasil uji t menunjukan nilai t
hitung dari variabel Pemasaran Langsung sebesar 1,219 yang mana nilai itu lebih
kecil dari nilai t tabel sebesar 0,1661 (1,219 >� 0,1661), jika nilai t hitung lebih besar dari
t tabel (t hitung > t tabel) berarti�
ada pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel tetap. Jika
t hitung lebih kecil dari t tabel ( t hitung < t tabel ) maka tidak
berpengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel tetap. yang berarti
bahwa variabel Pemasaran Langsung�
berpengaruh positif terhadap Keputusan pembelian karena nilai T hitung
lebih besar dari T tabel. Dan nilai sig dari variabel Pemasaran Langsung
sebesar 0,226 lebih besar dari batas sig 0,05 ( 0,226 > 0,05). Jika nilai
sig lebih besar dari nilai batas sig (sig > batas sig) maka variabel bebas
di katakana tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel tetap. Jika nilai
sig lebih kecil dari nilai batas sig (sig < batas sig) maka variabel bebas
di katakan� signifikan berpengaruh
terhadap variabel tetap. Sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel Pemasaran
Langsung tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan
pembelian.
����������� Berdasarkan
hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan, maka hipotesis kelima H5
menyatakan bahwa variabel Pemasaran Langsung (X5) tidak berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap Keputusan pembelian di minimarket Konde Mart. Hasil
ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Taufan
Sukmawijaya , Anindita Imam Basri, (2021) Pemasaran langsung secara� parsial�
dan� simultan� berpengaruh�
positif� dan� signifikan terhadap��� variabel���
keputusan��� pembelian.
����������� Uji statistic F digunakan untuk
mengetahui apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model memiliki
pengaruh secara Bersama-sama terhadap variabel terikat, Uji F di lakukan dengan
cara membandingkan F hitung dengan nilai F tabel statistic pada signifikasi
0,05. df = k-1 atau 6-1 = 5 serta n-k atau 100-6 = 94 . Dari hasil analisi SPSS
25 di peroleh data output pada tabel 4.19 berikut:
Tabel 15. Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa |
|||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Regression |
901,629 |
5 |
180,326 |
33,477 |
.000b |
Residual |
506,331 |
94 |
5,387 |
|
|
Total |
1407,960 |
99 |
|
|
|
Sumber :
Data diolah (2024)
����������� Berdasarkan
hasil uji simultan dari tabel di atas di ketahui bahwa F hitung sebesar 33,477
> F tabel sebesar 2,311. Dan pada uji simultan dari tabel diatas mendapatkan
taraf signifikasi 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi bahwa Periklanan, Promosi Penjualan,
Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan Pemasaran Langsung secara Bersama
sama berpengaruh positif secara signifikan terhadap Keputusan pembelian. Dengan
demikian hipotesis ke enam dinyatakan di terima (H6).
Pengaruh
Periklanan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan
Pemasaran langsung secara Bersama-sama (X6) terhadap Keputusan pembelian (Y)
����������� Berdasarkan hasil dari penelitian
yang sudah dilakukan pengujian menunjukan bahwa variabel Periklanan, Promosi
Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan Pemasaran langsung
secara Bersama-sama (X6)) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian. Di buktikan dengan hasil
dari uji F hipotesis pertama bahwa variabel Periklanan, Promosi Penjualan,
Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan Pemasaran langsung secara
Bersama-sama (X6) memiliki
nilai F hitung (33,477) > F tabel (2,311) dan mempunyai nilai signifikasi
(0,000) < batas sig (0,05). �variabel Periklanan,
Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan Pemasaran
langsung secara Bersama-sama (X6) berpengaruh
positif terhadap Keputusan pembelian (Y) dengan besarnya pengaruh adalah 33,477
atau 33,477%, dan signifikan karena nilai sig lebih kecil dari batas sig.� Periklanan, Promosi Penjualan,
Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan Pemasaran langsung secara
Bersama-sama (X6) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian,
����������� Berdasarkan
hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan, maka hipotesis keenam H6
menyatakan bahwa variabel Periklanan, Promosi Penjualan,
Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat, Dan Pemasaran langsung secara
Bersama-sama (X6) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian di minimarket Konde Mart.
Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mayawati Indah
Anggani, Giarti Slamet (2023) Periklanan, Promosi Penjualan, Humas dan
Publikasi, Penjualan Personal, dan Pemasaran Langsung secara simultan atau
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan
dari hasil analisis data penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan
mengenai pengaruh periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, hubungan
masyarakat dan pemasaran langsung terhadap keputusan pembelian di minimarket:
studi kasus Konde Mart sebagai berikut:
1.
Periklanan yang dilakukan Konde Mart berupa iklan online, banner promosi dan
spanduk promosi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Keputusan
pembelian.
2.
Promosi penjualan yang dilakukan Konde Mart berupa diskon produk, kupon diskon
dan paket hemat sangatlah besar berpengaruh terhadap Keputusan pembelian.
3.
Penjualan personal yang dilakukan petugas penjualan �Konde Mart berupa Salam, �Sapaan Hangat, Penjelasan Produk, dan
Pelayanan Personal masih belum berpengaruh karena masih kurang aktif petugas
penjualan Konde Mart.
4.
Hubungan masyarakat yang dilakukan Konde Mart berupa Kegiatan Amal, Program
Sponsorship, Partisipasi dalam Acara Lokal membuat responden semakin sadar dan
memutuskan berbelanja di Konde Mart.
5.
Pemasaran langsung yang dilakukan Konde Mart berupa Pesan Teks, Penggunaan
Media Sosial, Pesan Grup Whatsapp masih kurang sehingga tidak berpengaruh
secara signifikan.
Firmansyah,
Anang. 2018. Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran). Yogyakarta: Deepublish
Publisher.
Kotler,
P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip pemasaran (12ed.). Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Irawan,
Faried Wijaya. Et. Al. 2000. Pemasaran, Prinsip dan Kasus. Cetakan I. Edisi
Kedua. Yogyakarta. Penerbit BPFE.
Kotler
dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta: Erlangga.
Swastha,
Basu. 2009. Asaz-asaz Marketing. Edisi ketiga. Cetakan ketujuh. Penerbit:
Liberty. Yogyakarta.
Kotler,
P., dan Keller, K. L. (2012). Marketing Management. 15th ed. Pearson Education.
Kotler,
P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management (14th ed.). Harlow,
England: Pearson Education.
Hair,
J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., & Tatham, R. L. (2021).
Multivariate data analysis (8th ed.). Harlow, England: Pearson Education.
Sugiyono.
(2022). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D (edisi ke-8).
Bandung: Alfabeta.
Gujarati,
D. N., & Porter, D. C. (2018). Basic econometrics (6th ed.). New York, NY:
McGraw-Hill Education
Akdon
dan Riduwan. 2013. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta
Tjiptono,
Fandy, 2008, Strategi Bisnis Pemasaran, Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Kotler,
Philip & Kevin L, Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas,
Jilid 2, PT Indeks, Jakarta.
Ghozali,
Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
I Made
Yuliara,2016 Modul Regresi Linier Berganda,
Hair,
J.F.J., Anderson, R.E., Tatham, R.L., and Black, W.C. 1995. Multivariate Data
Analyses with Readings. New Jersey: Engelwood Cliffs
id.m.wikipedia.org/wiki/Eceran
diakses pada 25 Oktober 2022 pukul 20.30
Sisi
Rahayu (2016) pengaruh komunikasi pemasaran terhadap pengambilan keputusan
pembelian kartu AS Telkomsel masyarakat Kota Makassar
Devi
Rahmasari Sinambela, Winarto, Mangasa Panjaitan (2019) Pengaruh strategi
komunikasi pemasaran terhadap Keputusan pembelian pada cv. Prima motor pasir
Sartika
Aprilia Fani (2016) Pengaruh komunikasi Pemasaran Terhadap keputusan pembelian
Sepeda Motor Merek Yamaha V-Ixion (Studi Pada PT. Lautan Teduh Interniaga)
A.
NadyaNurul Aprilidayamti Muktahim (2018) Pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Parfum pada Safari Parfum di Kota Makassar
Taufan
Sukmawijaya , Anindita Imam Basri, (2021) Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu
Terhadap Keputusan Pembelian di Ace Hardware Yogyakarta
Mayawati
Indah Anggani, Giarti Slamet (2023) Pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Batik Di Rivicha Pasar Klewer Solo
Ardianto
Dwi Nugroho1*, Lukia Zuraida2 (2024) |
First
publication right: |
This
article is licensed under: |
[MOU1]Berikan gambaran yang jelas tentang gap pengetahuan yang akan diisi oleh penelitian ini. Hal ini membantu membimbing pembaca tentang relevansi penelitian dengan literatur yang sudah ada serta menyoroti keunikan atau kebaruan dari penelitian ini. Tanpa identifikasi gap pengetahuan yang kuat, pembaca kesulitan untuk melihat signifikansi penelitian ini dalam konteks bidang studi yang lebih luas.