JOURNAL SYNTAX IDEA p�ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398 |
Vol. 6, No. 02, February 2024 |
Efek Media
Terhadap Sosialisasi: Menjelajahi Peran Televisi Dan Platform Media Baru
Febrimarani Malinda
Universitas Sriwijaya, Palembang,
Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Dalam era digital saat ini, media
massa memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses sosialisasi individu.
Selain televisi yang telah lama menjadi medium utama, platform media baru seperti
media sosial dan platform digital lainnya semakin populer dan menjadi bagian
integral dari kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menjelajahi efek media terhadap sosialisasi, dengan fokus pada peran televisi
dan platform media baru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni dengan studi
literatur. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dalam tiga tahapan
yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa media televisi dan platform media baru seperti media sosial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dan pola pikir masyarakat.
Media tersebut mempengaruhi cara masyarakat berkomunikasi, mendapatkan
informasi, dan membentuk opini. Media sosial juga memungkinkan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam diskusi, berbagi informasi, dan mempengaruhi pandangan
orang lain. Namun, penggunaan media sosial juga dapat memengaruhi interaksi
sosial secara langsung, mengubah cara masyarakat berkomunikasi, dan
mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat. Selain itu, media sosial juga
dapat memengaruhi perubahan sosial, budaya, dan norma yang ada dalam
masyarakat.
Kata kunci: Efek Media, Sosialisasi, Peran
Televisi, Media Baru
Abstract
In the current digital era, mass
media has a significant influence on the individual socialization process.
Apart from television which has long been the main medium, new media platforms
such as social media and other digital platforms are increasingly popular and
have become an integral part of everyday life. The aim of this research is to
explore the effects of media on socialization, with a focus on the role of
television and new media platforms. This study used qualitative research
methods. The data collection technique in this research is literature study.
The data that has been collected is then analyzed in three stages, namely data
reduction, data presentation and drawing conclusions. The research results show
that television media and new media platforms such as social media have a
significant influence on people's behavior and thought patterns. These media
influence the way people communicate, obtain information, and form opinions.
Social media also allows people to participate in discussions, share information,
and influence the views of others. However, the use of social media can also
directly influence social interactions, change the way people communicate, and
influence people's thought patterns and behavior. Apart from that, social media
can also influence social, cultural and norm changes in society.
���������������������������������������
Keywords: Media Effects, Socialization, Role
of Television, New Media
PENDAHULUAN
Media
massa adalah alat komunikasi yang digunakan dalam proses penyampaian dan
pengiriman pesan kepada khalayak luas. Media massa mencakup berbagai bentuk
media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan internet (Farhan,
2023). Media massa memiliki peran penting dalam menyajikan berita, opini, dan
hiburan kepada masyarakat dengan tujuan memberikan informasi yang akurat dan
dapat dipercaya. Selain itu, media massa juga memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi dan membentuk opini publik melalui pemberitaan, editorial, dan
program-programnya (Christin et al., 2023). Media massa juga berfungsi sebagai
sumber hiburan bagi masyarakat dan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat
dalam berbagai isu dan masalah sosial (Arpandi, 2023).
Televisi
sebagai media massa memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses sosialisasi
individu. jangkauan yang luas dan kemampuannya untuk menampilkan berbagai jenis
konten, televisi menjadi salah satu sumber utama informasi, nilai-nilai, dan
norma-norma sosial (Hadi et al., 2020). Penayangan program-program televisi,
dapat membuat individu terpapar pada berbagai aspek kehidupan, seperti budaya,
politik, agama, dan gaya hidup. Acara televisi tidak hanya memberikan hiburan,
tetapi juga mengajarkan individu tentang cara berperilaku, berinteraksi dengan
orang lain, dan menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Oleh karena itu, televisi memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk cara individu memahami dan berpartisipasi dalam dunia di sekitar
mereka. Selain televisi yang telah lama menjadi medium utama, platform media
baru seperti media sosial dan platform digital lainnya semakin populer dan
menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Platform
media baru seperti media sosial dan internet telah menjadi semakin populer dan
memiliki pengaruh yang besar pada cara individu mendapatkan informasi dan
berinteraksi dengan orang lain (Noorikhsan et al., 2023). Media sosial telah
mengubah lanskap komunikasi global dengan memberikan platform untuk berbagi
ide, opini, dan pengalaman secara instan. Fitur-fitur seperti obrolan langsung,
komentar, dan berbagi konten multimedia, media sosial memungkinkan individu
untuk terhubung dengan orang lain di seluruh dunia dalam waktu nyata (Kuncoro
et al., 2023). Hal ini tidak hanya memperluas jangkauan komunikasi, tetapi juga
mengubah dinamika interaksi sosial, dengan memungkinkan individu untuk
berpartisipasi dalam diskusi, kampanye, dan gerakan sosial secara online.
Selain itu, internet juga memberikan akses ke berbagai sumber informasi dan
konten, yang dapat membentuk pandangan dan pemahaman individu tentang dunia di
sekitar mereka. Sehingga, platform media baru seperti media sosial dan internet
telah menjadi elemen penting dalam sosialisasi modern, dengan memengaruhi cara
individu berkomunikasi, berinteraksi, dan memahami lingkungan sosial mereka.
Penelitian terdahulu oleh (Junaidi et al., 2022) menunjukan
bahwa penyuluhan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada masa covid-19 dimana
hampir seluruh warga yang mengikuti kegiatan ini telah mendapatkan vaksinasi
tahap I sehingga telah memenuhi syarat prokes covid-19. Tingkat pemahaman
penggunaan media sosial dinilai cukup baik, hal ini terlihat dari masih
sedikitnya laporan yang diterima pemerintah desa mengenai penyalahgunaan media
sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya peran aktif serta warga dan
pemerintah desa dalam mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan media sosial
untuk mendampingi dan memantau penggunaan media sosial bagi warga. Mengajak
masyarakat memanfaatkan media sosial untuk meraih keuntungan dengan memasarkan
usahanya ke media sosial sebagai bentuk sosialisasi pemasaran digitalisasi.�����������
Penelitian lain oleh (Azmi, 2014) menunjukan bahwa Kehadiran
televisi sebagai media massa, di samping media massa lainnya seperti radio,
Koran, majalah dan media tradisional lainnya diharapkan dapat memberikan dampak
yang positif dalam memperkaya dan menyebarluaskan informasi walaupun kita
sadari bahwa televisi dengan program-program acara yang ditayangkan juga
memiliki dampak negatif bagi khalayaknya. Kondisi seperti ini kemungkinan besar
dapat mempengaruhi perubahan perilaku sosial anak yang dalam masa penuh dengan
kelabilan jiwa. Oleh karena itu anak pada saat menonton tayanagan televisi
perlu didampingi orang tua.
Kebaharuan penelitian ini adalah dari obyek penelitiannya yakni efek media tevelisi dan media sosial
terhadap sosialisasi yang belum pernah diteliti bersamaan sebelumnya.� Penelitian ini
memberikan kontribusi dalam memperluas pemahaman tentang dinamika sosial yang
dipengaruhi oleh media. Implikasi teoritisnya mencakup pengembangan teori yang
lebih komprehensif tentang peran media dalam membentuk sikap, nilai, dan
perilaku individu dalam masyarakat modern. Temuan penelitian ini juga dapat
menjadi dasar untuk penelitian lanjutan dalam bidang media dan sosialisasi,
serta dapat membantu memperkaya teori-teori yang ada dalam studi media. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menjelajahi efek media terhadap sosialisasi, dengan
fokus pada peran televisi dan platform media baru.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif
adalah sebuah cara atau metode penelitian yang lebih menekankan analisa atau
deskriptif. Dalam sebuah proses penelitian kualitatif, hal-hal yang bersifat
perspektif subjek lebih ditonjolkan dan andasan teori dimanfaatkan oleh
peneliti sebagai pemandu, agar proses penelitian sesuai dengan fakta yang
ditemui di lapangan ketika melakukan penelitian (Abussamad & Sik, 2021).
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni dengan studi literatur.
Teknik pengumpulan data studi literatur adalah metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan membaca dan menganalisis berbagai sumber literatur seperti
buku, artikel ilmiah, jurnal, dan dokumen resmi lainnya yang terkait dengan
topik penelitian (Assyakurrohim et al., 2023). Data yang telah terkumpul
kemudian dianalisis dalam tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemajuan
teknologi pada perkembangan zaman ini merupakan sesuatu yang tidak dapat
dihindari dalam kehidupan, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan (Sofyan & Hidayat, 2022). Kemajuan teknologi
adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan
aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini (Al, 2023).
Perkembangan
teknologi telah menyediakan sumber-sumber informasi dan komunikasi (resources)
jauh melampaui apa yang telah dimiliki manusia. Dunia beralih dari era
industrialisasi ke era informasi, yang kemudian melahirkan masyarakat informasi
(Batoebara & Pasaribu, 2021). Informasi merupakan unsur pokok yang secara
implisit melekat dalam konsep pembangunan yang terencana. Kegiatan pembangunan
manapun juga hanya dapat berlangsung dan mencapai sasaran bila dalam setiap
tahapannya �perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan- didasarkan pada informasi
yang memadai. Revolusi informasi, biasanya difahami sebagai perubahan yang dihasilkan
oleh teknologi informasi (Ahmad, 2012).
Internet
terus berkembang sampai akhirnya melahirkan adanya media baru atau new media
yang merujuk pada penekanan bentuk dan konteks budaya dalam teknologi komputer
. Proses produksi, distribusi, dan penggunaan media yang tidak terlepas dari
aspek digitality, interactivity, hypertextuality, dan virtuality merupakan
bentuk new media (Habibah & Irwansyah, 2021). Media lama yang didominasi
oleh Televisi (TV), Surat Kabar, Radio, Majalah, Tabloid dan lainnya kini sudah
melebarkan sayapnya bahkan bertansformasi menjadi media baru. Selain mengubah
ke format digital, menambah jumlah channel bahkan membuat akun resmi di
berbagai sosial media. Perubahan bentuk (platform) ini merupakan suatu
keniscayaan dalam mengikuti perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi,
khususnya Internet (Meifitri & Susanto, 2021).
Kemunculan
media baru adalah sebagai bagian dari percepatan akses teknologi informasi yang
begitu luas dan cepat. Kemudahan akses yang ditawarkan media baru memungkinkan
pengguna media baru jauh lebi bisa adaptif dan bersosialisasi dengan begitu
masiv. Media baru sangat memengaruhi masyarakat dalam preferensi sumber
informasi mereka. Dinamika informasi yang begitu beragam diimbangi dengan
berbagai macam fitur kemudahan dalam akses media baru. Media baru memungkinkan
bagi semua orang untuk berinteraksi dan menghilangkan jarak komunikasi diantara
mereka. Karakter media baru yang lebih fleksibel menjadi pilihan bagi semua
orang, tidak terkecuali remaja/Anak muda (Utami, 2021). Manfaat media baru
adalah memudahkan seseorang untuk memperoleh suatu hal yang diinginkannya,
seperti: (a) arus informasi yang dapat dengan mudah dan cepat diakses di mana
saja dan kapan saja, (b) sebagai media transaksi jual beli, (c) sebagai media
hiburan, contohnya game online, jejaring sosial, streaming video, dan
lain-lain, (d) sebagai media komunikasi yang efisien, (e) sarana pendidikan
dengan adanya buku digital (Efendi et al., 2017).
Ciri
utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak
individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan
yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana.
Klaim status paling utama sebagai media baru dan mungkin juga sebagai media
massa adalah internet (Ahmadi, 2020). Media baru tidak mengubah mekanisme kerja
para profesional yang bekerja pada media massa. Yang berubah hanya dalam
penyampaian pesan yang sudah menggunakan digitalisasi (Sucahya, 2013).
Media
baru telah mendorong terjadinya perubahan konsep khalayak yang pada media
tradisional komunikasi bersifat satu arah namun dalam media baru telah
memungkinkan terjadinya interaktivitas antar sesama pengguna media baru
(Prasetya & Marina, 2022). Interaksi atau sosialisasi di dalam masyarakat
tidak hanya terjadi secara langsung (tatap muka) melainkan masyarakat dapat
berinteraksi di dalam jejaring internet (dunia maya). Internet merupakan produk
teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebagai produk teknologi,
maka internet dapat memunculkan jenis interaksi sosial baru yang berbeda dengan
interaksi sebelumnya (Nainggolan et al., 2018).
Media
sosial atau jejaring sosial adalah bagian kelompok dari media baru yang
memiliki kekuatan sosial yang dalam disepanjang kehidupan (Evanne, 2021). Salah
satu fasilitas bagi individu ataupun masyarakat dunia maya dalam bersosialisasi
secara online dapat dilakukan melalui media sosial. Media sosial merupakan
media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial bersifat interaktif dengan
berbasis teknologi internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari
sebelumnya bersifat broadcast media monologue (satu ke banyak audiens) ke
social media dialogue (banyak audiens ke banyak audiens) (Putri et al., 2022).
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum
internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar,
video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori
dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses
sosial (self- presentasi, self-disclosure) (Cahyono, 2018).
Situs
Internet media sosial merupakan Media komunikasi untuk menyampaikan informasi
(Syabaniah, 2017). Sebuah media sosial dapat dikatakan media sosialisasi jika
memiliki fitur- fitur yang memenuhi tujuh aspek dari credibility
(kredibilitas), contex (konteks), content (konten), clarity (kejelasan),
continuity and consistency (kontinuitas dan konsistensi), channels (saluran),
dan capability of the audience (kapabilitas khalayak) (Jamilus & Ningrum,
2022). Media sosial berperan aktif dalam menjaga komunikasi masyarakat di
berbagai sektor kehidupan baik dari aspek sosial-kemasyarakatan, bisnis dan
pemasaran, politik hingga pendidikan masih bisa dijalankan secara efisien dan efektif.
Dengan kata lain, media sosial sebagai salah satu bentuk terobosan di tengah
kemajuan teknologi digital dan internet mampu menjembatani masyarakat tetap
bisa berkomunikasi meskipun terpisah jarak, waktu dan keadaan. Komunikasi
efektif bisa dijalankan dari rumah masing-masing hanya bermodalkan ponsel
genggam dan koneksi internet yang lancar (Mubarok, 2022).
Media
sosial merupakan alat yang efektif untuk interaksi politik anak muda.
Sosialisasi politik dapat diintegrasikan dengan memperhatikan agen sosialisasi
yang paling berpengaruh pada kelompok masyarakat tertentu. Anak muda lebih
memilih media sosial sebagai sarana sosialisasi dibandingkan dengan keluarga,
media massa, lembaga pendidikan, dan pemerintah, terutama karena dua alasan.
Pertama, konten di media sosial berbeda dengan agen sosialisasi lainnya. Kedua,
pendekatan atau metode dukungan di media sosial berbeda dengan agen sosialisasi
lainnya. Konten di media sosial memberikan informasi yang relevan secara
kontekstual bagi anak muda, mempermudah anak muda untuk menemukan informasi
yang dibutuhkan, dan menyajikan perspektif yang berbeda dari kelompok
masyarakat. Selain itu, pendekatan sosialisasi politik melalui media sosial
memungkinkan komunikasi dua arah yang bebas dan terbuka untuk semua orang, media
sosial dapat membantu kaum muda untuk berkomunikasi langsung dengan elit
politik dan meningkatkan partisipasi mereka dalam politik (Candra et al.,
2023).
Di
zaman new media yang banyak bermunculan media sosial, maka kini media sosial
bisa menjadi pilihan bagi stasiun TV sebagai salah satu media untuk melakukan
siaran dan menyebarkan informasi. Kehadiran internet menjadi awal dari
terbentuknya pola baru dalam interaksi sosial yaitu melalui media sosial, yang
membuat setiap orang berpotensi menjadi komunikator massa. Setiap individu
berpotensi untuk menyampaikan berbagai kejadian di belahan bumi tanpa harus
membawa beritanya ke meja redaktur atau editor. Dapat pula digunakan untuk
menunjang aktivitas rutin pengguna atau aktivitas lainnya. Hal ini merupakan lahan
yang bagus untuk para pemula atau remaja dalam mencari dan mengembangkan diri
mereka. Mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mendukung pengembangan
potensi dan penunjang akvitas mereka tanpa memverifikasi tingkat kebenaran atas
informasi tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa, sosialisasi sosial yang
dilakukan para remaja kini kapasitas nya lebih besar di dunia maya dengan
fasilitas komputer, smartphone, internet dibandingkan dengan dunia nyata
(Chandra et al., 2021).
Disamping
dampak positif dari media baru, adapula dampak negatif dari media sosial adalah
menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap
muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap
internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk
orang lain. Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam
masyarakat. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships)
atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan
segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam
suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya
nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok- kelompok dalam
masyarakat (Cahyono, 2018).
Efek
media terhadap sosialisasi adalah kompleks dan terus berubah seiring
perkembangan teknologi. Televisi telah lama menjadi salah satu media dominan
yang memengaruhi pola pikir dan perilaku sosial masyarakat dengan menawarkan
narasi, nilai-nilai, dan norma yang terkadang dapat mempengaruhi proses
sosialisasi individu. Namun, dengan berkembangnya platform media baru seperti
media sosial, pengaruhnya semakin kompleks karena memungkinkan interaksi yang
lebih langsung antara individu dan konten serta memperluas ruang sosialisasi ke
dalam ranah digital. Platform-platform ini tidak hanya memengaruhi cara
individu berinteraksi dan berbagi informasi, tetapi juga mempercepat perubahan
budaya dan nilai-nilai sosial dengan menciptakan ruang untuk pengalaman sosialisasi
yang berbeda dari media tradisional. Oleh karena itu, pemahaman tentang
bagaimana media, baik televisi maupun platform baru, memengaruhi proses
sosialisasi sangat penting untuk memahami dinamika sosial masyarakat
kontemporer.
KESIMPULAN
Media
televisi dan platform media baru seperti media sosial memiliki dampak yang
signifikan terhadap perilaku dan pola pikir masyarakat. Media tersebut
memainkan peran penting dalam membentuk cara masyarakat berkomunikasi,
mengakses informasi, dan membentuk opini mereka. Media sosial, khususnya,
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat dalam diskusi, berbagi
informasi, dan memengaruhi pandangan orang lain. Namun, penggunaan media sosial
juga membawa dampak yang kompleks, termasuk perubahan dalam interaksi sosial
langsung, modifikasi dalam pola komunikasi masyarakat, dan pengaruhnya terhadap
pikiran dan tindakan mereka. Tidak hanya itu, media sosial juga berpotensi
memicu perubahan sosial, budaya, dan norma dalam masyarakat secara keseluruhan.
BIBLIOGRAFI
Abdussamad, H. Z.,
& Sik, M. S. (2021). Metode penelitian kualitatif. CV. Syakir Media
Press.
Ahmad, A. (2012).
Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi: Akar Revolusi Dan Berbagai
Standarnya. Jurnal Dakwah Tabligh. 13(10, 137-149.
Ahmadi, M. (2020).
Dampak Perkembangan New Media Pada Pola Komunikasi Masyarakat. Alamtara:
Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam. 4(1), 26-37.
Al., M. D. B. (2023).
Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial Budaya. TUTURAN:
Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial, dan Humaniora. 1(3), 274-301.
Arpandi, A. (2023).
Media Online dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat pada Pemilihan
Umum (Pemilu). Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(1), 843-855.
Assyakurrohim, D.,
Ikhram, D., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Metode studi kasus dalam
penelitian kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01),
1-9.
Azmi, N. (2014).
Dampak media televisi terhadap prilaku sosial anak. Scientiae Educatia:
Jurnal Pendidikan Sains, 3(2), 11-28.
Batoebara, M. A.,
& Pasaribu, A. N. (2021). Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi
Di Media Baru. Jurnal Prosiding Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. 1-8.
Cahyono, A. G. (2018).
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Di Indonesia. Publiciana.
9(1), 140-157.
Candra, A. A.,
Sya�bani, I. N., Amelia, R., Nada, F. Q., & Hasanah, A. (2023). Peran Media
Sosial Sebagai Agen Sosialisasi Politik Untuk Generasi Muda. SEMYO: Jurnal
Penelitian dan Pengabdian. 1(1), 23-36.
Christin, M.,
Yudhaswara, R. K., & Hidayat, D. (2021). Deskripsi Pengalaman Perilaku
Selektif Memilih Informasi Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Media Massa Televisi
Description of Selective Behavioral Experience of Choosing Covid-19Information
in Mass Media Television. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol,
25(1), 61-73.
Efendi, A., Astuti, P.
I., & Rahayu, N. T. (2017). Analisis Pengaruh Penggunaan Media Baru
Terhadap Pola Interaksi Sosial Anak Di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Penelitian
Humaniora. 18(2), 12-24.
Evanne, L. (2021).
Pergeseran Komunikasi Lebih Lama Menuju Media Baru. Jurnal Komsospol.
1(2), 75-81.
Farhan, M. (2023). Komunikasi
Massa Pada Media Cetak Dilihat Dari Fungsinya Sebagai Media Massa (Perspektif
Dennis McQuail Pada Majalah Mingguan Gatra) (Doctoral dissertation,
Universitas Nasional).
Jamilus., &
Ningrum, D. S. (2022). Instagram Sebagai Media Sosialisasi Program Unggulan Dan
Kegiatan Di Sman 1 Pulau Punjung. Benchmarking: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam. 6(1), 55-66.
Junaidi, I. R.,
Pristiyono, P., & Halim, A. (2022). Penyuluhan Menyikapi Efek Media Sosial
Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Dusun I Desa Kampung Baru Kabupaten
Labuhanbatu. Jurnal Pengabdian UNDIKMA, 3(2), 270-276.
Habibah, A. F., &
Irwansyah. (2021). Era Masyarakat Informasi sebagai Dampak Media Baru. Jurnal
Teknologi dan Informasi Bisnis. 3(2), 350-363.
Hadi, I. P.,
Wahjudianata, M., & Indrayani, I. I. (2020). Komunikasi massa. KOMUNIKASI
MASSA.
Komariah, K., &
Subekti, P. (2016). Penggunaan Media Massa Sebagai Agen Sosialisasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Akan
Pentingnya Imunisasi. PRofesi Humas - Jurnal Ilmiah Program Studi Hubungan
Masyarakat. 1(1), 12-21.
Kuncoro, H. R.,
Hasanah, K., Sari, D. L., & Kurniawati, E. (2023). Mengurai Ancaman:
Sekuritisasi melalui Lensa Framing dan Diskursus di Media Sosial.
Meifitri, M., &
Susanto, E. (2020). Perubahan Dari Media Lama Ke Media Baru: Telaah
Transformasi Platform Multimedia. Jurnal Ilmu Komunikasi. 9(3), 302-311.
Mubarok, F. S. (2022).
Pemanfaatan New Media untuk Efektivitas Komunikasi di Era Pandemi. Jurnal
Ilmiah Komunikasi Makna. 10(1), 28-42.
Nainggolan, V.,
Rondonuwu, S. A., & Waleleng, G. (2018). Peranan Media Sosial Instagram
Dalam Interaksi Sosial Antar Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Unsrat
Manado. Acta Diurna Komunikasi. 7(4), 1-15.
Noorikhsan, F. F.,
Ramdhani, H., Sirait, B. C., & Khoerunisa, N. (2023). Dinamika Internet,
Media Sosial, dan Politik di Era Kontemporer: Tinjauan Relasi
Negara-Masyarakat. Journal of Political Issues, 5(1), 95-109.
Prasetya, D., &
Marina, R. (2022). Studi Analisis Media Baru: Manfaat dan Permasalahan dari
Media Sosial dan Game Online. Jurnal Telangke Ilmu Komunikasi. 4(2),
1-10.
Putri, I., Dendi.,
Syukerti, N., Mulyadi, A. I., & Maulana, I. (2021). Media Sosial Sebagai
Media Pergeseran Interaksi Sosial Remaja. Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha.
2(2), 1-10.
Sofyan, A., &
Hidayat, T. (2022). Dampak Perkembangan Teknologi Peningkatan Kualitas Pendidikan.
Jurnal Satya Informatika. 7(2), 16-25.
Sucahya, M. (2013).
Teknologi Komunikasi dan Media. Jurnal Komunikasi. 2(1), 6-21.
Syabanih, R. N.
(2017). Pengaruh Antara Media Sosial dan Sosialisasi Informasi Terhadap Minat
Memilih Perguruan Tinggi. Jurnal Swabumi. 5(2), 191-195.
Utami, A. H. (2021).
Media Baru Dan Anak Muda: Perubahan Bentuk Media Dalam Interaksi Keluarga. Jurnal
Perpustakaan Universitas Airlangga. 11(1), 8-18.
Copyright
Holder: Febrimarani Malinda
(2024) |
First
publication right: |
This
article is licensed under: |