Syntax Idea
: p�ISSN:
2684-6853� e-ISSN : 2684-883X
Vol. 2, No. 5 Mei 2020
PENGARUH� KARAKTERISTIK INDIVIDU, KETERAMPILAN DAN PEMELIHARAAN
KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KONVEKSI
Siti Latifah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus Jawa Tengah
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu, keterampilan, dan pemeliharaan kerja terhadap produktivitas kerja pada sentra UMKM Konveksi AL-ANFAS Desa Hadipolo Jekulo
Kudus secara parsial maupun stimulan. Sampel dalam penelitian
ini diperoleh sebanyak 96 responden karyawan konveksi AL-ANFAS Hadipolo Jekulo Kudus dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan
datanya diperoleh dari data primer yang berupa observasi, wawancara penyebaran kuisioner disertai dengan data sekunder yang mendukung, sedangkan untuk pengolahan data menggunakan komputer dengan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara parsial karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja konveksi pada Sentra UMKM Konveksi Al-ANFAS Hadipolo Kudus.
Secara parsial keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pada Sentra UMKM konveksi
Al-ANFAS Hadipolo Kudus. Secara
parsial pemeliharaan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pada sentra UMKM Konveksi AL-ANFAS Hadipolo Jekulo Kudus. Serta terdapat pengaruh positif dan signifikan secara berganda atau stimulan
antara karakteristik individu, keterampilan, dan pemeliharaan kerja terhadap produktivitas kerja pada sentra UMKM Konveksi AL-ANFAS Hadipolo Jekolo Kudus.
Kata kunci: Karakteristik Individu, Keterampilan, Pemeliharaan Kerja, dan Produktivitas Kerja.
Pendahuluan
Sumber daya
manusia merupakan bagian penting dalam aktivitas kerja. Karena hal tersebut
berhubungan dengan masalah kualitas kerja dan pencapaian kerja. Cara yang
paling mudah untuk investasi bagi perusahaan adalah dengan proses pengembangan
sumber daya manusia (Saridawati, 2018). Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur UMKM
yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan tersebut dan harus dikelola
sedemikian rupa sehingga berdaya guna dalam mencapai misi, visi dan tujuan.
Produktivitas kerja dapat tercapai seara maksimal dalam suatu UMKM maka harus
memperhatikan karakteristik individu, keterampilan dan pemeliharaan kerja (Sedarmayanti,
2009 dalam (Karmiyati, 2015). Produktivitas kerja merupakan suatu akibat dari
persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan. Persyaratan itu adalah
kesediaan karyawan konveksi untuk bekerja dengan penuh semangat dan tanggung
jawab. Seorang karyawan konveksi yang memenuhi prasyarat kerja adalah karyawan
konveksi yang di anggap mempunyai kemampuan jasmani yang sehat, kecerdasan dan
pendidikan tertentu serta telah memperoleh keterampilan untuk melaksanakan
tugas yang bersangkutan agar dapat memenuhi syarat untuk UMKM yang dilihat dari
segi kuantitas maupun kualitas. Karakteristik individu merupakan sifat
pembawaan seseorang yang dapat di ubah dengan lingkungan atau pendidikan (Hasibuan,
2011) dalam (Purwanti & Al Musadieq, 2017)
Produktivitas kerja dapat dicapai apabila tenaga kerja
mempunyai keterampilan kerja yang dapat diterapkan dalam melakukan pekerjaannya
sehari-hari. Membahas produktivitas kerja konveksi tidak akan lepas pada
pembahasan dalam keterampilan kerja. Produktivitas kerja dan keterampilan kerja
merupakan dua hal yang saling berhubungan. Rank dan Frese (2014) dalam (Syahdan, 2017) menyatakan bahwa keterampilan kerja konveksi dalam
melaksanakan tugas pada sebuah UMKM sangatlah penting peranannya. Seorang
konveksi yang memiliki keterampilan kerja itu lebih baik tentu akan lebih
mengerti apa yang harus dilakukan ketika menghadapi sebuah masalah yang muncul.
Sehingga UMKM itu akan lebih mudah mencapai suatu tujuan yang diinginkan karena
di dukung oleh para karyawan konveksi yang sudah mempunyai keterampilan dan
pengalaman di bidangnya masing-masing.
Meningkatkan produktivitas kerja pada UMKM juga perlu
diadakannya pelatihan terhadap tenaga kerjanya. Menurut Dessler (2010) dalam (Aula, Arinal., Musriha., 2017) pelatihan adalah proses
mengajar keterampilan yang di butuhkan oleh tenaga kerja baru untuk melakukan
pekerjaannya. Menurut Rebber (2013) dalam (Aula, Arinal., Musriha., 2017) bahwa keterampilan kemampuan
yaitu dapat melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun secara
mulus yang sesuai dengan keadaan dalam mencapai suatu hasil yang maksimal.
Produktivitas kerja dapat tercapai apabila tenaga kerja mempunyai keterampilan
yang dapat diterapkan dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari di UMKM maupun
di perusahaan. Tingkat pendidikan pun merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi keterampilan tenaga kerja dan juga karakteristik individu, karena
dapat memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif dan berinovasi
sehingga selanjutnya dapat berpengaruh terhadap keterampilan kerjanya dan
karakteristiknya individu.
Pemeliharaan (maintenance)
adalah usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan
sikap kerja agar mereka tetap loyal serta bekerja secara produktif untuk
menunjang tercapainya tujuan pembahasan (Hasibuan, 2012) Sedangkan fungsi pemeliharaan tenaga kerja adalah
segala sesuatu yang menyangkut perlindungan kondisi fisik mental dan emosi (Edwin B. Flippo dalam
(Hasibuan, 2012). Tenaga kerja adalah aset
atau kekayaan utama setiap UMKM yang selalu ikut aktif berperan dan paling
penting dalam menentukan tercapai tidaknya suatu tujuan dalam sebuah UMKM.
Aspek pemeliharaan sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting karena pemeliharaan
sumber daya manusia digunakan untuk menjaga fungsi dan peran sumber daya
manusia itu sendiri dalam melakukan setiap pekerjaannya di sebuah UMKM.
Usaha kecil mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi
suatu Negara. Pengembangan usaha kecil di Indonesia merupakan salah satu
prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional ini karena usaha tersebut
merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak dapat
ditunjukkan untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar
pelaku usaha, lebih dari itu pengembangan mampu memperluas basis ekonomi dan
dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempercepat perubahan
struktural, yakni meningkatnya perekonomian dan ketahanan ekonomi nasional
berdasarkan kementerian perindustrian RI Nomor 41/M-IND/6/2008. Bab 1 ketentuan
umum pasal 1 Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai
yang lebih tinggi untuk penggunaannya. singkatnya home industri adalah rumah usaha rumah barang dan perusahaan kecil.
Dikatakan, sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi di pusatkan
di rumah pengertian usaha kecil tercantum pada dalam undang-undang nomor 9
tahun 1995 dalam (Zuhri, 2013) bahwa Usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih
maksimal 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan dengan penjualan tahunan
maksimal Rp1 M.
Kabupaten Kudus adalah kota kecil di Jawa Tengah yang
memiliki semangat GUSJIGANG (Bagus, Ngaji dan Dagang) yang masing-masing
mempunyai arti Bagus berarti berakhlak mulia dan bijaksana. Ngaji bukan berarti
hanya cerdas mengaji, namun juga cerdas secara intelektual, ahli dalam
bidangnya masing-masing. Sedangkan dagang bermakna produktif, inovatif serta
kompetitif.� Produksi konveksi pakaian
Al-Anfas yang berada di desa Hadipolo Jekulo Kudus sangat tinggi peminat dalam
konsumennya tidak hanya dari daerah itu sendiri melainkan sampai daerah luar
kudus. Dalam pengelolaan maupun produksi konveksi pakaian dibutuhkan tenaga
kerja yang ahli tampil dan mampu berinovasi agar hasil produksi yang dicapai
sesuai dengan target yang ditentukan dalam proses tersebut sehingga penggunaan
mesin dan alat-alat harus dapat sesuai dengan standar operasional yang sudah
ditentukan oleh kelompok.
Berdasarkan riset awal yang dilakukan kondisi produktivitas
kerja konveksi pakaian Al-Anfas menemukan fakta dari pihak konveksi Al-Anfas
bahwa hasil produksi konveksi pakaian mengalami penurunan. Penurunan hasil dari
tahun 2017 sampai 2019, kenyataan lapangan banyak tenaga kerja terhadap
pengelolaan maupun produksi konveksi pakaian tersebut dalam melakukan
pekerjaannya terkadang juga masih mengalami kendala kerja, seperti pulang
sebelum waktunya, datang terlambat, menjemput anak pulang sekolah, dan banyak
ijin di karenakan sakit atau kecapean.
Kendala tersebut dalam bekerja memang mengganggu saat jam kerja sedang
berjalan, sehingga menimbulkan terlambatnya target produksi yang harus di capai.
Melihat begitu pentingnya fungsi dan peran tenaga kerja dalam pengelolaan serta
produksi konveksi pakaian Al-Anfas untuk meningkatkan produktivitas kerja, maka
sebuah kelompok tersebut perlu melakukan karakteristik individu, keterampilan
dan pemeliharaan kerja. Beberapa riset yang ada yang telah dilakukan dahulu
menyatakan bahwa variabel pemeliharaan kerja yang meliputi variabel ketepatan
waktu saat kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel
produktivitas kerja sedangkan untuk variabel kesehatan dalam bekerja
berpengaruh positif dan signifikansi terhadap variabel produktivtas kerja.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif
serta di bantu dengan program SPSS. Dalam penelitian ini, metode deskriptif
digunakan untuk menganalisis dan menjelaskan bagaimana karakteristik individu,
keterampilan dan pemeliharaan kerja terhadap produktivitas kerja konveksi,
sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menganaliss besarnya pengaruh
karakteristik individu, keterampilan dan pemeliharaan kerja terhadap
produktivitas kerja konveksi. Serta untuk komputer program SPSS digunakan untuk
menganalissis dan memudahkan peneliti agar mencapai hasil yang valid dan
akurat. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengambilan sampel
kriterianya yaitu karyawan konveksi yang berusia 18-60 tahun dan seorang
karyawan konveksi yang sudah menekuni pekerjannya kurang lebih selama 1 tahun.
Teknik dalam pengambilan sampel menggunakan rumus dari Slovin, dengan error estimeste 5%. Dengan demkian
jumlah responden yang di gunakan 96 orang.
Hasil
dan Pembahasan
A. Hasil
Hasil uji validitas
menunjukkan semua butiran pertanyaan variabel independen (X1, X2, X3) lebih
banyak respon setuju daripada tidak setuju. Dan semua butir pertanyaan variabel
dependen (Y) jawaban dari responden tentang variabel produktivitas kerja
sebagai berikut:
Tabel 1
Tanggapan Responden terhadap variabel
Produktivitas kerja
No |
Indikator |
�Jawaban |
Jumlah |
||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||
5 |
4 |
3 |
2 |
1 |
|||
1 |
Sikap kerja |
0 0% |
55 57,3% |
24 25% |
17 17,7% |
0 0% |
96 100% |
2 |
Tingkat keterampilan |
0 0% |
53 60,4% |
23 24,0% |
14 14,65 |
1 1% |
96 100% |
3 |
Hubungan antar lingkungan kerja |
0 0% |
53 60,4% |
25 26,0% |
13 13,5% |
0 0% |
96 100% |
4 |
Manajemen produktivitas |
0 0% |
55 57,3% |
31 32,3% |
10 10,4% |
0 0% |
96 100% |
5 |
Efisiensi tenaga kerja |
0 0% |
59 61,5% |
27 28,1% |
10 10,4% |
0 0% |
96 100% |
Dari tabel tersebut
dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadaap variabel produktivitas
kerja jawaban setuju paling banyak pada indikator efesiensi tenaga kerja dengan
jawaban setuju sebanyak 59 orang sedangkan paling sedikit pada indikator
hubungan antar lingkungan kerja dengan jawaban setuju sebanyak 53 orang.
Analisis regresi
penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik individu,
keterampilan dan pemeliharaan kerja terhadap produktivitas kerja.
Tabel 2
Hasil Analiss Regresi
coefficientsᵃ
Model |
Unstandardized Conefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
(constant) Karakteristik Individu |
14,158 ,546 |
3,846 ,219 |
,243 |
3,681 2,501 |
,000 ,014 |
|
Keterampilan Pemeliharaan Kerja |
,550 ,785 |
,186 ,124 |
,288 ,344 |
2,962 3,487 |
,004 ,000 |
|
a. Dependent Variable: Prodiktivitas
kerja
Berdasarkan hasil
perhitungn analisis regresi di atas dapat dinyatakan persamaan regresi berikut:
Y= 14, 158+0,546X1+0.550
X2+0.785X3
�
Konstanta sebesar 14,158 menyatakan bahwa jika variabel
independen dianggap konstan, maka rata-rata produktivitas kerja sebesar 14,158.
�
Koefisien regresi karakteristik individu sebesar 0,546
menyatakan bahwa setiap penambahan karakteristik individu sebesar 1% maka akan
meningkatkan produktivitas kerja sebesar 0,54 6%.
�
Koefisien regresi keterampilan sebesar 0,550 menyatakan bahwa
setiap penambahan keterampilan sebesar 1% maka akan meningkatkan produktivitas
kerja sebesar 0,550%.
�
Koefisien regresi pemeliharaan kerja sebesar 0,785 menyatakan
bahwa setiap penambahan pemilihan kerja sebesar 1% maka akan meningkatkan
produktivitas kerja sebesar 0,785%.
Tabel 3
Analissi
Regresi Uji t
Coefficientsᵃ
Model |
t |
Sig. |
Hipotesis |
|
Arah |
Keterangan |
|||
(Contant) Karakteristik Individu |
3,681 2,501 |
,000 ,014 |
Positif signikan |
Diterima |
Keterampilan Pemeliharaan Kerja |
2,962 3,487 |
,004 ,000 |
Posituf signifikan Positif signifikan |
Diterima Diterima |
Uji t merupakan pengujian
koefisien regresi secara parsial atau sendiri-sendiri.
a.
Variabel Karakteristik Individu (X1)
Menentuan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha):
H0: β1= 0 Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel
karakteristik individu terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas
Hadipolo.
Hạ :β1>0 artinya ada pengaruh yang signifikan variabel
karakteristik individu terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas
Hadipolo.
Dengan menggunakan taraf kesalahan α= 0,05 (uji satu sisi kanan) dengan
df= 94 (96-(2-1)) diketahui t tabel = 1,661 dan t hitung = 2,501.
Hipotesis 1 yang menyatakan karakteristik individu berpengaruh positif
signifikan terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas Hadipolo
terbukti kebenarannya baik dengan menggunakan perbandingan nilai t hitung
dengan t tabel dan perbandingan sig. SPSS dengan Prob. Sig (α=5%).
b.
Variabel Keterampilan (X2)
Menentukan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha):
H0: β1= 0 Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel
keterampilan terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas Hadipolo.
Hạ :β1>0 artinya ada pengaruh yang signifikan variabel
keterampilan terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas Hadipolo.
Menggunakan taraf kesalahan α = 0,05 uji (satu sisi kanan) dengan df
= 94 (96-2-1) diketahui t tabel = 1,661 dan t hitung = 2,962.
Hipotesis 2 yang menyatakan keterampilan berpengaruh positif signifikan
terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas Hadipolo terbukti
kebenarannya baik dengan menggunakan perbandingan nilai t hitung dengan t tabel
dan perbandingan Sig. SPSS dengan Prob.Sig (α = 5%)
c. Variabel Pemeliharaan Kerja (X3)
Menentukan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha);
H0: β1= 0 Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel
pemeliharaan kerja terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas
Hadipolo.
Hạ :β1>0 artinya ada pengaruh yang signifikan variabel
pemeliharaan kerja terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas
Hadipolo. Dengan menggunakan taraf kesalahan α = 0,05 (uji satu sisi
kanan) dengan df = 94 (96-2-1) diketahui t tabel = 1,661 dan t hitung sama
dengan 3,487. Hipotesis 3 yang menyatakan pemeliharaan kerja berpengaruh
positif signifikan terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas
Hadipolo terbukti kebenarannya baik dengan menggunakan perbandingan nilai t
hitung dengan t tabel dan perbandingan Sig. SPSS dengan Prob. Sig (α= 5%)
Tabel 4
Analisis Regresi Uji F
ANOVAᵃ
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Regression Residual Total |
79,805 475,601 555,406 |
3 92 95 |
26,602 5,170 |
5,146 |
,002ᵇ |
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y.
1) Ho: β1,β2 = 0: artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel karakteristik individu, keterampilan dan pemeliharaan kerja secara berganda terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas Hadipolo.
2) Hạ: β1,β2 > 0: artinya ada pengaruh signifikan dari variabel karakteristik individu, keterampilan dan pemeliharaan kerja secara berganda terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas Hadipolo.
Pada taraf nyata α = 0,05 dengan df numerator = 3 dan df denumerator = 92 diketahui F tabel = 2,70 dan F hitung = 5,146. Dengan demikian hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya baik dengan menggunakan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel dan perbandingan sig. SPSS dengan Prob. Sig (α=5%).
Tabel 5
Koefisien Deerminasi
Model Summaryᵇ
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
Durbin- Watson |
1 |
,679ᵃ |
,444 |
,416 |
2,27367 |
1,836 |
Koefisien determinasi merupakan pengujian yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian persamaan regresi diperoleh
dengan nilai R sebesar 0,679 dan R square sebesar 0,444. Hal ini
menunjukkan bahwa 44,4% perubahan produktivitas kerja dipengaruhi oleh
karakteristik individu, keterampilan dan pemeliharaan kerja. Sisanya 55,6%
dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian
B. Pembahasan
Hasil penelitian
munjukkan bahwa karakteristik individu secara parsial berpengaruh positif
signifikan terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas Hadipolo. Hal
ini bisa ditarik kesimpulan bahwa ketika karakteristik individu semakin baik,
maka produktivitas kerja akan semakin meningkat. Hal ini mungkin didasari pada
kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah kualitas diri dan sikap positif.
Persepsi (perception) adalah proses dimana individu mengatur dan menginterprestasikan
kesan-kesan sensori mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Namun,
apa yang diterima seseorang pada dasarnya bisa berbeda dari realitas obyektif.
Hal ini disebabkan
karena sebagian besar karyawan konveksi adalah karyawan� di usia rentang 30-40 tahun yang merupakan
penggerak yang cukup berpengalaman dan masih mempunyai semangat yang tinggi
dalam bekerja. Usia yang matang dan cukupnya pengalaman di dunia kerja tentu
akan mempengaruhi cara pikir dan sikap atau perilaku keseharian mereka di
tempat kerja.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keterampilan secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap produktivitas kerja konveksi Al-Anfas Hadipolo. Hal ini
menunjukkan keterampilan menjadi sumbangsih penting bagi responden mencapai
produktivitas kerja. Pengalaman kerja sangat penting untuk melihat pengetahuan
keterampilan individu, karena semakin lama pengakaman kerja semakin besar
tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh kayawan konvesi,
sehingga kinerja akan semakin meningkat. sesorang dengan tingkat keterampilan
kerja yang tinggi dianggap memiliki kemampuan yang mampu menghasilkan produk
yang lebih rapi, bagus dan lebih cepat dalam penyelesaiannya dibandingkan
pekerja konveksi yang tidsk berpengalaman. Karena orang yang dianggap memiliki
pengalaman kerja atau keterampilan kerja yang baik dianggap telah bisa
menghadapi masalah yang kemungkinan terjadi di tempat kerja karena dianggap
pernah mengalami hal serupa dan sudah mengetahui bagaimana menanggulangi
masalah tersebut (Megantoro, 2015).
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dijelaskan di atas, dapat dikatakan bahwa variabel
pemeliharaan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja konveksi
pakaian. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa ketika karyawan konveksi
mempunyai kesadaran pemilihan kerja yang baik, maka hal tersebut dapat
mempengaruhi tingkat produktivitas kerja konveksi tersebut. Hasil temuan
hipotesisnya dengan pernyataan (Mulyadi, 2015) menyatakan bahwa kesehatan kerja merupakan salah satu
tanggung jawab UMKM terhadap tenaga kerjanya, karena kelancaran pelaksanaan
tenaga kerja dalam bekerja sangat tergantung pada kesehatan kerja. UMKM
diharapkan dapat menerapkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
terutama bagi UMKM sehingga produktivitas pekerjaan konveksi kondisi
karyawannya sehat dan rasa aman di tempat kerja. Keberhasilan suatu UMKM dalam
meningkatkan kesehatan kerja tentu di pengaruhi oleh tenaga kerjanya yang mampu
mematuhi peraturan-peraturan tentang kesehatan kerja yang telah di tentukan
oleh UMKM.
Karakteristik
individu, keterampilan dan pemeliharaan kerja secara stimulan mampu
mempengaruhi produktivitas kerja. Jika dilihat dari nilai koefisien determinasi
variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen produktivitas kerja
sebesar 44,4%. Hal ini bisa dikatakan bahwa ketika seorang pekerja konveksi
mempunyai karakteristik individu yang baik yang telah teruji kemampuan serta di
dukung dengan keterampilan yang mumpuni.
Produktivitas kerja
akan mudah tercapai. Kondisi ini jika didukung dengan kesadaran pentingnya
pemeliharaan alat kerja dan pentingnya keselamatan kerja, maka pekerjaan akan
selesai tepat waktu tidak ditertunda oleh masalah kurang tepatnya waktu karena
sering sakit yang dialami dalam melakukan pekerjaan sehingga tujuan zero
accident dapat tercapai.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan mengenai pengaruh karakteristik individu keterampilan dan
pemeliharaan kerja terhadap produktivitas kerja pada sentra UMKM konveksi
pakaian Al-Anfas Hadipolo Jekulo Kudus maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama,
karakteristik individu, ketarmpilan, dan pemeliharaan kerja secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja konveksi pakaian
Al-Anfas di Hadipolo. Kedua, karakteristik individu, keterampilan, dan
pemeliharaan kerja secara stimulan mampu mempengaruhi produktivitas kerja
konveksi pakaian Al-Anfas di Hadipolo.
BIBLIOGRAFI
Aula,
Arinal., Musriha., dan indah Noviandari. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja,
Pelatihan dan Keterampilan Terhadap Kinerja Karyawan Pada UD. Rumekso
Mojokerto. Jurnal Manajemen Brancmark, 3(3).
Hasibuan,
Malayu S. P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia.. Pp: 141-150. Jakarta:
Pt. Bumi Aksara, 1, 141�150.
Karmiyati.
(2015). Pengaruh Lingkungan Fisik, Lingkungan Non Fisik, dan Keterampilan
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Industri Genteng Sidorejo Godean
Yogyakarta. Jurnal Ekonomi Manajemen, 3(1).
Megantoro,
Dwi. (2015). Pengaruh Keterampilan, Pengalaman, Kemampuan Sumber Daya Manusia
terhadap Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus di Panjangrejo, Srihardono, Pundong,
Bantul Yogyakarta). Universitas PGRI Yogyakarta.
Mulyadi.
(2015). Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Bogor: In Media.
Purwanti,
Laura Dwi, & Al Musadieq, Mochammad. (2017). Pengaruh Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Terhadap Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktivitas Kerja
(Studi Pada Karyawan Divisi Operasiddan Pemeliharannpt Pembangkitan Jawa Bali
(Pjb) Unit Pembangkitan Paiton). Jurnal Administrasi Bisnis, 44(1),
118�126.
Saridawati,
Saridawati. (2018). Pengelolaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada PT.
Atmoni Shamasta Prezki. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(9),
107�122.
Syahdan,
Feri. (2017). Hubungan antara keterampilan kerja dengan produktivitas kerja. Psikoborneo,
5(1), 1�10.
Zuhri,
Saifuddin. (2013). Analisis Pengembangan Usaha Kecil Home Industri Sangkar Ayam
dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, 2(3).