JOURNAL SYNTAX IDEA p�ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398 |
Vol. 5, No.7, July 2023 |
PERANCANGAN SISTEM
KOMPENSASI BERDASARKAN METODE TUMPANG TINDIH (OVERLAPPING) PADA UKM XYZ
Boya Dwilingga
Ramdaniar, Dennisa Nasyavini Putri, Lindawati
Kartika,
Naufal Fahar
Muhammad, Nazwa Nurshadrina,
Sisca Marisa
Departemen Manajemen, IPB
University
[email protected], [email protected],
[email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem kompensasi pada UKM XYZ berdasarkan metode overlapping. Metode
penelitian yang digunakan adalah dengan mengumpulkan
data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengusaha UKM XYZ masih menggunakan sistem kompensasi yang tidak tepat. Sebagai
akibatnya, kompensasi yang diterima oleh pekerja tidak sebanding dengan kinerja yang sudah dihasilkan. Sistem kompensasi yang digunakan oleh UKM XYZ adalah metode overlapping dengan beberapa indikator penilaian kinerja. Namun, terdapat beberapa kekurangan pada sistem ini seperti kurangnya
fleksibilitas dalam menilai kinerja karyawan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Penelitian ini juga menganalisis metode overlapping untuk
sistem kompensasi pada UKM
XYZ. Metode ini dapat memberikan gambaran kinerja yang lebih komprehensif dan holistik terhadap karyawan. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan penyesuaian agar sistem kompensasi pada UKM XYZ dapat lebih sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik
karyawan serta organisasi
Kata Kunci:� Kinerja, Kompensasi,
Karyawan, Overlapping.
Abstract
This
study aims to analyze the compensation system in XYZ SMEs based on overlapping
methods. The research method used is to collect data through interviews,
observation, and documentation. The results showed that XYZ SME entrepreneurs
still use an improper compensation system. As a result, the compensation
received by workers is not proportional to the performance already produced.
The compensation system used by XYZ SMEs is an overlapping method with several
performance appraisal indicators. However, there are some shortcomings to this
system such as lack of flexibility in assessing the performance of employees
who have different duties and responsibilities. This study also analyzed
overlapping methods for compensation systems in XYZ SMEs. This method can provide
a more comprehensive and holistic picture of performance to employees. From the
results of the analysis, it can be concluded that adjustments need to be made
so that the compensation system in XYZ SMEs can better suit the needs and
characteristics of employees and organizations.
Keywords:
Performance, Compensation, Employees, Overlapping.
PENDAHULUAN
Sistem kompensasi merupakan bentuk pengakuan terhadap kontribusi dan kinerja yang diberikan oleh karyawan dalam suatu organisasi.
Dalam konteks UKM (Usaha
Kecil dan Menengah), sistem
kompensasi menjadi faktor penting dalam memotivasi karyawan dan mempertahankan talenta yang berkualitas (Yulianto
et al., 2021). Sistem
kompensasi adalah salah satu faktor penting
dalam keberlangsungan sebuah perusahaan. Sistem ini mencakup
sejumlah hal, seperti gaji dan tunjangan karyawan, bonus, insentif pemasaran, serta program penghargaan lainnya. Dalam sebuah perusahaan kecil dan menengah (UKM), membangun sistem kompensasi yang tepat dapat membantu menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas serta meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih baik
lagi (Meldona,
2021). Namun,
dalam kenyataannya, banyak UKM yang masih belum menerapkan sistem kompensasi yang sesuai dan adil bagi karyawan. Perbaikan sistem kompensasi menjadi suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan
dalam meningkatkan kinerja serta mempertahankan
karyawan yang berkualitas.
Hal ini menjadi semakin krusial bagi UKM XYZ di kota Bogor yang beroperasi di industri F&B
yang sangat kompetitif. Sebagai
suatu UKM, mereka tidak dapat bersaing
dalam menawarkan gaji atau tunjangan
yang besar seperti perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan. Oleh karena itu, diperlukan
suatu analisis perancangan sistem kompensasi yang tepat untuk mempertahankan kinerja karyawan dan memberikan insentif yang cukup untuk memotivasi
mereka.
Seperti halnya perusahaan pada umumnya, UKM XYZ
juga membutuhkan sistem kompensasi yang baik untuk memotivasi karyawan dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan. Namun demikian, tidak semua perusahaan menerapkan sistem kompensasi yang sama. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan besaran gaji dan bonus karyawan, salah satunya adalah overlapping.
Metode overlapping
adalah metode yang memperhitungkan berbagai faktor lain selain kinerja, seperti tanggung jawab pekerjaan, pengalaman kerja, dan kualifikasi pendidikan. Dalam metode ini, karyawan
yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar, pengalaman kerja yang lebih lama, dan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi akan
mendapatkan gaji dan bonus
yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang memiliki tanggung jawab yang lebih sedikit, pengalaman kerja yang lebih pendek, dan kualifikasi pendidikan yang lebih rendah (Marcheline
& Adiati, 2021). Dalam
latar belakang analisis ini, penulis
ingin meneliti sistem kompensasi yang digunakan oleh UKM XYZ dengan menggunakan metode overlapping atau
tumpang tindih. Dengan begitu, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
rekomendasi mengenai sistem kompensasi berdasarkan salary
mapping yang paling tepat untuk
diterapkan pada UKM XYZ.
����������� Menurut (Widodo
& Yandi, 2022) menyatakan
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima baik berupa
fisik maupun non fisik. Kompensasi dapat didefinisikan sebagai bentuk timbal jasa yang diberikan kepada pegawai sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi dan pekerjaan mereka kepada organisasi
(Sembiring
et al., 2021). Kompensasi
dibedakan menjadi dua, yaitu: kompensasi langsung yaitu berupa gaji, upah
dan insentif, dan kompensasi
tidak langsung berupa asuransi, tunjangan, cuti, penghargaan (Agustina
& Adriani, 2022). Dengan
kata lain kompensasi merupakan
sebuah imbalan yang diterima karyawan atas hasil kinerja
di sebuah perusahaan dan prestasi yang dicapai yang berbentuk fisik maupun non fisik sebagai bentuk membalas jasa karyawan
dari perusahaan dan dilakukan untuk memenuhi kepuasan kerja karyawan.
Dikutip dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Upah minimum dengan Nomor : PER-01/MEN/1999
yang memperhatikan Surat Dewan Penelitian
Pengupahan Nasional No.42/DPPN/1999 tanggal 11 Januari 1999 perihal Saran dan Pertimbangan Penetapan Upah Minimum (Mirza
et al., 2021). Dalam
peraturan tersebut menjelaskan bahwa Upah Minimum adalah sebuah upah bulanan
terendah yang terdiri dari upah pokok
termasuk tunjangan tetap. Pada tingkat 1 disebut dengan UMR yang berlaku pada satu provinsi. Pada tingkat 2 adalah UMR yang berlaku di daerah Kabupaten/Kotamadya atau menurut wilayah pembangunan ekonomi daerah atau karena kekhususan
wilayah tertentu. Di Indonesia sendiri
memiliki Upah Minimum tingkat 1 sebanyak 34 Provinsi.
Berdasarkan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Nomor
21 Tahun 2016 pengertian Kebutuhan Layak Hidup (KHL) adalah sebuah standar kebutuhan seorang pekerja atau butuh
lajang untuk dapat hidup layak
secara fisik dalam 1 (Satu) bulan (Setiadi
& Afrizal, 2019). Dalam
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 18 tahun 2020 sebagai bentuk perubahan peraturan sebelumnya menjelaskan bahwa KHL terdiri atas beberapa komponen
yang ditinjau dalam jangka waktu lima tahun dan mempertimbangkan rekomendasi Dewan Pengupahan
Nasional (Pasal 9) memiliki
tujuh komponen KHL, yaitu makanan dan minuman; sandang; perumahan; pendidikan; kesehatan; transportasi dan komunikasi; serta rekreasi, tabungan, dan jaminan sosial yang semua komponen tersebut mencakup 64 item jenis kebutuhan yang dijadikan dasar perhitungan pada nilai Kebutuhan Layak Hidup di Indonesia.
Dikutip dari website
Nevis menurut (Pertiwi
et al., 2020) yang dimaksud
dengan Industri Food and Beverage adalah
sebuah bidang usaha yang merupakan bagian usaha seperti
hotel yang bertanggung jawab
terhadap kebutuhan, karena dalam pelayanan
nya menyediakan makanan dan minuman serta dalam kebutuhan
lain yang terkait dari sebuah hotel atau dikelola secara komersial (Hendriyati
& Santoso, 2021). Pada industri
Food and Beverage di Indonesia memiliki daya tarik
yang sangat kuat dan besar.
Industri tersebut merupakan sebuah bisnis yang berbentuk waralaba dan kemitraan dengan jenis kedai
kopi, cheese tea, thai tea, minuman
Boba, dan kedai dessert
atau dapat disimpul industri F&B merupakan bisnis yang bergerak dalam bidang pembuatan serta penjualan sebuah produk seperti
makanan maupun minuman. Bisnis Food and Beverage merupakan
salah bisnis yang menjanjikan
karena makanan dan minuman merupakan sebuah kebutuhan pokok untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia.
����������� UKM atau
Usaha Kecil dan Menengah adalah
sebuah jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan yang bersih sebanyak Rp 200.000.000
yang diluar kekayaan seperti tanah dan bangunan tempat usaha. UKM ini merupakan usaha ekonomi produktif yang dilakukan perseorangan dengan bentuk badan usaha yang bukan cabang suatu perusahaan
yang dimiliki. Berdasarkan kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah:
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran
pada penelitian ini dengan menganalisis UKM XYZ untuk sistem kompensasi
yang diterapkan saat ini di UKM XYZ sebagai subjek penelitian dalam makalah ini
dengan jumlah pekerja sebanyak 22 orang dan sudah memenuhi batas minimum dalam melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui kompensasi yang terjadi pada UKM
XYZ.
Gambar 1
Kerangka Berfikir
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini
mengambil sebuah studi kasus dengan
turun lapang langsung di UKM XYZ yang berlokasi
di Kota Bogor yang fokus kepada
industri Food
and Beverage. Dengan waktu
penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2023 sampai Maret 2023 yang berlangsung selama enam minggu
untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan makalah.
Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain dengan menggunakan data primer merupakan
data yang diperoleh secara langsung dari pihak
perusahaan. Data primer dari
penelitian ini diperoleh dari para karyawan maupun pihak manajemen dengan membagikan kuesioner kepada seluruh karyawan UKM XYZ dan data
lain dari penelitian ini diperoleh melalui
wawancara kepada pemilik UKM XYZ. Untuk tambahan data lainnya menggunakan data sekunder merupakan data penunjang yang diperlukan dalam penelitian ini. Data sekunder ini diperoleh
secara tidak langsung dari literatur-literatur
seperti jurnal, artikel, dan skripsi.
Metode Analisis dan Pengolahan
Data
Metode analisis
yang dilakukan pada penelitian
di UKM XYZ dalam penentuan Compensable Factor dengan
pendekatan Hay
Method yang terdiri dari
tiga karakteristik yaitu yaitu Know-How, Problem Solving, dan Accountability.
Untuk penyusunan sistem model kompensasi yang berbasis job value dam
job grading di UKM XYZ yaitu menggunakan analisis deskriptif, analisis jabatan, analisis given system
method, analisis� pemetaan
gaji (salary
mapping) dengan metode Overlapping (tumpang
tindih). Selain itu, data yang sudah didapatkan melalui wawancara kemudian diubah menjadi bentuk tabel dan grafik agar lebih mudah untuk disimpulkan
dengan menggunakan software
microsoft excel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum UKM XYZ
����������� UKM XYZ merupakan
sebuah usaha kecil dan menengah dengan skala usaha
menengah yang bisnisnya berjalan di bidang kuliner dan berlokasi di Kota
Bogor, Jawa Barat. UKM XYZ memiliki
22 karyawan (Selain pemilik UKM) dan telah berdiri dari tahun
2016. UKM ini dibangun dilatarbelakangi adanya keinginan dari sang pemilik yang tidak ingin bekerja
kepada orang setelah pulang dari perkuliahannya
di luar negeri. Maka dari itu, pemilik
UKM memiliki ide untuk membuka cafe yang didasari kecintaan pemilik UKM terhadap dunia kuliner. Adapun
visi dari UKM XYZ adalah �Menjadi F&B yang profesional dengan mengutamakan kepuasan pelanggan melalui kualitas makanan dan pelayanan�. Sedangkan misi yang dimiliki oleh UKM XYZ adalah sebagai berikut:
Budaya yang diterapkan di UKM XYZ adalah berorientasi terhadap pelanggan, excellent service, dan trustworthy. Produk
yang dijual di UKM XYZ adalah
makanan berat, makanan ringan, minuman kopi, dan minuman
non-kopi.
����������� Berikut merupakan struktur perusahaan dari UKM XYZ:
Gambar 2
Struktur
Perusahaan UKM XYZ
Gambaran Umum Sistem Kompensasi
UKM XYZ
Berdasarkan hasil
data keuangan yang diperoleh,
omset rata-rata per bulan
UKM XYZ adalah sekitar
Rp200.000.000. Dari hasil omset
tersebut, ditentukan bahwa operasional gaji pada UKM XYZ adalah sebesar Rp58.650.000 setiap bulannya. Perhitungan besaran operasional gaji ditentukan dari total 30% omset rata-rata
yang didapatkan setiap bulannya. Sistem kompensasi yang diterapkan pada
UKM XYZ dianalisis menggunakan
pemetaan gaji atau salary mapping
berdasarkan jabatan yang ada. Namun, UKM XYZ belum menerapkan peraturan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam sistem kompensasinya sehingga perlu dilakukan analisis dan pembenahan gaji lebih lanjut merujuk
pada peraturan tersebut.
Analisis UMP dan UMK terhadap Gaji
Pokok
Berdasarkan hasil
perbandingan data gaji aktual total 22 orang karyawan di
UKM XYZ dengan UMP Jawa
Barat tahun 2023 sebesar
Rp1.986.670, didapatkan hasil
bahwa terdapat 16 karyawan yang gajinya ≥ UMP
Jawa Barat (72,7%) dan 6 karyawan
yang gajinya < UMP Jawa
Barat (27,3%). Selanjutnya yaitu
perbandingan dengan UMK
Kota Bogor tahun 2023 sebesar
Rp4.639.429, didapatkan hasil
bahwa hanya terdapat 1 karyawan yang gajinya� ≥ UMK Kota Bogor (4,5%) dan 21 karyawan yang gajinya < UMK
Kota Bogor (95,5%). Dari hasil perbandingan
tersebut, disimpulkan bahwa karyawan UMK XYZ sebagian besar masih menerima gaji dibawah UMK Kota Bogor tahun 2023.
Gambar 3
Grafik Perbandingan UMK dan UMP dengan Gaji Pokok UKM XYZ
Sistem Perancangan Kompensasi
yang Ideal pada UKM
Perancangan sistem
pembayaran kompensasi yang
ideal adalah yang mampu menghasilkan keadilan dalam pembayaran kompensasi sehingga semua karyawan dapat menerimanya dengan baik. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam merancang sistem kompensasi yang ideal, seperti menentukan nilai dari setiap
pekerjaan (job value), menentukan
skor untuk setiap faktor pekerjaan
pada setiap level jabatan,
dan membuat job grading.
Perancangan Job Grading
Dalam tahap ini, job grading disusun dengan menggunakan dua metode, yaitu given grade dan Min
Max. Terdapat pilihan untuk menggunakan salah satu metode, tergantung
pada jumlah grade yang diinginkan.
Dalam perhitungan ini, kami menggunakan metode given grade, yang terlihat
pada tabel 4 dengan lima
grade yang akan dibuat. Berikut ini adalah
langkah-langkah yang dapat diikuti untuk mendapatkan
job grading menggunakan metode
Given Grade.
1.�
Hitung
interval di setiap given grade dengan cara
mengurangi job
value tertinggi dengan terendah kemudian dibagi dengan banyaknya
grade yang akan
dibuat.
= [(Job value tertinggi � Job value terendah)/5]
= [(952-370)/5]
= 114,35 (dibulatkan menjadi
114)
2.�
Hitung
batas atas Given
I dengan cara menjumlahkan job value terendah
dengan interval grade
given yang telah diperoleh
sebelumnya.
= 370 + 114
= 484
3.�
Tentukan
batas bawah Given
II. Batas atas Given I dijadikan sebagai
batas bawah Given
II. Tambahkan interval given grade maka akan
menghasilkan batas atas Grade II. Begitu
seterusnya hingga diperoleh Grade V
dengan interval grade
antara 827 hingga 942.
Tabel
1
Job Grading dengan
metode Given Grade
Job Tittle/ Compensable Factor |
|
Jumlah Orang |
Total Point |
Given |
Grade Given |
|
General Manager |
942 |
1 |
942 |
827 |
942 |
V |
Operational Manager |
920 |
1 |
920 |
713 |
827 |
IV |
Finance Manager |
822 |
1 |
822 |
|
|
|
Purchasing Manager |
880 |
1 |
880 |
|
|
|
Brand and Marketing Manager |
814 |
1 |
814 |
|
|
|
Head Bar |
773 |
1 |
773 |
|
|
|
Captain Kitchen |
730 |
1 |
730 |
|
|
|
Barista |
633 |
3 |
1898 |
599 |
713 |
III |
Cook |
607 |
5 |
3036 |
|
|
|
Cook Helper |
471 |
2 |
942 |
484 |
599 |
II |
Runner |
370 |
2 |
740 |
370 |
484 |
I |
Steward |
370 |
3 |
1110 |
|
|
|
Total |
13605 |
|
|
|
||
Range JV |
114.35.00 |
|
|
|
|
|
Total Gaji |
Rp58,650,000 |
|
|
|
|
|
Nilai per point |
Rp4,311 |
|
|
|
|
|
Tabel 4 setelah
dilakukan perhitungan, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa total poin UKM XYZ adalah 12.496. Oleh karena itu, nilai
per poin dari UKM XYZ adalah sebesar Rp4,694 yang didapat dengan cara total gaji pada salary
structure dibagi dengan
total poin. Penggolongan job title dibagi
menjadi lima level. Pada level 1 terdapat
Runner dan Steward, pada level 2 terdapat Cook Helper, pada level 3 terdapat Barista
dan Cook, pada level 4 terdapat Operational
Manager, Finance Manager, Purchasing Manager, Brand and Marketing Manager, Head
bar, dan Captain Kitchen. Sedangkan untuk level 5, jabatan General
Manager berada di level tersebut.
Salary Mapping UKM XYZ Menggunakan Overlapping Point System
�Dalam
upaya memperbaiki sistem gaji di UKM XYZ, dapat menggunakan metode overlapping. Berikut merupakan hasil salary mapping menggunakan metode overlapping.
Tabel 2
�Pembenahan Gaji Menggunakan Metode Overlapping (Tumpang Tindih)
No |
Grade |
Total Person |
Total Salary |
New Salary Structure |
Increase & Spread |
||||
Min |
Midpoint |
Maximum |
Mid to Mid |
Spread |
|||||
1 |
V |
1 |
Rp6.800.000 |
Rp5.333.333 |
Rp6.800.000 |
Rp8.266.667 |
41,67% |
55% |
|
2 |
IV |
6 |
Rp23.856.000 |
Rp3.840.000 |
Rp4.800.000 |
Rp5.760.000 |
45,45% |
50% |
|
3 |
III |
8 |
Rp22.550.000 |
Rp2.750.000 |
Rp3.300.000 |
Rp3.850.000 |
32,00% |
40% |
|
4 |
II |
2 |
Rp4.367.301 |
Rp2.127.660 |
Rp2.500.000 |
Rp2.872.340 |
25,00% |
35% |
|
5 |
I |
5 |
Rp9.090.909 |
Rp1.818.182 |
Rp2.000.000 |
Rp2.181.818 |
|
20% |
|
TOTAL |
22 |
Rp66.664.210 |
|
|
|
|
|
||
Tabel 2 untuk
memperbaiki sistem kompensasi, digunakan metode overlapping dengan persentase spread seperti tabel diatas. Pada metode overlapping, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai midpoint, kemudian menentukan nilai mid-to-mid,
minimum dan maksimum. Setelah
dilakukan pembenahan gaji dengan metode
overlapping, sistem pemberian
kompensasi yang ideal dapat
diperoleh. Hal ini terlihat dari mid-to-mid setiap grade yang selalu lebih kecil dari
spread. Pemilihan spread yang ideal adalah sekitar 10-55%, dan gaji naik mendekati kebutuhan hidup layak di provinsi Jawa Barat. Selain itu, perbedaan interval atau jarak antar
grade tidak terlalu besar dan sesuai dengan ketentuan interval yang telah ditetapkan.
Gambar 4
Grafik
Salary Mapping Overlapping UKM XYZ
Setelah dilakukan
perhitungan dengan menggunakan metode overlapping tercapai
kondisi ideal pada kelima
level dengan syarat mid to mid < spread. Pada
chart dapat dilihat setelah pembenahan gaji telah sesuai
dengan interval gaji tiap grade yang telah dibenahi. Tidak ada pegawai yang berada di luar interval sehingga tidak ada red circle jobs
maupun green
circle jobs.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan pembahasan
dan pemaparan sistem penggajian yang dilakukan oleh
UKM XYZ, UKM ini dapat membenahi gajinya dengan menaikan gaji karyawannya yang berada pada kondisi underpaid dan membatasi
gaji karyawannya yang berada pada kondisi overpaid. Dengan
dilakukannya hal ini, jumlah gaji
yang dikeluarkan nantinya akan sesuai dengan
nilai pekerjaan atau jabatan sesuai
dengan asas keadilan pada UKM XYZ.
Berdasarkan pembenahan
gaji menggunakan metode overlapping,
terdapat selisih antara gaji aktual
di UKM XYZ dengan gaji metode overlapping
sebesar Rp8.014.210. Total gaji
baru berdasarkan metode overlapping adalah sebesar Rp66.664.210 sehingga selisih dari gaji aktual
dengan gaji overlapping yaitu
sebesar 13,66%.
Sistem kompensasi
yang dirasa lebih ideal untuk UKM XYZ adalah dengan menggunakan sistem pemetaan gaji metode overlapping dikarenakan sistem ini dapat
memberikan rentang gaji yang lebih luas. Kenaikan gaji yang terjadi menggunakan metode overlapping tidak
akan terlalu ekstrim dan hal ini juga dapat memotivasi para karyawan di UKM
XYZ untuk bekerja lebih giat lagi
dan menjadikan manajemen di
UKM XYZ lebih fleksibel dalam menetapkan gaji.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
penelitian dan analisis
yang telah kami lakukan, maka kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. Berdasarkan hasil perumusan compensable factor, faktor-faktor
yang menjadi pertimbangan dalam menentukan upah pada UKM XYZ yaitu pendidikan, pengalaman kerja, kompleksitas pekerjaan, perencanaan dan koordinasi, keterampilan komunikasi dan kerjasama, kondisi kerja, visual effort, kebebasan bertindak, peduli terhadap keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja, dan pengendalian diri. Berdasarkan hasil perhitungan job value menggunakan
metode given grade, diperoleh
lima grade yang terdapat pada UKM XYZ. Grade V terdiri dari jabatan
General Manager. Grade IV terdiri dari
jabatan Operational Manager, Finance Manager,
Purchasing Manager, Brand and Marketing Manager, Head Bar, dan Captain Kitchen.
Grade III terdiri dari jabatan Barista dan Cook. Grade II terdiri
dari jabatan Cook Helper.
Dan grade I terdiri dari jabatan Runner dan Steward. Berdasarkan
hasil analisis yang telah dilakukan, sistem kompensasi yang efisien digunakan oleh UKM XYZ adalah sistem kompensasi
menggunakan metode
overlapping, dengan biaya
yang dikeluarkan untuk gaji karyawan yaitu
sebesar Rp 66.664.210. Dengan
menerapkan sistem kompensasi ini diharapkan karyawan dapat merasa puas.
BLIBLIOGRAFI
Agustina, S. D., &
Adriani, Z. (2022). Analisis Motivasi Kerja Dalam Memediasi Pemberian
Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pt. Bpr Tanggo Rajo Perseroda
Di Kuala Tungkal). Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan, 11(03),
677�687.
Hendriyati, L., & Santoso, I.
B. (2021). Strategi Pemasaran Food And Beverage Untuk Meningkatkan Penjualan
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Cavinton Hotel Yogyakarta, Indonesia. Journal
Of Tourism And Economic, 4(1), 60�72.
Marcheline, A. R., & Adiati,
R. P. (2021). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kesejahteraan Psikologis Pada
Karyawan Yang Mengalami Job Mismatch. Buletin Penelitian Psikologi Dan
Kesehatan Mental (Brpkm), 1(2), 1319�1330.
Meldona, T. P. (2021). Human
Resource Management In Sme�s. Manajemen Umkm Dan Kewirausahaan, 11.
Mirza, M. F. R., Sanstoso, R. S.,
& Hanani, R. (2021). Implementasi Kebijakan Penetapan Upah Minimum Di Kota
Semarang. Journal Of Public Policy And Management Review, 10(3),
271�280.
Pertiwi, S. M., Suyanto, S.,
& Asmara, D. (2020). Kualitas Pelayanan Pramusaji Terhadap Kepuasan Tamu Di
Restoran Cashmere Aston Solo Hotel. Jurnal Pariwisata Indonesia, 15(2),
60�66.
Sembiring, M., Tarigan, E., &
Yanti, N. (2021). Pengaruh Kompensasi, Pelatihan, Dan Pengembangan Terhadap
Kinerja Pegawai Di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kabupaten Karo. Jurnal
Ilmiah Kohesi, 5(4), 42�52.
Setiadi, W., & Afrizal, R. A.
(2019). Implikasi Kebijakan Bebas Visa Berdasarkan Peraturan Presiden Tentang
Bebas Visa Kunjungan: Perspektif Ketenagakerjaan. Jurnal Ilmiah Kebijakan
Hukum, 13(3), 311�322.
Widodo, D. S., & Yandi, A.
(2022). Model Kinerja Karyawan: Kompetensi, Kompensasi Dan Motivasi,(Literature
Review Msdm). Jurnal Ilmu Multidisplin, 1(1), 1�14.
Yulianto, H., Sutomo, Y., &
Aditya, G. (2021). Penerapan Talent Manajement Untuk Meningkatkan Produktivitas
Karyawan Pada Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm). Segmen: Jurnal Manajemen Dan
Bisnis, 17(1).
Adams,
J.S., 1965. Inequity In Social Exchange. Advances In Experimental Social
Psychology, 2, ������ Pp.267-299.
Armstrong,
M., 2010. Armstrong's Handbook Of Reward Management
Practice: Improving ������� Performance
Through Reward. Kogan Page Publishers.
Boachie-Mensah, F., 2014. Improving Employee Performance Through Effective
Compensation Management. International
Journal Of Business And Management, 9(3), P.244.
Budiarto, H., & Supriyanto. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Sistem ���� Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Di Pt Bank
Tabungan Negara (Persero) ���� Tbk Kantor Pusat Jakarta. Jurnal Manajemen, Strategi Dan Aplikasi Bisnis, 5(2), 80-94. Cascio, W. F. (2018). Managing Human
Resources: Productivity, Quality Of Work Life,
Profits. ���� Mcgraw-Hill
Education.
Fahrezi A, Bisnis Fk,
Telkom U, Kerja L, Sumber
M, Manusia D. 2020. Pengaruh
Lingkungan ��� Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bank Tabungan ������ Negara Kantor Cabang Harmoni
Jakarta Effect Of Work Environment And ���� Compensation To Employee Satisfaction Of
The State Savings Bank Branch ������ Office
Harmoni. 7(2):3941�3947.
Gomez-Mejia,
L. R., Balkin, D. B., & Cardy, R. L. (2016).
Managing Human Resources. Pearson ������� Education.
Katili Pb, Ummi N, Teknik J, Universitas I, Ageng S. 2017. Penentuan Grade Jabatan Setingkat Staf ����� Menggunakan Hay Job Evaluation Methods ( Studi Kasus Divisi Keuangan Dan���� Administrasi Pt . Xyz ). 5(3):203�209.
Milkovich,
G. T., Newman, J. M., & Gerhart, B. A. (2017). Compensation. Mcgraw-Hill Education.Muda, I.,
& Hermantasari, R. (2019). Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
���� Penerapan Sistem Kompensasi Pada Ukm Di Kota Denpasar. Jurnal Akuntansi, 7(1), 40-��������� 54.
Nugroho,
A. P., & Fitriana, H. (2019). Analisis Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan ������ Pada Ukm Di
Kota Semarang. Jurnal Bisnis,
Manajemen, Dan Kewirausahaan,
12(1), 45-������ 58.
Ricardo,
D., & Smith, A. (2017). An Inquiry Into The Nature
And Causes Of The Wealth Of Nations. ������� General
Press.
Sanwan A. 2017. Pengaruh Pemberian
Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Pt. ��������� Agung
Pelita Industrindo (Api) Tangerang. J Mozaik.
Ix:69�80.
Saraswati
V. 2014. Upaya Mendukung Tujuan
Pengendalian Intern Perusahaan ( Studi ��������� Pada
Hotel Batu Permai Kota Batu ). 15(2):1�10.
Setyo Widodo D, Yandi A. 2022. Model Kinerja Karyawan:
Kompetensi, Kompensasi Dan Motivasi, ���������� (Literature
Review Msdm). J
Ilmu Multidisplin.
1(1):1�14. Doi:10.38035/Jim.V1i1.1.
Smes Bs, City S. 2022. Penerapan Metode Job Value Dalam Perencanaan Solok �������� Application Of
The Job Value Method In Planning Of The Compensation System In Xyz. ���������� 1(9):667�682.
Doi:10.36418/Comserva.V1i9.123.
Sukwadi R, Oktevany L. 2016. Analisis
Dan Evaluasi Jabatan Pada
Perusahaan Tekstil. J Rekayasa � Sist
Ind. 5(1):1. Doi:10.26593/Jrsi.V5i1.1907.1-6.
Syahidah S, Manajemen D, Trisyulianti
E, Manajemen D. 2020. Evaluasi
Jabatan Berbasis ��������� Eckenrode
System Pada Pt Perkebunan Nusantara Viii Job
Evaluation Based On ���� Eckenrode System At Pt Perkebunan Nusantara Viii. 11(1):46�56.
Syamila H, Sibagariang Mt, Rochman
Sa, Napitupulu M, Sihaloho
Ty. 2022. Analisis Sistem ���� Kompensasi Berdasarkan Salary Mapping Adhered Dan Overlapping Pada �������� Ukm Gf
Compensation System Analysis Based On Adhered And
Overlapping Salary �������� Mapping In Gf.
1(10):824�834. Doi:10.36418/Comserva.V1i10.167.
Tj
Hw. 2008. Analisis Sistem Kompensasi Dan Kepuasan Kerja Karyawan Pt � X � Di ���� Jakarta. September:227�236.
Copyright Holder: Boya Dwilingga Ramdaniar, Dennisa Nasyavini Putri, Lindawati
Kartika, Naufal Fahar
Muhammad, Nazwa Nurshadrina,
Sisca Marisa (2023) |
First publication right: |
This article is licensed
under: |