������ Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853�
e-ISSN : 2684-883X
������������ Vol. 1, No. 2 Juni 2019
PENGARUH PENAMBAHAN VISCOCRETE 1003
TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR
Tira Roesdiana
Dosen Prodi Teknik Sipil Universitas
Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Email: [email protected]
Abstrak
Inovasi
mengenai teknologi rancang campur beton saat ini banyak diteliti, sedemikian
hingga dengan inovasi pembuatan mortar. Inovasi tersebut dibuat sesuai dengan
peruntukan bahan bangunan tersebut. Viscocrete 1003 adalah suatu bahan berupa
cairan yang berfungsi untuk mengurangi air dan tidak merubah penggunaan semen.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan mortar dengan atau
tanpa menggunakan viscocrete dan juga pengurangan pemakaian air, serta
membandingkannya dengan mortar standar. Pengujian yang dilakukan pada umur 7,
14, 21, dan 28 hari dengan benda uji berbentuk kubus ukuran 10x10x10 cm2
dengan variasi penambahan viscocrete 0,2% dan 0,6% dari pengunaan semen, dan
juga variasai dengan penambahan viscocrete dengan jumlah yang sama tetapi
mengurangi jumlah pemakaian air sebanyak masing-masing 10% dan 20%. Dari hasil
pengujian didapatkan bahwa Perbandingan kuat tekan mortar dengan penambahan
viscocrete dan mortar� standar pada umur
28 hari adalah 9,510% untuk penambahan viscocrete 0,2% dan 20,833% untuk
penambahan viscocrete 0,6%. Sedangkan perbandingan kuat tekan mortar dengan
penambahan viscocrete dan mortar standar pada umur 28 hari adalah -25,698%
untuk penambahan viscocrete 0,2% dengan pengurangan� air 10%; -69,571% untuk penambahan viscocrete
0,2% dengan pengurangan air 20%; 6,834% untuk penambahan viscocrete 0,6% dengan
pengurangan air 10%; -55,888% untuk penambahan viscocrete 0,6% dengan
pengurangan air 20%.
Kata kunci : Mortar,
Viscocrete 1003, Kuat Tekan
Pendahuluan
Inovasi
mengenai teknologi rancang campur beton saat ini sedang banyak diteliti. Beton
dirancang harus ramah lingkungan, memiliki kuat tekan tinggi, awet dan tahan
tehadap api. Beton adalah suatu bahan bangunan yang dibuat dari campuran air,
semen, agregat kasar dan agregat halus dengan atau tanpa zat aditif, kelebihan
utama dari beton adalah memiliki kuat tekan tinggi.
Bahan
bangunan lain selain beton adalah mortar, mortar dibuat dari campuran air,
bahan perekat dan agregat halus.� Mortar
biasanya digunakan sebagai bahan perekat bata merah, perekat antar bata beton
pada pembuatan dinding tembok, perekat antara batu pada pasangan batu,
pembuatan bata beton, genteng beton, buis beton, dan sebagainya (Tjokrodimuljo,2007).
Seiring
perkembangan teknologi dalam membuat mortar tidak hanya menggunakan bahan air,
bahan perekat salah satunya semen portland
dan agregat halus melaikan beberapa penelitian sebelumnya banyak dilakukan
inovasi sesuai dengan penggunakan mortar tersebut. Inovasi pembuatan mortar
salah satunya adalah dengan menambahkan pozzolan sebagai bahan pengganti atau
subtitusi semen dengan tujuan untuk menaikan kuat tekan mortar tersebut
(Tira,2007).� Pozzolan yang dipakai dalam penelitian tersebut adalah fly ash, metakaolin, abu sekam, abu
ampas tebu dan trass. Pozzolan adalah bahan alam atau non alam yang bahan
penyusunannya terdiri dari unsur-unsur silika (SiO2) dan aluminat
(Al2O3) yang reaktif (Tjokrodimuljo, 2007). Pozzolan
sebenarnya bukan semen tetapi jika bereaksi dengan air bahan tersebut dapat
bersifat seperti semen.
Mortar
sebagai bahan perkuatan pernah dilakukan oleh Tira Roesdiana, 2011 dalam
penelitiannya mortar digunakan sebagai bahan perkuatan balok. Mix design mortar dilakukan di
laboratorium dengan kuat tekan rencana minimal sama dengan kuat tekan beton
balok awal (sebelum perkuatan) yaitu 25 MPa, dalam pembuatan mix design mortar
menggunakan perbandingan volume semen : pasir yaitu 1 : 1,5, fas yang digunakan
sebesar 0,4 dan pemakaian agregat halus lolos ayakan 2,4 mm dengan penambahan viscocrete 1,5% dari berat semen
(Wancik, 2008). Mortar digunakan
sebagai media perkuatan dikarenakan mudah dalam
proses pengecoran dan memiliki kemampuan mengalir (flowable) sehingga dapat
menjangkau area yang sempit dikarenakan keterbatasan dimensi.
Berdasarkan
beberapa alasan diatas dalam penelitian ini akan dikembangkan lagi bagaimana
pengaruh penambahan viscocrete 1003 terhadap kuat tekan mortar dengan variasi
penambahan sesuai dengan berat semen dan juga pengurangan penggunaan air.
Metode
Penelitian
Dalam
penelitian ini pembuatan mortar dilakukan dengan perbandingan volume semen dan
pasir adalah 1 : 3. Variasi dalam penggunaan viscocrete adalah 0,2% dan 0,6%
dari jumlah berat semen dan pengurangi air 10% dan 20%. Benda uji berbentuk
kubus dengan ukuran 10x10x10 cm3. Pengujian benda uji pada usia 7,
14, 21 dan 28 hari. Untuk
mempermudah maka dilakukan pengindentifikasian sampel secara detail dan
terperinci dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel
1. Identifikasi sampel mortar berbentuk kubus
% Penambahan VISCONCRETE1003 |
Umur Benda Uji |
Pasir Cidahu |
||
���� Benda Uji |
Kode Sampel |
|||
0% |
7 hari |
3 |
Cstd-1 (A,B,C) |
|
14 hari |
3 |
Cstd-2 (A,B,C) |
||
21 hari |
3 |
Cstd-3 (A,B,C) |
||
28 hari |
3 |
Cstd-4 (A,B,C) |
||
0,2 % � |
0% |
7 hari |
3 |
C 0,2-1 (A,B,C) |
14 hari |
3 |
C 0,2-2 (A,B,C) |
||
21 hari |
3 |
C 0,2-3 (A,B,C) |
||
28 hari |
3 |
C 0,2-4 (A,B,C) |
||
�-10% Air |
7 hari |
3 |
C 0,2-5 (A,B,C) |
|
14 hari |
3 |
C 0,2-6 (A,B,C) |
||
21 hari |
3 |
C 0,2-7 (A,B,C) |
||
28 hari |
3 |
C 0,2-8 (A,B,C) |
||
�-20% Air |
7 hari |
3 |
C 0,2-9 (A,B,C) |
|
14 hari |
3 |
C 0,2-10 (A,B,C) |
||
21 hari |
3 |
C 0,2-11 (A,B,C) |
||
28 hari |
3 |
C 0,2-12 (A,B,C) |
||
0,6 % |
0% |
7 hari |
3 |
C 0,6-1 (A,B,C) |
14 hari |
3 |
C 0,6-2 (A,B,C) |
||
21 hari |
3 |
C 0,6-3 (A,B,C) |
||
28 hari |
3 |
C 0,6-4 (A,B,C) |
||
�-10% Air |
7 hari |
3 |
C 0,6-5 (A,B,C) |
|
14 hari |
3 |
C 0,6-6 (A,B,C) |
||
21 hari |
3 |
C 0,6-7 (A,B,C) |
||
28 hari |
3 |
C 0,6-8 (A,B,C) |
||
�-20% Air |
7 hari |
3 |
C 0,6-8 (A,B,C) |
|
14 hari |
3 |
C 0,6-9 (A,B,C) |
||
21 hari |
3 |
C 0,6-10 (A,B,C) |
||
28 hari |
3 |
C 0,6-12 (A,B,C) |
Hasil Dan Pembahasan
Hasil uji agregat halus dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Hasil pengujian agregat
halus
No. |
Jenis
Pengujian |
Hasil
Pengujian |
Syarat |
Kesimpulan |
1 |
Kandungan Zat Organik |
Larutan NaOH 3% berwarna Kuning Tua |
Jernih/Kuning Muda |
Harus dicuci sebelum digunakan |
2 |
Kandungan Lumpur |
21,031 % |
Maksimum 5% |
Harus dicuci sebelum digunakan |
3 |
Bulk
Specific gravity SSD |
2,21 |
- |
- |
4 |
Modulus Halus Butir |
4,02 |
2,3 � 3,1 |
Ukuran Butiran Terlalu besar |
Semua
pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Swadaya Gung Jati,
dari hasil pengujian agregat halus untuk Pasir Cidahu memliki kandungan zat
organik� antara 10-20%, sedangkan syarat
pasir dapat digunakan untuk bahan mortar adalah maksimum 5%, pasir tersebut
dapat digunakan tetapi harus di cuci dengan air dulu sampai dengan ambang batas
uang diinginkan. Perlakuan serupa juga untuk memenuhi syarat kandungan lumpur.
Hasil pengujian kuat tekan mortar
dengan atau tanpa viscocrete disajikan dalam Tabel 3 dan Tabel 3 dibawah ini,
Tabel 3. Laju perkembangan kuat
tekan mortar dengan penambahan viscocrete dari umur7, 14,21, dan 28 hari
%
Penambahan Viscocrete |
Umur |
|||||||
7
hari |
14
hari |
21
hari |
28
hari |
|||||
Kuat
tekan (MPa) |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
Kuat
tekan (MPa) |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
Kuat
tekan (MPa) |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
Kuat
tekan (MPa) |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
|
0% |
7,368 |
6,668 |
11,692 |
10,950 |
12,755 |
13,089 |
14,058 |
13,847 |
5,969 |
10,207 |
13,424 |
13,636 |
|||||
6,500 |
11,394 |
12,610 |
13,960 |
|||||
0,2% |
7,501 |
7,815 |
9,130 |
9,608 |
12,098 |
13,379 |
15,657 |
15,164 |
8,944 |
9,278 |
13,636 |
15,581 |
|||||
7,000 |
10,417 |
14,404 |
14,254 |
|||||
0,6% |
6,005 |
6,530 |
9,134 |
9,039 |
12,480 |
12,255 |
16,002 |
16,732 |
7,209 |
8,418 |
11,655 |
17,188 |
|||||
6,377 |
9,565 |
12,632 |
17,007 |
Tabel 4 Laju perkembangan kuat
tekan mortar dengan penambahn viscocrete dan pengurangi jumlah volume air
%
Penambahan Viscocrete |
Umur |
|||||||
7
hari |
14
hari |
21
hari |
28
hari |
|||||
Kuat
tekan (MPa) |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
Kuat
tekan (MPa) |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
Kuat
tekan (MPa) |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
Kuat
tekan (MPa) |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
|
0% |
7,368 |
6,668 |
11,692 |
10,950 |
12,755 |
13,089 |
14,058 |
13,847 |
5,969 |
10,207 |
13,424 |
13,636 |
|||||
6,500 |
11,394 |
12,610 |
13,960 |
|||||
0,2% (-10% Air) |
7,360 |
7,385 |
7,443 |
8,267 |
7,809 |
8,455 |
11,646 |
10,289 |
7,295 |
8,854 |
8,333 |
10,309 |
|||||
7,500 |
8,502 |
9,233 |
8,911 |
|||||
0,2% (-20% Air) |
1,096 |
1,418 |
2,630 |
2,797 |
3,062 |
3,374 |
4,387 |
4,214 |
1,578 |
3,156 |
3,839 |
5,098 |
|||||
1,578 |
2,603 |
3,222 |
3,156 |
|||||
0,6% (-10% Air) |
7,053 |
7,611 |
10,307 |
9,573 |
10,103 |
11,191 |
15,575 |
14,794 |
7,364 |
9,184 |
11,118 |
15,306 |
|||||
8,416 |
9,227 |
12,352 |
13,500 |
|||||
0,6% (-20% Air) |
1,500 |
2,367 |
3,257 |
3,231 |
5,039 |
4,474 |
5,784 |
6,108 |
2,630 |
2,741 |
4,740 |
5,969 |
|||||
2,104 |
3,721 |
4,209 |
6,248 |
Untuk
laju perkembangan kuat tekan mortar dari umur 7, 14,
21 dan 28 hari dapat
dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1 Grafik hubungan kuat tekan
mortar deengan umur pengujian
Perbandingan kuat tekan mortar dapat dilihat pada
Tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Perbandingan kuat tekan
mortar dengan atau tanpa penambahan viscocrete (prosentase perbandingan dengan
mortar standar dengan harga mutlak)
%
Penambahan Viscocrete |
Umur |
|||||||
7
hari |
14
hari |
21
hari |
28
hari |
|||||
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa)) |
% |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
% |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
% |
Kuat
Tekan Rata-rata (MPa) |
% |
|
0% |
6,668 |
- |
10,950 |
- |
13,089 |
- |
13,847 |
|
0,2% Visco |
7,815 |
17,190 |
9,608 |
-12,250 |
13,379 |
2,217 |
15,164 |
9,510 |
0,6% Visco |
6,530 |
-2,071 |
9,039 |
-17,451 |
12,255 |
-6,371 |
16,732 |
20,833 |
0,2% Visco -10% Air |
7,385 |
10,745 |
8,267 |
-24,505 |
8,455 |
-35,404 |
10,289 |
-25,698 |
0,2% Visco -20% Air |
1,418 |
-78,742 |
2,797 |
-74,460 |
3,374 |
-74,221 |
4,214 |
-69,571 |
0,6% Visco -10% Air |
7,611 |
14,131 |
9,573 |
-12,576 |
11,191 |
-14.502 |
14,794 |
6,834 |
0,6% Visco -20% Air |
2,367 |
-64,502 |
3,231 |
-70,489 |
4,474 |
-65,817 |
6,108 |
-55,888 |
Hasil
pengujian kuat tekan mortar pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari terlihat jelas
perkembangannya laju kenaikannnya, dapat dilihat pada Gambar2. Kuat tekan
mortar tanpa penambahan viscocrete pada umur 28 hari adalah 13,847 MPa,
sedangkan untuk mortar dengan penambahan viscocrete 0,6% memiliki kuat tekan
yang paling tinggi yaitu 16,732 MPa. Kuat tekan mortar dengan penambahan 0,2%
memiliki kuat tekan lebih besar dari pada kuat tekan mortar standar yaitu
15,164 MPa.� Untuk mortar dengan
penambahan viscocrete dan dengan mengurangi jumlah volume air memliki kuat
tekan lebih tinggi dari mortar standar yaitu 14,794 MPa pada variasi campuran
penambahan 0,6% Viscocrete dengan mengurangi volume air 10%, untuk variasi lain
memiliki nilai kuat tekan dibawah mortar standar. Dari semua hasil pengujian
tersebut diatas dapat dilihat penambahan viscocrete dapat tetap menjaga workability campuran walau menggunakan
nilai fas kecil sehingga nilai kuat tekan mortar dapat melebihi nilai kuat
tekan mortar standar. Untuk penggunaan viscocrete pada fas yang sangat kecil
harus tetap disesuaikan supaya workability tetap terjaga hal ini terliat pada
hasil ujia kuat tekan mortar dengan penambahan viscocrete dengan mengurangi
jumlah pemakaian air, pada penambahan viscocrete 0,6% dari penggunaan semen dan
mengurangi pemakaian air sebanyak 10% nilai kuat tekan mortar dapat melebihi
dari mortar standar, akan tetapi untuk variasi yang lainnya dapat dilihat
terjadi penurunan kuat tekan mortarnya.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasaan yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Hasil
pengujian kuat tekan mortar pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari pada mortar dengan
atau tanpa penambahan viscocrete adalah sebagai berikut, mortar standar 6,668
MPa; 10,950 MPa; 13,089 MPa; 13,847 MPa. Mortar dengan penambahan� 0,2% 7,815 MPa; 9,608 MPa; 13,379 MPa; 15,164
MPa. Mortar dengan penambahan 0,3% 6,530 MPa; 9,039 MPa; 12,255 MPa; 16,732
MPa.
2.
Hasil
pengujian kuat tekan mortar pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari pada mortar dengan
atau tanpa pembahan viscocrete dan pengurangan volume pemakaian air adalah
sebagai berikut, mortar standar 6,668 MPa; 10,950 MPa; 13,089 MPa; 13,847 MPa.
Mortar dengan penambahan 0,2% dan pengurangan air 10% 7,385 MPa; 8,267 MPa;
8,455 MPa; 10,289 MPa. Mortar dengan penambahan 0,2% dan pengurangan air 20%
1,418 MPa; 2,797MPa; 3,374 MPa; 4,214 MPa. Mortar dengan penambahan 0,6% dan
pengurangan air 10% 7,611 MPa; 9,573 MPa; 11,191 MPa; 14,794 MPa. Mortar dengan
penambahan 0,6% dan pengurangan pengunaan air 20% 2,367MPa; 3,231 MPa; 4,474
MPa; 6,108 MPa.
3.
Perbandingan
kuat tekan mortar dengan penambahan viscocrete dan mortar� standar pada umur 28 hari adalah 9,510% untuk
penambahan viscocrete 0,2% dan 20,833% untuk penambahan viscocrete 0,6%.
4.
Perbandingan
kuat tekan mortar dengan penambahan viscocrete dan mortar standar pada umur 28
hari adalah -25,698% untuk penambahan viscocrete 0,2% dengan pengurangan� air 10%; -69,571% untuk penambahan viscocrete
0,2% dengan pengurangan air 20%; 6,834% untuk penambahan viscocrete 0,6% dengan
pengurangan air 10%; -55,888% untuk penambahan viscocrete 0,6% dengan
pengurangan air 20%.
Berdasarkan hasil penelitian yang
ada maka perlu adanya penelitian lanjutan untuk melengkapi dan mengembangkan
tema penelitian ini, antara lain adalah mengguanakan material agregat halus
jenis lain dan pengujian pada umur lebih dari 28 hari
BIBLIOGRAFI
Badan
Standarisasi Nasional, 2014, Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Struktural,
Jakarta.
Rahmat,
Hendriyani, I., Answar, M.S., 2016, Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Bahan
Tambah Reduced Water Dan Accelerated Admixture, Info Teknik Volume 17, No.2
Desember 2016, Program Studi Teknik Sipil Universitas Balikpapan, Balikpapan.
Tira
Roesdiana, 2007, Pengaruh Penambahan Pozzolan Terhadap Kuat Tekan Mortar,
Skripsi Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.
Tira
Roesdiana, 2011, Perkuatan Geser Balok Beton Bertulang Tampang Persegi Dengan
Penambahan Kabel Baja (Wire Rope) Sebagai Tulangan Sengkang dan Komposit
Mortar, Tesis Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tjokrodimuljo,
Kardiyono, 2007, Teknologi Beton, Biro Penerbit Teknik Sipil Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Wacik,
A., 2008, Batako Styrofoam Komposit
Mortar Semen, Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
http://www.dinamikautama.com/2014/10/sika-viscocrete-1003.html
(diakses tanggal 09 Agustus 2018)
Yonnes,
F., Warman, H., dan Khadavi, 2016, Pengaruh Pemakaian Superplasticizer (Sika
Viscocrete 1003) Dalam Rancangan Beton Mutu Tinggi, Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Bung Hatta, Padang.