Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X

Vol. 4, No. 11, November 2022

 

REVOLUSI MENTAL BERBASIS AL-QUR�AN PENANGKAL PERGAULAN BEBAS REMAJA

 

Sumiyati

Universitas Pendidikan Indonesia

Email: [email protected]������������������

 

Abstrak

Dewasa ini banyak pergaulan bebas remaja semakin mengkhawatirkan, dimana banyak kasus demi kasus yang berkaitan dengan kenakalan remaja. Banyak faktor yang menyebabkan pergaulan bebas remaja diantaranya yang paling dominan disebabkan oleh pembentukan pendidikan karakter yang salah di lingkungan keluargaMetode penelitian yang digunakan dalam pemecahan permasalahan termasuk metode analisis. Keterangan gambar diletakkan menjadi bagian dari judul gambar (figure caption) bukan menjadi bagian dari gambar. Kehidupan modern yaitu dimana semua berubah drastis dari segi apapun baik teknologi, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Hidup serba praktis dimanjakan dengan berbagai macam fasilitas-fasilitas teknologi yang memudahkan manusia untuk saling berinteraksi. Kemudahan teknologi yang didapat oleh manusia menjadikan kultur budaya masyarakat lambat laun semakin terkikis oleh perkembangan zaman. Remaja menghadapi berbagai macam masalah yang tidak jarang masalah itu masalah itu sulit untuk diselesaikan. Masalah yang ada dikalangan remaja sangatlah ekstrim dan dampak yang ditimbulkan sangat besar. Salah satu contoh yang menjadi PR bersama yang harus segera diselesaikan adalah dampak pergaulan bebas remaja.

 

Kata Kunci: Revolusi Mental; Al-Qur�an, Pergaulan Bebas; Remaja

 

Abstract

Nowadays, many teenagers' promiscuity is getting affected, where many cases after cases are related to juvenile delinquency. There are many factors that cause promiscuity among adolescents, the most dominant of which is caused by the formation of the wrong educational character in the family environment. The research methods used in solving problems include analytical methods. Image captions are placed as part of the image title (figure caption) and not as part of the image. Modern life is where everything has changed drastically in terms of technology, science and so on. Practical life is pampered with various kinds of technological facilities that make it easier for humans to interact with each other. The ease of technology obtained by humans makes the culture of society gradually eroded by the times. Teenagers face various kinds of problems which are often difficult to solve. The problems that exist among adolescents are extreme and the impact is enormous. One example that becomes a joint homework that must be completed immediately is the way of promiscuity of teenagers.

Keywords: Mental Revolution; Al-Qur'an, Free Association; Teenager

 

Pendahuluan

Dewasa ini banyak pergaulan bebas remaja semakin mengkhawatirkan, dimana banyak kasus demi kasus yang berkaitan dengan kenakalan remaja (Khosiin, 2022). Banyak faktor yang menyebabkan pergaulan bebas remaja diantaranya yang paling dominan disebabkan oleh pembentukan pendidikan karakter yang salah di lingkungan keluarga (Susanto & Aman, 2016). Keluarga menjadi kunci kontrol terhadap perkembangan anak-anak remaja, pendidikan karakter yang didapat oleh remaja dari orang tuanya berpengaruh besar terhadap perkembangan mereka (Ayun, 2017). Berbagai macam upaya pemerintah dilakukan untuk untuk mencetak generasi putra putri bangsa yang berakhlakul karimah diantaranya dengan program revolusi mental yang digaungkan pertama kali oleh Presiden Ir. Joko Widodo.

Revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia indonesia menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja bersemangat elang rajawali, berjiwa api menyala-nyala (Eko, 2014).Semangat revolusi mental senada dengan firman Allah swt. QS Ar-Ra�d ayat 11 yang artinya: �...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain dia. �[QS. Ar-Ra�d ayat 11].

Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa perubahan itu adalah sebuah keniscayaan, jika suatu kaum menginginkan perubahan, maka perubahan itu dimulai dari diri sendiri. Membangun mental remaja dibutuhkan dua arah sistem, yang pertama adalah sistem revolusi mental dan yang kedua adalah sistem pembentukan mental remaja berbasis Al-qur�an. Pemerintah tidak henti-hentinya melakukan berbagai macam cara untuk manangkal pergaulan bebas remaja, baik melalui pendidikan di sekolah, penyuluhan-penyuluhan, dan seminar tentang bahayanya pergaulan bebas remaja (Elina, 2013). Upaya yang dilakukan pemerintah bisa dikatakan belum terlaksana secara maksimal. Hal itu bisa dilihat dari maraknya berita-berita pergaulan bebas, baik dimedia sosial, media cetak, dan kehidupan dimasyarakat.

Remaja menjadi satu-satunya harapan regenerasi sebuah kepemimpinan disebuah negara (Dewi, 2019). Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh kesiapan generasi penerus peradaban, dimana generasi itu adalah para pemuda yang siap menggantikan pemimpin-pemimpin sebelumnya. Berawal dari permasalahan ini penulis tertarik untuk lebih jauh menjabarkan tentang pergaulan bebas remaja, mulai dari penyebab sampai pada solusi menangkal pergaulan bebas remaja supaya tercipta generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas (Simorangkir, 2022).

 

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pemecahan permasalahan termasuk metode analisis. Keterangan gambar diletakkan menjadi bagian dari judul gambar (figure caption) bukan menjadi bagian dari gambar. Pada Metode Penelitian, Alat-alat kecil dan bukan utama (sudah umum berada di lab, seperti: gunting, gelas ukur, pensil) tidak perlu dituliskan, tetapi cukup tuliskan rangkaian peralatan utama saja, atau alat-alat utama yang digunakan untuk analisis dan/atau karakterisasi, bahkan perlu sampai ke tipe dan akurasi.

Hasil Dan Pembahasan

A.    Dampak Kehidupan Modern Bagi Remaja

Kehidupan modern yaitu dimana semua berubah drastis dari segi apapun baik teknologi, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Hidup serba praktis dimanjakan dengan berbagai macam fasilitas-fasilitas teknologi yang memudahkan manusia untuk saling berinteraksi. Kemudahan teknologi yang didapat oleh manusia menjadikan kultur budaya masyarakat lambat laun semakin terkikis oleh perkembangan zaman (Muhammad, 2017).

Sebelum dipaparkan pergaulan bebas dikalangan remaja ada baiknya terlebih dahulu dipaparkan dampak kehidupan modern bagi remaja. Tidak dipungkiri bahwa kehidupan modern ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Positifnya mereka dapat berkomunikasi dengan cepat, mereka tidak ketinggalan informasi baik informasi dalam negri maupun luar negri, perkembangan pendidikan dan pengetahuan menjadi lebih baik.

Sisi negatifnya ketika para remaja sudah terkontaminasi dengan hal-hal negatif, mereka akan melakukan sesuatu yang melanggar norma-norma agama dan norma-norma negara. Dengan perkembangan teknologi para remaja dimanjakan dengan gadget sehingga mereka leluasa berkomunikasi dengan lawan jenisnya (Desmufita Sari, 2020). Dengan aplikasi-aplikasi yang mudah didapat mereka semakin gampang melakukan hal-hal yang mengandung maksiat. Saat mereka melakukan swafoto tanpa menutup aurat mereka tidak malu memposting foto ke media sosial mereka, tanpa mereka sadari perbuatan mereka dapat mengundang syahwat lawan jenis, tidak jarang berawal dari hal tersebut terjadi sebuah kejahatan.

Apabila hal seperti ini terjadi terus menerus banyak pihak yang mengalami kerugian, baik kerugian material dan moral. Di Indonesia kasus-kasus yang berbau kejahatan didunia maya marak terjadi, begitu pula dengan kejahatan di dunia nyata. Walaupun kasus tersebut sering di meja hijaukan, namun tidak membuat jera para pelakunnya, hal tersebut bahkan terjadi dan terjadi lagi. Bahkan kejahatan di dunia nyata pelaku tega menghilangkan nyawa korban.

Kejahatan sudah mewabah dikehidupan remaja, mulai dari perampokan, pemerkosaan, pembunuhan, aborsi minum-minuman keras narkoba dan masih banyak lagi (Suryanto, 2018). Hal ini terjadi dikarenakan pergaulan remaja yang terlalu bebas sehingga mereka tidak mengerti lagi batasan-batasannya. Hal tersebut merupakan sebagian kecil dari dampak negatif kehidupan modern. Saat seorang tidak bermoral dia tidak akan melakukannya sendiri, dia akan mengajak orang-orang disekitarnya. Otomatis bakal ada yang mengikuti jejak buruk orang tersebut, dari sini saja kita dapat melihat banyak remaja yang miskin moral.

Penanaman moral pada diri remaja perlu dilakukan sinergi dan intensif, senergi antara semua elemen bangsa baik tokoh agama, pemuda maupun pemerintah terutama dilingkungan keluarga. Saat pergaulan bebas remaja sudah menjadi budaya maka diperlukan revolusi mental. Dampak dari pergaulan bebas remaja adalah runtuhnya moral, minimnya akhlak dan seks bebas, dimana akan banyak lahir anak tanpa mengetahui siapa orang tuanya (Yanti, 2021). Sangat berbahaya dampak kehidupan modern dikalangan remaja mereka harus benar-benar selektif didalam memilih teman dan lingkungan pergaulan. Terjerumusnya remaja dalam pergaulan bebas salah satu penyebabnya adalah salahnya dalam memilih teman bergaul. Peranan orang tua harus proaktif didalam setiap perkembangan jiwa seorang anak.

B.     Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja

Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas kewajaran, tuntunan, aturan, syarat, dan perasaan malu (Nadirah, 2017). Pergaulan bebas sangat mengarah ke perzinahan maka dari itu jangan anggap sepele pergaulan pemuda yang melampau batas kewajaran tersebut. Allah sudah mengingatkan dampak negatif pergaulan bebas tersebut, Allah berfirman dalam QS. Al-Israaayat 32 �Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.�[QS. Al-Israaayat 32].

Dalam Tafsir Al-Misbah tentang QS. Al-Israaayat 32: bahwa dan janganlah kamu mendekati zina dengan melakukan hal-hal walau dalam bentuk menghayalkannya sehingga dapat mengantar kamu terjerumus dalam keburukan itu; sesungguhnya ia, yakni zina itu adalah suatu perbuatan amat keji yang melampau batas dalam ukuran apapun dan suatu jalan yang buruk dalam menyalurkan kebutuhan biologis.

Ayat diatas memberitahukan kepada manusia bahwa perilaku mendekati zinapun sudah dilarang apalagi melakukannya. Karna zina sendiri sangat berdampak buruk bagi kehidupan seseorang terutama dikalangan remaja (Rudiyah, 2013). Kebanyakan manusia diusia belia lebih umumnya anak remaja, dengan psikis yang labil, berusaha mencari jati diri mereka (Sulisrudatin, 2020). Tetapi mereka malah terjerumus kedalam jurang kemaksiatan. Dimana mereka mencari kesenangan-kesenangan tanpa berfikir panjang. Dengan terang-terangan mereka berjalan bergandengan tangan bonceng-boncengan selayaknya pasangan yang sudah mahram.

Haruslah kita ketahui bahwa yang mempengaruhi mereka merupakan syahwat yang senantiasa dapat mengurangi akal sehatmu. Syahwat dapat menjatuhkan kehormatan, menghalangimu dari pekerjaan baik dan benar karena syahwat itu salah satu bentuk nafsu (Faridadnir, 2014). Padahal mereka mengetahui apa akibat melakukan pergaulan bebas tersebut, namun mereka masih saja melakukannya, mereka merasa tidak bersalah dan berdosa, bahkan mereka dengan bangganya status sosial tersebut.

C.    Revolusi Mental Berbasis Al-qur�an

Di era saat ini kenakalan remaja banyak yang melanggar norma-norma.Mereka lebih memilih budaya kebarat-baratan yang jelas-jelas tidak sesuai dengan budaya kita. Apabila mereka tidak dapat mengatasi mengatasi pengauh-pengaruh buruk dari lingkungan luar mereka, tentunya generasi muda akan kehilangan pribadi baik mereka menjadi kepribadian buruk. Contohnya dalam hal nasionalisme, generasi muda akan mulai melupakan nilai-nilai kebangsaan di Indonesia ini. Mereka tidak dapat menghargai nilai-nilai negara.

Maka dari itu perlunya merevolusi akhlak mereka. Mengarahkan mereka agar kembali memegang teguh ke norma-norma yang ditetapkan oleh agama dan negara. Agar mereka kembali kejalan yang benar dan tidak mengikuti budaya-budaya yang tidak sesuai norma-norma. Memperbaiki kualitas akhlak, moral, pendidikan dan membentuk generasi penerus bangsa yang berkompeten. Yang perlu dimiliki oleh remaja sebagaimana yang dicontohkan oleh rasulullah saw. ialah memiliki sifat-sifat mulia Rasulullah diantaranya:

1.      Shiddiq, artinya benar atau jujur

Dalam tugas dakwah nabi, sifat shiddiq merupakan sifat fitriyah yang dimiliki. Jika nabi berdusta, niscaya tidak ada lagi yang mempercayai wahyu yang diturunkan oleh Allah swt. kepadanya atau terhadap apa saja yang dikatakannya. Karena manusia akan berasumsi bahwa semua itu hanya dari dirinya sendiri atau dari buah pikirannya sendiri.

Di antara para rasul yang menerima gelar ash-shiddiq adalah Ibrahim. Sebagaimana firman Allah swt. dalam QS. Maryam ayat 41, yang artinya: ��Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-qur�an), sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran, dan seorang Nabi.��[QS. Maryam ayat 41]

2.      Amanah, artinya dapat dipercaya

Wajib bagi tiap-tiap rasul itu bersifat amanah atau dapat dipercaya, dan dapat dipercayakan kepadanya segala sesuatu. Nabi adalah orang yang dapat dipercaya dalam mengemban wahyu, menyampaikan perintah-perintah dan larangan-larangan Allah kepada hamba-hamba-Nya, tanpa menambah mengurangi tanpa mengubah atau mengganti. Firman Allah swt. di dalam QS. Al Ahzab ayat 39 yang artinya:�(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah (kepada manusia), mereka takut kepada-Nya dan tidak merasa takut kepada siapapun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.��[QS. Al-Ahzab ayat 41]

3.      Tabligh, artinya menyampaikan

Wajib tiap-tiap Rasul itu bersifat menyampaikan (tidak menyimpang atau mencabut) segala apa yang diperintahkan oleh Allah harus disampaikan kepada manusia seluruhnya. Yang dimaksud dengan tabligh adalah bahwa para Rasul menyampaikan hukum-hukum Allah dan menyampaikan wahyu yang diturunkan kepada mereka dari langit. Maka tidak ada sedikitpun wahyu Allah yang mereka sembunyikan meskipun dalam menyampaikan wahyu itu mereka menghadapi resiko dan tantangan dari orang-orang jahat dan durhaka. Firman Allah di dalam Al-Qur�an QS. Al-Maidah ayat 67 yang artinya: �Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir itu.��[QS. Al-Maidah ayat 67]����

4.      Fathonah yang artinya cerdik

Wajib bagi tiap-tiap rasul itu bersifat cerdik dan bijaksana. Fathonah artinya bijaksana dalam mengambil sikap, perkataan dan perbuatan atas dasar kecerdasan akal fikir cerdas tidak hanya secara intelektual (IQ), tapi juga cerdas secara emosional dan spiritual (ESQ). Sifat fathonah (kecerdasan) di dalamdiri Rasulullah saw. lebih dimatangkan oleh kecerdasan emosional dan spiritual, karena beliau tidak pernah melewati pendidikan formal khusus untuk mengasah intelektualnya.

Sifat yang dimiliki seorang remaja tidak luput dari didikan orang tuanya, dimana keluarga menjadi madrasah pertama pendidikan karakter anak dan seorang anak akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang tuanya. Orang tua sangat berperan dalam membentuk karakter seorang remaja, selayaknya orang tua memberikan contoh pergaulan yang baik kepada anaknya misal berkata lemah lembut, berwajah ceria dan tersenyum.Inti dari berhasilnya karakter yang baik kepada anak dimulai dari contoh yang diberikan oleh orang tuanya.

D.    Solusi Pergaulan Bebas Perspektif Al-qur�an

Kenakalan remaja saat ini dapat kita lihat dari pergaulan yang mereka lakukan, berdua-duaan dengan lawan jenis mereka yang bukan mahramnya. Tidak ada rasa malu yang terlihat dari remaja itu. Mereka malah melanjutkan apa yang mereka lakukan, padahal mereka tau yang mereka lakukan itu salah.

Kelakuan remaja sangat memprihatinkan sehingga kita memerlukan solusi yang tepat untuk memperbaiki akhlak para remaja (Inawati, 2017). Semakin berkembangnya zaman maka sangat diperlukan solusi yang tepat untuk menangani kebiasaan remaja yang salah. Dari yang kita ketahui sebelumnya banyak remaja yang terjerumus ke jurang maksiat.

Tugas kita disini harus bisa menuntun mereka kembali ke jalan Allah swt. dengan membantu mereka agar mengurangi bahkan menghentikan kelakuan salah mereka. Kita dapat mengambil gambaran tentang pemuda yang beraklak baik.

 

Kesimpulan

Remaja menghadapi berbagai macam masalah yang tidak jarang masalah itu masalah itu sulit untuk diselesaikan. Masalah yang ada dikalangan remaja sangatlah ekstrim dan dampak yang ditimbulkan sangat besar. Salah satu contoh yang menjadi PR bersama yang harus segera diselesaikan adalah dampak pergaulan bebas remaja. Islam hadir memberikan jawaban atas kenakalan-kenakalan remaja, solusi yang ditawarkan Islam dengan memperbanyak ibadah bertakwa kepada Allah swt., mendalami ilmu agama dan yang paling penting penanaman karakter sejak dini. Melakukan kegiatan-kegiatan yang positif menjauhi hal-hal negatif. Maka jadilah remaja yang berpegang teguh dengan agama menjadikan Al-qur�an sebagai pedoman maka remaja tidak akan terjerumus dalam jurang kemaksiatan. Keefektifan dari lingkungan terdekat mereka yaitu orang tua.

Rasulullah Saw secara gamblang memberikan contoh yang baik didalam pergaulan setiap hari. Diusia muda Rasulullah Saw sudah mendapat julukan Al-amin, dimana hal itu mencerminkan seorang pemuda yang memiliki karakter luar biasa. Hilangnya suri tauladan yang baik dikalangan remaja, menyebabkan degradasi moral yang berkepanjangan. Pengenalan terhadap sifat-sifat Rasulullah saw. menjadi mutlak hukumnya kepada para remaja saat ini.

 

Bibliografi

 

Ayun, Qurrotu. (2017). Pola Asuh Orang Tua Dan Metode Pengasuhan Dalam Membentuk Kepribadian Anak. Thufula: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(1), 102�122.Google Scholar

 

Desmufita Sari, Dian. (2020). Mendidik Generasi Alpha Dalam Membangun Sikap Mandiri, Sosial Dan Tanggung Jawab. Iain Bengkulu. Google Scholar

Dewi, Lutfi Kusuma. (2019). Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Pelaksanaan Kursus Pra Nikah Untuk Mewujudkan Keluarga Sakinah. Ta�dibuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(1), 33�50. Google Scholar

 

Eko, Sutoro. (2014). Revolusi Mental Dalam Berdesa. Lampiran A. Surat Ijin Penelitian Dari Lembaga Penelitian Universitas Jember. Google Scholar

 

Elina, Rani. (2013). Strategi Badan Narkotika Nasional (Bnn) Provinsi Riau Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja Menurut Politik Islam. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Google Scholar

 

Faridadnir, Faridadnir. (2014). Syahwat Dalam Alquran. Pascasarjana Uin-Su. Google Scholar

 

Inawati, Asti. (2017). Strategi Pengembangan Moral Dan Nilai Agama Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 3(1), 51�64. Google Scholar

 

Khosiin, Khamam. (2022). Revolusi Mental Berbasis Al Qur�an:(Sebagai Penangkal Pergaulan Bebas Untuk Remaja). Jurnal Pusaka, 12(1), 43�50. Google Scholar

 

Muhammad, Nurdinah. (2017). Resistensi Masyarakat Urban Dan Masyarakat Tradisional Dalam Menyikapi Perubahan Sosial. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 19(2), 149�168. Google Scholar

 

Nadirah, Sitti. (2017). Peranan Pendidikan Dalam Menghindari Pergaulan Bebas Anak Usia Remaja. Musawa: Journal For Gender Studies, 9(2), 309�351. Google Scholar

 

Rudiyah, Sri. (2013). Dampak Buruk Dari Perbuatan Zina Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Gema Genggong: Jurnal Hukum, Keadilan & Budaya, 1(2), 2. Google Scholar

 

Simorangkir, Melda Rumia Rosmery. (2022). Pendidikan Dalam Perspektif Gender Dan Hak Asasi Manusia. Unj Press. Google Scholar

 

Sulisrudatin, Nunuk Sulisrudatin Nunuk. (2020). Kasus Begal Motor Sebagai Bentuk Kriminalitas Pelajar. Jurnal Mitra Manajemen, 7(2). Google Scholar

 

Suryanto, Agung. (2018). Perilaku Menyimpang Pacaran Pemicu Seks Bebas Di Kalangan Mahasiswa (Studi Universitas X Pekanbaru Provinsi Riau). Universitas Islam Riau. Google Scholar

 

Susanto, Albertus Agung Vidi, & Aman, Aman. (2016). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua, Pergaulan Teman Sebaya, Media Televisi Terhadap Karakter Siswa Smp. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan Ips, 3(2), 105�111. Google Scholar

 

Yanti, Darma. (2021). Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Moralitas Remaja Di Desa Karae Kabupaten Buton Selatan. Syattar, 1(2), 131�139. Google Scholar

 

 

 

Copyright holder:

Sumiyati (2022)

 

First publication right:

Syntax Idea

 

This article is licensed under:

 

 

 

 

 

 

������������������������������������������������������������������������������