Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X

Vol. 4, No. 12, Desember 2022

 

PENERAPAN BUSINESS CHECK UP UNTUK PEMETAAN UMKM

 

Bahrul Ulum Ilham

Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia-Makassar, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana memetakan UMKM binaan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Sulawesi Selatan menggunakan business checkup. Penggunaan business check-up untuk mengetahui kondisi kesehatan bisnis, mengidentifikasi masalah dan sumber masalah dalam bisnis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis radar. Radar Chart adalah metode grafik untuk menampilkan data multivariabel dalam bentuk grafik dua dimensi dari tiga atau lebih variabel kuantitatif yang direpresentasikan pada suatu sumbu yang dimulai dari titik yang sama. Sebanyak 50 UMKM mengisi business checkup yang mengacu pada pengembangan 8 aspek usaha UMKM yang meliputi aspek kemandirian, aspek inovasi, aspek keberanian mengambil risiko, aspek proaktif menangkap peluang dan pasar, aspek pemasaran, aspek operasional, aspek keuangan dan aspek SDM. Kesimpulan yang dapat diambil dari penerapan analisis radar dalam mengevaluasi kinerja atau pemetaan UMKM PLUT Sulsel adalah 8 aspek business checkup UMKM berada pada kategori baik. (radar3-4), kecuali aspek finansial, berada dalam kategori cukup (radar 2-3). Aspek tertinggi adalah aspek inovasi dengan nilai 3,67; kemudian aspek proaktif dengan nilai 3,56; kemudian aspek kemandirian dengan nilai 3,48; berikutnya adalah aspek pemasaran dengan nilai 3,34; aspek SDM dengan nilai 3,30; aspek keberanian dengan nilai 3,28, aspek operasional dengan nilai 3,04 dan terendah adalah aspek keuangan dengan nilai 2,74. Berdasarkan hasil tersebut, direkomendasikan untuk meningkatkan kinerja UMKM binaan PLUT Sulawesi Selatan dalam aspek keuangan.

 

Kata kunci: Pemetaan; Business Check Up; Radar Chart; UMKM

 

Abstract

The problem in this research is how to map MSMEs assisted by the Center of Integrated Services (CIS) SMESCo South Sulawesi using a business check-up. The use of business check-ups to determine the health condition of the business, and identify problems and sources of problems in the business. This research is a quantitative descriptive study using radar analysis. Radar charting is a graphical method for displaying multivariable data in the form of a two-dimensional chart of three or more quantitative variables represented on an axis starting from the same point. A total of 50 MSMEs filled out a business check-up which refers to the development of 8 MSME business aspects which include aspects of independence, aspects of innovation, aspects of courage to take risks, aspects of proactively capturing opportunities and markets, marketing aspects, and operational aspects., financial aspects, and HR aspects. The conclusion from the application of radar analysis in mapping MSMEs assisted by the SMESCo Center of Integrated Services (CIS) South Sulawesi shows that 8 aspects of MSME business check-ups are in a good category (radar 3-4), unless the financial aspect is in the sufficient category (radar 2-3). The highest aspect is the innovation aspect with a value of 3.67 and the lowest is the financial aspect with a value of 2.74. Based on these results, it is recommended to improve the performance of MSMEs assisted by the Center of Integrated Services (CIS) SMESCo South Sulawesi in the financial aspect.

 

Keywords: Mapping, Business Checkup, Radar Chart, MSME

 

Pendahuluan

Fakta menunjukkan bahwa potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi pembangunan nasional. Keberadaan UMKM sepanjang sejarah perekonomian indonesia terbukti menjadi penopang perekonomian nasional, baik di saat krisis ekonomi maupun menghadapi dampak pandemi COVID-19.

Peran UMKM tidak lepas dari jumlah yang sangat besar dan tersebar luas di seluruh Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia mencatat hingga akhir tahun 2019 jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja dan dapat mengumpulkan hingga 60,4% dari total investasi (Limanseto, 2021).

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan UMKM. Sebuah studi dari (Nicolescu, 2009), kemampuan UKM untuk bertahan dan berkembang tergantung pada faktor internal seperti skala usaha, kepribadian pemangku kepentingan, latar belakang pendidikan, dan budaya perusahaan (pelatihan internal), yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas dan inovasi perusahaan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor di luar perusahaan seperti akses permodalan dan lingkungan kebijakan, baik kebijakan pemerintah maupun kondisi perekonomian suatu negara.

Studi (Wang, Tsang, Zhang, Tao, & Shing, 2020) juga menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan kecil, antara lain pengaruh faktor internal dan eksternal. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan tergantung pada kemampuan mengelola kedua faktor tersebut melalui analisis faktor lingkungan serta pembentukan dan implementasi strategi bisnis.

Oleh karena itu, pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sangat penting untuk mendorong berkembangnya jiwa kewirausahaan dan pengelolaan usaha yang baik. Perkembangan UKM selain faktor lingkungan juga sangat bergantung pada keinginan dan motivasi pelaku usaha dengan mengubah pola pikir bisnis hanya untuk menutupi kebutuhan menjadi wirausaha atau wirausaha.

Pembuat kebijakan harus memetakan potensi usaha pelaku UMKM berdasarkan sektor unggulan. Pemetaan ini sangat penting dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengutamakan kewilayahan dan pemerataan. Begitu juga dengan UMKM sebagai pengusaha harus mampu melakukan analisis yang komprehensif terkait dengan usahanya.

Pemetaan bisnis pada dasarnya menggambarkan keberadaan suatu bisnis atau gambaran bisnis yang dijalankan. Pemetaan dilakukan dengan analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM. Hasil pemetaan UMKM menjadi masukan untuk peningkatan kinerja dan sebagai dasar perumusan kebijakan untuk meningkatkan peran UMKM di pasar domestik, regional dan internasional.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana memetakan usaha UMKM yang menjadi binaan PLUT Sulawesi Selatan dengan menggunakan business check up. Penggunaan business check-up untuk mengetahui kondisi kesehatan bisnis, mengidentifikasi masalah dan sumber masalah dalam bisnis. Sama seperti manusia yang melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan tubuhnya baik-baik saja, pelaku usaha UMKM juga perlu 'diperiksa' untuk memastikan kesehatannya. Di sinilah peran business checkup, untuk melakukan inspeksi, memberikan umpan balik dan memberikan arahan dan bimbingan terkait bisnis (Abbasi Montazeri et al., 2020).

Pemetaan bisnis dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan sistematis sehingga memudahkan pengambilan keputusan untuk pengelolaan dan pengembangan bisnis strategis. Pemetaan bisnis juga merupakan cara untuk menggambarkan bisnis dengan jelas, salah satunya adalah mengukur kesehatan bisnis (Sarwo, 2021).

Semua pengusaha, termasuk UMKM, ingin usahanya terus berkembang dan maju. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran kesehatan usaha untuk mengetahui apakah usaha dalam kondisi sehat atau sebaliknya. Pengukuran kesehatan merupakan suatu bentuk pengukuran pencapaian perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan (Sutrisno, 2009).

Ada beberapa aspek yang dijadikan bahan untuk melakukan analisis kesehatan usaha. Dalam penelitian ini digunakan 8 (delapan) aspek bisnis, antara lain aspek kemandirian, aspek inovasi, aspek keberanian mengambil risiko, aspek proaktif menangkap peluang dan pasar, aspek pemasaran, aspek operasional, aspek keuangan dan aspek SDM. Penentuan aspek pengukuran kesehatan usaha mengacu pada beberapa studi literatur terkait kompetensi kewirausahaan dan manajemen usaha.

Dalam dunia kesehatan, pemeriksaan kesehatan bertujuan untuk mendeteksi secara dini jika ada masalah kesehatan yang tersembunyi atau yang belum menunjukkan gejala, selain untuk menentukan tingkat kebugaran dan kesehatan secara umum. Begitu juga pada pemilik usaha dan pengelola usaha secara rutin akan memastikan kesehatan usaha yang optimal.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan kinerja UMKM dipengaruhi oleh faktor individu dan lingkungan. Faktor individu berkaitan dengan kompetensi pelaku UMKM. Kompetensi mengacu pada kemampuan mengamati lingkungan dalam memilih peluang, memiliki keterampilan komunikasi, keterampilan teknis, dan memiliki kemampuan konseptual.

Faktor individu tergantung pada karakteristik yang membedakan seorang wirausaha dengan wirausaha lainnya. Ciri-ciri wirausaha tersebut antara lain ciri-ciri wirausaha perorangan antara lain motivasi, niat, dan pengalaman dll, (Segal, Borgia, & Schoenfeld, 2010). Penelitian (Nurdina & Ariprabowo, 2022) menyatakan bahwa keberhasilan kinerja UKM berkaitan dengan kompetensi yang mengacu pada kemampuan mengamati lingkungan dalam memilih peluang, memiliki keterampilan komunikasi, keterampilan teknis, dan memiliki kemampuan konseptual.

Hakikat kewirausahaan adalah proses kreatif dan inovatif yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan. Menurut (Putri, 2017), orang yang memiliki ciri atau jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) penuh percaya diri, indikatornya penuh percaya diri, optimis, berkomitmen, disiplin, bertanggung jawab; (2) memiliki inisiatif, indikatornya penuh energi, gesit dalam bertindak dan aktif; (3) memiliki motif berprestasi , indikatornya terdiri dari orientasi ke masa depan; (4) memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya berani tampil beda, amanah, dan tangguh dalam bertindak; dan (5) berani mengambil resiko yang diperhitungkan karena menyukai tantangan.

Keberhasilan kinerja UKM dipengaruhi oleh faktor individu dan lingkungan. Faktor individu berkaitan dengan kompetensi UKM. Kompetensi sangat dibutuhkan dalam proses berwirausaha yang sangat mempengaruhi kinerja UKM. Kompetensi mengacu pada kemampuan mengamati lingkungan dalam memilih peluang, memiliki keterampilan komunikasi, keterampilan teknis, dan memiliki kemampuan konseptual (Nurdina & Ariprabowo, 2022).

Karakteristik wirausaha yang membedakan seorang wirausahawan dengan wirausahawan lainnya mempengaruhi kompetensi wirausaha. Ciri-ciri wirausaha meliputi ciri-ciri wirausaha perorangan antara lain motivasi, niat, dan pengalaman, dsb (Segal et al., 2010).

Kajian tentang pentingnya kewirausahaan dalam keberhasilan usaha, khususnya para pelaku UMKM dikemukakan antara lain (Covin & Wales, 2012) bahwa keberhasilan dalam usaha memerlukan basis kewirausahaan sebagai penggerak organisasi. Beberapa orientasi kewirausahaan mencerminkan kecenderungan perusahaan untuk menjadi inovatif, proaktif, berani mengambil risiko, otonom, dan kompetitif secara agresif.

Perkembangan UMKM erat kaitannya dengan keberadaan manajemen. UMKM perlu menerapkan berbagai fungsi manajemen agar dapat menjalankan usahanya secara teratur dan dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. Penelitian (Ezizwita, Srihasnita, & Maivalinda, 2020) menyimpulkan bahwa dalam hal pengelolaan SDM, UMKM harus mempertahankan jumlah tenaga kerja yang cukup dengan keterampilan yang memadai, dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Dalam hal manajemen produksi, UMKM harus menjaga kemasan produk yang baik dan higienis dengan desain yang menarik serta memperhatikan kelancaran proses produksi. Dalam hal manajemen pemasaran, UMKM harus menjaga harga produk yang terjangkau oleh semua kalangan. Dalam hal pengelolaan keuangan, UMKM harus melakukan pengelolaan dan pengawasan keuangan dengan baik untuk mengatasi pengeluaran perusahaan dan mengajukan bantuan modal kerja kepada pemerintah untuk meningkatkan kinerja UMKM.

 

Metode Penelitian

Makalah Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis radar. Tujuan analisis menggunakan metode radar adalah untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang posisi UMKM dan kemungkinan pengembangannya. Manfaat dari Spider atau Radar Chart adalah dapat mempermudah dalam membaca hasil dari data yang telah dianalisa (Frischa, 2016).

�����������������������������������������������������������������������������������

Hasil dan Pembahasan

 

�����������

����������������������� ����������� Gambar.1 Radar Chart Business Check Up

 

Analisis radar memberikan wawasan jangka menengah dan panjang mengenai kondisi UMKM berdasarkan 8 aspek variabel pengembangan UMKM, yaitu aspek kemandirian, aspek inovasi, aspek keberanian mengambil risiko, aspek proaktif menangkap peluang dan pasar, aspek pemasaran, operasional. aspek, aspek keuangan dan aspek SDM.

Selanjutnya terdapat 8 aspek yang terungkap dalam indikator sebagai acuan penyusunan instrumen. Jawaban soal skor 1-4 yaitu 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Sesuai, 3 = Sesuai dan 4 = Sangat Sesuai. Rincian 8 aspek yang menjadi dasar penyusunan instrumen business Check Up adalah sebagai berikut:

 

����������� Tabel 1

������������ Indikator Penyusunan Instrumen BCU

Aspek

Indikator

Kemandirian

1.    Percaya diri

2.    Tahu tujuan hidup

3.    Prioritas bisnis

4.    Semangat mencoba

5.    Proaktif

6.    Pola pikir sukses

Sumber (Fitriani & Rohita, 2019)

 

Aspek

Indikator

Inovasi

1.    Ide kreatif untuk produksi dan layanan

2.    Solusi efisien untuk masalah

3.    Bangga menciptakan sesuatu yang unik dan berharga

4.    Pelajar

5.    Perbaikan terus-menerus

6.    Peningkatan produktivitas

Sumber:(Hendro, 2011)

 

Aspek

Indikator

Keberanian mengambil resiko

1.    Berinvestasi dalam pengembangan diri

2.    Suka tantangan

3.    Ambil pinjaman untuk pengembangan bisnis

4.    Mengurangi keuntungan untuk melayani konsumen

5.    Mengembangkan kemitraan

6.    Meluncurkan produk baru dengan menilai risiko

Sumber: (Saputri, 2017)

 

Aspek

Indikator

proaktif mengambil peluang

1. Mencari kebutuhan konsumen

2. Mencari informasi pengembangan bisnis

3. Mengamati pesaing untuk pengembangan produk

4. Menanyakan kualitas produk dan layanan kepada konsumen

5. Alokasi dana untuk pemasaran

6. Bergabunglah dengan komunitas yang mendukung

Sumber: (Covey, 2001)

 

Aspek

Indikator

Pemasaran

1. Mengetahui keunikan produk/jasa dan segmennya

2. Memiliki alat pemasaran tradisional (papan nama, telepon khusus, dll.)

3. Memiliki alat pemasaran modern (media/platform sosial)

4. Memiliki brand, logo, motto bisnis, dan branding

5. Evaluasi biaya

6. Peningkatan produktivitas

Sumber:(Armstrong, Adam, Denize, & Kotler, 2014)

 

Aspek

Indikator

Operasional

1.    Memiliki SOP

2.    Miliki langganan pemasok

3.    Miliki daftar nama pemasok potensial

4.    Menjamin pelanggan menerima kualitas yang sama

5.    Proses produksi memenuhi standar (PIRT, Halal, SNI, ISO, BPOM, dll)

6.    Evaluasi berkala proses produksi

Sumber: (Ambarwati, 2020)

 

Aspek

Indikator

Keuangan

1.    Sumber pendapatan utama usaha

2.    Pisahkan keuangan bisnis dan pribadi

3.    Memiliki catatan kas

4.    Memiliki NPWP dan pelaporan berkala

5.    Memiliki laporan keuangan

6.    Mampu mengambil keputusan berdasarkan laporan keuangan

Sumber: (Wahyudiati & Isroah, 2018)

 

Aspek

Indikator

Sumber daya manusia

1.     Bisnis tidak bergantung pada diri mereka sendiri

2.     Ketahui kekuatan/kelemahan Anda dan tim

3.     Diskusikan dengan tim evaluasi bisnis

4.     Mengkomunikasikan target kepada tim

5.     Menempatkan tim sesuai kompetensi

6.     Tim memahami tujuan/target bisnis

Sumber:(Afandi, 2018)

 

Penerapan analisis ini meliputi variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek karakteristik kewirausahaan dan manajemen UMKM berdasarkan tinjauan berbagai literatur. Selanjutnya menjabarkan poin-poin dari masing-masing aspek ke dalam radar chart dan melihat posisi aspek secara keseluruhan untuk mendapatkan gambaran kondisi bisnis UMKM.

Tabel 2

Kondisi UMKM Berdasakan Analisis Chart Radar

Kondisi UMKM

Posisi Pada Chart Radar

Kurang

Terletak pada interval pertama, atau lingkaran yang paling dekat dekat jari-jari

Cukup

Terletak pada interval kedua

Baik

Terletak pada interval ketiga

Sangat Baik

Terletak pada interval keempat atau lingkaran yang paling jauh dengan jari-jari

�����������������������

Pola rasio metode radar digambarkan dalam suatu lingkaran yang menyerupai suatu bentuk radar dimana jari-jari dan lingkaran tersebut merupakan suatu jarum penunjuk yang diarahkan terhadap aspek-aspek yang mencerminkan suatu kinerja bisnis UMKM, yang artinya ���bahwa jika aspek-aspek karakteristik kewirausahaan dan manajemen yang dihasilkan UMKM menunjukkan nilai mendekati sumbu radar maka UMKM dikategorikan dalam kinerja jelek, dan begitu pula sebaliknya.Pembahasan Penelitian ini dilakukan pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan PLUT Sulawesi Selatan. Sebanyak 50 UMKM mengisi business checkup dengan mempertimbangkan setiap informasi terkait individu dan situasi bisnis yang dijalankan saat ini. Pemetaan UMKM ini menggunakan radar chart yang sangat cocok digunakan untuk melihat perkembangan kinerja atau kualitas manusia. Radar Chart adalah metode grafik untuk menampilkan data multivariabel dalam bentuk grafik dua dimensi dari tiga atau lebih variabel kuantitatif yang direpresentasikan pada suatu sumbu yang dimulai dari titik yang sama.

Data tersebut berupa perkembangan 8 aspek usaha UMKM yang meliputi aspek kemandirian, aspek inovasi, aspek keberanian mengambil risiko, aspek proaktif menangkap peluang dan pasar, aspek pemasaran, aspek operasional, aspek keuangan dan SDM. Aspek skor diperoleh dengan mengalihkan rating pada setiap indikator variabel dikalikan dengan nilai bobot. Data yang terkumpul dihitung dengan analisis rasio radar yang kemudian diplot ke dalam diagram radar sehingga mudah untuk mengevaluasi kinerja masing-masing UMKM kemudian diakumulasikan menjadi radar kelompok.

 

 

Gambar.2 Radar Chart Business Check Up Kelompok

UMKM Binaan PLUT Sulawesi Selatan

 

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penerapan analisis radar dalam mengevaluasi kinerja atau pemetaan UMKM binaan PLUT Sulawesi Selatan adalah 8 aspek pemeriksaan usaha UMKM berada pada kategori baik (radar 3-4), kecuali untuk aspek keuangan dalam kategori cukup (radar 2-3). Aspek tertinggi adalah aspek inovasi dengan nilai 3,67; kemudian aspek proaktif dengan nilai 3,56; kemudian aspek kemandirian dengan nilai 3,48; berikutnya adalah aspek pemasaran dengan nilai 3,34; aspek SDM dengan nilai 3,30; aspek keberanian dengan nilai 3,28, aspek operasional dengan nilai 3,04 dan terendah adalah aspek keuangan dengan nilai 2,74.

 

Bibliografi

 

Abbasi Montazeri, Effat, Khosravi, Azar Dokht, Saki, Morteza, Sirous, Mehrandokht, Keikhaei, Bijan, & Seyed-Mohammadi, Sakineh. (2020). Prevalence Of Extended-Spectrum Beta-Lactamase-Producing Enterobacteriaceae Causing Bloodstream Infections In Cancer Patients From Southwest Of Iran. Infection And Drug Resistance, 1319�1326.Google Scholar

 

Afandi, Pandi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep Dan Indikator). Riau: Zanafa Publishing. Google Scholar

 

Ambarwati, Rita. (2020). Buku Ajar Manajemen Operasional Dan Implementasi Dalam Industri. Umsida Press, 1�947. Google Scholar

 

Armstrong, Gary, Adam, Stewart, Denize, Sara, & Kotler, Philip. (2014). Principles Of Marketing. Pearson Australia. Google Scholar

 

Covey, Sean. (2001). The 7 Habits Highly Effective Teens (Alihbahasa: Saputra, Arvin). Jakarta: Binarupa Aksara. Google Scholar

 

Covin, Jeffrey G., & Wales, William J. (2012). The Measurement Of Entrepreneurial Orientation. Entrepreneurship Theory And Practice, 36(4), 677�702. Google Scholar

 

Ezizwita, Ezizwita, Srihasnita, Rita, & Maivalinda, Maivalinda. (2020). Strategi Penguatan Manajemen Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Pada Industri Pengolahan Makanan Ringan Di Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumbar. Menara Ilmu, 14(2). Google Scholar

 

Fitriani, Riskia, & Rohita, Rohita. (2019). Penanaman Kemandirian Anak Melalui Pembelajaran Di Sentra Balok. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 5(1), 290124. Google Scholar

 

Frischa, Seflianawati. (2016). Studi Kebutuhan Kapal Perintis Sebagai Pendukung Konektivitas Di Kepulauan Seribu. Universitas Darma Persada. Google Scholar

 

Hendro, Ir. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Google Scholar

 

Limanseto, Haryo. (2021). Umkm Menjadi Pilar Penting Dalam Perekonomian Indonesia. Diambil Dari Https://Ekon. Go. Id/Publikasi/Detail/2969/Umkm-Menjadi-Pilar-Penting-Dalam-Perekonomian-Indonesia. Google Scholar

 

Nicolescu, Ovidiu. (2009). Main Features Of Smes Organisation System. Revista De Management Comparat Internațional, 10(3), 405�413. Google Scholar

 

Nurdina, Nurdina, & Ariprabowo, Tri. (2022). Penguatan Kompetensi Kewirausahaan Dan Inovasi Produk Sebagai Penentu Kinerja Ukm. Bbm (Buletin Bisnis & Manajemen), 8(1), 113�124. Google Scholar

 

Putri, Ni Luh Wahyuni Widya. (2017). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 9(1), 137�147. Google Scholar

 

Saputri, Galuh Oktavia Dwi. (2017). Pengaruh Percaya Diri Dan Berani Mengambil Risiko Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Umkm Makanan Ringan Di Kota Semarang (Studi Kasus Pada Sentra Industri Kerupuk, Keripik, Peyek Dan Sejenisnya Di Kota Semarang). Unika Soegijapranata Semarang. Google Scholar

 

Sarwo, Edi. (2021). Strategi Fundraising Zakat, Infak, Dan Sedekah Dengan Pendekatan Business Model Canvas (Studi Kasus Baznas Provinsi Sumatera Utara). Umsu. Google Scholar

 

Segal, Gerry, Borgia, Dan, & Schoenfeld, Jerry. (2010). Founder Human Capital And Small Firm Performance: An Empirical Study Of Founder-Managed Natural Food Stores. Journal Of Management And Marketing Research, 4, 1. Google Scholar

 

Sutrisno, Hadi. (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonosia. Google Scholar

 

Wahyudiati, Dinar, & Isroah, Isroah. (2018). Pengaruh Aspek Keuangan Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (Sdm) Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Desa Kasongan. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 6(2). Google Scholar

 

Wang, Clement K., Tsang, S. W., Zhang, W., Tao, Y., & Shing, M. (2020). Wong. Entrepreneurial Interest Of University Students In Singapore. Technovation, 24, 163�172. Google Scholar

 

Copyright holder:

Bahrul Ulum Ilham (2022)

 

First publication right:

Syntax Idea

 

This article is licensed under: