Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�

Vol. 4, No. 12, Desember 2022

 

ANALISIS PREDIKSI PROFIT PROYEK PEKERJAAN PLAFON GYPSUM MENGGUNAKAN KLASIFIKASI DECISION TREE

 

Kautsar Baihaqi Supriyadi, Feri Sulianta

Departemen Informatika, Universitas Widyatama, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi yang salah satu layanannya yakni jasa pemasangan plafon gypsum, membutuhkan strategi kelola perencanaan anggaran atau Rincian Anggaran Biaya (RAB) untuk mendukung kelancaran pengerjaan proyek. Pada proses berjalannya proyek pekerjaan plafon, perencanaan anggaran digunakan sebagai sumber informasi utama dalam menghitung keuntungan perusahaan. Rincian Anggaran Biaya suatu proyek pekerjaan plafon gypsum meliputi biaya tenaga kerja, tenaga ahli, material, operasional proyek, biaya peralatan kerja dan biaya mobilisasi. Perencanaan yang tidak tepat dapat mempengaruhi cash flow sebuah perusahaan sehingga berkaitan erat terhadap keberlangsungan pelaksanaan proyek pekerjaan plafon. Diperlukan suatu teknik prediksi untuk menentukan keuntungan perusahaan berdasarkan penggunaan RAB suatu proyek agar perusahaan tersebut dapat menjaga cash flow yang mereka miliki sehingga tidak mempengaruhi pelaksanaan proyek. Tujuan untuk mencari faktor mana yang lebih menentukan untuk menghasilkan keuntungan dalam suatu proyek pekerjaan plafon. Penelitian ini menyajikan implementasi data mining dengan metode klasifikasi khususnya decision tree dapat menyelesaikan permasalaan tersebut dan menghasilkan sebuah knowledge discovery dalam membantu perusahaan mendapatkan keuntungan di masa depan. Kesimpulan, teknik klasifikasi dapat membantu perusahaan untuk lebih memperhatikan atribut tertentu dalam pelaksanaan sebuah proyek pekerjaan plafon dan membantu perusahaan atau pemangku kebijakan dalam menentukan sebuah keputusan di masa depan.

 

Kata kunci: Data Mining; Klasifikasi; Decision Tree; Prediksi; Rincian Anggaran Biaya; Profit.

 

Abstract

A company engaged in the construction sector, one of whose services is the installation of gypsum ceiling services, requires a strategy for managing budget planning or Detailed Budgeting (RAB) to support the smooth running of the project. In the process of running a ceiling work project, budget planning is used as the main source of information in calculating company profits. Details of the Budget The cost of a gypsum ceiling work project includes labor costs, experts, materials, project operations, work equipment costs and mobilization costs. Inappropriate planning can affect a company's cash flow so that it is closely related to the continuity of the implementation of ceiling work projects. A prediction technique is needed to determine company profits based on the use of a project's RAB so that these companies can maintain their cash flow so that it does not affect project implementation. The aim is to find out which factors are more decisive for generating profits in a ceiling work project. This study presents the implementation of data mining with classification methods, especially decision trees that can solve these problems and generate knowledge discovery to help companies gain future profits. The results of classification techniques can help companies pay more attention to certain attributes in implementing a ceiling work project and help companies or policy makers in determining a decision in the future.

 

Keywords: Data mining; Klasifikasi; Decision tree; Prediction; Real Estimate of Cost; Profit

 

Pendahuluan

Teknologi dan informasi mempunyai dampak yang sangat luas untuk berbagai bidang. Salah satunya yaitu bidang konstruksi (Abdillah et al., 2020). Dalam menjalankan kegiatan konstruksi, faktor utama yang menentukan keberhasilan suatu proyek adalah perencanaan anggaran (Rawis, Tjakra, & Arsjad, 2016). Dalam menentukan perencanaan anggaran, teknologi dan informasi dapat memberikan sebuah prediksi berapa banyak anggaran yang diperlukan dan meminimalisir tingkat kerugian (Purnaya & SE, 2016).

Dalam proyek pekerjaan plafon, perencanaan anggaran digunakan sebagai sumber informasi utama dalam menghitung keuntungan perusahaan. Perencanaan anggaran atau biasa disebut Rincian Anggaran Biaya (RAB), biasanya meliputi tenaga kerja, material, operasional proyek dan operasional perusahaan. Perencanaan yang tidak tepat dapat mempengaruhi cash flow sebuah perusahaan sehingga merupakan faktor utama dalam menentukan hasil suatu proyek pekerjaan plafon (Abma, Nugraheni, & Metalindra, 2020).

Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan adanya suatu teknik prediksi untuk menentukan kentungan perusahaan berdasarkan penggunaan RAB suatu proyek. Teknik prediksi yang akan digunakan yaitu teknik klasifikasi data mining. Klasifikasi merupakan sebuah teknik data mining yang bertujuan untuk membuat sebuah model prediksi dengan memberikan label/kelas (Maharani, 2015). Dalam hal ini keuntungan perusahaan akan diberikan label yaitu �profit� atau �defisit�.

Dalam beberapa penelitian terdahulu analisis prediksi dengan menggunakan klasifikasi decision tree sudah diimplementasikan dalam berbagai bidang. Dalam penelitian (Wang & Gao, 2021);(Songze & Yan, 2005) teknik ini digunakan dalam bidang pendidikan untuk mengetahui korelasi antara kurikulum pendidikan terhadap prestasi siswa dan pemilihan karir setelah siswa tersebut lulus. Sedangkan dalam penelitian (Liu, Hu, Yan, & Zhang, 2013) metode ini digunakan untuk mendapatkan knowledge discovery terhadap performa karyawan yang sudah lulus dengan karyawan yang masih menempuh bidang pendidikan.

Dalam penelitian ini digunakan juga metode klasifikasi decision tree, yang diuji menggunakan data dalam bidang konstruksi khususnya pekerjaan plafon dengan memprediksi keuntungan dan kerugian proyek tersebut berdasarkan beberapa faktor dan bertujuan untuk mencari faktor mana yang lebih menentukan untuk menghasilkan keuntungan dalam suatu proyek pekerjaan plafon.

Knowledge Discovery in Database (KDD)

Knowledge Discovery in Database (KDD) merupakan sistem yang digunakan untuk menemukan informasi dari database yang tersedia (Utami, 2019). Database berisi tabel-tabel yang mempunyai hubungan satu sama lain. Informasi tersebut ditransformasikan menjadi sebuah basis pengetahuan untuk dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Suyanto, 2017).

Knowledge Discovery in Database (KDD) dan data mining dikolaborasikan pada kondisi tertentu guna menjabarkan operasi penambangan informasi potensial yang belum ditemukan dalam sebuah database yang cukup besar (Faradillah, 2013). Dua hal tersebut secara konsep bisa disebut berbeda akan tetapi mempunya kolerasi satu sama lain, bahkan salah satu tahapan dari prosedur KDD adalah data mining (Harahap, 2015). Berikut adalah tahapan dalam proses KDD:

1.   Data Selection

2.   Pre-processing / Cleaning

3.   Transformation

4.   Data mining

5.   Evaluation

Data mining

Data mining adalah proses analisis terhadap knowledge discovery in database yang disingkat KDD. Pengetahuan bisa berupa pola (pattern) data atau relasi antar data yang valid (tidak diketahui sebelumnya) (Fayyad, Piatetsky-Shapiro, & Smyth, 1996);(Suyanto, 2017).

Data mining adalah gabungan berbagai ilmu komputer yang merupakan irisan dari artificial intelligence, machine learning, statistics, dan database systems (Geng & Hamilton, 2006);(Clifton, Niehaus, Charlton, & Colopy, 2015). Data mining memliki dua fungsi yaitu deskriptif dan prediktif. Deskriptif artinya data mining digunakan untuk menemukan pola atau pattern yang menjelaskan karakteristik data. Terdapat 3 teknik data mining yang termasuk kedalam kategori deskriptif yaitu:

1.   Klasterisasi (clustering)

2.   Aturan asosiasi (association rule)

3.   Sequential Pattern

Fungsi prediktif yaitu data mining digunakan dalam membentuk sebuah model pengetahuan yang akan digunakan untuk melakukan prediksi. Yang termasuk kedalam kategori ini yaitu:

1.   Klasifikasi (classification)

2.   Regresi (regression

3.   Deteksi anomaly (anomaly detection)

Klasifikasi

Klasifikasi adalah satu diantara teknik prediktif data mining. Klasifikasi dapat didefiniskan sebagai proses untuk menyatakan suatu objek data sebagai salah satu kategori yang telah didefinisikan sebelumnya (Zaki, Sayed, & Mori, 2013). Terdapat 4 teknik klasifikasi, diantaranya adalah:

1.   Na�ve Bayes

2.   Decision Tree

3.   ANN

4.   SVM

Decision Tree

Decision tree disebut juga atau diartikan sebagai pohon keputusan. Metode decision tree mengubah informasi/fakta yang sangat besar menjadi sebuah pohon keputusan yang merpresentasikan aturan dan dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa basis data seperti Structure Query Language (Anggraeni, Saputra, & Noranita, 2014). Pohon keputusan digunakan untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan variabel target (Achmad, Slamat, & Itats, 2012). Teknik klasifikasi yang menggunakan decision tree, biasanya berkaitan dengan Entropy dan Information Gain. Entropy merupakan sebuah parameter yang digunakan dalam mengukur keberagaman dalam suatu himpunan data (Pal & Pal, 1991). Secara matematis Entropy dirumuskan sebagai berikut:

����������� ����������������������� �������� ����������������������� �����������������������������������������������

Keterangan:

c : jumlah kelas

pi: perbandingan antara jumlah sampel di kelas i dengan jumlah sampel pada

������������� himpunan data

Information Gain adalah parameter efektivitas sebuah atribut dalam mengklasifikasikan data (Suyanto, 2017). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Keterangan:

S : himpunan kasus

A: atribut

n : jumlah partisi atribut A

|Si|: jumlah sampel untuk nilai i

|S|: jumlah seluruh sampel data

Profit/Keuntungan

Secara sederhana profit dapat diartikan sebagai selisih positif antara pendapatan dengan pengeluaran. Lebih sederhananya lagi profit yaitu pendapatan lebih besar dari pengeluaran (Barker, 2010).� Profit merupakan meningkatnya nilai modal akibat adanya transaksi keluar masuknya uang yang memberikan pengaruh pada perusahaan dalam jangka waktu tertentu (Elisa, 2018).

 

Metode Penelitian

A.    Desain Penelitian

Merupakan sebuah gambaran yang menyajikan setiap proses yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian.

 

Gambar 1

Desain Penelitian

 

Berikut adalah tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan sesuai dengan gambar diatas:

1.   Identifikasi Masalah, proses pengidentifikasian permasalahan yang timbul sehingga diperlkukan adanya penelitian.

2.   Studi Literatur, proses pencarian informasi dari berbagai sumber yang berhubungan erat dengan permasalahan dalam penelitian.

3.   Pengumpulan Data, pemilahan data yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan, dikumpulkan menjadi satu sehingga menjadi RAW data yang akan diuji.

4.   Data Preprocessing, proses sebelum data diolah menggunakan teknik klasifikasi.

5.   Klasifikasi Data mining, proses pengklasifikasian dataset.

6.   Analisis Hasil

B.  Populasi dan Sampel

1.   Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah data history laporan proyek yang sudah selesai yang berisi persentasi penggunaan rincian anggaran biaya (RAB) terhadap nilai kontrak sebuah proyek di PT. Mitrakarya Teguhsetia pada periode 2018-2021.

2.   Sampel

Sampel yang digunakan adalah 35 data sampel dari populasi data history laporan proyek yang sudah selesai di PT. Mitrakarya Teguhsetia periode 2018-2021.

C.    Variabel Penelitian

Variabel merupakan sebuah objek yang mempengaruhi hasil penelitian. Dalam memprediksi profit terdapat beberapa variabel yang mempunyai korelasi terhadap profit itu sendiri, yaitu:

1.   Nilai kontrak merupakan nilai pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan perjanjian atau Surat Perintah Kerja (SPK)

2.   Waktu merupakan lama pelaksanaan proyek dari awal hingga proyek selesai.

3.   Rincian Anggaran Biaya Tenaga Ahli (Upah) adalah biaya yang berupa pembayaran untuk upah tenaga ahli sebagai imbal jasa melakukan pengawasan terhadap pemasangan pekerjaan plafon dan partisi.

4.   Rincian Anggaran Biaya Tenaga Kerja (Upah) adalah upah tenaga kerja sebagai imbal jasa dari jasa pemasangan pekerjaan plafon dan partisi.

5.   Rincian Anggaran Biaya Material adalah biaya yang berupa pembayaran untuk bahan material yang akan digunakan dalam mengerjakan sebuah proyek.

6.   Rincian Anggaran Biaya Operasional Proyek adalah pengeluaran perusahaan dalam menjalankan sebuah proyek.

7.   Rincian Anggaran Biaya Peralatan adalah biaya yang berupa pengeluaran uang untuk perlatan yang digunakan pada saat proyek berjalan.

8.   Rincian Anggaran Biaya Mobilisasi adalah biaya yang berupa pengeluaran uang untuk transportasi.

 

Hasil dan Pembahasan

A.    Dataset

Penelitian ini menggunakan data rekap proyek pekerjaan plafon periode 2018-2021 sebagai dataset.

Tabel 1.

Dataset

PERSENTASE PERBANDINGAN PENGELUARAN/PENDAPATAN

TERHADAP NILAI KONTRAK KESELURUHAN

No

Nama Proyek

Nilai Kontrak

Waktu

Tenaga Ahli

Tenaga Kerja

Material

Operasion

Peralatan

Mobilisasi

Profit

I

PG001

11.252.922

25

15%

26%

38%

8%

10%

10%

-7%

2

PG002

84.556.239

23

13%

19%

36%

9%

14%

11%

-2%

3

PG003

46.245.223

46

22%

33%

38%

6%

7%

7%

-13%

4

PG004

48,648,173

35

13%

21%

31%

1%

7%

7%

20%

5

PG005

1.679.625.

314

6%

36%

41%

10%

8%

2%

-3%

6

PG006

711,870,04

272

22%

32%

39%

8%

12%

10%

-23%

7

PG007

1.182.452.

542

21%

9%

32%

6%

8%

8%

16%

8

PG008

518.922.74

225

21%

24%

41%

1%

8%

11%

-6%

9

PG009

87,029,042

32

3%

9%

18%

12%

9%

15%

34%

10

PG010

382,969,75

256

11%

12%

32%

9%

12%

8%

16%

11

PG011

526.235.94

432

22%

32%

37%

7%

8%

9%

-15%

12

PG012

113,380,88

45

12%

22%

33%

6%

8%

11%

8%

13

PG013

4,867,785,

926

25%

35%

36%

6%

9%

8%

-19%

14

PG014

862,948,68

72

11%

8%

41%

9%

8%

13%

10%

15

PG015

27,035,250

12

1%

7%

34%

5%

5%

10%

38%

16

PG016

2.762.341.

330

21%

31%

18%

2%

8%

12%

8%

17

PG017

414,329,58

142

8%

22%

15%

3%

13%

15%

24%

18

PG018

2,558,848,

316

23%

33%

38%

10%

8%

8%

-20%

19

PG019

357,042,79

92

3%

10%

36%

2%

8%

12%

29%

20

PG020

327,187,80

314

24%

22%

15%

3%

9%

12%

15%

21

PG021

274,514,69

122

7%

13%

37%

2%

8%

14%

19%

22

PG022

160,000,00

138

11%

21%

37%

1%

8%

11%

11%

23

PG023

1,284,057,

183

16%

36%

36%

6%

9%

13%

-16%

24

PG024

35,615,365

57

1%

16%

20%

6%

9%

10%

38%

25

PG025

56,458,475

91

2%

18%

32%

6%

7%

7%

28%

26

PG026

171.828.25

32

1%

18%

28%

1%

2%

10%

40%

27

PG027

95,884,402

52

12%

34%

41%

8%

10%

11%

-16%

28

PG028

364,887,72

87

9%

27%

38%

2%

13%

12%

-1%

29

PG029

101,819,99

72

21%

33%

27%

12%

8%

1%

-2%

30

PG030

324.132.23

37

1%

18%

33%

2%

10%

2%

34%

31

PG031

2.039.208.

186

8%

20%

36%

1%

12%

11%

12%

32

PG032

85,217,033

31

1%

20%

36%

1%

8%

8%

26%

33

PG033

11.517.512

20

11%

22%

21%

7%

11%

9%

19%

34

PG034

13.010.300

14

1%

25%

10%

6%

10%

8%

10%

35

PG035

64.269.200

148

6%

25%

38%

4%

2%

8%

17%

 

B.     Dat24a Preprocessing

Berdasarkan kebutuhan dilakukan data transformation terhadap dataset yang ada pada sub-bab sebelumnya. Tipe data numerik akan ditransformasikan menjadi tipe data kategorical. Untuk variabel �nilai kontrak� akan ditransformasi menjadi 3 label dengan aturan sebagai berikut:

1.   Nilai kontrak < 250.000.000 maka dilabeli Low

2.   250.000.000 ≤ nilai kontrak ≤ 500.000.000 dilabeli Medium

3.   Nilai kontrak > 500.000.000 dilabeli High

Selanjutnya untuk variabel �waktu� akan dikategorikan menjadi 2 label yaitu �Long� dan �Short�. Long untuk jangka pengerjaan proyek >180 hari, sedangkan short untuk proyek yang pengerjaannya <180 hari. (Faradillah, 2013) Untuk 6 variabel lainnya yaitu Tenaga Ahli, Tenaga Kerja, Material, Operasional Proyek, Peralatan dan Mobilisasi akan dikategorikan menjadi 3 label yaitu Underspend (pengeluaran dibawah budget RAB), Budget (pengeluaran sesuai dengan budget RAB) dan Overspend (pengeluaran diatas budget RAB). Aturan yang ditetapkan untuk ke-6 variabel tersebut berbeda-beda tergantung dengan persentase masing masing variable terhadap RAB dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2

Transformasi Tenaga Ahli

LABEL

RAB (X)

Underspend

≤ 10%

Budget

20% ≥ X > 10%

Overspend

> 20%

 

Tabel 3

Tranformasi Tenaga Kerja

LABEL

RAB (X)

Underspend

≤ 20%

Budget

30% ≥ X > 20%

Overspend

> 30%

 

Tabel 4

Transformasi Material

LABEL

RAB (X)

Underspend

≤ 30%

Budget

35% ≥ X > 30%

Overspend

> 35%

 

Tabel 5

Transformasi Operasional Proyek

LABEL

RAB (X)

Underspend

≤ 5%

Budget

8% ≥ X > 5%

Overspend

> 8%

 

Tabel 6

Transformasi Peralatan

LABEL

RAB (X)

Underspend

≤ 7%

Budget

10% ≥ X > 7%

Overspend

> 10%

 

Tabel 7

Transformasi Mobilisasi

LABEL

RAB (X)

Underspend

≤ 7%

Budget

10% ≥ X > 7%

Overspend

> 10%

 

Sedangkan untuk profit/keuntungan akan dikategorikan menjadi 2 kelas yaitu Profit bila keuntungan didapat ≥10% dan Defisit bila keuntungan yang didapat <10% atau bahkan negatif. Hasil akhir dari rangkaian proses Data Preprocessing adalah sebagai berikut:

��������������

 

 

 

Tabel 8

Format Dataset setelah Preprocessing

�����������

C.    Klasifikasi

Dari Data Preprocessing yang terlah dihasilkan, selanjutnya dilakukan proses klasifikasi dengan menggunakan metode Decision tree. Dari tabel tersebut akan ditentukan atribut/variabel mana yang menjadi akar atau node, berdasarkan nilai Information Gain tertinggi yang dimiliki oleh masing-masing atribut. Dalam menentukan nilai Information Gain diperlukan nilai Entropy masing-masing atribut terlebih dahulu. Nilai Entropy dapat dihitung dengan menggunakan rumus(1). Selanjutnya menghitung Information Gain dengan rumus(2).

Perhitungan lengkap untuk nilai Entropy dan Information Gain masing-masing atribut yang digunakan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

 

Tabel 9

Perhitungan Node 1

Node

Atribut

Nilai

Jumlah Kasus

Profit

Defisit

Entropy

Gain

1

Total

 

35

22

13

0,952

 

 

Nilai Kontrak

 

 

 

 

 

0,074

 

 

Low

13

10

3

0,779

 

 

 

Medium

10

7

3

0,881

 

 

 

High

12

5

7

0,980

 

 

Waktu

 

 

 

 

 

0,071

 

 

Short

23

17

6

0,828

 

 

 

Long

12

5

7

0,980

 

 

Tenaga Ahli

 

 

 

 

 

0,166

 

 

Underspend

14

12

2

0,592

 

 

 

Budget

11

7

4

0,946

 

 

 

Overspend

10

3

7

0,881

 

 

Tenaga Kerja

 

 

 

 

 

0,404

 

 

Underspend

14

13

1

0,371

 

 

 

Budget

11

8

3

0,845

 

 

 

Overspend

10

1

9

0,469

 

 

Material

 

 

 

 

 

0,279

 

 

Underspend

7

6

1

0,592

 

 

 

Budget

8

8

0

0

 

 

 

Overspend

20

8

12

0,971

 

 

Operasional Proyek

 

 

 

 

 

0,142

 

 

Underspend

15

13

2

0,567

 

 

 

Budget

13

6

7

0,996

 

 

 

Overspend

7

3

4

0,985

 

 

Peralatan

 

 

 

 

 

0,112

 

 

Underspend

5

5

0

0

 

 

 

Budget

24

13

11

0,994

 

 

 

Overspend

6

4

2

0,918

 

 

Mobilisasi

 

 

 

 

 

0,007

 

 

Underspend

4

2

2

1

 

 

 

Budget

15

10

5

0,918

 

 

 

Overspend

16

10

6

0,954

 

 

Dari perhitungan tabel diketahui bahwa tenaga kerja merupakan nilai dengan gain terbesar yaitu 0,404 maka Tenaga Kerja dijadikan sebuah akar/node. Dari nilai yang terdapat dalam tabel perhitungan tersebut kita dapat menyimpulkan ketika sebuah proyek pekerjaan plafon biaya tenaga kerja nya underspend dapat dipastikan proyek tersebut akan mendapatkan profit. Sedangkan ketika tenaga kerja overspend proyek tersebut sudah dipastikan akan defisit. Ketika tenaga kerja yang dikeluarkan sesuai budget masih belum dapat dilihat hasil keuntungan proyeknya. Maka dari itu pohon keputusan yang terbentuk juga belum terisi secara penuh.

�������������� �����������

Gambar 2

Pohon Keputusan Node 1

 

Oleh karena itu kita perlu melakukan perhitungan kembali. Perhitungan ini disebut node 1.1. Akan tetapi perhitungan node 1.1 tidak dilakukan terhadap semua data seperti node 1. Perhitungan dilakukan terhadap data yang telah difilter dengan ketentuan nilai atribut Tenaga Kerja adalah �Budget� dan dihasilkan data sebagai berikut:

 

Tabel 10

Perhitungan Node 1.1

Node

Atribut

Nilai

Jumlah Kasus

Profit

Defisit

Entropy

Gain

1.1

Total (Tenaga Kerja [Budget])

 

11

8

3

0,845

 

 

Nilai Kontrak

 

 

 

 

 

0,196

 

 

Low

6

5

1

0,650

 

 

 

Medium

4

3

1

0,811

 

 

 

High

1

0

1

0

 

 

Waktu

 

 

 

 

 

0,220

 

 

Short

9

7

2

0,764

 

 

 

Long

2

1

1

0

 

 

Tenaga Ahli

 

 

 

 

 

0,040

 

 

Underspend

4

3

1

0,811

 

 

 

Budget

5

4

1

0,722

 

 

 

Overspend

2

1

1

1

 

 

Material

 

 

 

 

 

0,300

 

 

Underspend

3

3

0

0

 

 

 

Budget

2

2

0

0

 

 

 

Overspend

6

3

3

1

 

 

Operasional Proyek

 

 

 

 

 

0,296

 

 

Underspend

7

5

2

0,863

 

 

 

Budget

3

3

0

0

 

 

 

Overspend

1

0

1

0

 

 

Peralatan

 

 

 

 

 

0,045

 

 

Underspend

1

1

0

0

 

 

 

Budget

7

5

2

0,863

 

 

 

Overspend

1

0

1

0

 

 

Mobilisasi

 

 

 

 

 

0,218

 

 

Underspend

0

0

0

0

 

 

 

Budget

4

4

0

0

 

 

 

Overspend

7

4

3

0,985

 

 

Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan hasil bahwa Material merupakan akar untuk node 1.1 (Information Gain tertinggi). Maka pohon keputusannya adalah:

 

�������������������������� ��

Gambar 3

Pohon Keputusan Node 1.1

 

Dalam Node 1.1 ketika Material Overspend belum dapat diketahui keuntungan yang didapat oleh perusahaan apakah profit atau defisit sehingga perlu dilakukan kembali perhitungan selanjutnya terhadap data node 1.1 dengan nilai atribut Material adalah �Overspend� dan akan disebut dengan Node 1.2.

 

Tabel 11

Perhitungan Node 1.2

Node

Atribut

Nilai

Jumlah Kasus

Profit

Defisit

Entropy

Gain

1.2

Total (Material [Overspend])

 

6

3

3

1

 

 

Nilai Kontrak

 

 

 

 

 

0,208

 

 

Low

3

2

1

0,918

 

 

 

Medium

2

1

1

1

 

 

 

High

1

0

1

0

 

 

Waktu

 

 

 

 

 

0,191

 

 

Short

5

3

2

0,971

 

 

 

Long

1

0

1

0

 

 

Tenaga Ahli

 

 

 

 

 

0,208

 

 

Underspend

3

2

1

0,918

 

 

 

Budget

2

1

1

1

 

 

 

Overspend

1

0

1

0

 

 

Operasional Proyek

 

 

 

 

 

0,333

 

 

Underspend

4

2

2

1

 

 

 

Budget

1

0

0

0

 

 

 

Overspend

1

0

1

0

 

 

Peralatan

 

 

 

 

 

0,333

 

 

Underspend

1

1

0

0

 

 

 

Budget

4

2

2

1

 

 

 

Overspend

1

0

1

0

 

 

Mobilisasi

 

 

 

 

 

0,459

 

 

Underspend

0

0

0

0

 

 

 

Budget

2

2

0

0

 

 

 

Overspend

4

1

3

0,811

 

�����������������������������������

Dalam node 1.2 atribut dengan nilai Information Gain tertinggi adalah Mobilisasi, dengan hasil pohon keputusan sebagai berikut.

 

����������������������������

Gambar 4

Pohon Keputusan Node 1.2

 

Perhitungan dihentikan sampai dengan node 1.2 karena pohon keputusan sudah terbentuk dan semua akarnya sudah terisi.

D.    Analisis dan Hasil

Pohon keputusan tersebut menghasilkan aturan/rule berdasarkan knowledge discovery yang didapat sebagai berikut:

1.      Jika biaya �Tenaga Kerja� overspend maka proyek pekerjaan plafon akan mengalami kerugian (defisit).

2.      Jika biaya �Tenaga Kerja� underspend maka proyek akan mengalami keuntungan (profit).

3.      Jika biaya �Tenaga Kerja� budget dan biaya �Material� underspend atau budget maka proyek pekerjaan plafon akan mengalami keuntungan (profit).

4.      Jika biaya �Tenaga Kerja� budget dan biaya �material� overspend, biaya �Mobilisasi� menjadi penentu. Jika budget perusahaan mengalami profit sedangkan jika overspend perusahaan mengalami defisit.

Berdasarkan knowledge discovery yang dihasilkan, terdapat beberapa rules yang sama dengan yang dialami oleh perusahaan, yaitu:

1.    Biaya �Tenaga Kerja� dan �Material� yang sering melebih anggaran merupakan penyebab faktor utama perusahaan mengalami kerugian dalam sebuah proyek.

2.   Dalam beberapa proyek, ketika perusahaan mampu menekan biaya �Tenaga Kerja� dan �Material�, proyek tersebut selalu mendapatkan keuntungan.

 

Kesimpulan

Metode klasifikasi Decision tree dapat digunakan dalam memprediksi profit proyek pekerjaan plafon di PT. Mitrakarya Teguhsetia dengan atribut yang terpenting yaitu RAB Tenaga Kerja. Hal tersebut sesuai dengan keaadaan dalam perusahaan dimana dalam setiap proyek yang berjalan, dimana jika RAB Tenaga Kerja selalu memegang peranan penting dalam setiap proyeknya.

Pohon keputusan yang dihasilkan oleh teknik klasifikasi dapat membantu perusahaan untuk lebih memperhatikan atribut tertentu dalam pelaksanaan sebuah proyek pekerjaan plafon dan membantu perusahaan atau pemangku kebijakan dalam menentukan sebuah keputusan di masa depan.

 

Bibliografi

 

Abdillah, Leon A., Alwi, Moh Hatta, Simarmata, Janner, Bisyri, Muhammad, Nasrullah, Nasrullah, Asmeati, Asmeati, Gusty, Sri, Sakir, Sakir, Affandy, Nur Azizah, & Bachtiar, Erniati. (2020). Aplikasi Teknologi Informasi: Konsep dan Penerapan. Yayasan Kita Menulis.Google Scholar

 

Abma, Vendie, Nugraheni, Fitri, & Metalindra, Metalindra. (2020). Cash Flow Proyek Dengan Sumber Modal Bank Syariah Pada Pembangunan Dan Rehabilitasi Gedung Pelayanan Kesehatan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. Construction and Material Journal, 2(2), 77�90. Google Scholar

 

Achmad, Budanis Dwi Meilani, Slamat, Fauzi, & ITATS, Fakultas Teknologi Informasi. (2012). Klasifikasi data karyawan untuk menentukan jadwal kerja menggunakan metode decision tree. Jurnal Iptek, 16(1). Google Scholar

 

Anggraeni, Hapsari Dita, Saputra, Ragil, & Noranita, Beta. (2014). Aplikasi Data Mining Analisis Data Transaksi Penjualan Obat Menggunakan Algoritma Apriori (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang). Journal of Informatics and Technology, 2(2), 24�30. Google Scholar

 

Barker, Richard. (2010). On the definitions of income, expenses and profit in IFRS. Accounting in Europe, 7(2), 147�158. Google Scholar

 

Clifton, David A., Niehaus, K. E., Charlton, Peter, & Colopy, G. W. (2015). Health informatics via machine learning for the clinical management of patients. Yearbook of Medical Informatics, 24(01), 38�43. Google Scholar

 

Elisa, Erlin. (2018). Prediksi Profit Pada Perusahaan Dengan Klasifikasi Algoritma C4. 5. Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer (Klik), 5(02), 179�189. Google Scholar

 

Faradillah, Sarah. (2013). Implementasi Data Mining Untuk Pengenalan Karakteristik Transaksi Customer Dengan Menggunakan Algoritma C4. 5. Pelita Informatika Budi Darma, 5(3), 1�5. Google Scholar

 

Fayyad, Usama, Piatetsky-Shapiro, Gregory, & Smyth, Padhraic. (1996). From data mining to knowledge discovery in databases. AI Magazine, 17(3), 37. Google Scholar

 

Geng, Liqiang, & Hamilton, Howard J. (2006). Interestingness measures for data mining: A survey. ACM Computing Surveys (CSUR), 38(3), 9-es. Google Scholar

 

Harahap, Fitriana. (2015). Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat. Proceedings Konferensi Nasional Sistem Dan Informatika (KNS&I). Google Scholar

 

Liu, Yue, Hu, Lingjie, Yan, Fei, & Zhang, Bofeng. (2013). Information gain with weight based decision tree for the employment forecasting of undergraduates. 2013 IEEE International Conference on Green Computing and Communications and IEEE Internet of Things and IEEE Cyber, Physical and Social Computing, 2210�2213. IEEE. Google Scholar

 

Maharani, Warih. (2015). Klasifikasi Data Menggunakan JST Backpropagation Momentum dengan Adaptive Learning Rate. Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF), 1(4). Google Scholar

 

Pal, Nikhil R., & Pal, Sankar K. (1991). Entropy: A new definition and its applications. IEEE Transactions on Systems, Man, and Cybernetics, 21(5), 1260�1270. Google Scholar

 

Purnaya, I. Gusti Ketut, & SE, S. H. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Andi. Google Scholar

 

Rawis, Thresia Deisy, Tjakra, Jermias, & Arsjad, Tisano Tj. (2016). Perencanaan biaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi bangunan (studi kasus: sekolah st. ursula kotamobagu). Jurnal Sipil Statik, 4(4). Google Scholar

 

Songze, Lei, & Yan, Hao. (2005). Data mining in employment based on decision tree [J]. Journal of Xi�an Institute of Technology, 25(5), 429�432. Google Scholar

 

Suyanto, Dr. (2017). Data Mining untuk klasifikasi dan klasterisasi data. Bandung: Informatika Bandung. Google Scholar

 

Utami, Nur Rina. (2019). Knowledge discovery in database metode generalized vector space model pada sistem temu kembali informasi terjemahan Kitab Mizanul Hikmah Berbahasa Indonesia. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Google Scholar

 

Wang, Huan Bin, & Gao, Yang Jun. (2021). Research on C4. 5 algorithm improvement strategy based on MapReduce. Procedia Computer Science, 183, 160�165. Google Scholar

 

Zaki, Mohamed H., Sayed, Tarek, & Mori, Greg. (2013). Classifying road users in urban scenes using movement patterns. Journal of Computing in Civil Engineering, 27(4), 395�406. Google Scholar

 

Copyright holder:

Kautsar Baihaqi Supriyadi, Feri Sulianta (2022)

 

First publication right:

Syntax Idea

 

This article is licensed under: