�Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853� e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 2, No. 4 April 2020
Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Dan Sikap Tanggung Jawab Peserta Didik Menggunakan
Model Pembelajaran SAVI Tema 7 Indahnya
Keragaman Negeriku Di Kelas
IV SD Negeri 1 Karanggintung
�
Masruri, Karma Iswasta Eka dan Supriatna
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)
Email: [email protected],
[email protected], dan [email protected]
Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya
prestasi belajar dan kurangnya rasa sikap tanggung jawab peserta didik di kelas IV SD Negeri 1 Karanggintung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
prestasi belajar dan sikap tanggung jawab peserta didik
menggunakan model pembelajaran
SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectualy). Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilaksanakan selama
2 siklus, dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan pembelajaran. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas
IV SD Negeri 1 Karanggintung, dengan� jumlah peserta didik 21, terdiri dari 10 peserta didik laki-laki
dan 11 peserta didik perempuan. Teknik dan alat pengumpulan data yaitu tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan
model SAVI dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik dan sikap tanggung jawab peserta didik.
Peningkatan prestasi belajar peserta didik dibuktikan
adanya perolehan nilai rata-rata pada mata pelajaran IPA siklus I mendapat 76,6 dengan persentase ketuntasan belajar 65%, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mendapat 71,4 dengan persentase ketuntasan belajar 62%. Selanjutnya peningkatan pada sikap tanggung jawab peserta didik dibuktikan
pada lembar observasi sikap tanggung jawab peserta didik
dengan� persentase ketuntasan 68% dan angket mendapatkan� persentase ketuntasan 81%. Hasil penelitian pada siklus II peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA mendapatkan nilai rata-rata 86,4 dengan persentase ketuntasan belajar 85%, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mendapat
84,6 dengan� persentase
ketuntasan belajar
90%.� Selanjutnya
peningkatan sikap tanggung jawab mendapat persentase ketuntasan 90% dan angket mendapat persentase ketuntasan sebesar 82%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penerapan menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatic
Auditory Visualization Intellectualy) dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap tanggung jawab peserta didik
di kelas IV SD Negeri 1 Karanggintung.
Kata kunci: Prestasi Belajar, Tanggung Jawab, Model SAVI
Pendahuluan
Pendidikan merupakan
sesuatu hal yang sangat penting bagi pertumbuhan pikiran manusia dan potensi dirinya. Pernyataan tersebut sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 dalam (Hasbullah, 2011) mengatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pengertian di
atas menegaskan bahwa pendidikan sangat mempengaruhi potensi pada setiap individu. Potensi yang baik dalam pendidikan
adalah dengan mewujudkan proses belajar yang aktif.
Salah�
satu indikator
tingginya� kualitas� pembelajaran dalam� pendidikan adalah adanya kesempatan
dan ruang bagi siswa untuk mengembangkan
potensi dan bakat yang dimiliki dan dapat memenuhi� kebutuhan� emosional peserta didiknya (Cholik,
2017). Pendidikan merupakan tempat proses belajar yang bermakna dan sangat penting. Pendidikan di sekolah memiliki peran penting yaitu
untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang optimal.
Proses pendidikan di sekolah
merupakan hal yang paling utama, untuk memperoleh
pengetahuan, perubahan tingkah laku individu
melalui kegiatan interaksi antara peserta didik dan guru.
Pendidikan di sekolah guru selalu
menerapkan pendidikan karakter terhadap peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran di kelas pendidikan karakter sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat
(Kesuma, 2011) menyatakan bahwa pendidikan
karakter adalah sebuah usaha untuk
mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik dapat
memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan proses mendidik peserta didik untuk menghasilkan
perubahan tingkah laku yang baik dan dapat diterapkan sehari-hari baik di sekolah, di rumah dan di lingkungan. Salah satu nilai-nilai yang termasuk dalam pendidikan karakter yaitu sikap tanggung jawab.���
Sikap tanggung jawab merupakan salah satu dari nilai-nilai
karakter yang diterapkan dalam proses belajar. (Zubaedi, 2011) mengemukakan bahwa tanggung
jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara, dan Tuhan Yang Maha Esa. Pengertian di atas menegaskan bahwa sikap tanggung
jawab dapat diterapkan untuk peserta didik dengan
melalui pemberian tugas oleh guru sehingga peserta didik mampu
menyelesaikan tugas pada waktu tertentu.�
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dalam pembelajaran di kelas IV SD
Negeri 1 Karanggintung, terdapat
beberapa permasalahan yaitu prestasi belajar dan sikap tanggung jawab peserta didik. Guru kelas menyatakan bahwa pada pembelajaran di kelas prestasi belajar peserta didik masih rendah.
Faktor lain mengenai
proses pembelajaran yang rendah
karena peserta didik tidak memperhatikan
dan malas untuk belajar, motivasi belajar peserta didik kurang,
peserta didik tidak minat terhadap
pembelajaran tersebut, dan senang bermain sendiri apabila pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini mengakibatkan nilai pada prestasi belajar peserta didik rendah.
Nilai prestasi belajar peserta didik yang rendah� dibuktikan dengan nilai Penilaian
Tengah Semester (PTS) yang masih dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Adapun nilai Penilaian
Tengah Semester (PTS) kelas IV sebagai
berikut:
Tabel 1
Hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) Semester 1 SD Negeri 1 Karanggintung Tahun Ajaran 2019/2020
��������������
Mata ��������������
Pelajaran |
������ �����Jumlah ����������
Siswa |
���������� KKM |
����������
Jumlah �Siswa �Tuntas |
�����������
Jumlah ��� Siswa ��� Tidak��� �� Tuntas |
Presentase Ketuntasan |
B. Indonesia |
����������� 21 |
��������� 65 |
��������� 16 |
��������� 5 |
���������� 76% |
IPA |
����������� 21 |
��������� 65 |
��������� 10 |
���������� 11 |
���������� 47% |
Sumber: Buku Daftar Nilai
Kelas IV
Berdasarkan hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) menunjukkan
bahwa dari 21 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan KKM 65 ada 16 siswa yang tuntas, sedangkan untuk mata pelajaran IPA hanya 10 siswa yang tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar peserta didik di kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah tercapai, sedangkan pada mata pelajaran IPA ketuntasan belajar peserta didik belum
tercapai sepenuhnya.
Permasalahan yang lain dari hasil observasi di SD Negeri 1 Karanggintung yaitu sikap tanggung jawab peserta didik
dalam proses pembelajaran masih kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan peserta didik kurangnya memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran, misalnya mengabaikan tugas individu maupun kelompok yang telah diberikan oleh guru, menyelesaikan
tugas tidak sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan, tidak mengerjakan PR, peserta didik masih
mengandalkan teman yang lebih pintar dalam
berdiskusi kelompok, dan peserta didik tidak
bertanggung jawab setiap melakukan perbuatan. Sehingga sikap tanggung jawab peserta didik
di kelas IV masih rendah.
Berdasarkan permasalahan yang ada di kelas IV SD Negeri 1 Karanggintung bahwa pembelajaran yang dilakukan belum maksimal. Perlu adanya perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar dan sikap tanggung jawab. Solusi untuk meningkatkan masalah tersebut yaitu perlu adanya
pemilihan model pembelajaran
yang inovatif.
Model pembelajaran
merupakan strategi untuk meningkatkan hasil belajar pada peserta didik. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat
(Rusman, 2013) menyatakan bahwa model pembelajaran
adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik. Model pembelajaran memiliki banyak variasi. Salah satu yang digunakan yaitu model pembelajaran Somatic
Auditory Visualization Intellectualy (SAVI).
Upaya dalam meningkatkan prestasi belajar dan sikap tanggung jawab peserta didik, peneliti akan membuat
pembelajaran yang bervariasi� agar materi
yang dipelajari mudah diterima dan dipahami dengan baik oleh peserta didik, yaitu dengan menerapkan
Model pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectualy
(SAVI). Model SAVI merupakan model yang menekankan peserta didik bahwa belajar
haruslah memanfaatkan semua alat� indra. (Huda & Pembelajaran,
2014) mengemukakan bahwa Somatic (belajar dengan
bergerak dan berbuat), Auditory (belajar
dengan berbicara dan mendengar), Visualization
(belajar dengan mengamati dan menggambarkan), Intellectualy (belajar memecahkan masalah).
Pembelajaran SAVI ini sangat cocok diterapkan
dalam pembelajaran tematik. Karena Model pembelajaran
SAVI ini guru akan melibatkan peserta didik untuk berperan
aktif dalam pembelajaran dan dari keempat aspek dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu masalah. Sehingga menjadikan sikap tanggung jawab peserta didik
muncul pada saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan model ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar dan sikap tanggung jawab peserta didik di kelas IV SD Negeri 1 Karanggintung.
Berdasarkan permasalahan di atas pada kelas IV SD Negeri 1 Karanggintung, guru dan peneliti sepakat untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu
untuk meningkatkan prestasi belajar dan sikap tanggung jawab peserta didik
menggunakan model pembelajaran
SAVI. Pemilihan model pembelajaran
tersebut berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Yanto,
2017). Tujuan dari
penelitian ini� yaitu
untuk meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik. Hasil pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada prestasi belajar peserta didik di kelas V SD Al Husna Kota Madiun menggunakan model pembelajaran
SAVI mengalami peningkatan pada
setiap siklusnya. Adanya penelitian tersebut, maka peneliti tertarik menggunakan model pembelajaran
SAVI dengan harapan mampu meningkatkan prestasi belajar dan sikap tanggung jawab peserta didik
melalui Penelitian yang berjudul �Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar dan Sikap Tanggung Jawab Peserta Didik Menggunakan
Model Pembelajaran SAVI Tema 7 Indahnya
Keragaman Negeriku Di Kelas
IV SD Negeri 1 Karanggintung�.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). (Arikunto & Suharjono, 2012) menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 2 pertemuan. Prosedur penelitian ada empat tahapan yaitu Perencanaan (Planning), Tindakan (Action), Observasi (Observing), Refleksi (Reflection).�
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri 1 Karanggintung Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, dengan jumlah peserta didik 21 orang.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu teknik tes dan teknik non tes. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes tertulis, lembar observasi guru, peserta didik, sikap, lembar angket dan dokumentasi.
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)� ini dilaksanakan di
kelas IV SD Negeri 1 Karanggintung dengan jumlah 21 peserta didik.� Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus
yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Hasil dari penelitian ini
yaitu:
a. Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I diperoleh data tentang prestasi belajar diukur dengan soal evaluasi. Hasil prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siklus I pertemuan 1 mendapat 70,4 dengan persentase 55% kriteria cukup, siklus I pertemuan 2 mendapat 82,85 dengan persentase 76,19% kriteria baik. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus I pertemuan 1 mendapat 64,8 dengan persentase 45% kriteria cukup, pada siklus I pertemuan 2 mendapat 78,09 dengan persentase 80% kriteria baik.
Perolehan peningkatan
sikap tanggung jawab peserta didik
siklus I pertemuan 1 mendapatkan persentase ketuntasan 59,28% dengan kriteria cukup, pada siklus I pertemuan 2 mendapatkan persentase ketuntasan 77,55% dengan kriteria baik.
b. Siklus II
Hasil
prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siklus II
pertemuan 1 mendapat 84,57 dengan persentase 80,95% kriteria baik, siklus II
pertemuan 2 mendapat 88,38 dengan persentase 90,47% kriteria baik sekali.
Prestasi pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia siklus II pertemuan 1 mendapat 84,57 dengan
persentase 85,71% kriteria baik sekali, siklus II pertemuan 2 mendapat 84,76
dengan persentase 95,23% kriteria baik sekali.
Peningkatan sikap tanggung jawab peserta didik siklus II pertemuan 1
mendapatkan persentase ketuntasan 85,71% dengan kriteria baik sekali, pada
siklus II pertemuan 2 mendapatkan persentase 95,23% dengan kriteria baik
sekali.
2. Pembahasan
Hasil
penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II, maka diperoleh
data sebagai berikut :
1. Peningkatan Prestasi Belajar
Prestasi
belajar peserta didik diukur dengan menggunakan lembar evaluasi pada setiap
pertemuan baik pada siklus I maupun siklus II Hasil prestasi belajar siklus I
sampai siklus II mengalami peningkatan pada mata pelajaran IPA dan Bahasa
Indonesia. Peningkatan prestasi belajar peserta didik dapat dilihat pada gambar
ketuntasan klasikal belajar yaitu sebagai berikut:
Gambar
1
Histogram
Ketuntasan Klasikal Prestasi Belajar
�Peserta Didik
Berdasarkan pada histogram di atas prestasi belajar peserta didik dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Prestasi belajar pada IPA siklus I pertemuan 1 mendapatkan persentase 65%, pertemuan 2 mendapat 85%. Pada Bahasa Indonesia siklus I pertemuan 1 mendapat persentase 62%, pertemuan 2 mendapat 90%. Peningkatan prestasi belajar ini menunjukkan bahwa peserta didik telah mengalami perubahan dan peningkatan pada aspek pengetahuan maupun pemahaman materi melalui usaha-usaha yang dilakukannya.
Pembelajaran pada siklus I nilai
hasil evaluasi peserta didik belum
maksimal, selanjutnya dilakukan perbaikan pada siklus II sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. (Mulyasa,
2014) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakikatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Peningkatan prestasi belajar peserta didik dikarenakan peserta didik mampu
memperhatikan dan memahami pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectualy) yang berbantu dengan media gambar dan video pembelajaran, selain itu peserta didik
juga� memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas yang diberikan, baik tugas individu
maupun kelompok yang diberikan oleh guru.
Adanya
prestasi belajar meningkat hal ini
juga didukung dengan peningkatan aktivitas peserta didik. Pada saat pembelajaran berlangsung observasi aktivitas peserta didik mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II. Apabila data tersebut disajikan dalam bentuk histogram maka akan ditampilkan
sebagai berikut:
Gambar 2
Histogram Rekapitulasi Aktivitas Peserta Didik
2. Peningkatan
Sikap Tanggung Jawab Peserta Didik
Sikap
tanggung jawab peserta didik diukur dengan menggunakan lembar observasi sikap
tanggung jawab peserta didik pada setiap pertemuan baik pada siklus I maupun
siklus II Hasil sikap tanggung jawab siklus I sampai siklus II mengalami
peningkatan. Peningkatan sikap tanggung jawab peserta didik dapat dilihat pada
gambar peningkatan keseluruhan sikap tanggung jawab peserta didik yaitu sebagai
berikut:
Gambar 3
Histogram
Peningkatan Persentase Keseluruhan Sikap Tanggung Jawab Peserta Didik
Berdasarkan pada histogram di atas peningkatan persentase keseluruhan sikap tanggung jawab peserta didik dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Siklus I mendapatkan persentase 68%, Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 90% kriteria baik sekali. Peningkatan sikap tanggung jawab ini peserta didik mampu menunjukkan sikap tanggung dengan baik seperti mengerjakan tugas dengan baik, tepat waktu, bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok.
Peningkatan ini juga didukung
adanya angket sikap tanggung jawab peserta didik
yang diisi secara individu oleh peserta didik dan diberikan pada setiap akhir pembelajaran.
Data mengenai hasil angket sikap tanggung
jawab dapat dilihat pada histogram berikut:
Gambar 4
Histogram Rekapitulasi Angket Sikap
Tanggung Jawab Peserta Didik
Berdasarkan gambar 1.4 menunjukkan
bahwa adanya peningkatan pada siklus I ke siklus II. Siklus I mendapat persentase
ketuntasan 81% dengan kriteria sangat baik, sedangkan pada siklus II mendapat persentase
ketuntasan 82% dengan kriteria sangat baik.
Peningkatan pada sikap
tanggung jawab peserta didik merupakan hasil dari kinerja guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Pada siklus II peserta didik banyak memiliki
tanggung jawab dalam berdiskusi kelompok, mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru, dan mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok. Selain hal tersebut
pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik juga aktif dalam kegiatan
mengungkapkan pendapat sesuai dengan kemampuan peserta didik. Zubaedi (2011: 76) mengatakan bahwa tanggung jawab adalah
sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Peningkatan pada siklus II
tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan.
Peningkatan
pada sikap tanggung jawab peserta didik adanya pengaruh dari guru. Setiap
pertemuan guru selalu melakukan perbaikan dalam pembelajaran. Observasi
aktivitas guru pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Adanya
peningkatan pada aktivitas guru dapat dilihat pada histogram berikut ini:
Gambar 5
�Histogram Rekapitulasi Aktivitas Guru
Gambar 1.5 menunjukkan
bahwa adanya peningkatan pada siklus I ke siklus II. Siklus I mendapat persentase
ketuntasan 72,72% dengan kriteria baik, sedangkan pada siklus II mendapat
persentase ketuntasan 90,90% dengan kriteria sangat baik.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri 1 Karanggintung
selama 2 siklus pada upaya meningkatkan prestasi belajar dan sikap tanggung
jawab peserta didik menggunakan model pembelajaran SAVI pada tema 7 Indahnya
Keragaman Negeriku, maka dapat diperoleh data yang disimpulkan sebagai berikut:
Pembelajaran menggunakan
model SAVI (Somatic
Auditory Visualization Intellectualy) �dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Hal ini dapat dibuktikan adanya
perolehan nilai rata-rata peserta didik pada mata pelajaran IPA siklus I pertemuan
1 mendapat 70,4 dengan persentase 55% kriteria cukup, siklus I pertemuan 2
mendapat 82,85 dengan persentase 76,19% kriteria baik. Pada siklus II pertemuan
1 mendapat 84,57 dengan persentase 80,95% kriteria baik, siklus II pertemuan 2
mendapat 88,38 dengan persentase 90,47% kriteria baik sekali. Pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia siklus I pertemuan 1 mendapat 64,8 dengan persentase
45% kriteria cukup, pada siklus I pertemuan 2 mendapat 78,09 dengan persentase
80% kriteria baik. Pada siklus II pertemuan 1 mendapat 84,57 dengan persentase
85,71% kriteria baik sekali, siklus II pertemuan 2 mendapat 84,76 dengan persentase
95,23% kriteria baik sekali. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa peningkatan
prestasi belajar meningkat dan mencapai indikator keberhasilan pada mata
pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.
Peningkatan
pada sikap tanggung jawab peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatic Auditory
Visualization Intellectualy )dapat
meningkat pada setiap pertemuan. Hal ini dibuktikan dengan hasil rekapitulasi
observasi sikap tanggung jawab peserta didik pada siklus I pertemuan 1
mendapatkan persentase ketuntasan 59,28% dengan kriteria cukup, pada siklus I
pertemuan 2 mendapatkan persentase ketuntasan 77,55% dengan kriteria baik. Pada
siklus II pertemuan 1 mendapatkan persentase ketuntasan 85,71% dengan kriteria
baik sekali, pada siklus II pertemuan 2 mendapatkan persentase 95,23% dengan
kriteria baik sekali. Hasil dari peningkatan tersebut juga didukung dengan
adanya hasil angket peserta didik pada siklus I mendapatkan persentase
ketuntasan 80,87%, pertemuan 2 mendapat 81,77%. Siklus II pada pertemuan 1
mendapatkan 82,25%, pertemuan 2 mendapat 82,97%.
Arikunto, Suharsimi, & Suharjono,
Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Edisi Ke-11. PT Bumi Aksara:
Jakarta.
Cholik, Cecep Abdul. (2017). Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Pendidikan Di Indonesia. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(6), 21�30.
Hasbullah. (2011). Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Huda, Miftahul, & Pembelajaran, Model
Model Pengajaran Dan. (2014). PUSTAKA PELAJAR. Yogyakarta.
Kesuma, Dharma. (2011). prndidikan
karakter, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, H. E. (2014). Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran
mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yanto, A. N. A. (2017). Penggunaan Model
Pembelajaran SAVI Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa V SD Al
Husna Kota Madiun. Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains, 2(2),
34�42.
Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan
karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media Group.
�