Idea Syntax: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN:
2684-883X�����
Vol. 2, No. 4 April 2020
ANALISIS UKURAN PERUSAHAAN DAN FRAUD DIAMOND TERHADAP KECURANGAN
LAPORAN KEUANGAN: PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN
2014-2018
Richie Ferdinand
Universitas
Sangga Buana YPKP Bandung
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
deskripsi, hubungan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Ukuran
Perusahaan, Stabilitas Keuangan, Tekanan Eksternal, Target Keuangan, Personal
Financial Need, Nature of Industry, Ketidakefektifan Pengawasan, Pergantian
Auditor, Rasionalisasi dan Kemampuan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Latar belakang
dilakukannya penelitian ini karena Fraud di Indonesia menempati urutan 3 di Asia
Pasifik menurut ACFE, serta terdapat inkonsistensi hasil penelitian terdahulu.
Populasi pada penelitian adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018. Jumlah populasi penelitian adalah 32
perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling.
Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 160 sampel perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif.
Metode analisis data menggunakan analisis regresi data panel dengan
mengggunakan software eviews 10. Hasil penelitian membuktikan bahwa: (1) secara
simultan variabel independen berpengaruh terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
(2) Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
(3) Stabilitas Keuangan tidak berpengaruh terhadap Kecurangan Laporan Keuangan,
(4) Tekanan Eksternal berpengaruh negatif signifikan terhadap Kecurangan
Laporan Keuangan, (5) Target Keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap
Kecurangan Laporan Keuangan (6) Personal Financial Need tidak berpengaruh
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan, (7) Nature of Industry berpengaruh
positif signifikan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (8) Ketidakefektifan
Pengawasan tidak berpengaruh terhadap Kecurangan Laporan Keuangan, (9)
Pergantian Auditor tidak berpengaruh terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (10)
Rasionalisasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan (11) Kemampuan tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan
Kata kunci: Ukuran Perusahaan, Stabilitas Keuangan, Tekanan Eksterna, Target Keuangan, Personal Financial
Need, Nature of Industry, Ketidakefektifan Pengawasan, Pergantian Auditor,
Rasionalisasi, Kemampuan dan Kecurangan Laporan Keuangan
Pendahuluan
Fraud menjadi perhatian
auditor karena dewasa ini menjadi perhatian semua orang akibat terjadinya kasus
Enron dan WorldCom di Amerika Serikat yang memaksa dibubarkannya salah satu
kantor akuntan besar di sana, di samping menimbulkan kerugian yang sangat besar
bagi para investor kedua perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah hal mendasar yang perlu dikenal oleh
para calon pengusaha yang ingin mendirikan usahanya sendiri. Laporan keuangan menjadi hal yang cukup
penting dalam perusahaan, karena dengan melihat laporan keuangan yang dibuat dapat menganalisis bagaimana keadaan perusahaan,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan .
Adanya laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban,
perusahaan� merasa termotivasi dalam
meningkatkan kinerjannya, terkadang hasil kinerja yang tertuang dalam laporan
keuangan lebih bertujuan untuk mendapatkan kesan �baik� dari berbagai pihak (Harto., 2016) terutama dari investor atau pemegang sahamnya. Dorongan
ini memaksa perusahaan untuk melakukan fraud dalam laporan keuangan, sehingga
informasi yang ada dalam laporan keuangan menjadi tidak benar. Fraud dan manipulasi
yang dilakukan perusahaan.
Association of
Certified Fraud Examiner (ACFE) pada tahun 2016, berdasarkan frekuensi, fraud yang sering terjadi pada tahun
2016 yang dilaporkan adalah penyalahgunaan asset (asset misappropriation)
sebesar 83,5% disusul tindakan korupsi (corruption)
sebesar 35,4% kemudian kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud) sebesar 9,6%. financial statement
fraud adalah jenis kecurangan/fraud yang dilaporkan memiliki dampak
kecurangan yang paling merugikan diantara jenis kecurangan lainnya sebesar
$975,000 ditahun 2016. Menurut survey
sektor keuangan dan perbankan menjadi salah satu sektor yang sering melakukan
kecurangan/fraud, sedangkan sektor
yang dilaporkan memiliki dampak kecurangan yang paling merugikan adalah
pertambangan (mining) di tahun 2016.
Fraud akan
sering dilakukan ketika tidak adanya pencegahan dan pendeteksian. (Cressey, 1953) mengungkapakan terdapat tiga kondisi yang ada dalam
tindakan fraud yaitu Tekanan (pressure), Kesempatan (opportunity), dan Rasionalisasi (rationalization) yang disebut segitiga
kecurangan (fraud triangle). Pada perkembangannya
Selanjutnya (Wolfe & Hermanson, 2004) menambahkan tiga kondisi yang telah ditemukan oleh (Cressey, 1953) dengan kemampuan (capability),
sehingga empat kondisi tersebut dinamakan fraud
diamond.
Peneliti akan
menggunakan fraud diamond theory yang
memiliki komponen Tekanan (pressure),
Kesempatan (opportunity), dan
Rasionalisasi (rationalization) dan
kemampuan (capability) untuk
mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini berbeda dengan dengan
penelitian sebelumnya ialah: (1) peneliti akan meneliti kecurangan laporan
keuangan pada perusahaan pertambangan (mining),
karena pada hasil survey yang
dilakukan ACFE pada tahun 2016, sektor pertambangan menjadi sector yang paling mengalami kerugian
akibat terjadinya kecurangan (fraud).
(2) penambahan variabel ukuran perusahaan, dikarenakan resiko kecurangan juga
dipengaruhi oleh size (SAS 99 No.37).
Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan
sistematis (Sugiyono, 2010).
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini ada metode deskriptif dan metode verifikatif. Statistik
deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data yang dilihat dari
rata-rata (mean), standar deviasi (standar
deviation), dan maksimum-minimum (RATMONO, 2017) Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang
diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan unutk menilai disperse
rata-rata dari sampel. Metode verifikatif adalah metode yang memperlihatkan
pengaruh antar beberapa variabel yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan perhitungan data statistik (Sugiyono, 2010) Data yang digunakan merupakan keseluruhan dari data sampel yang telah
dimasukkan oleh peneliti dengan melihat kriteria-kriteria yang telah
dijabarkan.
Metode Deskriptif dalam penelitian
ini digunakan untuk mendekripsikan dan menganalisa setiap variabel yang
diteliti yaitu ukuran perusahaan, stabilitas keuangan, tekanan eksternal,
target keuangan, Personal financial need,
nature of industry, ketidakefektifan pengawasan, pergantian auditor,
rasionalisasi dan kemampuan. Sedangkan metode verifikatif dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan dan seberapa besar pengaruh
antara variabel independen dan variabel dependen, baik secara simultan maupun
parsial.
Hasil
dan Pembahasan
A. Gambaran Variabel dan Data Penelitian
Objek�� yang�� diteliti�� dalam��� penelitian��� ini� terdiri�� dari�� variabel��� dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kecurangan Laporan Keuangan. Ukuran Perusahaan, Stabilitas Keuangan, Tekanan Eksternal, Target Keuangan, Personal Financial Need, Nature of Industry, Ketidakefektifan Pengawasan, Pergantian Auditor, Rasionalisasi dan Kemampuan. Populasi�� dalam�� penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun� 2014-2018.��� Jumlah�� populasi dalam penelitian ini sebanyak 32. Perusahaan Pertambangan.
Perusahaan pertambangan terdiri dari 4 (empat) sub sektor�� yaitu : Sub sektor batubara, sub sektor pertambangan minyak dan gas bumi, sub sektor logam dan mineral lainnya dan sub sektor pertambangan batu-batuan
Teknik��� pengambilan����� sampel��� yang�� digunakan���� adalah��� purposive��� sampling.� Sehingga�� jumlah�� sampel�� dalam penelitian ini adalah 32 sampel�� perusahaan atau 160 sampel amatan.
Sumber data yang digunakan� dalam penelitian� ini adalah data� sekunder berupa laporan keuangan tahunan �perusahaan�� sektor�� pertambangan�� yang�� terdaftar�� di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018� yang dapat di akses melalui www.idx.co.id.
Perusahaan dengan total aset besar mencerminkan perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan. Arus kas perusahaan tersebut sudah positif dan memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang, dan menunjukkan perusahaan lebih stabil dan mampu menghasilkan laba dibandingkan perusahaan dengan total aset kecil. Berikut ini merupakan� ukuran perusahaan� perusahaan� pertambangan selama tahun 2014-2018.
Ukuran Perusahaan
Pertambangan 2014 -2018
NO |
KODE |
Tahun 2014 |
Tahun 2015 |
Tahun 2016 |
Tahun 2017 |
Tahun 2018 |
Mean |
1 |
ADRO |
79.762.813 |
82.193.328 |
87.633.045 |
�92.318.064 |
95.659.109 |
87.513.272 |
2 |
ARII |
�4.217.657 |
�4.848.370 |
�
4.435.425 |
��
4.430.941 |
�
4.742.680 |
�4.535.015 |
3 |
BSSR |
�
2.079.180 |
�2.398.464 |
�2.391.397 |
��
2.846.942 |
�
3.320.617 |
�
2.607.320 |
4 |
BYAN |
14.446.358 |
12.936.727 |
11.080.490 |
�12.041.640 |
15.591.903 |
13.219.424 |
5 |
DEWA |
�
4.426.886 |
�
5.144.816 |
�
5.123.680 |
��
5.443.588 |
�
5.623.753 |
�
5.152.545 |
6 |
DOID |
11.258.378 |
11.473.795 |
11.854.256 |
�12.810.737 |
16.042.115 |
12.687.856 |
7 |
DSSA |
16.203.078 |
25.407.654 |
23.837.203 |
�37.080.776 |
45.880.287 |
29.681.800 |
8 |
GEMS |
�
3.921.803 |
�
5.099.191 |
�5.074.374 |
��
7.999.679 |
�
9.497.779 |
�
6.318.565 |
9 |
HRUM |
�
5.522.913 |
�
5.250.741 |
�
5.553.984 |
��
6.224.535 |
� 6.340.318
|
�
5.778.498 |
10 |
INDY |
28.482.821 |
31.519.075 |
24.484.867 |
�49.256.537 |
49.720.519 |
36.692.764 |
11 |
ITMG |
16.297.303 |
16.254.339 |
16.254.765 |
�18.407.166 |
19.546.079 |
17.351.930 |
12 |
KKGI |
�1.238.236 |
�
1.359.282 |
�
1.326.251 |
��
1.423.266 |
�
1.588.709 |
�
1.387.149 |
13 |
MBAP |
����
999.939 |
�
1.505.795 |
�
1.563.625 |
��
2.178.233 |
�
2.350.703 |
�
1.719.659 |
14 |
MYOH |
�
2.031.097 |
�
2.224.044 |
�
1.978.508 |
��
1.843.449 |
�2.050.166 |
�
2.025.453 |
15 |
RUIS |
� 1.264.143
|
�
1.091.754 |
������
79.132 |
59.348 |
�� ��990.373 |
�
1.056.950 |
16 |
TOBA |
�
3.739.591 |
�
3.895.034 |
�
3.514.699 |
��
4.719.284 |
�
6.799.514 |
�
4.533.624 |
17 |
PTBA |
14.812.023 |
16.894.043 |
18.576.774 |
�21.987.482 |
24.172.933 |
19.288.651 |
18 |
PTRO |
�5.818.586 |
�
5.867.526 |
�
5.286.058 |
�
5.918.363 |
�7.239.502
|
�6.026.007 |
19 |
APEX |
�
9.680.973 |
�
9.714.691 |
�
9.168.380 |
��
7.825.793 |
�
6.972.823 |
�8.672.532 |
20 |
ELSA |
�
4.245.704 |
�
4.407.513 |
�4.190.956 |
��
4.855.369 |
�
5.657.327 |
�
4.671.374 |
21 |
ESSA |
�
1.738.909 |
�
3.832.607 |
�
8.991.606 |
�
11.120.121 |
12.525.448 |
�7.641.738 |
22 |
MEDC |
33.607.629 |
40.137.903 |
48.331.047 |
�69.918.327 |
71.159.431 |
52.630.867 |
23 |
PKPK |
���
303.256 |
����
170.599 |
����
157.703 |
������
137.363 |
����
127.894 |
���
179.363 |
24 |
CITA |
�2.790.121 |
�2.795.962 |
�2.726.214 |
��
2.678.251 |
�
3.268.568 |
�2.851.823 |
25 |
INCO |
29.037.324 |
31.576.687 |
29.901.711 |
�29.596.405 |
29.838.819 |
29.990.189 |
26 |
TINS |
�9.752.477 |
�9.279.683 |
�9.548.631 |
�11.876.309 |
15.117.948 |
11.115.010 |
27 |
PSAB |
10.654.106 |
11.441.248 |
11.460.094 |
�12.481.094 |
12.414.778 |
11.690.264 |
28 |
ANTM |
22.044.202 |
30.356.851 |
29.981.536 |
�30.014.273 |
33.306.390 |
29.140.650 |
29 |
MITI |
��
362.679 |
���
248.928 |
����
229.449 |
�����
233.727 |
����
148.266 |
���
244.610 |
30 |
CTTH |
����
366.053 |
����
605.667 |
����
615.962 |
������
700.252 |
����
735.775 |
����
604.742 |
31 |
MTFN |
�
3.071.795 |
�
1.662.834 |
����
308.064 |
������
771.043 |
�
1.126.222 |
�1.387.992 |
32 |
TRAM |
� 3.551.863
|
�
3.011.159 |
�
2.173.680 |
�11.321.559 |
�8.235.161 |
� 5.658.684
|
Mean |
10.866.559
|
12.018.947
|
12.147.924
|
15.044.372
|
16.180.997
|
13.251.760 |
|
Max |
79.762.813
|
82.193.328
|
87.633.045
|
92.318.064
|
95.659.109
|
87.513.272 |
|
Min |
303.256 |
170.599 |
157.703 |
137.363 |
127.894 |
179.363 |
���� Sumber: Data Sekunder (data diolah, 2020)
Berikut
rumus perhitungan ukuran perusahaan dengan total aset:������������������������
Berdasarkan Tabel 1 secara�
keseluruhan� kondisi ukuran
perusahan tertinggi pada� perusahaan�� pertambangan dari� tahun�
2014� sampai� 2018�
dialami� oleh PT Adaro Energy,
Tbk. (ADRO) dengan rata-rata nilai ukuran perusahaan� sebesar 87.513.272. Sedangkan�� ukuran perusahaan terendah� adalah�
Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) dengan rata-rata nilai ukuran
perusahaan sebesar 179.363. Nilai�
rata-rata ukuran perusahaan secara keseluruhan pada perusahaan pertambangan
dari� tahun� 2014�
sampai� 2018 sebesar 13.251.760.
Berikut ini merupakan stabilitas keuangan perusahaan� pertambangan selama tahun 2014-2018.
Stabilitas
Keuangan Perusahaan Pertambangan 2014 -2018
NO |
KODE |
Tahun 2014 |
Tahun 2015 |
Tahun 2016 |
Tahun 2017 |
Tahun 2018 |
Mean |
1 |
ADRO |
�(0,04) |
�0,03 |
�0,07 |
�0,05 |
�0,04 |
�0,03 |
2 |
ARII |
�0,08 |
�0,15 |
�(0,09) |
�(0,00) |
�0,07 |
�0,04 |
3 |
BSSR |
�0,05 |
�0,15 |
�(0,00) |
�0,19 |
�0,17 |
�0,11 |
4 |
BYAN |
�(0,26) |
�(0,10) |
�(0,14) |
�0,09 |
�0,29 |
�(0,02) |
5 |
DEWA |
�(0,03) |
�0,16 |
�(0,00) |
�0,06 |
�0,03 |
�0,05 |
6 |
DOID |
�(0,28) |
�0,02 |
�0,03 |
�0,08 |
�0,25 |
�0,02 |
7 |
DSSA |
�0,09 |
�0,57 |
�(0,06) |
�0,56 |
�0,24 |
�0,28 |
8 |
GEMS |
�(0,02) |
�0,30 |
�(0,00) |
�0,58 |
�0,19 |
�0,21 |
9 |
HRUM |
�(0,06) |
�(0,05) |
�0,06 |
�0,12 |
�0,02 |
�0,02 |
10 |
INDY |
�(0,01) |
�0,11 |
�(0,22) |
�1,01 |
�0,01 |
�0,18 |
11 |
ITMG |
�(0,01) |
�(0,00) |
�0,00 |
�0,13 |
�0,06 |
�0,04 |
12 |
KKGI |
�(0,06) |
�0,10 |
�(0,02) |
�0,07 |
�0,12 |
�0,04 |
13 |
MBAP |
�0,11 |
�0,51 |
�0,04 |
�0,39 |
�0,08 |
�0,23 |
14 |
MYOH |
�0,12 |
�0,09 |
�(0,11) |
�(0,07) |
�0,11 |
�0,03 |
15 |
RUIS |
�(0,01) |
�(0,14) |
�(0,10) |
�(0,02) |
�0,03 |
�(0,05) |
16 |
TOBA |
�(0,04) |
�0,04 |
�(0,10) |
�0,34 |
�0,44 |
�0,14 |
17 |
PTBA |
�0,27 |
�0,14 |
�0,10 |
�0,18 |
�0,10 |
�0,16 |
18 |
PTRO |
�(0,08) |
�0,01 |
�(0,10) |
�0,12 |
�0,22 |
�0,03 |
19 |
APEX |
�0,17 |
�0,00 |
�(0,06) |
�(0,15) |
�(0,11) |
�(0,03) |
20 |
ELSA |
�(0,03) |
�0,04 |
�(0,05) |
�0,16 |
�0,17 |
�0,06 |
21 |
ESSA |
�0,18 |
�1,20 |
�1,35 |
�0,24 |
�0,13 |
�0,62 |
22 |
MEDC |
�0,07 |
�0,19 |
�0,20 |
�0,45 |
�0,02 |
�0,19 |
23 |
PKPK |
�(0,16) |
�(0,44) |
�(0,08) |
�(0,13) |
�(0,07) |
�(0,17) |
24 |
CITA |
�(0,26) |
�0,00 |
�(0,02) |
�(0,02) |
�0,22 |
�(0,02) |
25 |
INCO |
�0,02 |
�0,09 |
�(0,05) |
�(0,01) |
�0,01 |
�0,01 |
26 |
TINS |
�0,18 |
�(0,05) |
�0,03 |
�0,24 |
�0,27 |
�0,14 |
27 |
PSAB |
�0,06 |
�0,07 |
�0,00 |
�0,09 |
�(0,01) |
�0,04 |
28 |
ANTM |
�0,01 |
�0,38 |
�(0,01) |
�0,00 |
�0,11 |
�0,10 |
29 |
MITI |
�1,31 |
�(0,31) |
�(0,08) |
�0,02 |
�(0,37) |
�0,11 |
30 |
CTTH |
�0,12 |
�0,65 |
�0,02 |
�0,14 |
�0,05 |
�0,20 |
31 |
MTFN |
�2,75 |
�(0,46) |
�(0,81) |
�1,50 |
�0,46 |
�0,69 |
32 |
TRAM |
�(0,11) |
�(0,15) |
�(0,28) |
�4,21 |
�(0,27) |
�0,68 |
Mean |
�0,13 |
�0,10 |
�(0,02) |
�0,33 |
�0,10 |
�0,13 |
|
Max |
�2,75 |
�1,20 |
�1,35 |
�4,21 |
�0,46 |
�0,69 |
|
Min |
�(0,28) |
�(0,46) |
�(0,81) |
�(0,15) |
�(0,37) |
�(0,17) |
Sumber: Data Sekunder (data diolah, 2020)
Variable akan diukur dengan menggunakan stabilitas keuangan diproksikan dengan rasio perubahan total aset (ACHANGE) sebagaimana digunakan oleh Yesiariani (2016) yaitu dengan rumus
Berdasarkan Tabel 2 secara� keseluruhan� kondisi stabilitas keuangan �tertinggi pada� perusahaan�� pertambangan dari� tahun� 2014 �sampai� 2018� dialami� oleh PT. Capitalinc Investment Tbk. (MTFN) dengan rata-rata nilai stabilitas keuangan sebesar 0,69. Sedangkan�� stabilitas keuangan terendah� adalah� PT. Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) dengan rata-rata nilai stabilitas keuangan sebesar �-0,17. Nilai� rata-rata stabilitas keuangan secara keseluruhan pada perusahaan pertambangan dari� tahun� 2014� sampai� 2018 sebesar �0,13.
External pressure pada penelitian ini diproksikan dengan rasio leverage (LEV), sebagaimana digunakan oleh (Annisya & Asmaranti, 2016) Berikut ini merupakan tekanan eksternal perusahaan pertambangan selama tahun 2014-2018.
Tekanan Eksternal Perusahaan
Pertambangan 2014 -2018
NO |
KODE |
Tahun 2014 |
Tahun 2015 |
Tahun 2016 |
Tahun 2017 |
Tahun 2018 |
Mean |
1 |
ADRO |
�0,49 |
�0,44 |
�0,42 |
�0,40 |
�0,39 |
�0,43 |
2 |
ARII |
�0,68 |
�0,77 |
�1,00 |
�1,00 |
�1,11 |
�0,91 |
3 |
BSSR |
�0,05 |
�0,40 |
�0,31 |
�0,29 |
�0,39 |
�0,28 |
4 |
BYAN |
�0,78 |
�0,82 |
�0,77 |
�0,42 |
�0,41 |
�0,64 |
5 |
DEWA |
�0,38 |
�0,40 |
�0,41 |
�0,43 |
�0,44 |
�0,41 |
6 |
DOID |
�0,90 |
�0,90 |
�0,86 |
�0,81 |
�0,78 |
�0,85 |
7 |
DSSA |
�0,36 |
�0,47 |
�0,49 |
�0,47 |
�0,55 |
�0,47 |
8 |
GEMS |
�0,21 |
�0,33 |
�0,30 |
�0,51 |
�0,55 |
�0,38 |
9 |
HRUM |
�0,18 |
�0,10 |
�0,14 |
�0,14 |
�0,17 |
�0,15 |
10 |
INDY |
�0,60 |
�0,61 |
�0,59 |
�0,69 |
�0,69 |
�0,64 |
11 |
ITMG |
�0,32 |
�0,29 |
�0,25 |
�0,29 |
�0,33 |
�0,30 |
12 |
KKGI |
�0,27 |
�0,22 |
�0,14 |
�0,16 |
�0,26 |
�0,21 |
13 |
MBAP |
�0,43 |
�0,32 |
�0,21 |
�0,24 |
�0,05 |
�0,25 |
14 |
MYOH |
�0,51 |
�0,42 |
�0,03 |
�0,25 |
�0,25 |
�0,29 |
15 |
RUIS |
�0,08 |
�0,07 |
�0,63 |
�0,60 |
�0,59 |
�0,39 |
16 |
TOBA |
�0,53 |
�0,45 |
�0,44 |
�0,50 |
�0,57 |
�0,50 |
17 |
PTBA |
�0,41 |
�0,45 |
�0,43 |
�0,37 |
�0,33 |
�0,40 |
18 |
PTRO |
�0,59 |
�0,58 |
�0,57 |
�0,59 |
�0,66 |
�0,60 |
19 |
APEX |
�0,97 |
�0,93 |
�0,96 |
�1,08 |
�1,29 |
�1,05 |
20 |
ELSA |
�0,39 |
�0,40 |
�0,31 |
�0,37 |
�0,42 |
�0,38 |
21 |
ESSA |
�0,28 |
�0,34 |
�0,69 |
�0,74 |
�0,65 |
�0,54 |
22 |
MEDC |
�0,66 |
�0,76 |
�0,75 |
�0,73 |
�0,74 |
�0,73 |
23 |
PKPK |
�0,52 |
�0,51 |
�0,56 |
�0,06 |
�0,06 |
�0,34 |
24 |
CITA |
�0,41 |
�0,54 |
�0,65 |
�0,66 |
�0,54 |
�0,56 |
25 |
INCO |
�0,24 |
�0,20 |
�0,18 |
�0,17 |
�0,14 |
�0,18 |
26 |
TINS |
�0,42 |
�0,42 |
�0,41 |
�0,49 |
�0,57 |
�0,46 |
27 |
PSAB |
�0,67 |
�0,62 |
�0,60 |
�0,62 |
�0,60 |
�0,62 |
28 |
ANTM |
�0,46 |
�0,40 |
�0,39 |
�0,38 |
�0,41 |
�0,41 |
29 |
MITI |
�0,25 |
�0,55 |
�0,62 |
�0,64 |
�0,49 |
�0,51 |
30 |
CTTH |
�0,78 |
�0,52 |
�0,49 |
�0,54 |
�0,55 |
�0,58 |
31 |
MTFN |
�0,53 |
�0,03 |
�1,07 |
�1,00 |
�1,00 |
�0,73 |
32 |
TRAM |
�0,63 |
�0,86 |
�0,94 |
�0,53 |
�0,36 |
�0,66 |
Mean |
�0,47 |
�0,47 |
�0,52 |
�0,51 |
�0,51 |
�0,49 |
|
Max |
�0,97 |
�0,93 |
�1,07 |
�1,08 |
�1,29 |
�1,05 |
|
Min |
�0,05 |
�0,03 |
�0,03 |
�0,06 |
�0,05 |
�0,15 |
Sumber : Data Sekunder (data diolah, 2020)
Rasio leverage dihitung dengan
rumus Debt to Assets Ratio :
Berdasarkan Tabel 3 secara� keseluruhan tekanan eksternal tertinggi pada� perusahaan�� pertambangan dari� tahun� 2014� sampai� 2018� dialami� oleh PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) dengan rata-rata nilai tekanan eksternal sebesar 1,05. Sedangkan tekanan eksternal terendah� adalah� PT. Harum Energy Tbk. (HRUM) dengan rata-rata nilai tekanan eksternal sebesar ��0,15. Nilai� rata-rata tekanan eksternal secara keseluruhan pada perusahaan pertambangan dari� tahun� 2014� sampai� 2018 sebesar �0,49.
Berikut ini merupakan target keuangan perusahaan pertambangan selama tahun
2014-2018.
Target
Keuangan Perusahaan Pertambangan 2014 -2018
NO |
KODE |
Tahun 2014 |
Tahun 2015 |
Tahun 2016 |
Tahun 2017 |
Tahun 2018 |
Mean |
1 |
ADRO |
�0,03 |
�0,03 |
�0,05 |
�0,08 |
�0,07 |
�0,05 |
2 |
ARII |
�(0,07) |
�(0,07) |
�(0,08) |
�(0,05) |
�(0,08) |
(0,07) |
3 |
BSSR |
�0,02 |
�0,15 |
�0,15 |
�0,39 |
�0,28 |
�0,20 |
4 |
BYAN |
�(0,16) |
�(0,09) |
�0,02 |
�0,38 |
�0,46 |
�0,12 |
5 |
DEWA |
�0,00 |
�0,00 |
�0,00 |
�0,01 |
�0,01 |
�0,00 |
6 |
DOID |
�0,02 |
�(0,01) |
�0,00 |
�0,05 |
�0,06 |
�0,02 |
7 |
DSSA |
�0,01 |
�(0,00) |
�0,00 |
�0,05 |
�0,04 |
�0,02 |
8 |
GEMS |
�0,03 |
�0,01 |
�0,09 |
�0,20 |
�0,14 |
�0,10 |
9 |
HRUM |
�0,01 |
�(0,05) |
�0,04 |
�0,12 |
�0,07 |
�0,04 |
10 |
INDY |
�(0,01) |
�(0,04) |
�(0,06) |
�0,09 |
�0,03 |
�0,00 |
11 |
ITMG |
�0,20 |
�0,05 |
�0,11 |
�0,19 |
�0,18 |
�0,15 |
12 |
KKGI |
�0,08 |
�0,06 |
�0,10 |
�1,22 |
�0,04 |
�0,30 |
13 |
MBAP |
�0,17 |
�0,32 |
�0,00 |
�0,36 |
�0,29 |
�0,23 |
14 |
MYOH |
�0,00 |
�0,15 |
�0,14 |
�0,09 |
�0,20 |
�0,12 |
15 |
RUIS |
�0,04 |
�0,04 |
�0,00 |
�0,02 |
�0,03 |
�0,03 |
16 |
TOBA |
�0,12 |
�0,09 |
�0,06 |
�0,12 |
�0,14 |
�0,10 |
17 |
PTBA |
�0,14 |
�0,12 |
�0,11 |
�0,21 |
�0,21 |
�0,16 |
18 |
PTRO |
�0,00 |
�(0,00) |
�(0,02) |
�0,02 |
�0,03 |
�0,01 |
19 |
APEX |
�(0,02) |
�0,00 |
�(0,03) |
�(0,18) |
�(0,20) |
(0,09) |
20 |
ELSA |
�0,10 |
�0,09 |
�0,08 |
�0,05 |
�0,05 |
�0,07 |
21 |
ESSA |
�0,07 |
�0,02 |
�0,00 |
�0,00 |
�0,06 |
�0,03 |
22 |
MEDC |
�0,00 |
�(0,06) |
�0,05 |
�0,03 |
�(0,01) |
�0,00 |
23 |
PKPK |
�(0,09) |
�(0,36) |
�(0,01) |
�(0,01) |
�(0,00) |
(0,09) |
24 |
CITA |
�(0,14) |
�(0,12) |
�(0,10) |
�0,02 |
�0,20 |
(0,03) |
25 |
INCO |
�0,07 |
�0,02 |
�0,00 |
�(0,01) |
�0,03 |
�0,02 |
26 |
TINS |
�0,07 |
�0,01 |
�0,03 |
�0,04 |
�0,04 |
�0,04 |
27 |
PSAB |
�0,03 |
�0,04 |
�0,03 |
�0,04 |
�0,05 |
�0,04 |
28 |
ANTM |
�(0,04) |
�(0,05) |
�0,00 |
�0,00 |
�0,03 |
(0,01) |
29 |
MITI |
�0,02 |
�(0,72) |
�(0,10) |
�(0,10) |
�(0,05) |
(0,19) |
30 |
CTTH |
�0,00 |
�0,00 |
�0,03 |
�0,01 |
�0,01 |
�0,01 |
31 |
MTFN |
�(0,51) |
�(0,15) |
�(3,93) |
�0,02 |
�0,01 |
(0,91) |
32 |
TRAM |
�(0,12) |
�(0,37) |
�(0,12) |
�0,00 |
�0,03 |
(0,12) |
Mean |
�0,00 |
�(0,03) |
�(0,10) |
�0,11 |
�0,08 |
�0,01 |
|
Max |
�0,20 |
�0,32 |
�0,15 |
�1,22 |
�0,46 |
�0,30 |
|
Min |
�(0,51) |
�(0,72) |
�(3,93) |
�(0,18) |
�(0,20) |
�(0,91) |
Sumber: Data Sekunder (data diolah, 2020)
ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Berdasarkan Tabel 4 secara� keseluruhan target keuangan tertinggi pada� perusahaan pertambangan dari� tahun� 2014� sampai� 2018� dialami� oleh PT Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI) dengan rata-rata nilai target keuangan sebesar 0,30. Sedangkan target keuangan terendah� adalah� PT. Capitalinc Investment Tbk. (MTFN) dengan rata-rata nilai target keuangan sebesar - 0,91. Nilai� rata-rata target keuangan secara keseluruhan pada perusahaan pertambangan dari� tahun� 2014� sampai� 2018 sebesar ��0,01.
Personal financial need diproksi dengan OSHIP. Proksi OSHIP merupakan persentase kumulatif dari kepemilikan pada perusahaan yang dimiliki oleh orang dalam. Saham yang dimiliki oleh manajemen dibagi dengan saham biasa yang beredar. OSHIP digunakan sebagai salah satu proksi dalam penelitian. OSHIP = The cumulative percentage of ownership in the firm held by insiders. Shares owned by management divided by the common shares outstanding.
Berikut ini merupakan Personal financial need perusahaan pertambangan selama tahun 2014-2018.
Personal Financial Need� Perusahaan Pertambangan 2014 -2018
NO |
KODE |
Tahun 2014 |
Tahun 2015 |
Tahun 2016 |
Tahun 2017 |
Tahun 2018 |
Mean |
1 |
ADRO |
1,00 |
0,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,60 |
2 |
ARII |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
�0,60 |
3 |
BSSR |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
�0,80 |
4 |
BYAN |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
�0,60 |
5 |
DEWA |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
6 |
DOID |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
7 |
DSSA |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
8 |
GEMS |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
9 |
HRUM |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
�0,80 |
10 |
INDY |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
�0,80 |
11 |
ITMG |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�1,00 |
12 |
KKGI |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
�0,60 |
13 |
MBAP |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
14 |
MYOH |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
15 |
RUIS |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
16 |
TOBA |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
17 |
PTBA |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
�0,80 |
18 |
PTRO |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�1,00 |
19 |
APEX |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�1,00 |
20 |
ELSA |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
21 |
ESSA |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
22 |
MEDC |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
23 |
PKPK |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
24 |
CITA |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
�0,80 |
25 |
INCO |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
�0,80 |
26 |
TINS |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�1,00 |
27 |
PSAB |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�1,00 |
28 |
ANTM |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
29 |
MITI |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
30 |
CTTH |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
�0,80 |
31 |
MTFN |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
�0,80 |
32 |
TRAM |
1,00 |
1,00 |
0,00 |
1,00 |
1,00 |
�0,80 |
Mean |
0,81 |
0,78 |
0,78 |
0,72 |
0,94 |
0,81 |
|
Max |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
1,00 |
|
Min |
0,00 |
0,00 |
0,00 |
0,00 |
0,00 |
0,60 |
Sumber : Data Sekunder (data diolah, 2020)
Perhitungannya dengan menggunakan variable dummy (Skousen et al, 2009) di mana angka 1 (satu) untuk perusahaan
yang terdapat kepemilikan saham oleh orang dalam, angka 0 (nol) untuk yang
tidak terdapat kepemilikan saham oleh orang dalam.
Berdasarkan Tabel 5 secara�
keseluruhan personal
financial� need tertinggi pada� perusahaan pertambangan dari� tahun�
2014� sampai� 2018�
rata-rata nilai personal
financial� need sebesar 1,00.
Sedangkan personal financial� need�
terendah� dengan rata-rata nilai personal financial� need sebesar 0,60. Nilai� rata-rata target keuangan secara keseluruhan
pada perusahaan pertambangan dari� tahun� 2014�
sampai� 2018 sebesar 0,81.
Kesimpulan
Rata-arta perusahaan yang menjadi
sampel tidak terindikasi melakukan kecurangan, hanya
terdapat 3 data sampel dari 160 yang terindikasi melakukan Kecurangan Laporan Keuangan, karena nilai f-score lebih besar dari 1. Ukuran perusahaan dilihat dari total aset dalam kondisi baik, karena
rata-rata perusahaan mengalami kenaikan aset dari tahun ke tahun. Stabilitas keuangan� dilihat
perubahan aset dalam kondisi baik karena rata-rata perusahaan mengalami kenaikan
aset dari tahun ke tahun.
Tekanan eksternal dilihat dari total
hutang dengan total aset dalam kondisi baik, karena rata-rata total aset
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun sedangkan rata-rata total hutang tidak
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Target
keuangan dilihat dari rasio ROA dalam kondisi cukup baik, karena dalam 5 (lima)
tahun sampel penelitian rata-rata ROA mengalami kenaikan. Dari 160 data sampel selama 2014 sampai 2015, sebanyak 129 melakukan
pergantian direksi dan sebanyak 31 tidak melakukan pergantian direksi.
Nature of industry dilihat dari piutang dan
penjualan dalam kondisi kurang baik, karena dalam 5 (lima) tahun sampel
penelitian rata-rata piutang mengalami kenaikan, juga rata-rata penjualan tidak
mengalami kenaikan. Sedangkan perusahaan yang kondisinya baik seharusnya
memperkecil jumlah piutang dan mengalami kenaikan penjualan dari tahun ke
tahun. Dari 160 data sampel selama 2014 sampai 2015,
sebanyak 153 perusahaan memiliki lebih dari 30% (tiga puluh persen) komisaris
independen dari jumlah dewan komisaris. Sedangkan 7 (tujuh) perusahaan memiliki
kurang dari 30% (tiga puluh persen) komisaris independen dari jumlah dewan
komisaris.
Dari 160 data sampel selama 2014
sampai 2015, sebanyak 142 (seratus empat puluh dua) tidak melakukan pergantian
auditor dan sebanyak 18 (delapan belas) melakukan pergantian auditor. Rasionalisasi dilihat dari rasio TATA dalam kondisi cukup baik, karena
dalam 5 (lima) tahun sampel penelitian rata-rata TATA mengalami kenaikan. Dari 160 data sampel selama 2014 sampai 2015, sebanyak 105 (seratus
lima) tidak melakukan pergantian direksi dan sebanyak 55 (lima puluh lima)
melakukan pergantian direksi.
Ukuran perusahaan, stabilitas
keuangan, tekanan eksternal, target keuangan, personal financial need, nature
of industry, ketidakefektifan pengawasan, pergantian auditor, rasionalisasi dan
kemampuan, berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil Penelitian
ini sejalan dengan Novianty Rezky et al (2018) yang menyatakan bahwa secara
simultan faktor tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, dan arogansi
berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Arimbi (2015), yang menyatakan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Stabilitas keuangan tidak berpengaruh
terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Yesiariani (2016) yang menyatakan stabilitas keuangan tidak berpengaruh
terhadap kecurangan laporan keuangan
Tekanan eksternal berpengaruh negatif
signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Manurung & Hadian (2013), Prasmaulida (2016), Fatihatul
Faidah & Titiek Suwarti (2018) dan Langgeng Prayitno Utomo (2018). Yang
menyatakan tekanan eksternal berpengaruh negatif signifikan terhadap kecurangan
laporan keuangan.
Target keuangan berpengaruh positif
signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan Sabrina (2016) yang menyatakan target keuangan tidak berpengaruh
terhadap kecurangan laporan. Tetapi dalam penelitian Muara Rizqulloh Noble
(2018) menyatakan target keuangan yang di proksikan dengan ROA berpengaruh
posistif signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.
Personal financial need tidak
berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan
dengan Yesiariani (2016), yang menyatakan bahwa personal financial need tidak
berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Nature of industry berpengaruh
positif signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sihombing & Rahardjo (2014) yang
menyatakan nature of industry berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan
keuangan.
Ketidakefektifan pengawasan tidak berpengaruh
terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Sihombing & Rahardjo (2014) yang menyatakan bahwa ketidakefektifan
pengawasan tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan
Pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Yesiariani
(2016), yang menyatakan bahwa pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan.
Rasionalisasi berpengaruh positif
signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan
dengan Lutfiana Oktarigusta (2017) yang menyatakan bahwa rasionalisasi
berpengaruh terhadap kemungkinan kecurangan laporan keuangan.
Kemampuan (Capability) tidak
berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil Yesiariani (2016), yang menyatakan bahwa variabel kemampuan tidak
berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
BIBLIOGRAFI
Annisya,
Mafiana, & Asmaranti, Yuztitya. (2016). Pendeteksian Kecurang Laporan
Keuangan Menggunakan Fraud Diamond. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 23(1).
Cressey,
D. (1953). Other people�s money, dalam: The Internal Auditor as Fraud buster,
Hillison, William. Et. Al. 1999. Managerial Auditing Journal, 351�362.
Harto.,
Chyntia Tessa G. Dan Puji. (2016). Fraudulent Financial Reporting :
Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Keuangan Dan Perbankan Di Indonesia
Jenis Sesi Paper. Lampung: Simposium Nasional Akuntansi XIX.
RATMONO,
Dwi. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika Teori, Konsep, dan Aplikasi
dengan Eviews 10. BP UNDIP Semarang.
Sugiyono.
(2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Wolfe,
David T., & Hermanson, Dana R. (2004). The fraud diamond: Considering
the four elements of fraud.