How to cite:
Melva (2022) Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Dasar Menyusun Neraca Lajur Perusahaan Jasa
melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning, (4) 10, https://10.36418/syntax-
idea.v4i10.1977
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 4, No. 10, Oktober 2022
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI DASAR MENYUSUN
NERACA LAJUR PERUSAHAAN JASA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING
Melva
SMK Negeri 1 Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia
Email: Melv[email protected]r.id
Abstrak
Pendidikan merupakan suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
mengembangkan potensi peserta didik dan juga suatu usaha masyarakat dan bangsa
dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Karena begitu pentingnya
pendidikan, maka mutu dan kualitasnya harus diperhatikan . Tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Menyusun Neraca Lajur
bagi siswa di SMK Negeri 1 Tanjungpinang kelas X PKM yang hasil belajar untuk
mata pelajaran Akuntansi Dasar pada materi Menyusun Neraca Lajur belum
memuaskan. Model pembelajaran yang diaplikasikan dalam pembelajaran
menggunakan model pembelajaran problem based learning. Metode pengumpulan
data pada penelitian ini ialah tes hasil belajar siswa. Dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa, hal ini dilihat dari peningkatan hasil belajar yang dicapai pada siklus
1 dengan rata-rata 79,35 meningkat menjadi 95,25 pada siklus 2. Kesimpulan
penelitian ini dimana melalui model pembelajaran problem based learning hasil
belajar siswa dalam materi Menyusun Neraca Lajur pada kelas X PKM semester
genap SMK Negeri 1 Tanjungpinang TP 2021/2022 meningkat.
Kata kunci: Hasil belajar; Model Pembelajaran Problem Based Learning
Abstract
Education is a conscious and systematic effort in developing the potential of
students and also an effort by the community and the nation in preparing its
younger generation for the sustainability of a better life of society and nation in the
future. Because education is so important, the quality and quality must be
considered. The purpose of this study is to improve student learning outcomes in
the material of Compiling Lane Balances for students at SMK Negeri 1
Tanjungpinang class X PKM whose learning outcomes for Basic Accounting
subjects in the material compiling Lane Balance Sheets have not been satisfactory.
The learning model applied in learning uses a problem-based learning model. The
data collection method in this study is a test of student learning outcomes. By using
a problem-based learning learning model, it is expected to be able to improve
student learning outcomes, this can be seen from the increase in learning outcomes
achieved in cycle 1 with an average of 79.35 increasing to 95.25 in cycle 2. The
conclusion of this study is that through a problem-based learning model , student
Melva
1464 Syntax Idea, Vol. 4, No. 10, Oktober 2022
learning outcomes in the material for Compiling Lane Balances in class X PKM in
the even semester of SMK Negeri 1 Tanjungpinang TP 2021/2022 increased.
Keywords: learning outcomes; problem based learning learning model
Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
mengembangkan potensi peserta didik dan juga suatu usaha masyarakat dan bangsa
dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Karena begitu pentingnya pendidikan, maka
mutu dan kualitasnya harus diperhatikan (Wahidin, 2017), Terkait dengan mutu dan
kualitas pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) untuk program keahlian akuntansi dan keuangan, yang bertujuan untuk
menjadikan peserta didik memiliki kemampuan dan terampil dalam melakukan
pencatatan sehingga nantinya akan memiliki kompetensi dalam bidang keuangan
(Murniati & Usman, 2009).
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar bisa dilihat pada hasil belajar siswa
yang meningkat saat proses belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar dalam
pandangan guru merupakan suatu proses pembelajaran yang disesuaikan dengan
evaluasi hasil belajar, sedangkan hasil belajar dalam pandangan siswa adalah
berakhirnya sebuah proses pembelajaran (Yulianti et al., 2018).
Kenyataan banyak hasil belajar siswa yang masih dikatakan rendah dikarenakan
guru masih belum menggunakan model pembelajaran sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Guru masih menggunakan metode ceramah yang kurang
bervariasi dan cenderung pasif dimana guru lebih sering aktif untuk menjelaskan materi
yang diajarkan dari pada peserta didik.Agar siswa mampu mencapai hasil belajar yang
diharapkan maka dibutuhkan sebuah penyelesaian yang sesuai untuk memecahkan
masalah tersebut (Fajri et al., 2013).
Untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning. Dengan penggunaan model pembelajaran
problem based learning di anggap cukup sukses dalam membuat hasil belajar siswa
meningkat. Model pembelajaran yang tidak cocok cenderung membuat hasil belajar
siswa rendah. Karena itulah guru sebagai peneliti memilih untuk menerapkan
pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning. Dengan upaya yang
dilakukan, diharapkan proses pembelajaran akan berjalan lebih aktif dan menyenangkan
sehingga meningkatkan hasil belajar siswa, dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar
yang diharapkan (Parasamya et al., 2017)
Model pembelajaran problem based learning adalah suatu model pembelajaran
yang menggunakan suatu pendekatan yang berpusat pada peserta didik dalam suatu
permasalahan yang nyata sehingga peserta didik bisa membangun pengetahuannya
secara mandiri (Maryati, 2018)
Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Dasar Menyusun Neraca Lajur Perusahaan Jasa melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Syntax Idea, Vol. 4, No. 10, Oktober 2022 1465
Melalui model pembelajaran problem based learning diharapkan siswa mampu
mengembangkan kemahiran, keterampilan serta dapat mengembangkan sikap dan
kebiasaan (Saleh, 2013) Dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning ini diharapkan pembelajaran di kelas X PKM dapat berkualitas dan tercapai
tujuan pembelajaran dalam materi Menyusun Neraca Lajur (Rusdi et al., 2019),
Tercapainya tujuan pembelajaran yang diprogramkan sekolah sekaligus mendukung
program pemerintah seperti yang tercantum dalam UU No. 23 Tahun 2003 tentang
Peningkatan Mutu Pendidikan (UU No, 23, 2003)
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Akuntansi Dasar Menyusun Neraca Lajur (worksheet) perusahaan jasa
melalui model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas X Perbankan dan
Keuangan Mikro SMK Negeri 1 Tanjungpinang.
Metode Penelitian
Subjek penelitian Tindakan kelas ini adalah siswa kelas X PKM SMK Negeri 1
Tanjungpinang dengan jumlah peserta didik sebanyak 32 Orang. Sedangkan objek
penelitian meliputi hasil belajar siswa, yang komponen penilaiannya berupa Hasil
Neraca Saldo, Hasil Ayat Jurnal Penyesuaian, Hasil Neraca Saldo Setelah Penyesuaian,
Hasil Laba Rugi, Hasil Neraca dan Kebersihan Hasil Kerja. Jenis data yang dianalisis
adalah data primer berupa hasil belajar siswa (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap).
Teknik pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Teknik observasi atau
pengamatan langsung didalam kelas guna memperoleh data aktivitas belajar dan
pemahaman peserta didik dalam pengerjaan siklus 1 dan siklus 2.
Alat pengumpulan data terdiri dari: (1) dokumen daftar nilai untuk sikus 1 dan
siklus 2. (2) dokumen lembar soal pengerjaan tes siklus 1 dan siklus 2. (3) hasil
pengamatan secara langsung aktifitas peserta didik pada siklus 1 dan siklus 2.
Teknik pengolahan data pengetahuan berupa hasil tes belajar peserta didik,
validasi data keaktifan belajar di peroleh melalui hasil pengamatan secara langsung
aktivitas siswa pada siklus 1 dan siklus 2, agar valid divaldasi dengan triangulasi
sumber (peneliti, kolaborator, dan siswa). Analisis data hasil belajar pengetahuan
disajikan dalam deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Analisis data hasil
belajar keterampilan berupa data keaktifan belajar dengan deskriptif komparatif yang
dilanjutkan dengan refleksi
Indikator keberhasilan siswa dalam penilaian ini adalah (1) pembelajaran telah
dilaksanakan sesuai langkah-langkah pembelajaran yang disusun baik pada siklus 1
maupun siklus 2, (2) Apabila 80 % (26 siswa) mendapatkan skor hasil belajar sama atau
lebih besar dari KKB (75) (Cintia et al., 2018).
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pelaksanaan Tindakan pembelajaran siklus 1 dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning dengan materi materi menyusun Neraca Lajur dan
terbagi dalam 2 pertemuan. pertemuan 1, Kamis, 14 April 2022 dengan masalah yang
Melva
1466 Syntax Idea, Vol. 4, No. 10, Oktober 2022
diberikan kepada siswa untuk menyusun perkiraan neraca saldo dan ayat jurnal
penyesuaian kedalam neraca lajur. pertemuan 2, Kamis, 21 April 2022 dengan masalah
yang diberikan kepada siswa untuk menyusun perkiraan neraca saldo disesuaikan
kedalam neraca lajur. Selama proses pembelajaran berlangsung tidak banyak siswa yang
berperan aktif, sebagian besar merasa bosan dan tidak mengerti dengan materi yang
disampaikan. Pada tahap ini sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah ketuntasan
minimal, maka perlu dilakukan perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya (Atika
et al., 2016). Pada tahap pengamatan, hasil belajar pada Siklus 1 yang dilaksanakan
pada Kamis, 21 April 2022 dimana selama pelaksanaan guru mengamati kegiatan
belajar didalam kelas, dari pengamatan tersebut masih banyak siswa yang belum tertib
dalam mendengarkan penjelasan guru dalam menyampaikan materi sehingga masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan didalam memahami materi dan masih banyak
siswa yang belum menguasai teknik dalam menyusun neraca lajur
Pada siklus 1 masih terdapat siswa yang mendapat nilai dibawah KKB (Kriteria
Ketuntasan Belajar) yaitu 75, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus 2, masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan didalam memahami materi dan masih banyak
siswa yang belum menguasai teknik dalam menyusun neraca lajur. Terdapat 19 siswa
dengan persentase 59,38%, berarti terdapat 13 siswa yang belum tuntas dengan nilai
rata-rata 79,35. Maka, penulis akan melakukan perbaikan pada siklus 2.
Pada siklus 2, dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning
dengan materi materi menyusun Neraca Lajur dan terbagi dalam 2 pertemuan .
pertemuan 1, Kamis, 12 Mei 2022 dengan masalah yang diberikan kepada siswa untuk
menyusun perkiraan laba rugi kedalam neraca lajur pertemuan 2, Kamis, 19 mei 2022
dengan masalah yang diberikan kepada siswa untuk menyusun perkiraan neraca
kedalam neraca lajur . siswa semakin aktif, tertib dan semangat dalam kelompoknya
dalam kegiatan proses belajar. siswa ikut terlibat dalam proses belajar mengajar , sudah
berperan aktif dan bisa bekerjasama pada saat siswa lainnya kurang memahami, terdapat
perubahan atau peningkatan yang sangat signifikan terhadap siswa. Pada siklus 2 siswa
dijelaskan kembali mengenai bentuk formulir neraca lajur dan menjelaskan bagaimana
langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyusun neraca lajur dengan baik dan benar
menggunakan slide power point. Hasil pada siklus 2 menghasilkan ketuntasan hasil
belajar klasikal meningkat secara signifikan, karena jumlah siswa yang tuntas sebanyak
32 siswa dengan persentase 100 % dengan nilai rata-rata 95,25 (Ritonga et al., 2015).
Peningkatan hasil belajar ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Syarifah, 2014), (Harya & Ridwan, 2022), (Kusumawati et al., 2015) (Ulfanisa, 2017),
Putranta, 2017) dan (Fitriyah, 2017) Penilaian yang diambil dari keaktifan belajar
menunjukkan hasil yang meningkat, yaitu siswa memiliki nilai dengan predikat
minimal baik sejumlah 80% dari jumlah siswa di dalam satu kelas yaitu minimal 26
peserta didik. Hasil ini telah memenuhi keberhasilan penelitian ini, yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran problem based learning jumlah siswa yang
memahami konsep neraca lajur dan mampu menyusun neraca lajur dengan baik dan
benar sudah terlampaui dengan prsentase 95,25%. Dari hasil penelitian tentang hasil
Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Dasar Menyusun Neraca Lajur Perusahaan Jasa melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Syntax Idea, Vol. 4, No. 10, Oktober 2022 1467
belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran problem based learning melalui 2
siklus pembelajaran, dapat peneliti uraikan hasil penilaian pengamatan selama di kelas
(Hariani, 2020). Hasil Pengamatan Aktifitas siswa Kelas X PKM pada Siklus 1
menunjukkan hasil sebagai berikut: Tabel 1
Hasil Pengamatan Aktifitas siswa Kelas X PKM pada Siklus 1
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase terhadap aktifitas
pemahaman siswa masih sangat rendah yaitu dibawah 80%, dibandingkan dengan hasil
pengamatan aktifitas siswa pada siklus 2. Berikut Hasil Pengamatan Aktifitas siswa
Kelas X PKM pada Siklus 2: Tabel 2
Hasil Pengamatan Aktifitas siswa Kelas X PKM pada Siklus 2
No
Aktifitas peserta didik yang diamati
Jumlah
Peserta
Didik
Persentase
1
Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru
30
93,75 %
2
Ketertiban didalam kelas
30
93,75 %
3
Diskusi sesama/antar siswa
32
100 %
4
Diskusi antara siswa dengan guru
30
93,75 %
5
Proses Mengerjakan tugas yang diberikan
32
100 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat perubahan yang sangat signifikan
terhadap aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar. Pada siklus 2 ini dapat dilihat
bahwa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning tingkat
pemahaman serta kemampuan siswa meningkat pesat. Dari presentase awal dengan rata-
rata hasil belajar siswa hanya 79,35% meningkat menjadi 95,25% (Gunantara et al.,
2014).
No
Jumlah
Peserta
Didik
Persentase
1
25
78,13 %
2
25
78,13 %
3
24
75 %
4
16
50 %
5
16
50 %
Melva
1468 Syntax Idea, Vol. 4, No. 10, Oktober 2022
Grafik 1
Grafik Hasil Penilaian siswa Pada Siklus 1 dan Siklus 2
Berdasarkan grafik diatas terdapat perbedaan yang begitu signifikan terhadap
jumlah siswa yang tuntas dalam pengerjaan siklus 1 dan siklus 2. Dalam pengerjaan
siklus 1 jumlah siswa yang lulus sebanyak 19 siswa sementara pada siklus 2 jumlah
siswa yang tuntas meningkat pesat menjadi 32 siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran problem based
learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami Akuntansi Dasar
materi menyusun neraca lajur (Wiriaatmadja, 2005).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat penulis simpulkan bahwa penggunaan
model pembelajaran problem based learning sangat tepat dalam meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran Akuntansi Dasar Menyusun Neraca Lajur (worksheet)
Perusahaan Jasa pada Siswa kelas X Perbankan dan Keuangan Mikro SMK Negeri 1
Tanjungpinang. Peneliti menggunakan model pembelajaran problem based learning
menyusun neraca lajur perusahaan jasa pada pelaksanaan pembelajaran Akuntansi
Dasar untuk meningkatkan kemampuan siswa dan kualitas pembelajaran. Model
pembelajaran ini dilaksanakan dengan memberikan masalah pada siswa untuk
menyelesaikan neraca lajur, dan siswa menyelesaikan masalah yang diberikan baik
individual maupun kelompok. Melalui model pembelajaran ini ini telah terbukti dapat
meningkatkan nilai uji komptensi dan hasil belajar siswa.
Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Dasar Menyusun Neraca Lajur Perusahaan Jasa melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Syntax Idea, Vol. 4, No. 10, Oktober 2022 1469
BIBLIOGRAFI
Atika, A., Kusumawati, A., & Iqbal, M. (2016). The effect of electronic word of mouth,
message source credibility, information quality on brand image and purchase
intention. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 20(1), 94108. Google
Scholar
Cintia, N. I., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2018). Penerapan model pembelajaran
discovery learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil
belajar siswa. Perspektif Ilmu Pendidikan, 32(1), 6775. Google Scholar
Fajri, L., Martini, K. S., & Saputro, A. N. C. (2013). Upaya peningkatan proses dan
hasil belajar kimia materi koloid melalui pembelajaran kooperatif tipe tgt (teams
games tournament) dilengkapi dengan teka-teki silang bagi siswa kelas XI IPA 4
SMA Negeri 2 Boyolali pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Jurnal
Pendidikan Kimia, 1(1).Google Scholar
Fitriyah, U. L. (2017). Sistem pembelajaran menghafal Al-Qur’an siswi SMA Al-
Rifa’ie Ketawang Gondanglegi Malang.Google Scholar
Gunantara, G., Suarjana, I. M., & Riastini, P. N. (2014). Penerapan model pembelajaran
problem based learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas V. Mimbar PGSD Undiksha, 2(1). Google Scholar
Hariani, P. P. (2020). Hots (High Order Thinking Skils) Sebagai Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Akuntansi Siswa Dengan Menggunakan Modul. Kumpulan Jurnal
Dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.Google Scholar
Harya, S., & Ridwan, I. R. (2022). Penerapan Metode Bermain Peran Untuk
Meningkatkan Hasil belajar Siswa Kelas 4 SD Pada Pembelajaran Tema 4 Pada
Materi IPS. Jurnal Perseda: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(1), 16
21.Google Scholar
Kusumawati, E., Rahardjo, S., & Sari, H. P. (2015). Model pengendalian faktor risiko
stunting pada anak bawah tiga tahun. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional (National Public Health Journal), 9(3), 249256.Google Scholar
Maryati, I. (2018). Penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pola
bilangan di kelas vii sekolah menengah pertama. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika, 7(1), 6374.Google Scholar
Murniati, A. R., & Usman, N. (2009). Implementasi manajemen stratejik dalam
pemberdayaan sekolah menengah kejuruan. Perdana Publishing. Google Scholar
Undang-undang No. 23, U.-U. (20 C.E.). Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional. Google Scholar
Parasamya, C. E., Wahyuni, A., & Hamid, A. (2017). Upaya peningkatan hasil belajar
Melva
1470 Syntax Idea, Vol. 4, No. 10, Oktober 2022
fisika siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika, 2(1), 4249.Google Scholar
Putranta, H. (2017). Perkembangan Filsafat Abad Modern. Universitas Negeri
Yogyakarta.Google Scholar
RITONGA, M., Syarifah, M. S., & Tukiman, M. K. M. (2015). Hubungan Antara
Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada
Anak Di Desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Tahun
2014. Kebijakan, Promosi Kesehatan Dan Biostatiskik, 1(2).Google Scholar
Rusdi, N., Sirajuddin, O., & Fatmawati, F. (2019). PKM Usaha Abon Ikan Di Desa
Mekar Indah, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi
Selatan.Google Scholar
Saleh, M. (2013). Strategi pembelajaran fiqh dengan problem-based learning. JURNAL
Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan Dan Pengajaran, 14(1).Google Scholar
Syarifah, U. (2014). Kontribusi Muhammad Musthafa Azami Dalam Pemikiran Hadis
(Counter Atas Kritik Orentalis). ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 15(2), 222
241.Google Scholar
Ulfanisa, C. (2018). Penerapan Pembelajaran Pengajuan Masalah Berbantuan Papan
Magnetik untuk Meningkatkan Pemahaman Operasi Hitung Bilangan Bulat. Jurnal
Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 4(2),
734740.Google Scholar
Wahidin, U. (2017). Pendidikan Karakter Bagi Remaja. Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 2(03).Google Scholar
Wiriaatmadja, R. (2005). Metode penelitian tindakan kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 3(3.20), 340.Google Scholar
Yulianti, H., Iwan, C. D., & Millah, S. (2018). Penerapan Metode Giving Question And
Getting Answer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL], 6(2),
197216.Google Scholar
Copyright holder:
Melva (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: