Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 4, No. 9, September
2022
ANALISIS RASIO ARUS
KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. PERIODE
2018-2020
Febryanti, Syntha
Noviyana
Universitas
Gunadarma, Indonesia
Email: febryantidaengruki@gmail.
com, [email protected]�������������
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan yang diukur menggunakan rasio arus kas pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Periode 2018-2020. Penelitian ini menggunakan metode analisis rasio arus kas sebagai berikut : rasio arus kas operasi (AKO), rasio cakupan arus dana (CAD), rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB), rasio cakupan kas terhadap utang lancar (CKHL), rasio pengeluaran modal (PM), rasio total utang (TH). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2018-2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan adalah studi dokumentasi yaitu melalui website milik Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Penulis menggunakan teknik analisis kuantitatif yaitu melakukan perhitungan dan analisis hasil yang relevan dari laporan keuangan, dengan menggunakan rasio laporan arus kas.BHasil dari penelitian diketahui bahwa kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2018-2020 menunjukkan bahwa ada tiga rasio arus kas yang nilainya masih dibawah standar kriteria yang berlaku karena perusahaan belum dapat memenuhi kewajiban lancar dan hutang jangka panjang tepat waktu namun perusahaan dapat menutup biaya bunga, pengeluaran modal, dan mampu membayar pajak dari arus kas yang dihasilkan perusahaan.
�
Kata Kunci: Kinerja Keuangan; Arus Kas; PT Indofood
Sukses Makmur TBK
Abstract
The purpose of this study was to
determine and analyze the financial performance as measured by the cash flow
ratio at PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 2018-2020 period. This study uses the
following cash flow ratio analysis methods: operating cash flow ratio (AKO),
fund flow coverage ratio (CAD), cash to interest coverage ratio (CKB), cash to
current debt coverage ratio (CKHL), capital expenditure ratio ( PM), total debt
ratio (TH). The type of data used in this research is quantitative data.
Sources of data used in this study is secondary data. In the form of a
Financial Statement consisting of a Balance Sheet, Income Statement and Cash
Flow Statement at PT. Indofood Sukses Makmur Tbk period 2018-2020. The data
collection technique used in this study to obtain the data and information
needed is a documentation study, namely through the website of the Indonesia
Stock Exchange (www.idx.co.id). The author uses quantitative analysis
techniques, namely calculating and analyzing the relevant results from the
financial statements, using the cash flow statement ratio. The results of the
study note that the financial performance of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk for
the 2018-2020 period shows that there are three cash flow ratios whose values
are still below the applicable standard criteria because the company
has not been able to meet current obligations and long-term debt on time but
the company can cover interest costs, capital expenditures, and is able to pay
taxes. of the cash flow generated by the company.
Keywords: Financial
Performance; Cash Flow; PT Indofood Sukses Makmur TBK
Pendahuluan
Di dunia ini semua berkembang secara pesat termasuk di dalamnya perekonomian yang terus bergerak maju, bidang keuangan sangat penting bagi perusahaan yang mempunyai skala besar maupun kecil. Sebuah perusahaan pasti bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan melakukan strategi jitu untuk mencapai target laba yang diinginkan. Akan tetapi, banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan dikarenakan kondisi perekonomian yang tidak menentu dan ketatnya persaingan antar perusahaan.� Oleh karena itu, perusahaan harus melihat kondisi dan kinerja keuangan perusahaannya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dan mampu mengembangkan usahanya (Fadli, 2021).
Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya dan untuk mengetahui tingkat kinerjanya, setiap perusahaan harus menyajikan laporan keuangan pada setiap periodenya. Untuk itu perusahaan harus mencermati dan menganalisis kinerja perusahaan, Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, sehingga dapat diketahui baik buruknya keadaan keuangan yang dialami oleh perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu (Sofyan S, n.d.2017 ) Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penilaian kinerja keuangan digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas serta bertujuan untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Padang, 2013).
Untuk itu, perusahaan harus selalu menganalisis kinerja perusahaan, salah satunya melalui analisis dengan menggunakan laporan keuangan berupa laporan arus kas. Hampir seluruh aktivitas perusahaan dilakukan dengan kas. Kekurangan atau kelebihan kas pada perusahaan akan menimbulkan berbagai masalah. Kas juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan aktivitas perusahaan, sehingga pengelolaannya diperlukan perhatian yang khusus. Perusahaan harus memaksimalkan uang kas yang ada, tanpa harus membiarkan uang terlalu banyak didalam kas dengan cara membiayai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan secara efektif dan efisien serta dapat melakukan perluasan usaha (Mubarok, 2014). Pengelolaan kas menentukan keberhasilan perusahaan. Penggunaan kas yang tepat dalam memaksimalkan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk membantu para pemakai laporan keuangan dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat (Warongan, Ilat, & Gerungai, 2018).
Salah satu
cara untuk mengukur tingkat kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan
laporan arus kas. Seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 2 (Revisi 2009) (Indonesia, 2009)
�laporan arus kas adalah bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
perusahaan, menyajikan data mengenai kondisi kas perusahaan dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas mempunyai kandungan
informasi yang bermanfaat untuk menentukan likuiditas dan fleksibilitas kinerja
keuangan perusahaan yang bisa diperoleh melalui analisis laporan arus kas dengan
menggunakan rasio - rasio arus kas.� Laporan arus kas merupakan sumber
informasi yang dapat membantu dalam efektivitas kinerja keuangan dalam suatu
perusahaan. Semakin banyak perusahaan yang mencantumkan laporan kas dalam
laporan keuangan tahunan, membuat penggunaan informasi laporan arus kas sebagai
alat analisis kinerja keuangan semakin meningkat (Amanah, 2019).
Adapun� rasio yang digunakan dalam menilai kinerja
keuangan perusahaan yang berupa analisis rasio arus kas terdiri dari
rasio-rasio sebagai berikut: Rasio Arus Kas Operasi (AKO) digunakan untuk
menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio
Cakupan Arus Dana (CAD) digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya. Rasio Cakupan Kas terhadap
Bunga (CKB) digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar
bunga atas hutang yang telah ada. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar
(CKHL) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang
lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio Pengeluaran Modal (PM)
digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang
yang ada. Rasio Total Hutang (TH) menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang
oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar
hutang (Tercantum & Indonesia, n.d.2005).
Penulis menganalisis laporan keuangan
pada perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun
1971. Perusahaan ini mengutamakan suatu komitmen untuk menghasilkan produk
makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis,
kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa
menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, Indofood mulai bergerak di pasar Internasional dengan
mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan,
China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika. Penulis
memilih PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai objek penelitian karena PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan salah satu perusahaan besar dibidang
pengolahan makanan dan minuman di Indonesia yang masih bertahan walaupun
persaingan diindustri makanan dan minuman sangatlah keta (Fadli, 2021).
Berawal dari sebuah perusahaan mi
instan yang sederhana, Indofood telah menjelma menjadi sebuah perusahaan �Total
Food Solutions� dengan kegiatan usaha yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi
produk akhir yang tersedia di rak para peritel. Sebagai perusahaan terkemuka
dalam industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional Indofood
didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga memungkinkan
produk-produknya dikenal di seluruh penjuru nusantara. Warisan Indofood yang
terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimilikinya yang melekat di
hati masyarakat Indonesia. Beberapa merek tersebut adalah mi instan (Indomie,
Supermi dan Sarimi), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra
Kembar), minyak goreng (Bimoli) dan margarin (Simas) (Amanah, 2019)
Meskipun menghadapi persaingan yang ketat, merek-merek ini tetap merupakan
pemimpin pasar di masing-masing segmennya karena produknya yang berkualitas dan
harganya yang terjangkau. Agar dapat tetap menjadi pemimpin pasar dan
memujudkan visi perusahaan menjadi perusahaan Total Food Solutions, PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk harus memiliki kinerja yang semakin baik khususnya
kinerja keuangan.
Analisis rasio arus kas untuk
mengukur kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada periode 2011 �
2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat diketahui bahwa rasio arus
kas menunjukkan kinerja keuangan yang kurang baik, karena dari delapan rasio
yang diperhitungkan dalam menilai kinerja keuangan seluruhnya menunjukkan trend
yang cenderung menurun, untuk itu penulis memutuskan untuk meneliti analisis
rasio arus kas PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada periode 2018 � 2020 untuk
mengetahui kinerja keuangan perusahaan pada periode tersebut mengalami kenaikan
atau penurunan walaupun berada dimasa pandemi Covid-19 ini (Kieso, Weygandt, Warfield, Wiecek, & McConomy, 2019)
Metode Penelitian
1. Objek
Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2017)
pengertian objek penelitian adalah �sasaran ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan
reliable tentang suatu hal (variabel tertentu)�. Objek penelitian dalam
penulisan ilmiah ini adalah untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
menggunakan analisis rasio arus kas berdasarkan laporan keuangan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. periode 2018 - 2020 yang beralamat di� Jl. Jend. Sudirman No.27, RT.4/RW.2,
Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12920. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. yaitu salah satu
perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang makanan dan minuman seperti : mie
instant, es krim, makanan ringan, sirup, susu, minyak goreng dan lain-lainnya (Sari & Ellyawati, 2019).
2. Jenis dan
Sumber Data
Jenis data
yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah data kuantitatif yaitu laporan
keuangan perusahaan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2018 - 2020. Data kuantitatif merupakan
data berupa angka, dalam arti sebenarnya, jadi berbagai operasi matematika
dapat dilakukan pada data kuantitatif (Sujarweni & Endrayanto, 2012).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Berupa
Laporan Keuangan Konsolidasi yang terdiri dari Laporan Neraca, Laporan Laba
Rugi dan Laporan Arus Kas pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2018 �
2020. Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung
diperoleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data ` sekunder utama diperoleh
dari website resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.
3. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Studi
Dokumentasi dalam usaha memperoleh data dan informasi yang diperlukan, penulis
memperoleh data melalui website milik Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id),
media internet yang sesuai dengan materi yang dibahas dalam penulisan ilmiah
ini tentang rasio arus kas kinerja keuangan dan website perusahaan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk dan yaitu laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan
laba rugi, dan laporan arus kas perusahaan yang dipublikasikan untuk kurun
waktu 2018 � 2020.
4. Teknik
Analisis Data
Penelitian
ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu
metode yang menjelaskan atau menganalisis suatu permasalahan dari suatu data
berdasarkan perhitungan angka-angka dari hasil penelitian (Sumadi & Siahaan, 2011). Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif berupa
rasio laporan arus kas, rumus � rumus yang dipakai dalam penulisan ilmiah
tersebut adalah:
Tabel 1
Jenis rasio yang digunakan
Jenis Rasio |
Rumus |
Kriteria |
AKO |
Jumlah Arus
Kas Operasi Kewajiban
Lancar |
> 1 = Baik
< 1 =
Tidak Baik |
CKB |
Arus Kas Operasi+Bunga+Pajak
Bunga |
> 1 = Baik
< 1 =
Tidak Baik |
CKHL |
Arus Kas
Operasi+Deviden Kas |
> 1 = Baik
< 1 =
Tidak Baik |
PM |
Arus Kas
Operasi |
> 1 = Baik
< 1 =
Tidak Baik |
TH |
Arus Kas
Operasi Total Hutang |
> 1 = Baik
< 1 =
Tidak Baik |
CAD |
EBIT |
> 1 = Baik
< 1 =
Tidak Baik |
Sumber : Darsono dan Ashari, 2005
Keterangan:
AKO : Arus Kas Operasi
CKB : Cakupan Kas terhadap Bunga
CKHL : Cakupan Kas terhadap Utang Lancar
PM : Pengeluaran Modal
TH : Total Utang
CAD : Cakupan Arus Dana
Hasil dan Pembahasan
A. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
Menurut Darsono dan Ashari (2005), �Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar�.
Tabel 2
Rasio Arus Kas Operasi
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
� |
Arus Kas Operasi |
Utang Lancar |
Rasio AKO |
2018 |
5.935.829 |
31.204.102 |
0,19 |
2019 |
13.344.494 |
24.686.862 |
0,54 |
2020 |
13.855.497 |
27.975.875 |
0,49 |
Sumber : Data diolah 2021
Sumber : Data diolah 2021
�
Rasio cakupan kas terhadap hutang lancar pada tahun
2018 sebesar 0,27 yang berarti
kemampuan arus kas operasi untuk membayar utang lancar adalah sebesar 0,27 kali
atau dari jumlah utang lancar pada tahun 2018 mampu ditutupi 27% oleh arus kas
operasi. Dibandingkan pada tahun 2019 rasio cakupan kas terhadap hutang lancar
sebesar 0,60 mengalami peningkatan sebesar 0,33 atau 33%. Seperti yang dilihat
digrafik 4.3 terjadi peningkatan kas operasi sebesar Rp 7.408.665 hal ini
disebabkan pada tahun 2019 terjadi penurunan pembayaran kepada pemasok, pembayaran
pajak neto dan pembayaran untuk beban produksi dan usaha serta terjadi kenaikan
penerimaan kas dari pelanggan, kas yang diperoleh dari operasi, penerimaan
penghasilan bunga dan penerimaan lainnya neto. pada tahun 2019 terjadi
penurunan hutang lancar sebesar Rp 6.517.240 disebabkan oleh menurunnya utang
bank jangka pendek dan cerukan, utang lain-lain pihak ketiga dan utang bank.
Serta penurunan pembayaran dividen kas sebesar Rp. 1.150.236.
Rasio cakupan
kas terhadap hutang lancar pada tahun 2020 sebesar 0,58 yang berarti kemampuan
arus kas operasi untuk membayar utang lancar adalah sebesar 0,58 kali atau dari
jumlah utang lancar pada tahun 2020 mampu ditutupi 58% oleh arus kas operasi.
Rasio ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,002 atau 0,2%.
Berdasarkan gafik 4.3 diatas terjadi naiknya arus kas arus kas operasi sebesar
Rp. 511.003 hal ini disebabkan pada tahun 2020 terjadi penurunan pembayaran
kepada karyawan dan pembayaran untuk beban produksi dan usaha serta terjadi
kenaikan penerimaan kas dari pelanggan, kas yang diperoleh dari operasi dan
penerimaan penghasilan bunga. Peningkatan utang lancar sebesar Rp. 3.289.013
disebabkan oleh naiknya utang bank jangka pendek dan cerukan, utang lain-lain
pihak ketiga, utang usaha pihak ketiga, utang pajak dan liabilitas imbalan
kerja jangka pendek. Serta peningkatan pembayaran dividen kas sebesar Rp.
939.506.
Nilai dari
rasio tersebut pada tahun 2018 � 2020 dibawah standar yang berarti kinerja
keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dalam menutupi utang lancar dengan
menggunakan arus kas operasinya rendah atau belum maksimal. Rasio rendah karena
utang lancar yang jumlahnya banyak dan fluktuatif dari tahun ke tahun.
Berdasarkan
hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Rasio Cakupan
Kas terhadap Utang Lancar kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tidak
baik, karena arus kas tidak mampu menjamin atau menutup kewajiban lancar
perusahaan. Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dari arus kas
dalam menutup utang lancer (Mubarok,
2014).
B. Rasio Pengeluaran Modal (PM)
Menurut
Darsono dan Ashari (2005) Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia
untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus
kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal.
Tabel 3
Rasio Pengeluaran
Modal
(Disajikan dalam
Jutaan Rupiah)
Tahun |
Arus Kas Operasi |
Pengeluaran Modal |
Rasio PM |
2018 |
5.935.829 |
3.570.593 |
1,66 |
2019 |
13.344.494 |
4.463.812 |
2,98 |
2020 |
13.855.497 |
4.398.300 |
3,15 |
Sumber : Data diolah 2021
Gambar 2
Grafik
Perkembangan Arus Kas Operasi dan Pengeluaran Modal
Sumber : Data diolah 2021
Rasio
pengeluaran modal pada tahun 2018 sebesar 1,66 menunjukkan bahwa kemampuan arus
kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal tahun 2018 sebesar 1,66 kali.
Bila dibandingkan dengan tahun 2019 rasio pengeluaran modal sebesar 2,98
menunjukkan kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal
sebesar 2,98 kali. Rasio ini mengalami peningkatan sebesar 1,32 hal ini
disebabkan peningkatan kas operasi sebesar Rp. 7.408.665 hal ini disebabkan
pada tahun 2019 terjadi penurunan pembayaran kepada pemasok, pembayaran pajak
neto dan pembayaran untuk beban produksi dan usaha serta terjadi kenaikan
penerimaan kas dari pelanggan, kas yang diperoleh dari operasi, penerimaan
penghasilan bunga dan penerimaan lainnya neto. Serta peningkatan modal sebesar
Rp. 893.219 dapat dilihat dari penambahan aset tetap yang meningkat pada tahun
2019.
Rasio
pengeluaran modal pada tahun 2020 sebesar 3,15 menunjukkan bahwa kemampuan arus
kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal tahun mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena peningkatan
arus kas operasi sebesar Rp. 511.003 hal ini disebabkan pada tahun 2020 terjadi
penurunan pembayaran kepada karyawan dan pembayaran untuk beban produksi dan
usaha serta terjadi kenaikan penerimaan kas dari pelanggan, kas yang diperoleh dari
operasi dan penerimaan penghasilan bunga. Serta penurunan pengeluaran modal
sebesar Rp. 65.512 dapat dilihat dari penurunan aset tetap yang menurun pada
tahun 2020.
Rasio
pengeluaran modal pada tahun 2018 - 2020 menunjukkan angka rasio yang tinggi
sehingga memungkinkan perusahaan mampu membiayai
pengeluaran
modal melalu arus kas operasi saja. Berdasarkan hasil ditabel 4.7� bisa dilihat bahwa rasio pengeluaran modal
terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Rasio Pengeluaran
Modal kinerja keuangan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk baik, karena masih
berada diatas satu berarti pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 perusahaan
menunjukkan kemampuan yang tinggi dari arus kas dalam membiayai pengeluaran
modal
1. Rasio Total Utang (TH)
Menurut
Darsono dan Ashari (2005), rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran utang
oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar
utang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total utang.
Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa
lama perusahaan akan mampu membayar utang dengan menggunakan kas yang
dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.
Tabel 4
Rasio Total Hutang
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Tahun |
Arus Kas Operasi |
Total Utang |
Rasio TH |
2018 |
5.935.829 |
46.620.996 |
0,12 |
2019 |
13.344.494 |
41.996.071 |
0,31 |
2020 |
13.855.497 |
83.998.472 |
0,16 |
Sumber : Data diolah 2021
Gambar 3
Grafik Perkembangan Arus Kas Operasi dan
Total Utang
Sumber : Data diolah 2021
Rasio total
hutang pada tahun 2018 menunjukkan rasio sebesar 0,12. Hal tersebut menunjukkan
total utang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dijamin oleh arus kas operasi
sebesar 12% dibandingkan dengan tahun 2019 rasio total hutang menunjukkan rasio
sebesar 0,31. Hal tersebut menunjukkan total utang perusahaan dijamin oleh arus
kas operasi sebesar 31%. Rasio ini mengalami peningkatan sebesar 0,19 atau 19%
bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena arus kas
operasi mengalami peningkatan sebesar Rp. 7.408.665� hal ini disebabkan pada tahun 2019 terjadi
penurunan pembayaran kepada pemasok, pembayaran pajak neto dan pembayaran untuk
beban produksi dan usaha serta terjadi kenaikan penerimaan kas dari pelanggan,
kas yang diperoleh dari operasi, penerimaan penghasilan bunga dan penerimaan
lainnya neto. serta penurunan total utang sebesar Rp. 4.624.925 disebabkan
penurunan utang bank jangka pendek dan cerukan, utang lain-lain pihak ketiga,
utang pembelian aset tetap lainnya dan liabilitas pajak tangguhan neto (Warongan et al., 2018).
Pada tahun
2020 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,16, hal tersebut
menunjukkan total utang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dijamin oleh arus kas
operasi sebesar 0,16 atau 16%. Rasio ini mengalami penurunan sebesar 0,15 dari
tahun sebelumnya karena arus kas operasi yang mengalami peningkatan sebesar Rp.
511.003 hal ini disebabkan pada tahun 2020 terjadi penurunan pembayaran kepada
karyawan dan pembayaran untuk beban produksi dan usaha serta terjadi kenaikan
penerimaan kas dari pelanggan, kas yang diperoleh dari operasi dan penerimaan
penghasilan bunga. Serta peningkatan total utang yang signifikan sebesar Rp.
42.002.401 yang disebabkan naiknya utang bank jangka pendek dan cerukan, utang
usaha pihak ketiga, utang lain-lain pihak ketiga, beban akrual, utang pajak, liabilitas
imbalan kera jangka pendek, utang bank, utang obligasi, utang pembelian aset
tetap lainnya, utang kepada pihak-pihak berelasi, liabilitas jangka panjang
lainnya dan liabilitas sewa. Jika dilihat ditahun 2020 mengalami peningkatan
yang signifikan pada total utang dikarenakan masa Covid-19 ini perusahaan
banyak mengalami kesulitan termasuk juga perusahaan� PT. Indofood Sukses Makmur TBK.
Dari hasil
perhitungan Rasio Total Hutang diatas juga terlihat bahwa kinerja keuangan
perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam membayar total utangnya melalui
arus kas operasi saja. Sehingga perusahaan harus memiliki sumber arus kas
selain arus kas normal perusahaan untuk menutupi total utangnya. Hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Rasio Total Utang
kinerja keuangan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tidak baik dalam membayar
semua kewajiban dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan (Munawir, 2002).
2. Rasio Cakupan Arus Dana
Menurut (Darsono, 2005)
rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas guna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan deviden preferen).
Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga,
penyesuaian pajak dan deviden preferen.
Tabel 5
Rasio Cakupan Arus Dana
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Tahun |
EBIT |
Pembayaran Bunga |
Utang Pajak |
Rasio CAD |
2018 |
7.446.966 |
1.523.170 |
296.533 |
4,09 |
2019 |
8.749.397 |
1.708.907 |
807.465 |
3,47 |
2020 |
12.426.334 |
1.840.068 |
2.176.820 |
3,09 |
������������������� ����Sumber : Data diolah 2021
Gambar 4
Grafik Perkembangan EBIT,� Pembayaran Bunga dan Utang Pajak
Sumber : Data diolah 2021
Rasio cakupan
arus dana pada tahun 2018 sebesar 4,09 yang berarti bahwa kemampuan laba dalam
menutup komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo adalah 4,09 kali atau jumlah
laba pada tahun 2018 mampu menutupi 409%�
jumlah komitmenkomitmen yang akan jatuh tempo pada tahun tersebut (Murtianingsih & Hastuti, 2020)
Bila dibandingkan dengan tahun 2019 rasio cakupan arus dana sebesar 3,47
menunjukkan bahwa semua komitmenkomitmen yang akan jatuh tempo sebanyak 3,47
kali. Rasio ini mengalami penurunan sebesar 0,62 yang berarti laba tahun 2019
mampu menutupi 0,62 kali jumlah komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo pada
tahun tersebut. Penurunan Rasio ini disebabkan terjadinya peningkatan laba
sebelum bunga dan pajak sebesar Rp. 1.302.431 disebabkan oleh peningkatan
penjualan neto, laba bruto, laba rugi dari nilai wajar aset biologis dan
penghasilan keuangan serta penurunan beban keuangan dan pajak final atas
penghasilan bunga. Peningkatan pembayaran bunga sebesar Rp. 185.737 dan
peningkatan hutang pajak sebesar Rp. 510.932 (Indonesia, 2009)
Pada tahun
2020 rasio cakupan arus dana sebesar 3,09 menunjukkan bahwa semua
komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo sebanyak 3,09 kali, rasio ini mengalami
penurunan sebesar 0,38 dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan laba sebelum bunga dan pajak sebesar Rp. 3.676.937 yang disebabkan
oleh naiknya penjualan neto, laba bruto dan pengasilan keuangan serta turunnya
beban operasi lain. Peningkatan pembayaran bunga sebesar Rp. 131.161 dan
peningkatan utang pajak sebesar Rp. 1.369.355 (P.S.Arota., J.Morasa., 2019)
Berdasarkan
data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2018 � 2020 rasio cakupan
arus dana cenderung fluktuatif dan rasio tertinggi terjadi pada tahun 2018
yaitu sebesar 4,09. Namun terjadi penurunan rasio dari tahun 2018 ke tahun
2019, nilai rasio yang dihasilkan selama tiga tahun tersebut lebih dari satu
(>1) sehingga memungkinkan besar PT. Indofood Sukses mampu dalam
menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya yaitu bunga, pajak, dan
deviden preferen (P.S.Arota., J.Morasa., 2019)
Hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Rasio Cakupan Arus Dana
kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dalam kondisi baik pada tahun
2018 - 2020, karena mampu membayar komitmen-komitmennya dari arus kas yang
dihasilkan. Hal ini dikarenakan rasio yang besar menunjukkan bahwa kemampuan
yang lebih baik dari laba sebelum pajak dalam menutup komitmen-komitmen yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun (dalam
Sugiyono, 2017)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa analisis kinerja keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2018-2020 dilihat dari kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancar berdasarkan enam rasio arus kas yang digunakan dalam menghitung kinerja keuangan perusahaan, hasilnya menunjukkan bahwa ada tiga rasio arus kas yang nilainya masih dibawah standar kriteria yang berlaku. Ketiga rasio yang nilainya belum memenuhi standar adalah nilai rasio Arus Kas Operasi (AKO), rasio Cakupan Kas Terhadap Utang Lancar� (CKHL), dan rasio Total Utang (TH) yang menunjukan angka dibawah 1 (<1), artinya kemampuan perusahaan untuk membiayai beban-bebannya baik kewajiban lancar maupun hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam kondisi tidak baik, sedangkan untuk membiayai pengeluaran modal, bunga dan pajak perusahaan dalam kondisi baik sesuai dengan perhitungan rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB), rasio Pengeluaran Modal (PM) dan rasio Cakupan Arus Dana (CAD) yang menunjukkan angka diatas 1 (>1). Hal ini terlihat pada arus kas operasi yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan secara terus menerus pada tahun 2018 hingga 2020.
BIBLIOGRAFI
Amanah, Nursida. (2019). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Intervening
Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang
Listing Dalam Indeks Sri Kehati Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2018).
UIN Raden Intan Lampung.Google Scholar
������������������������������������������������������������������������������������������������
Sugiyono, Suriasumantri. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV. Google Scholar
Darsono, Ashari. (2005). Pedoman praktis memahami
laporan keuangan. Yogyakarta: Andi,
109�138. Google Scholar
Fadli, M. Agung. (2021). Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Koperasi
Agro Humaniora Bogor Dengan Menggunakan Pendekatan Rasio. Universitas
Djuanda Bogor. Google Scholar
Ikatan Akuntan.
(2009). Pernyataan standar akuntansi keuangan. Jakarta: Salemba Empat, Indonesia. Google Scholar
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, Terry
D., Wiecek, Irene M., & McConomy, Bruce J. (2019). Intermediate Accounting, Volume 2. John Wiley & Sons. Google Scholar
Mubarok, Muhammad Husni. (2014). Strategi Pertumbuhan
Berkelanjutan Indofood Di Pasar Kompetitif. Bisnis: Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam, 2(2), 99�112.Google Scholar
Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Pertama. Cetakan Kedelapan.
Yogyakarta: BPFE. Google Scholar
Murtianingsih, Tri, & Hastuti, Hastuti. (2020).
Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Industri Tekstil
dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016-2018. Prosiding Industrial Research Workshop and
National Seminar, 11(1),
833�839. Google Scholar
P.S.Arota., J.Morasa., dan H. R. N. Woka. (2019). Analysis of Cash Flow Ratio to Asses
Financial Performance in PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 2014-2018�, Jurnal
EMBA Universitas Sam Ratulangi Vol.7 No.3 Juli 2019, Hal. 3979- 3987 ISSN
2303-1174. Google Scholar
Padang, Akbp. (2013). Analisis Laporan Arus Kas Untuk
Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Buletin Ilmiah Keuangan Dan Perbankan,
6(1). Google Scholar
Sari, Desy Kumala, & Ellyawati, Noor. (2019).
Analisis Return On Equity (Roe) Dengan Sistem Dupont Pada Pt Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Tahun 2013-2017. Jurnal
Prospek: Pendidikan Ilmu Sosial Dan Ekonomi, 1(1), 27�46. Google Scholar
Sofyan S, Harahap. (n.d.). Manajemen Keuangan Satu. Cetakan Pertama, Jakarta : Bina Rupa
Aksara. Google Scholar
Sugiyono, F. X. (2017). Instrumen Pengendalian Moneter: Operasi Pasar Terbuka (Vol. 10).
Pusat Pendidikan Dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia. Google Scholar
Sumadi, Agus, & Siahaan, Hengki. (2011).
Pengaturan kerapatan tegakan bambang berdasarkan hubungan antara diameter
batang dan tajuk. Jurnal Penelitian
Hutan Tanaman, 8(5),
259�265. Google Scholar
YA
Rivaldo. Tercantum, Pada Perusahaan Industri
Rokok Yang, & Indonesia, Pada Bursa Efek. (n.d.). Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Mengukur Efektivitas
Kinerja Keuangan. Google Scholar
Warongan, Megi Sila Jona, Ilat, Ventje, &
Gerungai, Natalia. (2018). Analisis Rasio Arus Kas Dalam Menilai Kinerja
Keuangan Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo. Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 13(02). Google Scholar
Febryanti,
Syntha Noviyana (2022) |
First
publication right: |
This
article is licensed under: |
������������������������������������������������������������������������������