Syntax
Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 4, No. 9, September 2022
PENGARUH
MEDIA PROMOSI INSTAGRAM TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO DESSERT BOX VANILA SWEET
Shafira Ayu Setyawati
Jamalong, Yeni Yulianti, Mutiara Dahlia
Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Kata kunci: media promosi; Instagram;
kepuasan konsumen; dessert box
Abstract
This study aims
to analyze the effect of Instagram promotion media on consumer satisfaction at
the Vanila Sweet dessert box shop. Consumer satisfaction is the level of
consumer feelings after making a comparison between the goods/services received
and what is expected. The independent variable in this study is Instagram
promotion media and the dependent variable is dessert box consumer
satisfaction. This research was conducted at a dessert box shop, Vanila Sweet,
which is located in Bogor City from March 2021 to May 2022. The method used in
this research is a survey method with quantitative research and descriptive
quantitative approach. The sample of this study involved 64 respondents and
used purposive sampling method. This study shows the results of the correlation
test for the correlation value of the Instagram promotional media variable on
consumer satisfaction is 0.403. The correlation of these two variables can be
categorized as moderate. Based on the calculation of the coefficient of
determination of 0.1624 or 16.24%. That is, in this study the distribution of
data on the promotional media variable, namely Instagram, can predict customer
satisfaction by 16.24%. The regression coefficient on the Instagram media
promotion variable is 0.912, thus every increase in the score of the Instagram
promotion value carried out by the Vanila Sweet dessert box shop will increase
consumer satisfaction by 0.912 score at a constant 54.500.
Keywords: promotion media; Instagram; consumer
satisfaction; dessert box
Pendahuluan
Perkembangan bisnis industri makanan semakin meningkat dan semakin banyak diminati oleh masyarakat (Nurdin, Novia, Rahman, & Suhada, 2019) Bisnis makanan menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan, karena selain menghasilkan keuntungan yang besar, makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar pokok manusia yang harus terpenuhi. Seiring meningkatnya permintaan masyarakat (konsumen) terhadap produk makanan, membuat masyarakat tertarik ingin menjadi salah satu pelaku usaha bisnis makanan. Persaingan antar para pelaku usaha pun tak terelakan, dituntut untuk membuat strategi yang kuat untuk menarik minat masyarakat (Aprilia, n.d.2020).
Menurut hasil laporan tahunan (Badan pusat Statistik, 2021). Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) industri makanan dan minuman sebesar Rp775,1 triliun pada 2021. Nilai tersebut tumbuh 2,54% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy) yaitu pada tahun 2020 yang sebesar Rp755,91 triliun. Industri makanan dan minuman tergolong kebal dari pandemi Covid-19. Pasalnya, industri ini masih mencatatkan pertumbuhan positif pada 2020 dan 2021 atau ketika wabah menyerang. Meski demikian, pertumbuhan industri makanan dan minuman memang melambat dibandingkan masa normal. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, pertumbuhan industri ini selalu di atas 7%. Data menunjukan bahwa pada tahun 2016 perkembangan industri makanan minuman meningkat dari tahun 2016 sebesar Rp. 585,79 triliun, Rp. 639,83 triliun pada tahun (2017), Rp. 690,46 triliun (2018), Rp. 744,17 triliun (2019), Rp. 755,91 triliun (2020), dengan adanya peningkatan sebesar Rp. 775,1 triliun pada tahun 2021. Hal ini yang membuat bisnis makanan atau kuliner merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan saat ini (BPS, 2021). Hal ini yang membuat bisnis makanan atau kuliner merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan saat ini (Carla, 2018).
Berkembangnya bisnis dessert yang begitu pesat, para pelaku usaha membuat inovasi menu yang menarik agar konsumen tidak merasa bosan, (Safira Salsabila, Nur Riska, 2022). Salah satu jenis menu dessert yang digemari masyarakat saat ini adalah Dessert Box. Seperti namanya, dessert box merupakan produk makanan penutup (dessert) yang terdiri dari beberapa lapisan kue seperti sponge cake, cream, lelehan coklat, biskuit sebagai toping, dan lain sebagainya.� Produk dessert box, dikemas dengan toples kotak persegi yang memiliki 3 jenis ukuran kemasan yaitu kecil (6x6x3cm), regular (12x12x5cm), dan jumbo (19x9x7cm). Kemasan bening menunjukkan lapisan sponge cake, cream, dan diakhiri dengan sponge cake (Yaninda, 2015).
Dessert box mempunyai konsep yang berbeda dengan dessert pada umumnya dan tergolong jenis dessert yang baru hadir di Indonesia. Dessert box dihidangkan dalam keadaan dingin dengan berbagai aneka varian rasa. Berbeda dengan produk dessert pada umumnya yang disajikan di piring, dessert box bisa langsung dimakan dari tempatnya sehingga praktis dan mudah dijangkau oleh banyak orang dan disajikan sesuai dengan berbagai topping dan rasa (Choerunnisa, 2019).
Potensi pasar industri kuliner didukung dengan era digital yang terus tumbuh. Pengguna internet di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Hampir separuh dari penduduk Indonesia telah tercatat menjadi pengguna internet. Pada Januari 2020, menurut data pengguna Internet Indonesia yang dirilis oleh riset sosial, pengguna Internet aktif mencapai 175,4 juta orang Indonesia. meningkat 17% dibandingkan tahun 2019. Peningkatan jumlah pengguna internet juga diikuti dengan pengguna media sosial yang turut meningkat. Pada tahun lalu, terdapat 150 juta pengguna aktif media sosial bila dibandingkan dengan tahun 2020, terjadi peningkatan sebanyak 10 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia menjadi 160 juta, terhitung 59% dari total penduduk Indonesia. 99% pengguna media sosial menjelajahi Internet melalui ponsel (Agus, 2020).
Terdapat beberapa media sosial yang paling sering digunakan di Indonesia. We Are Social (2020) mengemukakan bahwa youtube menempati urutan pertama media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia dengan 88%. Media sosial berikutnya adalah WhatsApp (84%), Facebook (82%) dan Instagram (79%). ���Meskipun Instagram menempati urutan ke-empat media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia, namun keterlibatan pengguna pada platform lainnya lebih rendah daripada Instagram. Instagram menjadi trendsetter tersendiri sebagai sebuah media sosial. Pengguna Instagram dapat mencari dan juga menjual berbagai produk. Pengguna dapat mengunggah foto maupun videonya secara langsung maupun melalui proses editing terlebih dahulu. Instagram telah menyiapkan berbagai pilihan edit untuk membuat unggahannya semakin menarik. Setiap pengguna Instagram juga bisa memberikan respon berupa komentar dan berbalas komentar atas foto yang diunggahnya atau pengguna lainnya (Chandra & Tjiptono, 2016) Di Indonesia sendiri hingga akhir November 2019 pengguna aktif Instagram telah melebihi 61.610.000 jiwa. Menjadikan Indonesia sebagai Negara yang memiliki pengguna Instagram terbesar keempat di dunia (NapoleonCat, 2020).
Beberapa perusahaan telah memanfaatkan penggunaan teknologi internet dan media sosial terutama pada bidang kuliner. Seperti toko Vanila Sweet yang juga aktif dalam melakukan komunikasi pemasaran menggunakan media sosial sebagai bentuk mempromosikan produknya. Vanila Sweet adalah usaha yang bergerak di bidang kuliner, menu utama yang banyak dikenal masyarakat indonesia ialah dessert box hingga mendapatkan julukan ��Surganya Dessert Di Bogor��, dengan memanfaatkan platform sosial media seperti Instagram dan Tiktok �(Bakar, Damara, & Mansyur, 2020).
Berdasarkan penjelasan di atas, timbul keinginan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut pada salah satu toko dessert box yaitu toko Vanila
Sweet yang berada di wilayah kota bogor tepatnya di Jl. Raya Taman
Cimanggu, ruko Cimanggu Grande, Kedung Waringin Kota Bogor. Vanila Sweet
merupakan salah satu toko dessert box yang menjual berbagai macam produk
dessert contohnya bakery, cake, dessert, dan donut. Hal
tersebut membuat toko Vanila Sweet selalu ramai oleh konsumen terutama
calon konsumen yang ingin merasakan kudapan manis, terlebih pada saat hari
libur (weekend), namun apakah dengan banyaknya konsumen yang ingin
membeli dessert box di Vanila Sweet merupakan tanda jika pengaruh
promosi online melalui media sosial yang diberikan oleh Vanila Sweet
terhadap kepuasan konsumennya, hal tersebut menjadi salah satu alasan bagi
penulis untuk melakukan penelitian di toko dessert box Vanila Sweet
(Supranto, 2011).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk menganalisis sejauh mana promosi online melalui media sosial akan mempengaruhi kepuasan konsumen yang diterapkan beberapa toko Dessert Box kepada konsumennya, melalui penelitian dengan judul �Pengaruh Promosi Online Melalui Media Sosial Terhadap Kepuasan Konsumen (Survei Pada Bisnis Dessert Box)�.
Metode Penelitian
Metode pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif dengan format pendekatan kuantitatif deskriptif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional. Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian yang digunakan peneliti ialah metode survei dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dan menggunakan desain penelitian korelasional (Muhajirin & Maya, 2017). Penelitian ini secara umum bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang diselidiki. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu media promosi Instagram dan variabel terikat yaitu kepuasan konsumen dessert box. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dalam Sugiyono, (2016: 85). Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah konsumen Dessert Box di Vanila Sweet, dengan ketentuan sudah pernah membeli dan menyicipi produk Dessert Box cukup 1 kali dengan total responden sebanyak 64 responden.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode angket atau kuesioner terstruktur yang diberikan kepada responden yaitu konsumen dessert box yang pernah membeli dan menyicipi 1 kali. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, Sugiyono (2014).
Sebelum
menyebarkan dan memberikan kuesioner kepada konsumen (responden) peneliti memberikan pertanyaan/kriteria kepada konsumen
untuk memastikan apakah sudah pernah membeli dan menyicipi
produk dessert box dari Vanila Sweet, dan mengetahui produk dessert box melalui promosi online/tidak
lalu mengambil data melalui kuesioner (angket) dengan memanfaatkan platform aplikasi web google form yaitu layanan dari google untuk membuat survei berisikan
pertanyaan dan tanya jawab dengan fitur formulir online yang diisi oleh
konsumen produk dessert box.
Jawaban responden bersifat kualitatif yang kemudian akan di kuantitatifkan dengan menggunakan skala Likert. Alat ukur yang digunakan untuk menilai respon tingkat kepuasan konsumen terhadap pengaruh media promosi Instagram pada sejumlah toko dessert box yaitu berupa kuesioner yang berisikan pernyataan bernilai positif dan negatif dengan sekala likert. Kisi-kisi instrumen dalam variabel penelitian ini dengan indikator kepuasan konsumen (Y), yaitu :
Tabel 1
Kisi kisi kuesioner Variabel Kepuasan
Konsumen(Y)
No |
Variabel |
Indikator |
Butir Soal |
Jenis Soal |
\1. |
Kepuasan Konsumen (Y) |
Kualitas produk yang di
hasilkan |
18,19,20,21,22,23 |
(+) dan (-) |
Harga produk |
24,25,26,26,28 |
(+) dan (-) |
||
Kualitas pelayanan |
29,30,31,32,33,34,35 |
(+) dan (-) |
||
Kemudahan mengakses produk |
36,37,38,39,40 |
(+) dan (-) |
||
Cara mengiklankan produk |
41,42,43,44,45,46 |
(+) dan (-) |
(Sumber dikembangkan dari Margaretha Ardhanari, (2008) (Irawan, 2004).
�� Cara pengisian kuesioner variabel kepuasan konsumen berdasarkan kualitas produk yang dihasilkan, harga produk, kualitas pelayanan, kemudahan mengakses produk, dan cara mengiklankan produk.
Tabel 2
Kisi kisi kuesioner Variabel Promosi Online(X)
No. |
Variabel |
Indikator |
Butir Soal |
Jenis Soal |
2. |
Media Promosi Instagram (X) |
Informasi |
1,2,3 |
(+) dan (-) |
Kemudahan |
4,5,6 |
(+) dan (-) |
||
Menghemat waktu |
7 |
(+) dan (-) |
||
Keyakinan |
8,9,10,11 |
(+) dan (-) |
||
Kuantitas update
di media sosial |
12,13,14,15,16,17 |
(+) dan (-) |
(Sumber
dikembangkan dari Mediana Carla, tahun 2018)
Sedangkan penilaian variabel media promosi Instagram berdasarkan indikator yaitu informasi, kemudahan, menghemat waktu, keyakinan dan kuantitas update di Instagram.�
Hasil data yang didapatkan akan dianalisis menggunakan teknik analisis
data deskriptif, analisis korelasi, analisis regresi linear sederhana dan
analisis koefisien determinan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
Hasil dan Pembahasan
a. Penelitian
ini ditunjukan pada konsumen toko dessert box yaitu Vanila Sweet.
Dalam �karakteristik
responden, dibagi ke dalam beberapa kategori. Berikut adalah karakteristik
responden dalam penelitian ini.
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin
No |
Jenis Kelamin |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Pria |
9 |
14,1% |
2 |
Wanita |
55 |
85,9% |
|
Total |
64 |
100,0% |
Sumber: Data Primer Diolah SPSS 2022.
Tabel 3 menunjukan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui responden dalam penelitian ini terdiri dari pria sebanyak 9 orang (14,1%) dan wanita dengan total sebesar 55 responden atau sebesar (85,9%). Berdasarkan tabel dan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa konsumen terbanyak di dominasi oleh wanita karena wanita lebih sering up to date mengenai rekomendasi makanan-makanan manis dan juga pengguna Instagram terbanyak di dominasi oleh wanita. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah responden Wanita.
b. Usia
Tabel 4
Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia
No. |
Usia |
Frekuensi |
Presentase |
1 |
15-20 tahun |
4 |
6,2% |
2 |
21-25 tahun |
57 |
89,1% |
3 |
26-30 tahun |
3 |
4,7% |
|
Total |
64 |
100,0% |
Sumber : Data Primer Diolah SPSS 2022.
Berdasarkan tabel 4 menunjukan karakteristik responden berdasarkan usia, dapat diketahui bahwa responden yang ada dalam penelitian ini berusia 15-20 tahun sebanyak 4 orang dengan presentase 6,2%, responden yang berusia 21-25 tahun sebanyak 57 orang dengan presentase 89,1%, dan responden berusia 26-30 tahun sebanyak 3� orang dengan presentase 4,7%. Menurut hasil penelitian konsumen yang terbanyak menjadi� mayoritas dalam penelitian ini adalah responden yang berusia 21 hingga 25 tahun dan responden yang hasilnya paling sedikit adalah responden berusia 26 hingga 30 tahun dengan total 3 responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah responden yang berusia 21-25 tahun.
c. Asal Tempat Tinggal
Tabel 5
Karakteristik Responden Berdasarkan
Domisili
No |
Asal Tempat Tinggal |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Bogor |
45 |
70,4% |
2 |
Jakarta |
12 |
18,7% |
3 |
Depok |
3 |
4,7% |
4 |
Tanggerang |
1 |
1,5% |
5 |
Bandung |
3 |
4,7% |
|
Total |
64 |
100,0% |
Sumber : Data Primer Diolah SPSS 2022.
Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan domisili di atas, bahwa mayoritas dalam penelitian ini berdomisili di Bogor dengan total sebesar 45 responden atau sebesar 70,4%. Sedangkan responden paling sedikit adalah yang berdomisili di Tangerang dengan jumlah 1 responden atau sebesar 1,5%.� Data menunjukan bahwa banyaknya responden didominasi oleh konsumen berdomisili di Bogor, dikarenakan toko dessert box Vanila Sweet memiliki 4 toko cabang di Kota Bogor. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah responden yang berdomisili di Kota Bogor.
d. Pekerjaan
Tabel 6
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan
No |
Pekerjaan |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Wirausaha |
12 |
18.8% |
2 |
Pegawai
Negeri |
1 |
1.5% |
3 |
Ibu Rumah
Tangga |
2 |
3% |
4 |
Mahasiswa/Pelajar |
19 |
29.7% |
5 |
Pegawai
Swasta |
30 |
46.9% |
|
Total |
64 |
100.0% |
Sumber: Data Primer Diolah SPSS 2022.
Berdasarkan tabel 6 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, mayoritas dalam penelitian ini adalah pegawai swasta dengan total frekuensi sebesar 30 responden atau sebesar 46,8%. Sedangkan responden paling sedikit adalah responden yang memiliki pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 2 responden atau sebesar 3% dan Pegawai Negeri dengan 1 responden atau sebesar 1,5%. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Swasta dalam berbagai bidang.
e.
Pendidikan Terakhir
Tabel 7
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir
No |
Pendidikan Terakhir |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
SMA/Kejuruan |
33 |
51.5% |
2 |
Akademi/Universitas |
31 |
48,5% |
|
Total |
64 |
100.0% |
Sumber : Data Primer Diolah SPSS 2022.
Berdasarkan tabel 4.5 karakterstik reponden berdasarkan pendidikan terakhir, dapat diketahui bahwa reponden yang ada dalam penelitian ini mayoritas memiliki pendidikan terakhir SMA/Kejuruan dengan total sebesar 33 responden atau sebesar 51,5%. Sedangkan responden dengan pendidikan terakhir Akademi/Universitas memiliki jumlah responden 31 atau sebesar 48,5%. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA/SMK.
f.
Pendapatan Per Bulan
Tabel 8
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendapatan Per Bulan
No |
Pendapatan per bulan |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Di atas Rp.3.000.000 |
33 |
51.5% |
2 |
Dibawah Rp.3.000.000 |
31 |
48.5% |
|
Total |
64 |
100.0% |
Sumber : Data Primer Diolah SPSS 2022
Berdasarkan tabel 4.6 karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulan, dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki pendapatan di atas Rp 3.000.000 dengan total sebesar 33 responden atau sebesar 51,5%. Sedangkan sisanya adalah responden dengan pendapatan perbulannya dibawah Rp 3.000.000 sebesar 31 responden atau sebesar 48,5%. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki pendapatan perbulannya di atas Rp.3.000.000,-.
g.
Pengetahuan Tentang Dessert
Box.
Tabel
9
Karakteristik
Responden Berdasarkan Mengetahui Tentang Dessert Box
No |
Dimana anda mengetahui tentang dessert
box |
Frekuensi |
Persentase |
1 |
Instagram/Media sosial |
57 |
89.1% |
2 |
Melihat langsung ke toko dessert
box |
1 |
1.5% |
3 |
�Iklan |
6 |
9.4% |
|
Total |
64 |
100,0% |
Sumber : Data Primer Diolah SPSS 2022.
Berdasarkan tabel 9 karakteristik responden berdasarkan mengetahui tentang �lebih banyak mengetahui produk dessert box melalui Instagram/Media Sosial dengan total sebesar 58 responden atau sebesar 89,1%. Sedangkan hasil responden paling sedikit adalah responden yang mengetahui produk dessert box dengan cara melihat iklan dengan presentase 9,4% sebanyak 6 orang dan melihat langsung ke toko dessert box dengan total 1 responden atau sebesar 1,5%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengetahui produk dessert box melalui media sosial Instagram.
h.
Tempat Memesan Produk
Dessert Box
Tabel
10
Karakteristik
Responden Berdasarkan Tempat Memesan Dessert Box
� |
Dimana anda memesan
produk Dessert Box |
Frekuensi |
Persentase |
||||
1 |
Melalui
media sosial/Instagram |
26 |
40.6% |
||||
2 |
E-commerce |
5 |
7.9% |
||||
3 |
Grab
Food/Go Food/Shopee Food |
25 |
39.1% |
||||
4 |
Membeli
langsung ke toko |
8 |
12.5% |
||||
|
Total |
64 |
100,0
% |
|
|||
Sumber : Data
Primer Diolah SPSS 2022.
Berdasarkan tabel 10 karakteristik responden berdasarkan tempat memesan produk dessert box, dapat diketahui bahwa responden yang ada dalam penelitian ini lebih banyak memesan produk dessert box melalui Media sosial/Instagram dan melalui aplikasi Grab Food/Go Food/Shopee Food dengtan total sebesar 26 responden atau sebesar 40,6%. Sedangkan paling sedikit adalah responden yang memesan melalui e-commerce dengan total 5 responden atau sebesar 7,9%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi reponden membeli produk dessert box melalui media sosial/Instagram dan melalui aplikasi pengantar makanan (Grab Food/Go Food/Shopee Food).
�����������
1. Uji Korelasi
Pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Rank Spearman.
Jonathan dan Ely (2010:26) menyatakan bahwa korelasi Rank Spearman
digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel berskala
ordinal, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Ukuran asosiasi yang
menuntut seluruh variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal,
membuat obyek atau individu-individu yang dipelajari dapat di rangking dalam
banyak rangkaian berturut-turut. Skala ordinal atau skala urutan, yaitu skala
yang digunakan jika terdapat hubungan, biasanya berbeda di antara kelas-kelas
dan ditandai dengan �>� yang berarti �lebih besar daripada�. Koefisien yang
berdasarkan ranking ini dapat menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman.
Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi pada penelitian ini antara media
promosi Instagram terhadap
kepuasan konsumen pada toko dessert box diperoleh hasil sebesar 0,403 termasuk dalam kategori
korelasi sedang, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
variabel media promosi Instagram (X) dan variabel Y (kepuasan konsumen) (Margaretha Ardhanari, 2008).
Tabel 11
Tingkat
Hubungan Koefisien Korelasi
Interval Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0,00 - 0,199 |
Korelasi antara dua variabel sangat rendah |
0,20 - 0,399 |
Korelasi antara dua variabel rendah |
0,40 � 0,599 |
Korelasi antara dua variabel sedang |
0,60 � 0,799 |
Korelasi antara dua variabel kuat |
0,80 � 1 |
Korelasi antara dua variabel sangat kuat |
Sumber: (Sugiyono, 2015)
Berdasarkan hasil
uji korelasi variabel media promosi Instagram terhadap Kepuasan Konsumen
memiliki nilai korelasi sebesar 0,403. Berdasarkan tabel 11 hasil perhitungan nilai
korelasi ini dikategorikan sedang. Berikutnya adalah nilai korelasi pada kedua
variabel ini adalah positif yang artinya semakin tinggi promosi yang diberikan
melalui Instagram akan meningkatkan kepuasan konsumen.
2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (r2) adalah
seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya. Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi, nilai rxy = 0,403, hasil ini
memiliki arti bahwa sebesar 16,24%. Artinya, dalam penelitian ini sebaran data
pada variabel media promosi Instagram dapat menjelaskan variasi kepuasan konsumen sebesar 16,24%. Sisanya
sebesar 83,76% adalah eror yang ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. (Lampiran 12).
3. Regresi Linier Sederhana
Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta
mengetahui arah hubungannya. Analisis regresi untuk mengetahui arah dari
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, apakah
memiliki hubungan positif atau negatif serta untuk memprediksi nilai dari
variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan ataupun
penurunan. Analisis regresi linear
sederhana terhadap pasangan antara pengaruh media promosi Instagram dan
kepuasan konsumen produk dessert box, menghasilkan koefisien regresi
sebesar 0,912 dan menghasilkan konstanta sebesar 54,500.
Berdasarkan
(Lampiran 13) dapat ditentukan persamaan regresi berganda untuk penelitian ini
sebagai berikut :
Y (Kepuasan Konsumen) = 54,500 + 0,912 X
(Promosi Instagram) + e Arti dari persamaan regresi tersebut
adalah, jika tidak ada media promosi yang diberikan melalui Instagram
�pada toko dessert box Vanila
Sweet, kepuasan konsumen terhadap produk adalah sebesar 54,500. Berikutnya,
setiap kenaikan 1 nilai pada promosi yang diberikan melalui Instagram
toko dessert box Vanila Sweet akan meningkatkan sebesar 0,912 kepuasan
konsumen terhadap produk dessert box Vanila Sweet. Hasil perhitungan regresi di atas, menunjukan
hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengaruh media
promosi Instagram dengan kepuasan konsumen.
Tabel
12
Uji Regresi
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
54.500 |
12.135 |
|
4.491 |
.000 |
Media promosi Instagram |
.912 |
.291 |
.368 |
3.138 |
.003 |
|
a. Dependent Variable:
Kepuasan Konsumen |
Untuk menunjukan hubungan Media Promosi Instaram
(X) terhadap Kepuasan Konsumen (Y), dengan t tabel ∝=5% (df=n-k-1 atau df=65-3-1=61; α=5%)=
1,67. maka:.
Ho :
��� β = 0, tidak terdapat pengaruh
Media Promosi Instagram terhadap Kepuasan Konsumen.
Ha
:��� β ≠ 0, terdapat pengaruh
Media Promosi Instagram terhadap Kepuasan Konsumen.
Berdasarkan tabel 4.18 diperoleh nilai t
hitung sebesar 3,138 dan t tabel sebesar 1,67 dengan demikian maka t hitung
lebih besar dari t tabel atau (3,138> 1,67), dan nilai sigifikansi berada
dibawah 0,05 (0,003<0,05). Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima hal
ini berarti terdapat pengaruh Media Promosi Instagram terhadap Kepuasan
Konsumen.
Pembahasan
Hasil Penelitian
� ������� �� Berdasarkan uji korelasi, nilai korelasi variabel media promosi Instagram terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 0,403. Korelasi kedua variabel ini dapat dikategorikan korelasi antar dua variabel sedang. Berdasarkan arah hubungan, media promosi Instagram memiliki arah hubungan yang positif terhadap kepuasan konsumen. Artinya, semakin tinggi promosi yang diberikan melalui Instagram akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen. Hal ini juga dapat dibuktikan dalam persamaan regresi, di mana koefisien regresi pada variabel media promosi Instagram adalah sebesar 0,912. Artinya, setiap kenaikan 1 nilai promosi Instagram yang dilakukan oleh toko dessert box Vanila Sweet akan meningkatkan kepuasan konsumen sebesar 0,912. Berikutnya, saat tidak ada promosi yang diberikan melalui Instagram, maka nilai kepuasan konsumen pada toko dessert box Vanila Sweet adalah sebesar 54,500. Nilai konstanta (a) memiliki nilai positif sebesar 54,500. Tanda positif artinya menunjukkan pengaruh yang searah antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan koefisien determinasi didapatkan nilai sebesar 0,1624 atau sebesar 16,24%. Artinya, dalam penelitian ini sebaran data pada variabel media promosi Instagram dapat memprediksi kepuasan konsumen sebesar 16,24%. Sisanya sebesar 83,76% adalah eror. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji t, didapatkan p-value sebesar 0,003. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 karena menggunakan taraf signifikansi 5%. Artinya hipotesis dalam penelitian ini diterima atau memiliki kesimpulan bahwa media promosi Instagram memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada toko dessert box Vanila Sweet.
��������� Menurut Kotler (2011), bahan inti dalam sebuah kampanye pemasaran adalah promosi, baik jangka pendek maupun jangka panjang yang dibuat untuk menarik konsumen yang lebih besar dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh pelaku usaha. Promosi merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan dan menyebarkan sebuah produk atau brand kepada konsumen. Pelaku usaha yang melakukan promosi membuat konsumen lebih efektif dan mengerti pada sebuah produk atau brand yang dipromosikan. Adanya kampanye promosi dapat memberitahu ke konsumen mengenai produk yang ditawarkan atau mengenai produk baru. Hal ini dapat berdampak atau berpengaruh pada kepuasan konsumen, konsumen akan merasa puas jika pelaku usaha menawarkan promosi kepada konsumen atau dapat memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan. Jika promosi diimplementasikan dengan cara yang efektif, maka akan meningkatkan kepuasan konsumen. Hal ini sesuai dengan kesimpulan dalam penelitian ini bahwa media promosi Instagram berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan konsumen (Ameliah, 2020).
��������� �Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Yulian Kamasan Ronsumbre (2019) yang memiliki hasil bahwa promosi dan e-servqual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada mahasiswa maanjemen UNDIKSHA. Berikutnya hasil penelitian ini juga memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iis Kartini, Edi Wahyu Wibowo, Eko Sugiyanto (2021) yang memiliki kesimpulan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen dalam berbelanja online di platform Shopee. Penelitian lainnya juga memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu yang dilakukan oleh Wakhid Yuliyanto (2020) yang memiliki kesimpulan bahwa promosi terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Toko Aleea Shopid Kebumen. Begitupun dengan hasil penelitian (M.Iqbal 2019) menunjukan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen jasa transportasi online GrabBike. Dan juga, hasil penelitian dari Listiawati, Raden Irna dan (Tuti Solehan, 2017) menunjukan hasil bahwa terdapat pengaruh promosi dan harga terhadap kepuasan konsumen di PT. Indomaret Suralaya merak-Banten. Terakhir adalah� pada penelitian yang dilakukan oleh Nayla fata Salsabila, Yuanita Melliana Putri, (Ajat Sudrajat 2021) juga memiliki kesamaan dengan hasil penelitian ini yaitu promosi online berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada pelanggan di toko ForY Sport (Carla, 2018).
Kesimpulan
��������� Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah
diuraikan sebelumnya tentang Pengaruh
Media Promosi Instagram Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Dessert
Box Vanila Sweet di Kota Bogor maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari keseluruhan
hasil penelitian yaitu sebagai berikut :
Berdasarkan
hasil pengujian uji korelasi, nilai korelasi variabel media promosi Instagram
terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 0,403. Korelasi kedua variabel ini
dapat dikategorikan korelasi sedang.
Uji koefisien regresi pada variabel media promosi Instagram adalah
sebesar 0,912. Artinya, setiap kenaikan 1 nilai promosi Instagram yang
dilakukan oleh toko dessert box Vanila Sweet akan meningkatkan kepuasan
konsumen sebesar 0,912. Berikutnya, saat tidak ada promosi yang diberikan
melalui Instagram, maka nilai kepuasan konsumen pada toko dessert box
Vanila Sweet adalah sebesar 54,500. Berdasarkan koefisien determinasi didapatkan nilai r2 0,1624 atau sebesar 16,24%. Artinya,
dalam penelitian ini sebaran data pada variabel media promosi Instagram
dapat menjelaskan kepuasan konsumen sebesar 16,24%. Sisanya sebesar 83,76%
dijelaskan �oleh variabel lainnya.
Ameliah, Siska. (2020). Meraup Untung Dari Bisnis.Google Scholar
Aprilia, Putri. (n.d.). Media Sosial Populer untuk Bisnis.
https://www.niagahoster.co.id/blog/sosial-media-populer/. Diakses pada tanggal
14/12/2021. Google Scholar
Bakar, Resekiani Mas, Damara, Zhafran Fadhil, &
Mansyur, Ahmad Yasser. (2020). Post-service recovery emotion and customer
trust: The role of satisfaction as mediation. Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa, 13(1), 17�28. Google Scholar
Carla, Mediana Irawati P. (2018). Pengaruh Promosi Online dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Studi pada Toko Eka Jaya Putra
Bringharjo Yogyakarta. Skripsi thesis, Sanata Dharma University. Google Scholar
Chandra, Gregorius, & Tjiptono, Fandy. (2016).
Service, Quality dan Satisfaction. Edisi
Keempat, Yogyakarta: CV Andi Offset. Google Scholar
Choerunnisa, Leny. (2019). Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Melalui Media Sosial Terhadap
Kepuasan Pelanggan Pada Online Shop Octopus Project Cimahi. Universitas
Sangga Buana YPKP Bandung. Google Scholar
Handojo, Andreas, Ongko, Fendhy, & Irawan, M. Isa.
(2004). Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Permasalahan
Tindak Pidana Terhadap Harta Kekayaan. Jurnal
Informatika, 5(1),
32�38. Google Scholar
Listiawati, Listiawati, Afriani, Raden Irna, &
Solehan, Tuti. (2017). Pengaruh promosi dan harga terhadap kepuasan Konsumen di
pt. Indomaret suralaya, merak-banten. Jurnal
Riset Akuntansi Terpadu, 10(2).
Google Scholar
Margaretha Ardhanari. (2008). Customer Satisfaction Pengaruhnya terhadap Brand Preference dan
Repurchase Intention Private Brand. Google Scholar
Meo, S. A., Alhowikan, A. M., Al-Khlaiwi, T., Meo, I.
M., Halepoto, D. M., Iqbal, M., Usmani, A. M., Hajjar, W., & Ahmed, N.
(2020). Novel coronavirus 2019-nCoV: prevalence, biological and clinical
characteristics comparison with SARS-CoV and MERS-CoV. Eur Rev Med Pharmacol Sci, 24(4), 2012�2019. Google Scholar
Muhajirin, Muhajirin, & Maya, Panorama. (2017). Pendekatan praktis: metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Idea Press. Google Scholar
Nurdin, Nurdin, Novia, Novia, Rahman, Arif, &
Suhada, Ririn. (2019). Potensi Industri Produk Makanan Halal Di Kota Palu. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Bisnis Islam,
1(1), 1�12. Google Scholar
Safira Salsabila, Nur Riska, Rusilanti. (2022).
Pengaruh Substitusi Tepung Bit pada Pembuatan Brownies Kukus Terhadap Daya
Terima Konsumen. Syintax Idea, 4 (8), 1207�1222. Google Scholar
Sitorus. (n.d.). Gelato dan Sorbetto Booming, Tukang
Es Krim Muncul di Pasar Santa. https://entrepreneur.bisnis.com/read/
20150826/263/465972/gelato-sorbetto-booming-tukang-es-krim-muncul-di-pasar-santa.
Diakses pada tanggal 15/02/2022. 2015.
Google Scholar
Statistik, Badan Pusat. (2021). Hasil Sensus Penduduk
2020 Provinsi Bali. Berita Resmi Statistik,
(08/01), 51. Google Scholar
Sudrajat, Ajat, Lovienica, Meiliana, & Iasha,
Vina. (2021). Pengaruh Model Resource Based Learning Terhadap Hasil Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas IV SD Sekolah Dasar. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Unipa Surabaya, 17(1), 70�75. Google Scholar
Sugiyono, S. (2015). Metode penelitian pendidikan:(pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R
& D). Bandung: Alfabeta. CV. Google Scholar
Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
untuk. Menaikkan Pangsa Pasar (Cetakan
Keempat). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Google Scholar
Yaninda, E. (2015). Pakaroti Bakers One Stop Solution. Jakarta. Google Scholar
Shafira
Ayu Setyawati Jamalong, Yeni Yulianti dan Mutiara Dahlia (2022) |
First
publication right: |
This
article is licensed under: |