Syntax
Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 4, No. 9, September
2022
SISTEM INFORMASI
SARANA PENDAFTARAN DIGITAL SPP-IRT BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN
BANDUNG BARAT
Rizky Muhammad Fauzi,
Feri Sulianta
Informatika,
Fakultas Teknik, Universitas Widyatama, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]�����������������������
Abstrak
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Barat merupakan instansi Pemerintah yang bertugas untuk membantu masyarakat
dalam pembinaan, pelayanan, dan pemantauan dalam bidang kesehatan di Kabupaten
Bandung Barat. Salah satunya dalam pelayanan permohonan Sertifikasi Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga (SPPIRT). Banyaknya kendala dalam mengajukan permohonan
SPPIRT membuat para pihak pemohon harus mendatangi kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung Barat untuk mengetahui bagaimana cara mengajukan permohonan
dan mendapatkan informasi dari hasil pengajuan proses permohonan SPPIRT. Untuk
mempermudah mengajukan permohonan dan tersampaikannya informasi maka perlu
adanya sistem yang berguna sebagai sarana pengajuan permohonan dan informasi
dari hasil pengajuan proses permohonan SPPIRT yang telah diajukan, yang
bersifat online agar mempermudah pihak pemohon dalam mendaftarkan produksi
pangan dan dapat mengetahui hasil dari proses pengajuan. Dalam penelitian ini,
mengelola data pengajuan untuk sarana pengajuan permohonan dan informasi dari
hasil proses pengajuan agar pelaku usaha dapat mengajukan SPPIRT secara online,
sehingga para pelaku usaha tidak perlu lagi melakukan pengajuan secara langsung
ke Dinas Kesehatan.
Kata Kunci: Dinas Kesehatan; informasi; online; sarana
pengajuan permohonan; SPP-IRT
Abstract
West
Bandung Regency Health Department is one of the government sectors responsible
for supporting communities in coaching, serving, and monitoring West Bandung's
health sector. One of them is the application service (SPP-IRT) for
certification of food production in the domestic industry. applications,
applicants have to go t o the West Bandung Regency Health Department to find
out how to submit the application and obtain information from the results of
the SPP-IRT application process. to facilitate application and information
provision, it is necessary to have a useful system for the submission of
applications and information from the SPP-IRT application process to be
submitted online, to facilitate food production registration and can see the
results of the submission process. In this study, managing submission data for
application submission facilities and information from the results of the
submission process so that business actors can apply for SPP-IRT online so that
business actors no longer need to submit directly to the Health Department.
Keyword:
application submission facilities; Health Department; information; online; �SPP-IRT
Pendahuluan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Barat merupakan salah instansi Pemerintah yang bertugas membantu masyarakat
dalam pembinaan, pelayanan, dan pemantauan dalam bidang kesehatan di Kabupaten
Bandung Barat. Adapun tugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat yang
bekerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan dalam melaksanakan
pengawasan dan pembinaan di bidang keamanan pangan sesuai dengan Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia 2018 Nomor 22 Tentang (Makanan, 2018). Pedoman Pemberian Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. SPP-IRT adalah jaminan tertulis yang diberikan
oleh Bupati/Walikota terhadap pangan produksi IRTP di wilayah kerjanya yang
telah memenuhi persyaratan pemberian SPP-IRT dalam rangka peredaran Pangan
Produksi IRTP [1] (Musaid, Hariyanti, Asrida, & Hariyati, 2019).
Dengan mendapatkan SPP-IRT akan
membuat produk dapat dipercaya konsumen dan pada akhirnya meningkatkan daya
saing produk yang dihasilkan[2]. Demi menjaga keamanan pangan, setiap makanan
dan minuman yang diedarkan harus mendapat izin edar sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan[3]. Dalam rangka menjaga keamanan produk pangan
yang dihasilkan IRT, keberadaan SPP-IRT bagi industri rumah tangga pangan
sangat penting[4].Proses permohonan SPP-IRT memiliki beberapa tahapan yaitu
permohonan, penyuluhan, tinjauan lapangan, keputusan kelayakan dan penyerahan
sertifika[5] (Nurcahyo & Nurcahyo, 2018)
Industri rumah tangga pangan yang telah mendapatkan SPP-IRT merupakan IRTP yang
telah mengimplementasikan kemanan pangan dalam proses produksinya[6]. Dalam
mendapatkan SPP-IRT dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat setiap pihak
pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi produksi pangan ke dinas
kesehatan dengan mengikuti prosedur-prosedur yang ada, setelah permohonan
diajukan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat akan melakukan
peninjauan dan validasi untuk melanjutkan proses SPP-IRT atau tidak, dan jika
permohonan tersebut sudah disetujui pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Barat akan memberikan jadwal untuk penyuluhan sebelum mendapatkan SPP-IRT (Widya Anggraini, 2021)
Dalam proses pengajuan tersebut pihak pemohon harus mendatangi langsung ke
kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dengan membawa berkas untuk persyaratan
pengajuan permohonan SPP-IRT. Permasalahan lain yang dihadapi Dinas Kesehatan
adalah ketidaktahuan kegunaan penyusunan laporan penyuluhan pangan[4].
Sehubungan dengan perkembangan teknologi diperlukan sistem untuk mempermudah
dan mempercepat dalam pelayanan masyarakat khususnya dalam proses permohonan
SPP-IRT, selain itu sistem ini akan mempermudah pekerjaan petugas Dinas
Kesehatan baik dari segi waktu dan tenaga (Arifudin, Sudirman, & Andri, 2017).
Berdasarkan latar belakang diatas
maka perlu adanya sistem informasi sertifikasi produksi pangan industri rumah
tangga secara online. Tujuannya agar dalam proses mengajukan permohonan
dan mendapatkan informasi mengenai SPP-IRT didapat dengan mudah bagi pihak pemohon
agar tidak datang secara langsung ke kantor Dinas Kesehatan serta memberikan
manfaat untuk membantu mempersingkat pelayanan SPP-IRT bagi petugas Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung Barat. Maka daripada itu dibuatlah �Sistem
Informasi Sarana Pendaftaran Digital SPP-IRT Berbasis Web di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung Barat�.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung Barat yang berada di Komplek Pemda Kabupaten Bandung Barat
Jl. Raya Padalarang-Cisarua Km.2 Ngamprah Kab. Bandung Barat 40552 (Apriliyana, 2015). Dalam penelitian ini tahapan
pembuatan sistem informasi sarana pendaftaran digital SPP-IRT berbasis web di
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat digunakan metode pengumpulan data dan
metode waterfall (Apriliyana, 2015).
Metode pengumpulan data adalah teknik
atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data[7] (Makbul, 2021)
Teknik pengumpulan data dalam pembuatan �Sistem Informasi Sarana Pendaftaran
Digital SPP-IRT Berbasis Web Di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat� sangat
penting dilakukan sebagai perencanaan dan perancangan sistem (Karima, Indrawati, & Santoso, 2022)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk menunjang pembuatan sistem
tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Observasi
Dilakukan
untuk mendapatkan data-data yang akan digunakan �sistem informasi SPP-IRT.
b.
Teknik Wawancara
Dilakukan
dengan cara diskusi atau wawancara secara langsung dengan petugas Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung Barat untuk memperoleh data informasi yang
diperlukan.
c.
Studi Pustaka
Studi Pustaka
yaitu pengumpulan data melalui hasil dokumentasi yang diperoleh dari paper,
jurnal, dan buku-buku untuk menunjang penelitian. Pada tahap dilakukan
pencarian dan pemahaman teori-teori lainnya untuk membantu proses analisis,
perancangan, dan implementasi dari sistem informasi yang akan dibuat. System
Development Life Cycle (SDLC) adalah metodologi klasik yang digunakan untuk
mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Siklus hidup
sistem itu sendiri merupakan metodologi, tetapi polanya lebih dipengaruhi oleh
kebutuhan untuk mengembangkan sistem yang lebih cepat. Pengembangan sistem yang
lebih cepat dapat dicapai dengan peningkatan siklus hidup dan penggunaan
peralatan pengembangan berbasis komputer[8]. Untuk metode pengembangan sistem
mengacu pada model waterfall, pada penelitian[9] tahapan model waterfall
dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pengelolaan (maintenance) dan
dilakukan secara bertahap. Setiap tahap dalam model waterfall perlu
diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya. Berikut
merupakan gambar model waterfall:
Gambar
1
Model
Waterfall [9]
Tahapan model waterfall:
a.
Requirement
Tahap requirement
dalam pembuatan sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami
perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat. Informasi
dapat diperoleh melalui diskusi, wawancara atau tinjauan langsung. Data
informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh pengguna[10].
b.
Design
Tahap design
dikerjakan setelah requirement didapatkan secara lengkap, dan membuat desain
sistem yang menentukan hardware dan mendefinisikan arsitektur sistem secara
keseluruhan[11].
c.
Implementation
Tahap
implementation adalah desain yang ditranslasikan ke dalam program perangkat
lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang
telah dibuat pada tahap desain. Pada tahap ini, sistem pertama kali
dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap
selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang
disebut sebagai unit testing [12].
d.
Verification
Tahap verification,
sistem dilakukan verifikasi dan pengujian apakah sistem memenuhi persyaratan
sistem, unit testing, sistem pengujian, dan pengujian atau demo aplikasi.
e.
Maintenance
Tahap
maintenance merupakan tahapan akhir, dimana sistem informasi yang sudah dipakai
oleh pengguna dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki
bug yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya.
Hasil dan Pembahasan
Sistem informasi yang
dibangun berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Barat (Bagaskoro, Chakim, Hilal, & Thowimma, 2021)
Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi
yang dibutuhkan mempunyai fitur yang sederhana agar memudahkan pengguna dan
petugas dinas kesehatan dalam menggunakan sistem informasi permohonan SPP-IRT (Wahid, 2020).
Prosedur permohonan
SPP-IRT pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dapat dilihat pada
flowchart berikut:
Gambar
2
Flowchart
Alur
permohonan SPP-IRT di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dimulai dari calon
pemohon mendaftar akun pada website SPP-IRT Kabupaten Bandung Barat, setelah
mempunyai akun dan masuk ke website SPP-IRT pemohon mengajukan
permohonan SPP-IRT, jika sudah mengisi permohonan pemohon akan mendapatkan resi
sebagai bukti telah mengajukan permohonan SPP-IRT, data pemohon akan divalidasi
oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, jika permohonan disetujui
maka tim Dinas Kesehatan KBB akan memberikan jadwal penyuluhan kepada
pemohonika permohonan ditolak maka pemohon tidak mendapatkan jadwal penyuluhan
dan akan memberikan informasi alasan penolakan kepada pemohon.
Berdasarkan
hasil analisis terhadap sistem lama untuk pengajuan permohonan Sertifikasi
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Barat maka akan diusulkan sistem baru untuk mempermudah dalam pengajuan
permohonan dan dapat mempermudah petugas atau operator untuk melakukan
pekerjaan pengolahan data yang efektif dan efisien (Dewi, Asrial, & Rahayu, 2020).
Usulan sistem baru dapat
dilihat pada flowmap berikut:
�Gambar 3
Flowmap
�
Alur usulan sistem informasi
pengajuan permohonan SPP-IRT dalam mendukung pengawasan pangan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut:
a. Pihak pemohon
masuk dengan akun pemohon masing-masing
b. Pemohon
mengajukan permohonan SPP-IRT
c. Data pemohon
akan dilakukan validasi oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat
d. Jika ditolak
maka informasi permohonan ditolak akan diinformasikan ke pihak pemohon
e. Jika
disetujui maka pemohon akan mendapatkan jadwal penyuluhan
Skenario
rancang model sistem dapat dilihat pada hubungan antara aktor dan sistem pada
use case diagram berikut:
Gambar
4
Use
Case Diagram
Pada use case diagram diatas
terdapat dua aktor dengan ketentuan dan kebijakannya masing-masing, berikut
penjelasan lengkap dari use case tersebut:
a.
User
�
Auth_User: Authentication user melakukan konfirmasi data user
menggunakan NIK dan email.
�
Registrasi Pemohon: Registrasi merupakan langkah pertama yang
dilakukan pemohon ketika tidak mempunyai akses pada aplikasi SPP-IRT.
�
Membuat Permohonan: Proses dimana pemohon mengajukan
permohonan SPP-IRT
�
Lihat Jadwal Penyuluhan: Setelah pengajuan disetujui maka
pemohon mendapatkan jadwal untuk penyuluhan.
b.
Admin
�
Mengelola Data Pemohon: Mengelola data user dan password
pemohon
�
Mengelola Data Permohonan: Mengelola data permohonan yang
diajukan oleh pemohon
�
Mengelola Jadwal Penyuluhan: Mengelola jadwal penyuluhan
bilamana proses pengajuan SPP-IRT disetujui
Implementasi
antarmuka pemohon pada pengajuan permohonan SPP-IRT, sebagai berikut:
a.
Halaman Registrasi
Halaman
disaat pemohon belum mempunyai user untuk mengajukan permohonan, pada halaman
registrasi ditambahkan sebuah sistem CAPTCHA untuk mengamankan aplikasi dari
serangan robot spam (Shalahuddin, n.d.2018).
Gambar
5
Tampilan
Registrasi
b.
Halaman Login
Halaman
login sangat diperlukan karena salah satu sistem keamanan untuk masuk pada
aplikasi sebagai user pemohon dan diperlukan juga sistem CAPTCHA untuk
mengamankan aplikasi dari serangan robot spam (Wahyudi, 2018).
�
Gambar 6
sistem CAPTCHA
c.
Halaman Pengajuan Permohonan
Pada
Halaman pengajuan permohonan, pemohon diperlukan untuk mengisi data pemohon dan
diperlukan juga mengunggah beberapa dokumen sebagai persyaratan permohonan,
dalam mengisi data pengajuan permohonan ini secara otomatis aplikasi mengisi
Nama, NIK dan Alamat yang telah diisi pada saat registrasi (Syifani & Dores, 2018)
Gambar
7
Tampilan
Pengajuan Permohonan
d.
Halaman Status Permohonan
Setelah
pemohon mengisi data dan dokumen yang diperlukan sebagai syarat pengajuan
permohonan, pada halaman status permohonan akan menampilkan informasi apakah
data sudah terverifikasi atau ditolak, jika sudah diverifikasi oleh admin
selaku operator Dinas Kesehatan akan memberikan jadwal untuk penyuluhan
Gambar
8
�Tampilan Status Permohonan
e.
Resi Permohonan
Resi
permohonan ini berupa softcopy PDF, sebagai bukti telah mengajukan
permohonan. Pada softcopy resi permohonan terdapat nomor resi yang unik pada
setiap pengajuan yang diajukan pihak pemohon dan sudah menggunakan QR Code
untuk menampilkan informasi nomor resi tersebut agar lebih praktis pada saat
pemohon menunjukan lembar bukti permohonan kepada petugas Dinas Kesehatan (Wahyudi, 2018)
Gambar
9
Resi
Permohonan
Implementasi
antarmuka admin pada pengajuan permohonan SPP-IRT, sebagai berikut:
a.
Halaman Login Admin
Halaman
login admin sangat diperlukan karena merupakan salah satu sistem keamanan untuk
masuk pada aplikasi sebagai admin.
�������������� ����������������������������������������������Gambar
10
Tampilan
Login Admin
b.
Halaman Data Pemohon
Pada Halaman
data pemohon, admin dapat melakukan verifikasi dan validasi data pemohon, serta
dapat menentukan jadwal penyuluhan jika data pemohon sudah sesuai.
Gambar
11
Tampilan
Data Pemohon
c.
Formulir Permohonan
Formulir
Permohonan SPP-IRT ini berupa softcopy PDF. Data diambil dari form pengajuan
permohonan dan hanya dapat di unduh oleh admin. Pada formulir ini menampilkan
data detail produk yang akan didaftarkan, data pihak pemilik produk, data
sarana perusahaan dan lampiran yang telah diisi pemohon pada saat mengajukan
permohonan (R. N. Gulo, R. Watrianthos, 2019).
Gambar
12
Formulir
Permohonan
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis, perancangan dan pengujian terhadap �Sistem Informasi Sarana
Pendaftaran Digital SPP-IRT Berbasis Web Di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Barat� ini maka dapat diambil kesimpulan, dengan adanya sistem informasi ini
dapat mempermudah pihak pemohon dalam mengajukan permohonan Sertifikasi
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga agar tidak datang secara langsung ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat. Dengan sistem informasi ini pula petugas
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dapat dengan mudah mengolah data
pengajuan permohonan SPP-IRT.
�Apriliyana, Dian. (2015). Pengaruh Perubahan
Penggunaan Lahan Sub Das Rawapening Terhadap Erosi dan Sedimentasi Danau
Rawapening. Jurnal Pembangunan Wilayah
dan Kota, 11(1),
103�116. Google Scholar
Arifudin, Arifudin, Sudirman, Sudirman, & Andri,
Mohamad. (2017). Evaluasi Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Penempatan
Kerja Petugas Di Upt Puskesmas Lembasada. Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 1�14. Google Scholar
Bagaskoro, Moch Khusien, Chakim, M. Amirul, Hilal, Mohammad
Nurul, & Thowimma, One. (2021). Benchmarking Metode Rancang Bangun
Waterfall Dan Pemodelan Berbasis Objek. Jurnal
Teknologi Informasi: Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi Bidang Teknik Informatika,
15(2), 132�140. Google Scholar
Dewi, Retno Anggrina Khalistha, Asrial, Cakra, &
Rahayu, Winiati P. (2020). Implementasi Penerbitan Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga Di Provinsi Gorontalodewi, Retno Anggrina Khalistha,
Asrial, Cakra, & Rahayu, Winiati P. (2020). Implementasi Penerbitan
Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga Di Provinsi . Jurnal Mutu Pangan: Indonesian Journal Of
Food Quality, 7(2),
52�58. Google Scholar
Karima, Aisyatul, Indrawati, Ragil Tri, & Santoso,
Kuwat. (2022). Diversifikasi Produk Susu Kambing Ukm Fatabar Farm Dengan
Optimasi Mesin Pasteurisasi Dan Web Hybrid. Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 224�234. Google Scholar
Makanan, Kepala Badan Pengawas Obat D. A. N. (2018). Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Nomor 22 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga. Google Scholar
Makbul, M. (2021). Metode Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian. Google Scholar
Musaid, Sri Astuti, Hariyanti, Dwi, Asrida, Wa, &
Hariyati, Tri Retno. (2019). Pengurusan Izin Pangan Indutri Rumah Tangga (Pirt)
Produk Sagu Tumbu Pada Kelompok Usaha Sagu Tumbu Di Desa Liang Kecamatan Salahutu
Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Jamak, 2(1),
67�80. Google Scholar
Nurcahyo, Edy, & Nurcahyo, E. (2018). Pengaturan
Dan Pengawasan Produk Pangan Olahan Kemasan. Jurnal Magister Hukum Udayana, 7(3), 402�417. Google Scholar
R. N. Gulo, R. Watrianthos, And I. R. Munthe. (2019). Perancangan Sistem Informasi Pariwisata
Labuhanbatu Berbasis Web. Google Scholar
Shalahuddin, S. D. (N.D.). Rekayasa Perangkat Lunak. Informasi Bandung. Google Scholar
Syifani, Dita, & Dores, Ardiansyah. (2018). Aplikasi
Sistem Rekam Medis Di Puskesmas Kelurahan Gunung. Just It: Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi Dan Komputer,
9(1), 22�31. Google Scholar
Wahid, Aceng Abdul. (2020). Analisis Metode Waterfall
Untuk Pengembangan Sistem Informasi. J.
Ilmu-Ilmu Inform. Dan Manaj. Stmik, No. November, 1�5. Google Scholar
Wahyudi. (2018). Perancangan Sistem Menggunakan Metode
Sdlc,�. Jurnal Dinamika Informatika,.
Google Scholar
Widya Anggraini, Novi. (2021). Pengawasan Dan Evaluasi Post Market Setelah Penerbitan Spp-Irt Oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta. Google Scholar
Rizky
Muhammad Fauzi, Feri Sulianta (2022) |
First
publication right: |
This
article is licensed under: |
������������������������������������������������������������������������������