Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 4, No. 7, Juli 2022
ANALISIS PENERAPAN BLUE
OCEAN STRATEGY PADA KEDAI KOPI DI KABUPATEN PRINGSEWU DI ERA PANDEMI COVID-19
Wahyudi, Ayi Ahadiat
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Perkembangan dunia yang
sangat pesat menciptakan persaingan dunia
bisnis yang semakin ketat. Hal ini turut diperparah dengan munculnya pandemi COVID-19 yang menyebar ke berbagai negara. Kehadiran pandemi COVID-19 membuat banyak perusahaan baik yang skala
besar maupun skala kecil terdampak. Meski demikian, salah satu sektor yang
masih mampu untuk geraham adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuan
penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mendeskripsikan perbedaan dalam
penerapan strategi bisnis pada kedai kopi di Kabupaten Pringsewu selama tahun
2021 yang merupakan masa pandemi COVID-19 dan membantu merumuskan perbaikan strategi menggunakan skema
hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan kanvas strategi dan indeks strategi
samudra biru.� Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan memilik objek penelitiannya adalah tiga
UMKM Kedai Kopi di Kabupaten Pringsewu. Sumber data yang digunakan mencakup
primer dan sekunder menggunakan teknik wawancara terhadap tiga kedai kopi dan dokumentasi.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, kanvas
strategi, skema hapuskan � kurangi � tingkatkan � ciptakan dan urutan strategi
atau indeks strategi samudra biru. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwasanya Pandemi COVID-19 sangat berpengaruh terhadap UMKM Kedai Kopi di Kabupaten Pringsewu.
Merebaknya COVID-19 mengganggu
operasional UMKM Kedai Kopi yang tengah dijalankan. Kebijakan pemerintah yang
ditempuh dalam menekan penyebaran pandemi COVID-19 turut membuat pengunjung kedai kopi menjadi
turun drastis. Terkait penerapan strategi bisnis, penelitian ini menemukan
bahwa secara umum UMKM Kedai kopi di Kabupaten Pringsewu belum menerapkan Blue
Ocean Strategy, namun masih berkutat di Red Ocean Strategy.
Kata Kunci: UMKM; kedai kopi; blue ocean strategy.
Abstract
The rapid development of the world creates increasingly
fierce competition in the business world. This is also exacerbated by the emergence
of the COVID-19 pandemic which has spread to various countries. The presence of
the COVID-19 pandemic has affected many companies, both large and small.
However, one sector that is still capable of molars is Micro, Small and Medium
Enterprises (MSMEs). The purpose of this study is to explain and describe the
differences in the implementation of business strategies at coffee shops in
Pringsewu Regency during 2021 which is the COVID-19 pandemic period and help
formulate strategy improvements using the eliminate-reduce-increase-create
strategy canvas and blue ocean strategy index. . This study uses descriptive
qualitative research by selecting the object of research are three MSME Coffee
Shops in Pringsewu Regency. Sources of data used include primary and secondary using
interview techniques to three coffee shops and documentation. The analytical
methods used in this research are data reduction, strategy canvas, eliminate �
reduce � increase � create and order strategies or blue ocean strategy indexes.
Based on the results of research conducted, the COVID-19 pandemic has greatly
affected MSMEs in Coffee Shops in Pringsewu Regency. The outbreak of COVID-19
has disrupted the operations of the Coffee Shop MSMEs that are currently being
run. Government policies taken to suppress the spread of the COVID-19 pandemic
have also reduced coffee shop visitors drastically. Regarding the
implementation of business strategies, this study found that in general MSME
coffee shops in Pringsewu Regency have not implemented the Blue Ocean Strategy,
but are still struggling with the Red Ocean Strategy.
Keywords: UMKM; coffee shop; blue
ocean strategy.
Pendahuluan
Perkembangan
dunia yang sangat pesat membuat manusia setiap kali mengalami perubahan, baik
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pengaruh pada pola perilaku
pesaing dalam menjalankan bisnis mereka (Ngafifi,
2014). Perkembangan dan perubahan yang sangat
cepat itu menciptakan persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis. Situasi
saat ini mendorong semua organisasi atau perusahaan untuk bersaing ketat
seperti hiu yang berusaha untuk memenangkannya (Aditya et al., 2019). Dampaknya ketika pasar telah dipenuhi pesaing,
prospek untuk ekspansi dan kesuksesan dalam berbisnis akan semakin berkurang (Ellinger, Naidoo, Ellinger, Filips, & Herrin, 2020).
Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu roda perekonomian Indonesia.
Usaha Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu unit usaha yang memiliki peran
sangat penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia (Gunawan, Sinaga, & WP, 2019).
Terlebih bagi kelas bawah dan menengah, UMKM berperan strategis membantu
pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran karena UMKM mampu
menyerap pasar tenaga kerja sehingga pengangguran berkurang (Ariani & Utomo, 2017).
Sayangnya, ketika ditelisik lebih dalam dari sisi daya saing, maka UMKM masih
memiliki banyak kekurangan dan problematika yang harus dibenahi demi mampu
untuk memenangkan persaingan antar perusahaan. Merujuk pada sejumlah penelitian
yang telah dilakukan (Ariani & Utomo, 2017; Hamid & Susilo, 2011;
Kusnindar
& Juliono, 2018; Syahza, 2013) ditemukan
bahwasanya UMKM secara umum masih terkendala sejumlah masalah seperti:
pemasaran, permodalan, inovasi dan pemanfaatan teknologi, penggunaan bahan
baku, rencana pengembangan usaha hingga kemampuan yang dimiliki dalam
menghadapi tantangan yang timbul dalam lingkungan eksternal.
Pada awal tahun
2020, pandemi COVID-19 muncul dan menyebar ke berbagai dunia (Syauqi, 2020).
Hal ini turut menimbulkan sentimen negatif pada seluruh lini bisnis yang ada,
khususnya yang paling terpukul adalah UMKM. Kehadiran pandemi COVID-19 menghambat
pertumbuhan UMKM tidak hanya dari sisi produksi dan pendapatan, biaya
operasional yang naik, pandemi juga memaksa para pengusaha mengurangi tenaga
kerjanya bahkan harus menutup usaha untuk sementara waktu (Baskoro, 2020).
Kehadiran pandemi COVID-19 membuat banyak perusahaan baik yang skala besar
maupun skala kecil terdampak parah di susul kebijakan penutupan kegiatan
ekonomi. Penjualan merosot tajam hingga memaksa banyak bisnis yang merumahkan
pekerjanya. Sektor UMKM turut tertekan akibat pandemi ini, salah satunya adalah
kedai kopi yang terpaksa harus membatasi usahanya dikarenakan peraturan
pencegahan COVID-19. Meski demikian, sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang
mampu bertahan di tengah Pandemi COVID-19 (Paradigma, 2021). Dalam mengatasi sejumlah masalah tersebut, dunia
usaha dituntut untuk terus memformulasikan strategi baru yang dapat dijadikan
sebagai sebuah cara mempertahankan pasarnya dengan menarik pelanggan baru serta
berusaha mempertahankan pelanggan yang sudah ada untuk meningkatkan hasil penjualan.
Dunia usaha dipaksa untuk mampu beradaptasi dengan aturan yang ada demi menjaga
kehidupan usahanya, tak lain juga pada usaha kedai kopi. Solusi strategi yang
dapat diterapkan salah satunya adalah Blue Ocean Strategy (BOS).
Sejumlah penelitian
yang telah dilakukan yang berkaitan dengan Blue Ocean Strategy (BOS)
dapat dipaparkan diantaranya penelitian milik (Kusnita, 2019) �dengan judul �Blue Ocean Strategy di
Industri Perhotelan�. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwasanya prinsip utama
Blue Ocean Strategy berfokus pada menciptakan nilai namun sekaligus juga
mengurangi biaya produk bagi pembeli. Penelitian (Ratnasari, Kumadji, & Yulianto, 2016)
yang berjudul �Penerapan Blue Ocean Strategy (BOS) Dalam Upaya
Meningkatkan Keunggulan Bersaing (Studi Pada Waroeng Steak and Shake Cabang
Jl. Kawi Bawah 18 malang)�, mengungkapkan bahwasanya Penerapan BOS pada Waroeng
Steak and Shake tampak baik yang tergambarkan pada Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Kurangi-Ciptakan.
Waroeng Steak and Shake memiliki Kanvas Strategi yang menggambarkan
bahwasanya kurva nilai yang dimiliki telah memenuhi indikator strategi yang
baik dari Blue Ocean Strategy. Ketiga indikator tersebut diantarnya fokus
dan divergensi atau gerak menjauh dari persaingan. Menurut (Ellinger et al., 2020)
dalam penelitiannya yang berjudul �Applying Blue Ocean Strategy to Hire and
Assimilate Workers With Disabilities into Distribution Centers�, menemukan
bahwasanya konsumen semakin memilih untuk melakukan pembelian dari rumah
sendiri daripada mengunjungi toko fisik. Selain itu, pendekatan manajemen modal
manusia yang inovatif dapat memberikan solusi alternatif yang tepat waktu untuk
bagi masalah bisnis yang dihadapi perusahaan ketika terjadi kekurangan pekerja.
Menurut (Adicandra, 2017) mengungkapkan bahwasanya PT Inti Lautan Fajar Abadi
telah menerapkan Blue Ocean Strategy dalam pengembangan produknya. PT
Inti Lautan Fajar Abadi telah fokus dalam mencapai kepuasan konsumen yang
bertumpu pada kualitas, rasa, dan penyajian, dikarenakan konsumen pada industri
ini lebih mengutamakan kualitas.
Mengingat
persaingan yang begitu ketat dengan penawaran nilai yang hampir seragam, maka
sangat penting untuk melakukan studi mengenai kemungkinan penawaran nilai-nilai
baru yang ada menggunakan Blue Ocean Strategy (BOS). Potensi konsumen
kedai kopi di Kabupaten Pringsewu cukup besar, hal ini terlihat berdasarkan
data Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu, pada tahun 2020 populasi di
Kabupaten Pringsewu sebanyak 405.466 orang dan 160.650-nya merupakan kalangan muda
dari usia 15-39 tahun. Jumlah
tersebut dapat menjadi potensi tersendiri akan bisnis kedai kopi. Di samping
daya tariknya, di tengah pandemi ini tentunya para pengusaha kedai kopi
memiliki strategi pemasaran yang menarik untuk dibahas karena mampu bertahan di
tengah gempuran pandemi namun mereka tetap eksis dan mampu mempertahankan
kinerja bisnis mereka. Maka dari itu, sangat penting untuk mengamati dan
menyempurnakan strategi yang digunakan dengan pendekatan secara akademis agar
formulasi yang ada menjadi lebih sempurna.
Metode Penelitian
Jenis penelitian
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian Deskriptif
kualitatif. Menurut (Yin, 2015)
menyebutkan bahwasanya penelitian kualitatif mewakili pandangan dan perspektif peneliti
yang diberi label sebagai partisipan dalam sebuah penelitian. Penelitian deskriptif secara umum tidak
memberikan perlakuan, manipulasi pada variabel-variabel yang diteliti, namun
penelitian jenis ini berusaha memvisualisasikan kondisi objek penelitian sesuai
fakta di lapangan. Adapun perlakuan yang dilakukan hanyalah penelitian itu
sendiri, yang dapat dikerjakan dengan observasi, wawancara terhadap tiga
pemilik kedai kopi dan dokumentasi. Pendekatan ini dilakukan dengan harapan
akan menghasilkan penjelasan yang mendalam mengenai ucapan, tulisan, atau
tingkah laku yang diamati dari individu, kelompok, penduduk maupun organisasi
tertentu.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian yang dilakukan berusaha
menelisik lebih jauh mengenai kondisi kedai kopi pada saat merebaknya pandemi COVID-19
di Kabupaten Pringsewu dan dampaknya terhadap kedai kopi yang dijalankan.
Pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana kondisi Kedai Kopi anda saat
Merebaknya Pandemi COVID-19. Secara umum, berdasarkan hasil wawancara terhadap
para UMKM Kedai Kopi yang menjadi objek penelitian, diketahui bahwasanya secara
umum Pandemi COVID-19 sangat terpengaruh terhadap UMKM Kedai Kopi di Kabupaten
Pringsewu. Merebaknya COVID-19 mengganggu operasional UMKM Kedai Kopi yang
tengah dijalankan. Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang ditempuh dalam
menekan penyebaran pandemi COVID-19 membuat pengunjung kedai kopi menjadi turun
drastis bahkan pernah nol pengunjung.
Peneliti mengambil data dari wawancara
informan kunci dan observasi lapangan untuk merekonstruksi faktor nilai pembeli
dalam membangun kurva nilai baru. Data yang dikumpulkan kemudian disusun dalam
struktur kerangka kerja empat langkah. Kerangka kerja empat langkah itu
kemudian akan dianalisa dalam menentukan pentingnya karakteristik kebutuhan
pelanggan dan daya tarik faktor persaingan saat ini. Proses dalam merumuskan
strategi samudra biru tidak cukup pada kerangka kerja empat langkah saja.
Selain kerangka kerja empat langkah terdapat salah satu alat yang akan
melengkapi analisis kerangka kerja empat langkah yang disebut dengan skema
hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan yang merupakan sebuah skema yang berusaha
untuk menonton perusahaan melakukan langkah-langkah konkret yang merujuk pada
pertanyaan seputar kerangka kerja empat langkah yang telah dilaksanakan. Adapun
gambarnya tersaji sebagai berikut.
Tabel 1
Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan
pada Kedai Kopi
di Kabupaten
Pringsewu
Hapuskan �
Persepsi harga mahal �
Hiburan pada hari biasa |
Kurangi �
Pelayanan yang lama �
SDM yang kurang kompeten �
Persepsi kurang nyaman |
Tingkatkan �
Jumlah pekerja �
Fasilitas kedai kopi �
Promo menarik �
Kompetensi pelayan �
Kecepatan penyajian |
Ciptakan �
Variasi menu �
Edukasi tentang kopi �
Citra berkualitas |
Sumber: Diolah dari hasil penelitian (2022)
Sementara
itu, setelah mengetahui skema hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan, sangat diperlukan
untuk menetapkan posisi UMKM Kedai kopi menggunakan kanvas strategi. Oleh
karena itu, maka peneliti wajib untuk mengerti dan memahami setiap faktor
persaingan yang diperoleh dari kerangka kerja empat langkah dan yang telah
diterjemahkan ke dalam skema hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan diatas, maka
dibuatlah pembobotan pada setiap variabel yang telah ditemukan pada skema
diatas. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Sumber:
diolah oleh peneliti (2022)
Gambar 1
Kanva Strategi Kedai
Kopi di Kabupaten Pringsewu
Pada indeks
Samudera biru dapat diketahui bahwasanya ketika kedai kopi yang merupakan UMKM
tersebut masih dalam level strategi samudra merah. Ketiga UMKM kedai kopi masih
menjawab secara ragu mengenai strategi yang mereka terapkan. Hasil ini dapat
diketahui setelah melakukan berbagai uji seperti yang telah dipaparkan diatas.
Merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan mengenai penerapan Strategi
Samudra Biru dan Strategi Samudra Merah pada kedai kopi di Kabupaten Pringsewu
pada masa pandemi COVID-19 ini yang menggunakan berbagai pendekatan mulai dari
kerangka kerja empat langkah, skema kurangi-tingkatkan-hapuskan-ciptakan hingga
indeks ide samudra biru maka dapat diketahui bahwasanya kedai kopi di Kabupaten
Pringsewu masih terpusat pada penggunaan Samudra Merah. Hal ini berarti bahasa
UMKM kedai kopi yang ada masih bergerak dan bertarung pada strategi yang
serupa. Di sisi lain, adanya pemaparan pada bagian indeks ide samudra biru
bertujuan untuk mendorong kedai kopi yang ada di kabupaten Pringsewu untuk
menentukan tindakan pada masa mendatang yang bertujuan untuk menjaga
keberlangsungan usaha kedai kopi yang dijalankan.
Kesimpulan
Merujuk pada
hasil penelitian yang dilakukan di lapangan secara umum kedai kopi yang ada di
Kabupaten Pringsewu terdampak cukup signifikan dengan merebaknya pandemi COVID-19.
Hal tersebut diketahui dari hasil wawancara dengan pemilik kedai kopi.
Sayangnya, akibat tidak teraturnya pembukuan yang ada membuat data penurunan
penjualan hanya didapatkan secara hitungan kasar saja. Berdasarkan pengajuan
para pemilik kedai kopi, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) Mikro bahkan pernah mengalami tidak ada pelanggan sama sekali yang datang
dalam sehari. Di sisi lain, berdasarkan analisis yang dilakukan, UMKM kedai
kopi di Kabupaten Pringsewu masih berada dalam Red Ocean Strategy dan
perlu untuk segera diubah agar masuk ke dalam Blue Ocean Strategy.
Adicandra, Aswin. (2017). Strategi pengembangan bisnis
berdasarkan blue ocean strategy pada PT. Inti Lautan Fajar Abadi. Agora,
5(1). Google Scholar
Aditya, Wahyu, Ikhwan, Fanni Saeful, Pradnyana, Nym
Adi, Sherly, Maria, Prasetyo, Budi, Nazri, Muhammad, Shihab, Muhammad Rifki,
Ranti, Benny, & Hidayanto, Achmad Nizar. (2019). Analysis of Information
Technology Support for Business Models Based on The Blue Ocean Strategy in
Indonesian Organization. 2019 2nd International Conference of Computer and
Informatics Engineering (IC2IE), 153�158. IEEE. Google Scholar
Ariani, Ariani, & Utomo, Mohamad Nur. (2017).
Kajian strategi pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kota
tarakan. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 13(2), 99�118. Google Scholar
Baskoro, F. M. (2020). UMKM Sektor Kuliner, Jasa, Dan Konveksi Paling Terdampak Pandemi. Retrieved June, 20, 2021. Google Scholar
Ellinger, Alexander E., Naidoo, Jeffrey, Ellinger, Andrea D.,
Filips, Karli, & Herrin, Gregory D. (2020). Applying blue ocean strategy to
hire and assimilate workers with disabilities into distribution centers. Business
Horizons, 63(3), 339�350. Google Scholar
Gunawan, Hendro, Sinaga, Benyamin Langgu, & WP, Sigit
Purnomo. (2019). Assessment of the readiness of micro, small and medium
enterprises in using E-money using the unified theory of acceptance and use of
technology (UTAUT) method. Procedia Computer Science, 161, 316�323.
Google Scholar
Hamid, Edy Suandi, & Susilo, Y. (2011). Strategi
pengembangan usaha mikro kecil dan menengah di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Google Scholar
Kusnindar, Arum Arupi, & Juliono, Aditia Yudis P. (2018).
Pemanfaatan E-Commercepada Umkm Di Kabupaten Pringsewu. Jurnal Kelitbangan Bappeda
Pringsewu, 3(2), 84�94. Google Scholar
Kusnita, Kadek Linda. (2019). Blue ocean strategy di industri
perhotelan. Jurnal Manajemen Bisnis, 16(3), 122�134. Google Scholar
Ngafifi, Muhamad. (2014). Kemajuan teknologi dan pola
hidup manusia dalam perspektif sosial budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan:
Fondasi Dan Aplikasi, 2(1). Google Scholar
Paradigma, M. (2021). Penerapan Blue Ocean Strategy
Terhadap Strategi Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing pada Toko
Lautan Aromatic Perfume Centre. Universitas Muhammadiyah Jember. Google Scholar
Ratnasari, Ratnasari, Kumadji, Srikandi, & Yulianto, Edy.
(2016). Penerapan Blue Ocean Strategy (Bos) Dalam Upaya Meningkatkan
Keunggulan Bersaing (Studi Pada Waroeng Steak and Shake Cabang Jl. Kawi Bawah
18 Malang). Brawijaya University. Google Scholar
Syahza, Almasdi. (2013). Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) untuk percepatan peningkatan ekonomi daerah di Kabupaten
Indragiri Hulu Propinsi Riau. Google Scholar
Syauqi, Ahmad. (2020). Jalan Panjang Covid19. Jkubs, 1(1),
1�19. Google Scholar
Yin, Robert K. (2015). Qualitative research from start to finish. Guilford
publications. Google Scholar
Wahyudi, Ayi Ahadiat (2022) |
First publication right: |
This article is licensed under: |
������������������������������������������������������������������������������