Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�

Vol. 4, No. 7, Juli 2022

 

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP PENGETAHUAN PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS DESSERT MELALUI PEMBELAJARAN JARAK JAUH

 

Azza Rusda, Rina Febriana, Guspri Devi Artanti

Universitas Negeri Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar terhadap pengetahuan peserta didik pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidangan Penutup melalui Pembelajaran Jarak Jauh. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 38 Jakarta dilaksanakan pada bulan Maret � Juni 2022. Metode penelitian adalah Quasi Experiment dengan desain non-equivalent control group design. Penerapan metode Mind Mapping berbantuan media gambar akan dilakukan melalui bantuan aplikasi canva dan zoom meeting saat PJJ. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan cara memberikan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel penelitian adalah peserta didik Kelas XI Boga II sebagai kelas eksperimen dengan total 33 peserta didik, dan kelas XI Boga I sebagai kelas kontrol dengan total 35 peserta didik. Hasil analisis data nilai akhir (post-test) yang menggunakan uji Independent T test diperoleh uji T hitung = 2,263 dengan signifikansi p = (0,027) < 0,05 dan Thitung > Ttabel (2,263 > 1,996) dengan demikian Ha diterima dan terdapat pengaruh yang positif dari metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar pada pengetahuan peserta didik pada kompetensi dasar menganalisis hidangan penutup melalui pembelajaran jarak jauh dibandingkan dengan metode ceramah bervariasi.

 

Kata kunci: mind mapping; hidangan penutup; pembelajaran jarak jauh.

 

Abstract

This study aims to analyze the effect of Mind Mapping learning methods assisted by picture media on students' knowledge of the Basic Competence of Analyzing Dessert through Distance Learning. This research was conducted at SMK Negeri 38 Jakarta from March until June 2022. The research method was a Quasi Experiment with a non-equivalent control group design. The application of the Mind Mapping method assisted by image media will be carried out through the help of the Canva application and the zoom meeting during PJJ. Sampling using purposive sampling technique by giving different treatments between the experimental class and the control class. The research sample was students of Class XI Culinary II as the experimental class with a total of 33 students, and Class XI Culinary I as the control class with a total of 35 students. The results of the analysis of the final value data (post-test) using the Independent T-test, it was obtained that the T-test = 2.263 with a significance of p = (0.027) <0.05 and Tcount > Ttable (2.263 > 1,996) thus Ha was accepted and there was a significant effect. positive of the Mind Mapping learning method assisted by picture media on students' knowledge of the basic competence of analyzing dessert through distance learning compared to the varied lecture method.

 

Keywords: Mind Mapping; dessert; distance learning.

 

Pendahuluan

Kementerian Pendidikan Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan pembelajaran jarak jauh melalui KEMENDIKBUD No. 15 Tahun 2020 tentang penerapan pembelajaran daring untuk mencegah penularan pandemi COVID-19, sehingga beberapa sekolah telah menerapkan pembelajaran yang dilakukan secara daring yang lazim disebut dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Hal ini menghadirkan pola pembelajaran baru dalam sistem pendidikan di Indonesia dan memicu lemahnya proses adaptasi peserta didik dan guru saat melakukan PJJ. Semangat belajar peserta didik mengalami penurunan saat diterapkannya PJJ ketika pandemi COVID-19, dikarenakan teknologi yang kurang mendukung seperti sistem belajar, infrastruktur yang mendukung pembelajaran dan metode, konten atau media belajar yang hanya mengandalkan tulisan saat dilakuka pada kondisi pembelajaaran jarak jauh (Hidayat, 2020).

Terdapat 5 Metode pembelajaran yang diterapkan saat PJJ, yaitu asesmen tugas dan soal, metode pemberian materi secara interaktif pada media daring, metode belajar menggunakan buku teks yang dibaca sendiri, penggunaan sumber belajar elektronik dan metode menyalin ulang materi pembelajaran. Namun metode yang lazim digunakan adalah metode asesmen tugas sehingga peserta didik mengalami kemunduran pengetahuan dalam memahami materi (Simanjuntak, 2020). Untuk mengatasi kelemahan metode-metode pembelajaran tersebut, dibutuhkan metode pembelajaran alternatif yang mampu melayani perbedaan pemahaman pengetahuan peserta didik saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Pengetahuan dilihat pada sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap suatu objek pembelajaran (Surajiyo, 2005). Berdasarkan teori belajar humanistik, pengetahuan dapat diukur dengan cara memperhatikan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (Febriana, 2019). Pengetahuan yang diukur mencakup 4 tingkatan berfikir yaitu faktual, konseptual, procedural dan metakognitif (Asi, 2018) dan memiliki klasifikasi aspek taksonomi bloom yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi. Analisis, sintesis dan evaluasi (Darmawan dan Sujoko, 2013). Oleh sebab itu, metode yang dibutuhkan diharapkan dapat membuat peserta didik menjadi aktif, kreatif dan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik pada pembelajran jarak jauh, metode yang akan diberikan ialah metode Mind Mapping.

Mind Mapping merupakan teknik gambar yang menciptakan segala kunci pembuka potensi otak yang mampu memvisualisasikan informasi pelajaran dari guru dalam bentuk gambar, simbol dan bagan. Mind Mapping dapat berupa kerangka pemikiran yang terstruktur sehingga dapat mempermudah peserta didik untuk merekam dan mengingat kembali informasi yang telah didapat (Widura, 2008). Penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping terbukti mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik (Purwaningtyas dan Nurlaela, 2017). Metode pembelajaran Mind Mapping juga terbukti meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi potongan sayuran dengan peningkatan nilai hasil belajar sebesar 17%. Berbeda halnya dengan kelas yang diberikan metode pembelajaran konvensional yang hanya memiliki peningkatan nilai hasil belajar sebesar 9% (Doloksaribu, 2017). Bukti keefektifan metode pembelajaran Mind Mapping dapat ditemukan pada peningkatan pemahaman siswa dan meningkatnya partisipasi belajar serta hasil belajar peserta didik (Riyanto, 2021). Metode pembelajaran Mind Mapping juga terbukti berpengaruh positif pada hasil belajar peserta didik saat diterapkan pada pembelajaran langsung (Aritonang, 2017) dan juga memiliki perbedaan yang signifikan pada hasil belajar dibandingkan dengan kelas yang diterapkan metode konvensional, di mana kelas yang diberi metode belajar Mind Mapping memiliki rata-rata nilai akhir lebih tinggi (Miranti & Wilujeng, 2018).

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar pada kompetensi dasar menganalisis hidangan penutup pada mata pelajaran Pengolahan dan Penyajian Makanan di kelas XI SMK. Hidangan penutup memiliki nama lain yang disebut dengan Desser yang berasal dari bahasa Perancis Kuno desservir yang bermakna untuk membersihkan meja (Budinigsih, 2020). Hidangan penutup adalah makanan yang disajikan terakhir dari serangkaian susunan menu dalam hidangan kontinental, atau disebut juga sebagai hidangan penutup. Jenis dessert terbagi menjadi 2, yaitu hidangan penutup panas (Hot Dessert) dan hidangan penutup dingin (Cold Dessert) (Cahyana dan Artanti, 2015). Hidangan penutup atau dessert harus dapat menyegarkan tamu dessert memiliki nama sebutan the last course karena disajikan pada urutan makan terakhir pada satu giliran menu (Widharta et al, 2016).

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode Mind Mapping berbantuan media gambar terhadap pengetahuan peserta didik pada kompetensi dasar menganalisis hidangan penutup melalui pembelajaran jarak jauh. Mind Mapping berbantuan gambar diterapkan sebagai media visual pembelajaran oleh guru kepada peserta didik dengan cara membuat peta pemikiran berdasarkan informasi dari materi hidangan penutup yang akan dilakukan melalui bantuan aplikasi canva dan zoom meeting. Berdasarkan data yang diperoleh, metode pembelajaran Mind Mapping ini diharapkan berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental yang bertujuan untuk melihat pengaruh metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar terhadap pengetahuan peserta didik. Desain penelitian ini adalah Non-equivalent control group design di mana kelas eksperimen yang diteliti akan diberikan perlakuan metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar, sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan ceramah bervariasi. Teknik sampling pada penelitian ini dilakukan dengan Non-Probability Sampling dengan metode Purposive Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI Jasa Boga II sebagai kelas eksperimen dengan total 33 responden dan kelas XI Jasa Boga I sebagai kelas kontrol dengan total 35 responden. Metode pembelajaran Mind Mapping diterapkan oleh guru dengan cara membuat visual peta pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1

Gambar Mind mapping

 

Data penelitian diperoleh dari instrumen pengukuran pengetahuan berbentuk soal tes pilihan ganda mengenai Kompetensi Dasar Menganalisis Hidangan Penutup. Soal berjumlah 20 butir yang memiliki satu jawaban benar dengan skor 1 dan jawaban salah dengan skor 0. Penilaian pengetahuan mengacu pada 2 indikator kompetensi yaitu mengidentifikasi hidangan penutup dan prosedur pengolahan serta penyajian hidangan penutup, indikator kompetensi diturunkan menjadi beberapa sub-materi yang dapat mengukur pengetahuan peserta didik. Soal diberikan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) penerapan perlakuan metode pembelajaran dengan tujuan melihat perubahan pengetahuan pada peserta didik. Berikut tabel kisi-kisi Instrumen soal tes pengetahuan:

Tabel 1

�Instrumen Soal Tes

Indikator Kompetensi Dasar

Materi

Jumlah Butir Soal

Mengidentifikasi Hidangan Penutup

Menjelaskan pengertian dan fungsi hidangan Penutup

3

Menjelaskan jenis-jenis hidangan Penutup

7

Memahami prosedur persiapan dan penyajian hidangan penutup

Menentukan bahan, Alat pengolahan dan Alat hidang pada hidangan Penutup

9

Menjelaskan teknik pengolahan dan penyajian hidangan penutup yang baik

7

Menjelaskan kriteria penyajian hidangan penutup yang baik

4

Total

 

20

 

Hasil data yang telah didapatkan akan dianalisis dengan uji prasyarat analisis data yaitu uji Normalitas dan uji Homogenitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis stastistik dengan Uji independent T-tes pada data hasil penelitian dengan taraf signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Perhitungan menggunakan komputer dengan menggunakan Software SPSS. Dasar pengambilan keputusan dalam uji Independent t-test ini, apabila nilai signifikansi p < 0,05 maka keputusan hipotesisnya adalah H0 ditolak dan Ha diterima.

 

Hasil dan Pembahasan

A.    Pre-test Kelas Eskperimen

Nilai mean dari pre-test Kelas Eksperimen sebesar 53,48. Dari data nilai Pre-test tersebut didapatkan distribusi frekuensi kategori tingkat pengetahuan awal pada kelas eksperimen sebagai berikut:

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Pre-test Eksperimen

Kategori

Frekuensi

Persentase

Rendah (10-40)

13

39%

Sedang (50-75)

15

45%

Tinggi (80-100)

3

9%

 

Berdasarkan distribusi data, skor peserta didik pada kelas eksperimen didapati sebesar 39% dengan jumlah 13 peserta didik pada tingkat rendah, pada kategori sedang sebesar 45% dengan jumlah 15 peserta didik dan pada kategori tinggi sebesar 9% dengan jumlah 3 peserta didik. Data ini menunjukan pengetahuan awal peserta didik pada kelas eksperimen mengenai KD menganalisis hidangan pentup sebelum diberikan perlakuan berada pada kategori sedang cenderung rendah, ditinjau dari frekuensi terbanyak nilai pre-test peserta didik.

 

B.    Pre-test Kelas Kontrol

Nilai mean dari pre-test Kelas Kontrol sebesar 57,72. Dari data nilai pre-test tersebut didapatkan data distribusi frekuensi kategori tingkat pengetahuan awal pada Kelas Kontrol sebagai berikut:

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Pre-test Kontrol

Kategori

Frekuensi

Persentase

Rendah (10-40)

13

37%

Sedang (50-75)

19

54%

Tinggi (80-100)

4

9%

 

Berdasarkan distribusi data, pada kelas kontrol didapati skor peserta didik yang berada pada tingkat rendah sebesar 37% dengan jumlah 13 peserta didik, pada kategori sedang sebesar 54% dengan jumlah 19 peserta didik dan pada kategori tinggi sebesar 4% dengan jumlah 9 peserta didik. Data ini menunjukan pengetahuan awal peserta didik pada kelas kontrol mengenai KD menganalisis hidangan pentup sebelum diberikan perlakuan berada pada kategori sedang cenderung rendah, ditinjau dari frekuensi terbanyak nilai pre-test peserta didik.

 

C.    Post-test Kelas Eksperimen

Nilai mean dari post-test Kelas Eksperimen sebesar 75,15. Dari data nilai post-test tersebut didapatkan data distribusi frekuensi kategori tingkat pengetahuan akhir pada Kelas Eksperimen sebagai berikut:

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Post-test Eksperimen

Kategori

Frekuensi

Persentase

Rendah (10-40)

0

0%

Sedang (50-75)

19

58%

Tinggi (80-100)

14

42%

 

Berdasarkan distribusi data, skor peserta didik kelas eksperimen yang berada pada tingkat tinggi sebesar 42% dengan jumlah 14 peserta didik, pada kategori sedang sebesar 58% dengan jumlah 19 peserta didik dan tidak ada peserta didik yang berada pada kategori rendah karena peserta didik cenderung miliki nilai diatas 50 setelah dilakukannya metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar. Data ini menunjukan pengetahuan akhir peserta didik Kelas Eksperimen setelah diberikan perlakuan berada dalam kategori sedang cenderung lebih tinggi, ditinjau dari frekuensi terbanyak nilai post-test peserta didik berjumlah 19 responden dengan kategori sedang dan frekuensi terbanyak berjumlah 14 responden dengan kategori tinggi.

 

D.    Post-test Kelas Kontrol

Nilai mean dari post-test Kelas Kontrol sebesar 69,28. Dari data nilai post-test tersebut didapatkan data distribusi frekuensi kategori tingkat pengetahuan akhir pada Kelas Kontrol sebagai berikut:

Tabel 5

�Distribusi Frekuensi Post-test Kontrol

Kategori

Frekuensi

Persentase

Rendah (10-40)

3

9%

Sedang (50-75)

24

69%

Tinggi (80-100)

8

23%

 

Berdasarkan distribusi data, skor peserta Kelas Kontrol yang berada pada tingkat tinggi sebesar 23% dengan jumlah 8 peserta didik, pada kategori sedang sebanyak 69% dengan jumlah 24 peserta didik dan pada kategori rendah sebanyak 9% dengan jumlah 3 peserta didik. Data ini menunjukan pengetahuan akhir peserta didik pada Kelas Kontrol setelah diberikan perlakuan berada pada kategori sedang, ditinjau dari frekuensi terbanyak dari nilai post-test peserta didik berjumlah 24 responden dengan kategori sedang.

Pengujian normalitas data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh merupakan data berdistribusi normal atau tidak. Uji dilakukan menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan kriteria sebaran distribusi data dikatakan normal apabila signifikansi p ≥ 0,05 (signifikansi 5%). Output hasil SPSS pengujian normalitas dari sebaran data terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 6

�Uji Normalitas

Kelompok

Pre/post

Signifikansi P

Sebaran

Eksperimen

Pre-test

0,336

Normal

Post-test

0,065

Normal

Kontrol

Pre-test

0,639

Normal

Post-test

0,179

Normal

 

Koefisien signifikansi uji normalitas pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol memberikan hasil hitung signifikansi p pre-test kelas Eksperimen sebesar (0,336 > 0,05) dan signifikansi p post-test kelas Eksperimen sebesar (0,065 > 0,05). Sedangkan signifikansi p pre-test kelas Kontrol sebesar (0,639 > 0,05) dan signifikansi p post-test kelas Kontrol sebesar (0,179 > 0,05). Berdasarkan data yang diperoleh maka semua data merupakan data dengan distribusi normal.

Pengujian uji homogenitas untuk melihat apakah varian antar kelas bersifat homogen sebagai syarat uji perbandingan menggunakan uji T. Uji homogenitas akan menggunakan metode statistik Levene Test dengan kriteria varian homogen apabila signifikansi p > 0,05 (signifikansi 5%). Adapun output hasil SPSS pengujian homogenitas dari varian data sebagai berikut:

Tabel 7

Uji Homogenitas

Pre/post

Kelas

Signifikansi P

Varians

Pre-test

Eksperimen

0,333

Homogen

Kontrol

Post-test

Eksperimen

0,219

Homogen

Kontrol

 

Berdasarkan penyajian distribusi tabel di atas diperoleh koefisien signifikansi uji homogenitas pada nilai pre-test dari kelas eksperimen dan kontrol sebesar (0,333 > 0,05). Sedangkan koefisien signifikansi uji homogenitas pada nilai post-test dari kelas eksperimen dan kontrol sebesar (0,219 > 0,05). Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa data yang didapatkan bervarian homogen dan dapat melanjutkan analisis data menggunakan uji T.

 

E.    Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukannya perlakuan diharapkan Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen tidak memiliki perbedaan pengetahuan secara signifikan. Hasil uji T pre-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen sebelum diberikan perlakuan menunjukan hasil uji T hitung = -0.992 dengan signifikansi p = 0,325. Karena p (0,325) > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol sebelum diberikannya perlakuan.

Setelah dilakukan perlakuan dengan metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar diharapkan Kelas Eksperimen mengalami peningkatan pengetahuan dibandingkan Kelas Kontrol dengan penerapan metode ceramah bervariasi. Hasil uji T kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 8

Independent Sample T-test

t

df

Sig. (2-tailed)

post-test

Equal Varianceassumed

2.263

66

.027

Equal Variance Not Assumed

2.279

64.003

.026

 

 

 

 

Berdasarkan hasil uji T nilai post-test didapati nilai t hitung = 2,263 dengan signifikansi p = 0,037. Karena nilai signifikansi p (0,027) < 0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Kemudian setelah diberi perlakuan dengan menerapkan metode pembelajaran Mind Mapping pada kelas eksperimen diperoleh hasil rata-rata nilai post-test sebesar 75,15 dan standar deviasi 9,31. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh hasil rata-rata post-test sebesar 69,29 dan standar deviasi 11,82. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis untuk post-test diperoleh Thitung > Ttabel (2,263 > 1,996) sehingga dinyatakan terdapat pengaruh yang positif dari metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar pada pengetahuan peserta didik pada kompetensi dasar menganalisis hidangan penutup melalui PJJ dibandingkan dengan metode ceramah bervariasi. Peningkatan dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 2

Grafik Peningkatan Pengetahuan Kelas Eksperimen

 

Berdasarkan deskripsi data yang telah dijabarkan di atas dan dari hasil obervasi peneliti, metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar menunjukan beberapa keunggulan dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik, diantaranya mampu menggugah minat dan antusias peserta didik dalam belajar dikarenakan penggunaan gambar dan warna yang menarik perhatian, mempermudah peserta didik memahami poin-poin penting pada setiap materi yang disampaikan, panah cabang informasi Mind Mapping mempermudah peserta didik memahami benang merah materi yang disampikan, membuat peserta didik lebih aktif pada pembelajaran jarak jauh karena ikut berkontribusi bersama dengan guru mengisi poin-poin pada Mind Mapping dan mempermudah peserta didik dalam mengerjakan ujian karena telah memahami inti materi secara jelas.

Konsep Mind Mapping yaitu teknis grafis dalam mengajar yang memungkinkan untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berfikir dan belajar. Mind Mapping dapat mengatasi permasalahan-permasalahan belajar yang bersumber dari kejenuhan yang disebabkan kedua belah otak tidak bersinergis dalam menerima informasi. Mind Mapping juga dapat membentuk kerangka pemikiran yang terstruktur sehingga dapat mempermudah peserta didik untuk merekam dan mengingat kembali informasi yang telah didapat karena penggunaan gambar, warna dan kreatifitas pada media Mind Mapping mempermudah peserta didik untuk menerima poin-poin penting dari setiap informasi yang diberikan oleh guru (Widura, 2008).

Tony Buzan berpendapat Mind Mapping merupakan teknik baru untuk mengembangkan pemikiran dengan mudah, menyenangkan dan cepat. Mind Mapping juga merupakan metode baru yang paling mudah untuk mengingat informasi yang telah didapat ke dalam otak, dan juga menggambarkan informasi yang berada dalam otak dengan cara membuat struktur pemikiran. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi penelitian, dimana peserta didik terlihat lebih antusias dan mudah memahami materi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan melalui bantuan cabang informasi peta pemikiran melalui pembelajaran jarak jauh dan juga terlihat dari hasil post-test peserta didik setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping berbantuan media gambar. Berbeda halnya dengan respon dari peserta didik yang melakukan pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi, peserta didik cenderung kurang aktif dan tidak antusias. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar lebih berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik pada KD Menganalisis hidangan penutup melalui PJJ di SMK Negeri 38 Jakarta. Hal ini sejalan dengan hasil temuan penelitian Purwaningtyas, yakni metode pembelajaran Mind Mapping berpengaruh meningkatkan hasil belajar secara signifikan ditinjau dari hasil pre-test dan post-test pada pembelajaran secara langsung yang bersifat praktikum di kelas XI SMK Katolik Mater Amabis Surabaya. Sama halnya dengan kelas XI Boga II SMK Negeri 38 Jakarta yang melalukan pembelajaran metode Mind Mapping berbantuan media gambar hasil pre-test dan post-test menunjukan peningkatan pengetahuan yang signifikan (Eka purwaningtyas dan Nurlaela, 2017).

Penelitian ini juga sejalan dengan temuan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aritonang yang mana metode pembelajaran Mind Mapping memiliki pengaruh yang bersifat positif pada pengetahuan peserta didik pada mata pelajaran Makanan Kontinental di kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo (Aritonang, 2017). Penelitian ini juga menunjukan hasil yang sama, pengetahuan akhir peserta didik kelas XI Boga II SMK Negeri 38 Jakarta mendapat pengaruh positif dari metode pembelajaran Mind Mapping pada KD menganalisis hidangan penutup sehingga memiliki pengaruh peningkat pada pengetahuan peserta didik. Penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi juga memiliki hasil temuan yang sama dengan penelitian ini, dimana penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi mendapatkan peningkatan nilai diatas 10% pada kelas eksperimen yakni sebesar 15,7% (Prastiwi, 2011), sedangkan pada penelitian ini terdapat peningkatan nilai pada kelas eksperimen sebesar 22%. Penelitian ini selaras dengan hasil temuan penelitian yang dilakukan Riyanto yaitu memiliki pengaruh peningkatan terhadap pengetahuan peserta didik dan peningkatan partisipasi belajar (Riyanto, 2021). Adapun penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya karena dilakukan pada kondisi pembelajaran jarak jauh dengan bantuan software canva dan aplikasi Zoom Meet.

Implikasi penelitian bagi guru dan staff kependidikan yakni dapat memberikan informasi mengenai metode alternatif pembelajaran yang dilakukan ketika guru dan peserta didik sedang melakukan PJJ atau melakukan pembelajaran dimana guru dan peserta didik melakukan pembelajaran dari jarak jauh atau daring. Pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping berbantuan gambar mempermudah guru menyampaikan poin-poin penting informasi materi yang dijelaskan melalui cabang-cabang informasi sehingga peserta didik dapat dengan mudah merangkai peta pemikiran dari informasi yang didapatkan. Implikasi penelitian bagi sekolah atau instansi pendidikan, terutama yang melakukan metode pembelajaran secara online, dapat menjadi pertimbangan pengunaanya untuk mempermudah proses pembelajaran berlangsung sebagai alternatif dari metode konvensional ceramah bervariasi.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa 1) Output perhitungan uji independent T-tes nilai akhir (post-test) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang memperoleh t hitung = 2,263 dengan signifikansi p = 0,027. Signifikansi p (0,027) < 0,05 maka hasil hipotesis statistiknya adalah Ha diterima. 2) Penerapan metode pembelajaran Mind Mapping pada kelas eksperimen, memperoleh hasil rata-rata nilai post-test sebesar 75,15 dan standar deviasi 9,31, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh hasil rata-rata post-test sebesar 69,29 dan standar deviasi 11,82. 3) Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis untuk post-test diperoleh Thitung > Ttabel (2,263 > 1,996) sehingga membuktikan terdapat pengaruh yang positif (lebih baik) dari metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar pada pengetahuan peserta didik SMK Negeri 38 Jakarta. 4) Metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar berpengaruh positif dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik pada KD menganalisis hidangan penutup melalui pembelajaran jarak jauh di SMK Negeri 38 Jakarta dibandingkan dengan metode ceramah bervariasi. 5) Metode pembelajaran Mind Mapping berbantuan media gambar juga meningkatkan antuasiasme, keaktifan serta kreatifitas peserta didik pada KD menganalisis hidangan penutup melalui pembelajaran jarak jauh di SMK Negeri 38 Jakarta.

 

Bibliografi

Aritonang, Donda W. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta Konsep) Terhadap Hasil Belajar Pengolahan Makanan Kontinental Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo Medan. Undergraduate Thesis, (1), 1. Medan: Unimed. Google Scholar

Asi, N. B. (2018). Dimensi Pengetahuan Dan Tingkat Berpikir Pada Pembelajaran Kimia. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingrang, 9, 103�113. Google Scholar

Budinigsih, Annayanti. (2020). Persiapan dan Pengolahan Makanan (1st Ed.; E. Marsudiono, Ed.). Bogor: Yudhistira. Google Scholar

Cahyana, Cucu, & Artanti, Guspri Devi. (2015). Buku Pintar Masak Hidangan Kontinental. Jakarta: Gredia Pustaka Utama. Google Scholar

Darmawan, I. Putu Ayub, & Sujoko, Edy. (2013). Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom. Satya Widya, 29(1), 30. Google Scholar

Doloksaribu, Paskaria., Wahidah, Siti, & Universitas Negeri Medan. (2017). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping Berbantuan Media Gambar terhadap Hasil Belajar Boga Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar; Program Studi Pendidikan Tata Boga Ft Universitas Negeri Medan E. 1, 38�45. �

Eka Purwaningtyas, Kezia, & Nurlaela, Luthfiyah. (2017). Pengaruh Strategi Belajar Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Menyusun dan Menganalisis Rancangan Menu Wanita Hamil dan Menyusui di SMK Katolik Mater Amabilis Surabaya. Jurnal Tata Boga, Vol.6(3), 138.

Febriana, Rina. (2019). Kompetensi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat, Dede Rahmat, Rohaya, Ana, Nadine, Fildzah, & Ramadhan, Hary. (2020). Kemandirian Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi COVID-19. Perspektif Ilmu Pendidikan, vol.2 no.34, hal 147�154. Google Scholar

Miranti, Mauren Gita, & Wilujeng, Biyan Yesi. (2018). Creative Thinking Skills Enhancement Using Mind Mapping. Atlantis Press, no. 112,� hal. 39�42. Google Scholar

Prastiwi, Yuni Ratri. (2011). Efektivitas Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Kompetensi pada Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental Siswa Kelas XI SMK N 2 Godean (Vol. 16). Google Scholar

Riyanto, Agus. (2021). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Materi dengan Menggunakan Media Mind Mapping. Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan, 1(1), 1�8. Google Scholar

Simanjuntak, Sri Yunita, Dwimawanti, Ida Hayu, & Hidayatullah, Muhammad Arif. (2020). Respons Guru terhadap Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 7(2), hal. 135. Google Scholar

Surajiyo. (2005). Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara. Google Scholar

Widharta, Budhy Gunardi, Haryani, Pulu, & Herfan, Trifina W. (2016). Dessert Tanpa Panggang. Jakarta: Gaya Favorite Press. Google Scholar

Widura, Sutanto. (2008). Mind Mapping Langkah Demi Langkah. Jakarta: Elex Media. Google Scholar

 

Copyright holder:

Azza Rusda, Rina Febriana, Guspri Devi Artanti (2022)

 

First publication right:

Syntax Idea

 

This article is licensed under: