Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 4, No. 6, Juni 2022
EVALUASI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. MENGGUNAKAN RASIO ARUS
KAS
Febryanti, Syntha Noviyana
Akuntansi,
Universitas Gunadarma
Email: febryantidaengruki@gmail. com, [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
kinerja keuangan yang diukur menggunakan rasio arus kas pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Periode 2018-2020. Penelitian ini menggunakan metode analisis rasio arus kas sebagai berikut: rasio arus kas operasi (AKO), rasio cakupan arus dana (CAD), rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB), rasio cakupan kas terhadap utang lancar (CKHL), rasio pengeluaran modal (PM), rasio total utang (TH). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yakniLaporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi
dan Laporan Arus Kas pada
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
periode 2018-2020. Teknik pengumpulan
data adalah studi dokumentasi yaitu melalui laman pada Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian diketahui bahwa kinerja keuangan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
periode 2018-2020 menunjukkan
bahwa ada tiga rasio arus
kas yang nilainya masih dibawah standar kriteria yang berlaku karena perusahaan belum dapat memenuhi
kewajiban lancar dan hutang jangka panjang
tepat waktu namun perusahaan dapat menutup biaya
bunga, pengeluaran modal,
dan mampu membayar pajak dari arus
kas yang dihasilkan perusahaan.
Kata
Kunci: kinerja keuangan; arus kas; laporan keuangan.
Abstract
The purpose of this study was to analyze the
financial performance as measured by the cash flow ratio at PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 2018-2020
period. This study uses the following cash flow ratio analysis methods:
operating cash flow ratio (AKO), fund flow coverage ratio (CAD), cash to
interest coverage ratio (CKB), cash to current debt coverage ratio (CKHL),
capital expenditure ratio (PM), the ratio of total debt (TH). The type of data
used in this research is quantitative data. Sources of data used are secondary
data, namely the Statement of Financial Position, Income Statement and Cash
Flow Statement at PT. Indofood Sukses Makmur Tbk period 2018-2020. The data collection technique is a
documentation study, namely through the page on the Indonesia Stock Exchange.
The results of the study note that the financial performance of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk for the
2018-2020 period shows that there are three cash flow ratios whose values
are still below the applicable standard criteria because the company
has not been able to meet current obligations and long-term debt on time but
the company can cover interest costs, capital expenditures, and is able to pay
taxes. of the cash flow generated by the company.
Keywords: financial
performance; cash flow; PT Indofood success prosperous tbk.
Pendahuluan
Di dunia ini, semuanya
berkembang pesat, termasuk ekonomi yang berkembang, dan sektor keuangan sangat penting bagi bisnis besar
dan kecil. Perusahaan berusaha
untuk memastikan keuntungan yang signifikan dengan mengikuti strategi yang akurat untuk mencapai
tujuan keuntungan yang diinginkan. Namun, kondisi ekonomi yang tidak menentu dan persaingan yang ketat antar perusahaan menyebabkan banyak perusahaan bangkrut. Oleh karena itu, agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dan mengembangkan bisnis, perlu mempertimbangkan situasi dan kinerja bisnis perusahaan. Untuk bersaing
dengan perusahaan lain dan mengukur tingkat kinerjanya, semua perusahaan harus menyajikan laporan keuangan tahunannya untuk setiap periode.
Untuk itu, perusahaan perlu memantau dan menganalisis kinerjanya. Kinerja keuangan adalah penjelasan tentang kondisi keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu, baik dari segi
pendanaan maupun pendanaan, dan dapat digunakan untuk mengkonfirmasi status keuangan.
Apakah keadaan perusahaan mencerminkan kinerja pekerjaan selama periode waktu tertentu. Dalam rangka
menghasilkan profit bagi
para pemegang saham sesuai dengan kesepakatan
bersama, pengelola perusahaan harus melakukan penilaian terhadap prestasi keuangan yang harus dicapai. Pengukuran terhadap kemampuan finansial membantu menentukan tingkat efisiensi dan efektivitas dan dimaksudkan untuk memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Arota et al., 2019). Ketika ingin melakukan investasi, para
investor harus mendalami perusahaan dengan teliti. Sebaiknya, para investor tidak� terpengaruh oleh tren, tetapi pilihlah perusahaan yang sehat secara finansial (Weygandt,
Kimmel, & Kieso, 2019). Rasio keuangan digunakan untuk menilai kesehatan
dan kinerja keuangan suatu perusahaan, sehingga mewakili tingkat kesehatan perusahaan (Kasmir,
2016).
Analisis rasio menunjukkan keterkaitan antara akun-akun yang dimasukkan dalam laporan keuangan. Rasio dapat memyampaikan
arahan tentang keadaan pasar yang bisa saja tak terdeteksi
oleh elemen-elemen yang terdapat
pada laporan keuangan. Analisis rasio dapat digunakan oleh manajer untuk membantu
menganalisis, mengendalikan,
dan meningkatkan keadaan operasi suatu bisnis
(Brigham & Houston, 2020). Oleh karena itu, perusahaan harus selalu menganalisis kinerjanya. Salah satunya adalah analisis laporan keuangan berupa laporan arus kas. Hampir semua aktivitas perusahaan dilakukan secara tunai. Kekurangan
atau kelebihan kas perusahaan dapat menyebabkan berbagai masalah. Kas juga memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan
usaha dan memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya. Perusahaan perlu memaksimalkan kas mereka tanpa meninggalkan
kas dalam jumlah besar agar dapat secara efektif dan efisien mendanai kegiatan investasi, investasi dan pembiayaan serta mengembangkan bisnis mereka. Manajemen kas menentukan keberhasilan perusahaan.
Penggunaan kas yang tepat
untuk memaksimalkan kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan adalah pelaporan keuangan. Laporan keuangan digunakan untuk membantu pengguna laporan keuangan mengevaluasi kinerja perusahaan dan membuat keputusan yang tepat. Perusahaan dapat
memanfaatkan penilaian terhadap kinerja suatu unit bisnis untuk meningkatkan praktik operasi mereka agar mampu berkompetisi dengan industri lain. Penilaian terhadap� kapabilitas finansial merupakan� proses dalam rangka melakukan tinjauan kritis untuk mempelajari data, melakukan kalkulasi, penilaian, penjelasan secara detail dan memberikan solusi keuangan kepada perusahaan ketika berada dalam
kondisi yang tidak menguntungkan (Korompis,
Aznendra, & Putra, 2021). Salah satu cara untuk
mengukur tingkat kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan
laporan arus kas. Sebagaimana dinyatakan dalam Standar Akuntansi
Keuangan No. 2 (revisi
2009), �Laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
perusahaan dan likuiditas perusahaan dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Laporan arus
kas berisi informasi yang membantu nilai likuiditas dan fleksibilitas kinerja keuangan perusahaan. Analisis laporan arus kas merupakan alat untuk menilai
sumber dan penggunaan kas. Laporan arus kas berguna untuk manajemen
yang merupakan bagian
internal dan bagi pihak eksternal , yakni kreditur� dan investor
(Hermanto
& Romadhona, 2019). Laporan arus
kas merupakan sumber informasi yang dapat berkontribusi pada efektivitas kinerja keuangan perusahaan. Sebagai tambahan perusahaan memasukkan laporan kas dalam laporan keuangannya,
informasi dalam laporan arus kas menjadi keuangan, digunakan sebagai alat untuk menganalisis
kinerja. Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat tercermin dari kinerja keuangan
perusahaan tersebut. Dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan,
salah satunya dapat mengetahui alokasi aset yang dimiliki secara efektif dan efisien untuk tercapainya
tujuan bisnis perusahaan (Sari,
2019).
Manfaat dari analisis laporan arus kas dapat dikatakan sangat bermanfaat untuk mengevaluasi posisi dan kegiatan operasional perusahaan.
Perusahaan dapat melakukan perbandingan laporan arus kas dengan peride tahun sebelumnya
untuk mengetahui perkembangan kinerja perusahaan. Selain itu, angka-angka yang terdapat pada laporan arus kas dapat digunakan untuk mengkalkulasi suatu rasio yang dapat mendeskripsikan kinerja keuangan perusahaan dari kegiatan operasi,
kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan (Warongan,
Ilat, & Gerungai, 2018). Rasio yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dalam bentuk analisis rasio
arus kas terdiri dari rasio-rasio sebagai berikut: Rasio Arus Kas Operasi dipergunakan untuk mengukur kemampuan arus kas
operasi dalam memenuhi liabilitas jangka pendek. Rasio Cakupan
Arus Dana dipakai dalam rangka menentukan kapabilitas suatu organisasi dalam memperoleh uang tunai untuk memenuhi kewajibannya. Rasio Cakupan
Kas terhadap Bunga dapat diaplikasikan terhadap pengukuran kesanggupan suatu badan usaha untuk melunasi bunga atas hutang yang dimiliki. Rasio Cakupan
Kas terhadap Hutang Lancar digunakan untuk mengetahui kesanggupan perusahaan
dalam membayar liabilitas jangka pendek menggunakan arus kas
operasi bersih. Rasio Pengeluaran Modal dipakai sebagai dasar untuk menghitung �ekuitas yang tersedia untuk melakukan penanaman modal dan pemenuhan untuk melunasi liabilitas yang ada. Rasio Total Hutang menunjukkan lamanya termin pelunasan kewajiban yang dilakukan pemilik usaha dengan anggapan seluruh arus kas operasi dipakai dalam rangka pelunasan kewajiban.
Dalam penelitian pada periode
ini, peneliti menggunakan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebagai subyek perusahaan yang merupakan
industri besar yang mendirikan usaha dibidang
pengolahan makanan dan minuman yang sudah bernaung sejak tahun 1971. Penulis memutuskan untuk menganalisis kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dengan menggunakan informasi keuangan yang terdapat pada laporan keuangan sebagai objek
penelitian, hal
itu dikarenakan perusahaan ini merupakan
salah satu industri yang berskala besar dibidang pengolahan makanan dan minuman di
Indonesia yang masih sangat
Berjaya ditengah persaingan
di industri yang sama. Selain itu, laporan keuangan merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari hasil proses aktivitas akuntansi yang dapat membantu pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan (Siagian
& Pangemanan, 2016).
Penelitian sebelumnya terkait pengukuran kinerja
keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada kurun waktu tahun 2011 � 2015 dengan menggunakan rasio arus kas, hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja
keuangan yang kurang
baik dari
perusahaan dan ditunjukkan adanya tren yang kurang menguntungkan, hal tersebut berdasarkan
hasil perhitungan dari delapan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. �Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini, sebagai lanjutan
evaluasi, peneliti tertarik untuk meneliti kembali �pengukuran
kinerja keuangan dari PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk dengan menggunakan alat analisis yang terdapat pada rasio arus kas tetapi pada periode yang berbeda, yakni periode 2018 �
2020. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui dan mengkaji tren yang terjadi di periode berikutnya pada perusahaan. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menghadapi situasi yang tidak terduga, mengingat tahun yang kami gunakan dalam penelitian ini, perusahaan berada di masa pandemi COVID 19.
Oleh karena itu, tujuan studi ini adalah untuk mempelajari lebih mendalam serta mengevaluasi kinerja
keuangan yang diukur menggunakan rasio arus kas pada PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk, Periode 2018-2020.
Metode Penelitian
Objek penelitian dalam studi ini adalah
melakukan pengukuran kinerja keuangan menggunakan analisis rasio arus kas berdasarkan laporan keuangan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. periode 2018 �
2020. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan
peneliti dalam studi ini adalah
dokumentasi. Jenis data yang dikumpulkan
dalam penelitian adalah data kuantitatif yaitu laporan keuangan
perusahaan berupa Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Laporan
Arus Kas PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. periode 2018 -
2020. Sumber data yang dipakai
dalam studi ini adalah data sekunder. Data sekunder utama dapat dilihat
pada laman resmi dari Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id.). Dalam
studi ini, teknik analisis data akan dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.� Penelitian deskriptif� dapat memberikan gambaran suatu keadaan yang diikuti dengan tahapan-tahapan perkembangannya (Fitrah & Luthfiyah, 2017).
Tabel 1
Jenis Rasio yang Digunakan
Jenis Rasio |
Rumus |
Kriteria |
AKO |
Jumlah Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar |
> 1 = Baik < 1 = Tidak Baik |
CKB |
Arus Kas Operasi+Bunga+Pajak Bunga |
> 1 = Baik < 1 = Tidak Baik |
CKHL |
Arus Kas Operasi+Dividen
Kas Hutang Lancar |
> 1 = Baik < 1 = Tidak Baik |
PM |
Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal |
> 1 = Baik < 1 = Tidak Baik |
TH |
Arus Kas Operasi Total Hutang |
> 1 = Baik < 1 = Tidak Baik |
CAD |
EBIT Bunga+Penyesuaian Pajak+Deviden |
> 1 = Baik < 1 = Tidak Baik |
Sumber : (Darsono,
2012)
Keterangan:
AKO ������� : Arus Kas Operasi.
CKB �������� : Cakupan Kas
terhadap Bunga.
CKHL ����� : Cakupan Kas terhadap Utang Lancar.
PM ���������� : Pengeluaran
Modal.
TH ����������� : Total Utang.
CAD �������� :
Cakupan Arus Dana.
Pembahasan
A. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
Menurut (Darsono,
2012) �Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar�.
Tabel 2
Rasio Arus Kas Operasi
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Tahun |
Arus Kas Operasi |
Utang Lancar |
Rasio AKO |
2018 |
5.935.829 |
31.204.102 |
0,19 |
2019 |
13.344.494 |
24.686.862 |
0,54 |
2020 |
13.855.497 |
27.975.875 |
0,49 |
Sumber : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
Gambar 1
Grafik Perkembangan
Arus Kas Operasi dan Utang Lancar
Berdasarkan hasil tabel
2 menunjukkan bahwa rasio arus kas operasi di kurun waktu 2018 yaitu senilai 0,19, hal ini memberikan penjelasan bahwa setiap seratus rupiah liabilitas jangka pendek dijamin sebesar 19% dari arus kas operasi yang terdapat pada perusahaan. Pada tahun 2019 rasio arus kas operasi sebesar 0,54 mengalami penambahan nilai sebesar 0,35 atau 35%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2019 setiap seratus rupiah liabilitas lancar perusahaan dapat dijamin 54% dari arus kas operasi yang berarti terjadi peningkatan prestasi perusahaan dalam membayar setiap seratus rupiah. Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui bahwa pada tahun 2019 juga �terjadi peningkatan arus kas operasi sejumlah Rp. 7.408.665, �hal
ini dikarenakan pada tahun 2019 terjadi penurunan nilai pembayaran kepada suplier, pembayaran pajak neto dan pembayaran untuk beban produksi dan usaha serta terjadi
kenaikan penerimaan kas dari pelanggan, kas yang diperoleh dari operasi, penerimaan penghasilan bunga dan penerimaan bersih lainnya. Disamping itu juga, terjadi penurunan liabilitas lancar sebesar Rp. 6.517.240, hal itu disebabkan
oleh turunnya jumlah pinjaman bank jangka pendek dan cerukan, pinjaman lain-lain dari pihak ketiga dan pinjaman dari pihak
bank.
Pada tahun 2020 rasio arus kas operasi sebesar 0,49 mengalami penurunan nilai sebesar 0,05 atau 0,5% sehingga setiap seratus rupiah liabilitas lancar perusahaan hanya dapat dijamin
sebesar Rp 0,49 atau 49% dari arus kas operasi
yang berarti terjadi penurunan kesanggupan dari perusahaan dalam membayar setiap seratus rupiah. Akan tetapi, dapat ditelaah
pada gambar 1, pada tahun
2020 arus kas operasi mengalami peningkatan nilai sebesar Rp. 511.003, hal ini disebabkan
pada tahun 2020 terjadi penurunan pembayaran kepada karyawan dan pembayaran untuk beban produksi dan usaha serta terjadi
kenaikan penerimaan kas dari pelanggan, kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi perusahaan dan perolehan pendapatan bunga. Selain itu, adanya
kenaikan dari nilai liabilitas jangka pendek, yaitu nilainya menjadi Rp. 3.289.013. Hal ini terjadi dikarenakan adanya kenaikan dari jumlah pinjaman
bank jangka pendek dan cerukan, pinjaman lain-lain yang berasal dari pihak
ketiga, utang usaha dari pihak ketiga,
utang pajak dan liabilitas imbalan kerja jangka
pendek.
Berdasarkan data pada PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk periode 2018 �
2020, rasio arus kas cenderung mengalami naik turun dan rasio tertinggi terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar 0,54. Akan tetapi, �walaupun terjadi peningkatan rasio pada tahun 2018 ke tahun 2019, nilai rasio yang diperoleh untuk kurun waktu tiga
tahun tersebut, �kurang dari satu (<1) sehingga mungkin saja dapat menyebabkan
�PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk tidak mampu membayar liabilitas lancarnya melalui arus kas dari aktivitas operasi saja. Dengan
mengacu pada pengolahan
data pada penelitian, maka diperoleh informasi, yakni dengan menggunakan �Rasio Arus Kas Operasi, �kinerja keuangan pada PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk berada pada kondisi kurang baik, karena masih
berada dibawah satu (<1) , hal ini berarti bahwa
�pada tahun 2018
sampai dengan tahun 2020, �perusahaan tidak akan mampu membayar
liabilitas jangka pendek dengan tidak
memanfaatkan arus kas yang berasal dari kegiatan
yang lainnya.
B.
Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB)
Menurut (Sianipar,
Jubi, & Susanti, 2016), rasio cakupan kas terhadap bunga ini dapat
dipakai untuk mendeteksi kapabilitas suatu badan usaha untuk melunasi bunga atas kewajiban
yang ditimbulkan sebelumnya.
�Rasio ini dapat dihitung
dengan arus kas yang berasal dari kegiatan
operasi ditambah dengan pelunasan� bunga
yang harus dibayarkan dan pelunasan pajak, kemudian �dibagi dengan pelunasan
bunga.
Tabel 3
Rasio Cakupan
Kas terhadap Bunga
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Tahun |
Arus Kas Operasi |
Pembayaran Bunga |
Pembayaran Pajak |
Rasio CKB |
2018 |
5.935.829 |
1.523.170 |
3.460.973 |
7,16 |
2019 |
13.344.494 |
1.708.907 |
2.361.672 |
10,19 |
2020 |
13.855.497 |
1.840.068 |
2.784.615 |
10,04 |
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
Gambar 2
Grafik Perkembangan
Arus Kas Operasi,
Pembayaran Bunga dan Pembayaran Pajak
Rasio
cakupan kas terhadap bunga
pada tahun 2018 sebesar
7,16 yang memberikan informasi
bahwa kesanggupan dari arus kas operasi
dalam membayar seluruh beban bunga
adalah 7,16 kali atau sebanyak 7,16 kali dari besaran biaya bunga
tahun 2018. Dibandingkan dengan tahun 2019 rasio
cakupan kas terhadap bunga sebesar 10,19. Rasio ini mengalami peningkatan
nilai sebesar 3,03 sehingga arus kas operasi hanya mampu menutupi
10,19 kali biaya bunga yang ada pada tahun tersebut. Peningkatan
rasio ini dikarenakan pembayaran nilai pajak lebih
rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa
�terjadi peningkatan nilai dari �arus kas operasi sebesar Rp 7.408.665, �hal ini disebabkan pada tahun 2019 terdapat penurunan pembayaran kepada supplier, pembayaran pajak neto dan pembayaran untuk
beban produksi dan usaha serta terjadi
kenaikan penerimaan kas dari pelanggan, kas yang didapatkan dari kegiatan operasi, perolehan pendapatan �bunga dan perolehan bersih lainnya. Selain itu juga terjadi penambahan jumlah pembayaran bunga senilai Rp. 185.737 dan penurunan
pembayaran pajak senilai Rp.1.099.301.
Rasio cakupan kas terhadap bunga pada tahun 2020 adalah sebesar 10,04, hal ini menjelaskan bahwa kapasitas dari arus kas operasi
dalam rangka memenuhi kesanggupan untuk melunasi beban bunga adalah
10,04 kali atau sebanyak
10,04 kali dari jumlah beban bunga tahun
2019. Hal ini disebabkan peningkatan arus kas operasi sebesar Rp.511.003, kemudian hal ini
disebabkan pada tahun 2020
terjadi penurunan pembayaran kepada karyawan dan pembayaran untuk beban
produksi dan usaha serta terjadi kenaikan penerimaan kas dari pelanggan, uang tunai yang dihasilkan dari aktivitas operasi dan perolehan pendapatan bunga. Disamping itu juga terdapat penambahan pada jumlah nilai bunga yang harus dibayarkan sebesar Rp. 131.161 dan peningkatan
jumlah pajak �yang harus dibayarkan sebesar Rp. 422.943.
Rasio
Cakupan Kas terhadap Bunga selama
tiga tahun berturut turut (2018-2020) mengalami nilai yang naik turun, nilai rasio
tertinggi terjadi pada tahun
2019 yaitu 10,19 memberi artian bahwa kapabilitas
dari arus kas operasi dalam membayar
seluruh beban bunga perusahaan mengalami peningkatan, dan terjadi peningkatan pada tahun
2019 namun terjadi penurunan kembali pada tahun 2020. Nilai rasio terendah
terjadi pada tahun 2018, hal ini disebabkan karena rendahnya arus kas operasi
di tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 5.935.829.
Berdasarkan hasil olah
data menggunakan alat analisis didapatkan temuan bahwa berdasarkan
rasio Cakupan Kas terhadap Bunga, bahwa �PT. Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2018 �
2020 memiliki kinerja keuangan yang baik, karena perusahaan dapat menutup biaya
bunga dan dapat secara langsung melakukan pembayaran dengan tidak melakukan
penjualan terhadap aset atau mengharapkan
adanya pembayaran sejumlah piutang dari piutang yang dimiliki oleh perusahaan karena perusahaan memiliki jumlah uang tunai yang jumlah yang cukup dengan jumlah
yang memadai. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi nilai dari
rasio cakupan kas terhadap bunga yang diperoleh maka akan semakin� kinerja
keuangan perusahaan dalam membayar bunga akan semakin
baik.
C. Rasio Cakupan Kas terhadap Utang Lancar (CKHL)
Menurut (Handayani, Herawati, AK, & Purnamawati, 2017), rasio ini menilai kesanggupan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek berdasarkan
arus kas operasi bersih. Rasio ini dihitung dengan cara , �arus kas
operasi ditambah dividen kas dibagi dengan utang jangka pendek.
Tabel 4
Rasio Cakupan Kas terhadap Utang Lancar
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Tahun |
Arus Kas Operasi |
Pembayaran Dividen Kas |
Utang Lancar |
Rasio CKHL |
2018 |
5.935.829 |
2.651.689 |
31.204.102 |
0,27 |
2019 |
13.344.494 |
1.501.453 |
24.686.862 |
0,60 |
2020 |
13.855.497 |
2.440.959 |
27.975.875 |
0,58 |
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.
Gambar 3
Grafik Perkembangan Arus Kas Operasi,
Pembayaran Dividen Kas dan Utang Lancar
Nilai dari rasio cakupan
kas terhadap utang lancar di
tahun 2018 adalah senilai 0,27, hal ini menjelaskan bahwa kapabilitas dari arus kas operasi
untuk melunasi utang lancar adalah sebanyak
0,27 kali atau dari jumlah utang lancar pada tahun 2018 mampu ditutupi 27% oleh
arus kas operasi. Dibandingkan pada tahun 2019 rasio cakupan kas terhadap utang
lancar sebesar 0,60 mengalami peningkatan sebesar 0,33 atau 33%. Seperti yang dilihat di gambar 3, bahwa �terjadi peningkatan dari nilai kas operasi sebesar Rp 7.408.665, �hal ini disebabkan pada tahun 2019 terjadi penurunan pembayaran kepada suplier, pembayaran pajak neto dan pembayaran untuk beban produksi dan usaha serta terjadi kenaikan
penerimaan uang tunai dari pelanggan, uang tunai yang dihasilkan dari kegiatan operasi,
perolehan pendapatan dari bunga dan penerimaan bersih lainnya. Kemudian, dapat diketahui bahwa pada tahun 2019 terjadi penurunan
utang lancar sebesar Rp
6.517.240 disebabkan oleh menurunnya
nilai pinjaman bank jangka pendek dan cerukan, pinjaman lain-lain pihak ketiga, pinjaman
dari pihak bank, serta
penurunan pembayaran dividen kas sebesar Rp. 1.150.236.
Nilai dari rasio cakupan
kas terhadap utang lancar
pada tahun 2020 adalah 0,58,
hal ini menyatakan
bahwa kesanggupan dari arus kas operasi
untuk melunasi utang jangka pendek adalah
sebesar 0,58 kali atau dari jumlah utang lancar pada
tahun 2020 mampu ditutupi 58% oleh arus kas operasi. Rasio
ini mengalami penurunan nilai �dari tahun sebelumnya sebesar 0,002 atau 0,2%. Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa
�terjadi kenaikan pada arus kas arus kas operasi sebesar Rp. 511.003,
�hal ini disebabkan pada tahun 2020
terjadi penurunan pembayaran kepada karyawan dan pembayaran untuk beban
produksi dan usaha serta terjadi kenaikan penerimaan kas dari pelanggan, uang tunai yang dihasilkan dari kegiatan operasi dan perolehan pendapatan dari bunga. Adanya
peningkatan utang lancar
sebesar Rp. 3.289.013 disebabkan oleh naiknya utang bank jangka pendek dan
cerukan, utang lain-lain yang berasal dari pihak ketiga,
pinjaman usaha pihak ketiga, liabilitas
pajak dan liabilitas yang berasal dari honorarium kerja jangka pendek. Selain itu juga adanya peningkatan jumlah dari dividen kas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp. 939.506.
Berdasarkan analisis data dapat disampaikan bahwa nilai dari
rasio tersebut pada tahun 2018 � 2020, kinerja keuangan perusahaan berada dibawah standar yang harus dipenuhi, yang berarti kemampuan perusahaan dalam menutupi utang lancar dengan menggunakan
arus kas operasinya masih dianggap rendah atau belum
maksimal. Nilai rasio yang rendah dikarenakan perusahaan memiliki utang lancar yang jumlahnya banyak dan nilainya mengalami naik turun dari tahun ke tahun. Dengan dasar dari perolehan
nilai dengan menggunakan Rasio Cakupan Kas terhadap Utang jangka pendek, dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
dapat dikategorikan tidak dalam kondisi
yang menguntungkan, hal ini disrbabkan arus kas yang dimiliki belum mampu mengamankan
atau melunasi liabilitas jangka pendek dari badan usaha. Nilai rasio yang tidak tinggi menunjukkan
kapabilitas dengan jumlah minim yang berasal dari arus kas dalam
menjamin liabilitas jangka pendek.
D.
Rasio Pengeluaran Modal (PM)
Menurut (Sanger, 2015) Rasio ini memiliki fungsi
untuk menghitung perkiraan ekuitas yang dimiliki yang akan dipergunakan dalam �penanaman modal dan pelunasan kewajiban yang sudah
timbul . Rasio ini diperoleh dengan jumlah arus kas dari kegiatan �operasi dibagi dengan jumlah pengeluaran
modal.
Tabel 5
Rasio Pengeluaran Modal
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Tahun |
Arus Kas Operasi |
Pengeluaran Modal |
Rasio PM |
2018 |
5.935.829 |
3.570.593 |
1,66 |
2019 |
13.344.494 |
4.463.812 |
2,98 |
2020 |
13.855.497 |
4.398.300 |
3,15 |
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
Gambar 4
Grafik Perkembangan Arus Kas Operasi dan Pengeluaran Modal
Rasio pengeluaran modal pada tahun 2018 adalah sebesar
1,66, hal ini memperlihatkan bahwa kapasitas dari arus kas operasi dalam medanai
pengeluaran modal pada 2018 adalah senilai 1,66 kali. Apabila dibandingkan
dengan kurun waktu 2019, nilai dari rasio pengeluaran modal pada tahun ini adalah
2,98, hal ini berarti kesanggupan dari arus kas operasi dalam menanggung
pengeluaran modal sebesar 2,98 kali. Rasio ini mengalami penambahan nilai
sebesar 1,32, hal ini dikarenakan terdapat peningkatan kas operasi senilai Rp.
7.408.66. Kondisi ini terjadi, disebabkan pada tahun 2019 terdapat penurunan
pembayaran kepada suplier, pembayaran pajak neto dan pembayaran untuk beban
produksi dan usaha serta terjadi kenaikan penerimaan kas dari pelanggan, uang
tunai yang didapatkan dari kegiatan operasi, perolehan pendapatan bunga dan
penerimaan bersih lainnya. Dengan adanya peningkatan modal sebesar Rp. 893.219,
dimana hal tersebut dikarenakan terdapat penambahan pada aset tetap pada tahun
2019.
Rasio pengeluaran modal pada tahun 2020 menunjukkan
nilai 3,15, hal ini memperlihatkan bahwa terdapat peningkatan kapabilitas pada
arus kas operasi dalam membayar pengeluaran modal dibandingkan dengan periode
sebelumnya, yang disebabkan karena peningkatan arus kas operasi sebesar Rp.
511.003. �Selain itu pada tahun 2020 terdapat
penurunan pembayaran kepada karyawan dan pembayaran untuk beban produksi dan
usaha serta terjadi kenaikan penerimaan kas dari pelanggan, jumlah uang tunai yang
berasal �dari kegiatan operasi dan perolehan
pendapatan bunga, serta adanya penurunan pengeluaran modal sebesar Rp. 65.512
yang dapat dilihat dari penurunan nilai aset tetap pada tahun 2020.
Rasio pengeluaran modal pada tahun 2018 - 2020
menunjukkan angka rasio yang tinggi sehingga memungkinkan perusahaan mampu
membiayai pengeluaran modal melalui arus kas operasi saja. Berdasarkan hasil di
tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai dari rasio pengeluaran modal secara terus-menerus
terdapat peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan kajian sebelumnya maka
dapat diketahui bahwa dengan menggunakan Rasio Pengeluaran Modal dapat
dikatakan bahwa kinerja keuangan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, dapat
dikategorikan berada dalam kondisi yang bagus, dengan nilai yang masih berada
diatas satu, berarti pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 terdapat kapabilitas
yang tinggi dari arus kas dalam menyokong pengeluaran modal pada perusahaan.
E.
Rasio Total Utang (TH)
Menurut (Sianipar et al., 2016), alat analisis ini
menunjukkan lamanya� dari termin �pelunasan utang oleh suatu industri dengan persepsi
bahwa seluruh arus kas operasi dipakai untuk melunasi utang. Rasio ini
diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan jumlah keseluruhan dari utang. Rasio
ini dapat digunakan untuk mengetahui jumlah termin untuk memperkirakan jumlah
waktu yang harus diketahui oleh manajemen terkait dengan kesanggupan untuk
melunasi kewajiban dengan memanfaatkan uang tunai yang berasal dari kegiatan operasional
�suatu badan usaha.
Tabel 6
Rasio Total Hutang
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Tahun |
Arus Kas Operasi |
Total Utang |
Rasio TH |
2018 |
5.935.829 |
46.620.996 |
0,12 |
2019 |
13.344.494 |
41.996.071 |
0,31 |
2020 |
13.855.497 |
83.998.472 |
0,16 |
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.
Gambar 5
Grafik Perkembangan Arus Kas Operasi dan Total Utang
Rasio total hutang pada tahun 2018 menunjukkan rasio
senilai 0,12. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah seluruh utang PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk dijamin oleh arus kas operasi sebesar 12%. Apabila
dibandingkan dengan tahun 2019, rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar
0,31, hal tersebut menunjukkan jumlah keseluruhan dari utang perusahaan dijamin
oleh arus kas operasi sebesar 31%. Rasio ini mengalami peningkatan nilai sebesar
0,19 atau 19% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena
arus kas operasi mengalami peningkatan sebesar Rp. 7.408.665 , yang disebabkan
terjadi penurunan pelunasan utang kepada pemasok, pemenuhan pajak neto dan pembiayaan
untuk biaya produksi dan usaha serta terjadi kenaikan penerimaan kas dari
pelanggan, sejumlah uang tunai yang dihasilkan dari operasi, pendapatan bunga
dan penerimaan bersih lainnya. Selai itu, adanya penurunan total utang sebesar
Rp. 4.624.925 disebabkan adanya penyusutan nilai dari pinjaman bank jangka
pendek dan cerukan, pinjaman lain-lain pihak ketiga, pinjaman terkait pembelian
aset tetap lainnya dan liabilitas pajak tangguhan neto.
Pada tahun 2020 nilai dari rasio total utang
menunjukkan angka 0,16, hal ini menunjukkan jumlah keseluruhan utang pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk dijamin oleh arus kas operasi sebesar 0,16 atau 16%.
Rasio ini mengalami penurunan sebesar 0,15 dari tahun sebelumnya karena arus
kas operasi yang mengalami peningkatan sebesar Rp. 511.003, �hal ini disebabkan pada tahun 2020 terjadi
penurunan dari jumlah yang harus dibayarkan kepada karyawan dan pembayaran
untuk beban produksi dan usaha serta terdapat kenaikan dari penerimaan kas yang
berasal dari pelanggan, kas yang diperoleh dari operasi dan penerimaan
penghasilan bunga, serta adanya penambahan dari nilai total utang yang besar,
yakni sebesar Rp. 42.002.401 yang disebabkan naiknya nilai kewajiban bank
jangka pendek dan cerukan, pinjaman usaha yang berasal dari pihak ketiga, utang
lain-lain, beban akrual, kewajiban yang timbul dari pajak, kewajiban yang
timbul dari pendapatan kerja jangka pendek, utang bank, utang obligasi, utang
pembelian aset tetap lainnya, utang kepada pihak-pihak berelasi, liabilitas
jangka panjang lainnya dan liabilitas sewa. Adanya peningkatan yang signifikan di
tahun 2020 pada total hutang dikarenakan masa Covid-19 ini perusahaan banyak
mengalami kesulitan keuangan termasuk juga perusahaan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.
Dari hasil perhitungan Rasio Total Hutang menunjukkan
bahwa kinerja keuangan perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam membayar
total utangnya melalui arus kas operasi saja. Hal ini memberikan dampak bagi
perusahaan, yakni perusahaan harus memiliki sumber arus kas selain arus kas
normal perusahaan agar dapat menutupi seluruh utang yang dimiliki. Berdasarkan
pembahasan diatas ditemukan bahwa dari perolehan nilai Rasio Total Hutang
kinerja keuangan perusahaan dapat dikategorikan berada dalam kondisi yang tidak
menguntungkan dalam kaitannya dengan kapabilitas untuk melunasi seluruh
kewajiban dengan menggunakan arus kas yang bersumber dari kegiatan operasi badan
usaha terkait.
F. Rasio Cakupan Arus Dana
Menurut (Darsono, 2012) rasio ini memiliki fungsi
untuk mengukur prestasi dari suatu organisasi �dalam rangka mengupayakan perolehan sejumlah
uang tunai yang nantinya akan dimanfaatkan untuk �melunasi seluruh kewajibannya (bunga, pajak,
dan deviden preferen). Rasio ini dihitung dengan cara membagi �laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dengan
bunga, penyesuaian pajak dan deviden preferen.
Tabel 7
Rasio Cakupan Arus Dana
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Tahun |
EBIT |
Pembayaran Bunga |
Utang Pajak |
Rasio CAD |
2018 |
7.446.966 |
1.523.170 |
296.533 |
4,09 |
2019 |
8.749.397 |
1.708.907 |
807.465 |
3,47 |
2020 |
12.426.334 |
1.840.068 |
2.176.820 |
3,09 |
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.
Sumber : PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk
Gambar 6
�Grafik Perkembangan EBIT, Pembayaran
Bunga dan Utang Pajak
Rasio cakupan arus dana pada tahun 2018 adalah sebesar
4,09, yang berarti kesanggupan dari keuntungan yang diperoleh �untuk membayar seluruh kewajiban perusahaan
yang terminnya akan berakhir adalah 4,09 kali atau dapat juga dikatakan bahwa jumlah
laba pada tahun 2018 mampu menutupi 409% jumlah komitmen komitmen yang akan
jatuh tempo pada tahun tersebut. Bila dibandingkan dengan tahun 2019 rasio
cakupan arus dana sebesar 3,47 menunjukkan bahwa semua kewajiban-kewajiban yang
harus segera dilunasi sebanyak 3,47 kali. Alat ukur ini mengalami penurunan senilai
0,62 yang berarti laba tahun 2019 mampu menutupi 0,62 kali jumlah
komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Penurunan Rasio
ini dikarenakan terdapat peningkatan dari jumlah laba sebelum bunga dan pajak
sebesar Rp. 1.302.431, yang berasal dari adanya peningkatan penjualan bersih,
laba kotor, laba rugi dari nilai wajar aset biologis dan pendapatan yang
dihasilkan serta penurunan beban keuangan dan pajak final atas penghasilan
bunga, serta terdapat peningkatan pembayaran bunga sebesar Rp. 185.737 dan
peningkatan utang pajak sebesar Rp. 510.932.
Pada tahun 2020 rasio cakupan arus dana sebesar 3,09
menunjukkan bahwa semua utang yang akan segera berakhir masa pelunasannya sebanyak
3,09 kali, nilai dari alat analisis ini mengalami penurunan senilai 0,38 dari
tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba sebelum bunga dan
pajak sebesar Rp. 3.676.937 yang disebabkan oleh penambahan nilai dari
penjualan bersih, laba kotor dan penghasilan keuangan serta turunnya beban
operasi lain. Di samping itu juga terdapat peningkatan pembayaran bunga sebesar
Rp. 131.161 dan peningkatan utang pajak sebesar Rp. 1.369.355.
Berdasarkan analisis data, rasio cakupan arus dana masih
tidak stabil dan rasio tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar 4,09. Penurunan
nilai dari rasio dari tahun 2018 ke tahun 2019, dengan nilai rasio yang
dihasilkan selama tiga tahun tersebut memiliki nilai lebih dari satu (>1),
artinya PT. Indofood Sukses dikategorikan mampu dalam menciptakan perolehan kas
untuk melunasi seluruh kewajibannya yakni utang bunga, utang pajak, dan deviden
preferen.
Hasil penelitian tersebut dapat ditemukan yaitu,
angka yang dihasilkan dengan menggunakan Rasio Cakupan Arus Dana, disampaikan
bahwa kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk �dikatakan dalam kondisi yang bagus pada tahun
2018 - 2020, karena mampu membayar komitmen-komitmennya dari arus kas yang
dihasilkan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa nilai rasio yang tinggi
memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki prestasi yang lebih baik apabila
menggunakan laba sebelum dipotong pajak dalam menjamin seluruh kewajiban lancar
selama satu periode jangka pendek.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian
dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa
kinerja keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2018-2020 dilihat
dari kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas lancar
berdasarkan enam rasio arus kas yang digunakan dalam menghitung kinerja
keuangan perusahaan, hasilnya menunjukkan bahwa ada tiga rasio arus kas yang
nilainya masih dibawah standar kriteria yang berlaku. Ketiga rasio yang
nilainya belum memenuhi standar adalah nilai rasio Arus Kas Operasi (AKO),
rasio Cakupan Kas Terhadap Utang Lancar�
(CKHL), dan rasio Total Utang (TH) yang menghasilkan angka dibawah 1
(<1), artinya kemampuan perusahaan untuk membiayai beban-bebannya baik liabilitas lancar
maupun utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dikategorikan tidak
baik, sedangkan untuk membiayai pengeluaran modal, bunga dan pajak perusahaan dikategorikan baik, �sesuai dengan perhitungan rasio Cakupan Kas
Terhadap Bunga (CKB), rasio Pengeluaran Modal (PM) dan rasio Cakupan Arus Dana
(CAD) yang menunjukkan angka diatas 1 (>1). Hal ini terlihat pada arus kas
operasi yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara berkesinambungan dari tahun
2018 hingga tahun 2020.
Arota, P. S., Morasa, J., Wokas, H. R. N., Morasa,
Jenny, Arota, P. S., Morasa, J., & Wokas, H. R. N. (2019). Analisis Rasio
Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Pt. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
2014-2018. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 7(3), 3979�3987. Google
Scholar
Brigham,
Eugene F., & Houston, Joel F. (2020). Dasar-dasar manajemen keuangan
(Edisi 14; M. Masykur, ed.). Jakarta: Salemba Empat. Google Scholar
Darsono,
&. Ashari. (2012). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Google Scholar
Fitrah, Muh,
& Luthfiyah. (2017). Metodologi penelitian: penelitian kualitatif,
tindakan kelas & studi kasus (Cetakan Pe; Ruslan & Moch Mahfud
Effendi, eds.). Sukabumi: CV. Jejak. Google Scholar
Handayani,
Made Diah Pratiwi, Herawati, Nyoman Trisna, AK, S. E., & Purnamawati, I.
Gusti Ayu. (2017). Perancangan Laporan Arus Kas Dan Penilaian Kinerja Berbasis
Arus Kas Pada Koperasi Simpan Pinjam Sari Dewata Desa Banyupoh Kecamatan
Gerokgak Kabupaten Buleleng. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi)
Undiksha, 7(1). Google
Scholar
Hermanto,
Bambang, & Romadhona, Puspita. (2019). Analisa Laporan Arus Kas Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT . Topjaya Sarana Utama Jakarta. Jurnal
Lentera Akuntansi, 4(1). Google Scholar
Kasmir.
(2016). Pengantar manajemen keuangan (Edisi Kedu). Jakarta: Kencana. Google Scholar
Korompis,
Novita Cicilia Arianje, Aznendra, & Putra, Rizki Eka. (2021). Analisis
Rasio Arus Kas Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt Matahari Departement
Store Tbk Yang Terdaftar Di Bei Periode 2017 - 2019. Measurement, 15,
28�32. Google Scholar
Sanger,
Heiby. (2015). Analisis Informasi Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur
Efektivitas Kinerja Keuangan Pada PT. Gudang Garam Tbk. Sebagai Salah Satu
Perusahaan Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Berkala Ilmiah EFISIENSI, 15(5). Google Scholar
Sari, D.
.. ;. Noor Ellywati. (2019). Analisis Return on Equity ( Roe ) Dengan
Sistem Dupont Pada Pt Bank Tabungan Negara. Jurnal Prospek: Pendidikan Ilmu
Sosial Dan Ekonomi, 1(1), 27�46. Google Scholar
Siagian,
Raven Pardomuan, & Pangemanan, Sifrid S. (2016). Analisis Penyajian Laporan
Keuangan Berdasarkan SAK-ETAP Pada Koperasi Karyawan Bank Sulut Go. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(1). Google Scholar �
Sianipar,
Lasmaria Ulan Sari, Jubi, Jubi, & Susanti, Elly. (2016). Analisis Laporan
Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Pt Indofood Sukses Makmur, Tbk
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sultanist: Jurnal Manajemen Dan
Keuangan, 4(2), 83�89. Google Scholar
Warongan,
Megi Sila Jona, Ilat, Ventje, & Gerungai, Natalia. (2018). Analisis Rasio
Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Pt. Pln (Persero) Wilayah
Suluttenggo. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 13(02),
453�463. Google Scholar
Weygandt,
Jerry J., Kimmel, Paul D., & Kieso, Donald E. (2019). Pengantar
Akuntansi 2 Berbasis IFRS (Cetakan Ke; Ema Sri Suharsi, ed.). Jakarta:
Salemba Empat. Google Scholar
Febryanti, Syntha Noviyana (2022) |
First
publication right: |
This
article is licensed under: |