Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X

Vol. 4, No. 1, Januari 2022

 

PERANAN DESTINASI WISATA ALAM DALAM MENGEMBANGKAN DAERAH DAN MASYARAKAT SEKITAR

 

Muhammad Mas Multazam, Elly Malihah, Rini Andari

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Jawa Barat, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Peranan Destinasi Wisata Alam dinilai sangat penting untuk mengembangkan daerah dan masyarakat sekitar karena pengembangan daerah dan masyarakat sekitar adalah tanggung jawab dari pengelola destinasi tersebut. Dalam penelitian ini penulis mengkaji pentingnya peranan pengelola, dampak yang masyarakat dapatkan dan manfaat yang masyarakat rasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Wisata Alam Capolaga mengimplementasikan konsep CSR melalui pengembangan daerah sekitar dan efek ataupun manfaatnya baik secara materi maupun non materi. Dengan bermuara pada upaya peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat sekitar daerah Wisata Alam Capolaga. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan observasi lapangan, wawancara narasumber, dan studi kepustakaan dengan analisis deskriptif. penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati dampak yang terjadi pada wisata alam capolaga terhadap masyarakat. penelitian terjadi pada 11-12 desember.

 

Kata Kunci: Peranan; CSR; Pariwisata; Masyarakat

 

Abstract

The role of Natural Tourism Destinations is considered very important to develop the area and surrounding communities because the development of the area and the surrounding community is the responsibility of the manager of the destination. In this study, the authors examined the importance of the role of managers, the impact that society gets and the benefits that society feels. This research aims to find out the extent to which Capolaga Natural Tourism implements the concept of CSR through the development of the surrounding area and its effects or benefits both materially and non-materially. By talking about efforts to improve the quality and standard of living of the people around the Capolaga Natural Tourism area. This study uses field observation approach methods, resource interviews, and literature studies with descriptive analysis. �This study was conducted by observing the impact that occurs on capolaga natural tourism on the community. the study occurred on December 11-12.

 

Keywords: Role; CSR; Tourism; Community

 

Received: 2021-12-22; Accepted: 2022-01-05; Published: 2022-01-20

 

 

 

Pendahuluan

Sektor pariwisata mempunyai nilai penting dan kontribusi dengan dimensi yang luas, baik secara ekonomi, sosial politik, budaya, kewilayahan dan lingkungan. Secara ekonomi, memberikan kontribusi nyata dalam perolehan devisa negara, pendapatan asli daerah dan juga penyerapan tenaga kerja pada usaha-usaha kepariwisataan (Abdillah, 2016).

Community Based Tourism (CBT) menurut (Suansri, 2003) adalah model pariwisata partisipatif unik yang menawarkan potensi untuk menciptakan manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi pemangku kepentingan yang luas, baik di dalam maupun di luar masyarakat. (Suansri, 2003) juga menambahkan bahwa CBT bukan sekadar bisnis pariwisata yang bertujuan memaksimalkan keuntungan bagi investor. Melainkan lebih pada dampak pariwisata terhadap masyarakat dan sumber daya lingkungan. Untuk mengelola suatu destinasi wisata, dibutuhkan suatu organisasi yang dapat berbentuk perusahaan (Kriswibowo, 2018).

Berdirinya sebuah perusahaan sejatinya adalah untuk mencari keuntungan, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Termasuk perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan destinasi wisata (Arida & Sunarta, 2017). �Perusahaan sebagai organisasi memiliki tanggung jawab kepada masyarakat sekitar (Kamaluddin & Patta Rapanna, 2017). Tanggung jawab perusahaan terhadap daerah sekitar juga sering disebut dengan istilah CSR (Corporate Social Responsibility). Menurut (Widenta, 2012) konsep CSR adalah bukan hanya mengeruk keuntungan dari daerah sekitar, tetapi juga sebuah organisasi perusahaan juga diwajibkan untuk mengembangkan daerah sekitar.

Menurut (Rahman & Deti, 2009) mendefenisikan CSR sebagai suatu komitmen perusahaan untuk keterlibatannya dalam pembangunan ekonomi melalui mempekerjakan karyawan dalam perusahaan dan berdampak pada keluarga karyawan tersebut, terlebih komunitas lokal dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Dalam pengertian lain, peranan suatu perusahaan sebagai tanggung jawab sosial dengan cara perumusan kebijakan yang berpihak pada masyarakat sekitar, mengambil keputusan dan melaksanakan sesuatu yang memberikan manfaat baik secara materi ataupun tidak kepada masyarakat. Peranan perusahaan dalam mengembangkan daerah sekitar juga menjadi sangat penting, kaitannya dengan etika berbisnis (Anggara, 2014).

Peranan dalam pengertiannya menurut (Soekanto, 2002) dan (Riyadi & Bratakusumah, 2003) adalah perilaku dimana suatu pihak melaksanakan hak dan kewajibannya terhadap pihak lainnya dalam suatu lingkungan. Dalam konteks ini, peranan adalah bagaimana respon suatu perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Respon yang dimaksud adalah bagaimana suatu perusahaan mengembangkan daerah sekitarnya sehingga terjadi hubungan positif antara perusahan dan daerah sekitar (Situmeang, 2016).

Hubungan positif ini meliputi aspek ekonomi, lingkungan dan sosialnya. Contohnya, mempekerjakan masyarakat lokal dapat menjadi salah satu opsi yang baik untuk pemberdayaan komunitas. Menurut (Handini & Sukesi, 2019) mempekerjakan masyarakat lokal akan berdampak secara langsung bagi kesejahteraan keluarga karyawan tersebut, dan berdampak tidak langsung bagi kesejahteraan desa secara umum. Hubungan positif ini juga di terapkan di Wisata Alam Capolaga, Subang.

Wisata Alam Capolaga terletak di Kabupaten Subang, Tepatnya berada di Desa Panaruban, Cicadas, Sagalaherang, dengan memiliki area seluas 10 hektar yang mempunyai keindahan ekosistem sungai cimuja yang unik yang dikelola secara kaidah alam. Terdapat tiga curug atau air terjun antara lain Curug Karembong, Curug Sawer dan Curug Gua Badak. Selain air terjun, di objek wisata inipun dapat ditemui gua-gua. Salah satunya adalah Gua Badak. Di kawasan Capolaga ini juga terdapat hamparan kebun teh yang cukup luas dengan suasana dan udara yang sejuk khas pegunungan

Wisata Alam Capolaga sejak berdirinya sudah menerapkan konsep pengembangan daerah sekitar baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan. Dengan cara mempekerjakan masyarakat sekitar, membangun akses jalan yang baik, dan memberikan edukasi khususnya tentang pariwisata kepada masyarakat sekitar. Hal ini yang menarik penulis untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengembangan daerah tersebut.

 

Metode Penelitian

Secara umum, penelitian ini menggunakan metode data kualitatif dengan menggunakan tiga metode pendekatan yaitu observasi lapangan, wawancara narasumber, dan studi kepustakaan. Observasi telah dilakukan penulis dengan cara hadir langsung mengamati bagaimana dampak Wisata Alam Capolaga terhadap masyarakat sekitar, observasi ini dilakukan penulis pada tanggal 11-12 Desember.

Selanjutnya penulis telah melakukan wawancara kepada pemilik dan pengelola (manajemen) dari Wisata Alam Capolaga, perwakilan karyawan, dan masyarakat sekitar Wisata Alam Capolaga dengan diwakilkan oleh kepala desa setempat dengan durasi wawancara kurang lebih 30 menit hingga 1 jam setiap narasumber. Dengan pertanyaan inti bagaimana peran dari Wisata Alam Capolaga dalam mengembangkan daerah sekitar?, bagaimana mana dampak dan apa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar?, lalu pertanyaan-pertanyaan lainnya berkembang dari diskusi penulis dengan para narasumber.

Terakhir, penulis melakukan pendekatan studi kepustakaan, menurut (Sarwono & Purwono, 2006) studi kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku referensi dan hasil penelitian sebelumnya untuk mendapatkan landasan teori mengenai konsep yang sedang diteliti. Pada penelitian ini penulis melakukan pendekatan studi dengan cara mempelajari konsep CSR melalui buku dan penelitian terdahulu.

Adapun metode analisis yang penulis gunakan pada penelitian kali ini adalah metode deskriptif, menurut (Mujianto, 2019) metode analisis deskriptif ialah metode yang bertujuan untuk menganalisis suatu hasil penelitian untuk membuat deskripsi atau gambaran tentang objek yang diteliti.

 

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Peran Wisata Alam Capolaga dalam Mengembangkan Daerah Sekitar

Wisata Alam Capolaga memegang peranan penting dalam mengembangkan Desa Panaruban, pengembangan yang dilakukan Wisata Alam Capolaga meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, dan sarana prasarana. Dalam rangka mengembangkan aspek ekonomi daerah tersebut, Wisata Alam Capolaga telah mempekerjakan masyarakat sekitar setidaknya 70% dari total pegawai dan 30% lainnya dari daerah lain. Selain itu, Wisata Alam Capolaga juga mengstimulasi ekonomi masyarakat untuk berkembang dengan cara memberikan kesempatan masyarakat untuk membuka warung makan atau jajanan dikawasan Wisata Alam Capolaga agar wisatawan bisa membeli makan atau jajanan dari warung tersebut. Hal ini berdampak sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Dilihat dari aspek sosial budaya, peran Wisata Alam Capolaga juga tidak kalah penting untuk mengembangkan aspek tersebut. Dalam rangka mengembangkan aspek sosial budaya Wisata Alam Capolaga telah memberikan banyak kontribusi melalui pelatihan dan edukasi terkait dengan pariwisata, contohnya pelatihan tour guide, edukasi bahasa asing, dan turut serta dalam pembentukan komunitas masyarakat sekitar. Sehingga tour guide yang tersedia di Wisata Alam Capolaga adalah masyarakat lokal itu sendiri yang mana selain berdampak pada aspek sosial budaya juga bermuara pada meningkatnya taraf hidup masyarakat sekitar.\Dilihat dari aspek sarana dan prasarana, peran Wisata Alam Capolaga juga sangatlah penting, Dalam rangka mengembangkan aspek sarana dan prasarana, Wisata Alam Capolaga telah membangun beberapa fasilitas umum seperti masjid di lingkungan Wisata Alam Capolaga, jalan yang relative baik dan akses mobil. Di bangunnya jalan yang baik dan akses mobil merupakan hasil diplomasi yang dilakukan Wisata Alam Capolaga dengan dinas terkait untuk membuat jalan dan akses mobil. Oleh karena itu, peranan Wisata Alam Capolaga dalam mengembangkan Desa Panaruban sangat penting.

B.  Dampak dan Manfaat yang Masyarakat Sekitar Rasakan

Masyarakat sekitar telah merasakan dampak dan manfaat yang luar biasa positif semenjang berdirinya Wisata Alam Capolaga, tidak hanya secara materi maupun secara non materi. Manfaat secara materi dapat dilihat dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar yang telah dipekerjakan oleh Wisata Alam Capolaga dan warung makan dan jajanan yang buka di lingkungan Wisata Alam Capolaga. Selain manfaat secara materi, masyarakat juga merasakan manfaat secara non materi contohnya edukasi tentang pariwisata, akses jalan yang baik dan lain-lain.

Adapun dampak positif adanya Wisata Alam Capolaga adalah berkembangnya daerah tersebut dari hanya desa dan hutan saja sekarang menjadi destinasi wisata yang berkembang seiring berjalanya waktu. Selain itu berkembangnya daerah tersebut juga dilihat dari aspek-aspek yang telah penulis sebutkan diatas. Tentunya ada juga dampak negatif dari kegiatan wisata di Wisata Alam Capolaga, seperti meningkatnya mobilitas wisatawan ke desa tersebut dalam kata lain kemacetan yang menganggu mobilitas masyarakat. Namun dampak negatif ini dapat dikonversi menjadi dampak positif dengan cara memberdayakan masyarakat menjadi pengatur lalulintas dan parkir.

 

Kesimpulan

Kontribusi yang diberikan oleh Wisata Alam Capolaga sangat banyak meliputi pengembangan aspek ekonomi, sosial budaya, sarana dan prasarana, dan lain-lain. Kontribusi ini adalah bentuk tanggung jawab dari Wisata Alam Capolaga dalam mengembangkan Desa Panaruban dari hanya desa dan hutan biasa menjadi destinasi wisata yang dapat diandalkan menjadi salah satu sumber mata pencarian masyarakat sekitar selain bertani. Jika dilihat dari perspektif masyarakat, hal ini masuk kedalam konsep Community Based Tourism yang mana dalam konsep ini mensejahterakan masyarakat sekitar menjadi hal yang penting. Jika dilihat dari perspektif perusahaan, hal ini masuk dalam konsep Corporate Social Responsibility. Dengan terjadinya hubungan tersebut, maka perusahaan dan masyarakat sekitar seharusnya dapat menjadi hubungan dengan simbiosis mutualisme, atau saling menguntungkan satu sama lain.

�� Untuk peneliti selanjutnya, pembahasan ini bisa dikaji lebih lanjut guna memperbanyak studi kasus mengenai CBT dan CSR dikarenakan belum banyak yang membahas mengenai kedua topik ini.

 

BIBLIOGRAFI

 

Abdillah, Dariusman. (2016). Pengembangan wisata bahari di pesisir pantai Teluk Lampung. Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol, 1(1), 45�66. Google Scholar

 

Anggara, Sahya. (2014). Kebijakan publik. CV Pustaka Setia. Google Scholar

 

Arida, Nyoman Sunarta Nyoman Sukma, & Sunarta, Nyoman. (2017). Pariwisata berkelanjutan. Pariwisata Berkelanjutan. Google Scholar

 

Handini, Sri, & Sukesi, Sukesi. (2019). Model Of Umkm Centre Management To Improve The Effectiveness Of Business Actors In The Coastal Areas In East Java. Sinergi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen, 9(1). Google Scholar

 

Kamaluddin, Ir Hj Apiaty, & Patta Rapanna, S. E. (2017). Administrasi Bisnis (Vol. 1). Sah Media. Google Scholar

 

Kriswibowo, Arimurti. (2018). Potensi Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat Di Jawa Timur; Studi Tentang Social Capital Sebagai Sustainable Resources. Dinamika Administrasi: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Manajemen, 1. Google Scholar

 

Mujianto, Haryadi. (2019). Pemanfaatan Youtube sebagai media ajar dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar. Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran Dan Penelitian, 5(1), 135�159. Google Scholar

 

Rahman, Reza, & Deti. (2009). Corporate social responsibility: Antara teori dan kenyataan. Medpress. Google Scholar

 

Riyadi, & Bratakusumah, Deddy Supriady. (2003). Perencanaan pembangunan daerah: strategi menggali potensi dalam mewujudkan otonomi daerah. Gramedia Pustaka Utama. Google Scholar

 

Sarwono, Sarwono, & Purwono, Purwono. (2006). Hubungan Masa Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pu Stakawan Perpus Takaan Universitas Gad Jah Mada Yogyakarta. Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 3(1). Google Scholar

 

Situmeang, Ilona V. Oisina. (2016). Corporate Social Responsibility Dipandang DariPerspektif Komunikasi Organisasi. Ekuilibria (Versi Online Graha Ilmu). Google Scholar

 

Soekanto, Soerjono. (2002). Sosiologi. Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Google Scholar

 

Suansri, Potjana. (2003). Community based tourism handbook. Responsible Ecological Social Tour-REST Bangkok. Google Scholar

 

Widenta, Yeriko Putra. (2012). Analisis implementasi corporate social responsibility pt. indosat tbk. tahun 2007-2011 berdasarkan global reporting initiative. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(1). Google Scholar

 

Copyright holder:

Muhammad Mas Multazam, Elly Malihah, Rini Andari (2022)

 

First publication right:

Syntax Idea

 

This article is licensed under:

 

 

 

 

 

 

 

��������������������������������������������������������������������������������������