Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Laboratorium Biologi
Syntax Idea, Vol. 3, No. 12, Desember 2021 2771
yaitu kegiatan yang membutuhkan presisi: tinggi bangku harus berada di atas siku, kerja
ringan : tinggi bangku harus tepat di bawah siku dan kerja berat: tinggi bangku harus 4-
6 inci di bawah siku (Herdjiono, Puspa, Maulany, & Aldy, 2017). Semua furniture
disana sudah aman dan sesuai, hanya saja ada beberapa bangku di laboratorium terpadu
mengunakan bangku plastik sehingga tidak memudahkan mahasiswa apabila berpindah
tempat. Untuk kapasitas ruangan sudah sesuai dengan fungsi dari masing-masing
laboratorium (Malayadi, 2017).
Alat perlindungan diri di laboratorium tersebut berbeda-beda namun tetap aman
untuk setiap laboratorium. Seperti laboratorium terpadu tidak memerlukan kacamata
pelindung dan sarung tangan karena tidak bersentuhan dengan bahan-bahan kimia atau
hal-hal yang berbahaya. Berbeda bila di laboratorium Genetika atau laboratorium yang
memerlukan alat perlindungan diri yang lengkap maka peneliti memakai alat
perlindungan yang lengkap (Purba et al., 2021).
Faktor kebersihan laboratorium juga penting untuk keselamatan kerja. Seperti
lantai yang harus tetap di jaga agar sejajar supaya tidak menyebabkan kecelakaan atau
menambah terjadinya kecelakaan yang lebih besar. Letak lemari di laboratorium juga
terletak rapih di luar ruangan agar memudahkan ruang gerak pengguna. Namun letak
lemari tersebut membuat lorong di laboratorium biologi terlihat menjadi tidak luas dan
berbahanya bila terjadi gempa bumi karena dapat menutup akses keluar dari
laboratorium biologi (Sudiarta & Semara, 2018).
Peralatan darurat di laboratorium biologi di UIN SUKA sudah tergolong lengkap
dan disana juga terdapat klinik yang mengirim P3K apabila stok di setiap laboratorium
yang ada di biologi habis. Setiap laboratorium memiliki eye wash yang berfungsi
dengan baik, P3K yang lengkap, APAR, pendeteksi kebakaran. Di UIN SUKA juga
terdapat hydrant yang terdapat di lobbi laboratorium biologi.
Pada umumnya laboratorium menggunakan banyak bahan kimia namun untuk
biologi biasanya hanya memakai sedikit bahan-bahan kimia. Penyimpanan bahan kimia
tersebut di letakan di rak sesuai dengan jenis bahan tersebut. Apabila membutuhkan
bahan kimia dalam jumlah besar, pihak laboran menghubungi laboran kimia untuk
meminta bahan tersebut karena bahan-bahan yang ada di laboratorium biologi terbatas
(Susanti, Herlina, & Sasi, 2021).
Limbah di UIN SUKA diolah menjadi limbah padat dan limbah cair. Limbah
padat di laboratorium biologi tersebut masih relative kecil dan biasanya berupa endapat
atau kertas saring, berbagai limbah gelas kaca dan benda-benda tajam. Sedangkan untuk
limbah cair dibedakan menjadi cair tak berbahaya dan cair berbahaya. Limbah cair yang
tidak berbahaya seperti Alkohol 70%. Biasanya diencerkan dan dibuang ke wastafel.
Saluran pembuangan wastafel terhubung dengan saluran pembuangan limbah warga.
Untuk limbah cair yang berbahaya seperti Formalin, Xylol, Toluol, Alkohol dan semua
bahan bekas atau limbah praktikum dan penelitian Bidang Mikroteknik. Di tampung dan
diserahkan ke pengelolah (PT. ARACH) (Hengki Adi Saputra, Badariah, & Novalyan,
2019).