Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853� e-ISSN : 2684-883X�����

Vol. 2, No. 3 Maret 2020

 


HUBUNGAN ANTARA PENGELOLAAN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS III SDN BLUKBUK 1 KABUPATEN TANGERANG

Sunardin

PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tanggerang (UMT)

Email: [email protected]

 

Abstrak

Hubungan Antara pengelolaan kelas dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III SDN Blukbuk 1 Kabupaten Tangerang. Skripsi. Tangerang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadyah Tangerang 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan pengelolaa kelas yang dilakukan guru terhadap motivasi belajar IPS siswa dengan tidak melakukan pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif Survey. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument penelitian Angket sebanyak 36 soal. Untuk mengetahui ada atau tidak hubungan pengelolaan kelas dengan motivasi belajar siswa, maka dilakukan uji t diperoleh thitung = 16,657 sedangkan ttabel = 2,032. Karena t hitung lebih besar maka H0 ditolak dan H1diterima.

 

Kata kunci: Pengelolaan kelas, motivasi belajar siswa

 

Pendahuluan

Penelitian merupakan sarana dan wahana yang sangat baik di dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapatkan perhatian. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai tujuan tersebut diperlukan peningkatan, penyempurnaan serta perubahan sistem pendidikan nasional yang berorientasi pada peningkatan kualitas hasil pendidikan. Tercapainya tujuan pendidikan nasional bisa terlihat dari prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa. Pendidikan adalah suatu hal yang cukup di butuhkan setiap manusia dalam perkembangan� dan keterampilan hidup yang dibutuhkan peserta didik untuk perkembangan potensi dalam dirinya�� saat menghadapi kehidupan nyata dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. pendidikan di laksanakan sampai seumur hidup, dimana pendidikan sangat di butuhkan sampai akhir usia manusia, baik kalangan muda dan tua sangat membutuhkan pendidikan sebagai pondasi� bagi majunya suatu negara.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di SDN BLUKBUK 1 Kabupaten Tangerang pada Oktober 2018, diketahui kelas III-A ada 18 siswa dan III-B ada 18 siswa, maka jumlah seluruh siswa sebanyak 36 siswa. Pada mata pelajaran IPS pengelolaan kelasnya belum kondusif dengan keadaan, sebagian peserta didik belum termotivasi untuk belajar IPS dalam penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu ilmu sosial serta humaniora, kegiatan dasar manusia yang terorganisasi dan tersaji dengan ilmiah serta pedagogis/psikologis guna tujuan pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa kemampuan siswa memiliki tingkatan yang berbeda. Adanya yang tinggi, sedang dan rendah. Dengan demikian, penggunaan metode harus di perhatikan supaya ada keserasian antara tingkatan kemampuan dari setiap manusia.

Menurut (Sze, Aziz, Bakar, Sani, & Oemar, 2015) Oemar menyatakan dalam bukunya yang berjudul kurikulum dan pembelajaran, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil dan tujuan. Belajar tidak sekedar mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yaitu adanya perubahan. Akhir belajar tidak suatu penguasaan hasil latihan, bukan tetapi perubahan kelakuan (Sze et al., 2015). perubahan yang dimiliki seseorang dengan proses tanpa mendahulukan hasil dengan adanya perubahan.

Menurut (Sardiman, 2004) Motivasi bisa disebut rangkaian usaha dalamtuk menyediakan kondisi- kondisi tersebut, sehingga seseorang mau serta ingin melakukan sesuatu, apabila mereka tidak suka, maka akan berusaha untuk menghilangkan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu (Sardiman, 2004). usaha yang dilakukan individu sehingga mau dan ingin melalukan perubahan dalam dirinya meningkatkan motivasi yang tumbuh secara spontan dalam diri sendiri.

Menurut (Majid & Rochman, 2014) motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan , perasaan, dan juga emosi sehingga mendorong individu untuk bertindah atau melakukan sesuatu di karenakan terdapat tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpenuhi (Majid & Rochman, 2014). energi yang aktif yang terjadi untuk meningkatkan motivasi dalam diri seseorang dengan adanya tindakan dan keinginan demi tercapainya tujuan dan kebutuhan dari individu itu sendiri.

Rendahnya motivasi belajar disebabkan oleh banyak faktor, salah satu faktor tersebut adalah rendahnya kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Harapan dari setiap guru adalah bagaimana cara yang dilakukan agar bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh sistem secara menyeluruh. Dalam proses pembelajaran sudah tentu banyak kesulitan yang harus dihadapi, kesulitan-kesulitan itu terjadi karena peserta didik bukan hanya sebagai individual yang penuh dengan keunikan melainkan masing-masing dari mereka mempunyai latar belakang yang berbeda-beda.

Tugas dan tanggung jawab seorang guru adalah mengelola pengajaran (kelas) dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subjek pengajaran yaitu guru dengan siswa. Selain itu pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru juga harus mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Jika seorang guru kurang berpengalaman dalam mengelola kelas maka serangkaian tujuan pembelajaran pun akan sulit dicapai. Pengelolaan kelas yang baik akan menciptakan interaksi belajar mengajar yang baik, tujuan pembelajaran pun akan mudah dicapai. Namun, pengelolaan kelas tidak semudah yang kita bayangkan perlu beberapa strategi dalam pelaksanaannya yang disesuaikan dengan latar belakang masing-masing siswa.

Usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila: pertama, diketahui secara cepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar, kedua, dikenal dengan masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar, ketiga dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan (Rohani, 2017).

Menurut Subana dan Sunanti pengelolaan kelas adalah keterampilan bertindak seorang guru berdasarkan sifat-sifat kelas untuk menciptakan situasi belajar-mengajar yang baik. Tugas guru yang utama adalah menciptakan suasana kelas agar interaksi belajar mengajar mampu memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh (Fuadillah, 2014). tindakan yang dilakukan seorang guru berdasarkan sifat-sifat kelas tersebut untuk menciptakan suasana kelas yang mampu meningkatkan motivasi peserta didik.

Menurut Djamarah dan Zain Pengelolan Kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengeelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efisisien dan efektif. Ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang bagi proses belajar mengajar (Djamarah & Zain, 2010). tugas wajib yang dilakukan guru setiap proses belajar mengajar berlangsung dengan tujuan agar kondisi ruangan kelas lebih kondusif dan peserta didik belajar dengan aktif.

Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Survey dimana penelitian ini mendeskripsikan hubungan antara variabel-variabel bebas yakni pengelolaan kelas dengan variabel terikat yakni motivasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksakan di SDN BLUKBUK 1 Kabupaten Tangerang dengan populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas III . teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan stratified.

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan oktober 2018 sampai bulan maret 2019. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan� observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Penelitian menggunakan observasi pada saat awal penelitian untuk mengetahui permasalahan dan mengetahui kondisi awal data. Setelah itu dilakukan wawancara kepada beberapa guru dan siswa, soal yang diberikan ke siswa yaitu berupa angket sebanyak 36 angket.

Setelah data yang diperlukan terkumpul dan diolah, dan dilakukan analisis untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dari kedua variabel tersebut sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan untuk menganalisa hubungan antara gejala interval, penulis menggunakan olah data statistika berupa : uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah dengan pegujian hipotesis (uji t), kemudian dilanjutkan dengan pengujian keberartian regresi (uji F) yang berupa pengaruh variabel X� (Pengelolan Kelas) terhadap variabel Y (Motivasi Belajar Siswa). Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil skor angket pengelolaan kelas diperolah jumlah nilai terendah 56 dan nilai tertinggi 100. Hal ini terlihat dari cara guru untuk mengelola kelas dimana seharusnya seorang guru harus lebih kreatif untuk mengelola ruangan kelas, kenyamanan siswa adalah salah satu hal yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan guru juga harus lebih memperhatikan siswa dengan teman sebangkunya terkadang teman sebangku siswa dapat memberikan hal yang baik dan hal yang buruk kepada siswa tersebut, kenyaman dengan teman sebangku adalah salah satu kenyaman siswa saat berada di dalam ruangan kelas selama proses belajar mengajar. Hal tersebut terihat dari nilai siswa yang rendah hal ini disebabkan karena guru kurang fokus memperhatikan siswa saat belajar di kelas sehingga siswa kurang termotivasi dan karena kurang aktifnya guru untuk mengelola kelas serta guru tersebut bersikap kurang sempurna untuk memotivasi siswa. Sedangkan nilai tertinggi terlihat bahwa guru sudah mulai aktif untuk meningkatkan semangat belajar siswa sehingga terlihat bahwa siswa sudah lebih termotivasi untuk belajar dan guru selalu melakukan banyak cara dengan bakat yang dimiliki setiap masing-masing guru untuk mengelola kelas tersebut. Hasil skor angket motivasi belajar pun diperoleh jumlah nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 90. Hal ini membuktikan bahwa siswa memiliki keyakinan terhadap apa yang mereka anggap dapat menunjang proses pembelajaran berlangsung, nilai terendah yang didapatkan siswa karena siswa tersebut kurang aktif saat proses pembelajaran, kurang aktifnya siswa belajar dapat juga menimbulkan kurang termotivasinya siswa, motivasi yang didapatkan siswa dapat meningkatkan semangat siswa untuk belajar dan perubahan dalam hidup siswa dari yang malas belajar menjadi semangat untuk belajar, hal ini yang menimbulkan bahwa memotivasi siswa sangatlah penting.

Hasil dari analisis penelitian yang dilakukan dapat dikatakan bahwa pengelolaan kelas merupakan variabel yang ikut menentukan motivasi belajar siswa, sehingga semakin intensif pengelolaan kelas yang dilakukan guru di ruang kelas akan berdampak kepada siswa tersebut pada saat proses belajar mengajar di sekolah, maka semakin meningkat pula motivasi siswa untuk belajar.sebaliknya, semakin buruk atau rendah pengelolaan kelas yang guru lakukan terhadap proses belajar mengajar, maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa kelas III SDN BLUKBUK 1 KABUPATEN TANGERANG. Hal tersebut karena pada dasarnya motivasi belajar siswa itu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal saja melainkan faktor eksternal yang salah satunya terjalinnya pengelolaan kelas yang dilakukan guru untuk proses belajar siswa. Pengelolaan kelas yang baik yang dilakukan guru merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan setiap guru kelas pada saar mengajar. Karena faktor utama yang� berdampak pada keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam ruangan kelas.

Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas III di SD Negri Blukbuk 1 Kabupaten Tangerang. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis regresi yang diperoleh nilai t hitung = 16,657. Persamaan regresinya adalah : = 25,088 + 0,626 X. Arti dari persaman regresi tersebut yaitu nilai konstanta adalah 25,088, sehingga jika nilai konstanta guru adalah 0 maka motivasi belajar siswa adalah 25,088. Nilai regresi pengelolaan kelas adalah 0,626 yang berarti setiap peningkatan pengelolaan kelas sebesar 1% maka motivasi belajar siswa akan meningkat 0,626%. Dengan demikian, menunjukkan bahwa variabel X berpengaruh terhadap variabel Y maka semakin tinggi pengelolaan kelas yang dilakukan guru maka semakin meningkat pula motivasi belajar pada diri siswa tersebut.

Pengaruh yang diberikan oleh pengelolaan kelas (X) terhadap motivasi belajar siswa (Y) adalah sebesar 70,6%. Hal ini berarti bahwa meningkat atau menurunnya motivasi siswa pada saat belajar IPS ditentukan oleh pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sebesar 70,6%. Sedangkan sisanya 29,4% ditentukan oleh perubahan lain yang juga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas III di SDN BLUKBUK 1 Kabupaten Tangerang Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat� hubungan yang positif dan signifikansi antara pengelolaan kelas yang dilakukan guru di ruangan kelas dengan mengatur tempat duduk siswa serta memperhatikan teman sebangku siswa maka dengan begitu siswa merasa nyaman didalam ruangan kelas dengan motivasi belajar siswa meningkat karena adanya perubahan dalam diri siswa dengan mneingkatnya nilai siswa pada mata pelajaran IPS kelas III SDN BLUKBUK 1 Kabupaten Tangerang. Pengaruh yang positif ditunjukan dengan tanda positif yaitu 0,840. Sedangkan besarnya hubungan atau korelasi ditunjukan dengan nilai korelasi sebesar rxy= 0,084. Yang artinya terdapat hubungan yang sangat kuat. Pada taraf signifikansi 0,05 dan n = 36 dengan db = 34 sehingga diperoleh thitung = 16,657 dan ttabel = 2,032 jadi thitung > dari ttabel yaitu 16,657 > 2,032 sehingga hipotesis penelitian terdapat pengaruh yang positif antara pengelolaan kelas dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kela III SDN BLUKBUK 1 Kabupaten Tangerang. Artinya H0 ditolak, sedangkan H1 diterima.

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

Djamarah, Syaiful Bahri, & Zain, Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

 

Fuadillah, Annisa Nur. (2014). Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Pendekatan Scientific Berbasis Mind Mapping Pada Peserta Didik Kelas Ii Di Sdn 01 Malangjiwan, Colomadu Tahun Ajaran 2013/2014.

 

Majid, Abdul, & Rochman, Chaerul. (2014). Pendekatan ilmiah dalam implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

 

Rohani, Rohani. (2017). Hubungan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama islam di Smp Negri 1 Ketepang Lampung Selatan. UIN Raden Intan Lampung.

 

Sardiman, Arief M. (2004). Interaksi & motivasi belajar mengajar. Rajagrafindo persada (rajawali pers).

 

Sze, Tan Ling, Aziz, Yang Faridah Abdul, Bakar, Norzailin Abu, Sani, Fadhli Mohd, & Oemar, Hamid. (2015). Multimodality imaging of left circumflex artery to coronary sinus fistula. Iranian Journal of Radiology, 12(1).