Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853� e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 2, No. 3 Maret 2020
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL TGT (TEAMS GAMES
TOURNAMENT) BERBANTUAN CD (COMPACT DISK) PEMBELAJARAN
Ety Haryati
Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran TGT berbantuan CD dalam pembelajaran Biologi. Berdasarkan hasil pemantauan peneliti, masih banyak guru Biologi SMA di Kota
Cirebon yang mengajar dengan
metode ceramah atau metode D3CH (Duduk, Diam, Dengar, Catat dan Hafal). Paradigma lama ini menyebabkan hasil belajar rendah.
Model pembelajaran TGT berbantuan
CD mampu mengaktifkan imajinasi siswa, aktivitas pembelajaran lebih kompetitif sehingga pembelajaran lebih efektif.� Penelitan ini merupakan penelitian
eksperimen dengan rancangan pre-test post-test control group design dan dianalisis secara statistik. Subyek penelitian adalah siswa SMAN 1 Cirebon dengan sampel siswa kelas
XII IPA sebanyak tiga kelas dari tujuh
kelas IPA. Sedangkan data tanggapan siswa dan guru serta aktivitas siswa dianalisa secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kelas Eksperimen� yaitu dengan model pembelajaran TGT berbantuan CD pembelajaran memperoleh peningkatan� hasil belajar mean N gain sebesar 0,833
sedangkan kelas dengan model TGT tanpa bantuan CD pembelajaran nilai mean N gain adalah 0,645
dan kelas Kontrol� model Konvensional nilai mean N gain 0,592. Jadi kelas Eksperimen (E2) dengan model pembelajaran TGT berbantuan CD pembelajaran peningkatan hasil belajarnya lebih tinggi dari pada kelas (E1) maupun kelas Kontrol (K). Tanggapan siswa maupun guru terhadap model pembelajaran TGT dan CD pembelajaran
sangat positif, pernyataan setuju mencapai prosentase 12,5%-100% untuk aktivitas siswa selama pembelajaran
terlaksana dengan baik dan kondusif sehingga pembelajaran lebih efektif mencapai
tujuan dengan prosentase antara 67,5%-92%. Sedangkan tanggapan guru dan siswa terhadap penggunaan CD pembelajaran sangat merespon positif dengan prosentase antara 50%-80%. Sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif untuk memilih model pembelajaran yang dapat memotivasi� siswa dengan media pembelajaran yang memudahkan dan menyenangkan siswa dalam belajar,
sehingga hasil belajar lebih maksimal.
Kata kunci: Efektivitas,
Teams Games Tournament, CD pembelajaran
Pendahuluan
Berdasarkan hasil studi The Third International
Mathematics and Science Study-Repeat (TIMSS-R, 1999:29) bahwa mutu
penguasaan sains siswa di Indonesia masih rendah, berada pada urutan ke 32
untuk prestasi sains dari 38 negara. Pada tahun 2003, Indonesia berada pada
urutan ke 36 dari 45 negara peserta baik pada bidang matematika
maupun sains (Mullis et al., 2003). Rendahnya penguasaan sains
tersebut juga diketahui dari nilai rata-rata sains/ Biologi Ebtanas dan UAN
dari tahun 1999-2002 yang berkisar antara 4,4-5,0 (Surapranata, 2004).
Paradigma lama adalah guru dalam memberikan pengetahuan
kepada siswa pasif, banyak guru masih menganggap paradigma lama ini sebagai
satu-satunya alternatif dalam menyampaikan pengetahuan. Mereka mengajar dengan
metode ceramah dan meminta serta mengharapkan siswanya Duduk, Diam, Dengar,
Catat dan Hafal (D3CH). Sesungguhnya belajar bukanlah menghafal, akan tetapi
adalah suatu proses mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang
mereka miliki (Slameto & yang Mempengaruhinya, 2003). Guru menempati posisi strategis dalam meningkatkan
kreativitas siswa. Perannya tidak lagi sekedar penyampaian materi yang sifatnya
kognitif tetapi juga meningkatkan kretativitas siswa sebagai makhuk pembelajar (Paoji,
2017).
Mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa
belajar siswa yang efektif pula. Salah satu syarat untuk melaksanakan
pengajaran yang efektif diperlukan guru yang banyak menggunakan variasi metode
pembelajaran yang tepat (Slameto & yang Mempengaruhinya, 2003).
Harapan yang diinginkan dari siswa setelah belajar adalah
siswa dapat berfikir kritis, menyenangkan dalam proses belajar serta kompetitif
dalam mengembangkan diri sehingga hasil belajar menjadi maksimal. Untuk
mengatasi hal tersebut peneliti memilih suatu pendekatan pembelajaran
kooperatif model TGT (Teams Games Tournament).
Menurut (Ali, 2005) dalam seminar hasil
penelitiannya menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran dengan bantuan
komputer mempunyai pengaruh yang positif terhadap daya tarik siswa untuk
mempelajari kompetensi yang diajarkan. Dengan demikian adanya interaksi antara
pebelajar dengan media merupakan wujud nyata dari tindak belajar sedangkan
menurut (Aqib & Rohmanto, 2007) keuntungan dari
penggunaan media audio visual pada model pembelajaran TGT mampu mengaktifkan
imajinasi siswa.
Menurut Bastian, CD (Compact Disk) merupakan alat penyampai
multimedia, keuntungan utama penggunaan CD pembelajaran terletak pada kekuatan
pengembangan konsep, mengadaptasi perbedaan cara belajar, pengembangan dengan
pengetahuan yang berkaitan serta pengontrolan tingkat pencapaian pembelajaran
siswa,
Hasil
belajar siswa pada konsep materi reproduksi sel melalui model TGT� berbantuan CD pembelajaran (diambil dari� N gain sebagai acuan adanya peningkatan hasil
belajar). Aktivitas siswa melalui proses pembelajaran TGT berbantuan CD
pembelajaran dan diamati dengan instrumen observasi
aktivitas siswa. Agar pembelajaran materi
reproduksi sel lebih efektif, menarik dan bermakna serta berkesan tidak
membosankan dan mempermudah pada proses pembelajaran sehingga mendapatkan hasil
belajar yang maksimal.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental.
Sampel dalam penelitian Sampel pada penelitian ini dipilih secara random dan
kelas XII IPA4, XII IPA5� sebagai
kelas� eksperimen sedangkan kelas XII
IPA6� sebagai kelas kontrol.
Variabel dalam penelitian ini adalah model pembelajaran TGT berbantuan CD pembelajaran sebagai variabel bebas (independent variabel) yang dapat dimodifikasi sehingga dapat mempengaruhi variabel lain,� sedangkan
hasil belajar dan aktivitas siswa sebagai variabel terikat (dependent variabel) yang
dipengaruhi oleh independent variabel.
Hasil
dan Pembahasan
A. Hasil Observasi
Langkah pertama
pelaksanaan turnamen adalah tiap-tiap meja turnamen menentukan dulu siapa yang
memulai menjawab pertanyaan dan siapa yang memegang kartu soal dan jawabannya.
Setelah dilaksanakan kegiatan turnamen akademik, guru dan siswa menghitung skor
perolehan individu yang kemudian di kumpulkan menjadi skor kelompok. Akhirnya
dapat ditentukan kelompok mana yang nmendapat penghargaan dengan predikat Super
Team, Great Team atau Good Team dan Top Scorer.
Dalam pelaksanaan
turnamen menunjukkan bahwa terjadi kompetisi akademik antar kelompok, berikut
dapat dilihat rekapitulasi hasil turnamen akademik.
Tabel 1
Rekapitulasi Hasil Turnamen
Kelas Eksperimen (E1 dan E2) pada Mitosis
dan Meiosis
Kelompok |
Kelas E1 |
Kelas E2 |
||||||
Skor Turnamen 1 |
Predikat |
Skor Turnamen 2 |
Predikat |
Skor Turnamen 1 |
Predikat |
Skor Turnamen 2 |
Predikat |
|
1 |
250 |
|
260 |
|
270 |
Good Team |
290 |
Good Team |
2 |
240 |
|
280 |
Good Team |
250 |
|
270 |
Good Team |
3 |
280 |
Good Team |
270 |
Good Team |
240 |
|
260 |
|
4 |
230 |
|
260 |
|
260 |
|
270 |
Good Team |
5 |
250 |
|
270 |
Good Team |
250 |
|
280 |
Good Team |
6 |
300 |
Great Team |
300 |
Great Team |
240 |
|
270 |
Good Team |
7 |
190 |
|
230 |
|
290 |
Good Team |
320 |
Great Team |
8 |
240 |
|
260 |
|
230 |
|
250 |
|
Pada kegiatan akhir pembelajaran,
guru merefleksikan dengan menayangkan bahan ajar melalui tayangan CD
pembelajaran dan menyimpulkan materi yang dipelajari bersama siswa, kemudian
memberikan soal-soal postes.
1. Tanggapan� siswa terhadap pembelajaran model TGT.
Dari 5 indikator yang
diajukan sebagai pernyataan positif, siswa dan guru menyatakan setuju mencapai
prosentase 12,5%-100%. dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran mencapai
prosentase 67,5%-92%
2. Tanggapan siswa
terhadap penggunaan media CD pembelajaran.
Tanggapan terhadap media CD
pembelajaran� dari siswa dan guru
mencapai prosentase sebesar 50%-80%.
B. Pembahasan Hasil
Penelitian
Hasil pengujian
hipotesis pertama terdapat perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran
TGT+CD dengan model TGT maupun model Konvensional dapat ditunjukan dengan
signifikansi 0,000 nilai mean untuk model pembelajaran TGT+CD tertinggi yaitu
85,75 dan model pembelajaran TGT tanpa bantuan CD nilai mean hanya 61,75.
Peningkatan hasil belajar dapat ditunjukkan dengan N gain� kelas Eksperimen E2 pada materi mitosis
adalah 0,83 dan pada materi meiosis meningkat menjadi 0,93 sedangkan
peningkatan hasil belajar pada kelas Eksperimen E1 adalah 0,64 dan pada
pertemuan ke 2 yaitu pada materi meiosis adalah 0,73 dan kelas Konvensional
pada materi mitosis adalah 0,59 dan meningkat pada materi meiosis hanya 0,66.
Peningkatan hasil
belajar berdasarkan perhitungan statistik sangat jelas bahwa mean N gain untuk
TGT+CD adalah 0,833 sedangkan untuk TGT tanpa CD pembelajaran hanya mencapai
0,645 dan pada model Konvensional mencapai 0,592.
Peningkatan Hasil
belajar, berdasarkan skor gain� pada
kelas Eksperimen (E2) lebih baik dibandingkan kelas Eksperimen (E1) yaitu 0,83
menjadi 0,93 artinya meningkat 0,10 hal ini didukung oleh kreativitas guru
dimana guru dapat memanfaatkan media CD pembelajaran sehingga selain
memaksimalkan aktivitas siswa juga memperlancar perannya sebagai pusat
transformasi materi pelajaran (Sardiman, AM, 2007:102). Pada kelas Eksperimen
E1 skor gain dari 0,64 menjadi 0,73 artinya meningkat 0,9 sedangkan pada kelas
Konvensional sebagai kelas kontrol dari 0,59 menjadi 0,66� dapat meningkat 0,7. Perbedaan peningkatan
hasil belajar ini menambah keyakinan bahwa model pembelajaran TGT+CD lebih
efektif.
Dari hasil penelitian,
respon siswa terhadap model pembelajaran TGT untuk pernyataan positif didapat
jawaban siswa mencapai persentasi 12,5%- 100% setuju, dengan demikian dapat
disimpulkan tanggapan siswa terhadap model pembelajaran TGT sangat positif,
aktivitas siswa menunjukkan� prosentase
antara 67,5%-92%..
Dari hasil
penelitian, respon siswa terhadap penggunaan CD pembelajaran dan indikator
pertama tentang tanggapan siswa terhadap CD pembelajaran aspek bahwa CD
pembelajaran dapat menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan menarik
50% sampai 80%.
Dari daftar isian
guru, mereka menyatakan sangat setuju penggunaan model pembelajaran TGT
berbantuan CD pada proses belajar walaupun mereka baru mengenal model
pembelajaran TGT pada saat penelitian dilaksanakan. Selain siswanya lebih aktif
yang dibuktikan dengan observasi atau pengamatan pada saat pelaksanaan
pembelajaran, pada lembar pengamatan kegiatan siswa oleh guru pengamat dari 7
komponen siswa melakukan aktivitas dengan sangat baik. Pengaruh dari aktivitas
tersebut berdampak kepada peningkatan hasil belajar.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran TGT berbantuan CD pembelajaran efektif dapat meningkatkan hasil belajar biologi
dengan mean N gain sebesar
0,833 sedangkan pada model TGT tanpa
bantuan CD pembelajaran dan
pada model konvensional mean N gain masing-masing sebesar 0,645 dan
0,592. Model pembelajaran TGT berbantuan
CD pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara
kooperatif, kompetitif dan akademik dengan meliputi aktivitas bekerja kelompok dan berdiskusi, mengerjakan LKS, mengemukakan pendapat mencapai prosentase 12,5% � 100%.
Tanggapan siswa dan guru terhadap model pembelajaran TGT menyatakan positif meliputi pernyataan dapat memotivasi, menimbulkan rasa ingin tahu, menarik dan menyenangkan, kemandirian dalam belajar, dapat mempermudah melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sehingga lebih efektif mencapai
tujuan belajar dengan prosentase antara 67,5% - 92%. Tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan CD pembelajaran merespon positif meliputi:� pernyataan meningkatkan minat belajar, mempermudah pemahaman materi, menyenangkan, mempermudah melaksanakan pembelajaran dengan� prosentase
antara 50% - 80%.
BIBLIOGRAFI
Ali, M. (2005). Optimalisasi
Media Pembelajaran di Sekolah. Retrieved from
www.unibraw.id/news/id/event/detail. php.id 15 februari 2008
Aqib,
Zainal, & Rohmanto, Elham. (2007). Membangun profesionalisme guru dan pengawas
sekolah. Bandung: Yrama Widya, 62, 63�64.
Mullis,
Ina V. S., Martin, Michael O., Smith, Teresa A., Garden, Robert A., Gregory,
Kelvin D., Gonzalez, Eugenio J., Chrostowski, Steven J., & O�Connor,
Kathleen M. (2003). TIMSS Trends in mathematics and science study:
Assessment frameworks and specifications 2003. International Association
for the Evaluation of Educational Achievement.
Paoji,
Aceng Mahmud. (2017). Korelasi Keterampilan Dasar Mengajar Guru Dengan
Kreativitas Siswa Di MA Maarif Putra Jawa Kecamatan Selawi Kabupaten Garut. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(5), 1�8.
Slameto,
Belajar, & yang Mempengaruhinya, Faktor�Faktor. (2003). PT Rineka Cipta.
Jakarta.
Surapranata,
S. (2004). Peningkatan Pendidikan MIPA dalam Master Plan Pendidikan Indonesia. Dalam
Booklet Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA. Yogyakarta:
FMIPA UNY.(Hal: 1-9).