How to cite:
Budiono, A., (2021) Penggunaan Aplikasi Whatsapp Groupping Terhadap Hasil Belajar Menulis
Geguritan Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Siswa Kelas 9h Smpn 1 Karanggayam, Kebumen,
Syntax Idea, 3(11), https://doi.org/10.36418/syntax-ideav3i11.1542
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 3, No.11, November 2021
PENGGUNAAN APLIKASI WHATSAPP GROUPPING TERHADAP HASIL
BELAJAR MENULIS GEGURITAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA
SISWA KELAS 9H SMPN 1 KARANGGAYAM, KEBUMEN
Agus Budiono
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Karanggayam Kebumen Jawa Tengah,
Indonesia
Email: a[email protected]elajar.id
Abstrak
Covid-19 merupakan tantangan yang besar untuk warga Indonesia, hal ini
memperngaruhi berbagai macam aspek, selain aspek ekonomi banyak aspek juga
yang dirugikan akibat Covid 19 aspk lainnya yaitu aspek Pendidikan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar menulis geguritan di masa pandemi pada
Siswa kelas 9H SMPN 1 Karanggayam, Kebumen pada semester 2 tahun pelajaran
2020/2021 dan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menggunakan aplikasi
WhatsApp Grouping. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif deskriptif, dengan sampel siswa-siswi SMPN 1 Karanggayam.
Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, kuesioner
dan teknik catat. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner pembelajaran daring. Hasil penelitian dalam penggunaan media
WhatsApp menunjukkan bahwa hasil belajar menulis geguritan terhadap hasil nilai
yang tidak 100% sebagian besar siswa memiliki nilai yang kurang atau dibawah
KKM.
Kata Kunci : pembelajaran daring; covid 19; pandemi
Abstract
Covid-19 is a big challenge for Indonesians, it affects various aspects, in addition
to economic aspects many aspects are also harmed by Covid 19 aspk other aspects,
namely aspectsofEducation. This research aims to find out the results of learning to
write in the pandemic period in students of grade 9H SMPN 1 Karanggayam, Kebumen
in the 2nd semester of the 2020/2021 school year and to find out the learning
results of students in using the WhatsApp Grouping application. The method used
in this study is a descriptive quantitative research method, with a sample of
students of SMPN 1 Karanggayam. This research data collection technique uses
observation techniques, questionnaires and recording techniques. The data
collection instrument used in the study was an online learning questionnaire. The
results of research in the use of WhatsApp media showed that the results of
learning to write a rebuke against the results of grades that are not 100% most
students have grades that are less or below KKM.
Keywords: online learning; covid-19; pandemic
Penggunaan Aplikasi Whatsapp Groupping terhadap hasil belajar menulis geguritan
Syntax Idea, Vol. 3, No.11, November 2021 2271
Received: 2021-10-22; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Indonesia punya tantangan besar dalam penanganan Covid-19, aspek yang
menjadi tantangan saat ini penulis berkonsentrasi pada aspek pendidikan, yang esensial
untuk didiskusikan. Aspek pendidikan menjadi konsentrasi penulis, karena telah
bertahun-tahun bergelut di bidang ini dalam kapasitas sebagai guru. Pandemi Covid-19
menuntut elemen pendidikan secara tiba-tiba untuk mengubah sistem pembelajaran
menjadi pembelajaran online (Herliandry et al., 2020). Hal ini tentunya merupakan hal
baru dalam sistem pembelajaran di Indonesia dan dunia. Perubahan tersebut menuntut
sebuah penyesuaian dan inovasi dalam bidang teknologi agar proses pembelajaran tetap
berjalan dengan efektif (Ahmed et al., 2020). Aspek pendidikan menjadi konsentrasi
penulis, karena telah bertahun-tahun bergelut di bidang ini dalam kapasitas sebagai
guru. Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih
dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir
persebaran Covid-19. Jadi, kebijakan ini diupayakan untuk memperlambat laju
persebaran Covid-19 di tengah masyarakat. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran
daring dan disusul peniadaan Ujian Nasional untuk tahun ini. Pembelajaran daring dapat
diartikan sebagai model pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan internet
seagai tempat untuk menyalurkan dan menerima ilmu pengetahuan (Syarifudin, 2020).
Menurut (Dewi, 2020), pembelajaran daring dapat dilakukan dengan memanfaatkan
berbagai platfrom digital seperti Google Classroom, Zoom, video conference, dan live
chat menggunakan aplikasi WhatsApp.
WhatsApp merupakan salah satu alternatif yang memungkin siswa dan guru
untuk saling bertatap muka melalui fitur video call meski dalam tempat yang berbeda.
Fitur WhatsApp group dapat digunakan untuk berbagi pesan teks, gambar, pesan suara,
video, dan file dalam bermacam format file kepada semua anggota (Kusuma &
Hamidah, 2020). Aplikasi WhatsApp juga memungkinkan siswa untuk belajar secara
lebih bebas, berdiskusi dengan nyaman di manapun dan kapanpun. Selain itu, peserta
didik dapat menghilangkan kejenuhan saat belajar dengan berbagai macam kegiatan
seperti mendengarkan music dan berdiskusi dengan teman mengenai permasalahn
belajar yang dialami (Annamalai, 2018).
Namun kelemahan penggunaan WhatsApp adalah dibutuhkan koneksi internet
yang stabil serta kuota internet yang terbilang besar (Daheri et al., 2020). Hal tersebut
sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Atsani, 2020), yaitu jaringan internet
merupakan salah satu kendala yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran daring
di Indonesia karena tidak semua daerah di Indonesia menerima jaringan internet yang
mendukung untuk proses pembelajaran daring. Menurut (Khasanah et al., 2020),
layanan internet dan sebaran jaringan internet yang lamban dalam waktu tertentu juga
Agus Budiono
2272 Syntax Idea, Vol. 3, No. 11, November 2021
mempengaruhi kualitas proses pembelajaran yang dialami oleh peserta didik dan tenaga
pendidik.
Menurut (Jayanti et al, 2021), terdapat beberapa tahapan yang sebaiknya
dilakukan oleh guru ketika memanfaatkan aplikasi WhatsApp sebagai salah satu media
pembelajaran daring, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setiap tahap
memiliki kesulitan dan tantangan tersendiri bagi peserta didik maupun pendidik. Tahap
perencanaan merupakan persiapan bagi peserta didik sebelum melakukan proses belajar
mengajar. Tahap pelaksanaan merupakan tahapan ketika proses belajar mengajar
berlangsung. Sedangkan tahap evaluasi merupakan evaluasi yang dilakukan pendidik
terhadap hasil belajar peserta didik.
Geguritan merupakan bentuk puisi yang berkembang di kalangan penutur Bahasa
Jawa dan Bali. Menurut (Dikananda et al., 2019), geguritan adalah karya sastra yang
unik dan indah, karena gaya bahasa yang berbeda yang digoreskan oleh masing-masing
pengarangnya. (Jannah, 2021) mengatakan bahwa geguritan merupakan karya sastra
yang mengandung kata kiasan. Sejalan dengan (Jannah, 2021) menyebutkan bahwa
geguritan berasal dari kata gurit. Geguritan berkembang dari tembang, sehingga dikenal
beberapa bentuk geguritan yang berbeda. Bentuk awal dari geguritan berwujud
nyanyian yang memiliki sajak tertentu yang di sebagai sebagai tembang dolanan.
Melalui geguritan, pengarang dapat menyampaikan amanat atau pesan untuk para
pembaca (Sutrisno, 2021).
Menulis merupakan salah satu dari aspek keterampilan dasar yang wajib dikuasai
oleh guru. Karena seorang guru secara tidak langsung dituntut untuk melakukan
penelitian tindakan kelas ataupun membuat tugas-tugas pembelajaran yang erat dengan
dunia tulis menulis. Maka dari itu, dibutuhkan pemikiran cemerlang dan ide agar bisa
menuangkan ke dalam tulisan.
Menurut (Rosmaya, 2018), menulis merupakan kegiatan mengasah otak dengan
melatih kemampuan berimajinasi. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan yang
bermanfaat untuk mengasah kemampuan otak dengan upaya untuk memunculkan
gagasan dan ide baru melalui kegiatan berimajinasi. Menurut (Rosmaya, 2018), menulis
merupakan salah satu upaya untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Artinya,
menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak secara tatap muka untuk
menyampaikan gagasan-gagasan dan ide dari penulis.
Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa peserta didik kelas 9H di SMPN 1
Karanggayam bahwa hasil belajar menulis geguritan dalam pembelajaran Bahasa Jawa
di era pandemi ini dengan menggunakan aplikasi WhatsApp Grouping sangat tidak
optimal. Ketidakoptimalan tersebut karena minat belajar siswa, khususnya menulis
geguritan serta kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran Bahasa Jawa.
Acuan kompetensi dasar dalam menulis geguritan di SMPN 1 Karangayam pada
kurikulum tersebut, pendidik harus memiliki teknik mengajar dan teknik pembelajaran
yang tepat guna menstimulus peserta didik agar memiliki minat belajar untuk menulis
geguritan. Berdasarkan masalah tersebut peneliti akan mendeskripsikan secara
kuantitatif pada penggunaan aplikasi WhatsApp Grouping terhadap hasil belajar
Penggunaan Aplikasi Whatsapp Groupping terhadap hasil belajar menulis geguritan
Syntax Idea, Vol. 3, No.11, November 2021 2273
menulis geguritan di masa pandemi Covid-19 pada siswa kelas 9H SMPN 1
Karanggayam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar menulis
geguritan di masa pandemi pada Siswa kelas 9H tahun pelajaran 2020/2021 serta untuk
mengetahui hasil belajar siswa dalam menggunakan aplikasi WhatsApp.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, tempat penelitian
tersebut dilaksanakan di SMP N 1 Karanggayam dengan subyek penelitian pada peserta
didik kelas 9H SMPN 1 Karanggayam, Kebumen. Jumlah siswa 29 orang dengan
rincian siswa perempuan 15 anak dan 14 siswa laki-laki. Objek digunakan adalah hasil
tes kemampuan menulis geguritan berdasarkan sumber data.
Menurut (Marlianasari, 2012), pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-
peristiwa atau hal-hal atau keterangan keterangan atau karakteristik-karakteristik
sebagian atau seluruh elemen populasi yg akan menunjang atau mendukung penelitian.
Menurut (Marlianasari, 2012) berpendapat bahwa instrumen adalah suatu alat adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Sedangkan menurut (Yusup, 2018), instrumen penelitian merupakan suatu alat yang
berfungsi untuk mengumpulkan data atau mengukur objek dari suatu variable penelitia.
Penelitian ini menggunakan instrumen tes berbentuk soal untuk menulis geguritan
dan instrumen non tesnya berbentuk lembar observasi yang berupa lembar tabel sebagai
penilaian menulis geguritan yang berisi pedoman penskoran serta beberapa aspek yg
dinilai antara lain tema dan makna, kekuatan imajinasi, ketepatan diksi, pendayaan
pemajasan dan pencitraan, serta respon efektif guru. Teknik pengumpulan data
penelitian ini menggunakan teknik observasi, kuesioner dan teknik catat.
Hasil dan Pembahasan
Penyajian data yang diperoleh berdasarkan hasil dari tes, observasi dan Google
Form tentang tanggapan siswa dalam penggunaan aplikasi WhatsApp grouping
terhadap hasil belajar menulis geguritan di masa pandemi Covid-19 pada siswa kelas
9H SMPN 1 Karanggayam dilaksanakan 3x pembelajaran secara daring yang
dilaksanakan prasiklus pada pada hari Senin 11 Januari 2021, dilanjutkan siklus I
dilaksanakan Senin 18 Januari 2021, kemudian siklus II dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 25 Januari 2021, dan siklus III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 01 Februari
2021.
a. Prasiklus Tabel 1
Daftar Nilai Pretes Ketrampilan
Menulis geguritan kelas 9H SMPN 1 Karanggayam Kebumen
No
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
1
Anggrey Febrianto
69
Tuntas
2
Apriliya Lutfiana
69
Tuntas
3
Aril Prasetyo
45
Tidak Tuntas
Agus Budiono
2274 Syntax Idea, Vol. 3, No. 11, November 2021
No
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
4
Arman Rizki Ramadan
71
Tuntas
5
Devy Nur Aissyah
75
Tuntas
6
Dian Lestari
77
Tuntas
7
Efrylia Maharani
54
Tidak Tuntas
8
Fadhila Syafiq
60
Tidak Tuntas
9
Gani Eka Prayogi
55
Tidak Tuntas
10
Gian Farras Hakim
56
Tidak Tuntas
11
Imam Suratin Saiful
45
Tidak Tuntas
12
Karim Dian Saudi
61
Tidak Tuntas
13
Lisa Devina
61
Tidak Tuntas
14
Lucky Farhan Maulana
76
Tuntas
15
Lusiana
60
Tidak Tuntas
16
Mardiana Rahayu
64
Tidak Tuntas
17
Misman
68
Tuntas
18
Muhamad Hafiz Dia'Ul Haq
80
Tuntas
19
Nasya Syafira
76
Tuntas
20
Rahma Eritha
56
Tidak Tuntas
21
Reza Aditya Tri Anggoro
81
Tuntas
22
Riko Faizal
80
Tuntas
23
Rini Rustianti
67
Tuntas
24
Rizki Adi Saputra
56
Tidak Tuntas
25
Rizki Subekti
45
Tidak Tuntas
26
Selsa Dwi Cahyani
63
Tidak Tuntas
27
Septiana Yansen Virnata
77
Tuntas
28
Siti Kamsiyah
60
Tidak Tuntas
29
Tyas Damayanti
57
Tidak Tuntas
Jumlah
Rata-rata
Nilai terendah
Nilai Tertinggi
Prasiklus yang terdapat diatas, diperolehi mean 64.3, nilai tertinggi pada tabel
dari 29 Siswa adalah 81 dan nilai terendah 45. Jadi yang memperoleh batas tuntas
sebanyak 13 siswa. Siswa yg memperoleh ketuntasan belajar baru 44,8%. Dilihat
dari nilai rata-rata menulis geguritan belum memenuhi KKM. Karena untuk
memperoleh batas maksimal kelulusan adalah 65.
b. Siklus I
Pembelajaran menulis geguritan dengan aplikasi WhatsApp Grouping masih
sangat minimal dibuktikan pada prasiklus dengan hasil yang belum maksimal serta
belum memenuhi aspek-aspek yg seharusnya ada dalam menulis geguritan.
Perolehan Mean pada tabel 2 siklus I dalam daftar nilai keterampilan menulis
geguritan diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Jadi dari 29 siswa kelas
9H SMPN 1 Karanggayam yang memperoleh diatas nilai rata-rata sebanyak 21 siswa
Penggunaan Aplikasi Whatsapp Groupping terhadap hasil belajar menulis geguritan
Syntax Idea, Vol. 3, No.11, November 2021 2275
dan Perolehan nilai dibawah rata-rata sebanyak 8 siswa. Penilaian tersebut melalui
kegiatan wawancara menggunakan Google Form, karena tindakan siklus I belum
maksimal maka penting adanya tindakan pada siklus II.
Tabel 2
Daftar Nilai Siklus 1 Ketrampilan Menulis Geguritan
No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
nilai
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Anggrey Febrianto
20
10
10
18
20
78
Lulus
2
Apriliya Lutfiana
25
10
10
20
10
75
Lulus
3
Aril Prasetyo
10
10
10
8
12
50
Tidak lulus
4
Arman Rizki R.
15
13
20
10
20
78
Lulus
5
Devy Nur Aissyah
10
20
10
20
20
80
Lulus
6
Dian Lestari
10
20
20
10
21
81
Lulus
7
Efrylia Maharani
10
20
15
10
20
75
Lulus
8
Fadhila Syafiq
10
10
20
10
18
68
Lulus
9
Gani Eka Prayogi
20
10
20
10
10
70
Lulus
10
Gian Farras Hakim
20
10
10
9
10
59
Tidak lulus
11
Imam Suratin Saiful
10
20
10
10
11
61
Tidak lulus
12
Karim Dian Saudi
18
10
10
10
10
58
Tidak lulus
13
Lisa Devina
20
10
10
19
10
69
Lulus
14
Lucky Farhan
Maulana
10
20
20
20
10
80
Lulus
15
Lusiana
10
10
10
20
14
64
Tidak lulus
16
Mardiana Rahayu
20
10
10
10
20
70
Lulus
17
Misman
20
10
10
10
19
69
Lulus
18
Muhamad Hafiz D.
10
20
20
10
29
89
Lulus
19
Nasya Syafira
20
10
19
20
10
79
Lulus
20
Rahma Eritha
10
10
10
10
22
62
Tidak lulus
21
Reza Aditya Tri A.
20
10
10
20
30
90
Lulus
22
Riko Faizal
20
15
23
10
20
88
Lulus
23
Rini Rustianti
10
20
10
16
20
76
Lulus
24
Rizki Adi Saputra
20
10
10
10
19
69
Lulus
25
Rizki Subekti
10
10
10
10
15
55
Tidak lulus
26
Selsa Dwi Cahyani
20
15
10
10
10
65
Lulus
27
Septiana Yansen V.
20
13
10
20
20
83
Lulus
28
Siti Kamsiyah
20
10
10
10
11
61
Tidak lulus
29
Tyas Damayanti
20
10
10
10
20
70
Lulus
Jumlah
2072
Rata-rata
71,4
Nilai tertinggi
90
Nilai terendah
50
c. Siklus II
Agus Budiono
2276 Syntax Idea, Vol. 3, No. 11, November 2021
Pembelajaran menulis geguritan dengan aplikasi WhatsApp Grouping masih
sangat minimal dibuktikan pada prasiklus dengan hasil yang belum maksimal serta
belum memenuhi aspek-aspek yg seharusnya ada dalam menulis geguritan.
Perolehan Mean pada tabel 2 siklus I dalam daftar nilai keterampilan menulis
geguritan diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Jadi dari 29 Siswa kelas
9H SMPN 1 Karanggayam yang memperoleh diatas nilai rata-rata sebanyak 21 siswa
dan Perolehan nilai dibawah rata-rata sebanyak 8 siswa. Penilaian tersebut melalui
kegiatan wawancara menggunakan Google Form, karena tindakan siklus I belum
maksimal maka penting adanya tindakan pada siklus II.
Tabel 3
Daftar Nilai Siklus II Ketrampilan Menulis Geguritan
No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
nilai
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Anggrey Febrianto
20
10
10
20
20
80
Lulus
2
Apriliya Lutfiana
25
10
10
20
12
77
Lulus
3
Aril Prasetyo
15
10
10
10
12
57
Tidak lulus
4
Arman Rizki R.
20
15
15
10
21
81
Lulus
5
Devy Nur Aissyah
14
20
10
20
20
84
Lulus
6
Dian Lestari
10
20
20
10
24
84
Lulus
7
Efrylia Maharani
13
20
15
10
20
78
Lulus
8
Fadhila Syafiq
17
10
20
10
20
77
Lulus
9
Gani Eka Prayogi
20
10
20
10
19
79
Lulus
10
Gian Farras Hakim
20
10
10
10
19
69
Lulus
11
Imam Suratin Saiful
12
20
10
10
11
63
Tidak lulus
12
Karim Dian Saudi
13
10
10
10
10
63
Tidak lulus
13
Lisa Devina
20
10
10
20
19
79
Lulus
14
Lucky Farhan M.
10
20
20
20
15
85
Lulus
15
Lusiana
20
10
10
20
10
70
Lulus
16
Mardiana Rahayu
20
10
10
10
28
78
Lulus
17
Misman
20
20
10
10
15
75
Lulus
18
Muhamad Hafiz D.
21
20
20
10
20
91
Lulus
19
Nasya Syafira
27
10
10
20
20
87
Lulus
20
Rahma Eritha
10
10
10
10
24
64
Tidak lulus
21
Reza Aditya Tri A.
22
10
10
20
30
92
Lulus
22
Riko Faizal
20
17
25
10
20
92
Lulus
23
Rini Rustianti
20
20
10
10
20
80
Lulus
24
Rizki Adi Saputra
20
15
10
10
20
75
Lulus
25
Rizki Subekti
10
10
10
10
18
58
Tidak lulus
26
Selsa Dwi Cahyani
20
15
10
10
20
75
Lulus
27
Septiana Yansen V.
20
16
10
20
20
86
Lulus
28
Siti Kamsiyah
20
10
10
10
24
74
Lulus
29
Tyas Damayanti
20
10
10
10
20
70
Lulus
Jumlah
2223
Rata-rata
76,7
Nilai tertinggi
92
Nilai terendah
57
Penggunaan Aplikasi Whatsapp Groupping terhadap hasil belajar menulis geguritan
Syntax Idea, Vol. 3, No.11, November 2021 2277
d. Siklus III
Perolehan rata-rata nilai pada siklus II adalah 76 dengan nilai tertinggi 92 dan
nilai terendah 57. Siswa yang belum memperoleh batas tuntas yaitu 5 siswa dengan
nilai di bawah 65. Perolehan hasil siklus III nilai rata-rata 81 dengan nilai tertinggi
98 dan nilai terendah 63. Dari Perolehan hasil mean 81 memperlihatkan bahwa
perolehan nilai siswa 93% tuntas.
Pembahasan data data yang dilakukan menggunakan aplikasi WhatsApp
Grouping terhadap hasil belajar menulis geguritan di masa pandemi Covid-19 pada
siswa kelas 9H SMPN 1 Karanggayam mengalami peningkatan dengan berbagai
siklus yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Bahasa Jawa.
Langkah-langkah tertentu dalam pembelajaran tersebut dibagi menjadi tiga
siklus. Kegiatan awal sebelum siklus, guru mempunyai kegiatan yang disebut
prasiklus yang menjadi kegiatan awal sebelum pelaksanaan siklus I-III. Hal ini dalam
pelaksanaan siklus dari perencanaan, implementasi tindakan, dan refleksi yang
dilakukan berkali-kali hingga siklus III dengan menggunakan aplikasi WhatsApp
Grouping. Tabel 5
Daftar Nilai Siklus III Ketrampilan Memulai Geguritan
No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
skor
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Anggrey Febrianto
25
10
10
20
20
85
Lulus
2
Apriliya Lutfiana
25
10
10
20
18
83
Lulus
3
Aril Prasetyo
18
10
10
10
15
63
Tidak lulus
4
Arman Rizki R.
20
15
15
10
26
86
Lulus
5
Devy Nur Aissyah
14
20
10
20
24
88
Lulus
6
Dian Lestari
15
20
20
10
24
89
Lulus
7
Efrylia Maharani
17
20
15
10
20
82
Lulus
8
Fadhila Syafiq
20
10
20
10
20
80
Lulus
9
Gani Eka Prayogi
20
10
20
10
23
83
Lulus
10
Gian Farras Hakim
25
11
10
10
20
76
Lulus
11
Imam Suratin Saiful
12
20
10
10
15
67
Lulus
12
Karim Dian Saudi
16
10
10
10
10
66
Lulus
13
Lisa Devina
24
10
10
20
20
84
Lulus
14
Lucky Farhan M.
20
20
20
10
21
91
Lulus
15
Lusiana
20
10
10
20
18
78
Lulus
16
Mardiana Rahayu
20
12
10
10
28
80
Lulus
17
Misman
20
20
10
10
19
79
Lulus
18
Muhamad Hafiz D.
21
20
20
10
26
97
Lulus
19
Nasya Syafira
25
15
15
20
20
95
Lulus
20
Rahma Eritha
20
10
10
10
23
73
Lulus
21
Reza Aditya Tri A.
28
12
20
10
28
98
Lulus
22
Riko Faizal
20
20
27
10
20
97
Lulus
Agus Budiono
2278 Syntax Idea, Vol. 3, No. 11, November 2021
No
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah
skor
Keterangan
1
2
3
4
5
23
Rini Rustianti
20
20
10
10
26
86
Lulus
24
Rizki Adi Saputra
20
17
10
10
20
77
Lulus
25
Rizki Subekti
14
10
10
10
20
64
Tidak lulus
26
Selsa Dwi Cahyani
20
20
10
10
20
80
Lulus
27
Septiana Yansen V.
20
19
10
20
20
89
Lulus
28
Siti Kamsiyah
20
15
10
10
25
80
Lulus
29
Tyas Damayanti
20
17
10
10
20
77
Lulus
Jumlah
2373
Rata-rata
81,8
Nilai tertinggi
98
Nilai terendah
63
Kesimpulan
Penggunaan aplikasi WhatsApp Grouping terhadap hasil belajar menulis
geguritan di masa pandemi Covid-19 pada siswa kelas 9H SMP N 1 Karanggayam
memang cukup sulit, namun adanya serta pentingnya peran guru untuk melatih siswa
menulis geguritan khususnya pembelajaran Bahasa Jawa harus dipelajari dengan
penilaian yang meningkat, walaupun dengan pembelajaran daring perlu adanya siklus
dalam penilaian hingga memenuhi target nilai. Penulisan geguritan yang melatar
belakangi penggunaan aplikasi WhatsApp termasuk faktor kendala dalam pembelajaran
Bahasa Jawa serta kurangnya minat belajar siswa maka peran guru untuk memberi
stimulus sangat penting.
Penggunaan Aplikasi Whatsapp Groupping terhadap hasil belajar menulis geguritan
Syntax Idea, Vol. 3, No.11, November 2021 2279
BIBLIOGRAFI
Ahmed, S., Shehata, M., & Hassanien, M. (2020). Emerging faculty needs for
enhancing student engagement on a virtual platform. MedEdPublish, 9. Google
Scholar
Annamalai, N. (2018). How Do We Know What is Happening in WhatsApp: A Case
Study Investigating Pre-Service Teachers Online Activity. Malaysian Journal of
Learning and Instruction, 15(2), 207225. Google Scholar
Atsani, K. L. G. M. Z. (2020). Transformasi Media Pembelajaran pada Masa Pandemi
Covid-19. Al Hikmah: Jurnal Study Islam, 1(1), 8293. Google Scholar
Daheri, M., Juliana, Deriwanto, & Amda, A. D. (2020). Efektifitas WhatsApp sebagai
Media Belajar Daring. Jurnal Basicedu, 4(4), 775783. Google Scholar
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring
di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 5561. Google Scholar
Dikananda, A. R., Pratama, F. A., & Rinaldi, A. R. (2019). E-Learning Satisfaction
Menggunakan Metode Auto Model. Jurnal Informatika, 4(22). Google Scholar
Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020). Pembelajaran
pada masa pandemi covid-19. JTP-Jurnal Teknologi Pendidikan, 22(1), 6570.
Google Scholar
Jannah, Z. M. (2021). Analisis Struktur dan Makna dalam Antologi Geguritan
Ngayawara Karya Na Dhien dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa Jawa
di SMA.Universitas Sebelas Maret Google Scholar
Jayanti, M., Utami, A. D., & Rohman, N. (2021). Analisis Proses Pembelajaran Daring
Melalui Media WhatsApp Terhadap Kejenuhan Belajar di Tengah Pandemi Covid-
19 pada Siswa SMP N 1 Padangan Kelas VIII IPS tahun 2021. Jurnal Pendidikan
Edutama, 114. Google Scholar
Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto, H., & Widuroyekti, B. (2020). Pendidikan
Dalam Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sinestesia, 10(1), 4148. Google Scholar
Kusuma, J. W., & Hamidah, H. (2020). Perbandingan hasil belajar matematika dengan
penggunaan platform Whatsapp Group dan webinar Zoom dalam pembelajaran
jarak jauh pada masa pandemik Covid 19. JIPMat, 5(1). Google Scholar
Marlianasari, E. (2012). Upaya Meningkatan Keterampilan Menulis Geguritan Dengan
Teknik Gali Kunci Siswa Kelas Ix Di Smp Muhammadiyah Bagelen Tahun
Pelajaran 2012/2013. Bahasa Jawa-Fkip. Google Scholar
Agus Budiono
2280 Syntax Idea, Vol. 3, No. 11, November 2021
Rosmaya, E. (2018). Pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan
pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok di SMP. DEIKSIS: Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(1), 111127. Google Scholar
Sutrisno, S. D. (2021). Geguritan Majalah Panjebar Semangat: Materi Ajar Apresiasi
Sastra Berbasis Pendidikan Budi Pekerti. Jurnal Diwangkara, 1(1), 4249. Google
Scholar
Syarifudin, A. S. (2020). Impelementasi pembelajaran daring untuk meningkatkan mutu
pendidikan sebagai dampak diterapkannya social distancing. Jurnal Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia Metalingua, 5(1), 3134. Google Scholar
Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif.
Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1). Google Scholar
Copyright holder:
Agus Budiono (2021)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: