Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 3, No.10, Oktober 2021
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PPKN MATERI SISTEM DAN
DINAMIKA DEMOKRASI DENGAN PEMBELAJARAN METODE CERAMAH, BELAJAR AKTIF DAN
PEMBELAJARAN AUTENTIK
Ida Panca Rohyani
SMA Negeri 2 Babelan Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Permasalahan rendahnya
kualitas pembelajaran PPKn di XI.IIS-5 SMA Negeri 2 Babelan
berdasarkan refleksi melalui observasi. Guru kurang memberikan konteks keseharian siswa. Inovasi pembelajaran serta media belum dimanfaatkan dengan baik. Data pendukung adalah hasil belajar 69% siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
75. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian dengan menerapkan Pembelajaran gabungan metode ceramah dan metode belajar aktif dengan metode
Pembelajaran autentik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar Siswa
Kelas XI.IIS-5 SMA Negeri 2 Babelan. Tujuan penelitian tindakan ini adalah: (a) Mengetahui peningkatan prestasi belajar PPKn setelah diterapkannya
Gabungan metode ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode Pembelajaran autentik pada Siswa Kelas
XI.IIS-5, (b) Mengetahui pengaruh
motivasi belajar PPKn setelah diterapkan
Gabungan metode ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode Pembelajaran autentik. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak
tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat
tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas
XI.IIS-5. Data yang diperoleh berupa
hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (62,86%), siklus II
(77,14%), siklus III (94,29%). Simpulan
dari penelitian ini adalah gabungan
metode ceramah dan metode belajar aktif dengan metode
Pembelajaran autentik dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa Kelas XI.IIS-5, serta metode pembelajaran ini dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif pembelajaran PPKn.
Kata Kunci: PPKn;
metode ceramah; metode Pembelajaran autentik
Abstract
The problem of low quality of VAT learning in XI.IIS-5 Sma Negeri 2 Babelan based on
reflection through observation. Teachers don't have an everyday student
context. Learning and media innovation has not been put to good use. Supporting
data is the result of learning from 69% of students who score below the Minimum
Completion Criteria (KKM) of 75. To overcome these problems, research is
conducted by applying combined learning lecture methods and active learning
methods with authentic learning methods. The purpose of this study is to
improve the quality of learning, namely teacher skills, student activities, and
student learning outcomes of Class XI.IIS-5 Babelan
State High School 2. The objectives of this action research are: (a) Knowing
the increase in VAT learning achievement after the application of combined lecture
methods and active learning methods with authentic Learning methods in Students
Grade XI.IIS-5, (b) Knowing the influence of VAT learning motivation after
applying combined lecture methods and active learning methods with authentic
learning methods. This study uses action research (action research) as many as
three rounds. Each round consists of four stages: design, activity and
observation, reflection, and reflection. The target of this study is students
of class XI.IIS-5. Data obtained in the form of formative test results,
observation sheets of teaching and learning activities. From the results of the
analysis found that the achievement of student learning increased from cycle I
to cycle III, namely cycle I (62.86%), cycle II (77.14%), cycle III (94.29%).
The conclusion of this study is that the combination of lecture methods and
active learning methods with authentic learning methods can positively impact
the learning motivation of Class XI.IIS-5 students, and this learning method
can be used as one of the VAT learning alternatives.
Keywords: VAT; method of speech; Authentic learning methods
Received: 2021-09-22; Accepted: 2021-10-05; Published:
2021-10-20
Pendahuluan
Manusia sebagai
komunitas yang memiliki akal dan jiwa dapat
menerima ilmu dari proses interaksi yang dilakukan dengan lingkungannya. Dari ilmu yang diperoleh, manusia dapat mengajari dirinya dan juga dapat mengajarkannya kepada orang lain.
Banyak kita temukan
orang-orang yang bisa mengajarkan
ilmu yang dimilikinya kepada orang lain karena mereka pada awalnya belajar dari orang yang mengajarkan mereka. Artinya mereka diajarkan ilmu bagaimana mengajar yang baik. Namun tidak
sedikit pula orang-orang yang mampu
mengajar orang lain tanpa belajar ilmu mengajar
dari guru mereka (Ichsan, 2016).
Mengajar dapat
dikatakan sebagai kegiatan menghadirkan suatu lingkungan yang kondusif untuk di lakukannya proses belajar. Lingkungan tersebut merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan yaitu tujuan yang hendak dicapai, bahan yang diajarkan, guru dan siswa yang saling berintraksi serta sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan tersebut (Rostiani, 2016).
Pada mereka terdapat
seni mengajar yang telah dimiliki tanpa proses belajar. Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan
informasi ke dalam benak siswa.
Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan
membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif (Subiyantoro, 2021).
Proses�� belajar�� pada�� hakikatnyaadalah kegiatan��
mental�� yang�� tidak tampak. Artinya,�� proses��
perubahan��
yang� terjadi
dalam� diri� seseorang� yang� sedangbelajar tidak� dapat� disaksikan� dengan� jelas,tetapi dapat� dilihat� dari� gejala-gejalaperubahan
perilaku (Nahar, 2016).
Kondisi pembelajaran�� yang kondusif hanya dapat dicapai
jika interaksi sosial berlangsung secara baik, interaksi
sosial yang baik memungkinkan masing-masing personil
menciptakan�� pola�� hubungan�� tanpa�� adanya�� sesuatu�� yang�� mengganggu pergaulannya. Lingkungan� budaya� memberikan� suatu� kondisi� pola� kehidupan� yang sesuai� dengan� pola kehidupan warganya. �lingkungan budaya
diartikan sebagai pola kehidupan yang dijalankan masing-masing���
personil���
dalam���
kesaharian. Kemudian. dalam��� mendukung��� proses pembelajaran�
yang� kondusif� sarana� dan prasarana� adalah� hal� yang�
sangat� vital� dan� harus ada (Arianti, 2019).
Apa yang menjadikan
belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus
mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka
harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit,
menyenangkan, bersemangat
dan penuh gairah. Siswa bahkan sering
meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud) (Syaparuddin, Meldianus, &
Elihami, 2020).
Khusus dalam pembelajaran PPKn, agar siswa dapat memahami
materi yang disampaikan
guru dengan baik, maka proses pembelajaran kontektual, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan
isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa (Efansyah, 2018).
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam
penelitian ini penulis mengambil judul �Peningkatan Prestasi Belajar PPKn Materi Sistem dan Dinamika Demokrasi dengan Pembelajaran Metode Ceramah Dan Metode Belajar Aktif Dengan Metode Pembelajaran Autentik Pada Siswa Kelas XI.IIS-5 di SMA Negeri 2 Babelan
Kabupaten Bekasi Semester I Tahun
Pelajaran 2019/2020�. Tujuan penelitian ini adalah (1.) Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru PPKn dalam meningkatkan
pemahaman siswa belajar PPKn. (2.) Sumbangan pemikiran bagi guru PPKn dalam mengajar dan meningkatkan.
Metode Penelitian
Tempat penelitian
adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 2 Babelan
Kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2019/2020. Subyek penelitian adalah 35 orang siswa-siswi kelas XI.IIS-5 pada pokok bahasan Sistem
dan Dinamika Demokrasi
Pancasila.
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya
penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 2 September 2019 sampai dengan 2 Oktober 2019 pada
semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari (Arikunto, 2021), �yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tinda-kan), observation
(pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
1. Rancangan/rencana
awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran (Jannah, 2021).
2. Kegiatan dan pengamatan,
meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun
pemahaman konsep siswa serta mengamati
hasil atau dampak dari diterapkannya
pembelajaran metode ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode pembelajaran autentik (Fahrudin, Zuliana, & Bintoro, 2018).
3. Refleksi, peneliti
mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dam-pak dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana
yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat
rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
2. Rencana Pelajaran (RP)
3. Lembar Kegiatan
Siswa
4. Tes formatif
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes
buatan guru yang fungsinya adalah: (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah
menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu,
(2) untuk menentukan apakah suatu tujuan
telah tercapai, dan (3) untuk memperoleh suatu nilai (Baharun, 2015). Untuk memperkuat data yang dikumpulkan
maka juga digunakan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh teman sejawat untuk
mengetahui dan merekam aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar (Mariyam, 2021).
Untuk menganalisis
tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan
evaluasi berupa soal tes tertulis
pada setiap akhir putaran (Musyarofah, 2018). Analisis ini dihitung
dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai
ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan
penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, dibagi dengan jumlah
siswa yang adadan diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
Dengan : X = Nilai rata-rata,
Σ X = Jumlah semua nilai, Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan
belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara
perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 2013, yaitu seorang siswa telah
tuntas belajar bila telah mencapai
skor 70% atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap
lebih dari atau sama dengan
70% (Masruroh, 2018). Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
Model Gabungan
Metode ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode Pembelajaran autentik dapat meningkatkan pembelajaran PPKn pada Siswa Kelas XI.IIS-5
SMA Negeri 2 Babelan dengan
indikator sebagai berikut:
1)
Keterampilan
guru dalam mengelola pembelajaran PPKn menggunakan Model Gabungan Metode
ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode Pembelajaran autentik meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik (22 ≤
skor < 33).
2)
Aktivitas
siswa dalam pembelajaran PPKn menggunakan model Gabungan Metode
ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode Pembelajaran autentik meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik (22
≤ skor < 33).
3)
Hasil belajar
PPKn dengan menggunakan model Gabungan Metode
ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode Pembelajaran autentik meningkat dengan ketuntasan belajar individual sebesar
(≥70) dengan ketuntasan
klasikal sekurang-kurangnya
baik (80%).
Hasil dan Pembahasan
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 September 2019, siklus
II tanggal 17 September 2019, dan siklus
III tanggal 1 Oktober 2017 pada kelas
XI.IIS-5 dengan jumlah siswa 35 siswa yang semuanya hadir.
Sampai dengan Siklus III, apa yang telah terlaksana dengan baik maupun
yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan gabungan Metode ceramah dan metode belajar aktif dengan metode
Pembelajaran autentik. Dari
data-data yang telah diperoleh
dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun
ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.
2) Berdasarkan data hasil
pengamatan diketahui bahwa siswa aktif
selama proses belajar berlangsung.
3) Kekurangan pada siklus-siklus
sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar
siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan. Melalui hasil peneilitian
ini menunjukkan bahwa gabungan Metode ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode Pembelajaran autentik memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 62,86%, 77,14%, dan 94,29%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara
klasikal telah tercapai.
Tabel
No |
Uraian |
Siklus II |
Siklus II |
Siklus III |
1 2 3 |
Nilai
rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar |
68,71 22 62,86 |
74,71 27 77,14 |
82,29 33 94,29 |
Berdasarkan
analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dalam setiap
siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar
siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada
setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan
analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran PPKn pada
pokok bahasan Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila dengan gabungan metode
ceramah dan metode belajar aktif dengan metode pembelajaran autentik yang
paling dominan adalah mendengar- kan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi
antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas
isiwa dapat dikategorikan aktif.
Tabel 2
Hasil Observasi Aktivitas
No. |
Aspek yang Diamati |
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
1. |
Mendengarkan
penjelasan teman/ guru |
1 |
2 |
4 |
2. |
Mengerjakan
LKS |
2 |
3 |
4 |
3. |
Berdiskusi/bertanya
dengan teman. |
1 |
2,5 |
3,5 |
4. |
Bertanya
kepada guru. |
2 |
2 |
3 |
5. |
Penyajian
hasil diskusi kelompok. |
1,5 |
2,5 |
3,5 |
6. |
Menanggapi
jawaban teman |
1,5 |
2,5 |
3 |
7. |
Menulis/menyalin
catatan yang relevan dengan kegiatan belajar mengajar. |
2,5 |
2,5 |
3,5 |
8. |
Tidak
berada dalam tugas yang meliputi perca-kapan diluar topik pembelajaran,
mengerjakan sesuatu di luar topik pembelajaran dan keluar kelas tanpa izin |
1,5 |
2,5 |
3,5 |
Sedangkan
untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah
belajar aktif dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di
antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan
LKS/menemukan konsep, menjelas-kan, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana
prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
Tabel 3
No |
Kategori
pengamatan |
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
1 |
Menyampaikan
tujuan |
4.4% |
6.7% |
6.7% |
2 |
Memotivasi
siswa |
8.9% |
6.7% |
6.7% |
3 |
Mengkaitkan
dengan pelajaran sebelumnya |
8.9% |
6.7% |
11.1% |
4 |
Menyampaikan
materi/ langkah-langkah/ strategi |
6.7% |
11.1% |
13.3% |
5 |
Menjelaskan
materi yang sulit |
13.3% |
11.1% |
11.1% |
6 |
Membimbing
dan mengamati siswa dalam menemukan konsep |
22.2% |
24.4% |
22.2% |
7 |
Meminta
siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan |
11.1% |
8.9% |
11.1% |
8 |
Memberikan
umpan balik |
17.8% |
15.6% |
13.3% |
9 |
Membimbing
siswa merangkum pelajaran |
8.9% |
6.7% |
11.1% |
Kesimpulan
Dari hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1.) Pembelajaran dengan gabungan Metode ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode Pembelajaran autentik memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap
siklus, yaitu siklus I (62,86%), siklus II
(77,14%), siklus III (94,29%). (2.) Penerapan gabungan Metode ceramah dan metode belajar aktif dengan
metode Pembelajaran autentik mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat mening-katkan
motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa hasil wawancara
yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan gabungan Metode ceramah dan metode belajar aktif dengan metode
Pembelajaran autentik sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
BIBLIOGRAFI
Arianti, Arianti. (2019). Urgensi
Lingkungan Belajar Yang Kondusif Dalam Mendorong Siswa Belajar Aktif. Didaktika:
Jurnal Kependidikan, 11(1), 41�62.Google Scholar
Arikunto, Suharsimi. (2021). Penelitian
tindakan kelas: Edisi revisi. Jakarta. Bumi Aksara.
Google Scholar
Baharun, Hasan. (2015). Penerapan
pembelajaran active learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa di
madrasah. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 1(1). 34-46. Google Scholar
Efansyah, H. Noor. (2018). Meningkatkan
Prestasi Belajar Pkn Materi Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara-Negara Di
Asia Tenggara Melalui Metode Pengajaran Berbasis Tugas/Proyek Pada Siswa Kelas
Vi Sdn Pulau Kuu Kecamatan Muara Uya Kabupatentabalong. Jurnal Langsat, 5(1). 59-62. Google Scholar
Fahrudin, Achmad Gilang, Zuliana, Eka,
& Bintoro, Henry Suryo. (2018). Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika
melalui Realistic Mathematic Education Berbantu Alat Peraga Bongpas. Anargya:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(1), 14�20. Google Scholar
Ichsan, Muhammad. (2016). Psikologi
pendidikan dan ilmu mengajar. JURNAL Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling,
2(1), 60�76. Google Scholar
Jannah, Nurul Riyawati. (2021). Meningkatkan
Hasil Belajar Materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah, Mencintai Al-Qur�an
Dengan Menggunakan Model Blended Learning Pada Siswa Kelas Viii A Di Smp Negeri
4 Tamban Kabupaten Barito Kuala Tahun Pelajaran 2021/2022. Prosiding
Pendidikan Profesi Guru Agama Islam (Ppgai), 1(1), 1502�1510. Google Scholar
Mariyam, Mariyam. (2021). Meningkatkan
Prestasi Belajar Keragaman Suku Dan Budaya Indonesia Dengan Metode Bertukar
Pasangan Pada Siswa Kelas V Sdn Sumendi Iii Kecamatan Tongas Kabupaten
Probolinggo. Pedagogy: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(1),
27�33. Google Scholar
Masruroh, Anik. (2018). Peningkatan Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Kajian Teks Deskripsi melalui Model Jigsaw Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan: Riset Dan Konseptual, 2(3), 307�312. Google Scholar
Musyarofah, Atiqatul. (2018). Upaya
Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam melalui Metode
Inkuiri pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Genteng Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran
2017/2018. Tarbiyatuna: Kajian Pendidikan Islam, 2(2), 86�96. Google Scholar
Nahar, Novi Irwan. (2016). Penerapan teori
belajar behavioristik dalam proses pembelajaran. Nusantara: Jurnal Ilmu
Pengetahuan Sosial, 1(1). 64-74. Google Scholar
Rostiani, Gita. (2016). Pemanfaatan Lingkungan
Sebagai Sumber Belajar Dengan Metode Kontekstual (Contextual Teaching And
Learning) Untuk Meningkatkan Aktuvitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Dalam
Pembelajaran Ips Pada Materi Keragaman Kenampakan Alam. Fkip Unpas. 9 (1).18-27 Google Scholar
Subiyantoro, Rudy. (2021). Peningkatan
Prestasi Belajar IPS Pada Materi Interaksi Sosial Melalui Metode Pengajaran
Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Mantup. Jurnal
Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia, 1(1), 10�17. Google Scholar
Syaparuddin, Syaparuddin, Meldianus, Meldianus, &
Elihami, Elihami. (2020). Strategi pembelajaran aktif dalam meningkatkan
motivasi belajar pkn peserta didik. Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, 1(1), 30�41. Google Scholar
Ida Panca Rohyani (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |