Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 3, No.10, Oktober 2021
ANALISIS
PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULLNESS TERHADAP
KEPUASAAN PENGGUNA APLIKASI E-BENEFIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
PADA PT ASURANSI JIWA CENTRAL ASIA RAYA DI JAKARTA
Bugi Tri Harso, Dino Arletta, Kusumo
Adi
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Budi Luhur
Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Pandemi Covid-19
memukul banyak sektor usaha, tak terkecuali perusahaan asuransi, sehingga
Manajemen berusaha mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan dengan
mengevaluasi kinerja karyawannya dimasa pandemi Covid-19 dalam penggunaan
teknologi informasi aplikasi E-BENEFIT. Penelitian ini
dilakukan dengan alasan mencari tahu ketidakpuasan
dari pengguna terhadap sistem tersebut seperti informasi yang dibutuhkan masih
salah, masih ada error bugs, butuh
waktu lama saat menarik data atau mengupload dokumen kedalam sistem dan
kurangnya fitur yang dibutuhkan oleh karyawan (user). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana
masalah dan hipotesis telah ditentukan dan dijabarkan diawal, tahap selanjutnya
melakukan survey dengan menyebarkan kuisioner kepada 50 orang karyawan
PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya pengguna aplikasi E-BENEFIT untuk
mendapatkan data. Data yang dikumpulkan dianalisis dan pengujian hipotesis dilakukan dengan metode korelasi, regresi
dan analisis jalur (path analysis)
dengan persyaratan uji validitas/reliabilitas dan statistik deskriptif dengan
menggunakan software SPSS. Hasil dari penelitian ini dapat
mengetahui bahwa variabel Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Perceived Usefulness berpengaruh positif
terhadap kepuasan pengguna dan variabel kepuasan pengguna berpengaruh positif
terhadap kinerja individu karyawan.
Kata Kunci: kualitas
sistem; kualitas informasi; perceived usefulness; kepuasan
pengguna; kinerja individu
Abstract
The
Covid-19 pandemic hit many business sectors, including insurance companies, so
Management is working to maintain and improve the company's performance by
evaluating the performance of its employees during the Covid-19 pandemic in the
use of E-BENEFIT application information technology. This research is conducted
on the basis of knowing dissatisfaction from users with the system such as the
information needed is still wrong, there are still bug errors, it takes a long
time when pulling data or uploading documents into the system and lack of
features needed by employees (users). This study uses a quantitative approach
where problems and hypotheses have been determined and spelled out at the
beginning, the next stage of conducting a survey by distributing questionnaires
to 50 employees of PT Asuransi Jiwa Asia Tengah Raya
users of the E-BENEFIT application to obtain data. The collected data is analyzed and hypothesis testing is conducted by correlation
analysis methods, regressions and pathways with descriptive validity and
statistical test requirements using SPSS software. The results of this study
can be found that the variables of System Quality, Information Quality,
Perceived Usability positively affect user satisfaction and user satisfaction
variables positively affect the individual performance of employees.
Keywords: system quality; information
quality; perceived usefulness; user���� ��satisfaction; individual performance
Received:
2021-09-22; Accepted: 2021-10-05; Published: 2021-10-20
Pendahuluan
Pandemi
Covid-19 memukul banyak sektor usaha, tak
terkecuali perusahaan asuransi. Hal ini menjadi tantangan bagi manajemen untuk memutar otak
dan mengatur strategi melaju
ditengah krisis. Sehingga manajemen harus tetap menjaga
kinerja karyawannya untuk tetap memberikan
pelayanan yang terbaik terhadap nasabah, agar proses bisnis yang berjalan saat ini tidak
terganggu.
Otorisasi
Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan,
akan terjadi tiga hal di masa pandemi hingga Covid-19 berakhir. Pertama, terjadi pengurangan bisnis asuransi (demand
reduction), Asosiasi Asuransi
Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pertumbuhan
premi pada 2020 terkoreksi 6,1%
secara tahunan dari Rp199,87 triliun di 2019 menjadi Rp187,59 triliun.
Kedua, terjadi
peningkatan klaim karena para nasabah memerlukan uang untuk memenuhi
kebutuhannya. Alasan klaim lainnya, untuk mencairkan (redemption) investasi jatuh tempo mereka, menurut Asosiasi Asuransi
Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat klaim nilai tebus atau surrender mengalami pertumbuhan 7,8% (yoy) menjadi Rp 90,76 triliun
di tahun 2020. Untuk total klaim dan manfaat secara industri pada kuartal IV
Tahun 2020 mencapai Rp41,49 triliun masih meningkat sebesar 5,7% dibandingkan
dengan Kuartal III Tahun 2020 di Rp39,25 triliun. Klaim meninggal dunia pada
Kuartal IV Tahun 2020 meningkat sebesar 4,2% dibandingkan dengan Kuartal III
2020, dari Rp3,30 triliun di Kuartal III�
2020 menjadi Rp3,44 triliun di Kuartal IV Tahun 2020.
Klaim tersebut telah dibayarkan kepada 9,128 pemegang polis, meskipun
pemerintah menyatakan bahwa Covid-19 merupakan pandemi. Komitmen industri
asuransi jiwa konsisten kepada nasabah. Ketiga, terjadi peningkatan permintaan (increase
in demand) seperti pada enam bulan setelah wabah sars berakhir maka terjadi
peningkatan premi dua kali lipat.
Manajemen berusaha mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan
dengan mengevaluasi kinerja karyawannya dimasa pandemi Covid-19 dalam
penggunaan teknologi informasi. Dalam era kemajuan teknologi saat ini, peran
teknologi informasi dan sistem informasi sangat penting sekali untuk menunjang
kinerja sebuah perusahaan agar lebih efektif dan efisien. Teknologi informasi
dan sistem informasi meruapakan sebuah cara
agar perusahaan dapat meningkatkan
daya saing dengan
para kompetitornya, tidak sedikit perusahaan berinvestasi yang
begitu besar dalam teknologi informasi dan sistem informasi. Kesuksesan
pengembangan sistem informasi sangat berpengaruh pada
kesesuaian dan harapan antara sistem analis dengan pengguna
(user).
Tujuan mengembangkan sistem informasi untuk meningkatkan kinerja, efiktif
dan efisiensi karyawan dalam menjalankan proses bisnis yang berjalan disebuah
perusahaan. Sistem informasi baik juga dapat membantu manajemen untuk mengambil
keputusan karena sistem informasi dapat memberikan data secara akurat dan
cepat� Sehingga manajemen memutuskan
untuk mengevaluasi sebuah sistem informasi E-BENEFIT. Dengan mencari tahu
ketidakpuasan dari pengguna terhadap sistem tersebut seperti masih ada error bugs,
butuh waktu lama saat menarik data atau mengupload dokumen kedalam sistem� dan kurangnya fitur yang dibutuhkan oleh
karyawan (user). Hal tersebut sangat penting karena mengingat peranan karyawan
yang sangat besar dalam memberikan pelayanan dan proses bisnis perusahaan agar
berjalan dengan baik untuk mendukung eksistensi perusahaan.
Dalam menerapkan suatu sistem informasi, kepuasan pengguna dapat
dipengaruhi oleh kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan (Fendini, 2013). Jika karyawan (user)
sudah puas dengan sistem informasi sebagai suatu alat kerja dalam menyajikan
informasi dan mempermudah proses bisnis yang ada. Kerja karyawan akan efektif
dan efisien, sehingga kinerja dan pemberian pelayanan kepada nasabah tidak akan
terganggu ditengah� pandemi covid-19.
Jika nasabah memang harus mencairkan (redemption) investasi jatuh tempo
mereka, diharapkan dimasa depan dengan kondisi perekonomian yang lebih baik,
nasabah akan mempercayakan lagi dengan membeli polis asuransinya di PT Asuransi
Jiwa Central Asia Raya.
Suatu sistem yang sukses diimplementasikan adalah sistem yang mempunyai
kinerja yang baik yang berarti bahwa sistem tersebut mempunyai kemampuan
hardware dan software dalam mendukung sistem dan kemudahan dalam pemakaiannya
yang berdampak pada peningkatan kinerja individu maupun organisasi (Setiono, 2016).
E-BENEFIT adalah sebuah sistem informasi milik PT Asuransi Jiwa Central
Asia Raya untuk asuransi corporate yang digunakan oleh karyawan CAR seperti
marketing untuk memberikan informasi polis asuransi kepada pemegang polis (HRD)
dan peserta polis, TCM (Treasury & Cash Management) membuat laporan
dana ASO (Administrative Services Only) atau Deposit pemegang polis, CS (customer
service) untuk memberikan surat penjaminan kepada nasabah, melihat manfaat
apa saja yang diterima oleh Nasabah, jumlah limit klaim yang bisa
digunakan� dan proses penjaminan yang
dilakukan oleh nasabah apakah diterima atau ditolak oleh pihak PT Asuransi Jiwa
Central Asia Raya.
Penelitian inti bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas
informasi dan perceived usefulness yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna
dalam menggunakan aplikasi E-BENEFIT serta pengaruh kepuasan pengguna terhadap
peningkatan kinerja individu karyawan.
Metode Penelitian
Sebuah penelitian pada umumnya terdapat pendekatan dan
metode penelitian yang bisa dipakai merujuk pada rumusan masalah, tujuan
penelitian dan hipotesis penelitian. (Sugiyono, 2019)
mengemukakan
bahwa metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan ibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Penelitian ini digunakan
pendekatan kuantitatif dimana masalah dan hipotesis telah ditentukan dan dijabarkan
diawal, tahap selanjutnya melakukan survey dengan menyebarkan kuisioner untuk
mendapatkan data serta melakukan analisis dengan statistika atau secara
matematis.
Berdasarkan teori tersebut, data
yang diperoleh dari sampel populasi penelitian menggunakan teknik penelitian
survey. Penelitian ini dilakukan di PT AJ Central Asia Raya dengan mengambil
sampel dari seluruh karyawan kantor pusat PT AJ Central Asia Raya yang
menggunakan sistem aplikasi E-BENEFIT yaitu sebanyak 50 orang. Pengumpulan data
melalui kuesioner yang disajikan melalui serangkaian pernyataan yang telah
disusun sebelumnya dengan formulasi dan urutan tertentu yang dibagikan kepada
responden sebagai sampel.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif menurut (Sugiyono, 2017a), adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, sebagai metode ilmiah
atau scientific karena telah memenuhi kaidah ilmiah secara konkrit atau
empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode kuantitatif
bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan yang digunakan untuk
meneliti pada populasi maupun sampel tertentu, pengumpulan data dengan
menggunakan instrument penelitian, serta analisis data yang bersifat
kuantitatif atau statistik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
karena penelitian ini menggunakan angka-angka dengan perhitungan statistik
serta bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat.
Penelitian ini bertujuan untuk
menguji hipotesis dan menjelaskan pengaruh hubungan antara variabel-variabel, yaitu
kualitas sistem, kualitas informasi, perceived
usefulness terhadap kepuasan pengguna, dan kepuasan pengguna terhadap
kinerja individual.
Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data yang diperoleh
dari responden dengan menyebarkan kuesioner untuk diisi pertanyaan yang
berkaitan dengan penelitian, menurut (Sugiyono, 2017b) data primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Dalam usaha untuk mendapatkan
data yang dibutuhkan metode
yang digunakan adalah Kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan metode Skala Likert 5 poin, Menurut (Sofyan, 2016)
skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu objek
atau fenomena tertentu. Dalam pengukuran kuesioner penelitian ini, setiap responden
diminta pendapatnya mengenai suatu pernyataan yang telah dirancang sedemikian rupa untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dengan
menyediakan alternatif jawaban di dalam kuesioner sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang paling sesuai. Skala
penilaian dimulai dari nilai 1 dengan
kondisi tanggapan negatif (minimal) sampai nilai 5 dengan kondisi tanggapan positif (maksimal). Dalam penelitian ini ada dua variabel
yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Berikut penjelasannya :
1.
Variabel Independen (variabel
bebas)
Menurut (Sugiyono, 2017b) endefinisikan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel independen adalah:
a.
Kualitas Sistem (X1)
Menurut (Dwidienawati, Abdinagoro, Tjahjana, &
Gandasari, 2020) berpendapat bahwa kualitas sistem adalah integrasi
fungsi sistem dan operasi sistem keandalan berdasarkan persepsi pengguna. Indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari DeLone dan McLean dalam (Maryana, Ridhawati, & Sayekti, 2018) dengan skala
Likert 5 poin.
b.
Kualitas Informasi
(X2)
Kualitas informasi
dapat diartikan pengukuran kualitas konten dari sistem
informasi (Buana, M.M.I.B.G., dan Wirawati, 2018), Kualitas informasi secara
langsung berkaitan dengan bagaimana informasi dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan untuk mencapai tujuan organisasi. Informasi yang berkualitas dapat
membantu menyelesaikan tugas dengan lebih efisien dan efektif (Fitriati, Tubastuvi, &
Anggoro, 2020) Indikator variabel
yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Rai et al. dalam (Utomo et al, 2017) dengan skala Likert 5 poin.
Menurut (Rukmiyati & Mareni, 2013) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness)
sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu
akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Sedangkan menurut (Ly & Le-Hoang,
2020) Perceived usefulness adalah bahwa seseorang percaya bahwa menggunakan
sistem tertentu akan meningkatkan produktivitas kerjanya.. Indikator
variabel yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari
(Oentario, Harianto, & Irawati, 2017) dengan skala
Likert 5 poin.
2.
Variabel Dependen
(variabel terikat)
Menurut (Sugiyono,
2017b) variabel
dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini terdiri dari:
a.
Kepuasan Pengguna
(Y1)
Kepuasan Pengguna,
adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi (Utomo, Ardianto, & Sisharini, 2017). Indikator
variabel yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari
(Maryana et al.,
2018) dengan skala
Likert 5 poin.
.
b.
Kinerja Individu (Y2)
kinerja adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan
oleh seseorang dalam memberikan kontribusi kepada organisasi (Tulodo & Solichin, 2019) dengan skala
Likert 5 poin.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Penelitian
Berdasarkan
hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini agar dapat teruji, maka
seharusnya perlu dilakukan suatu pengujian dengan metode statistic parametris, dimana dalam metode
tersebut menyertakan bahwa dats yang akan dianalisa yang memenuhi syarat dan kriteria yang memenuhi syarat dan kriteria tersebut akan diuji
dan dijabarkan di bawah ini, baik dalam
menentukan tingkat valid
data tersebut.
Pernyataan-pernyataan
yang terkandung dalam kuisoner untuk variable Kualitas Sistem (X1), Kualitas Informasi (X2), Perceived
Usefulness (X3), Kepuasan Pengguna
(Y1), dan Kinerja Individu (Y2) sebagai
variable yang di susun sedemikian
rupa sehingga dianggap mampu memberikan masukan (input) data bagi penulis. Butir-butir
pernyataan di susun dan diukur dalam skala
linkert dengan bobot nilai 1 � 5, yaitu dengan pernyataan-pernyataan
mulai dari sangat setuju (5), setuju (4), netral (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Deskripsi hasil penelitian di peroleh berdasarkan 700 responden yang dijadikan sampel yang terdiri dari 50 orang karyawan yang menggunakan aplikasi E-BENEFIT di
PT AJ Central Asia Raya.
Analisi
deskriptif karakteristik responden terdiri dari table yang berisi tentang jenis kelamin,
departemen tempat bekerja. Karekteristik data dikelolah berdasarkan data kuisoner secara lengkap yang dilihat.
1. Jenis
Kelamin
Sebaran
responden berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada table berikut ini:
Jumlah responden terbanyak perempuan yaitu sebanyak 36 orang atau 72% dan jumlah responden laki-laki adalah 14 orang atau 28 %.
2. Departemen
Sebaran responden berdasarkan departemen dapat dilihat pada table berikut ini:
Jumlah responden terbanyak dari departemen Customer Service yaitu
sebanyak 35 orang atau 70%,
yang kedua dari departemen marketing 11 orang atau
22% dan jumlah responden ketiga dari departeme
Treasury and Cash Management adalah 4 orang atau 8 %.
3. Uji
Instrumen Penelitian
Pengujian
validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir penyataan yang ada dalam sebuah
kuisoner, apakah isi dari butir-butir
pernyataan tersebut sudah valid dan reliable, jika butir-butir pernyataan tersubut sudah valid dan reliabel berarti butir-butir pernyataan tersebut sudah bias untuk mengukur faktor-faktornya.
1) Uji
Validitas
Pengujian
Validitas dilakukan untuk mengetahui valid tidaknya suatu kuesioner dari masing-masing variabel tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan korelasi produk Moment Pearson, masing-masing skor
pernyataan dikorelasikan dengan skor total dalam satu variabel.
Metode ini menyatakan suatu pernyataan adalah valid apabila dari suatu variabel
nilai r hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > dari r tabel (n - 2). Alpha
(α) yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah 5%. Keterangan :
N : Jumlah responden
α :
Batas toleransi kesalahan dalam penelitian
a. Uji Validitas Variabel Kualitas
Sistem (X1)
Uji validitas kualitas sistem ini dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk df = n - 2. Dalam penelitian
ini df = 50-2 atau df = 48 dengan α 0,05 didapat r tabel dua sisi
sebesar 0,2787. Jika r hitung
(per item) lebih besar r tabel berarti pernyataan
tersebut dikatakan valid.
Uji Validitas Variabel Kualitas Sistem
Item-Total Statistics |
||||
|
Scale Mean if Item Deleted |
Scale Variance if Item Deleted |
Corrected Item-Total Correlation |
Cronbach's Alpha if Item Deleted |
X1.1 |
17.2600 |
7.543 |
.569 |
.741 |
X1.2 |
17.7200 |
6.369 |
.567 |
.725 |
X1.3 |
18.1800 |
6.314 |
.550 |
.730 |
X1.4 |
17.8200 |
6.069 |
.663 |
.698 |
X1.5 |
17.3600 |
7.133 |
.417 |
.763 |
X1.6 |
17.8600 |
6.858 |
.413 |
.767 |
Sumber: Hasil Output SPSS v.20.0
Berdasarkan tabel 1,
terlihat 6 butir pernyataan yang dinyatakan valid.
Dari 6 pernyataan tersebut bahwa variabel kualitas sistem memiliki rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > rtabel. Analisis output kualitas sistem dapat dilihat sebagai
berikut :
rhitung Pernyataan
1, dengan nilai 0,569>
0,2787, dapat disimpulkan
valid rhitung Pernyataan 2,
dengan nilai 0,567
>0,2787, dapat disimpulkan
valid rhitung Pernyataan 3,
dengan nilai 0,550
>0,2787, dapat disimpulkan
valid rhitung Pernyataan 4,
dengan nilai 0,663
>0,2787, dapat disimpulkan
valid rhitung Pernyataan 5,
dengan nilai 0,417
>0,2787, dapat disimpulkan
valid rhitung Pernyataan 6,
dengan nilai 0,413
>0,2787, dapat disimpulkan
valid.
2) �Uji Validitas Variabel
Kualitas Informasi (X2)
Uji
validitas kualitas informasi membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk df = n - 2. Dalam penelitian
ini df = 50-2 atau df = 48 dengan α 0,05 didapat r tabel dua sisi
sebesar 0,2787. Jika r hitung
(per item) lebih besar r tabel dapat disimpulkan
pernyataan tersebut dapat dikatakan valid.
Tabel 2
Uji Validitas Variabel
Kualitas Informasi (X2)
Item-Total Statistics |
||||
|
Scale
Mean if Item Deleted |
Scale
Variance if Item Deleted |
Corrected Item-Total
Correlation |
Cronbach's Alpha if
Item Deleted |
X2.1 |
19.0400 |
5.549 |
.463 |
.798 |
X2.2 |
18.9400 |
5.241 |
.597 |
.772 |
X2.3 |
18.9800 |
5.081 |
.573 |
.775 |
X2.4 |
19.1000 |
4.541 |
.755 |
.730 |
X2.5 |
19.1400 |
5.225 |
.455 |
.803 |
X2.6 |
19.2000 |
4.857 |
.572 |
.776 |
Sumber: Hasil Output SPSS
v.20.0
Berdasarkan tabel 2, terlihat 6 butir pernyataan yang dinyatakan valid. Dari 6 pernyataan
tersebut bahwa variabel kualitas informasi memiliki rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total
Correlation > rtabel.
Analisis
output kualitas informasi
di atas dapat dilihat sebagai berikut :
rhitung Pernyataan 1, dengan nilai 0,463> 0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 2, dengan nilai 0,597 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 3, dengan nilai 0,573 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 4, dengan nilai 0,755 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 5, dengan nilai 0,455 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 6, dengan nilai 0,572 >0,2787, dapat disimpulkan valid
3) Uji
Validitas Variabel Perceived Usefulness (X3)
Uji
validitas perceived usefulness membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel untuk df = n - 2. Dalam penelitian
ini df = 50-2 atau df = 48 dengan α 0,05 didapat r tabel dua sisi
sebesar 0,2787. Jika r hitung
(per item) lebih besar r tabel berarti pernyataan
tersebut dapat dikatakan valid.
Tabel 3
Uji Validitas Variabel
Perceived Usefulness (X3)
|
Scale Mean if Item Deleted |
Scale Variance if Item Deleted |
Corrected Item-Total Correlation |
Cronbach's Alpha if Item Deleted |
X3.1 |
19.8200 |
7.783 |
.832 |
.930 |
X3.2 |
19.8800 |
7.659 |
.836 |
.930 |
X3.3 |
19.9400 |
7.649 |
.811 |
.933 |
X3.4 |
19.9400 |
7.445 |
.879 |
.924 |
X3.5 |
19.9400 |
8.058 |
.844 |
.930 |
X3.6 |
20.0800 |
7.830 |
.759 |
.939 |
Sumber: Hasil Output SPSS v.20.0
Berdasarkan tabel 3, terlihat 6 butir pernyataan yang dinyatakan valid. Dari 6 pernyataan
tersebut bahwa variabel perceived usefulness memiliki
rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total
Correlation > rtabel. Analisis
output perceived usefulness dapat dilihat
sebagai berikut :
rhitung Pernyataan 1, dengan nilai 0,832> 0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 2, dengan nilai 0,836 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 3, dengan nilai 0,811 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 4, dengan nilai 0,879 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 5, dengan nilai 0,844 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 6, dengan nilai 0,759 >0,2787, dapat disimpulkan valid
4) Uji
Validitas Variabel Kepuasan
Pengguna (Y1)
Uji
validitas kepuasan pengguna membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk df = n - 2. Dalam penelitian
ini df = 50-2 atau df = 48 dengan α 0,05 didapat r tabel dua sisi
sebesar 0,2787. Jika r hitung
(per item) lebih besar r tabel berarti pernyataan
tersebut dikatakan valid.
Tabel 4
Uji Validitas Variabel Kepuasan Pengguna (Y1)
Item-Total
Statistics |
||||
|
Scale Mean if Item Deleted |
Scale Variance if Item Deleted |
Corrected Item-Total Correlation |
Cronbach's Alpha if Item Deleted |
Y1.1 |
15.3800 |
4.077 |
.654 |
.780 |
Y1.2 |
15.3600 |
3.990 |
.668 |
.774 |
Y1.3 |
15.5400 |
3.356 |
.638 |
.780 |
Y1.4 |
15.5200 |
3.847 |
.649 |
.775 |
Y1.5 |
15.7200 |
3.553 |
.541 |
.815 |
Sumber:
Hasil Output SPSS v.20.0
Berdasarkan tabel 4, terlihat 5 butir pernyataan yang dinyatakan valid. Dari 5 pernyataan
tersebut bahwa variabel kepuasan pengguna memiliki rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total
Correlation > rtabel.
Analisis
output kepuasan pengguna dapat dilihat sebagai
berikut :
rhitung Pernyataan 1, dengan nilai 0,654> 0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 2, dengan nilai 0,668 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 3, dengan nilai 0,638 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 4, dengan nilai 0,649 >0,2787, dapat disimpulkan valid rhitung Pernyataan 5, dengan nilai 0,541 >0,2787, dapat disimpulkan valid
5) Uji
Validitas Variabel Kinerja Individu
(Y2)
Uji
validitas kinerja individu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk df = n - 2. Dalam penelitian
ini df = 50-2 atau df = 48 dengan α 0,05 didapat r tabel dua sisi
sebesar 0,2787. Jika r hitung
(per item) lebih besar r tabel berarti pernyataan
tersebut dapat dikatakan valid.
Tabel 5
Uji Validitas Variabel
Kinerja Individu (Y2)
Item-Total
Statistics |
||||
|
Scale Mean
if Item Deleted |
Scale
Variance if Item Deleted |
Corrected
Item-Total Correlation |
Cronbach's
Alpha if Item Deleted |
Y2.1 |
19.1800 |
5.171 |
.694 |
.857 |
Y2.2 |
19.4000 |
5.224 |
.633 |
.867 |
Y2.3 |
19.1400 |
5.102 |
.612 |
.872 |
Y2.4 |
19.3800 |
4.893 |
.684 |
.859 |
Y2.5 |
19.3000 |
5.194 |
.732 |
.851 |
Y2.6 |
19.2000 |
5.184 |
.804 |
.842 |
Sumber: Hasil Output SPSS v.20.0
Berdasarkan tabel 5, terlihat 6
butir pernyataan yang dinyatakan valid. Dari 6 pernyataan tersebut bahwa
variabel kinerja individu memiliki rhitung yang merupakan nilai dari Corrected
Item-Total Correlation > rtabel.
Analisis output kinerja
individu dapat dilihat sebagai berikut :
rhitung Pernyataan 1, dengan nilai 0,694>
0,2787, dapat disimpulkan
valid
rhitung Pernyataan 2, dengan nilai 0,633
>0,2787, dapat disimpulkan
valid rhitung Pernyataan 3, dengan
nilai 0,612 >0,2787, dapat disimpulkan
valid rhitung Pernyataan 4, dengan
nilai 0,684 >0,2787, dapat disimpulkan
valid rhitung Pernyataan 5, dengan
nilai 0,732 >0,2787, dapat disimpulkan
valid rhitung Pernyataan 6, dengan
nilai 0,804 >0,2787, dapat disimpulkan
valid.
4.
Uji
Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.
Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten. Untuk menilai sebuah pertanyaan reliabel dapat dilihat dari
nilai Cronbach alpha pada setiap
pertanyaan. Suatu pernyataan dinyatakan reliable jika mempunyai nilai Cronbach alpha > 0,60.
1) Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Sistem (X1)
Tabel 6
Uji Validitas Variabel Kualitas Sistem (X1)
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
.772 |
6 |
Sumber : Hasil
Output SPSS v.20.0
Tabel 6 menunjukan tabel
Reliability Statistics yang menunjukan suatu variabel dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten dan Croncbach`s Alpha
0,772 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan�pernyataan dalam variabel
kualitas sistem adalah reliabel, artinya adalah bahwa hasil pengukuran variabel
kualitas sistem adalah reliabel.
2) Uji Reliabilitas Variabel
Kualitas Informasi (X2)
Tabel 7
�Uji Validitas
Variabel Kualitas Informasi (X2)
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
.807 |
6 |
Sumber : Hasil
Output SPSS v.20.0
Tabel 7 menunjukan tabel
Reliability Statistics yang menunjukan suatu variabel dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten dan Croncbach`s Alpha
0,807 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam variabel kualitas informasi adalah
reliabel, artinya adalah bahwa hasil pengukuran variabel kualitas informasi adalah
reliabel.
3) Uji Reliabilitas Variabel
Perceived Usefulness (X3)
Tabel 8
Uji Validitas Variabel Perceived Usefulness
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
.942 |
6 |
Sumber : Hasil Output SPSS v.20.0
Tabel 8 menunjukan tabel
Reliability Statistics yang menunjukan suatu variabel dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten dan Croncbach`s Alpha
0,942 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan�pernyataan dalam variabel
perceived usefulness adalah reliabel, artinya adalah bahwa hasil pengukuran
variabel perceived usefulness adalah reliabel.
4) Uji Reliabilitas Variabel
Kepuasan Pengguna (Y1)
Tabel 9
Uji Validitas Variabel Kepuasan Pengguna (Y1)
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
.820 |
5 |
Sumber : Hasil Output SPSS v.20.0
Tabel 9 menunjukan tabel
Reliability Statistics yang menunjukan suatu variabel dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten dan Croncbach`s Alpha
0,820 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan�pernyataan dalam variabel
kepuasan pengguna adalah reliabel, artinya adalah bahwa hasil pengukuran
variabel kepuasan pengguna adalah reliabel.
5) Uji Reliabilitas Variabel
Kinerja Individu (Y2)
Tabel 10
Uji Validitas Variabel Kinerja Individu (Y2)
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
.879 |
6 |
Sumber : Hasil Output SPSS
v.20.0
Tabel 10 menunjukan tabel Reliability Statistics yang
menunjukan suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap
pertanyaan selalu konsisten dan Croncbach`s Alpha 0,879 > 0,60. Dapat
disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam variabel
kinerja individu adalah reliabel, artinya adalah bahwa hasil pengukuran
variabel kinerja individu adalah reliabel.
5.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan
untuk mengukur apakah variabel-variabel yang akan diteleiti dapat disebut
sebagai variabel yang baik jika variabel tersebut memenuhi asumsi normalitas
data dan terbebas dari asumsi klasik statistik.
1) �Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dapat terlihat dengan pendekatan Kolmogorov-smirnov. Sebelumnya, peneliti menentukan besarnya variabel residual dengan menggunakan bantuan SPSS. Setelah didapatkan residualnya, maka berikut ini adalah
uji kolmogorov-smirnov.
Tabel 11
Uji Kolmogorov Smirnov Persamaan Satu
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
50 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
0E-7 |
Std. Deviation |
1.15270609 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.127 |
Positive |
.088 |
|
Negative |
-.127 |
|
Kolmogorov-Smirnov Z |
.895 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.400 |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
Sumber : Hasil Output SPSS v.20.0
Berdasarkan tabel 11 diatas,
Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,400> 0,05 maka dapat dinyatakan data
residual pada penelitian ini berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas dapat
terlihat dengan pendekatan kolmogorov- smirnov. Sebelumnya, peneliti menentukan besarnya variabel residual
dengan menggunakan bantuan SPSS. Setelah didapatkan residualnya, maka berikut
ini adalah uji kolmogorov-smirnov.
Tabel 12
Uji Kolmogorov Smirnov Persamaan Dua
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
50 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
0E-7 |
Std.
Deviation |
1.39475957 |
|
Most Extreme
Differences |
Absolute |
.191 |
Positive |
.191 |
|
Negative |
-.181 |
|
Kolmogorov-Smirnov
Z |
1.352 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.052 |
|
a. Test
distribution is Normal. |
||
b.
Calculated from data. |
Sumber : Hasil Output SPSS v.20.0
Berdasarkan tabel 12 diatas, Asymp. Sig (2-tailed)
sebesar 0,052> 0,05 maka dapat dinyatakan data residual pada penelitian ini
berdistribusi normal.
2) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas berfungsi
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar varibel
bebas (independent variabel). Pada model regresi ini dikatakan baik jika tidak
terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati antar variabel independent. Dasar
pengambilan keputusan ini jika nilai Tolerance >0,1 dan nilai VIF (Variance
Inflation Factor) <10, maka model regresi ini dapat disimpulkan terbebas
dari multikolinearitas.
Tabel 13
Uji Multikonlinieritas Persamaan Saturday
Coefficientsa |
|||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|
||||
1 |
(Constant) |
1.214 |
1.555 |
|
.781 |
.439 |
|
|
|
Kualitas Sistem |
.327 |
.067 |
.419 |
4.891 |
.000 |
.699 |
1.431 |
|
|
Kualitas Informasi |
.228 |
.104 |
.255 |
2.196 |
.033 |
.379 |
2.635 |
|
|
Perceived Usefulness |
.251 |
.082 |
.351 |
3.052 |
.004 |
.389 |
2.573 |
|
|
a. Dependent
Variable: Kepuasan Pengguna |
Sumber : Hasil Output SPSS v.20.0
Tabel 13 Hasil uji multikolinearitas persamaan satu
Menunjukan setiap variabel independen mempunyai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10,
sebagai berikut :
1)
Kualitas Sistem :� Tolerance 0,699 > 0.1, VIF 1,431 < 10
2)
Kualitas Informasi : Tolerance
0,379 > 0.1, VIF 2,635<10
3)
Perceived Usefulness :
Tolerance 0,389 > 0,1, VIF 2,573<10
Maka dapat dinyatakan model
regresi pada penelitian ini tidak terjadi atau terbebas dari multikolinearitas.
Tabel 14
Uji Multikolinieritas Persamaan Dua
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
4.377 |
1.657 |
|
2.642 |
.011 |
|
|
Kepuasan Pengguna |
.967 |
.085 |
.855 |
11.397 |
.000 |
1.000 |
1.000 |
|
a.
Dependent Variable: Kinerja Individu |
Sumber : Hasil
Output SPSS v.20
Tabel 14 hasil uji multikolinearitas persamaan dua
menunjukan setiap variabel independen mempunyai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, sebagai berikut :
1)
Kepuasan Pengguna : Tolerance
1,000 > 0,1, VIF 1,000<10 Maka dapat dinyatakan model
regresi pada penelitian ini tidak terjadi atau terbebas dari multikolinearitas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Deteksi heterokedastisitas
dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai
prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Berdasarkan grefik scatter plot pada
gambar dibawah ini, dasar pengambilan keputusan adalah jika titik-titik pada
gambar tersebut tidak membentuk pola tertantu seperti garis lurus, bergelombang
atau titik-titik berkumpul pada area tertentu maka dapat disimpulkan tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Output SPSS v.20.0
Gambar 1
Uji
Heteroskedastisitas Scatterplot Persamaan Satu
Gambar 1 hasil output SPSS Scatterplot menunjukkan bahwa
titik-titik pada gambar menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Jadi data
pada penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Output SPSS v.20.0
Gambar 2
Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot Persamaan Dua
Gambar 2 hasil output SPSS Scatterplot menunjukkan bahwa
titik-titik pada gambar menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Jadi data
pada penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas.
Kesimpulan
Tesis ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui apakah variable kualitas sistem, kualitas informasi, perceived usefulness mempunyai
pengaruh terhadap kepuasan pengguna dan kepuasan pengguna berpengaruh terhadap kinerja individu karyawan PT Asuransi Jiwa Central
Asia Raya, maka dapat dianalisa sebagai berikut: (1.) Pengujian kualitas sistem memperoleh hasil yang menyatakan bahwa kualitas sistem memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan pengguna aplikasi E-BENEFIT. Sehingga dapat diartikan bahwa aplikasi E-BENEFIT sudah memiliki sistem yang berkualitas yang cukup dari indicator kemudahaan penggunaan aplikasi, akses yang cepat saat menggunakan
aplikasi, keamanan aplikasi hingga integritas antara aplikasi E-BENEFIT dengan aplikasi yang lainnya. (1.) Pengujian kualitas informasi diperoleh hasil yang menyatakan bahwa kualitas informasi memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan pengguna aplikasi E-BENEFIT. Sehingga dapat diartikan bahwa aplikasi E-BENFIT sudah memberikan informasi yang berkualitas, dari sisi penyajian informasi yang nudah dipahami, keakuratan data yang dihasil hingga ketepatan waktu yang masih tergolong cukup untuk memenuhi
kebutuhan pengguna. (2.) Pengujian perceived usefulness diperoleh
hasil yang menyatakan bahwa perceived usefulness memiliki
hubungan yang positif terhadap kepuasan pengguna aplikasi E-BENEFIT. Sehingga dapat diartikan bahwa pengguna aplikasi E-BENEFIT merasakan kemanfaatannya dan lebih efektif dalam
membantu� menyelesaikan
pekerjaanya. (3.) Pengujian
kepuasan pengguna diperoleh hasil yang menyatakan bahwa kepuasan pengguna aplikasi E-BENEFIT memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja individu. Sehingga dapat diartikan bahwa kepuasaan dalam menggunakan aplikasi E-BENEFIT berdampak pada
meningkatnya kinerja individu, karena pengguna aplikasi E-BENEFIT mendapatkan efisiensi dan efektifitias dalam menyelesaikan pekerjaannya menjadi lebih cepat
dan hasil dari pekerjaannya memiliki kualitas dan kuantitas yang baik.
BIBLIOGRAFI
Buana,
M.M.I.B.G., dan Wirawati, N. G. P. (2018). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi,
Kualitas Informasi, dan Perceived Usefulness pada Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 22.(1),
683�713.
Dwidienawati,
Diena, Abdinagoro, Sri Bramatoro, Tjahjana, David, & Gandasari, Dyah.
(2020). Forced shifting to e-learning during the covid-19 outbreak: Information
quality, system quality, service quality, and goal orientation influence to
e-learning satisfaction and perceived performance. International Journal of
Advanced Trends in Computer Science and Engineering, 1518�1525. Google Scholar
Fendini,
Dian Septiayu. (2013). Pengaruh Kualitas Sistem dan Kualitas informasi terhadap
Kepuasan Pengguna (Survei Pada Karyawan Pengguna Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T) di PT. PLN (Persero) Area Malang). Jurnal Administrasi
Bisnis, 4(1). Google Scholar
Fitriati,
Azmi, Tubastuvi, Naelati, & Anggoro, Subuh. (2020). The Role of AIS Success
on Accounting Information Quality. Int. J. Bus. Manag. Technol, 4(2),
43�51. Google Scholar
LY,
Nguyen Thi Huong, & Le-Hoang, Phuong Viet. (2020). The Effects Of Perceived
Usefulness, Positive Online Customer Review, Brand Image, Price On Purchase
Intention: The Case Of Online Hotel Booking. International Journal of Management
(IJM), 11(6). Google Scholar
Maryana,
Ferra, Ridhawati, Rakhmi, & Sayekti, Tuti Arum. (2018). Pengaruh Kualitas
Sistem Dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat (Ap2t) Pt Pln (Persero) Wilayah Kalimantan Tengah Dan Kalimantan
Selatan Area Barabai. Dinamika Ekonomi-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 11(2),
213�229. Google Scholar
Oentario,
Yudianto, Harianto, Agung, & Irawati, Jenny. (2017). Pengaruh Usefulness,
Ease of Use, Risk Terhadap Intentionto Buy Onlinepatisserie Melalui Consumer
Attitude Berbasis Media Sosial Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, 11(1),
26�31. Google Scholar
Rukmiyati, Ni Made Sri, & Mareni, Ni Ketut. (2013). Pengaruh
Kualitas Sistem Informasi Dan Perceived Usefulness Pada Kepuasan Pengguna Akhir
Software Akuntansi Hotel Bintang Lima. Jurnal Bisnis Hospitaliti, 2(1),
53�61. Google Scholar
Setiono,
Kharisma Ramadhani Zakhia. (2016). Pengaruh Kualitas Sistem Dan Kualitas
Layanan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Terhadap Kepuasan
Pengguna:(Studi Pada Perusahaan Bumn yang Berkantor Pusat di Kota Bandung).
Universitas Pendidikan Indonesia. Google Scholar
Sofyan,
Siregar Ir. (2016). Statistika Deskriptif untuk penelitian dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, Ed. I. Cet. II. Google Scholar
Sugiyono.
(2017a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta Surya. Google Scholar
Sugiyono.
(2017b). Metode Penelitian Kulitatif Kuantitatif. Jakarta: Alfabeta. Google Scholar
Sugiyono.
(2019). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Google Scholar
Tulodo,
Bernadeta Asri Rejeki, & Solichin, Achmad. (2019). Analisis Pengaruh
Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan
Pengguna Aplikasi Care dalam Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan. JRMSI-Jurnal
Riset Manajemen Sains Indonesia, 10(1), 25�43. Google Scholar
Utomo, Listanto Tri, Ardianto, Yusaq Tomo, & Sisharini, Nanik.
(2017). Pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi akademik universitas merdeka malang. Jurnal
Teknologi Dan Manajemen Informatika, 3(2). Google Scholar
Bugi Tri Harso, Dino
Arletta, Kusumo Adi (2021) |
First publication
right: |
This article is
licensed under: |