Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�
Vol. 3, No.10, Oktober 2021
DETERMINASI MINAT BELAJAR DAN SIKAP TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MELALUI KREATIVITAS MAHASISWA
Nurhayati, Lias Hasibuan, Kemas Imron Rosyadi
Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Kemajuan suatu bangsa sangat
ditentukan oleh sejauhmana sistem pendidikan yang diterapkan mampu mencetak
sumber daya manusia yang unggul. Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah
meneliti seberapa penting Pendidikan yang dihasilkan. Metode penelitian ini menggunakan
metode survey model kausal dengan menggunakan teknik analisis jalur (path
analysis). Berdasarkan kepada alasan penelitian ini bertujuan untuk
konfirmasi model teoretik dengan data empiris dan sampel berjumlah 100 orang
mahasiswa IAI Abdullah Said Batam. Minat belajar mendeterminasi secara langsung
terhadap kreativitas. Sikap mendeterminasi secara langsung terhadap
kreativitas. Kreativitas mendeterminasi secara langsung terhadap prestasi
belajar. Minat belajar tidak mendeterminasi secara langsung terhadap prestasi
belajar. Sikap tidak mendeterminasi secara langsung terhadap prestasi belajar. Sehingga
minat belajar dan kteativitas mempengeruhi prestasi belajar.
Kata Kunci: minat belajar; sikap; kreativitas; prestasi belajar
Abstract
The progress of
a nation is largely determined by the extent to which the education system
applied is able to print superior human resources. The purpose of this research
is to examine how important education is produced. This research method uses a
causal model survey method using path analysis techniques. Based
on the reason of this study aims to confirm the theoretical model with
empirical data and a sample of 100 IAI abdullah said batam students. Learning
interests determine directly to creativity. Direct attitude to creativity.
Creativity determines directly to learning achievement. Interest in learning
does not determine directly to learning achievement. Attitudes do not determine
directly to learning achievement. So that the interest in learning and kteativitas
is therefore learning achievement.
Keywords: interest in learning; attitude; creativity; learning achievement;
Received: 2021-09-22; Accepted: 2021-10-05; Published: 2021-10-20
������������������������������������������������������������� ���������������������������
Pendahuluan
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sejauhmana
sistem pendidikan yang diterapkan mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang
unggul. Dengan SDM yang uggul, sebuah bangsa akan mampu menghadapi berbagai
tantangan dari perkembangan tatanan dunia yang semakin kompleks serta mampu
tampil sebagai bagian dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Untuk mewujudkan itu, sistem pendidikan harus dapat menyelenggarakan program
pendidikan yang berkualitas dari mulai jenjang anak usia dini sampai perguruan
tinggi (Imam, 2021).
Sumber daya manusia merupakan
aset penting bagi organisasi. Mereka membutuhkan perhatian dari berbagai pihak
agar prestasinya dapat dimaksimalkan sehingga tujuan organisasi tercapai. Berdasarkan
hal tersebut, manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan
efektivitas sumber daya manusia dalam sebuah organisasi (Maesaroh, 2013).
Kaitannya dengan tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa sekaligus untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Sebagai mana yang tercantum dalam UU NO. 20. Tahun 2003 pasal 3. Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemapuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan
untuk berkembangnya potensi untuk peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Menurut (Sukmadinata, 2019)
prestasi belajar adalah �merupakan kecakapan-kecakapan potensial, kemampuan
atau kapasitas yang dimiliki mahasiswa�. Pada hakekatnya prestasi belajar
merupakan usaha yang dilakukan mahasiswa untuk memperoleh nilai yang baik.
Keberhasilan mahasiswa dalam belajar ditentukan oleh faktor internal dan faktor
eksternal.
Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempengaruhi
kualitas pencapaian hasil belajar siswa. Minat merupakan sikap batin yang
diekspresikan dan menunjukkan bahwa seseorang menyukai dan memberi perhatian
besar terhadap suatu hal atau aktivitas. Selain itu timbul perasaan senang
untuk mengenang beberapa hal atau aktivitas tersebut dan sekaligus terlibat
sepenuhnya dengan kegiatan yang menyangkut hal atau aktivitas tersebut (Arifin, 2018).
Mengingat pentingnya minat tumbuh dalam diri seseorang, maka
seseorang siswa pun sangat diharapkan memiliki minat terhadap berbagai hal atau
aktivitasnya. Daya mengingat bahan pelajaran juga bertalian erat dengan
konsentrasi terhadap pelajaran. Ingatan mungkin tercapai kalau siswa berminat
terhadap pelajarannya. Dengan kata lain minat memilki peranan mempermudah dan
memperkuat pelajarannya melekat dalam ingatan (Arifin, 2018).
Sikap belajar adalah keadaan kesiapan mental melalui
pengalaman yang menimbulkan pengaruh secara langsung atau dinamis, atas dasar
tanggapan terhadap semua obyek yang menghubungkan antara data dan situasi
belajar (Syarifuddin, 2016). Sikap belajar
menggerakkan seseorang untuk bertindak dalam proses pembelajaran, disertai
perasaan-perasaan tertentu dalam menanggapinya, terbentuk atas dasar
pengalaman. Sikap belajar tidak ikut dilahirkan bersama manusia, melainkan
dibentuk sepanjang perkembangan setiap individu. Sangat besar perannya, bila
sudah terbentuk ikut menentukan cara berperilaku terhadap suatu obyek yaitu proses
pembelajaran (Syarifuddin, 2016). Beberapa faktor
yang mempengaruhi sikap belajar adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain
yang dianggap penting, pengaruh budaya, media massa, lembaga pendidikan dan
keagamaan, dan pengaruh emosi (Saifuddin Azwar, 2010).
Pengalaman belajar ideal harus ditempuh melalui aktivitas
yang melibatkan beberapa unsur pembentuk sikap belajar yaitu mendengarkan,
memandang, menggunakan indra pendamping, membaca, menulis/mencatat, mengingat,
berpikir, berlatih/mempraktikkan (Tadjab, 1994). Komponen yang
membentuk sikap belajar adalah afeksi/perasaan, kognisi/pengenalan, dan
konasi/tingkah laku (Walgito, 2004). Prestasi belajar
adalah kemampuan menguasai pengetahuan/ketrampilan mata pelajaran yang terlihat
dalam nilai tes (Syarif, 2012), nilai sebagai
perumusan akhir kemajuan dalam waktu tertentu (Indrayani, 2012),
hasil terukur melakukan kegiatan yang merupakan kemampuan nyata (Muhibbin, 2010).
Prestasi belajar dipengaruhi faktor internal dan eksternal.
Faktor eksternal termasuk sekolah, meliputi kurikulum, alat mengajar, metode mengajar,
metode belajar (Slameto, 2010).
Faktor pendekatan pembelajaran bisa pula menjadi faktor pengaruh, termasuk
strategi dan metode melakukan kegiatan pembelajaran (Maesaroh, 2013). Selain itu,
faktor internal peran konsep diri dan pengakuan prestasi serta jenis kelamin,
dapat menjadi faktor pengaruh pula, termasuk kecemasan dan motivasi yang
dimiliki (Pulungan, 2015). Dalam proses
pembelajaran, senantiasa diusahakan agar mahasiswa mampu melakukan transfer
ilmu secara positif, sehingga dapat menunjukkan prestasi belajar bagus, dapat
menggunakan hasil belajar untuk kehidupan. Keberadaan penilaian di perguruan
tinggi dianggap mutlak, karena dengan penilaian dapat diketahui perkembangan
mahasiswa dalam menerima ilmu dosen. Evaluasi pada akhir rentang program studi,
bertujuan menentukan prestasi mahasiswa dalam mengikuti rentang program studi
yang direncanakan. Prestasi belajar yang berupa indeks prestasi dinyatakan
dalam angka.
Mempersiapkan tenaga profesional ortotis prostetis,
dibutuhkan pendidikan yang menghasilkan lulusan dengan prestasi belajar tinggi.
Mutu lulusan sangat penting diperhitungkan, sehingga pendidikan sebagai ujung
tombak pencetak tenaga profesional memegang �peran penting. Salah satu faktor pengukur
keberhasilan proses pembelajaran adalah prestasi belajar. Faktor pengaruh
prestasi belajar mahasiswa adalah eksternal dan internal. Faktor eksternal berasal
dari luar mahasiswa yaitu keluarga, masyarakat, dan tempat pendidikan berupa
metode mengajar, sarana prasarana pembelajaran, kedisiplinan termasuk kebijakan
(Slameto, 2010).
Faktor internal berasal dari diri mahasiswa, termasuk faktor fisik dan psikis.
Faktor fisik berupa kesehatan dan cacat tubuh; faktor psikis berupa
intelegensi, bakat, motivasi, kreativitas dan sikap belajar (Susilowati, 2015). Faktor internal
lebih dominan (Suryosubroto, 2008).
Dunia perguruan tinggi, dosen memberi peluang mahasiswa untuk
mengeksplor ilmu yang secara garis besar telah diberikan. Mahasiswa dituntut
memiliki kreativitas belajar dalam mencari berbagai sumber belajar, untuk
mengkayakan ilmunya. Kreativitas belajar, mendukung keberhasilan seseorang
dalam mencapai prestasi belajar tinggi. Namun, memiliki kreativitas belajar
tanpa tindakan tak ada arti. Sikap belajar mewarnai dan menjiwai semangat untuk
melaksanakan kreativitas belajar. Sikap positif dalam belajar, sangat mendukung
dan mendorong munculnya tindakan untuk kreativitas belajar yang tersimpan.
Sebaliknya, kreativitas belajar yang telah muncul sebagai tindakan, membuat
seseorang menjadi lebih percaya diri, sehingga bersikap positif terhadap ilmu
yang diterimanya.
Pentingnya penelitian dilakukan agar dosen dapat meningkatkan
kreativitas mahasiswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya yang didukung
oleh minat dan sikap belajar yang baik. Penelitian ini penting untuk dilakukan
agar para dosen bisa meningkatkan kreativitas mahasiswanya, memotovasi minta dan
memperbaiki sikap belajarnya untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Penelitian terdahulu tentang minat
belajar sebagai determinan hasil belajar siswa (Learning Interest as Determinant
Student Learning Outcomes) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bandung.
Hasil penelitiannya bahwa minat belajar dalam penelitian ini berada pada
kategori sangat tinggi. Minat belajar tersebut diukur menggunakan empat
indikator yang dijadikan ukuran yaitu ketertarikan untuk belajar, perhatian
dalam belajar, motivasi belajar dan pengetahuan. Sementara hasil belajar dalam
penelitian ini berada pada kategori sedang. Hasil belajar siswa tersebut diukur
berdasarkan hasil ujian akhir semester ganjil (Nurhasanah & Sobandi, 2016).
Minat belajar berpengaruh positif dan
signifikasn terhadap hasil belajar. Dengan demikian adanya peningkatan minat
belajar maka akan diikuti oleh peningkatan hasil belajar. Artinya semakin baik
minat belajar siswa, maka berdampak kepada hasil belajar siswa yang semakin
baik (Qomariah & Sudiarditha, 2016).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
salah satu indikator pada variabel minat belajar yaitu perhatian dalam belajar
mendapat skor terendah dibandingkan dengan indikator variabel minat belajar
lainnya. Oleh karena itu perlu untuk menumbuhkan dan mengembangkan perhatian
siswa dalam proses pembelajaran. Sebaiknya perhatian dalam mengikuti proses
pembalajaran harus timbul atas dasar kesadaran yang tinggi dari siswa tersebut
untuk belajar. Selanjutnya diharapkan guru mampu memberikan motivasi dan bimbingan
kepada siswa, tujuannya agar siswa memiliki hasrat yang lebih tinggi untuk
belajar sehingga perhatian dalam belajarnya akan semakin lebih baik.
Dipenelitian terdahulu minat belajar
sangat berpengaruh positif terhadap hasil belajar belum ada pengaruh sikap dan
kreativitas mahasiswa untuk menghasilkan prestasi belajar.
Metode Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian
kausalitas yaitu penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya
hubungan sebab akibat antar variabel (Sanusi, 2011). Metode penelitian
ini menggunakan metode survey model kausal dengan menggunakan teknik analisis
jalur (path analysis). Berdasarkan kepada alasan penelitian ini
bertujuan untuk konfirmasi model teoretik dengan data empirk. Penelitian ini
berupaya menguji hipotesis yang digunakan dimana penelitian ini akan mengambil sampel
dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai pengumpul data yang pokok
(Rivaldo, 2021).
Menurut (Sugiyono, 2017)
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian
ini adalah mahasiswa aktif Tahun 2021 Institut Agama Islam Abdullah Said Batam
yang berjumlah 132 orang. Menurut (Sugiyono, 2017)
sampel ialah bagian dari karakteristik tertentu didalam keseluruhan populasi.
Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling yaitu metode
simple random sampling dan sampel yang berjumlah 100 orang.�
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data analisis
konsistensi internal diperoleh hasil bahwa variabel X1 memiliki nilai
reliabilitas komposit sebesar 0,803 > 0,600 maka variabel X1 adalah
reliabel, kemudian variabel X2 memiliki nilai reliabilitas komposit sebesar
0,749 > 0,600 maka variabel X2 adalah reliabel, variabel Y memiliki nilai
reliabilitas komposit sebesar 0,886 > 0,600 maka variabel Y adalah reliabel,
variabel Z memiliki nilai reliabilitas komposit sebesar 0,889 > 0,600 maka
variabel Z adalah reliabel. Nilai outer loading untuk variabel X1, X2, Z, Y
dimana nilai seluruh item butir pertanyaan pada 4 variabel yang diuji lebih
besar dari 0,4 maka semua indikator pada 4 variabel dinyatakan valid.
Tabel 1
Inner VIF Values
X1 |
X2 |
Y |
Z |
X1 |
|
1.240 |
1.311 |
X2 |
|
1.103 |
1.237 |
Y |
|
|
1.521 |
Z |
|
|
|
Sumber: Data primer
diolah, 2021
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 1
dapat diperoleh VIF sebagai berikut.
1.
VIF untuk korelasi X1 dengan Z adalah 1.311
< 5,00 (tidak terjadi masalah kolinearitas)
2.
VIF untuk korelasi X2 dengan Z adalah 1.237
< 5,00 (tidak terjadi masalah kolinearitas)
3.
VIF untuk korelasi Y dengan Z adalah 1.521
< 5,00 (tidak terjadi masalah kolinearitas)
Dengan demikian,
dari data-data di atas, model struktural dalam kasus ini tidak mengandung
masalah kolinearitas.
Pengujian signifikansi koefisien
jalur model structural (Structural Model Path Coeffisient). Pengujian
ini untuk menentukan koefisien jalur dari model structural, tujuannya adalah
untuk menguji signifikansi semua hubungan atau pengujian hipotesis.
Gambar
1
hasil
uji hipotesis
Sumber:
data primer diolah, 2021
Berdasarkan
hasil di atas maka dapat diperoleh uraian bahasan sebagai berikut ini:
1.
Pengaruh variabel X1 terhadap Y
memiliki nilai P-Values sebesar 0.000 < 0,05, sehingga dapat dinyatakan
bahwa pengaruh antara X1 terhadap Y adalah signifikan.
2.
Pengaruh variabel X1 terhadap Z
memiliki nilai P-Values sebesar 0.172 > 0,05, sehingga dapat dinyatakan
bahwa pengaruh antara X1 terhadap Z adalah tidak signifikan.
3.
Pengaruh variabel X2 terhadap Y memiliki
nilai P-Values sebesar 0.007 < 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa pengaruh
antara X2 terhadap Y adalah signifikan.
4.
Pengaruh variabel X2 terhadap Z
memiliki nilai P-Values sebesar 0.394 > 0,05, sehingga dapat dinyatakan
bahwa pengaruh antara X2 terhadap Z adalah tidak signifikan.
5.
Pengaruh variabel Y terhadap Z
memiliki nilai P-Values sebesar 0.001 < 0,05, sehingga dapat dinyatakan
bahwa pengaruh antara Y terhadap Z adalah signifikan.
|
Original Sample (O) |
Sample Mean (M) |
Standard Deviation(STDEV) |
T Statistics (|O/STDEV|) |
P Values |
X1 -> Y |
|
|
|
|
|
X1 -> Z |
0.414 |
0.374 |
0.139 |
2.977 |
0.003 |
X2 -> Y |
|
|
|
|
|
X2 -> Z |
0.255 |
0.239 |
0.122 |
2.095 |
0.037 |
Y -> Z |
|
|
|
|
|
Sumber: Data primer
diolah, 2021
Berdasarkan
tabel di atas diperoleh nilai koefisien pengaruh tidak langsung variabel X1
terhadap Z sebesar 0.003 < 0.05, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Y
memediasi pengaruh antara X1 terhadap Z.
Selanjutnya,
nilai koefisien pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap Z sebesar 0.037 < 0.05, dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa Y memediasi pengaruh antara X2 terhadap Z.
Pada penelitian
terdahulu yang berjudul pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar
matematika di SMP N 160 Jakarta dimana minat belajar termasuk dalam kategori
kuat, karena berdasarkan perhitungan dan pengolahan data diperoleh dengan nilai
rata-rata sebesar 72,7; nilai modus sebesar 71,002; median sebesar 72,448 dan
simpangan baku sebesar 8,499. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa minat belajar
siswa di SMP N 160 Jakarta tergolong tinggi. Prestasi belajar matematika siswa
termasuk dalam kategori kuat, karena berdasarkan perhitungan dan pengolahan
data diperoleh nilai rata-rata sebesar 79,438; nilai modus sebesar 79,642;
median sebesar 79,558 dan simpangan baku sebesar 9,611.
Sehingga
disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika di SMP N 160 Jakarta
tergolong
sedang. Koefisien korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar
matematika sebesar 0,706. Angka ini termasuk dalam kategori korelasi yang kuat,
sehingga dapat diartikan bahwa terdapat hubungan positif yang lemah antara
minat belajar dengan prestasi belajar matematika siswa, dimana nilai koefisien determinasi
sebesar 0,498; yang artinya variabel minat belajar memberikan kontribusi
sebesar 49,8% terhadap penambahan prestasi belajar matematika siswa.
Penelitian terdahulu tentang Pengaruh
motivasi berprestasi, minat belajar matematika, dan sikap belajar matematika
terhadap hasil belajar matematika pada siswa sman 2 watampone. Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika, motivasi belajar matematika, minat belajar matematika, dan sikap
belajar matematika siswa kelas X SMAN 2 Watampone termasuk dalam kategori
tinggi. Kemudian dilihat dari pengaruhnya bahwa motivasi belajar matematika,
minat belajar matematika dan sikap belajar matematika secara bersama-sama
mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMAN
2 Watampone. Sedangkan motivasi belajar matematika, minat belajar matematika,
dan sikap belajar matematikamempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas X SMAN 2 Watampone.
Kesimpulan
Minat belajar mendeterminasi secara langsung terhadap
kreativitas mahasiswa Institut Agama Islam Abdullah Said Batam. Sikap
mendeterminasi secara langsung terhadap kreativitas mahasiswa Institut Agama
Islam Abdullah Said Batam. Kreativitas mendeterminasi secara langsung terhadap
prestasi belajar mahasiswa Institut Agama Islam Abdullah Said Batam. Minat
belajar tidak mendeterminasi secara langsung terhadap prestasi belajar
mahasiswa Institut Agama Islam Abdullah Said Batam. Sikap tidak mendeterminasi
secara langsung terhadap prestasi belajar mahasiswa Institut Agama Islam
Abdullah Said Batam.
Berdasarkan simpulan, maka dapat rekomendasi yang dapat di
berikan ialah Institut Agama Islam Abdullah Said Batam perlu mengevaluasi
secara terstruktur dalam meningkatkan minat belajar dan kreatifitas sehingga
prestasi belajar mahasiswa dapat meningkat dan menghasilkan lulusan yang
berkompeten serta siap berkompetisi dalam dunia kerja.
BIBLIOGRAFI
Arifin, Sadriwanti. (2018). Pengaruh Minat
dan Kreativitas Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas X SMA. Histogram, 2(1), 59�70.Google Scholar
Imam, Hanafi. (2021). Kepemimpinan Visioner
Kepala Sekolah Di Smp Istiqomah Sambas Purbalingga. Iain Purwokerto. Coresspondesse. Google Scholar
�
Indrayani, Henni. (2012). Penerapan
Teknologi Informasi dalam Peningkatan Efektivitas, Efisiensi dan Produktivitas
Perusahaan. Jurnal El-Riyasah, 3(1), 48�56. Google Scholar
Maesaroh, Siti. (2013). Peranan metode
pembelajaran terhadap minat dan prestasi belajar pendidikan agama Islam. Jurnal
Kependidikan, 1(1), 150�168. Google Scholar
Muhibbin, Syah. (2010). Psikologi
pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Google Scholar
Nurhasanah, Siti, & Sobandi, Ahmad. (2016).
Minat belajar sebagai determinan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan
Manajemen Perkantoran (JPManper), 1(1), 128�135. Google Scholar
Pulungan, Muhammad Syukri. (2015).
Self-regulated learning: upaya peningkatan prestasi akademik. HIKMAH: Jurnal
Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Islam, 2(2), 133�148. Google Scholar
Qomariah, Siti Saptari, & Sudiarditha,
I. Ketut R. (2016). Kualitas media pembelajaran, minat belajar, dan hasil belajar
siswa: studi pada mata pelajaran ekonomi di kelas X IIS SMA Negeri 12 Jakarta. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 4(1), 33�47. Google Scholar
Rivaldo, Yandra. (2021). Leadership and
Motivation to Performance through Job Satisfaction of Hotel Employees at D�Merlion
Batam. The Winners, 22(1). Google Scholar
Saifuddin Azwar. (2010). Metode
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi penelitian
bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Google Scholar
Slameto. (2010). Belajar yang Mempengaruhinya,
Faktor-Faktor. In Rineka Cipta. Jakarta. Google Scholar
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Surya. Google Scholar
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2019). Landasan
psikologi proses pendidikan. Google Scholar
Suryosubroto. (2008). Proses Belajar
Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta Susanto. Google Scholar
Susilowati. (2015). Hubungan Antara
Kreativitas Dan Sikap Belajardengan Prestasi Belajar Mahasiswa Dijurusan
Ortotik Prostetik Politeknik Kesehatan Surakarta. Jurnal Kesehatan, VI(1). Google Scholar
Syarif, Izuddin. (2012). Pengaruh model
blended learning terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa SMK. Jurnal
Pendidikan Vokasi, 2(2). Google Scholar
Syarifuddin, Chaeruni Rezki. (2016). Pengaruh
Pemberian Penguatan Positif Terhadap Sikap Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Di Mi Darul Istiqamah Kecamatan Pattalassang Kabupaten
Gowa. Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 3(2), 60�70. Google Scholar
Tadjab. (1994). Ilmu Jiwa Pendidikan.
Surabaya: Karya Abditama.
Walgito, Bimo. (2004). Pengantar psikologi umum.
Yogyakarta: Andi Offset. Google Scholar
Nurhayati, Lias Hasibuan, Kemas Imron Rosyadi (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |